Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91141 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riesa Sulvana Zaen
"Industri mebel kayu merupakan industri yang berasal dari industri kerajinan tangan. Industri ini bergerak dalam mengolah bahan bahan baku kayu yang mempunyai nilai tambah dan dapat diperdagangkan, namun pemasaran industri mebel kayu di Kecamatan Bojonegoro masih kurang. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Pola Saluran Distribusi Industri Mebel Kayu dan faktor yang mempengaruhi saluran distribusi industri mebel kayu di Kecamatan Bojonegoro yang kemudian dikaitkan dengan karakteristik industri, produksi dan jaringan jalan. Metode yang digunakan adalah analisis spasial deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa saluran distribusi yang dominan digunakan industri mebel kayu adalah Produsen ndash; Konsumen,pola saluran distribusi tersebut secara acak. Faktor yang mempengaruhi tingkat saluran distribusi yaitu jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja.

Wood furniture industry is an industry that comes from handicraft industry. The industry is engaged in processing wood raw materials that have added value and can be traded, but the marketing of wood furniture industry in Bojonegoro District is still lacking. The purpose of this research is to know the Channel Pattern of Wood Furniture Distribution and the factors influencing the destribution channel of wood furniture industry in Bojonegoro District which is then linked by industry characteristis, production and road network. The method used is descriptive spatial analysis and quantitative analysis. The result of this research shows that the dominant distribution channel used by wood furniture industry is Producer Consumer, the channel pattern distribution is random. Factors affecting the level of distribution channels is amount of production and amount of labor. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S67371
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Mulya
"Salah satu bencana alam yang dapat terjadi akibat dari perubahan iklim dengan meningkatnya suhu bumi adalah Kekeringan. Bojonegoro merupakan Kabupaten yang sebelah utaranya merupakan daerah aliran sungai dan sebelah selatan daerah perbukitan. Kekeringan yang terjadi di Bojonegoro hampir terjadi sepanjang tahun, dimana lokasi dan waktu terjadinya juga berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengklasifikasi wilayah kekeringan dan hubungan antara kekeringan meteorologis dengan kekeringan lahan.
Kekeringan meteorologis dihitung dengan menggunakan metode SPI Standardized Precipitation Index sedangkan kekeringan lahan dihitung dengan menggunakan penginderaan jauh metode TVI Thermal Vegetation Index. Pola sebaran kekeringan menunjukkan pola dimana kekeringan mulai terjadi pada bulan Maret saat curah hujan rendah, dengan sebaran kekeringan terjadi di wilayah utara yang merupakan daerah dataran dan kemiringan lereng datar hingga landai kemudian meluas pada wilayah selatan yang merupakan daerah perbukitan dan kemiringan lereng agak curam. Kekeringan Meteorologis memberikan dampak yang berbeda pada Kekeringan Lahan saat tahun El Nino kuat.
Tahun 2015 kekeringan lahan Sangat Berat terbesar terjadi pada bulan November seluas 20.010 ha dan tahun 1997 terbesar terjadi pada bulan Juni seluas 63.624 ha dan tersebar di sebagian besar wilayah Bojonegoro. Pola sebaran kekeringan lahan juga terjadi di wilayah dataran yang kemudian meluas pada daerah perbukitan. Kondisi kekeringan meteorologis SPI dengan kekeringan lahan TVI yang didasarkan pada Uji Chi Square menghasilkan nilai signifikansinya 0 dan kurang dari ? 0.05 artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat asosiasi atau hubungan antara kekeringan meteorologis dengan kekeringan lahan.

