Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Komang Meydiana Hutama Putri
"False memory adalah sebuah fenomena memory error yang sering kali terjadi tanpa disadari oleh individu yang mengalaminya. Hal ini perlu menjadi perhatian terutama pada konteks kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tipe informasi dan pengalaman kecelakaan lalu lintas serta interaksi keduanya terhadap pembentukan false memory. Sebanyak 46 pengendara motor dengan pengalaman kecelakaan dan 42 pengendara motor tanpa pengalaman kecelakaan di Jabodetabek menjadi sampel penelitian ini. False memory diukur menggunakan Deese-Roediger-McDermott DRM dimana responden ditampilkan sejumlah kata dan kemudian dilakukan pengukuran false memory melalui tes recall dan tes rekognisi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tes recall, tidak ada pengaruh yang signifikan dari tipe informasi dan pengalaman kecelakaan lalu lintas serta interaksi keduanya terhadap pembentukan false memory. Di sisi lain, pada tes rekognisi ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dari tipe informasi terhadap pembentukan false memory, namun tidak ditemukan pengaruh yang signifikan dari pengalaman kecelakaan lalu lintas serta interaksi antara tipe informasi dan pengalaman kecelakaan lalu lintas terhadap pembentukan false memory. Implikasi dari penelitian ini adalah perlu memperhatikan metode wawancara dalam menggali peristiwa kecelakaan pada pelaku, korban, maupun saksi.

False memory is a memory error phenomenon that often happens unnoticed by individuals who experience it. This needs to be a concern, especially in the context of traffic accidents. This study aimed to see the effect of information type and experience of traffic accidents and their interaction with false memory formation. A total of 46 motorcycle drivers with accident experience and 42 motorcycle drivers without accident experience in Jabodetabek became the sample of this study. A false memory was measured using Deese Roediger McDermott DRM paradigm where the respondents displayed a number of words and then performed false memory measurements through recall tests and recognition tests.
The results showed that in the recall test there was no significant influence of the type of traffic accident information and experience and their interaction on the formation of false memory. Based on the recognition test, there was a significant influence of the type of information on the formation of false memory, but there was no significant effect of the traffic accidents experience as well as the interaction between the type of information and the traffic accidents experience on false memory formation. The implication of this research is for the investigator of said accidents to pay attention to the method of the interview in investigating on the perpetrators, victims, and witnesses.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thahira Hanum Sekarmewangi
"Pada saat mengingat suatu kejadian, terdapat fenomena dimana orang menyampaikan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah terjadi, namun mereka sangat yakin hal itu terjadi. Fenomena ini dikenal sebagai false memory. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tipe informasi dan penundaan recognition test terhadap false memory pada pengendara motor yang pernah mengalami kecelakaan. Sebanyak 80 pengendara motor di daerah Jabodetabek menjadi sampel dalam penelitian ini, dengan menggunakan paradigm Deese ndash;Roediger ndash;McDermott DRM sebagai alat ukur false memory. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan mixed-design 3 tipe informasi: berhubungan dengan kecelakaan, negatif, netral x 2 penundaan: tanpa penundaan dan dengan penundaan 5 menit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tipe informasi terhadap false memory. Partisipan lebih banyak memunculkan false memory pada daftar kata yang berkaitan dengan kecelakaan dibandingkan dengan daftar kata negatif dan netral. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh penundaan yang signifikan terhadap false memory. Interaksi antara tipe informasi dan penundaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap false memory.

When remembering an event, there is a phenomenon in which a person delivers information that never actually happened, but they are sure that it has happened. This phenomenon is known as false memory. The current research aims to see the effect of information type and delay on false memory of motorcyclists that have been in an accident before. 80 motorcyclists in the area of Jabodetabek were the sample of this research, using the Deese Roediger McDermott DRM paradigm as a measurement of false memory. The current research is an experimental research using the mixed design 3 information type accident related, negative, neutral x 2 delay with delay and without delay.
