Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Miftahul Haq
"Citra digital merupakan salah satu media penyimpanan informasi yang sering digunakan saat ini sehingga dibutuhkan suatu skema yang dapat menjaga keamanan informasi pada citra digital. Oleh karena itu, dirancang algoritma enkripsi citra digital berbasis chaos dengan coding DNA dan elliptic curve Diffie-Hellman. Hasil yang diperoleh dari elliptic curve Diffie-Hellman akan digunakan untuk membuat kunci-kunci pada coding barisan DNA. Nilai-nilai piksel pada citra digital diubah menggunakan coding DNA, penjumlahan DNA, dan penjumlahan dengan keystream yang didapat dari fungsi chaos logistik. Selain itu, lokasi piksel diubah menggunakan circular shifting dengan kunci yang didapat dari elliptic curve Diffie-Hellman dan interlave antar channel. Hasilnya didapat algoritma pada skripsi ini memiliki keamanan yang baik dalam menjaga kerahasiaan informasi citra digital.

Digital image is one of the information storage tool that used frequently now, so a scheme is needed to protect its security. In consequence, encryption algorithm of digital image that based on chaos with DNA coding and elliptic curve Diffie Hellman is designed. The result from elliptic curve Diffie Hellman will used to create keys in DNA coding. Pixel values in digital image are changed using DNA coding, DNA addition, and addition using keystream that obtained from chaos logistic map. Furthermore, pixel location is changed using circular shifting with key that obtained from elliptic curve Diffie Hellman and interleave. In the result, algorithm have a good security to protect digital image. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Anggiani
"Dalam proses penyimpanan maupun pengiriman data digital, mengamankan dan menjaga kerahasiaan informasi digital telah menjadi masalah yang krusial dan mendesak yang hingga saat ini terus dikembangkan solusinya. Salah satu bentuk data digital yang membutuhkan teknik pengamanan khusus ialah citra digital, dengan salah satu teknik yang dapat digunakan ialah kriptografi dengan salah satu algoitma yang dapat digunakan ialah algoritma kriptografi berbasis operasi barisan DNA dan kombinasi dari fungsi chaos satu dimensi yaitu logistic-tent map, logistic-sine map, dan tent-sine map. Penggunaan operasi barisan DNA serta logistic-tent map, logistic-sine map, dan tent-sine map dalam algoritma yang dibahas dalam skripsi ini bertujuan untuk menghasilkan tingkat keamanan yang tinggi namun tetap memperhatikan waktu proses enkripsi dan dekripsinya.
Berdasarkan hasil percobaan dan analisis, dapat ditunjukkan bahwa algoritma ini menghasilkan hasil enkripsi yang baik ditunjukkan dengan nilai-nilai pixel-nya yang berdistribusi uniform serta korelasi antar pixel dekat dengan 0, hasil dekripsi yang identik dengan citra aslinya ditunjukkan dengan nilai PSNR yang tinggi, ruang kunci sebesar dengan tingkat sensitivitas kunci dan barisan chaos yang terbukti acak berdasarkan pengujian NIST frequency monobit test dan frequency test within a block.

Protecting a digital information when saving or sending the data over various network has become an urgent and significant topic that many research is still conducted to find a better solution. Among various digital data form, digital image is one that needs a special security technique. One of the techniques is cryptography. Using cryptography, one could use an algorithm using DNA sequences operation and multiple combinations of 1D chaotic maps logistic tent map, logistic sine map and tent sine map which is introduced in this thesis with the purpose to produce a robust, high in security, and fast image cryptography algorithm.
The experimental analysis and results shows that the algorithm has a cipher image whose pixel values near 0 and has uniform distribution and the decrypted image is identical with the corresponding real image shown by the high PSNR value. The algorithm also has key space with the sensitivity of each key is. Also in this thesis, it is proved by NIST test frequency monobit test and frequency test within a block that the chaos sequences are random.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merysa Amanda
"Algoritma Diffie-Hellman adalah algoritma yang menggunakan kunci publik dalam proses pembentukkan kunci rahasia. Pada tugas akhir ini akan dipelajari pembentukkan kunci rahasia dengan algoritma Diffie-Hellman berdasarkan fungsi polinomial Chebyshev.

