Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patrick
"ABSTRAK
Sistem Manajemen Komplain Qlue digunakan oleh pemerintah dengan harapan dapat mempercepat proses penyelesaian seluruh keluhan masyarakat. Permasalahan yang muncul pada penelitian ini yaitu jumlah sampah yang tidak terangkut di Jakarta Timur merupakan yang terbesar di DKI Jakarta. Kelurahan Kampung Melayu juga mendapatkan predikat kumuh berat jika dibandingkan dengan kelurahan yang lainnya di Jakarta Timur. Rata- rata waktu penyelesaian keluhan melalui aplikasi Qlue semakin lambat jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kendala dalam menangani keluhan di Kelurahan Kampung Melayu dan juga untuk menganalisis manajemen keluhan dalam menangani keluhan terkait kebersihan sampah di Kelurahan Kampung Melayu.Teori yang digunakan adalah teori manajemen keluhan dari Stauss yang didalamnya terdapat enam dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas penanganan keluhan. Pendekatan dan teknik yang digunakan adalah Post-Positivist dengan analisa kualitatif untuk mengeksplorasi kualitas penanganan keluhan dalam pelayanan kebersihan sampah secara keseluruhan di kampung melayu. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menggambarkan kendala yang ditemukan dalam menangani keluhan di Kelurahan Kampung Melayu. Hasil penelitian ini adalah bahwa terdapat beberapa kendala dalam sarana pra-sarana, waktu penanganan, dan juga dalam internal yang menangani langsung keluhan masyarakat. Selain itu masalah yang ditemukan adalah mengenai masalah SOP untuk menggunakan aplikasi dan juga respon yang lambat dalam menangani keluhan. Kendala juga ditemukan pada waktu untuk melakukan koordinasi dan disposisi yang membutuhkan banyak waktu.

ABSTRACT
Complaint management system Qlue is used by the government to accelerate the completion process of all complaints. The problems that emerged in this research is the amount of waste that doesn rsquo t get carried away in Jakarta Timur is the biggest in DKI Jakarta. Kelurahan Kampung Melayu also get the dirtiest predicate in DKI Jakarta compared to the other city. The average resolution time of complaints through Qlue is getting slower compared to previous years.The main aim of this research is to understand the constraints in handling complaints in Kelurahan Kampung Melayu and also to analyze complaint management in handling complaint related to the waste problem in Kelurahan Kampung Melayu. The theory used in this research is the complaint management theory by Stauss. This theory includes six dimention used to assess the quality of handling system. The approach and technique used in this research is Post Positivist with qualitative analysis used to explore comprehensive overall meaning of complaint management system in waste hygieneservices in kampung melayu. The qualitative method use to show the constraints found in handling complaints in Kelurahan Kampung Melayu. The result of this research is there are constraints found related to tools, response time, and also in their internal. Another issues found in this research is there are some problem related to the procedures to use the application and slow response in handling complaints. Constraints are also found at the time to perform the coordination and disposition that requires a lot of time.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Laura
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan menentukan apakah citra merek yang dimiliki merek induk mempengaruhi sikap perluasan merek, kesesuaian persepsi antara merek induk dengan perluasan merek, sehingga memperngaruhi perubahan sikap konsumen terhadap merek induk. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efek dari strategi pengembangan merek yang dilakukan oleh PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia dengan meluncurkan restoran siap saji Richeese Factory yang merupakan perluasan merek dari produk makanan ringan, Richeese. Sampel yang diuji dalam penelitian ini sebanayak 100 responden dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu responden yang memiliki umur diatas 16 tahun, mengetahui produk-produk makanan ringan dari Richeese, dan pengunjung Richeese Factory cabang Mal Arion. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek induk merupakan pendorong yang kuat terhadap perubahan sikap merek induk dengan dimediasi oleh kesesuaian persepsi antara merek induk dan perluasan merek. Namun, tidak ada hubungan langsung antara citra merek induk terhadap perubahan sikap merek induk. Penelitian ini juga menemukan bahwa citra merek induk mempengaruhi sikap konsumen terhadap perluasan merek yang berpengaruh terhadap perubahan sikap merek induk, serta terdapat pengaruh yang signifikan antara kesesuaian persepsi terhadap sikap perluasan merek.

