Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Devita Mayasari
"ABSTRAK
Mahasiswa dituntut mengatur kehidupan akademik dan non akademik secara mandiri. Terlalu banyak kegiatan non akademik mengganggu keterlibatan belajar mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran regulasi diri dalam belajar sebagai mediator dalam hubungan antara academic buoyancy dan keterlibatan belajar. Sampel penelitian ini adalah 463 mahasiswa S1 Universitas Indonesia laki-laki 25,1 perempuan 74,7 . Keterlibatan belajar diukur menggunakan alat ukur The Student Course Engagement Questionnaire SCEQ . Academic buoyancy diukur menggunakan alat ukur Academic Buoyancy Scale ABS dengan tambahan lima item. Regulasi diri dalam belajar diukur dengan Motivated Strategies for Learning Questionnaire MSLQ dimensi self regulation strategies. Desain penelitian ini adalah non eksperimental dengan tipe korelasional. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan regresi linier, dan uji mediasi menggunakan Program Macro PROCESS oleh Andrew Hayes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi diri dalam belajar terbukti memediasi secara parsial dalam hubungan antara academic buoyancy dan keterlibatan belajar. Pada penelitian ini, juga ditemukan adanya kontribusi yang besar dari academic buoyancy terhadap regulasi diri dalam belajar. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah untuk meneliti faktor yang memengaruhi hubungan academic buoyancy dan regulasi diri dalam belajar.

ABSTRACT
College students had to manage their academic and non academic life independently. Too many non academic activities could affect their student engagement. The purpose of this study is to determine the mediator role of self regulated learning in the relationship between academic buoyancy and student engagement. There were 463 undergraduate bachelor students in Universitas Indonesia participated in this study male 25,1 and female 74,7 . Student engagement was measured by The Student Course Engagement Questionnaire SCEQ . Academic buoyancy was measured by Academic Buoyancy Scale ABS with five items addition. Self regulated learning was measured by Motivated Strategies for Learning Questionnaire MSLQ with self regulation strategies dimension. The study rsquo s design is non experimental with correlation type. The study used linear regression and tested medation effect by Program Macro PROCESS by Andrew Hayes. The result is self regulated learning has a partial mediation effect in the relationship between academic buoyancy and student engagement. The study also found that there is a huge contribution from academic buoyancy towards self regulated learning. For the future study, it could examine factor influencing the relationship between academic buoyancy and self regulated learning."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asetya
"ABSTRAK
Penggunaan strategi self-regulated learning berperan penting dalam pencapaian
akademik siswa. Dalam perkembangannya, keterampilan penggunaan strategi
self-regulated learning dibentuk oleh peran orang tua di rumah. Ayah diduga
menjadi agen yang penting dalam perkembangan keterampilan self-regulated
learning berdasarkan faktor personal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat
hubungan antara keterlibatan ayah dengan penggunaan strategi self-regulated
learning pada siswa sekolah menengah atas. Penelitian ini menggunakan alat
ukur Father Involvement Scale untuk mengukur persepsi anak terhadap
keterlibatan ayahnya, dan alat ukur Self-Regulated Strategies Inventory-Self
Report untuk mengukur penggunaan strategi self-regulated learning.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat korelasi yang signifikan antara
keterlibatan ayah dengan penggunaan strategi self-regulated learning (p = .007).

ABSTRACT
result shows a significant correlation between father involvement and selfregulated
learning strategies usage (p = .007)."
2015
S58811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arvin Rivai
"Mahasiswa memiliki banyak tuntutan dan tekanan dalam menghadapi tugas-tugas pembelajaran di kampus. Salah satu tekanan yang dihadapi mahasiswa sekarang ini adalah pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) oleh Kemendikbud karena pandemi Covid-19. PJJ dapat mengakibatkan masalah bagi mahasiswa pada saat melakukan pembelajaran, salah satunya adalah academic burnout. Salah satu faktor yang dapat mencegah mahasiswa mengalami academic burnout adalah academic buoyancy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan academic buoyancy dan academic burnout mahasiswa dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19. Pengukuran academic burnout menggunakan Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) sedangkan, pengukuran academic buoyancy menggunakan Academic Buoyancy Scale (ABS). Partisipan untuk penelitian ini adalah 201 mahasiwa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Pengolahan data statistik menggunakan teknik korelasi Pearson untuk mengetahui hubungan academic buoyancy dan academic burnout. Hasil penelitian menemukan bahwa academic buoyancy memiliki hubungan negatif yang signifikan dan academic burnout pada mahasiswa yang melaksanakan PJJ pada masa pandemi Covid-19.