Diffie-Hellman algorithm is used to obtain a secret key by using a public key. This final project will study how to obtain a secret key by Diffie-Hellman algorithm based on Chebyshev polynomial."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1738
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariefiazif
"Saat ini penggunaan koneksi sudah semakin meluas, mulai dari kalangan pribadi hingga kalangan bisnis dan pemerintahan. Seringkali pengguna ingin agar informasi yang dikirim hanya bisa dibaca oleh pihak penerima saja. Hal ini dapat diwujudkan dengan menggunakan proses enkripsi. Proses enkripsi umumnya menggunakan sebuah kunci unik yang dipergunakan untuk menyandikan informasi yang dikirim, sehingga tanpa kunci yang lepat pihak penerima tidak bisa membaca informasi yang telah terenkripsi Permasalahan terdapat pada proses pengiriman kunci tersebut, bagaimana agar kunci lersebut dapat dikirim ke pihak yang dituju tanpa dapat disadap oleh pihak lain.
Untuk mengatasi permasalahan itu digunakan Public Key Cryptography (PKC). pada PKC setiap informasi yang telah terenkripsi memiliki dua kunci, kunci pribadi dan kunci publik. Kunci publik digunakan untuk mengenkripsi informasi dan diberikan ke setiap pengguna, sedangkan kunci pribadi disimpan secara rahasia dan digunakan untuk mendekript informasi yang dikirim, dan tidaklah memungkinkan pada saat ini untuk mendapatkan kunci pribadi berdasarkan dari kunci publik apabila panjang kunci publik yang dibcrikan mencapai 1024 bit [1].
Pada skripsi ini dibuat perangkat lunak dengan menggunakan bahasa Visual C++. Dari perangkat lunak yang dibuat kemudian akan dilakukan uji coba dan perbandingan kecepatan antara dua algoritma PKC yang berbeda, RSA dan Diffie-Hellman. Proses pengiriman kunci dengan menggunakan PKC ini dapat mengatasi pemlasalahan pengiriman kunci antara dua pihak, tetapi masih memiliki kelemahan terhadap mem in the middle attack. Selain itu apabila kunci publik yang digunakan lebih kurang dari 512 bit [1], maka proses pengiriman kunci tersebut tidaklah aman."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S39978
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Lesmana
"ABSTRAK
Tujuan utama dari keamanan komunikasi adalah mencegah data pesan dari akses pihak ketiga. Solusi dari masalah tersebut adalah menerapkan enkripsi End-to-end. Algoritma enkripsi Elliptic Curve Cryptography (ECC) cocok digunakan sebagai metode enkripsi End-to-end pada sistem komunikasi digital termasuk aplikasi chat. ECC adalah jenis kriptografi kunci publik yang mendasarkan keamanannya pada permasalahan matematis dari kurva eliptik, ECC mempunyai tingkat keamanan yang setara dengan RSA menggunakan kunci berukuran lebih kecil. Penelitian ini membahas perancangan dan implementasi dari algoritma enkripsi dan dekripsi yang menerapkan kriptografi ECC sebagai metode enkripsi End-to-end pada aplikasi chat. Algoritma ini menggunakan operasi matematika dan nilai parameter dari kurva eliptik untuk menghasilkan kunci serta ciphertextnya dan juga melakukan dekripsi. Dari hasil ujicoba dan analisa implementasi enkripsi dan dekripsi menggunakan algoritma ECC, algoritma tersebut cocok digunakan sebagai metode enkripsi End-to-end, karena ukuran kunci yang relatif ringan dan operasi matematika yang menggunakan parameter khusus yang berbeda-beda. Hasil pengujian enkripsi dan dekripsi menggunakan parameter kurva eliptik secp192r1 dan secp192k1 yang mempunyai ukuran kunci sekitar 2192 bit, menghasilkan kunci dan ciphertext paling ringan dan paling cepat diproses, dengan angka nilai keduanya berukuran sepanjang 58 digit.