The results show that there is an effect of information type on false memory. Participants produced more false memories on list types that were accident related compared to negative and neutral word lists. The results show that there is no significant effect of delay on false memory. The interaction between information type and delay also show no significant effect on false memory.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandra Yasmine Irwanda
"Saat terjadi kecelakaan lalu lintas, saksi mata menjadi penting agar polisi mendapat gambaran yang jelas tentang kejadian. Akan tetapi, keterangan saksi mata tersebut tidak luput dari kesalahan error yang disebut dengan false memory. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh jenis kata dan jenis kelamin dalam pembentukan false memory pada konteks kecelakaan lalu lintas.
Pada penelitian ini, setiap kelompok laki-laki dan perempuan diberikan daftar kata Deese-Roediger-McDermott DRM dengan tiga jenis kata, yaitu netral, negatif dan kecelakaan. Partisipan penelitian adalah 84 pengendara motor yang pernah mengalami kecelakaan. False memory diukur menggunakan tes recall dan recognition setelah melihat daftar kata DRM.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari jenis kata terhadap pembentukan false memory, baik pada tes recall dan recognition, dimana jenis kata kecelakaan paling banyak menghasilkan false memory. Di sisi lain, jenis kelamin dan interaksi jenis kata dan jenis kelamin tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan false memory, baik pada tes recall maupun tes recognition.

When accident happened, eyewitness become important for the police to get the clear description of the case. Unfortunately, eyewitness testimony is easily corrupted with error called false memory. This study examined the effect of word type and gender towards the formation of false memory in traffic accident context.
In this study, each male and female group were given Deese Roediger McDermott DRM list with three word types, which are neutral, negative and accident. The participants in this study are 84 motorcycles riders that has been through traffic accident. After seeing the DRM list, participants were given recall and recognition test to measure the false memory.
The result showed that there is a significant effect of word type towards false memory production in recall test and recognition ldquo know rdquo and ldquo remember know rdquo which accident word type produced more false memory than the others. On the other hand, there is no significant effect of gender nor interaction between word type and gender towards the formation of false memory in recall as well as recognition test.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisya Hilwa Sujali
"Pertanyaan tertutup dan mengarahkan (leading questions) seringkali digunakan aparat penegak hukum dalam penyidikan dalam rangka mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam suatu tindak pidana. Penelitian sebelumnya mengungkap bahwa penggunaan leading questions dapat memunculkan false memory. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh leading questions terhadap pembentukan false memory pada saksi mata peristiwa perampokan. Partisipan (n = 146) mulanya menyaksikan suatu video peristiwa perampokan, yang kemudian kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan leading questions sedangkan kelompok kontrol tidak. Selanjutnya, seluruh partisipan diminta untuk membaca sebuah laporan kepolisian mengenai peristiwa perampokan tersebut yang didalamnya berisi beberapa informasi yang tidak ada di dalam video, dan diakhiri dengan pengerjaan source monitoring task. Hasil memori tes pada pemberian perlakuan leading questions terhadap kelompok eksperimen, menunjukkan false memory yang tinggi sebesar (M = 7.77, SD = 2.13). Selain itu, hasil utama penelitian menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari leading questions terhadap kemunculan false memory saksi mata pada kelompok eksperimen terhadap source monitoring task (M = 55.88, Σx = 4079.00). Secara umum, hasil dari penelitian mengkonfirmasi hasil penelitian sebelumnya bahwa leading question berdampak pada false memory saksi mata.

