Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133261 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aryan Nugroho
"ABSTRAK
Mahasiswa keperawatan harus memiliki persepsi yang positif terhadap perawat profesional serta memiliki motivasi yang tinggi untuk melanjutkan ke program profesi. Masih banyak lulusan sarjana keperawatan yang belum semuanya melanjutkan ke program profesi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara persepsi tentang perawat profesional dan motivasi mahasiswa keperawatan reguler tingkat akhir melanjutkan ke program profesi. Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional. Sampel penelitian yaitu dengan cara cluster sampling sebanyak 304 responden mahasiswa reguler tingkat akhir di empat institusi pendidikan profesi keperawatan di Jakarta. Hasil uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi tentang perawat profesional dan motivasi mengikuti program profesi.

ABSTRACT
Nursing students should possess positive perception on nursing profession and high motivation to advance into clinical practice program. There are many bachelors of nursing who are yet to advance into clinical practice program. This study aimed to identify relationship between perception on professional nurses and motivation to advance into clinical practice program in senior students of regular program. The study design was cross sectional. 304 students from four different nursing institutions in Jakarta were selected through cluster sampling technique. Chi square analysis revealed a significant correlation between perception on professional nurses and motivation to advance into clinical practice program."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Klaudia Nafiri
"Perusahaan rintisan memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri untuk mempertahankan perusahaan. Sudah banyak penelitian yang menguji hubungan antara tuntutan kerja dan burnout pada karyawan, namun belum ada yang menguji peran persepsi akan kesempatan melakukan kerja campuran sebagai kemungkinan moderator dari hubungan tersebut, khususnya dalam perusahaan rintisan. Karyawan perusahaan rintisan di Indonesia (N=151) diuji menggunakan versi bahasa Indonesia dari The Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ I), The Oldenburg Burnout Inventory (OLBI), dan Perceived Opportunity for Blended Working Scale untuk melihat nilai tuntutan kerja, burnout, dan persepsi akan kesempatan melakukan kerja campuran secara berurutan. Simple moderation analysis digunakan untuk menguji peran moderasi persepsi akan kesempatan melakukan kerja campuran. Analisis statistik menunjukkan bahwa persepsi akan kesempatan melakukan kerja campuran tidak memoderasi hubungan tuntutan kerja dan burnout. Diskusi dan saran penelitian dibahas di bagian akhir makalah.

Startups have particular characteristics, challenges, and work resources to maintain the company is a new gateway for research on the employee well-being. There have been many studies that discuss the relationship between job demand and burnout on employees, but none have discussed the role of perceived opportunity for blended working as the possible moderator of that relationship. Employees of startups in Indonesia (N = 151) were assessed using the Indonesian version of the Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ I), The Oldenburg Burnout Inventory (OLBI), and Perceived Opportunity For Blended Working to see the value of job demand, burnout and perceived opportunity for blended working, respectively. Simple moderation analysis was used to examine the moderating role of perceived opportunity for blended working. Statistical analysis shows that perceived opportunity for blended working do not moderate the relationship between job demand and burnout. Discussion and research suggestions are discussed at the end of the paper."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Nurhayatiningsih
"

