Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113762 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kurniawan Ramadhan
"Penggunaan lahan memiliki peran vital yang memengaruhi perpindahan massa air dalam siklus hidrologi. Di sekitar Sub DA Ci Catih Hulu dalam kurun waktu 10 tahun terakhir mulaiberkembang berbagai macam industri mulai dari yang relatif besar hingga industri dalamskala yang relatif kecil. Perkembangan lahan terbangun khususnya permukiman dan industri secara masif dapat meningkatkan besar limpasan permukaan yang berdampak pada terjadinya degradasi lahan seperti erosi. Fokus penelitian ini adalah melakukan pemodelan hidrologi dengan model SWAT Soil Water Assesment Tools dan prediksi penggunaan lahan denganmetode CA-Markov Cellular Automata-Markov Chain untuk mengetahui pengaruh perubahan penggunaan lahan terhadap perubahan laju besaran erosi dan kemudian memprediksi perubahan laju besaran erosi tahun 2032 berdasarkan prediksi perubahan penggunaan lahan Sub DA Ci Catih Hulu pada tahun tersebut.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat keberagaman unit respon hidrologi URH memengaruhi laju besaran erosi tiap Sub-DAS. Hasil uji akurasi dan kalibrasi model adalah memuaskan dengan nilai NS dan R2untuk validasi model SWAT masing-masing sebesar 0,69 dan 0,71, dan nilai kappa untuk validasi model CA-Markov sebesar 0,89. Perubahan penggunaan lahan terutama penggunaan lahan hutan FRST dan sawah irigasi RICE diprediksi pada tahun 2032 mengalami penurunan luas di setiap Sub-DAS yang diikuti dengan peningkatan luas lahan terbangun permukiman dan industri dan pertanian campuran AGRL. Perubahan penggunaan lahan tersebut diprediksi akan memberikan kontribusi terhadap rata-rata kenaikan laju erosi disebesar 15 dari besar laju erosi tahun 2017.

Landuse has a vital role that affects the movement of water on hidrological cycle. Around Upper Ci Catih Catchment Area in the past 10 years, many of various industries ranging from smal scale industries to large scale industries have increased. Increasing built up area, especially settlements and industries can increase runoff that have an impact on land degradation such as erosion. This study focuses on the hydrological modelling made by SWAT Soil Water Assesment Tools and land use change prediction using CA Markov Cellular Automata Markov Chain to find the effects of land use changes on the erosion rate changes, and predict the erosion rate changes in 2032 based on land use changes prediction in Upper Ci Catih Catchment Area in that year.
This study shows that variations of Hydrologic Response Unit HRU conditions affects the erosion rate in every sub watershed. The result of accuracy and calibration test satisfied, which NS and R2 mark for SWAT validation is 0,69and 0,71, and kappa coefficient value for CA Markov model validation by 89. The changes of land use especially forest FRST and irrigated rice fields. RICE is predicted in 2032 will decrease in every Sub basin. That matter will affect the increase of average erosion rate by 15 of the erosion rate in 2017 on Upper Ci Catih Catchment Area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadzira Fadhilah
"DA Ci Lutung akan mempengaruhi langsung dinamika DA Ci Manuk sebagai salah satu anak sungai nya. Ci Manuk adalah salah satu daerah aliran sungai di Provinsi Jawa Barat, yang dikategorikan sebagai potensi kritis karena erosi dan kerusakan vegetasi. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan kondisi hidrologi dan tingkat erosi berdasarkan skenario penggunaan lahan untuk setiap sub-DAS. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel: 1 jenis tanah; 3 topografi; 4 penggunaan lahan; dan 5 iklim suhu, curah hujan, radiasi matahari, kecepatan angin, dan kelembaban relatif. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis Unit Respon Hidrologi URH dari masing-masing sub-DAS dan analisis statistik. Variabel karakteristik fisik diproses dengan metode overlay untuk analisis HRU.