College students faces a lot of demands and challenges from their studies to preparing themselves for their future especially in workplaces. One of the challenges that the students facing nowadays is online learning during the Covid-19 pandemic. Online learning can cause problems for students during their studies, one of them are academic burnout. One of the factors that can prevent academic burnout is academic buoyancy. The aim of this study was to know the relationship between academic buoyancy and academic burnout in college students during online learning in the Covid-19 pandemic situation. The measurement of this study is using Maslach Burnout Inventory-Student Survey (MBI-SS) for academic burnout and Academic Buoyancy Scale (ABS) for academic buoyancy. Data of 201 psychology students of Universitas Indonesia was collected and Pearson Correlation technique was used to identify the relationship between academic buoyancy and academic burnout. The results showed that academic buoyancy has a significant and negative association to academic burnout in college students during online learning in Covid-19 pandemic.

 

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Wingkis
"Penelitian ini membahas tentang isu ketidakjujuran akademis mahasiswa Universitas Indonesia. Berdasar pada teori Miller, Murdock, Anderman, dan Poindexter (2007), ketidakjujuran akademis merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar. Untuk itu, motivasi dapat dilihat sebagai aspek yang berhubungan dengan ketidakjujuran akademis. Dalam penelitian ini, motivasi yang diteliti adalah college self-efficacy dan tujuan berprestasi, mencakup empat tipe tujuan berprestasi, yaitu mastery-approach, performance-approach, mastery-avoidance, dan performance-avoidance.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif yang dianalisis melalui teknik statistik multiple regression. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara college self-efficacy dan tipe performance-approach, mastery-avoidance, serta performance-avoidance dengan ketidakjujuran akademis. Sementara, tujuan berprestasi dengan tipe mastery-approach memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan ketidakjujuran akademis mahasiswa.

This study is investigating the issue of academic dishonesty in Universitas Indonesia. Based on Miller, Murdock, Anderman, and Poindexter theory (2007), academic dishonesty is one way to improve achievement outcome. So, motivation looked as an aspect that also has relationship with academic dishonesty. In this study, the motivational aspects were college self-efficacy and achievement goals, including four types of achievement goals, there are mastery-approach, performance-approach, mastery-avoidance, and performance-avoidance.
This correlational research was designed in quantitative approach that was analyzed by multiple regression technique. The result shows there were no significant correlation between college self-efficacy and performance-approach, mastery-avoidance, also performance-avoidance with academic dishonesty. Besides, there was a significant with negative correlation between mastery-approach and academic dishonesty in college students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60649
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diva Anim
"Perkembangan teknologi dan internet yang pesat sering dimanfaatkan untuk melakukan kecurangan akademik. Mahasiswa dengan tingkat efikasi diri yang tinggi maupun rendah dapat melakukan kecurangan akademik karena adanya peran moral disengagement. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara efikasi diri akademik dan kecurangan akademik dengan internet serta peran moral disengagement sebagai mediator pada mahasiswa di Indonesia. Alat ukur yang digunakan adalah Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS), The Academic Self-Efficacy Scale (TASES), dan Moral Disengagement Scale. Sebanyak 139 data partisipan dianalisis menggunakan Pearson Correlation dan PROCESS Model 4 versi 4.2 oleh Hayes. Hasil penelitian menemukan hubungan negatif yang signifikan namun lemah antara efikasi diri akademik dan kecurangan akademik dengan internet (r (139) = -0.287, p <.001, two tailed), namun tidak menemukan peran moral disengagement sebagai mediator (indirect effect = -.069, SE = .066, Boot 95% CI [-.226, .041]). Artinya, semakin tinggi efikasi diri akademik mahasiswa, maka semakin rendah kecenderungannya dalam melakukan kecurangan akademik menggunakan internet. Dengan demikian, penting bagi institusi akademik untuk melakukan upaya agar bisa mengurangi kecenderungan mahasiswa dalam melakukan kecurangan akademik dengan internet, seperti sosialisasi dan regulasi penggunaan internet, menambah aktivitas yang dapat meningkatkan efikasi diri akademik mahasiswa, dan lainnya.

