Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105522 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Zhafran Afdhal
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas perkembangan pemakaian yang terjadi pada kelas kata interjeksi bahasa Indonesia secara diakronis pada data interjeksi di dalam 4 novel populer, yaitu 2 novel populer pada periode Melayu Baru dan 2 novel pada periode bahasa Indonesia. Penelitian ini menjawab pertanyaan bagaimana bentuk dan fungsi interjeksi yang terdapat dalam 4 novel populer pada dua periode tersebut. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, digunakan teori-teori interjeksi yang dikemukakan oleh para ahli, yakni Harimurti Kridalaksana 1998 , Hasan Alwi 2000 , dan Abdul Chaer 2008 . Selain itu, dalam bentuk interjeksi dan fungsi digunakan teori morfologi dan semantik oleh Abdul Chaer 1995, 2008 , J.S. Badudu 1985 , dan Harimurti Kridalaksana 1992 . Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan bagaimana pemakaian kelas kata interjeksi dalam 2 novel populer pada masa Melayu Baru dan 2 novel populer pada masa bahasa Indonesia. Di samping itu, digunakan pula pendekatan proses Chaer, 2008 untuk menjawab permasalahan bentuk interjeksi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengayaan yang terjadi terhadap bentuk dan fungsi interjeksi dalam 4 novel populer pada periode Melayu Baru hingga bahasa Indonesia.

ABSTRACT
This Research discusses the development of the usage that occurs in Indonesian language interjections word class diachronically in four populat novels, which is two popular novels from New Malay language period and two popular novels from Indonesia language period. This research answers the question about the interjections form and function that contained in four popular novels in two periods. To answers the research questions, the interjection theories were put forward by experts, namely Harimurti Kridalaksana 1998 , Hasan Alwi 2000 ,and Abdul Chaer 2008 . In addition, in the form of interjections and functions morphological and semantic theory is used by Abdul Chaer 1995, 2008 , J.S. Badudu 1985 , and Harimurti Kridalaksana 1992 . Descriptive method was used in this study to describe how to use the word intercourse class in 2 popular novels during the New Malay period and 2 popular novels during the Indonesian language. In addition, a process approach is also used Chaer, 2008 to answer the problem of forms of interjection. The results of this study indicate that there is an enrichment that occurs in the form and function of interjection in 4 popular novels in the New Malay period to Indonesian."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mifta Huzaena
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai perkembangan fungsi kata yang dari bahasa Melayu Klasik hingga Bahasa Indonesia abad ke-16 hingga abad ke-21. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 1 Hikayat Amir Hamzah, 2 Hikayat Abdullah, 3 Layar Terkembang, dan 4 Laskar Pelangi. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kata yang, dari masa ke masa memiliki tiga fungsi: konjungsi perluasan, artikel pembentuk nomina, dan konjungsi pengantar objek. Namun, dalam bahasa Melayu modern atau bahasa Indonesia sudah tidak lagi ditemukan penggunaan fungsi kata yang sebagai konjungsi pengantar objek. Dalam pembentukan fungsi tersebut juga ditemukan konstruksi pembentukan kata yang, yang kemunculannya tidak mengalami perubahan dan mengalami perubahan. Dengan demikian, melalui analisis berdasarkan fungsi kata yang diketahui bahwa bahasa Indonesia mengalami perubahan dari akarnya, yaitu bahasa Melayu.