ABSTRACT
The main purpose of communication security is to prevent message data from third party access. The solution to this problem is to implement End-to-end encryption. Elliptic Curve Cryptography (ECC) encryption algorithm is suitable for use as an End-to-end encryption method on digital communication systems including chat applications. ECC is a type of public key cryptography that bases its security on mathematical problems from elliptic curves, ECC has a level of security equals to RSA while using smaller keys. This study discusses the design and implementation of encryption and decryption algorithms that apply ECC cryptography as an End-to-end encryption method in chat applications. This algorithm uses mathematical operations and parameter values from the elliptic curve to generate keys and their ciphertext and also decrypt them. From the results of testing and analyzing the implementation of encryption and decryption using the ECC algorithm, the algorithm is suitable for use as an End-to-end encryption method, because of the relatively light key size and mathematical operations that use different parameters. The results of encryption and decryption testing using elliptic curve parameters secp192r1 and secp192k1 which have a key size of about 2192 bits, produce the lightest and fastest to process ciphertext and keys, with the value of both measuring 58 digits.

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurlita Eka Asih
"Dalam perkembangan teknologi komunikasi yang semakin cepat, pengiriman pesan dapat dilakukan melalui media apapun. Namun, pesan yang dikirimkan tidak selalu terjamin keamanannya. Di dalam proses pengiriman pesan, dapat terjadi pencurian dan penyalahgunaan pesan. Untuk itu diperlukan teknik pengamanan, salah satunya adalah teknik steganografi.
Pada skripsi ini dilakukan implementasi steganografi data citra digital dengan menggunakan Least Significant Bit (LSB) dan Huffman coding. Huffman coding digunakan untuk mengkompresi pesan rahasia. Metode LSB dilakukan untuk menyisipkan pesan rahasia dengan mensubstitusi satu bit terakhir masing-masing pixel pada cover image.
Hasil uji coba dari implementasinya dianalisis berdasarkan rata-rata waktu proses embedding dan extracting. Nilai PSNR yang diperoleh relatif tinggi untuk semua data uji, yaitu dari 52,48 dB sampai 67,73 dB, hal tersebut menunjukkkan bahwa pesan rahasia yang disembunyikan sulit untuk dideteksi dan diketahui oleh pihak ketiga.

