Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Chaerani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang krisis identitas yang terjadi pada diaspora Korea di Rusia dan Asia Tengah. Krisis identitas ini mengakibatkan terjadi negosiasi dalam diri seseorang untuk menentukan identitas yang ia butuhkan. Penelitian ini berbeda dari penelitian terdahulu yang hanya membahas novel Daramjwi dengan pendekatan struktural. Penulis beragumen bahwa krisis identitas terjadi karena tidak adanya usaha dari masyarakat ras asli yang dominan untuk mau berempati dengan ras minoritas pendatang. Argumen tersebut berbeda dengan studi-studi terdahulu yang menyebutkan bahwa diskriminasi terjadi karena ras minoritas dan peraturan penguasa saat itu yang tidak menerima migran datang ke Rusia. Penulis menggunakan metode studi pustaka dengan novel Daramjwi karangan Anatoli Kim sebagai korpus. Novel ini dipilih karena novel Daramjwi merupakan novel karangan seorang penulis representasi etnis Korea di Rusia. Penulis juga mengumpulkan data berupa sejarah diaspora Korea, biografi Anatoli Kim, dokumenter, dan berita yang terkait dengan penelitian untuk mendukung argumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa krisis identitas terjadi karena diskriminasi yang terus menerus tanpa ada empati dari etnis asli Rusia.

ABSTRACT
This thesis discusses the identity crisis that occurred in the Korean diaspora in Russia and Central Asia. The identity crisis results in negotiations within a person to choose the identity he needs. This research is different from previous researches which only discussed Daramjwi with Structural Approach. I argue that the identity crisis occurs caused by the effortlessness of the dominant indigenous to empathize with minority race immigrants. The argument differs from previous studies which suggest that discrimination occurred because of the minority race problem and current ruling rules that did not accept migrants came to Russia. The author uses literature study method with Daramjwi by Anatoli Kim as the corpus. This novel was chosen because the novel was written by an author of Korean ethnic representation in Russia. I also collected data on Korean diaspora history, Anatoli Kim 39 s biography, documentaries, and news that were related to support the arguments. This study shows that the identity crisis occurs because of continuous discrimination without any empathy from ethnic native Russia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Hasna Shofiyya
"ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang krisis identitas di dalam diri tokoh Laure dalam film Tomboy karya Céline Sciamma. Melalui analisis dalam artikel ini, terlihat bahwa tokoh Laure, yang merupakan seorang anak perempuan, mengalami krisis identitas gender dalam dirinya. Ketidaksesuaian identitas gender yang dialami oleh Laure ini ditampilkan melalui maskulinitas karakter Laure dari awal hingga akhir film. Akan tetapi, maskulinitas Laure ini justru membuatnya diterima di lingkungan pergaulannya. Laure akhirnya melakukan berbagai perubahan dalam dirinya, mulai dari mengubah perilakunya, hingga fisiknya agar semakin menyerupai laki-laki. Banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Laure, dan salah satunya datang dari pihak keluarganya. Inilah yang menyebabkan Laure menjalani dua kehidupan yang berbeda dan dengan dua identitas yang berbeda pula, yakni sebagai Laure dan sebagai Mikaël.
