Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 212270 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erick Aditya Firmansyah
"ABSTRAK
Dalam menjaga harga pangan yang stabil, pemerintah telah menerapkan berbagai program untuk meminimalkan fluktuasi harga pangan di pasar. Dalam hal ini, Rumah Pangan Kita RPK adalah salah satu bentuk program pemerintah yang menyediakan bahan makanan pokok agar terjangkau oleh masyarakat, baik dari ketersediaan dan kepastian harga. Pengukuran menggunakan pendekatan Data Envelopment Analysis DEA digunakan untuk menentukan hasil kinerja RPK dan kemudian dikombinasikan dengan simulasi yang diterapkan dalam membandingkan pengaruh kinerja RPK terhadap stabilitas harga pangan. Salah satu rekomendasi berdasarkan pada matriks keterkaitan, dapat dilakukan penyesuaian terhadap komoditas yang disediakan seperti pada cluster beras 1 yang terkait dengan luas wilayah 0-40 km persegi dan dengan jumlah penduduk 55.000-110.000 jiwa, dimana tingkat keterkaitan dari variable tersebut mencapai 100 .

ABSTRACT
In maintaining stable food prices, the government has implemented various programs to minimize food price fluctuations in the market. In this case, Rumah Pangan Kita RPK is one form of the government program that provides staple food to be affordable by the community, both from affordability and price certainty. Measurements using the Data Envelopment Analysis DEA approach are used to determine the performance results of RPK unit and then combined with the simulations applied in comparing the effect of RPK performance on food price stability. Based on the linkage matrix, it can be adjusted to the commodities provided as in the rice clusters 1 related to the area of 0 40 square km and with the population of 55,000 110,000 inhabitants, where the confidence level of the variable reaches 100 ."
2018
T51620
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Syafiudin
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak tidak langsung gangguan kesehatan terhadap permintaan pangan dan non pangan rumah tangga. Dengan menggunakan data Susenas Panel tahun 2012 dan 2013 dan menerapkan two step heckman selection model untuk estimasi pendapatan dan seemingly unrelated regression estimator untuk estimasi konsumsi rumah tangga. Hasilnya menunjukkan bahwa gangguan kesehatan kepala rumah tangga akan menurunkan pendapatannya. Dampak ini akan lebih dirasakan oleh rumah tangga perempuan miskin dan bekerja di sektor pertanian. Penurunan pendapatan ini menyebabkan porsi pengeluaran konsumsi nonpangan menurun, khususnya untuk pengeluaran pemeliharaan perumahan, namun pengeluaran untuk perawatan tubuh justru meningkat. Sedangkan untuk porsi konsumsi pangan tidak terpengaruh.

ABSTRACT
This study aims to analyze the indirect effects of illhealth on household food and non- food demand. Using Susenas Panel data for 2012 and 2013 and applying a two-step heckman selection models for income estimation and seemingly unrelated regression estimators for household consumption estimation. The results show that illhealth of the head will reduce his income. The greater impact will be felt by poor women's households and whos working in agricultural. This decreasion make the share of non-food consumption to decline, especially for housing maintenance expenses, but expenditures for body care actually increased. But the portion of food consumption is not affected"
2019
T53605
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giskar Yudistira
"Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) bertujuan menurunkan kerawanan pangan dengan mendorong kelompok masyarakat desa dan kelurahan menanam bahan pangan di halaman rumah masing-masing. Sejak tahun 2017 hingga 2021, jumlah KRPL terus mengalami peningkatan. Namun sejak tahun 2020 tingkat kerawanan pangan juga meningkat. Pada penelitian ini, diperhitungkan variasi jumlah KRPL yang ditumbuhkan sejak tahun 2017 hingga tahun 2021 untuk mengestimasi peran KRPL terhadap kerawanan pangan. Penelitian ini menggunakan tekhnik analisis data panel dengan metode Fixed Effect dalam memperkirakan besaran dan signifikansi hubungan antara KRPL dengan kerawanan pangan. Hasil estimasi menunjukkan KRPL berperan signifikan terhadap penurunan tingkat kerawanan pangan setelah satu tahun, terutama di wilayah Jawa dan Bali. Rekomendasi yang diberikan dalam penelitian ini adalah dalam intervensi kerawanan pangan, KRPL perlu dibarengi dengan kebijakan lain terutama program penanggulangan kemiskinan setidaknya untuk kabupaten/kota dengan kategori kerawanan pangan “tinggi” dan “sangat tinggi”.