Closed and leading questions are often used by law enforcement during investigations to determine what actually happened in a criminal offense. Previous research has revealed that the use of leading questions can induce false memories. This study aims to examine the effect of leading questions on the formation of false memories in eyewitnesses to a robbery. Participants (n = 146) first watched a video of a robbery, after which the experimental group received leading questions while the control group did not. Next, all participants were asked to read a police report about the robbery that contained some information not present in the video, followed by completing a source monitoring task. The memory test results for the experimental group that received leading questions showed a high level of false memories (M = 7.77, SD = 2.13). Additionally, the main findings of the study indicated a significant effect of leading questions on the occurrence of false memories in the experimental group during the source monitoring task (M = 55.88, Σx = 4079.00). Overall, the study confirms previous research findings that leading questions impact eyewitness false memories."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Ode Muhammad Alwi Armas
"Proses investigasi yang dilakukan oleh pihak berwenang terhadap kasus kecelakaan lalu lintas bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait kejadian. Memori terkait kecelakaan merupakan komponen penting yang diakses saat proses investigasi. Namun kemampuan memori tiap individu berbeda-beda dan rentan terhadap kesalahan. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengaruh metode wawancara dan jenis kelamin terhadap memori saksi korban kecelakaan lalu lintas.
Penelitian eksperimental dilakukan dengan menggunakan randomized factorial design 2  (metode wawancara: Cognitive Interview dan Standard Interview) x 2 (jenis kelamin: perempuan dan laki-laki). Partisipan penelitian merupakan pengendara sepeda motor yang pernah menjadi korban kecelakaan lalu lintas (N = 44, M = 21.91). Partisipan dibagi secara acak untuk diwawancarai dengan menggunakan salah satu metode wawancara. Kemudian memori diukur melalui detail informasi dalam kategori event-related details, central details dan peripheral details.
Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat pengaruh metode wawancara terhadap memori. Cognitive interview menghasilkan jumlah detail informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan standard interview. Di sisi lain, tidak ditemukan pengaruh jenis kelamin terhadap memori. Begitu juga tidak ditemukan adanya interaksi antara metode wawancara dan jenis kelamin terhadap memori.

The investigation process carried out by the authorities in cases of traffic accidents in order to collect information related to the accident. Accident-related memory is an important component accessed during the investigation process. However, each individual's memory ability is different and prone to errors. The purpose of this study was to see the effect of the interview method and gender on the memory of victims witness on traffic accident.
Experimental research is conducted using randomized factorial design 2 (interview method: Cognitive Interview and Standard Interview) x 2 (gender: female and male). Research participants are motorcycle riders who have been victims of traffic accidents (N = 44, M = 21.91). Participants were randomly assigned to be interviewed using one of the interview methods and memory is measured through detailed information in the categories of event-related details, central details and peripheral details.
The results of the study found that there was a significant effect of interview method on memory. Cognitive interviews produce more detailed information than standard interviews. On the other hand, there is no significant effect of gender on memory. Likewise, there was no interaction between the interview method and gender on memory.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Rosiawan Yulia Praditiya
"Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat dan pembunuh nomor 3 di Indonesia yang setiap tahunnya memakan korban rata-rata sebanyak 30.000 korban meninggal. Jenis kendaraan yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yaitu sepeda motor. Hal ini sesuai dengan peningkatan terhadap jumlah kendaraan roda dua di Indonesia. Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah DKI Jakarta dengan tingkat kecelakaan yang paling tinggi menyebabkan korban meninggal dunia pada pengendara sepeda motor dibandingkan wilayah lainnya di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara faktor penyebabdengan kejadian meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Variabel yang diteliti meliputi faktor manusia (lengah, lelah, mengantuk, mabuk, tidak tertib, tidak terampil, dan kecepatan tinggi), faktor kendaraan (kerusakan pada ban, rem blong, selip dan lampu kendaraaan), dan faktor lingkungan fisik (jalan rusak, jalan berlubang, jalan bergelombang, jalan licin, jalan tanpa lampu, jalan tanpa marka/rambu, jalan menikung, dan kondisi hujan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain Cross sectional. Hasil penilitian menunjukkan terdapat hasil bermakna dengan meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada variabel mengantuk, kecepatan tinggi, selip, dan jalan rusak/berlubang/bergelombang. Saran yang diberikan untuk menanggulangi kecelakaan lalu lintas adalah meningkatkan kerja sama antar instansi yang berhubungan, penegakan peraturan baik terkait SIM, batas kecepatan, maupun peraturan lalu lintas lainnya dan perbaikan jalan yang rusak.