ABSTRAK

Nama : Tri Nurhayatiningsih
Program Studi : Mutu Layanan Kesehatan
Judul : Analisis Hubungan Faktor Individu dan Faktor Tim Kerja Terhadap
Perilaku Petugas Kesehatan dalam Mendukung Keselamatan Pasien di
RSUP Persahabatan Jakarta Tahun 2019
Pembimbing : Prof. DR. R. Ayu Dewi Sartika, Apt, Msc
Rumah sakit sebagai suatu organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan
dituntut untuk selalu meningkatkan mutu pelayanannya. Salah satu parameter untuk
menilai mutu rumah sakit adalah penilaian akreditasi oleh lembaga yang telah
tersertifikasi nasional maupun internasional. Fokus penilaian pada proses akreditasi
adalah peningkatan mutu berkelanjutan yang mengutamakan keselamatan pasien.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gambaran perilaku tenaga kesehatan dalam
mematuhi standar pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien sehingga risiko
insiden yang dapat membahayakan keselamatan pasien menjadi berkurang dan
berdampak terhadap mutu pelayanan yang lebih baik. Penelitian ini dilakukan dengan
mix method observasi lapangan dan metode kuantitatif dengan desain cross sectional.
Sampel penelitian menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel
sebanyak 161 responden. Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui observasi
lapangan dan telaah dokumen sedangkan data primer dilakukan melalui pengisian
kuesioner. Hasil penelitian diketahui perilaku petugas yang mendukung keselamatan
pasien pada tingkat kepatuhan 90% sebanyak 64%. Faktor yang mempunyai hubungan
dengan perilaku petugas mendukung keselamatan pasien adalah pendidikan (p value
0,001), profesi (p value 0,047), pengetahuan (p value 0,029), sikap (p value 0,001),
supervise (p value 0,001) dan kerjasama tim (p value 0,001) dengan variabel dominan
dari hasil analisis multivariate adalah sikap (OR 12,382) dan confounding factor umur,
pendidikan, profesi pengetahuan, supervise dan kerjasama tim, namun tidak didapatkan
adanya interaksi antar variabel tersebut. Butir permasalahan yang masih rendah pada
perilaku adalah terkait beban kerja dimana masih ada yang memaksakan bekerja saat
kondisi lelah dan konsentrasi berkurang serta mengerjakan yang diluar kewenangannya.
Upaya yang perlu dilakukan untuk memperbaiki perilaku terkait keselamatan pasien
adalah dengan melakukan pemetaan dan penghitungan beban kerja pegawai khususnya
unit pelayanan pasien, membuat materi edukasi terkait keselamatan pasien melalui
media audio visual, memasukan perilaku terkait keselamatan pasien ke dalam penilaian
kinerja pegawai, membuat program yang dapat memacu pegawai untuk berupaya
menjadikan perilaku keselamatan menjadi budaya kerja. Upaya perbaikan keselamatan
pasien harus dikelola dengan pendekatan sistemik. Sistem ini dapat dilihat sebagai suatu
sistem terbuka, di mana sistem terkecil akan dipengaruhi, bahkan tergantung pada
sistem yang lebih besar.
Kata kunci: keselamatan pasien rumah sakit, perilaku petugas, faktor individu, faktor
tim kerja


ABSTRACT

Name : Tri Nurhayatiningsih
Study Program : Quality Health Services
Title : Analysis of Correlation Individual and Team Work Factor with
Behavior of The Health Providers in Supporting Patient Safety at
Persahabatan Hospital Jakarta
Counsellor : Prof. DR. R. Ayu Dewi Sartika, Apt, Msc
The hospital as an organization engaged in the field of health services is required to
always improve the quality of the services. A parameter for assessing the quality of
hospitals is the assessment of accreditation by institutions that have been national and
international certified. The focus of assessment on the accreditation process is
continuous quality improvement that prioritizes patient safety. This study aims to
analysis description of the behavior of health workers to adhere the service standards
that prioritize patient safety so that the risk of patient safety incidents had been reduced
and have impact on better service quality. This research was conducted with a mix
method study of field observation and quantitative study with a cross sectional design.
The study sample used simple random sampling with a total sample of 161 respondents.
Secondary data collection was carried out through field observations and document
studies while the primary data was carried out through filling in questionnaires. The
results of the study revealed that the behavior of officers who supported patient safety at
90% compliance that amount of 64%. Factors that have a relationship with the behavior
of supporting patient safety are education (p value 0.001), profession (p value 0.047),
knowledge (p value 0.029), attitude (p value 0.001), supervision (p value 0.001) and
teamwork (p value 0.001) with the dominant variable from the results of multivariate
analysis is attitude (OR 12,382) and confounding factor are age, education, profession,
knowledege, supervision and team work, in the otherside not found interaction of that
varaible. The problems that are still low on behavior are related to workloads there are
still who force work when conditions are tired and the concentration is reduced, the
other who work that is beyond their authority. To improve behavior related to patient
safety is to mapping and calculate employee workload, especially the unit of patient
services, make educational materials related to patient safety through audio visual
media, incorporate behaviors related to patient safety into employee performance
indicator, create programs that can support employees to try make safety behavior to be
a work culture.
Keywords: hospital of patient safety, health provides behavior, individual factors, team
work factors