ABSTRACT
This study aims to analyze and determine whether the brand image of parent brand affects the attitude of brand extension, perceived fit of the parent brand with the brand extension, so that affects consumer attitudes change towards the parent brand. This study aimed to assess the effects of the brand development strategy conducted by PT Kaldu Sari Nabati with launching the fast food restaurants (Richeese Factory), which is the brand extension of the brand of snack products (Richeese). Sample were tested in this study were 100 respondents using purposive sampling technique that respondents who have aged above 16 years, knowing the snack products from Richeese, and visitors Richeese Factory branch of Arion Mall. The research instruments used a questionare and analyzed using Structural Equation Modelling (SEM). The result of this study showed that the parent brand image is a powerful driver of parent brand attitude change with mediated by perceived fit between parent brand and brand extension. However, there is no direct relationship between parent brand image towards parent brand attitude change. The study also found that the parent brand image influences the attitudes of consumers towards the brand extension effect on the parent brand attitude change, and there is a significant influence between perceived fit with brand extension attitude."
2013
S52943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lettisia Gianti Tunggala
"ABSTRAK
Setiap bentuk bisnis usaha tentu memiliki tantangan dan masalahnya masing-masing dalam mengembangkan usahanya tersebut, tidak terkecuali dengan usaha mikro, kecil dan menengah UMKM . Sementara itu, untuk terus dapat bersaing dan mempertahankan keberlangsungan bisnis, para pemilik UMKM harus terus meningkatkan proses bisnis mereka dan mengembangkan strategi bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu UMKM yang merupakan bengkel perawatan dan perbaikan AC Mobil, yaitu bengkel ProQ, dalam melakukan evaluasi dan pengembangan bisnis untuk mencapai targetnya. Data dikumpulkan melalui wawancara, pengamatan dan pendistribusian kuisioner kepada pelanggan potensial dan pelanggan yang sudah ada. Dari hasil pengumpulan data dan analisis, disimpulkan bahwa perusahaan perlu mengembangkan pemasaran digitalnya untuk meningkatkan jumlah pelanggan dan melakukan evaluasi kualitas pelayanan. Oleh karena itu dilakukan pengembangan website dari segi desain, struktur dan konten, serta evaluasi kualitas pelayanan dengan metode SERVQUAL kepada pelanggan yang sudah ada.

ABSTRACT
Every form of business must have its challenge and ability in developing its business, not least with micro, small and medium enterprises MSME . Meanwhile, in order to compete and maintain the sustainability of business, the owners of MSME need to keep improving their business process and develop business strategy. The aim of this study is to help a MSME which is an auto care and service to evaluate and develop its business to find what can be improved to achieve its target. The data is collected by interviewing, observing and distributing questionnaire to its potential and existing customers. It is found that the company needs to revamp its digital marketing to boosts the numbers of customers and evaluate its service quality. Therefore, the purpose of this study is to develop the website in terms of design, structure and content, as well as evaluate its service quality with SERVQUAL method to existing customers. "
[Depok, Depok]: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Ridha
"Dunia usaha retail di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat setelah globalisasi
menjangkau scluruh daerah. Matahari Deparunent Store mcnlpakan Salah sam pemsahaan retail
yang mampu bertahan selama 43 tahun dan berkembang mcnjadi perusahaan retail terkcmuka di
Indonesia. Skala usaha Matahari semakin besar seiring dengan perkembangan zaman. sedangkan
persaingan Iokal dan intemasional semakin kompetitifi Pihak manajcmen Nlatahari selaiu
berupaya mengantisipasi. memperbaiki dan menambah semua fasilitas yang dapat menunjang
performance pcmsahaan secara kcscluruhan Sclain fasilitas fisik yang dapal dengan mudah
dilihat dan dirasakan, Marahari selalu mempcrhankan dan me-nekankan pentingnya kualiras
pelayanan pelanggan
Peneiitian ini bertujuan unruk me|1gidenti5I
terhadap kualitas pelayanan pclanggan di Matahari Department Store Group. Model pcnclitian
awal yang digunakan terdiri dari lima dimensi. yaitu tampilan. kcandalan, days 1anggap,jaminan
dan empati. Teknik pengambilan data yang digimakan adalah penyebaran kuesioncr di delapan
toko Matahari Department Store yang ada di Jakana Kuesioner mulai disebarkan dari tanggal l
Mei 2001 sampai dengan '3\ Mei 2001 dan didapatkan daia menlah sebanyak 500. Proses
pcngolahan data lefdiri dari cmpat bagian, yaim: (I). persiapan data mentah (2). pcrhitungan
analisis faktor (3). perhilungan kcandalan (4). perhjriungan regresi _ialur (path regression).