Analisis statistik menunjukkan nilai ??2 dan NSE adalah 0,48 dan 0,32. Berdasarkan hasil kalibrasi dan validasi, nilai ??2dan NSE adalah 0,72 dan 0,46. Ini menunjukkan model yang memuaskan dan dapat diterima. Nilai limpasan di setiap sub-DAS cenderung menunjukkan kategori sedang antara 50-80 dalam kategori Koefisien Rezim Aliran KRA dan hal ini berbanding lurus dengan laju erosi. Setiap sub-DAS yang menunjukkan nilai limpasan tinggi, cenderung menghasilkan laju erosi tinggi juga dan sebaliknya. Perbandingan laju erosi aktual dan skenario di DA Ci Lutung menunjukkan penurunan laju erosi dari 175,0 ton / ha / tahun menjadi 115,1 ton / ha / tahun dalam kategori sedang.

Ci Lutung watershed will be affected directly by the dynamics of Ci Manuk watershed as one of its sub basins. Ci Manuk is one of the watershed areas in West Java Province, that is categorized as a critical potential due to erosion and vegetation damage. This study aims to simulate hydrological conditions and erosion rates based on land use scenarios for each sub basin. This research uses several variables 1 soil type 3 topography 4 land use and 5 climate temperature, rainfall, solar radiation, wind speed, and relative humidity. Analysis conducted in this research is Hydrological Response Units HRUs analysis of each sub basin and statistical analysis. The physical characteristic variable is processed by the overlay method for HRUs analysis.
Statistical analysis showed values of 2and NSE are 0.48 and 0.32. Based on calibration and validation results, 2 and NSE are 0.72 and 0.46. This shows a satisfactory and acceptable model. The runoff value at each sub basin tends to show medium category between 50 80 in the KRA category and this is directly proportional to the rate of erosion. Each sub catchment shows a high runoff value, resulting in high erosion rates as well and the reverse. Comparison of actual erosion rates and scenarios in DA Ci Lutung showed a decrease in the rate of erosion from 175.0 ton ha year to 115.1 ton ha year the medium category.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bulan Karlina
"Perubahan penggunaan lahan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) menghasilkan dorongan masyarakat untuk membuka lahan pertanian di daerah hulu. Deforestasi yang terjadi di Kabupaten Bandung dapat mengganggu stabilitas tanah untuk menyerap air, sehingga memicu erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi perubahan penggunaan lahan dan laju erosi pada tahun 2036 di Citarum Hulu DA di Kabupaten Bandung. Prediksi penggunaan lahan pada tahun 2036 menggunakan metode Seluler Automata Markov Chain, dan memprediksi tingkat erosi berdasarkan perubahan penggunaan lahan pada tahun 2000, 2015, 2018 dan 2036 menggunakan metode perhitungan USLE (Universal Soil Loss Equation) dengan variabel erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang tanah dan kemiringan lereng dan penggunaan dan pengelolaan lahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan penggunaan lahan di Sub DA Ci Tarum Hulu dari tahun 2000-2036, di mana pada tahun 2036 hutan dan sawah mengalami penurunan besar diikuti oleh peningkatan area permukiman dan pertanian lahan kering. Hasil tes akurasi pada CA Markov ditunjukkan oleh nilai Kappa 0,8079 atau 80%. Prediksi model laju erosi pada tahun 2036 menunjukkan bahwa laju erosi di DA Ci Tarum Hulu Kabupaten Bandung didominasi oleh erosi ringan dan erosi yang sangat berat. Erosi sangat rendah dengan kehilangan tanah <15 ton/ha/tahun di daerah tersebut, sementara erosi sangat berat dengan jumlah kehilangan tanah> 480 ton/ha/tahun di Sub DA Ci Kapundung dan Ci Widey dengan penggunaan lahan dalam bentuk pertanian lahan kering. terletak di daerah dengan kemiringan curam, yaitu 25% -> 40%.