"
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
AHCPR Publication, 1994
616.979 2 DEP c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Setiawan
"Supervisi konsisten mempengaruhi kinerja perawat tetapi pelaksanaannya pada pelayanan keperawatan di Indonesia cenderung bersifat pengawasan dan kurang memberikan upaya-upaya untuk mendidik, memotivasi, melatih, dan memberi arahan. Model supervisi klinik educative, supportive and Administrative Cycle (ESA-C) dibuat untuk meningkatkan nilai positif dari supervisi. Model ini disintesa dari model supervisi Kadushin, Proctor dan mengintegrasikannya dengan teori interpersonal relationships Peplau serta nilai caratif Watson.
Penelitian bertujuan menguji efektifitas model supervisi klinik ESA-C dalam meningkatkan kinerja perawat, menggunakan desain kuasi eksperimen pre-post test pada dua kelompok. Dua rumah sakit dirandom dari 5 rumah sakit umum, sampel diambil secara random sebanyak 90 perawat dan 270 pasien secara purposif.
Hasil penelitian menunjukkan model supervisi klinik ESA-C mampu meningkatkan kinerja perawat secara signifikan (p Value < 0.05) pada dimensi task performance: keterampilan teknis sebesar 2%, pemberian edukasi 9%, pemberian dukungan emosionl kepada pasien 14%, dan contextual performance: pemberian bantuan bagi pasien dan keluarga 21%. Model ini disarankan digunakan pada pelayanan keperawatan terutama di rumah sakit dalam upaya meningkatkan kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien.

Supervision is a consistent variable that affect to job performance. Unfortunately, the supervision that had done only just controlled rather than an effort to educating, coaching, directing, and nurse potential reinforcement. ESA-C clinical supervision model that developed is to eliminate negative side of supervision these times. Educative, supportive, and administrative cycle of clinical supervision model was a result from synthesize of Kadushin's, Proctor's, Heron's, Faugier's, and Experimental's models. The ESA-C model was synthesizing with interpersonal relationship from Peplau's and carative value from Watson's. ESA-C clinical supervision model use a group approach in an educative supervision and individual approach for supportive and administrative supervision.
The purpose of this research is to determine the effect of ESA-C clinical supervision model to increasing nurses' job performance. This research used quasi experiment design with intervention and control group. The sample of this research use a random method to 90 nurses (each group has 45 nurses) and 270 patients (each group has 135 patients).
The result of this research revealed that ESA-C clinical supervision model can increase nurses' job performance including task performance dimension (clinical skill, patient education, emotional support) and contextual job performance (assisting patient and the family). This research recommended the using of ESA-C model in hospital to increasing nurses' job performance in giving of nursing care to the patient.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
D1958
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syukri
"Rerata persentase mahasiswa Sarjana Keperawatan ekstensi untuk melanjutkan pendidikan profesi Ners di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK-UI) tiga tahun terakhir adalah 15,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat motivasi mahasiswa Sarjana Keperawatan ekstensi tingkat akhir untuk melanjutkan pendidikan profesi Ners di FIK-UI. Desain penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, yaitu sampel yang diambil adalah seluruh mahasiswa Sarjana Keperawatan ekstensi tingkat akhir FIK-UI yang berjumlah 53 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dari teori Motivasi Herzberg, hasil penelitian Murphy (2006) serta Cheng (2007) berjumlah 27 soal yang telah dimodifikasi (α = 0,882, r hitung = 0,296-0,743). Analisis data menggunakan analisis univariat, yaitu distribusi frekuensi dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat motivasi responden adalah tinggi (50,9%). Upaya peningkatkan motivasi dapat dilakukan oleh institusi pendidikan dan tempat kerja, baik dalam hal kebijakan program maupun kemudahan perijinan.