Berdasarkan analisis faktor yang, dilakukan dan 5 dimcnsi model awal dikelompokkan menjadi 7
komponen yang bcrpcngaruh te-rhadap kualitas pelayanan Matahari Department Store Group
sebaga.i`berikut:(l) Kemampuan pelayanan intemal prarnuniaga; (2) Kemampuan pramuniaga
melayani pclangganz (3) Waktu dan kondisi ruangan toko; (4) Pfoduk dan harga; (5) Wakm
mcnunggu dan fasilitas pembayaran; (6) Kclcraturan dan kcamanan; (7) Prosedur pembelian dan
kebebasan pclanggan. Suategi pengcmbangan kualim pelayanan Matahari Department Store
yang dilakukan adalahz kcmampuan pelayanan inlcmal prarnuniaga mclalui sosialisasi kcpada
sclumh stail meialui training, pcngarahan. maupun pengawasan imensif; kcmampuan
pramuniaga melayani pclanggan dilakukan melalui pomberian infonnasi produk dan membantu
memilih pfoduk; produk dan harga diimplcmentasikan dengan membuat Sl8Ild31? harga yang
bersaing di pasaran dan kualitas produk yang ditenma pelanggan."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T6342
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Carolina Junifer
"ABSTRAK
Produk lokal fashion masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat, terlebih lagi
banyak store-store produk fashion Internasional mendominasi pasar. Brightspot
Market hadir untuk mempromosikan dan mewadahi produk fashion lokal. Dengan
mengusung konsep curated, Brightspot hadir membawa produk fashion lokal
dengan kualitas premium. Penelitian ini menjelaskan Brightspot Market yang
memodifikasi konsep circuit of culture yang telah dijelaskan oleh Stuart Hall.
Modifikasi circuit of culture menjadi pembahasan utama analisa dalam melihat
proses representasi identitas yang muncul dalam Brightspot Market. Dengan
menggunakan metode kualitatif yaitu wawancara dan observasi terhadap pihak
Brightspot, vendor produk lokal dan konsumen, penelitian ini menunjukkan hasil
bahwa brightspot Brightspot Market kemudian merepresentasikan identitas ?cool?
dengan konsep curated marketnya.

ABSTRACT
Nowadays, local fashion product is still underestimated by society.
Moreover, many international brand?s store seems dominating the market. Then,
Brightspot Market comes up to promote and embody local products. With curated
market concept, Brightspot presenting local fashion products with premium
quality. This thesis describes Brightspot Market which modify the circuit of
culture concept by Stuart Hall. Modification of the circuit of culture become the
main discussion of this study to analyze the representation of identity that appears
in Brightspot Market. Using qualitative methods by interview and observation
towards Brightspot owner, local products? vendor and consumer, this study
showed that Brightspot Market represents the identity of ?cool? with its curated
market concept."
2015
S60956
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunadi
"Kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan pemerintah (PP) No. 81/99, yang kemudian direvisi menjadi PP No. 38/2000, Khususnya tentang pengaturan pembatasan kadar nikotin 1,5 mg dan tar 20 mg dalam setiap batang rokok, akan lebih meramaikan pasar rokok di Indonesia, khususnya segmen rokok rendah tar dan nikotin, di mana akan meningkatkan persaingan antar sesama produsen (merek) yang jumlahnya terus bertambah.