ABSTRACT
This article will be talking about identity crisis that happened to the main character, named Laure, in Céline Sciamma’s Tomboy. Through the analysis provided in this article, we will see that Laure, as a young girl, felt that she has a gender identity crisis. This identity crisis is shown by her masculinity from the beginning until the end of the film. However, her masculinity has made her being accepted by her friends in the neighbourhood. Laure finally did some changes to herself, from her attitude, to her physical appearance so that she would appear as much of a boy as she can be. She had to face a lot of challenges, and those challenges mainly came from her family. Therefore, she had to live two different lives with two different identities, as Laure and Mikaël."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lia Indri Hapsari
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk memperlihatkan keterkaitan ruang dengan identitas dalam novel The Leavers (2017) karya Lisa Ko yang berfokus pada tokoh bernama Deming Guo yang nantinya menjadi Daniel Wilkinson. Novel tersebut dianalisi dengan menggunakan teori Hall (1990) dan Longhurst, dkk. (2008). Hasil analisis menunjukkan adanya krisis identitas pada tokoh generasi kedua imigran Cina yang disebabkan oleh perubahan ruang dan dominasi budaya di dalamnya. Budaya dominan dalam setiap ruang menimbulkan krisis identitas pada tokoh Deming/Daniel sehingga perlu adanya upaya beradaptasi dalam ruang tersebut. Ruang homogen memberikan tekanan yang lebih berat dibandingkan dengan ruang heterogen. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya pembagian ruang publik dan ruang privat sehingga menghasilkan dominasi yang lebih longgar. Strategi negosiasi yang digunakan oleh tokoh perlu memperhatikan karakteristik ruang yang ditinggali. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan identitas bersifat cair dan sesuai dengan wadah yang menampungnya. Sifat cair yang dimiliki identitas dap

ABSTRACT
This thesis aims to explicate the linkage of space with identity crisis in Lisa Kos The Leavers (2017) which focuses on the character of Deming Guo who renamed as Daniel Wilkinson. Theories that are initiated by Hall (1990) dan Longhurst, et al. (2008) is used to analyze this novel. The result of the analysis indicates an identity crisis in the second generation of Chinese immigrants caused by changes in space and dominance in it. The dominant culture in each space forms a different identity causing an identity crisis on Deming/Daniel character. Therefore, adaptation needs to be pursued to minimize the identity crisis. Homogeneous space provides more severe pressure than heterogeneous space. This difference is caused by the division of homogeneous space into public spaces and private space resulting in more loose dominance. Negotiation strategies used need to consider the space characteristics. Identity can be formed according to the container that holds it. The nature of identity can adversely affect the awareness of identity so it needs to be negotiate"
2018
T51999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berlian Suryo Putra Hia
"ABSTRAK
Artikel ini membahas konstruksi identitas tokoh aku sebagai seorang m tisse pada masa penjajahan Prancis di Vietnam dalam cerpen Les Vi t-Minh et Les Colons karya Kim Lef vre ditinjau dari analisis alur, latar, dan tokoh. Proses konstruksi identitas itu terjadi setelah ia menemukan foto masa kecilnya dan melihat wajahnya yang berbeda untuk pertama kalinya di sebuah cermin. Ayahnya adalah seorang tentara Prancis dan ibunya merupakan seorang asli Vietnam. Pengalaman ini menyadarkannya bahwa ia berbeda dari orang-orang beridentitas Vietnam yang lain. Hasil analisis menunjukkan bahwa tokoh aku adalah seorang gadis yang tetap berusaha mempertahankan identitas Vietnamnya, meskipun lingkungan Vietnam membuatnya merasa menjadi seperti ldquo;orang lain rdquo.