The mean percentage of Nursing Bachelor students for continuing professional education nurses in Faculty of Nursing Universitas Indonesia (FON?s UI) in the last three years was 15.4%. The aim of this research was described the degree of final level extension Nursing Bachelor students motivation to continue professional education nurses in FON?s UI. The research used descriptive with cross sectional approach. The sampling technique used total sampling, the samples taken were all final level extension Nursing Bachelor students FON?s UI totaling 53 people. The research instrument used was a questionnaire of Herzberg motivation theory, the research of Murphy (2006) and Cheng (2007) amounted to 27 questions that have been modified (α = 0.882, r count = 0.296 to 0.743). Analysis of data used univariate, the frequency distribution and percentage. The results showed that the respondents' FON?s UI level of motivation was high (50.9%). Efforts to increasing motivation can be done by educational institutions and the workplace, both in terms of ease of licensing policies and programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64198
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yarra Rendy Fahrizal
"Jumlah tenaga perawat yang besar memberikan kontribusi yang lebih tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu pelayanan dan citra rumah sakit. keperawatan sebagai profesi yang sedang berkembang dituntut untuk terus meningkatakan profesionalisme melalui pendidikan yang terencana dan bertahap, peningkatan mobilitas pendayagnnaan perawat profesional dan pemberian kesempatan pengembangan karir. Perawat sebaiknya ditempatkan sesuai dengan peran dan fungsinya sebagai perawat profesional dengan penilaian berdasarkan bimbingan karir, pendidikan, pelatihan, dan kompetensinya. Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Graba Juanda Bekasi Timur karena pengembangan karlr tenoga keperawatan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Graba Juanda belum sesuai dengan fungsi dan peran perawat. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melaknkan wawancara mendalam terhadap jajaran direksi, manajer, dan kepala seksi dan kepala ruangan dan perawat pelaksana. Untuk memperkuat metode tersebut dilaksanakan telaah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan peogembangan pola karir perawat di Rumah Sakit Graha Juanda Bekasi Timur. Rumah Sakit Graha Juanda memillki tenaga keperawatan berjumlah 50 orang dengan umur < 30 tahun adalah terbanyak 54,76 %, pelaksana 85,71 %, dan memiliki perawat dengan masa kerja <5 tahun 78,57 %, serta dengan latar belakang pendidikan D ill keperawatan ( 85,71 %). Mekanisme pengembangan tenaga kepemwatan yang ada saat ini diternpkan di Rumah Sakit Graha Juanda dimulai dengan kegiatan rekruitmen pegawai baru dan dilanjutkan dengan bimbingan karir, pendidikan, pelatihan, dan kompetensi, serta kebijakan rumah sakit. Berdasarkan berapan-berapan terbedap pengembangan karir perawat dengan memperbatikan prinsip-prinsip pengembangan karir pemwat, didapatkan pengembangan pola karir perawat pelaksana sesuai dengan peran dan fungsinya yang diterapkan di Rumah Sakit Graha Juanda yaitu sebagai Perawat ManajerlPM (lima level), Perawat pendidiklPl' (empat level), dan Perawat KlinikIPK (tujuh level). Dari katiga kalegori tersebut, jenjang karir perawat sebagai Perawat Manajer dan Perawat Klinik lebih di prioritaskan untuk dilaksanakan. Pada akhir penelilian ini direkomendasikan Wltuk Rumah Sakit Graha Juanda untuk pengembangan pola karir perawat secara fungsional dan struktur dengan memperhatikan kompetensi individual, pendidikan, pelatihan, dan bimbingan karir perawat. Serta perlunya intrumen uji kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan pola karir perawat.