Perkembangan industri rokok di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan adanya peningkatan permintaan akan rokok rendah tar dan nikotin, di mana permintaan akan rokok rendah tar dan nikotin telah meningkat sampai tahun 2000 lalu, mencapai sekitar 10% dari total konsumsi rokok kretek yang berjumlah 199 milyar batang.
Oleh karena itu, produsen rokok harus dapat menetapkan strategi pemasaran yang tepat bagi produknya, agar dapat memenangkan persaingan. Dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat, Produsen perlu melakukan positioning dan segmentasi, untuk mengetahui bagaimana konsumen menerima berbagai alternatif rokok rendah tar dan nikotin yang ada, bagaimana persepsi konsumen terhadap produk tersebut. Selanjutnya, karakteristik demografi konsumen apakah yang berpengaruh pada konsumen dalam memilih produk yang akan menjadi umpan balik bagi produsen untuk menentukan strategi pemasaran. Dalam kaitan, perlu dilakukan pengamatan dan analisa pasar untuk dapat mengetahui kebutuhan dan keinginan perokok, sesuai dengan prinsip dasar pemasaran yang berorientasi pada pelanggan (market oriented).
Dilatarbelakangi permasalahan tersebut maka penulis mencoba meneliti masalah mengenai analisis segmentasi, target pasar dan postioning konsumen rokok rendah tar dan nikotin di Jakarta.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengelompokkan segmentasi benefit berdasarkan atribut yang dipentingkan konsumen dari produk rokok rendah tar dan nikotin, menjelaskan target pasar dituju yang dianggap mewakili suatu segmen tertentu dari profit segmen terbentuk, serta untuk melihat kedekatan persepsi sembilan merek rokok rendah tar dan nikotin di benak konsumen yang dikaitkan dengan peta posisi persaingan.
Penelitian menggunakan sampel perokok rendah tar dan nikotin yang berada di wilayah Jakarta. Penarikan sampel dilakukan secara convinience sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner, yang disebarkan langsung kepada responden, setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Untuk pengelompokan segmentasi benefit digunakan bantuan program Cluster dan Case V. Sedangkan untuk mengetahui profil segmen, digunakan program Crosstab dari SPSS, sedangkan untuk peta posisi persaingan digunakan program Kyst dari MDS.
Hasil penelitian, menghasilkan tiga segmen. Segmen pertama, terdapat 60 responden (30%). Segmen kedua, dengan 92 responden (45%), Sedangkan segmen ketiga, dengan 48 responden (24%). Masing-masing segmen memiliki atribut utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih rokok. Suatu atribut dikatakan penting, jika skala Thurstonenya melebihi nilai 1.5. Segmen 1, lebih mementingkan atribut berturut turut : peformance (3.38), image (3.36), time & energy cost (3.05), style (2.89), reliability (2.47), durability (2,31) dan feature (2.26). Segmen 2, lebih mementingkan atribut performance (3.85), image (3.83), feature (3.14) style (3.13), reliability (2.86), durability (2.40) dan anal/ability (1.87). Segmen 3, lebih mementingkan atribut performance (3.07), image (3.03), feature (2.85), reliability (2.85), availability (2.34), durability (2.31) dan time & energy cost (1.84).
Target segmen yang dipilih adalah segmen 2 (46%), dengan profil segmen sebagai berikut: pria dengan usia 20-30 tahun dan di atas 30 tahun, pendidikan S1/D3, pendapatan di atas satu juta rupiah per bulan, menyukai rokok kretek, dengan rata-rata konsumsi lebih dari 10 batang per Hari, memiliki perilaku pembelian cenderung membeli produk yang terekam/terlintas dalam pikiran, memiliki hobi berolah raga dan menonton pagelaran musik, suka nonton tv, terutama acara jaringan tv swasta lama (RCTI, SCTV, Indosiar, Anteve dan TPI), suka membaca majalah/tabloid olah raga/hobi/politik (Otomotif, Bola, Adil) dan majalah wanita (Nova, Gadis, Femina).