Changes in land use around watersheds (DAS) resulted in community encouragement to open up agricultural land in upstream areas. Deforestation that occurs in Bandung Regency can disturb the stability of the soil to absorb water, thus triggering erosion. This study aims to analyze and predict changes in land use and erosion rates in 2036 in the Upper Citarum DA in Bandung Regency. Land use prediction in 2036 uses the Cellular Automov Markov Chain method, and predicts erosion rates based on land use changes in 2000, 2015, 2018 and 2036 using the USLE (Universal Soil Loss Equation) calculation method with rain erosivity, soil erodibility, soil length variables and slope and land use and management. The results showed that there were changes in land use in the Sub DA Ci Tarum Hulu from 2000-2036, where in 2036 the forests and rice fields experienced a large decline followed by an increase in settlements and dryland farming areas. Accuracy test results on CA Markov indicated by a Kappa value of 0.8079 or 80%. The prediction of the erosion rate model in 2036 shows that the erosion rate in DA Ci Tarum Hulu Bandung Regency is dominated by mild erosion and very heavy erosion. Erosion is very low with soil loss <15 tons/ha/year in the area, while erosion is very heavy with total soil loss> 480 tons/ha/year in Sub DA Ci Kapundung and Ci Widey with land use in the form of dry land agriculture. located in an area with a steep slope, which is 25% -> 40%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satrio Nugroho
"Di daerah tropik basah seperti Indonesia, erosi adalah salah satu faktor yang cukup dominan dalam menurunkan produktivitas lahan. Mengetahui besarnya erosi baik potensial maupun aktual sangat penting untuk merencanakan pembangunan pertanian dan kegiatan konservasi. Mengukur erosi pada skala yang luas dengan keadaan yang beragam, selain sangat sulit juga memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Oleh karena itu prediksi erosi adalah salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengetahui bahaya erosi.
Metode prediksi erosi yang digunakan adalah metode Geospatial of Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP). Besaran erosi dan hasil sedimen hasil simulasi GeoWEPP adalah sebesar 18543,7 ton/tahun atau 41,3 ton/ha/tahun untuk erosi dan untuk laju hasil sedimen adalah sebesar 124,7 ton/ha/tahun.
Hasil korelasi statistik dengan metode pearson product momen didapatkan bahwa rasio memanjang DAS tidak memiliki hubungan signifikan terhadap besaran erosi dan hasil sedimennya, sedangkan untuk rasio membulat DAS terdapat hubungan signifikan dengan besaran laju erosi dan hasil sedimen dengan perbandingan terbalik yaitu semakin besar rasio membulat semakin kecil besaran laju erosi dan hasil sedimennya. Berdasarkan titik elevasi yang diamati, Tingkat bahaya erosi di DA Ci Lember berdasarkan model GeoWEPP didapatkan pola yang mirip dengan wilayah ketinggian terutama pada perhitungan Sub-DAS ordo 1.

In the tropical region such as Indonesia, erosion is the one of the dominant factors for decreasing of land productivity. Knowing the rate of factual and actual erosion is important for development planning of agriculture and conservation activity. Measuring the rate of erosion in a wide scale with variety condition is very difficult matters and need more time. Therefore, prediction of the erosion rate activity could solve this problems.
Predicting of the erosion rate methods which use in this research is Geospatial of Water Erosion Prediction Project (GeoWEPP). Output from GeoWEPP method in Ci Lember Watershed for erosion rate is 18543,7 ton/year or 41,3 ton/ha/year and sediment yield is 124,7 ton/ha/year.
The results of statistical correlation with Pearson Product Moment method shows that the ratio of elongated watershed has no significant relationship to amount of erosion and the sediment yield, while the ratio of rounded of watershed have significant relationship with sediment yield rate and erosion rate with reversed ratio. Based on the observed elevation point, the danger level of erosion have a similar pattern to the altitude region.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42980
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maharani Putri
"Erosi mempunyai peran penting sebagai penyebab penurunan produktivitas lahan. Di Indonesia penyebab terjadinya erosi yaitu air, karena letaknya yang berada di iklim topis basah. Karena dampaknya yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia, diperlukan suatu prediksi yang dapat dijadikan alternatif untuk mengetahui besar erosi. Sehingga dapat digunakan lebih lanjut sebagai patokan untuk melakukan tindakan konservasi tanah yang tepat. Prediksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah GeoWEPP atau Geospatial Water Erosion Prediction Project.
Hasil penelitian menyimpulkan besar laju erosi dan hasil sedimen DA Ci Mandiri dari prediksi GeoWEPP secara keseluruhan adalah 25.701,12 ton/Ha/tahun dan 17.957,789 ton/Ha. Besar laju erosi dan hasil sedimen suatu DAS berasosiasi dengan bentuk DASnya. Korelasi lemah antara rasio memanjang DAS dengan laju erosi dan korelasi cukup kuat antara rasio memanjang DAS dengan hasil sedimen. Untuk tingkat bahaya erosi DA Ci Mandiri, nilainya semakin besar seiring dengan bentuk DAS yang semakin memanjang.