The Government’s Home Garden Areas (KRPL) program aims to decrease food insecurity by encouraging rural and urban communities to grow their own food ingredients in their backyards. The number of KRPLs has steadily increased between 2017 and 2021. However, the level of food insecurity has risen since 2020. Variations in the number KRPLs grew from 2017 to 2021 were considered in this study to estimate the effect of KRPLs on food insecurity. The significance and magnitude of the relationship between KRPLs and food insecurity were estimated using this study's panel data analysis techniques with the Fixed Effect method. According to the estimation results, KRPLs significantly reduce food insecurity after one year, particularly in the Java and Bali regions. This study recommends that KRPL be accompanied by other policies, particularly poverty reduction programs in food insecurity interventions, at least in regencies/municipalities with "high" and "very high" food insecurity categories."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Anwar
"The rising food price has been signaling a crisis to food insecurity among the poor since the period of 2007/2008. The poor would be in a difficult situation to allocate the budget to meet the demand for food and nonfood in daily life as the real income changes. Food insecurity measured by Food Insecurity Experience Scale (FIES) is a most recent broadened concept of food insecurity considering the existence of anxiety to food access.
This research aims to evaluate the causal inference of food price exposure to the FIES both on simple sum namely raw score and Rasch scale, a corrected measure which assuming the same latent traits among the households. The estimation used is Pooled Ordinary Least Square through the multilevel observations and Panel Regression for regional-level data.
The main finding of this research is that the rising food price significantly affected the FIES, consistently on the raw score and Rasch scale, specifically to the vulnerable households defined by the bottom 40 percent in terms of their expenditure. The rising food price also increased the proportion of severely food insecure households at the regional level. As the heterogeneous effect through islands is also evaluated,
it's concluded that the highest effect of the rising food price to experiencing the anxiety of food insecurity belongs households located in Bali and the lowest effect belongs to households located in Java Island. Decomposing food price into rice and nonrice is solving the puzzle where and who belongs the worse effect should be. The rising rice price is affecting worse to the households in Sumatera and Papua, but on the contrary, the households in Java, Nusa Tenggara, and Sulawesi were taking benefit amid the rising rice price. The result is also serving as a baseline in evaluating the impact of such an outbreak namely Covid-19 through the channel of compensating variations regarding food insecurity. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Indriyana
"Krisis ekonomi global tahun 2008 telah menyebabkan terjadinya gejolak harga pangan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat responsiveness permintaan bahan pangan pokok terhadap perubahan harga bahan pangan pokok itu sendiri, harga barang lain, serta pendapatan. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan harga pangan pokok terhadap kesejahteraan masyarakat di Indonesia yang disebabkan oleh krisis global tahun 2008. Penelitian ini menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2008 dan 2013 serta data Potensi Desa (Podes) tahun 2008 dan 2011 dan diestimasi dengan menggunakan model log-log (double log).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga bahan pangan pokok bersifat inelastis terhadap permintaan bahan pangan pokok itu sendiri. Sementara, permintaan seluruh bahan pangan pokok sangat responsif terhadap pendapatan. Di sisi lain, kenaikan harga bahan pangan pokok yang terjadi dari tahun 2008 ke 2013 telah menyebabkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara total menurun sebesar Rp. 68.899.320.413 selama kurun waktu tersebut.

The 2008 global economic crisis has led to the volatility in food prices in Indonesia. This study aims to examine the responsiveness of the staple food demand to the price changes of staple food itself, the price of other foods, and incomes. In addition, the purpose of this study is to analyze the impact of the staple food price changes on household welfare in Indonesia caused by the 2008 global economic crisis. This study uses the household survey data of the National Socioeconomic Survey (Susenas) of 2008 and 2013 as well as data of Village Potential (Podes) of 2011 and 2013, and is estimated using a double log model.
The results from this study indicate that the price of the staple food to the demand for staple food itself is inelastic. Meanwhile, the demand of staple food is responsive to income. On the other hand, with the increase in staple food prices that occurred from 2008 to 2013 has led to the decrease on Indonesian household welfare in total Rp. 68.899.320.413 during this period.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Ariestiyanti
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara pelaksanaan program revitalisasi pasar dengan stabilisasi harga komoditas pangan. Tahun 2015, pemerintah memulai program Revitalisasi/Pembangunan Baru Pasar Rakyat. Salah satu prinsip revitalisasi dalam hal ekonomi sebagai instrumen menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok (pangan) yang beredar di masyarakat. Pelaksanaan revitalisasi pasar rakyat berbeda-beda di tiap daerah di Indonesia. Oleh karena itu, perlu melihat berapa anggaran yang dikeluarkan di daerah tersebut, kepadatan penduduk, total pasar serta pasar yang direvitalisasi dan juga pendapatan per kapita. Penelitian ini menggunakan data harga 10 komoditas dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional dan anggaran revitalisasi pasar yang diperoleh dari Kementerian Perdagangan. Menggunakan metode data panel dari pertumbuhan perubahan harga, koefisien variasi harga, dan rata-rata harga pada tingkat level dari 10 komoditi pangan per bulan dari tahun 2016-2019 dari 95 kabupaten/kota di Indonesia. Di estimasi dengan model Random Effect. Studi ini membuktikan bahwa pelaksanaan revitalisasi/pembangunan baru pasar rakyat berkorelasi dengan stabilitas harga komoditas pangan, namun di sisi lain juga meningkatkan harga rata-rata di tingkat level.