In rapidly communication technology development, sending message can be done through any media. But, the security of the message is not always guaranteed. In the message sending process, may occur theft and abusing message. Hence, it is necessary for security techniques, that is steganography.
In this undergraduate thesis, digital image steganography will be implemented using Least Significant Bit (LSB) and Huffman coding. Huffman coding is used to compress secret message. LSB method is used to embed secret message by substituting one last bit of each pixel of cover image.
The result of implementation is analyzed based on average time of embedding and extracting process for each of experiment data. PSNR value obtained are relatively high, that is from 52,48 dB to 67,73 dB, indicating that secret message hidden in the cover image is difficult to detected and known by third parties.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58804
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Hurina
"Salah satu penggunaan teknologi saat ini adalah menyimpan data dalam format digital. Terkadang data yang disimpan bersifat rahasia, sehingga diperlukan metode untuk menjaga kerahasiaannya. Dua metode yang dapat digunakan untuk menjaga kerahasiaan data adalah kriptografi dan steganografi. Penelitian ini bertujuan membuat metode pengamanan teks digital dengan menyembunyikannya dalam gambar digital dengan menggunakan kriptografi dan steganografi. Metode kriptografi dan steganografi yang digunakan dalam penelitian ini berbasis chaos dengan menggunakan fungsi chaos yang disebut MS Map dan teknik embedding yang disebut LSB dengan pola 3-3-2. Dengan menggunakan aplikasi yang disebut uji Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST), ditemukan bahwa urutan berisi nomor yang dihasilkan oleh MS Map lulus 15 tes dalam tes NIST sehingga dapat disimpulkan bahwa urutan itu acak. Selain itu, analisis ini memperoleh sensitivitas kunci hingga 10−15 dan ruang kunci 1.04976 × 101269. Kualitas gambar steganografi (disebut gambar stego) diukur dengan Mean Square Error (MSE), Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR), dan koefisien korelasi. Nilai MSE yang dihasilkan mendekati 0 dengan maksimum 0,177153; nilai PSNR yang dihasilkan di atas 40 dB dengan minimum 55,647312 dB; sedangkan koefisien korelasi yang dihasilkan mendekati 1. Ini menunjukkan bahwa gambar stego tidak dapat dibedakan dengan gambar asli dalam tampilan biasa. Sedangkan untuk teks yang diekstraksi, kualitasnya diukur oleh perbedaan karakter dengan teks asli dan MSE. Nilai yang diperoleh untuk perbedaan karakter dan MSE adalah 0 yang menunjukkan bahwa teks yang diekstraksi sama dengan teks asli.

One use of todays technology is storing data in digital format. Sometimes the data storedis confidential, so a method is needed to maintain its confidentiality. Two methods that can be used to maintain data confidentiality are cryptography and steganography. This research aims to make a method of securing digital text by hiding it in a digital image by using cryptography and steganography. The method of cryptography and steganography used in this research is chaos-based by using chaos function called MS Map and embedding technique called LSB with 3-3-2 pattern. By using an application called National Institute of Standards and Technology (NIST) test, it is found that a sequence contains number generated by MS Map passed 15 tests in NIST test so it can be concluded that the sequenceis random. Furthermore, the analysis obtained key sensitivity up to 10-15and key space of 1,04976×101269. The quality of steganography image (called stego image) is measured by Mean Square Error (MSE), Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR), and correlation coefficient. The MSE values yielded areclose to 0 with a maximum of 0,177153; the PSNR values yielded are above 40dB with a minimum of 55,647312dB; while the correlation coefficients yielded are close to 1.This shows that the stego image cannot be distinguished with the original image in plain view. As forthe extracted text, its qualityis measured by the character difference with theoriginal text and MSE. The values obtained both for character difference and MSE are 0 which indicates that the extracted text is the same as the original text."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Dwi Astuti
"Pada era ­big data saat ini, semua data dan informasi tersimpan dalam bentuk digital. Data dan informasi tersebut sangat rawan untuk dicuri, dirusak, atau dimanipulasi. Untuk itu, usaha pengamanan data dan informasi digital merupakan hal yang sangat penting dan mendesak. Lebih khusus lagi jika data dan informasinya bersifat rahasia atau terbatas. Terdapat dua jenis metode pengamanan data, yaitu kriptografi dan steganografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamankan citra digital grayscale ke dalam citra digital warna dengan melakukan teknik enkripsi berbasis chaos dan dilanjutkan dengan melakukan teknik penyisipan LSB. Dalam penelitian ini, fungsi chaos yang digunakan untuk membangkitkan keystream adalah MS map dan teknik penyisipan LSB yang digunakan adalah teknik penyisipan LSB-1, LSB-2, atau LSB-4. Barisan keystream yang dihasilkan oleh MS map terbukti acak dengan melakukan uji keacakan barisan kunci yang dikeluarkan oleh NIST. Sensitivitas kunci dari MS map mencapai 10-17. Ukuran ruang kunci sebesar 6,48 × 10643. Nilai PSNR antara citra awal dan citra terdekripsi adalah tak hingga, artinya teknik enkripsi yang digunakan merupakan teknik enkripsi dengan skema lossless. Nilai PSNR antara cover image dan stego image lebih besar atau sama dengan 40, artinya kualitas stego image yang dihasilkan cukup baik, yakni relatif sama dengan cover image jika dilihat oleh sistem penglihatan manusia.