Analisis peta posisi persaingan menunjukkan, bahwa jarak antara A Mild dan LA Lights sangat dekat, dibanding Star Mild, sehingga kedua merek tersebut menurut konsumen banyak memiliki kesamaan, di mana persaingan antara keduanya sangat ketat. Kansas Light dan Dunhill Light jaraknya cukup dekat, sehingga persaingan antara keduanya juga terjadi. Kansas Light, Pall Mall Light dan Marlboro Light, jarak ketiganya juga dekat, berarti konsumen menganggap bahwa ketiganya cukup mirip dan adanya persaingan satu sama lain. Sedangkan Bentoel Mild, jaraknya berjauhan dengan merek lain, serta memiliki ciri khas tertentu yang tidak dimiliki oleh merek rokok rendah tar dan nikotin lain."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10413
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kiki Indah Wulandari
"Setiap perusahaan yang ingin melebarkan lahan usahanya membutuhkan suatu strategi pemasaran. Strategi menjadi salah satu unsur terpenting yang menentukan keberhasilan suatu usaha dalam menghadapi persaingan dunia bisnis. Dengan strategi yang tepat, suatu usaha akan dapat mencapai tujuan program yang direncanakan.
Tesis ini membahas mengenai strategi pemasaran dengan mengambil studi kasus di Blenger Burger yang berlokasi di jalan Lamandau, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tujuan penelitian ini selain untuk mengetahui strategi pemasaran Blenger Burger, juga untuk mengetahui alternatif strategi pemasaran yang disarankan untuk Blenger Burger. Alasan memilih Blenger Burger untuk dijadikan tempat penelitian karena saat ini Blenger Burger merupakan salah satu usaha makanan yang mengalami perkembangan cukup pesat, bahkan mampu mengungguli para pesaingnya yang sudah lebih dulu terjun.
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun metode yang digunakan adalah metode studi kasus yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lebih mendalam dan lengkap dari suatu objek yang diteliti tanpa mementingkan generalisasi secara luas. Analisis data dilakukan berdasarkan analisis PLC (Product Life Cycle).
Sebelum suatU strategi pemasaran disusun, perusahaan harus siap dengan perencanaan rincian dari bauran pemasarannya. Dalam studi kasus ini, strategi pemasaran yang dilakukan menggunakan konsep bauran pemasaran 5P yaitu produk (product), harga (price), temppat atau distribusi (place), promosi (promotion), dan Manusia (People).
Strategi pemasaran yang sudah diterapkan oleh Blenger Burger yaitu: (1) Strategi pemasaran untuk produk yang dilakukan oleh Blenger Burger adalah dengan melakukan diferensiasi produk, (2) Strategi pemasaran untuk harga, Blenger Burger menetapkan harga dengan dengan harga yang berlaku (going-rate pricing), (3) Strategi pemasaran untuk promosi, bauran promosi yang dipakai adalah penjualan personal (personal selling) dan hubungan masyarakat yang didalamnya termasuk publisitas, (4) Strategi pemasaran untuk distribusi yaitu dengan memakai saluran langsung dari produsen ke konsumen, delivery service, serta distribusi selektif yang membatasi jumlah outlet, dan (5) Strategi pemasaran untuk manusia (pegawai) adalah dengan memberikan pelatihan dan training, serta kompensasi yang sesuai untuk pegawai.