ABSTRACT

This article discusses the identity construction of main character as a m tisse on the France colonial period in Vietnam in the short story Les Vi t Minh et Les Colons by Kim Lef vre, reviewed by analyses on plot, setting, and characters. The construction happens after she finds her childhood photo and looks at her different face for the first time in the mirror. Her father was a French army and her mother is a vietnamese. This experience realize her that she is different from the others who have identity as the people of Vietnam. The result of analyses show that the main character is a girl who always makes efforts to keep her identity as a vietnamese, although the people of Vietnam make her feel like ldquo the other rdquo ."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus aditya christianto
"Krisis identitas budaya kerap terjadi pada masyarakat Indonesia. Fenomena sosial ini terjadi secara umum kepada generasi muda, khususnya yang tinggal di daerah perkotaan seperti Jakarta, dengan ditinggalkannya budaya daerah karena dianggap tidak relevan dengan perkembangan zaman, serta identik dengan masyarakat kampung atau masyarakat kelas menengah ke bawah. Adanya fenomena sosial tersebut tergambarkan di dalam novel Kadang Suriname Sanak Merapi (KSSM) karya Fuji Riang Prastowo. Trisnah sebagai tokoh utama dalam novel tersebut memilih budaya Barat sebagai identitas budayanya daripada budaya Jawa yang merupakan asal usulnya. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor krisis identitas tokoh Trisnah yang berpengaruh terhadap proses pemilihan identitas budayanya dalam novel KSSM. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra, pendekatan mimetik dan psikologi sastra. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa krisis identitas budaya pada diri Trisnah disebabkan pada dua faktor, yaitu aspek sosial dan psikologi yang saling berkaitan khususnya dalam proses pemilihan identitas budayanya. Kedua faktor tersebut mempengaruhi proses terbentuknya identitias budaya Trisnah dengan melepas identitas budaya Jawa yang diwariskan oleh keluarganya. Dapat disimpulkan bahwa dua faktor, baik sosial maupun psikologis dari perundungan dapat memberi dampak yang signifikan terhadap terbentuknya identitas budaya seseorang khususnya di tengah krisis identitas yang dialaminya, sehingga penting adanya pendidikan karakter dalam menyikapi suatu perbedaan di tengah masyarakat yang multikultural.

Cultural identity crisis often occurs in Indonesian society. This social phenomenon occurs in general to the younger generation, especially those living in urban areas such as Jakarta, with the abandonment of local culture because it is considered irrelevant in today’s developments, and it’s identical to the village community or the lower middle class community. This social phenomenon is depicted in the novel Kadang Suriname Sanak Merapi (KSSM) by Fuji Riang Prastowo. Trisnah as the main character in the novel chooses Western culture as her cultural identity rather than Javanese culture which is her origin. The purpose of this study is to analyze the identity crisis factors of Trisnah's character that affect the process of selecting her cultural identity in the novel KSSM. The research method used in this study is a qualitative research method with a sociology of literature approach, a mimetic approach and literary psychology. The results of this study indicate that the cultural identity crisis of Trisnah is caused by two factors, social and psychological aspects that are interrelated, especially in the process of choosing her cultural identity. These two factors influence the process of forming Trisnah's cultural identity by abandoning the Javanese cultural identity inherited by her family. It can be concluded that two factors, both social and psychological, from bullying can have a significant impact on the formation of a person's cultural identity, especially in the midst of an identity crisis experienced, so it is important that character education in addressing a difference in a multicultural society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nethania Dinari Ramadhani
"Diskriminasi ras sudah menjadi permasalahan yang mendarah daging terhadap antara imigran Maghribi dan lingkungan sosial di Prancis. Permasalahan ini menimbulkan kesenjangan sosial di antara hubungan keduanya. Imigran Maghribi atau imigran yang berasal dari Afrika Utara merupakan salah satu kelompok imigran terbesar di Prancis. Melalui perbedaan budaya serta nilai dengan Prancis, hal ini menyebabkan diskriminasi dan segregasi sosial dari masyarakat Prancis terhadap mereka. Dalam proses beradaptasi dengan lingkungan baru, para imigran Maghribi mengalami sering kali mengalami krisis identitas. Kehadiran permasalahan krisis identitas kultural ini hadir dalam salah satu karya penulis Maroko terkenal, yakni Tahar Ben Jelloun dengan judul novel Au Pays (2009). Au Pays mengungkap kesenjangan sosial yang terjadi terhadap para imigran Maghribi di Prancis. Artikel ini berfokus pada permasalahan krisis identitas kultural yang dialami oleh para imigran Maghribi dalam novel Au Pays dengan menekankan pada kesenjangan sosial lingkungan Prancis serta ambivalensi identitas kultural para imigran. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap kesenjangan sosial di Prancis yang dipicu secara signifikan oleh permasalahan krisis identitas kultural yang dialami oleh dua generasi imigran Maghribi. Artikel ini menganalisis bagaimana keberpihakan penulis di dalam cerita menunjukkan adanya realita kesenjangan sosial bagi para imigran Maghribi. Artikel ini menggunakan teori analisis teks naratif Roland Barthes (1966), konsep pascakolonialisme Homi K. Bhabha (1994), dan konsep identitas kultural Stuart Hall (1996). Artikel ini menyimpulkan bahwa permasalahan identitas kultural yang dialami dua generasi imigran Maghribi diungkap melalui kesenjangan sosial di lingkungan sosial Prancis serta sudut pandang penulis dalam menghasilkan karyanya