Amount of big nurse energy give higher level contribution in giving service of health and improvement of service quality and hospital image. Treatment as profession which expanding to be claimed to continue professionalism enhancing. Through education which planned and in phases, make-up of mobility utilization of professional nurse and gift of opportunity of development of career. Nurse better be placed as according to role and his function as professional nurse with assessment pursuant to career tuition, education, training, and his interest Research executed At Graha Juanda East Bekasi hospital because development of ill executed treatment energy career At Graha Juanda hospital not yet as according to function and role of nurse. Research executed by using research method qualitative by circumstantial interview to overall board of directors, manager, and head of section, and lead room and nurse of executor. To strengthen the method to analyze document - document related to development of ill nurse career pattern At Graha Juanda East Bekasi hospital. Hospital of Graha Juanda have treatment energy amount to 50 people with age < 30 year is many 54,16 0/., executor 85,71 %, and have nurse with year of service < 5 year 78,57 %, and also with background education ofD m treatment ( 85,71 ). Mechanism development of existing treatment energy [is) in this time applied ill At Graha Juanda East Bekasi hospital started with activity of new officer recruitment and continued with career tuition, education, training, and interest, and also policy hospital. Pursuant to expectations to development of nurse career by paying attention principles development of nurse career. got [by] development of career pattern nurse of executor as according to role and his function which applied At Graha Juanda East Bekasi hospital that is as Nurse of Manager I pm (five level). Nurse of Educator I PI' (four level). and Nurse of Clinic I pk ( seven level). From third category. nurse career ladder as Nurse of Manager and Nurse of Clinic more in priority be achieved. By the end of this research is recommended for the Hospital of Graha Juanda for the development of nurse career pattern functionally and structural by paying attention individual interest, education, training, and nurse career tuition. And also the importance of instrument test interest related to development of nurse career pattern."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32024
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shela Rachmayanti
"ABSTRAK
Latar Belakang: Hipertensi dan diabetes melitus merupakan faktor risiko penyakit stroke yang paling dominan. Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko stroke, hipertensi dan diabetes melitus, dengan ketergantungan pasien stroke fase kronis di Departemen Rehabilitasi Medik RSCM. Metode: Penelitian dilakukan dengan metode observasional analitik menggunakan studi potong lintang. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 44 yang dipilih berdasarkan sistem quota sampling. Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan uji bivariat Chi Square dan analisis multivariat uji Regresi Logistik. Hasil: Dari hasil uji Chi Square didapatkan faktor risiko hipertensi dan diabetes melitus terhadap nilai MSBI, bernilai p=0,122 dan p=0,002. Dari uji Regresi Logistik didapatkan faktor risiko hipertensi p=0,076 OR 4,076; IK95 0,861-19,297 dan faktor risiko diabetes melitus p=0,007 OR 22,690; IK95 2,332-220,722 terhadap nilai MSBI. Diskusi: Diabetes melitus merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan ketergantungan berat pasien stroke fase kronis.

ABSTRACT
Background Hypertension and diabetes melitus are the most common risk factors of stroke. Objective The study aimed to determine the relationship between stroke risk factors, hypertension and diabetes melitus, with dependency of chronic stroke patients in Department of Medical Rehabilitation RSCM. Methods The study is conducted by using the analytical observational cross sectional study. The samples used in this study were 44 respondents selected by quota sampling method. The relationship between variabels was analyzed by bivariate test Chi Square and multivariate analysis Logistic Regretion. Results . Based on Chi Square test, relationship between MSBI scoring with hypertension and diabetes melitus as stroke risk factors, sequentiallly p 0,122 and p 0,002. Furthermore, Logistic Regression test suggested that hypertension and diabetes melitus as stroke risk factors related to MSBI scoring, respectively hypertension p 0,076 OR 4,076 IK95 0,861 19,297 and diabetes melitus p 0,007 OR 22,690 IK95 2,332 220,722 . Discussion Diabetes melitus is the most prominent risk factor in severe dependecy of chronic stroke patients."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Neni Triana
"Supervisi klinis keperawatan pada umumnya telah dilaksanakan oleh kepala ruangan, namun dalam pelaksanaannya belum optimal. Tujuan penelitian : untuk menganalisis keefektifan pelatihan supervisi klinis terhadap kemampuan perawat. Desain penelitan quasi experiment dengan pendekatan pre- post test design with control group dengan jumlah 46 sampel dengan 23 kelompok intervensi dan 23 kelompok kontrol. Pelaksanaan supervisi di RS di Jakarta belum terencana, belum terstruktur, supervisi masih dilakukan secara tidak formal, tidak diberikan umpan balik dengan baik, masih terbatasnya pendokumentasisn tentang rencana dan hasil supervisi yang dilakukan kepala ruangan. Supervisi yang dilakukan masih bersifat insidentil jika ditemukan masalah dalam pemberian asuhan keperawatan. Hasil Terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang bermakna pada kel intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p=0,00; α=0,05). Adanya perbedaan yang signifikan kemampuan pengetahuan dan keterampilan kelompok intervensi sebelum dan sesudah pelatihan supervisi klinis (p= 0,0001). Penelitian ini menyimpulkan bahwa efektifitas pelatihan supervisi klinis dapat meningkatkan kemampuan kepala ruangan. Rekomendasi : Pelatihan supervisi klinis perlu dilakukan secara berkesinambungan dan dilakukan supervisi yang baik dari atasan agar mutu asuhan keperawatan semakin meningkat.