One of the natural disasters that can occur as a result of climate change with due to rising Earth rsquo s temperature is Drought. Bojonegoro is a regency with the river in northern part of it and the hill in the south. The drought that occurred in Bojonegoro mostly occurred throughout the year, where the location and time of occurrence are also vary. The purpose of this study were to analyze and classify drought areas and the relationship between meteorological drought and inland drought.
Meteorological drought was calculated using the SPI Standardized Precipitation Index method while the drought was calculated using remote sensing method of TVI Thermal Vegetation Index. The drought distribution shows a pattern where droughts start to occur in March when the rainfall is low, with the drought occurring in the northern part which is flat and with the flat slope to low then extends to the southern region which is a hilly area and the slope of a rather steep slope. Meteorological Drought has had a different impact on inland drought when El Nino is strong.
In 2015 ldquo Very Vast rdquo Inland Drought occurred in November of 20,010 ha and the largest in 1997 occurred in June of 63,624 ha and spreaded out in most of Bojonegoro regency. The pattern of Inland drought distribution also occurred in the plains which then extends to the hills. The condition of dryness of meteorological SPI and inland drought TVI based on Chi Square Test yields significance value 0 and less than 0.05 which means Ho is rejected and Ha accepted so it can be concluded there is an association or relationship between meteorological drought with inland drought
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T50677
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Versanudin Hekmatyar
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah menguraikan diferensiasi sosial rumah tangga pertanian dipedesaan, mendeskripsikan bentuk-bentuk diversifikasi nafkah dan kendala rumah tangga untuk melakukan bentuk-bentuk diversifikasi nafkah. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, oservasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, tanah merupakan faktor produksi yang penting sebagaimana modal dan tenaga kerja. Tanah di Desa Kedungprimpen masih terkait erat dengan sumber nafkah penduduknya. Tingginya tingkat ketergantungan penduduk pada tanah pertanian juga terkait erat dengan pandangan masyarakat setempat yang melatarbelakangi diferensiasi sosial tentang orang kaya, cukup, dan miskin. Kedua, fakta ini, selanjutnya mendorong rumah tangga dalam menghadapi krisis untuk melakukan serangkaian aktivitas nafkah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Pemilihan bentuk diversifikasi nafkah terutama didasari alasan rasional terkait dengan jenis sumberdaya yang dapat dioptimalkan. Secara umum, diversifikasi nafkah di Desa Kedungprimpen dilakukan pada sektor pertanian dan sektor nonpertanian. Sektor pertanian mencakup pengusahaan lahan milik, bagi hasil, sewa, gadai, dan sistem perburuhan. Sedangkan sektor nonpertanian meliputi perdagangan, kerajinan, peternakan, dan pertukangan. Ketiga, Kendala dalam melakukan diversifikasi nafkah dapat diidentifikasi berdasarkan tujuan dari aktivitas diversifikasi nafkah yang dilakukan, yakni untuk pemenuh kebutuhan, penambah pendapatan, dan akumulasi kekayaan.

ABSTRACT
The objective of this study is to describe the social differentiation of agricultural households in rural areas, the forms of livelihood diversification and household constraints to undertake livelihood diversification. This research is qualitative descriptive. The data were collected by literature study, observation and in depth interview. The results are as follows. First, land is an important factor of production as well as capital and labor. The land in Kedungprimpen village is still closely linked to the livelihoods of its inhabitants. The high level of dependence of the population on agricultural land is also closely related to the local community 39 s view that underlies the social differentiation of the rich, ample and poor. Second, this fact, further encourages households in the face of crisis to undertake a series of livelihood activities to meet their basic needs. The selection of diversified forms of livelihood is mainly based on rational reasons related to the types of resources that can be optimized. Generally, livelihood diversification in Kedungprimpen Village is done in the agricultural sector and non agricultural sector. The agriculture sector includes cultivation of the land, agricultural production sharing system, rent, pawnshops, and labor system. The non agricultural sector includes trade, handicrafts, animal husbandry, and carpentry. Third, constraints in livelihood diversification can be identified based on the objectives of livelihood diversification activities, ie, to fulfill the needs, increase income, and accumulation of wealth."
2018
T51511
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dodid Murdohardono
"Retakan tanah telah terjadi di Dusun Retes, Desa Pragelan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa timur. Dusun Tretes menempati lereng perbukitan dan mempunyai kemiringan lereng 3-20° dengan penggunaan lahan sebagai pemukiman dan sawah tadah hujan, sedangkan di perbukitannya merupakan tanah kehutanan yang di beberapa tempat dimanfaatkan oleh penduduk untuk kebun jagung. Batuan penyusun berupa napal yang mudah luruh air..."
Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, {s.a.}
553 JESDM 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Rusmitawati
"Pemberian layanan kesehatan dasar yang berkualitas diperkirakan akan dapat menurunkan AKI sampai 20%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tentang kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tersebut.
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Hasil penelitian menunjukkan kinerja bidan di desa yang baik 69,9%. Variabel yang mempunyai hubungan dengan kinerja bidan adalah supervisi dan kelengkapan sarana.