Erosion has impact to decrease land productivity. In Indonesia, the main reason of erosion occurs is water, which is located on tropic climate. Cause the important to knowing the rate of erosion and sediment yield for agriculture and conservation planning, using prediction of the erosion could solve the problems. The prediction of erosion which use in this research is Geospatial Water Erosion Prediction Project or known as GeoWEPP.
The result of erosion rate and sediment yield using GeoWEPP model for Ci Mandiri Watershed is 25.701,12 ton/Ha/year and 17.957,789 ton/Ha. The correlation between erosion rate and sediment yield is associated with the form of watershed morphometry. Low correlation between erosion rate and watershed elongation ratio, and high correlation between sediment yield and watershed elongation ratio. Danger level of erosion Ci Mandiri watershed has similar pattern with form of watershed morphometry, elongation ratio.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rias Sukmawati
"Tutupan lahan memiliki peran vital yang memengaruhi perpindahan massa air dalam siklus hidrologi. DA Ci Tarik yang terletak di Kabupaten Sukabumi dalam kurun waktu 20 tahun terakhir mengalami perkembangan dalam sektor perkebunan dan pariwisata yang memicu meningkatnya lahan terbangun. Perkembangan lahan terbangun secara masif dapat meningkatkan besar limpasan permukaan yang berdampak pada terjadinya degradasi lahan seperti erosi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memprediksi perubahan tutupan lahan dan tingkat bahaya erosi pada tahun 2032 di DA Ci Tarik. Prediksi tutupan lahan tahun 2032 menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chain dan memprediksi tingkat bahaya erosi berdasarkan perubahan tutupan lahan tahun 1999, 2009, 2019, dan 2032 menggunakan metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) dengan variabel erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K), panjang dan kemiringan lereng (LS), serta tutupan dan pengelolaan lahan (CP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan luas lahan terbangun dan perkebunan di DA Ci Tarik pada tahun 1999-2019. Pada tahun 2032, luas lahan hutan, sawah, dan semak belukar tetap mengalami penurunan luas karena lahan terbangun meningkat secara signifikan. Hasil uji akurasi Cellular Automata-Markov Chain ditunjukkan dengan nilai Kappa sebesar 0,91 atau 91%. Prediksi model tingkat bahaya erosi pada tahun 2032 menunjukkan bahwa tingkat bahaya erosi di DA Ci Tarik didominasi oleh tingkat bahaya erosi ringan. Tingkat bahaya erosi berat hingga sangat berat (>480 ton/ha/tahun) berada pada sub DA Ci Buniwangi dan sub DA Ci Kidang karena didominasi oleh tutupan lahan terbangun dan perkebunan yang berada pada kemiringan lereng 8% hingga >25%.