Traffic accident is one of public health problems and the third major cause of death in Indonesia. Anually, it causes death victims around 30.000 persons. The most frequent type of vehicle involved in traffic accident is motorcycle. This phenomenon is in accordance with the increasing number of motorcycle in Indonesia. East Jakarta is a part of DKI Jakarta Province with the highest rate of motorcyclist killed caused by traffic accident. This study aims to determine the relationship between risk factors with the death caused by traffic accident. The study variables consist of human factor (carelessness, fatigue, sleepiness, drunkenness, disorderly, unskilled, and high speed), vehicle factor (damaged tire, brake failure, slip, and vehicle lights), physical environment factor (damaged road, perforated road, bumpy road, slippy road, lightless road, signless road, curvy road, rainy condition). This study uses quantitative approach and cross sectional design. The results indicate a significant association between the death caused by traffic accident with sleepiness, high speed, slip, and damaged/perforated/bumpy road. This study suggests to enhance the partnership of involved institutions, repair the damaged road, uphold the implentation of regulation such as driver license, limit of speed, and other regulations in order to overcome the traffic accidents.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Septiana Nurfajriah
"Investigasi kasus kecelakaan diperlukan agar pihak berwenang dapat menegakan pidana. Proses investigasi seringkali mengandalkan memori dari pihak yang terlibat dalam kecelakaan. Akan tetapi, memori rentan terhadap kesalahan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh metode wawancara dan jeda waktu terhadap memori pada korban kecelakaan lalu lintas. Penelitian eksperimental dengan desain randomized factorial 2 (metode wawancara: Cognitive Interview (CI) dan Standard Interview (SI)) x 2 (jeda waktu: short delay (<1 bulan) dan long delay (6-10 bulan)). Partisipan penelitian adalah pengendara sepeda motor yang pernah menjadi korban kecelakaan (N=32). Partisipan dibagi secara acak untuk diwawancara menggunakan salah satu metode wawancara, lalu memori diukur melalui detail informasi dalam tiga kategori: event-related details, central details dan peripheral details. Hasil penelitian menemukan terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode wawancara dan jeda waktu terhadap memori. Metode CI secara signifikan menghasilkan detail informasi lebih banyak daripada metode SI dalam jeda waktu pendek maupun panjang pada ketiga kategori detail informasi. Di sisi lain, tidak ditemukan interaksi antara metode wawancara dan jeda waktu terhadap memori pada ketiga kategori detail informasi. Temuan ini dapat digunakan pertimbangan bagi Kepolisian Lalu lintas untuk menjadikan metode CI sebagai metode wawancara yang digunakan dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas.

Investigation of accident cases is needed so that parties can enforce the crime. Processes often rely on the memory of the parties involved in the accident. However, memory is prone to errors. This study aims to examine the effect of the interview method and time interval on memory in traffic accident victims. This research is experimental with randomized factorial 2 design (interview method: Cognitive Interview (CI) and Standard Interview (SI)) x 2 (time interval: Short delay (< 1 month) and long delay (6 -10 month)). Research participants are motorcyclists who have been victims of accidents (N=32). Participants were randomly assigned to be interviewed using one of the interview methods, then memory was measured through detail information in three categories: event-related details, central details and peripheral details. The results of the study found that there was a significant effect of interview method and time interval on memory. The CI method produces significantly more detailed information than the SI method in both short and long time intervals in the three categories of detailed information. On the other hand, there was no interaction between interview method and time interval on memory in the three categories of detail information. This finding can be used as consideration for Traffic Police Corps to use CI as an interview method used in handling traffic accident cases."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Firkhati Hidayah