ABSTRACT
This research discusses the development of functions of the word yang from Classical Malay to Indonesian language from the 16th century to the 21st century . Using a descriptive method, the research looks into data sources obtained from 1 Hikayat Amir Hamzah, 2 Hikayat Abdullah, 3 Layar Terkembang, and 4 Laskar Pelangi. Based on the analysis of this research, it is perceived that yang, from time to time had three functions the expansion conjunctions konjungsi perluasan, an article forming noun artikel pembentuk nomina, and a conjunction introductory object konjungsi pengantar objek. In the formation of those functions, there are several constructions of yang which under went changes throughout time while some others remain the same. In fact, in the modern Malay or Indonesian language, the function of yang as a conjunction introductory object was no longer found. Thus, through the analysis of the function of yang in this study, it is apparent that the functions of the word yang in Indonesian has under gone some alterations compared to classical Malay as its root."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Fully Noviyani
"Produksi sastra populer mengikuti selera masyarakat luas. Oleh sebab itu, sastra populer seringkali mengalami perubahan seiring dengan perubahan selera masyarakat. Pada tahun 2009, terbit novel populer yang menggunakan latar tempat kota di luar negeri. Setelah itu, mulai bermunculan novel-novel lain dengan latar tempat luar negeri. Bahkan, lokasi luar negeri bukan hanya muncul sebagai latar, melainkan juga sebagai judul novel. Dengan demikian, permasalahan dalam penelitian ini yaitu bagaimana penggunaan latar luar negeri dalam sastra populer. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan karakteristik tren latar tempat luar negeri dalam novel populer pada periode 2009-2016. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dan pendekatan sosiologi sastra. Objek kajian dalam penelitian ini adalah novel Winter in Tokyo (2008) karya Ilana Tan, Paris: Aline (2013) karya Prisca Primasari, dan Love in Marrakech (2016) karya Irene Dyah.
Popular literature production will always follow the direction of publics preference. Therefore, popular literature will always transform along with the shifting of publics preference. On 2009, an Indonesian popular literature with an overseas setting was published. Afterwards, other novels with overseas setting began to emerge. The use of overseas setting became a trend in Indonesian popular literature. Overseas location was not only used as the story setting, but also as title of the novel. This research discusses how overseas setting was used in Indonesian popular literature. The objective of this research is to signify the characteristic of overseas setting trend in Indonesian popular literature for the period of 2009-2016. This research is using sociology of literature approach and descriptive analytics method. The object of study of this research are Winter in Tokyo (2008) a novel by Ilana Tan, Paris: Aline (2013) a novel by Prisca Primasari, and Love in Marrakech (2016) a novel by Irene Dyah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Pakaya
"Penelitian ini membahas jenis dan fungsi interjeksi dalam bahasa Gorontalo. Penelitian ini menggunakan teori semantik dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik elisitasi dan wawancara. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam bahasa Gorontalo, terdapat sepuluh jenis interjeksi, yaitu (1) menyatakan keluhan: huh, woh, is yaa, boh yaa, atau alaa, (2) menyatakan marah: ih atau nte ih, (3) menyatakan sakit: aduu, akeke, atau huh, (4) menyatakan rasa sedih: aati, aati olo, atau aati olo aati, (5) menyatakan rasa syukur: alhamdulillah, (6) menyatakan ketidakpercayaan: delo otutu, delo banari, atau pongaakali, (7) menyatakan rasa puas atas kejengkelan terhadap orang lain karena mendapat balasan atas perbuatannya: poheeto atau mailaba, (8) menyatakan rasa kagum: wih, ih, naanawa’u, atau naaku, (9) menyatakan kejijikan: keah atau seah, (10) menyatakan peringatan: naanti. Dalam penelitian ini juga ditemukan tiga jenis interjeksi baru. Interjeksi tersebut adalah interjeksi yang berfungsi untuk menyatakan rasa kagum, menyatakan rasa jijik, dan menyatakan peringatan.
This research discusses the types and functions of interjections in the Gorontalo language. The research employs semantic theory with a descriptive qualitative method. Data collection was conducted through elicitation and interview techniques. The results of this study indicate that in the Gorontalo language, there are ten types of interjections, namely (1) expressing complaints: huh, woh, is yaa, boh yaa, or alaa, (2) expressing anger: ih or nte ih, (3) expressing pain: aduu, akeke, or huh, (4) expressing sadness: aati, aati olo, or aati olo aati, (5) expressing gratitude: alhamdulillah, (6) expressing disbelief: delo otutu, delo banari, or pongaakali, (7) expressing satisfaction with someone else's annoyance for getting payback: poheeto or mailaba, (8) expressing admiration: wih, ih, naanawa’u, or naaku, (9) expressing disgust: keah or seah, (10) expressing warning: naanti. This study also found three new types of interjections. These interjections function to express admiration, express disgust, and express warning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Irfan Hidayatullah
"Disertasi ini membahas kehadiran post-Islamisme sebagai strategi dialog dalam novel
populer Indonesia pascareformasi. Melalui teori dan pendekatan Dialogisme Mikhail Bakhtin dan berlandaskan gagasan Post-Islamisme Asef Bayat penelitian ini berfokus pada pembuktian adanya strategi dialogis dakwah Islam melalui novel populer dalam ruang publik demokrasi. Objek penelitian yang dipilih adalah tiga novel populer yang terbit setelah reformasi, yaitu Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman el Shirazy, Jilbab Travelers: Love Spark in Korea karya Asma Nadia, dan 99 Cahaya di Langit Eropa karya Hanum Salsabiela
Rais- Rangga Almahendra. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam ketiga novel tersebut
terdapat narasi-narasi dialogis sebagai upaya perwujudan ideologi post-Islamisme. Hal
tersebut membuktikan bahwa keterbukaan identitas bagi masyarakat Islam terjadi pada masa pascareformasi.