Land cover has a vital role that influences water mass transfer in the hydrological cycle. Citarik watershed which is located in Sukabumi Regency in the past 20 years has experienced developments in the tourism sectors which have triggered an increase in built-up area and plantations. Massive development of developed land can increase the amount of surface runoff which results in land degradation such as erosion. This study aims to analyze and predict changes in land cover and erosion rates in 2032 in Citarik watershed. Prediction of land cover in 2032 using the Cellular Automata-Markov Chain method and predicting erosion rates based on land cover changes in 1999, 2009, 2019, and 2032 using the RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) method with rain erosivity (R), soil erodibility (R), C), length and slope (LS), and land cover and management (CP). The results showed what had been an increase in the area of built-up area and plantations in Citarik watershed from 1999-2019. In 2032, the area of forest land, rice fields, and grassland is still increasing in size which is quite significant because the developed land is increasing significantly. Cellular Automata-Markov Chain accuracy test results were approved with a Kappa value of 0.91 or 91%. The hazard level prediction model in 2032 shows the level of erosion hazard in Citarik watershed. The level of severe erosion danger to very heavy (> 480 tons/ha /year) depends on the Buniwangi watershed and Kidang watershed because it is suspended by plantations and built-up area on the slope of 8% to> 25%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cecilia Ratna Puspita Sari
"Sedimentasi merupakan masalah yang cukup besar bagi Waduk Wonogiri, hal ini dapat dilihat dari volume kapasitas tampungan yang selalu menurun. Menurut hasil studi yang dilakukan JICA pada tahun 2007, kurang lebih 114,000,000 m3 atau menyisakan 87% dari zona tampungan efektif untuk digunakan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh JICA tersebut, produksi sedimen tahunan rata-rata ke dalam Waduk Wonogiri adalah 3,178,510 m3 dengan sumber erosi yang dominan adalah erosi tanah dari permukaan lahan. Jika sedimentasi pada Waduk Wonogiri ini terus dibiarkan maka akan mengganggu usia waduk dan fungsi bendungan. Perubahan tutupan lahan yang terjadi di DAS Wonogiri akan mempengaruhi besaran dari laju erosi DAS. Prediksi perubahan tutupan lahan DAS Waduk Wonogiri didapatkan berdasarkan hasil analisis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Prediksi laju erosi perlu dilakukan dengan kondisi tutupan lahan eksisting dan RTRW dari DAS Waduk Wonogiri. Penelitian ini bertujuan untuk membuat evaluasi pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap laju erosi pada Waduk Wonogiri menggunakan Soil and Water Assessment Tool (SWAT) yang dapat membantu dalam memprediksi laju erosi. SWAT menggunakan metode Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) sebagai dasar perhitungan laju erosi. Parameter yang dibutuhkan dalam menganalisis laju erosi menggunakan extension ArcSWAT yang berbasis SIG untuk mendapatkan Hydrological Response Unit yang berisi mengenai informasi karakteristik DAS, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Hasil analisis laju erosi pada DAS Waduk Wonogiri dengan proyeksi menurut RTRW didapatkan nilai sebesar 294.68 ton/ha/tahun dengan dominasi HRU berupa kawasan pemukiman. Sedangkan analisis laju erosi pada kondisi tutupan lahan tahun 2019, menghasilkan besaran laju erosi 424.90 ton/ha/tahun dan HRU didominasi oleh lahan pertanian. Perubahan tutupan lahan dari dominasi kawasan pertanian menjadi dominasi kawasan pemukiman memiliki pengaruh terhadap besar laju erosi, yang dapat dilihat dari penurunan sekitar 30.65% berdasarkan hasil simulasi. Sehingga disimpulkan bahwa semakin besar tutupan lahan kedap air maka laju erosi akan semakin kecil, akan tetapi perubahan dari hutan menjadi lahan pertanian akan menyebabkan laju erosi DAS meningkat jika tidak disertai dengan upaya konservasi lahan pertanian.

Sedimentation is a significant problem for the Wonogiri Reservoir, which can be seen from the volume of the storage capacity continuously decreasing. According to a study by JICA in 2007, the total capacity only has 87% of the effective storage zone for use. Based on the research conducted by JICA, the average annual sediment production in the Wonogiri Reservoir is 3,178,510 m3, with the dominant source of erosion being soil erosion from the land surface. If sedimentation in the Wonogiri Reservoir is allowed to continue, it will disrupt the reservoir's storage and the dam's function. In addition, changes in land cover in the Wonogiri watershed will affect the magnitude of the erosion rate. This research uses the Regional Spatial Plan (RTRW) to predict land cover