Clinical supervision is the most effective method in improving nursing services aimed at improving the quality of nursing care. Research objective : to analyze the effectiveness of clinical supervision training on nurses ability. The research design was a quasi experiment with pre-post test design approach with a control group with a total of 46 samples with 23 intervention groups23 control group. The implementation of supervision in hospital in Jakartahas not been planned,has not been structured, supervision is still carried out informally, not given good feedback,there is still limited documentation of the plan and the result of the supervision carried out by the head nurse. The supervision carried out is still incidental if problems are found in the provision of nursing care.
Result : There was a significan increase in knowledge and skills in the intervention group compared to the control group (p =0,00; Gabungkan saja saja hasilnya. Terdapat peningkatan pengetahuan dan ketrampilan yang bermakna pada kel intervensi dibandingkan kel control (p=0,00; α=0,05). Increase in the ability of head nurse after attending clinical supervision training in the intervention group (p 0,0001).The study conclude that clinical supervision training was effective in improving the ability of the head nurse. Recommendation : Clinical supervision training needs to be carried out on an ongoing basis and good supervision from superiors is carried out so thet the quality of nursing care can increase.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universiats Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susana Helen Tanlain
"Pelaksanaan program sasaran keselamatan pasien yang belum mencapai target, menunjukkan perlunya peningkatan komitmen perawat sebagai profesi jumlah terbanyak dan kontak terlama dengan pasien pada fasilitas layanan kesehatan. Sehingga, dibutuhkan penguatan manajer keperawatan terutama manajer keperawatan tingkat operasional dalam melakukan supervisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan supervisi kepala ruangan menurut persepsi perawat terhadap efikasi diri dan motivasi perawat dalam melaksanakan program sasaran keselamatan pasien. Penelitian cross sectional ini dilaksanakan pada 104 responden yang dipilih secara proportional dan simple random sampling dengan kriteria perawat yang bekerja pada ruangan rawat inap, bersedia menjadi responden serta hadir pada saat penelitian. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara supervisi kepala ruangan terhadap efikasi diri (p value : 0.002) dan motivasi (p value:0.003). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa terhadap hubungan yang bermakna antara lama kerja dengan motivasi (p value : 0.003), dan didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna yang negatif antara pelatihan keselamatan pasien dengan motivasi dalam melaksanakan program SKP (p value : 0.01). Perawat yang mengikuti pelatihan, memiliki motivasi yang rendah dalam melaksanakan program SKP. Kesimpulan penelitian adalah bahwa ada hubungan pelaksanaan supervisi oleh kepala ruangan menurut persepsi perawat dengan efikasi diri dan motivasi perawat dalam pelaksanaan keselamatan pasien di rumah sakit. Penelitian ini merekomendasikan bahwa manajer rumah sakit perlu melaksanakan supervisi secara teratur dan terorganisir.

The implementation of the patient safety target program, which has has not yet reached the target, shows the need to increase the commitment of nurses as the profession with the highest number and longest contact with patients in health care facilities. Thus, it is necessary to strengthen nursing managers, especially operational level nursing managers in conducting supervision. This study aims to determine the relationship between the supervision of the head nurse according to the nurse’s perception of self efficacy and the motivation of nurses in implementing the patient safety target program. This cross- sectional study was carried out on 104 respondents who were selected by proportional and simple random sampling with the criteria of nurses working in inpatient rooms, willing to be respondents and being present at the time of the study. The results of the analysis showed that there was a significant relationship between the supervision of the head nurse on self-efficacy (p value : 0.002) and motivation (p value: 0.003). The results of the analysis also show that there is a significant relationship between length of work and motivation (p value : 0.003). The results of the analysis also found that there was a significant relationship negatively between patient safety training and motivation in implementing the patient safety programs (p value : 0.01). Nurses who took part in the training had low motivation in implementing the patient safety target programs. The conclusion of the study is that there is a relationship between the implementation of supervision by the head nurse according to the nurse’s perception with self-efficacy and motivation of nurses in implementing patient safety in hospitals. This study recommends that hospital managers need to carry out supervision regularly and organized."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>