"Perlintasan Kereta Api-Jalan di Indonesia memiliki tingkat kerentanan kecelakaan yang sangat tinggi. Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) sejak 2013 hingga 2019, total kecelakaan di perlintasan kereta api DKI Jakarta mencapai 101 kasus, di mana 80% di antaranya merupakan kecelakaan fatal yang menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pengendara sepeda motor yang melanggar di perlintasan sebidang berdasarkan teori Traffic Locus of Control. Instrumen penelitian adalah perekam video dan kuesioner. Perekam video digunakan untuk mengenali perilaku pengendara sepeda motor pada perlintasan sebidang, dan untuk mengetahui kelemahan sistem teknik. Kuesioner didistribusikan kepada 384 pengendara sepeda motor (Mage = 31,09; SD = 5,74) yang melakukan pelanggaran di perlintasan sebidang di tiga lokasi, yaitu kawasan Kalibata Jakarta Selatan, jalan Industri Jakarta Pusat, dan perlintasan sebidang di kawasan Sentiong Jakarta Pusat. Kuesioner yang digunakan adalah Multidimensional Traffic Locus of Control scale (T-LOC) yang terdiri dari empat domain, yaitu self, other drivers, road and environment, dan fate. Dari hasil pengolahan data, faktor psikologis T-LOC yang paling berperan sebagai prediktor pelanggaran adalah self dan road and environment. Desain fasilitas keselamatan di perlintasan sebidang yang sudah ada masih kurang memadai untuk dilanjutkan. Oleh karena itu dibutuhkan modifikasi di ketiga perlintasan sebidang ini, seperti memperbaiki palang pintu perlintasan dan penambahan pagar disekitar perlintasan sebidang.

Perlintasan Kereta Api-Jalan di Indonesia memiliki tingkat kerentanan kecelakaan yang sangat tinggi. Berdasarkan data Integrated Road Safety Management System (IRSMS) sejak 2013 hingga 2019, total kecelakaan di perlintasan kereta api DKI Jakarta mencapai 101 kasus, di mana 80% di antaranya merupakan kecelakaan fatal yang menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku pengendara sepeda motor yang melanggar di perlintasan sebidang berdasarkan teori Traffic Locus of Control. Instrumen penelitian adalah perekam video dan kuesioner. Perekam video digunakan untuk mengenali perilaku pengendara sepeda motor pada perlintasan sebidang, dan untuk mengetahui kelemahan sistem teknik. Kuesioner didistribusikan kepada 384 pengendara sepeda motor (Mage = 31,09; SD = 5,74) yang melakukan pelanggaran di perlintasan sebidang di tiga lokasi, yaitu kawasan Kalibata Jakarta Selatan, jalan Industri Jakarta Pusat, dan perlintasan sebidang di kawasan Sentiong Jakarta Pusat. Kuesioner yang digunakan adalah Multidimensional Traffic Locus of Control scale (T-LOC) yang terdiri dari empat domain, yaitu self, other drivers, road and environment, dan fate. Dari hasil pengolahan data, faktor psikologis T-LOC yang paling berperan sebagai prediktor pelanggaran adalah self dan road and environment. Desain fasilitas keselamatan di perlintasan sebidang yang sudah ada masih kurang memadai untuk dilanjutkan. Oleh karena itu dibutuhkan modifikasi di ketiga perlintasan sebidang ini, seperti memperbaiki palang pintu perlintasan dan penambahan pagar disekitar perlintasan sebidang."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fardian Syafarrudin Maajid
"Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian yang diakibatkan oleh satu kendaraan atau lebih yang menyebabkan cedera, kerusakan atau kerugian pada pemiliknya atau orang lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan keparahan korban kecelakaan lalu lintas pada pengendara sepeda motor. Metode penelitian yaitu menggunakan pendekatan ordered logit model dengan bantuan R programing, untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan kecelakaan. Variabel bebas yang digunakan pada penelitian ini adalah peran korban, intensitas cahaya, jam dan hari terjadinya kecelakaan, ketersediaan median, type kecelakaan, usia korban, kondisi perkerasan jalan, kondisi LOS, persentasi jumlah kendaraan, dan cuaca. Pada penelitian ini menggunakan data kecelakaan di Jawa Barat dan Jawa Tengah tahun 2014-2016.