change in the Wonogiri Reservoir. Therefore, the erosion rate simulation will use the existing land cover condition and the RTRW of the Wonogiri Reservoir watershed. This study aims to evaluate the effect of land use change on the erosion rate in the Wonogiri Reservoir using the Soil and Water Assessment Tool (SWAT), which can assist in predicting erosion rates. SWAT uses the Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) method to calculate the erosion rate. Parameters are needed to analyze erosion rates using the GIS-based ArcSWAT extension to obtain a Hydrological Response Unit that contains information on watershed characteristics, soil types, and land use. The analysis of the erosion rate in the Wonogiri Reservoir watershed projected using the RTRW obtained a value of 294.68 tons/ha/year with the dominance of HRU in the form of residential areas. Meanwhile, the analysis of the erosion rate in 2019 land cover conditions resulted in 424.90 tons/ha/year, and agricultural land dominates the HRU. Therefore, changes in land cover from agricultural to residential areas decrease the erosion rate by 30.65% based on the simulation results. So it can be concluded that the greater the impervious land cover, the lower the erosion rate, but the change from forest to agricultural land will cause the watershed erosion rate to increase if there are no efforts to conserve agricultural land."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Restu Adjie Rivanda
"Erosi merupakan salah satu proses geomorfologi yang berperan dalam perkembangan bentuklahan. Peristiwa erosi dikendalikan oleh kekuatan eksogen melalui agen geomorfologi. Laju erosi tanah pada setiap ekosistem berbeda-beda tergantung seberapa kuat faktor erosi mempengaruhi kondisi tanah. Laju erosi akan sangat berbahaya jika erosi terjadi pada erosi yang besar dan pada daerah yang luas. Hal ini akan mengakibatkan terganggunya aktivitas manusia dan merugikan masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui laju erosi tanah dan variabel-variabelnya agar dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan pembangunan dan agar tidak merugikan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan luasan erosi tanah yang terjadi di DA Ci Lutung dan seberapa besar erosinya serta untuk mengetahui seberapa efektif konservasi tanah terhadap erosi yang terjadi. Dalam penelitian ini digunakan metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) sebagai persamaan untuk menentukan besarnya erosi dan sebaran erosi di DA Ci Lutung.

Erosion is one of the geomorphological processes that play a role in the development of landforms. Erosion events are controlled by exogenous forces through geomorphological agents. The rate of soil erosion in each ecosystem varies depending on how strongly erosion factors affect soil conditions. The rate of erosion will be very dangerous if erosion occurs in large erosion and over large areas. This will result in disruption of human activities and harm the community. Therefore, it is important to know the rate of soil erosion and its variables so that it can be used in carrying out development and so as not to harm the community. The purpose of this study was to map the extent of soil erosion that occurred in the Ci Lutung DA and the extent of the erosion and to find out how effective soil conservation was against erosion that occurred. In this study, the RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation) method was used as an equation to determine the magnitude of erosion and the distribution of erosion in the Ci Lutung DA."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhli Akbar
"Pelabuhanratu merupakan wilayah pesisir yang strategis untuk berkembang. Haltersebut membuat pemerintah setempat menjadikan Pelabuhanratu sebagai GrowthCenter dari Kabupaten Sukabumi. Berkaitan dengan hal itu, perubahan penggunaanlahan terus terjadi dan dikhawatirkan tidak mendukung keberlanjutan lingkungan.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bagaimana perubahan penggunaan lahankota Pelabuhanratu sampai dengan tahun 2032. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah Cellular Automata-Markov dengan beberapa faktor yangmendorong terjadinya perubahan penggunaan. Faktor penentu dibuat dengan logikafuzzy dengan beberapa variabel yaitu jarak dari jalan, jarak dari point of interest, jarakdari sungai, jarak dari pantai, wilayah ketinggian, kemiringan dan tutupan lahan. Dataini digunakan sebagai masukan pada Cellular Automata-Markov Chain. Tutupan lahandiambil dari google earth pada tahun 2002, 2010 dan 2017. Hasil prediksi menunjukkanbahwa perubahan tutupan lahan sangat signifikan. Nilai akurasi kappa pada modelmencapai 91. Lahan terbangun berkembang linear pada bagian selatan, menyebarpada bagian utara dan beraglomerasi pada bagian barat.