Provision of quality basic health services is expected to be able to reduce maternal mortality to 20%. The research objective is to comprehend the big picture about the performance of rural midwives in antenatal care and the factors associated with it.
This study uses cross-sectional design. The results show good performance of rural midwives of 69.9%. Variables that have a relationship with the performance of midwives are supervision and completeness of facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S58763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Watiningsih
"ABSTRAK
Bencana alam merupakan fenomena alam yang dapat mengakibatkan kerusakan dan kehancuran terhadap lingkungan, baik berupa kerugian harta benda maupun kerusakan berbagai infrastruktur. Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerusakan dan kerugian yang paling besar akibat bencana alam berupa banjir. Penelitian ini bertujuan untuk: 1 Mengidentifikasi sebaran dan karakteristik daerah banjir yang terjadi pada kurun waktu 2013 - 2015 di Kabupaten Bojonegoro, 2 Mengestimasi biaya beban kerugian banjir meliputi kerusakan permukiman, infrastruktur di daerah terdampak banjir, 3 Mengevaluasi upaya penanganan dan pengendalian pascabencana banjir, berdasarkan rambu prosedur yang ditetapkan oleh BNPB. Metode yang digunakan dalam menghitung biaya kerusakan akibat bencana banjir pada masing-masing unit analisis, dilakukan melalui pendekatam ECLAC Economic Comission for Latin American and Carribean . Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan faktor fisik berupa ketinggian, penggunaan lahan, curah hujan, dan berdasarkan faktor sosial berupa kerusakan dan kerugian akibat banjir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian banjir di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2013-2015 tersebar hampir merata di seluruh kecamatan dengan genangan banjir terluas terdapat di Kecamatan Dander 3.428,47 Ha , wilayah dengan kerusakan dan kerugian terbesar adalah Kecamatan Balen. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya pengendalian banjir, yang meliputi upaya struktural dan non struktural. Upaya penanganan banjir di Kabupaten Bojonegoro meliputi upaya penanganan saat darurat bencana dan upaya penanganan pasca bencana. Kata kunci: banjir, ECLAC, kerusakan, kerugian, estimasi biaya , sebaran spasial

ABSTRACT
Natural disaster is a natural phenomenon that can cause damage and destruction to the environment, either in the form of property loss or damage to various infrastructure. Bojonegoro is one of the areas that have the highest level of damage and losses due to natural disaster in the form of floods. The purpose of this research are 1 Identify the distribution and characteristics of flood areas that occur over time 2013 ndash 2015 in Bojonegoro, 2 Estimate the cost of flood losses include damage to settlements, infrastructure in flood affected areas, 3 Evaluate the effort of handling and controlling after flood, based on signs procedure by BNPB National Board for Disaster Management . Methods used to calculate damage cause by flood in each unit analysis, through the approach of ECLAC Economic Comission for Latin American and Carribean . Variable used in this research based on physical factors, such as elevation, land use, rainfall, and based on social factors such as damage and losses due to flood. The result showed that flood incidence in Bojonegoro in 2013 ndash 2015 spread almost in all sub districts with the widest flooding inundation in Dander District 3,428.47 Ha , Balen District is the area with the biggest damage and losses. Therefore, there needs to be a flood control effort, which includes structural and non structural efforts. Efforts to handle flood in Bojonegoro include disaster mitigation and post disaster handling efforts. Keywords Flood, ECLAC, , Damage, Losses, Estimated Costs, Spatial Distribution "
2018
T50869
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rica Tri Wahyuni
"Batik Jambi merupakan salah satu industri batik yang masuk kedalam pasar industri batik di Indonesia. Namun, terdapat beberapa rintangan dalam pertumbuhan industri batik Jambi, salah satunya disebabkan oleh minimnya pengetahuan dalam saluran distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pola Saluran Distribusi Industri Batik Jambi di Kota Jambi yang kemudian dikaitkan dengan karakteristik lokasi. Variabel yang digunakan adalah asal bahan baku, tenaga kerja, modal, jaringan jalan dan penggunaan lahan. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis spasial.
Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa saluran distribusi yang digunakan oleh produsen batik Jambi di dominasi oleh saluran distribusi Produsen - Konsumen dan Produsen-Pemerintah (Lembaga Pengumpul)-Konsumen. Saluran distribusi tersebut mengelompok di Kota Jambi bagian utara yang merupakan daerah wisata dan cagar budaya. Namun, tidak ada hubungan antara saluran distribusi dengan karakteristik lokasi, hal ini dikarenakan saluran distribusi yang digunakan oleh industri batik Jambi relatif sama.