Racial discrimination has been a deep-rooted problem among the Maghreb immigrants and the local society in France. It provokes the lack of social equality of their relations. One of the largest numbers of immigrant groups in France came from North African immigrants or commonly classified as the Maghreb immigrants. Due to the fact they have distinct values and culture with France, it led to discrimination and segregation from local people to them. For the purpose of possessing self-adaptation in the alien country, the Maghreb immigrants faced a cultural identity crisis oftenly. The existence of a cultural identity crisis issue is shown in one of the influential and active Moroccan writers, Tahar Ben Jelloun’s works, namely as Au Pays (2009). Au Pays reveals a miserably inequality society with the Maghreb immigrants in France. This article focuses on a cultural identity crisis faced by the Maghreb immigrants in Au Pays, outlining a state of inequality society in France and also the immigrants’ cultural identity ambivalence. This paper aims to highlight the inequality society in France provoked significantly a cultural identity problem experienced by two generations of the Maghreb immigrant characters. This paper analyzes how the writer’s mannerism shows the Maghreb immigrants’ unfortunate reality while surviving in the unequal French society using Roland Barthes (1966)’s narrative text analysis, the post-colonial theory by Homi K. Bhabha (1994) and the cultural identity concept by Stuart Hall (1996). The paper concludes that the cultural identity problem experienced by two generations of the Maghreb immigrants’ is disclosed on the basis of the inequality in French society and the author’s point of view in producing his work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reidinar Juliane
"Skripsi ini membahas mengenai pembentukan identitas m_tisse yang dialami tokoh utama dalam roman frankofon Retour _ la saison des pluies karya Kim Lef_vre ditinjau dari analisis alur, latar, dan tokoh dan didukung dengan teori identitas budaya yang dikemukakan oleh Stuart Hall. Hasil analisis terhadap alur, latar, dan tokoh menunjukkan bahwa tokoh utama yang merupakan anak dari seorang tentara Prancis dan ibu Vietnam pada akhirnya dapat membentuk identitas m_tisse, yaitu identitas di tengah identitas Prancis dan Vietnam, dengan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tempat, waktu, keadaan sosial budaya, sejarah, dan tokoh-tokoh di sekitar tokoh utama

This study discusses the construction of main character_s m_tisse identity in francophone novel Retour _ la saison des pluies by Kim Lef_vre, reviewed by analyses on plot, setting, and characters and strengthened by cultural identity theory conveyed by Stuart Hall. Analysis on plot, setting, and characters discovered that the main character, who is the daughter of a French man and a Vietnamese woman, is able to construct and build a room between her french and vietnamese identity that is called m_tisse identity, influenced by several factors such as place, time, socio-cultural environment, history, and other characters that evolved around the main character"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S14290
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Delistavia Indiaza Putri
"Konsep pembagian peran antara laki-laki dan perempuan dalam ajaran Konfusianisme menjadi penyebab terjadinya ketidaksetaraan gender di berbagai bidang. Meski zaman telah berubah, perempuan di Korea Selatan masih kerap diasosiasikan dengan peran domestiknya sehingga perempuan tidak mampu memiliki eksistensi dan identitas yang mandiri. Isu mengenai perempuan ini menjadi topik utama dalam novel Kim Ji-young, Born 1982. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana eksistensi tokoh Kim Ji-young dan upayanya dalam mencapai transendensi berdasarkan teori feminisme eksistensialisme Simone de Beauvoir ditampilkan dalam novel Kim Jiyoung, Born 1982. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan korpus yaitu novel Kim Jiyoung, Born 1982 karya Cho Nam-joo dalam bahasa Korea. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa Kim Ji-young belum mampu bereksistensi dan menjadi “ada untuk dirinya sendiri”. Selanjutnya, Kim Ji-young juga belum mampu menjalankan strategi transendensi, karena faktor eksternal yaitu status sosialnya yang kurang menguntungkan dan lingkungan konservatif yang tidak suportif. Selain itu, kepribadian Kim Ji-young yang tertutup dan pendiam juga menjadi faktor internal yang menjadi tantangan bagi upaya menuju transendensinya.