In this era of big data, all data and information are stored in digital form. The data and information are very vulnerable to being stolen, damaged, or manipulated. For this reason, efforts to secure digital data and information are very important and necessary. More specifically if the data and information are confidential or limited. There are two types of data security methods, namely cryptography and steganography. This study investigated to secure grayscale digital images into color digital images by performing chaos-based encryption techniques and followed by doing LSB insertion techniques. In this study, chaos function employed to generate keystream was MS map, and LSB insertion techniques employed were LSB-1, LSB-2, or LSB-4. The sequence of keystream generated by MS map has been proven to be random through testing the randomness of key sequences issued produced by NIST. The key sensitivity of the MS map reached 10-17. The size of the keyspace was 6,48 × 10643. The PSNR value between the original image and decrypted image was infinite, meaning that the encryption technique employed was an encryption technique with a lossless scheme. The PSNR value between the cover image and the stego image was more than or equals to 40, showed that the quality of the stego image produced was quite good, which was relatively the same as the cover image when viewed by the human visual system."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Julian Cahyadi
"

Perkembangan teknologi membuat masyarakat menjadi lebih mudah untuk mengakses data digital. Hal tersebut dapat memberikan dampak negatif, salah satunya yaitu data yang bersifat rahasia akan dapat terakses. Untuk menjaga kerahasiaan data diperlukan metode yang dapat menjaga data. Kriptografi dan steganografi merupakan contoh ilmu yang dapat digunakan untuk mengamankan data. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun algoritma pengamanan teks digital dan citra digital yang disembunyikan dalam citra digital menggunakan kriptografi dan steganografi. Metode kriptografi dan steganografi yang digunakan berbasis chaos dengan fungsi chaos SIYu Map dan teknik penyisipan pola LSB 3-3-2. Barisan yang dibangkitkan SIYu Map lolos uji keacakan bilangan dengan hasil 98,95% acak menggunakan uji National Institute of Standards and Technology (NIST). Pada analisis sensitivitas nilai awal, didapat tingkat sensitivitas kunci mencapai 10^-16. Hasil dari proses enkripsi membuat persebaran data pada teks digital maupun citra digital menjadi lebih seragam. Untuk menguji kualitas citra digital menggunakan Mean Square Error (MSE) dan Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR) sedangkan teks digital hanya menggunakan MSE. Nilai PSNR lebih dari 40dB mengindikasikan kualitas stego image baik, hal ini terjadi jika data yang tersisip pada stego image tidak terlalu banyak. Hasil ekstraksi citra digital dan teks digital yang utuh berkualitas baik, hal ini dapat dilihat dari nilai MSE mencapai 0, artinya tidak ada perbedaan dengan teks digital dan citra asli.

 


Technological developments make people easier to access digital data. In the other hand, it can give negative impact such as confidential data will be accessible. Methods that can maintain data confidentiality is needed. Cryptography and steganography are the examples of it. This research aims to make an algorithm of maintaining digital text and digital photo by hiding it in a digital image by using cryptography and steganography. Cryptography and steganography method used in this research is chaos-based by using SIYu Map and 3-3-2 LSB embedding technique. The sequence contains number generated by SIYu Map passed the NIST test with 98,95% random as the result. Moreover, the analysis sensitivity of initial value up to 10^-16. The result of the encryption prosess is the distribution of digital text data and digital image more uniform. MSE (Mean square error) and Peak Signal-to-Noise Ratio (PNSR) are used for testing the quality of digital image while MSE is used for testing the quality of digital text. PSNR values higher than 40dB indicates the quality of stego image is good, PSNR values higher than 40dB will occur if the embedded data in the stego image are not too much. The MSE value of extracted intact digital text and extracted intact digital image is 0 which indicates the extracted and decrypted digital photo and digital text are the same as the original one.