The rapid advancement of technology and internet is often exploited for academic dishonesty. Academic dishonesty was done by students regardless of their academic self-efficacy level so moral disengagement might play a significant role. This study aims to investigate the relationship between academic self-efficacy and academic dishonesty using technology, and the role of moral disengagement as a mediator among university students in Indonesia. The instruments used in this study are Internet-Triggered Academic Dishonesty Scale (ITADS), The Academic Self-Efficacy Scale (TASES), and Moral Disengagement Scale. Total number of participants were 139 and analyzed using Pearson Correlation and Hayes’s PROCESS Model 4 version 4.2. Results found a weak but significant negative correlation between academic self-efficacy and academic dishonesty using internet (r (139) = -0.287, p <.001, two tailed), but did not find the role of moral disengagement as a mediator (indirect effect = -.069, SE = .066, Boot 95% CI [-.226, .041 This means that the higher student's academic self-efficacy is, the lower their tendency to engage in academic dishonesty using internet. Therefore, it is crucial for academic institutions to reduce the tendency of students committing academic dishonesty, such as through the dissemination and regulation of technology usage, increasing activities that can enhance students' academic self-efficacy, and other similar initiatives."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafiyyah Atiqatush Shabihah
"Banyaknya tekanan akademik yang dimiliki mahasiswa membuat mahasiswa cenderung mengalami burnout akademik. Salah satu faktor yang sering dikaitkan dengan terjadinya burnout akademik adalah kualitas tidur yang dimiliki mahasiswa. Penelitian mengenai hubungan antara kualitas tidur dan burnout akademik telah banyak ditemukan, namun mediator potensial dari hubungan ini masih jarang dibahas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran mediasi regulasi emosi, yakni cognitive reappraisal dan expressive suppression, dalam hubungan antara kualitas tidur dan burnout akademik pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan kepada 240 mahasiswa aktif di Indonesia dengan rentang usia 18-24 tahun yang diperoleh dengan menggunakan metode convenience sampling. Instrumen penelitian yang digunakan mencakup Academic Burnout Scale (ABS), translasi dari Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), dan translasi dari Emotion Regulation Questionnaire (ERQ). Hasil analisis menggunakan PROCESS Hayes menunjukkan tidak adanya peran yang signifikan dari mediasi cognitive reappraisal dan expressive suppression dalam hubungan antara kualitas tidur dan burnout akademik. Meski demikian, penelitian ini mempertegas adanya hubungan yang kuat antara kualitas tidur dan burnout akademik pada mahasiswa.