The existence of division roles between men and women in Confucianism is the cause of gender inequality in various fields. Although times have changed, women in South Korea are still often associated with their domestic roles, resulting in women being unable to have an independent existence and identity. The issue of women is the main topic in Kim Ji-young, Born 1982. This study aims to describe how the existence of Kim Ji-young's character and her efforts to gain transcendence based on Simone de Beauvoir's existential feminism theory are shown in the novel. The method used in this study is a qualitative descriptive method with the novel Kim Jiyoung, Born 1982 by Cho Nam-joo in Korean as the corpus. Based on the results, the author can conclude that Kim Ji-young has not been able to exist and to “be for itself". Kim Ji-young has not been able to transcend her boundaries due to external factors such as weak social status and the unsupportive society towards women's transcendence due to patriarchal culture. Furthermore, Kim Ji-young’s introverted and quite character also appears as a challenge in her own efforts towards transcendence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Delistavia Indiaza Putri
"Konsep pembagian peran antara laki-laki dan perempuan dalam ajaran Konfusianisme menjadi penyebab terjadinya ketidaksetaraan gender di berbagai bidang. Meski zaman telah berubah, perempuan di Korea Selatan masih kerap diasosiasikan dengan peran domestiknya sehingga perempuan tidak mampu memiliki eksistensi dan identitas yang mandiri. Isu mengenai perempuan ini menjadi topik utama dalam novel Kim Ji-young, Born 1982. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana eksistensi tokoh Kim Ji-young dan upayanya dalam mencapai transendensi berdasarkan teori feminisme eksistensialisme Simone de Beauvoir ditampilkan dalam novel Kim Jiyoung, Born 1982. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan korpus yaitu novel Kim Jiyoung, Born 1982 karya Cho Nam-joo dalam bahasa Korea. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa Kim Ji-young belum mampu bereksistensi dan menjadi “ada untuk dirinya sendiri”. Selanjutnya, Kim Ji-young juga belum mampu menjalankan strategi transendensi, karena faktor eksternal yaitu status sosialnya yang kurang menguntungkan dan lingkungan konservatif yang tidak suportif. Selain itu, kepribadian Kim Ji-young yang tertutup dan pendiam juga menjadi faktor internal yang menjadi tantangan bagi upaya menuju transendensinya.

The existence of division roles between men and women in Confucianism is the cause of gender inequality in various fields. Although times have changed, women in South Korea are still often associated with their domestic roles, resulting in women being unable to have an independent existence and identity. The issue of women is the main topic in Kim Ji-young, Born 1982. This study aims to describe how the existence of Kim Ji-young's character and her efforts to gain transcendence based on Simone de Beauvoir's existential feminism theory are shown in the novel. The method used in this study is a qualitative descriptive method with the novel Kim Jiyoung, Born 1982 by Cho Nam-joo in Korean as the corpus. Based on the results, the author can conclude that Kim Ji-young has not been able to exist and to “be for itself". Kim Ji-young has not been able to transcend her boundaries due to external factors such as weak social status and the unsupportive society towards women's transcendence due to patriarchal culture. Furthermore, Kim Ji-young’s introverted and quite character also appears as a challenge in her own efforts towards transcendence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya , 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>