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Rahmati Zidan
"Di era digital ini, data menjadi salah satu aspek penting bagi setiap orang, perusahaan, bahkan pemerintahan. Di internet, data yang dimiliki perusahaan atau pemerintah dapat diakses oleh semua orang, sehingga keamanan data sangat beresiko untuk diretas. Oleh karena itu, untuk melindungi data tersebut dibutuhkan metode agar data tetap aman dari sekelompok orang yang ingin mencurinya. Metode yang dapat digunakan adalah kriptografi dan steganografi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat metode menyembunyikan teks digital atau citra digital kedalam suatu cover object berupa citra digital menggunakan kriptografi (enkripsi/dekripsi) dan steganografi (embedding/extracting). Metode enkripsi dan embedding tersebut berbasis fungsi chaos MSDT Map dan teknik LSB dengan pola 3-3-2. Barisan bilangan yang dibangkitkan oleh fungsi chaosMSDT Map dinyatakan acak, karena telah lolos 15 uji di dalam NIST test dengan menggunakan aplikasi National Institute of Standards and Technology (NIST) test. Hasil analisis sensitivitas kunci terhadap nilai awal mencapai 10−16. Hasil embedding adalah stego image dengan kualitasnya diukur menggunakan Mean Square Error (MSE), Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR). Rata-rata kualitas dari stego image yang dihasilkan dari teks digital maupun citra digital berkualitas baik dengan nilai MSE rata-rata tergolong kecil dan rata-rata nilai PSNR diatas 40 dB. Nilai tersebut menunjukkan bahwa stego image yang dihasilkan tidak dapat dibedakan secara kasat mata dengan cover image. Selain itu, untuk kualitas teks terekstrak diukur menggunakan nilai MSE dan selisih karakter antara teks asli dengan nilai MSE. Sedangkan, untuk kualitas citra terekstrak diukur menggunakan nilai MSE dan nilai PSNR. Diperoleh hasil nilai MSE 0 dan selisish karakter 0 untuk teks terekstrak. Nilai tersebut menunjukkan bahwa teks terekstrak sama persis dengan teks asli. Sedangkan, untuk hasil nilai MSE 0 dan PSNR 100 untuk citra digital menunjukkan citra digital sama persis dengan citra asli.

In this digital era, data becomes one of the important aspects for everyone, company, and even government. On the internet, data owned by companies or governments can be accessed by irresponsible people. Therefore, to protect the data, a method is needed to keep the data safe from a group of people who want to steal it. The methods that can be used are cryptography and steganography. This research aims to make a method of hiding digital text or digital images into digital images using cryptography (encryption / decryption) and steganography (embedding / extracting). The encryption and embedding methods based on chaotic MSDT Map function and LSB techniques with 3-3-2 pattern. Sequence of numbers generated by chaotic function MSDT Map is declared random, because it has passed 15 tests in the NIST test using the National Institute of Standards and Technology (NIST) test. The results of the analysis of key sensitivity to initial values reach 10−16. The result of embedding is a stego image with its quality measured using Mean Square Error (MSE) and Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR). The average quality of a stego image produced from digital text and digital image is good quality with an average of MSE value is relatively small and the average of PSNR value above 40 dB. This value shows that the resulting stego image cannot be distinguished visibly from the cover image. Other than that, the quality of extracted text is measured using the MSE value and the difference in character between the original text and the MSE value. Meanwhile, the extracted image quality measured using MSE value and PSNR value. The results of MSE value is 0 and the character is 0 difference for extracted text shows the extracted text is exactly the same as the original text. Meanwhile, for the results of the MSE is 0 and PSNR is 100 values for digital images show that the digital image is exactly the same as the original image."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>