Setelah dianalisis dengan menggunakan analisis Product Life Cycle (PLC) yang diukur dengan metode Polli & Cook, maka didapatkan kesimpulan bahwa produk burger milik Blenger Burger berada dalam tahap kedewasaan yang menurun (decaying maturity stage). Karena itu alternatif strategi yang yang disarankan yang sesuai dengan posisi produk pada saat ini diantaranya adalah dengan modifikasi pasar, produk, dan bauran pemasaran. Modifikasi pasar dilakukan untuk menambah jumlah konsumen, modifikasi produk dilakukan dengan mengubah penampilan atau kemasan produk serta menambah menu makanan, modifikasi bauran pemasaran dilakukan dengan mencakup modifikasi atas harga dan promosi. Modifikasi harga dilakukan dengan cara menurunkan harga, sedangkan modifikasi promosi dilakukan dengan mempergunakan strategi promosi lain seperti periklanan serta promosi penjualan untuk membantu memperkenalkan produk.

Any company wishing to expand its business lines needs a marketing strategy. Strategy has been one of the most important elements to confirm the success of a business in facing against business world's competition. Through art accurate strategy, a business shall achieve the program purpose it plans.
This thesis discusses the marketing strategy by exposing a case study of Blenger Burger, located on Jalan Lamandau, Kebayoran Baru, South Jakarta. The purpose of this research, besides to know the marketing strategy of Blenger Burger, also in order to get an idea of alternative marketing strategies suggested for Blenger Burger. The reason for taking Blenger Burger as the place of research is because currently Blenger Burger is one of the food businesses which experiences fast development, and even it is able to beat the competitors coming earlier to the field.
In performing the research, the author applies qualitative approach with descriptive type of research. The method incorporated is case study, which is aimed at obtaining deeper and more complete picture of the object under research putting aside broader generalization. Data analysis is performed through Product Life Cycle (PLC) analysis.
Prior to preparing a marketing strategy, a company shall be ready with the detailed planning of its marketing mix. Marketing mix is defined as a set of tactical, reliable marketing tools, which are synergized by the company in order to obtain expected response from the targeted market. In this case study, the marketing strategy applied incorporates the marketing mix concept called 5P's namely product, price, place or distribution, promotion, and people.
The marketing strategy already implemented by Blenger Burger includes: (1) Marketing strategy for the products performed by Blenger Burger is through product differentiation, (2) Marketing strategy for price, Blenger Burger applies the price now prevailing (going-rate pricing), (3) Marketing strategy for promotion: the promotion mix applied is personal selling and mass communication which includes publicity, (4) Marketing strategy for distribution is through incorporating direct channel from the producer to the consumer, called delivery service, and selective distribution which limits the number of outlets, and (5) Marketing strategy for the people (employees), which is through giving training plus compensation in compliant with the employees.
After being analyzed using PLC (Product Life Cycle) analysis and measured with Polli & Cook method, it's concluded that the burger product produced by Blenger Burger is now in the decaying maturity stage. Therefore, the alternative strategy suggested, which will be appropriate with the product position at this time includes, among others, modifying the product, market, and marketing mix.
Market adjustment modifying can be done to increase the customer volume. Product adjustment modifying can be done by changing the product appearance or product packaging and also by adding the various menus. Marketing mix adjustment modifying can be done by completing the price and promotion modifying. Price adjustment modifying can be done by decreasing the price, while promotion modifying can be done by using another promotion strategies, such as : advertising and personal selling. The aim is to promote the product to the market or customer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T17307
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depari, Andreas Rikardus
"Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui proses transaksi atau pertukaran. Tetapi lebih dari itu, untuk membina suatu hubungan (relationship) dengan target market-nya yang menyebabkan mereka melakukan pembelian ulang dan tercipta brand loyalty. Sehingga diperlukan suatu strategi komunikasi pemasaran yang tepat pada target market yang dituju. Kalau dulu orang hanya melihat promosi sebagai satu-satunya bentuk komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, kini semua elemen dalam bauran pemasaran (marketing mix) perusahaan memegang peran penting dan turut mengkomunikasikan sesuatu kepada para konsumen mengenai produk yang ditawarkan maupun perusahaan itu sendiri. Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai bagaimana RCTI sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyiaran (broadcasting) mengembangkan strategi komunikasi pemasaran serta implikasi atau dampaknya dalam mempengaruhi para penonton televisi yang merupakan target market-nya. Dan apakah pesan dan maksud yang hendak disampaikan oleh RCTI melalui strategi tersebut sudah benar-benar dapat dipahami atau belum oleh para penonton televisi. Akan dibahas pula komponen-komponen dalam strategi komunikasi pemasaran RCTI yang meliputi program acara (acara hiburan maupun informasi), jangkauan (coverage), teknologi penyiaran dan services (pelayanan) kepada masyarakat. Dan akan diuji efektivitas dari masing-masing komponen tersebut dalam konteks strategi komunikasi pemasaran RCTI secara keseluruhan. Ternyata dari hasil penelitian ini, pesan mengenai nasionalisme dan Kebhinekaan masyarakat Indonesia yang sebenarnya hendak disampaikan oleh RCTI sebagai pihak komunikator belum dapat dipahami sepenuhnya oleh para penonton TV sebagai pihak penerima (receiver). Meskipun RCTI berhasil memperoleh Top of the mind TV awareness dan Top of the mind slogan awareness dari para penonton televisi. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode sampling dengan cara menyebarkan kuesioner untuk menghimpun data dan informasi secara langsung dari para responden. Dan untuk mengolah data, akan digunakan berbagai teknik statistik seperti distribusi frekuensi, tabTilasi silang, pengujian hipotesa penelitian dengan metode Chi-square, koefisien kontingensi dan analisa skala Li/cert. Disamping itu, penulis akan membahas mengenai teori-teori pemasaran, pengembangan strategi komunikasi pemasaran suatu perusahaan, proses komunikasi pemasaran dan tujuannya, serta gambaran umum mengenai PT. RCTI."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1998
S19191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Ma Arif
"ABSTRAK
Implementasi Perda Jakarta Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta mengatur mengenai ketentuan dari seluruh penyelenggaraan usaha perpasaran swasta, termasuk usaha minimarket. Perkembangan jumlah minimarket di DKI Jakarta cukup pesat, namun banyak dari minimarket tersebut yang menyalahi aturan. Hal ini berakibat pada menurunnya omzet dari pedagang-pedagang pasar tradisional dan warung, sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat. Salah satu wilayah yang mengalami persaingan usaha tersebut adalah wilayah Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Terjadinya persaingan usaha tidak sehat tersebut dikarenakan pelaksanaan Perda Jakarta Nomor 2 Tahun 2002 yang tidak tegas. Terjadi ketidaksesuaian pengaturan minimarket di Bendungan Hilir. Hal ini dikarenakan kurangnya keinginan implementor dalam melaksanakan kebijakan, lemahnya pengawasan dan kurangnya dukungan dari pengusaha minimarket untuk mengikuti aturan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi Perda Jakarta Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta, khususnya pengaturan minimarket di Bendungan Hilir. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah post-positivist dengan metode pengumpulan data kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan kebijakan pengaturan minimarket tersebut masih belum terlaksana dengan baik karena belum sesuai dengan indikator-indikator implementasi kebijakan yang efektif.

ABSTRAK
The implementation of Jakarta’s Local Regulation No. 2 in 2002 about Private Marketing are regulating about terms and condition of private marketing providence, include minimarkets. Minimarkets at DKI Jakarta are grown rapidly, but many of that which have not suitable by regulations. It’s give an effect to reducing revenue from traditional markets and stall traders, which giving rise to unfair business competition. One of areas where experienced unfair business competition is Bendungan Hilir, Central Jakarta. It’s because the implementation of Jakarta’s Local Regulation No. 2 in 2002 are not firmly. The arrangement of minimarkets which has no suitable by regulations at Bendungan Hilir due to lack of desire implementor in implementing policies, lack of supervision, and lack of support from businessman of minimarkets to follow the rules. This research aims to describe implementation of Jakarta’s Local Regulation No. 2 in 2002 about Private Marketing, especially the arrangements of minimarkets at Bendungan Hilir. This research used post-positivist approach, and qualitative methods for data collection. The result of this research is implementation of policy to regulate the minimarkets still haven’t run well because not accordance with effectiveness of implementation indicators.
"
2014
S60756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>