This dissertation discusses the presence of post-Islamism as a dialogue strategy in Indonesia's popular post-reform novels. Embracing Mikhail Bakhtin's Dialogism theory and approach as well as Asef Bayat’s idea of Post-Islamism, this research focuses on evidencing the existence of a dialogical strategy of Islamic dawah through popular novels in a democratic public space.
The selected research objects were three popular novels published after the reform, namely Ayat-Ayat Cinta by Habiburrahman el Shirazy, Jilbab Travelers: Love Sparks in Korea by Asma Nadia, and 99 Cahaya di Langit Eropa by Hanum Salsabiela Rais-Rangga
Almahendra. The results revealed that the three novels employed dialogical narratives as a manifestation effort of post-Islamism ideology. This finding proves that the identity openness for Muslim society occurred in the post-reform era.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasya Surya Andjaswari
"ABSTRAK
Artikel ini merupakan penelitian mengenai penerjemahan padanan interjeksi dalam buku komik Le Cosmoschtroumpf Bahasa Prancis BP ke Bahasa Indonesia BI . Data dari penelitian ini adalah seluruh kata dan kalimat yang mengandung interjeksi dalam komik Bahasa Prancis Le Cosmoschtroumpf dan buku terjemahannya dalam Bahasa Indonesia dengan judul Astrosmurf. Penelitian ini membagi interjeksi Bahasa Prancis menjadi tiga golongan makna secara garis besar, yakni interjeksi yang menyatakan perasaan, interjeksi yang menyatakan tindakan dan interjeksi yang menyatakan sikap. Berdasarkan hasil analisis padanan yang dilakukan menggunakan teori penerjemahan Newmark 1988 dan analisis makna menggunakan teori Nida dan Taber 1982 , pada penerjemahan interjeksi dalam komik ini ditemukan kesepadanan interjeksi dalam Bahasa Sumber Bsu dengan interjeksi dalam Bahasa Sasaran Bsa , padanan zero dan pergeseran makna.

ABSTRACT
This article is a research on translation of interjections in comic book Le Cosmoschtroumpf in French BP to Bahasa Indonesia BI . The subjects of the analysis are all words and sentences containing interjections in the French comic Le Cosmoschtroumpf and its translation in Indonesian language comic book Astrosmurf. This study divides the French interjections into three broad categories of meaning interjections that express feelings, interactions that express actions and interjection that states attitude. Based on the results of equivalent analysis using Newmark 39 s translation theory 1988 and meaning analysis using Nida and Taber 39 s theory 1982 , the translation of interjection in this comic found the correspondence of interjections in Source Language SL with interjection in Target Language TL , equivalent Zero and shifting meanings."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Putri Rahmani
"ABSTRACT
Novel dengan berlabel dewasa selalu dikaitkan sebagai novel yang khusus dibaca untuk orang dewasa. Akan tetapi, ditemukan juga novel dewasa yang tidak mengangkat cerita untuk dewasa atau sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indikator yang menentukan dewasa atau tidaknya sebuah novel. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari novel berlabel dewasa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik. Pendekatan yang digunakan adalah unsur intrinsik. Teori yang digunakan, yaitu sosiologi sastra, novel populer, dan teori perkembangan manusia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik novel dewasa populer, yaitu tokohnya adalah orang dewasa, selalu menghadirkan unsur seks, latar yang digunakan adalah perkotaan, dan alur yang lebih kompleks.

ABSTRACT
Novels with adult labels are always associated as novels that are specifically readable for adults. However, some adult novels are found that do not use stories for adults or vice versa. This study aims to knowing the indicators that determine an adult novel. In addition, this study also aims to determine the characteristics of novel labeled adult. The method used in this research is analytical descriptive. The approach that used is intrinsic. Theories that used are the sociology of literature, popular novels, and theories of human development. The results of this study indicate that the characteristics of popular adult novels are the characters are adults, always present the element of sex, the background used is urban, and has a complex plot. Key words popular novels, adult novels, charateristics. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Nuari
"Skripsi ini membahas perbandingan bentuk dan makna reduplikasi yang terdapat dalam naskah-naskah pada empat periode bahasa di Indonesia: periode bahasa Melayu Kuna, Melayu Klasik, Melayu Peralihan, dan bahasa Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian linguistik diakronis dengan metode deskripsi komparatif. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori klasifikasi bentuk dan makna reduplikasi yang dikemukakan oleh Harimurti Kridalaksana (2007) yang dikombinasikan dengan teori Abdul Chaer (2008). Hasil dari penelitian ini: dalam periode bahasa Melayu Kuna-bahasa Indonesia, bentuk reduplikasi yang bertahan adalah reduplikasi fonologis, dwilingga, dwilingga berimbuhan (me- dan se-), dan paduan leksem yang mengandung reduplikasi. Adapun makna reduplikasi yang bertahan adalah 'jamak', 'intensif', dan 'iteratif'.