Hasil dari penelitian ini adalah faktor yang paling mempengaruhi tingkat keparahan korban kecelakaan sepeda motor yaitu kecelakaan tunggal, di Jawa Barat faktor yang paling signifikan adalah kecelakaan tunggal yang melibatkan 1 kendaraan dengan kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia sebesar 53,2, dan di Jawa Tengah faktor yang paling signifikan adalah kecelakaan tunggal antara kendaraan dengan objek diam yaitu kemungkinan terjadinya korban meninggal dunia sebesar 7,6.

A traffic accident is an event caused by one or more vehicles causing injury, damage or loss to the owner or another person. The purpose of this study to determine the factors associated with the severity of traffic accident victims on motorcycle riders. The method of research is using an approach logit model with the help of R programming, to know the factors that affect the severity of the accident. The independent variables used in this study are the role of the victim, the intensity of light, the time and day of the accident, the availability of median, the type of accident, the age of the victim, the condition of the road pavement, the LOS condition, the percentage of the vehicle, and the weather. In this research use accident data in West Java and Central Java year 2014 2016.
The results of this study are the factors that most influence to the severity of the casualty of motorcycle accident victims is a single accident, in West Java the most significant factor is a single accident involving 1 vehicle with the possibility of deaths by 53.2, and in the Central Java factor the most significant is a single accident between vehicles with an obstacle that is the possibility of the death is 7.6.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Yuliana Wisna
"Kecelakaan merupakan masalah yang terjadi terus menerus, berpotensi mengakibatkan kematian, kesakitan, dan kecatatan tetapi dapat dicegah atau diatasi. Populasi sepeda motor menjadi penyumbang kecelakaan terbesar. Faktor penyebab kecelakaan bersumber dari faktor manusia, kendaraan, jalan, dan lingkungan. Penelitian mengenai kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh pengendara sepeda motor di wilayah Jakarta Timur pada tahun 2007. Jumlah sampel 318, diambil dengan teknik Purposive sampling.
Penelitian mengkaji karakteristik pengendara sepeda motor, jalan dan lingkungan, kendaraan pengendara, dan waktu terjadinya kecelakaan, serta hubungan karakteristik-karakteristik tersebut terhadap cidera pada pengendara sepeda motor yang diakibatkan oleh kecelakaan tersebut. Penelitian merupakan studi deskriptif analitik dengan disain studi potong lintang, dan menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan polisi. Perangkat lunak yang digunakan ialah SPSS 13.0 for Window dengan analisis Crosstab dan regresi binary logistic, dan Microsoft Office Excel 2003.
Hasil penelitian yaitu 51% kecelakaan disebabkan oleh pengendara sepeda motor, berpola ?M?, puncak kecelakaan pukul 06.00-07.00 dan 21.00, banyak terjadi saat perjalanan kerja, hari Selasa, tanggal 1 hingga 10, 80% lalu lintas lancar, 93% cuaca cerah, dan 40% curah hujan rendah. Pengendara 95% laki-laki, 69% berstatus karyawan, 84% berpendidikan menengah, 35% berumur 17 hingga 24 tahun. Pengendara sepeda motor yang mengalami kecelakaan dengan jenis Honda sebanyak 46%, rasio resiko Kecelakaan lalu tertinggi pada jenis Kawasaki, sedangkan untuk mendapatkan cidera yakni pengendara dengan jenis kendaraan Suzuki.
Kecelakaan 33% berpola depan-pejalan kaki, 35% jenis sepeda motor yang banyak ditabrak. 57% pengendara mengalami cidera 60% mengenai kepala. Peluang resiko untuk mendapatkan cidera pada karyawan (OR=3,15), Honda (0,27), Kawasaki (OR=0,19), Yamaha (OR=0,33), tipe tabrakan depan-belakang (OR=11,63), depan-depan (OR=9,62), depan-samping (OR=4,03), samping-samping (OR=4,26), motor dengan motor (OR=4,17), motor dengan lainnya (OR=10,69), motor dengan kendaraan bermotor (OR=12,13), saat istirahat (OR=2,69)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>