Pelabuhanratu is a strategic coastal area that matter the local government makePelabuhanratu as a Growth Center of Sukabumi Regency. In this regard, landcoverchanges continue to occur and are feared not to support environmental sustainabilitycaused of growing center. The purpose of this study is to analyze how land use changeof Pelabuhanratu city until 2032. The method used in this research is CellularAutomata Markov in with several factors that encourage the land cover change. Drivingfactor made with fuzzy logic with some variables that is distance from road, distancefrom river, distance from coastline, distance from point of interest, elevation, slope andlandcover. This data is used to create suitability area for built up area as input forCellular Automata Markov tools. Land cover was obtained from google earth in 2002, 2010 and 2017 as the basis of model calculation. The prediction result shows that landuse change in Pelabuhanratu city is very significant with the Kappa Standard level ofaccuracy 91. Built up area has extended from the previous condition that coming fromagricultural area. Built up area growth with linear pattern at south area, spread pattern atnorth area and crowded at west area.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arin Anggiarini
"Seiring dengan dinamika aktivitas perkotaan, dampak negatif dari alih fungsi lahan mengakibatkan pada meningkatnya limpasan permukaan. Low Impact Development (LID) merupakan serangkaian praktik yang menirukan proses drainase alami dan mengelola limpasan sedekat mungkin dengan sumbernya dalam mengurangi limpasan. Pemanfaatan LID diyakini mempengaruhi perencanaan kota dalam pengembangan zonasi untuk mengelola limpasan hujan. Pemahaman mengenai proses, besarnya limpasan permukaan serta pemanfaatan LID sangat diperlukan sebagai acuan untuk pelaksanaan manajemen pada kawasan perkotaan yang lebih baik. Studi ini dilakukan di DAS Mampang yang sebagian besar areanya masuk dalam Kota Administrasi Jakarta Selatan. Tujuan dari studi ini adalah mengevaluasi pemanfaatan LID pada DAS Mampang terhadap skenario Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) dalam pengelolaan limpasan hujan menggunakan model SWAT (Soil and Water Assesment Tool). Data input yang digunakan dalam pemodelan SWAT yaitu Digital Elevation Model (DEM), peta tanah, peta penggunaan lahan (eksisting dan RDTR), data iklim, konfigurasi LID serta debit observasi untuk keperluan kalibrasi dan validasi menggunakan perangkat lunak SWAT-CUP. Rentang waktu simulasi adalah selama 12 tahun, dimulai dari 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desembr 2021. Hasil studi ini menunjukkan bahwa rata-rata limpasan tahunan eksisting, skenario RDTR dan pemanfaatan LID berturut turut adalah sebesar 1697 mm/tahun, 1667 mm/tahun dan 1659 mm/tahun. Koefisien limpasan untuk kondisi eksisting, skenario RDTR dan pemanfaatan LID berturut turut adalah sebesar 0.60, 0.59 dan 0.58. Pola reduksi limpasan menunjukkan bahwa pemanfaatan LID bekerja lebih baik pada musim kemarau (Bulan Juni sampai dengan Bulan September). Meskipun reduksi limpasan relatif kecil, namun pemanfaatan LID berfungsi sebagai konservasi, menyimpan air pada periode hujan untuk dipergunakan pada musim kemarau. Pemanfaatan LID berbasis guna lahan dapat menjadi bagian dari usaha mengoptimalkan produktivitas pemanfaatan ruang dalam melestarikan lingkungan untuk mengembalikan fungsi hidrologis.

Along with the dynamic of urban activities, the negative impact of land use change is the increasing of the runoff. Low Impact Development (LID) is a series of practices imitating natural drainage process and manage the runoff to be as closest to the source to reduce the runoff. The use of LID is believed to influence urban planning in zoning development to manage stormwater. The understanding of the process, the amount of the runoff and the LID utilization are really crucial to a better implementation in urban area. This study has been conducted in Mampang watershed which mostly located in Southern Jakarta District. The purpose of the study is to evaluate the LID implementation in Mampang watershed towards spatial plan (RDTR) scenario to manage stormwater using SWAT Model. The input data used in the SWAT modeling are the Digital Elevation Model (DEM), soil maps, land use maps (existing and RDTR), climate data, LID configuration and observation discharge for calibration and validation purposes using the SWAT-CUP software. The simulation period is 12 years, starting from 1st January 2010 to 31st December 2021. The results of this study show that the annual average existing runoff, RDTR scenario and LID utilization are respectively 1697 mm/year, 1667 mm/year dan 1659 mm/year. Runoff coefficients for existing conditions, RDTR scenarios and LID utilization are 0.60, 0.59 and 0.58, respectively. The runoff reduction pattern shows that LID utilization works better in the dry season (June to September). Although the reduction in runoff is relatively small, the utilization of LID serves as a conservation function, storing water during the rainy season for use in the dry season. Utilization of land-use-based LIDs can be part of an effort to optimize spatial use productivity in preserving the environment to restore hydrological functions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>