This thesis discusses comparisons reduplicated forms and meanings contained in the manuscripts in Indonesian languages in four periods: the period of Ancient Malay, Malay Classic, Transitional Malay, and Indonesian. This research is a diachronic linguistic with comparative-description method. The theory used in this research is the theory of classification of form and meaning of reduplication expressed by Harimurti Kridalaksana (2007) combined with the theory expressed by Abdul Chaer (2008). The results of this study: in the period of Ancient-Malay-Indonesian language, reduplication's form that still exist are phonological reduplication, dwilingga, dwilingga berimbuhan (me- dan se-), and alloys that contain reduplicated lexemes; and reduplication's meaning that still exist are 'plural', 'intensive', and 'iterative'."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syalita, auhtor
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas perbedaan penggunaan ungkapan serapah laki-laki dan
perempuan dalam bahasa gaul pada novel populer tahun 2000-an. Perbedaan
tersebut ditinjau dari beberapa hal, yaitu sumber (rujukan) ungkapan serapah,
perubahan fungsi, dan perubahan fonotaktik. Penelitian ini bertujuan menjelaskan
bentuk dan jenis penggunaan ungkapan serapah laki-laki dan perempuan dalam
bahasa gaul yang dikaitkan dengan stereotipe gender dalam masyarakat mengenai
cara berbahasa laki-laki dan perempuan. Sebagai upaya pendokumentasian
ungkapan serapah, penelitian ini juga mengklasifikasikan ungkapan serapah
berdasarkan kelas kata dan perubahan makna. Teori yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teori kelas kata, teori makian, teori perubahan makna,
fonotaktik, dan teori gender.

ABSTRACT
This study discusses the different uses of the curse phrases of men and women in
slang argot in popular novels of the year 2000s. These differences are reviewed
from the source (reference) of the curse expressions, functions and phonotactic
changes. This study aims to describe the shape and type of curse expressions used
by men and women in the slang associated with gender stereotypes in society
about how men and women speak. In an effort to document the curse phrases, this
study also classifies them based on the word level and the change of its meanings.
Theories used in this study is the word level theory, the theory of insults, the
change of meaning theory, phonotactic, and gender theory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43800
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nurullita
"Selama Soeharto, pemerintah Orde Baru dicirikan dengan menggunakan utang luar negeri untuk membiayai pembangunan ekonomi Indonesia. Karena itu, konsorsium donor yang disebut IGGI dibentuk. Tetapi setelah 25 tahun hingga 1992, IGGI harus dibubarkan. Ini karena intervensi Belanda yang menghubungkan bantuan asing dengan masalah hak asasi manusia setelah Insiden Santa Cruz. Sebagai gantinya, para donor mendirikan kelompok baru yang disebut CGI yang diketuai oleh Bank Dunia. Melalui metode studi literatur dan analisis deskriptif, tesis ini mencoba menjelaskan peran CGI pada masa Orde Baru. Dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih membutuhkan bantuan asing untuk menutupi defisit anggaran. Meskipun demikian Indonesia berupaya untuk meningkatkan pendapatan negaranya melalui ekspor non-migas disertai dengan berbagai devaluasi, dan kebijakan deregulasi. Namun, ketika Krisis Asia terjadi, ekonomi Indonesia terus mengalami penurunan karena pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang berasal dari sistem ekonomi yang rapuh. Pada akhirnya, CGI tidak berperan banyak karena bantuan itu direncanakan. Sehingga dalam mengatasi krisis, Indonesia meminta bantuan dari IMF.

During Soeharto, the New Order government was characterized by using foreign debt to finance Indonesia's economic development. Therefore, a donor consortium called IGGI was formed. But after 25 years until 1992, IGGI had to be dissolved. This is due to Dutch intervention that links foreign aid with human rights issues after the Santa Cruz Incident. Instead, donors established a new group called the CGI, chaired by the World Bank. Through the method of literature study and descriptive analysis, this thesis tries to explain the role of CGI during the New Order era. It can be concluded that Indonesia still needs foreign assistance to cover the budget deficit. Nevertheless, Indonesia seeks to increase its country's income through non-oil and gas exports accompanied by various devaluations, and deregulation policies. However, when the Asian Crisis occurred, Indonesia's economy continued to decline due to high economic growth stemming from the fragile economic system. In the end, the CGI did not play much because the assistance was planned. So in overcoming the crisis, Indonesia requested assistance from the IMF."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>