Batik Jambi is one of batik industry in the Indonesian Batik market. However, there are several obstacles in Batik Jambi industry development. One of them is caused by lack of knowledge in distribution channel for Batik Jambi. The main purpose of this research is to find the pattern of Batik Jambi industry distribution channel associated with the characteristics of Jambi City. Variables used in this study consist of ; the origin of raw materials, labor, capital, road networks and land use. The methods used in this research is descriptive analytical and spatial analytical.
The results are implying that the distribution channels used by Batik Jambi manufacturers mostly were dominated by Manufacturers - Consumers and Producers-Government (Collecting Society)-consumer distribution channel. The distribution channels are clustered in the northern of Jambi city which is a place for Jambinese traditional heritage. However, there is no connection between the distribution channels with the location charateristics, because distribution channels used by Batik Jambi industry is the same.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S65517
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyan Agni Mayatirtana
"Air adalah sumberdaya yang utama dalam mendukung kehidupan manusia, baik untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari maupun sebagai pendukung kegiatan manusia. Kabupaten Bojonegoro dengan luas 230.706 ha adalah wilayah dengan kondisi perbedaan curah hujan yang cukup jelas, pada saat musim kemarau dan musim hujan. Kejadian El-Nino menjadi salah satu faktor terjadinya kekeringan yang dapat dikategorikan menjadi kekeringan meteorologis yang berakibat pada ketersediaan air yang tidak mencukupi dan untuk mengatasi keterbatasan sumber daya air tersebut, pemerintah membangun Bendung Gerak Bojonegoro untuk mengalirkan air Sungai Bengawan Solo ke areal persawahan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkatan kekeringan yang terjadi dari kondisi curah hujan selama 30 tahun menggunakan metode SPI (Standardized Precipitation Index) pada tahun El Nino (tahun 1991, 1997, 2002, 2009 dan 2015) yang dihubungkan dengan ketersediaan air Bendung Gerak Bojonegoro terhadap pola tanam tembakau. Maka didapatkan kondisi kekeringan di tahun terjadinya El Nino lebih cenderung menunjukkan peningkatan dan rata-rata mencapai puncaknya di bulan September.
Sedangkan budidaya tembakau yang di optimalkan tahun 2002 dan 2009 dengan kondisi kekeringan yang terjadi, petani masih mengoptimalkan melalui pergeseran tanam di sepanjang aliran sungai. Sedangkan di tahun 2015 di saat kekeringan sangat tinggi, maka ketersediaan air yang berkurang membuat petani lebih cenderung memperhatikan waktu tanam guna mengurangi kendala ketersediaan air atau lebih memilih mengkosongkan sementara lahan yang ada (diberakan).

Water is a key resource in support of human life, both for the fulfillment of their daily needs as well as a supporter of human activity. Bojonegoro with an area of 230 706 ha is the region with the condition of difference rainfall is quite clear, during the dry season and the rainy season. Genesis El-Nino became one of the factors of drought which can be categorized into a meteorological drought that resulted in inadequate water availability and to overcome the limitations of water resources, the government is building a dam to drain water Gerak Bojonegoro Solo River to the paddy fields.
The purpose of this study was to determine the level of the drought that occurred from rainfall for 30 years using SPI (Standardized Precipitation Index) in the year of El Nino (1991, 1997, 2002, 2009 and 2015) associated with the availability of water weir Gerak Bojonegoro to pattern planting tobacco. Then obtained the drought conditions in the year of El Nino is more likely to show increased and the average peaked in September.
While the cultivation of tobacco in optimizing in 2002 and 2009 with drought conditions, farmers still optimizing through shifting planting along streams and rivers. Whereas in 2015 in the time of drought is very high, the availability of water is reduced to make farmers more likely to pay attention to the time of planting to reduce water availability constraints or prefer mengkosongkan while the existing land (fallow).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
T46668
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hilmi Hudlori
"Kekeringan pertanian berdampak pada ketersediaan pangan, sehingga berdampak pada penanganan ketersediaan air pada musim kemarau. Penelitian ini mengungkapkan peranan Bengawan Solo terhadap pertanian sawah di Kabupaten Bojonegoro di musim kemarau pada tabun 2008, serta melihat hubungannya dalam membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara ekonomi. Hal ini dicapai dengan mengolah data jenis tanah, penggunaan tanab, serta data survey yang akan menghasilkan analisis keruangan jangkauan pengaruh Bengawan Solo terhadap pertanian sawah pada musim kemarau di Kabupaten Bojonegoro sebagai pengganti sumber air untuk tanaman padi akibat kurangnya air hujan, yaitu dengan cara pompanisasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi dan jangkauan pemanfaatan air ke laban sawah berpengaruh terhadap hasil produksi. Selain itu, pola tanam juga mempengaruhi besaran keberhasilan dalam panen, jumlah hasil produksi serta keuntungan yang dihasilkan.