The academic pressure faced by students often leads to academic burnout. One of the factors commonly associated with academic burnout is the quality of sleep among students. It is well established that poor sleep quality directly increases academic burnout, but potential mediators of this relationship remain poorly understood. This study aims to examine the mediating role of emotion regulation, specifically cognitive reappraisal and expressive suppression, in the relationship between sleep quality and academic burnout among students. The study involved 240 active students in Indonesia aged 18-24, selected through convenience sampling. Research instruments included the Academic Burnout Scale (ABS), a translated version of the Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI), and a translated version of the Emotion Regulation Questionnaire (ERQ). Analysis using the PROCESS by Hayes revealed no significant mediating role of cognitive reappraisal and expressive suppression in the relationship between sleep quality and academic burnout. Nevertheless, the study reinforces the strong relationship between sleep quality and academic burnout among students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nissa Amalia
"Prokrastinasi akademik merupakan perilaku yang sering terjadi pada mahasiswa tak terkecuali mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan tugas skripsi. Mahasiswa tingkat akhir yang melakukan prokrastinasi akademik dalam menyelesaikan skripsi memiliki kemungkinan untuk terlambat lulus dalam studinya. Untuk menghindari terjadinya perilaku prokrastinasi akademik, mahasiswa tingkat akhir membutuhkan beberapa faktor seperti locus of control dan regulasi diri (self regulation) dalam menyelesaikan skripsinya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji peran regulasi diri sebagai moderator terhadap hubungan internal dan external locus of control dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa tingkat akhir dalam menyusun skripsi. Partisipan penelitian berjumlah 101 mahasiswa tingkat akhir yang didapat melalui survei online. Alat ukur yang digunakan berupa TPC (Tuckman Procrastination Scale), IPC (Internal, Powerful others, Chance) Scale, dan Skala Regulasi Diri yang diadaptasi dari Ottenbreit dan Dobson (2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa regulasi diri dapat dijadikan sebagai moderator yang mempengaruhi hubungan external locus of control dengan prokrastinasi akademik. Dengan kata lain, adanya interaksi antara regulasi diri dan external locus of control mempengaruhi prokrastinasi akademik. Diartikan bahwa semakin tinggi regulasi diri yang dimiliki maka semakin lemah pengaruh external locus of control terhadap prokrastinasi akademik pada mahasiswa tingkat akhir.

Academic procrastination is a behavior that often occurs in students, including students who are completing thesis. Students who do academic procrastination in completing their thesis have the possibility to be late in graduating in their studies. To avoid academic procrastination behavior, last year students need several factors such as locus of control and self-regulation in completing their thesis. This study was conducted to examine the role of self-regulation as a moderator of the relationship between internal and external locus of control with student academic procrastination in writing a thesis. The research respondents were 101 students who were obtained through an online survey. The measuring instrument used is the TPC (Tuckman Procrastination Scale), IPC (Internal, Powerful others, Chance) Scale, and the Self-Regulatory Scale which was adapted from Ottenbreit & Dobson (2004). The results showed that self-regulation can be used as a moderator that affects the relationship between external locus of control and academic procrastination. The inclusion of self-regulation weakens the relationship of external locus of control with academic procrastination which results in a decrease in academic procrastination in students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Fahrizha Nadia Fitri
"ABSTRAK
Fenomena terkait kecemasan menjadi isu yang banyak dijumpai di kalangan mahasiswa, khususnya terkait cognitive test anxiety. Individu yang memiliki cognitive test anxiety tinggi cenderung berperforma kurang baik pada tes. Beberapa studi telah menemukan bahwa mindfulness dan regulasi diri dapat memengaruhi cognitive test anxiety. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah regulasi diri memediasi hubungan antara mindfulness dan cognitive test anxiety pada mahasiswa. Penelitian ini bersifat korelasional yang dilakukan pada 192 mahasiswa. Pada penelitian ini, cognitive test anxiety diukur menggunakan Cognitive Test Anxiety Scale-17 CTAS-17 Cassady Finch, 2014, mindfulness diukur dengan menggunakan Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS Brown dan Ryan, 2003 , dan regulasi diri diukur menggunakan Short Self-Regulation Questionnaire SSRQ Carey, Neal, Collins, 2004 . Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa regulasi diri memediasi secara parsial partially mediation hubungan antara mindfulness dan cognitive test anxiety dengan indirect effect ? = -0,09.