Agricultural drought has an impact on food availability, thus affecting water supply handling during the dry season. This research reveals the role of Bengawan Solo in paddy farming in Bojonegoro Regency in the dry season in 2008, as well as looking at its relationship in helping to improve the welfare of the community economically. This was achieved by processing data on soil types, land use, and survey data that would produce spatial analysis of the scope of Bengawan Solo's influence on rice farming in the dry season in Bojonegoro Regency as a substitute for water sources for rice plants due to lack of rainwater, namely by pumping. This study shows that the frequency and range of water utilization to paddy fields affect production yields. In addition, cropping patterns also affect the amount of success in the harvest, the amount of production and profits generated."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S70300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Corry Soekotjo
"Adalah suatu kenyataan bahwa banyak caleg perempuan yang gagal dalam pemiliban dengan mekanisme suara terbanyak pada Pemilu 2014. Mencengangkan sekaligus mempribatinkan, karena tindakan afrrmasi terhadap caleg perempuan seakan "tidak berdaya" menghadapi suatu pemiliban langsung. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui apa yang menyebabkan kekalahan tersebut. Apakah modal ekonomi, modal sosial dan modal politik berimbas terhadap keberhasilan caleg perempuan pada Pemilu 2014. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kwalitatif berperspektif gender, dengan metode tekbnik pengumpulan data, melalui wawancara terfokus, observasi dan studi dokumen.
Temuan penelitian ini sebagai berikut; pertama, partai politik adalah penguasa tunggal dalam menentukan nomor urut maupun daerah pemiliban caleg; kedua, modal ekonomi caleg perempuan tidak sebesar caleg laki-laki kebanyakan didapat dari hasil sharing diantara anggota keluarga; ketiga, kekalahan caleg perempuan pada pemilu dengan mekanisme suara terbanyak lebib kepada ketidak pahaman mereka akan makna sebenarnya dari modal sosial, sehingga sebagian besar dari mereka teijebak pada kegiatan penggalangan pada tahapan seremonial; keempat, beban caleg perempuan lebib berat. Mereka harus terlebib dahulu menyelesaikan persoalan relasi kekuasaan dalam intern keluarga untuk mendapatkan ijin menjadi caleg bam kemudian "bertarung" menghadapi persaingan bebas pada pemiliban langsung di Pemilu 2014; kelima, para informan dapat menerima kekalahan mereka dengan legowo dan tidak "patah arang"keenam, seluruh caleg perempuan subjek penelitian ini menghendaki agar pemiliban kembali ke sistim nomor urut; ketujuh, caleg perempuan ada kesempatan untuk menang, jika mereka memaksimalkan kekuatan modal sosialnya.

It is the reality that many Indonesia woman candidates failed during the most votes system at last 2014 election.Flabbergast andalso be apprenhensive about the election, because avirmative action towards women candidates looks "helpless" confront the direct vote system. The objective of this study is to find out cause of their failure. Wether or not, financial capital, social capital, and political capital confront to the sucsesfullnes of woman candidates at the 2014 election. The research was based on qualitative approach with gender's perspektif, and applied data collecting technique by means of; observation, in depth interview, and document study.
The result of this research discovered that; first, Political Party is the sole decision maker for sequential number and electoral region, to parliamentary candidate; second, The amounts of financial capital ofWoman's candidates are less than man Usually they collect it together with the family; third, The failure of woman's candidates at the election, because they didn't understand about the true meaning of social capital, that's why most of them seems to be trapped at ceremonial activity; fourth, Women's candidates burden, heavier than man because as a candidate, firstly they have to solve their own problem concerning with the relation of power in their family.
They have to get their permission to be a candidate. Sothat they can fight through the direct vote election 2014; fifth , All the informant can receive their discomfiture, and they were not "charcoal broken"; sixth, All the informant prefer election with the sequential number; seventh, Woman's candidates still have chance to win, by maximize their social capital.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2015
T54729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>