ABSTRACT
Anxiety related phenomenon is a common issue among university students, especially regarding cognitive test anxiety. Individuals who have high cognitive test anxiety tend to perform poorly on a test. Several studies have found that mindfulness and self regulation can affect cognitive test anxiety. This study was conducted to determine whether selfregulation mediates the relationship between mindfulness and cognitive test anxiety in university students. This correlational study conducted on 192 university students. In this study, cognitive test anxiety was measured with Cognitive Test Anxiety Scale 17 CTAS17 Cassady Finch, 2014, mindfulness was measured with Mindfulness Attention Awareness Scale Brown and Ryan, 2003, and self regulation measured with Short SelfRegulation Questionnaire SSRQ Carey, Neal, Collins, 2004. The results of statistical analysis show that self regulation partially mediates relationship between mindfulness and cognitive test anxiety with indirect effect 0,09. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anisa Mahdiya
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kondisi regulasi diri dan tingkat komitmen memengaruhi kemampuan individu dalam mengabaikan daya tarik alternatif pasangan yang tersedia. Partisipan penelitian ini adalah individu dalam tahap usia dewasa muda, dengan rentang usia 20 ndash; 28 tahun yang sedang menjalani hubungan berpacaran n=81 . Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan sistem rekam respon yang dikomputerisasi, serta menggunakan serangkaian tugas dan aroma makanan popular yang menggoda selera khas Indonesia, yakni mie instan dalam kemasan, untuk membagi kelompok partisipan. Partisipan dibagi dalam dua kelompok manipulasi kondisi regulasi diri, yaitu kelompok kondisi depletion dan non-depletion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kondisi depletion dan non-depletion dalam kemampuan mengabaikan daya tarik alternatif pasangan yang tersedia. Pada partisipan yang telah menjalin hubungan lebih dari 4 tahun, tingkat komitmen terbukti berkorelasi dengan kemampuan mengabaikan daya tarik alternatif pasangan r= 0,624 . Penelitian selanjutnya perlu menekankan pentingnya kalibrasi tingkat ancaman ketika menampilkan alternatif pasangan menarik dengan tingkat komitmen individu.

ABSTRACT
This study aim to know whether condition of self regulatory strength and commitment level affecting one ability to derogate the temptation of attractive alternatives. Participants of this study were individuals at the stage of emerging adulthood, age range 20 28 years old who are in a dating relationship n 81 . This study use experimental design with computerized system to record responses, series of tasks and the fragrance of instant noodle that is considered to be the most alluring fragrance for Indonesian people, to divided groups. Participants divided into two groups of self regulatory strength manipulation, depletion and non depletion condition. The results showed that there is no significant differences between depletion and non depletion condition groups in ability to derogate attractive alternatives. Result found that one ability to derogate attractive alternatives is correlated with commitment level for those whose relationship duration are above 4 years r 0,624 . Later study should emphasize the importance of commitment threat calibration when presenting attractive alternatives to individuals."
2017
S66710
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Efriza
"Dalam menjalani peran sebagai mahasiswa baru banyak masalah yang harus dihadapi, sehingga dapat menimbulkan distres psikologis. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan upaya-upaya sistematis untuk menunjang kegiatan dalam perkuliahan, seperti self regulated learning. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara self regulated learning dan distres psikologis pada mahasiswa baru Universitas Indonesia. Partisipan penelitian ini terdiri dari 414 mahasiswa baru Universitas Indonesia.
Variabel distres psikologis diukur dengan Self Report Questionaire 20 (SRQ-20), sedangkan variabel self regulated learning dengan Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ). Dengan analisis Biserial Correlation, ditemukan bahwa terdapat hubungan negatif (rb = -0.731, p< 0.01, one-tailed) antara self regulated learning  dan distres psikologis.

New college student are faced with several problems that can trigger psychological distress. To overcome such problems, they need efforts that can support daily college life, such as self-regulated learning. Using a sample of 414 first-year students of University Indonesia, study aims to investigate the relationship between self regulated learning and psychological distress in first-year students of University Indonesia.
Psychological distress is measured using Self Report Questionaire 20 (SRQ-20), while self regulated learning is measured using Motivated Strategies of Learning Questionnaire (MSLQ). With Biserial Correlation analysis, it was found that self regulated learning negative relationship with psychological distress (rb = -0.731, p< 0.01, one-tailed) between self regulated learning and psychological distress.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>