This study aims to look at the relationship between the implementation of the market revitalization program and the stabilization of food commodity prices. In 2015, the government started a Revitalization/New Market Development program for the Peoples Market. One of the principles of revitalization in terms of the economy as an instrument is to stabilize the prices of basic needs (food) circulating in the community. The revitalization of peoples markets varies in each region in Indonesia. Therefore, it is necessary to look at how much the budget is spent in the area, population density, total market and revitalized market and income per capita. This study uses 10 commodity price data from the National Strategic Food Price Information Center (PIHPS) and market revitalization budget obtained from the Ministry of Trade. Using the panel data method of growth in price changes, coefficient of price variation, and average prices at the level of 10 food commodities per month from 2016-2019 from 95 districts/cities in Indonesia. Estimated by the Random Effect model. This study proves that the implementation of revitalization/new development of peoples markets correlated with the stability of food commodity prices, but on the other hand also increased average prices at the level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54852
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triasih Djutaharta
"Tujuan studi untuk melihat pengaruh harga rokok dan lingkungan merokok pada probability merokok, realokasi pengeluaran dan nutrisi rumah tangga. Data yang digunakan Survey Sosial Ekonomi 2014, Riset Kesehatan Dasar 2013 dan Potensi Desa 2014. Almost Ideal Demand System dengan memasukkan Invers Mills Ratio dan koreksi unit value sebagai proksi harga. Hasilnya, kenaikan harga rokok menurunkan probability merokok; meningkatkan share pengeluaran rokok, menurunkan share sebagian besar kelompok pangan; menurunkan konsumsi rokok dan sebagian besar kelompok pangan; menurunkan konsumsi protein dan kalori rumah tangga. Peningkatan lingkungan merokok meningkatkan share pengeluaran rokok. Daerah dengan Kawasan Tanpa Rokok menurunkan probability merokok dan share pengeluaran rokok.

This study assesses the effect of cigarette price and smoking environment in
cigarette demand, food, and its implication on household’s nutrition. Almost Ideal
Demand System Model accomodate Invers Mills Ratio and corrected unit values. Main data is the 2014 National Social Economy Survey. The results are the increase of cigarette price will decrease smoking participation, increase cigarette budget
share and reduce the majority of food budget share; reduce the cigarette and the majority of food group consumption; and reduce households’ protein and calorie consumption. The social environment increase cigarette expenditure. Smoking Free
Area Policy reduce smoking participation and cigarette budget.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Sundari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketahanan pangan rumah tangga menurut karakteristik rumah tangga di Indonesia dengan analisis deskriptif dan analisis multinomial logit, serta menentukan karakteristik rumah tangga yang perlu intervensi Raskin di Indonesia Tahun 2011. Hasil analisis deskriptif dan analisis multinomial logit menemukan bahwa rumah tangga lebih tahan pangan bila pendidikan kepala rumah tangga semakin tinggi, jumlah anggota rumah tangga kecil, pekerjaan kepala rumah tangga di non pertanian, pendapatan per kapita besar, dan daerah tempat tinggal di perkotaan. Raskin relatif tepat sasaran. Raskin sebaiknya diprioritaskan pada rumah tangga yang dikepalai perempuan, berpendidikan dasar, dan bekerja di pertanian maupun non pertanian. Rumah tangga di perdesaan memiliki probabilitas rawan pangan terbesar, sedangkan rumah tangga di perkotaan memiliki probabilitas tahan pangan terkecil. Karakteristik rumah tangga yang tidak berhak menerima Raskin adalah rumah tangga yang dikepalai laki-laki, berpendidikan tinggi, dan bekerja di pertanian maupun non pertanian.

This study aims to analyze the food security of households by household characteristics in Indonesia with descriptive analysis and multinomial logit analysis, and determine the characteristics of households that need intervention of Raskin in Indonesia in 2011. Descriptive analysis and multinomial logit analysis found that households more food secure if the education of household head is higher, number of household members is smaller, the household head work in the non-agricultural, income per capita is larger, and the area where household live in urban areas. Raskin relatively on target. Raskin should be prioritized on womenheaded households, basic education, and and work in agriculture and nonagriculture. Households in rural areas have the largest probability of food insecurity, while urban households had the smallest probability of food security. Characteristics of households that are not eligible to receive Raskin are households headed by men, highly educated, and work in agriculture and nonagriculture."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T42576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrudinawati
"Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan berbagai macam gangguan kesehatan seperti malnutrisi, stunting, overweight, obesitas, dan gangguan kesehatan mental. Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia dengan prevalensi tinggi terhadap tiga jenis malnutrisi, wasting, stunting, and overweight. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah terdapat perbedaan ketahanan pangan pada rumah tangga yang dikepalai laki-laki dan perempuan di Indonesia sepanjang kurun waktu 1993-2018. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data pooled-crossection yang berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Sensus Potensi Desa (Podes). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik multinomial. Rumah tangga yang dikepalai perempuan cenderung tidak lebih rawan pangan dibandingkan dengan rumah tangga yang dikepalai laki-laki. Faktor sosial ekonomi, keragaman konsumsi, bencana alam, akses infrastruktur, kewilayahan, dan tekanan ekonomi, secara statistik signifikan memengaruhi ketahanan pangan rumah tangga.

Household food security correlates to a variety of health problems such as malnutrition, stunting, overweight, obesity, and mental health. Indonesia is the only country in the world with a high prevalence of three types of malnutrition wasting, stunting, and overweightThis study aims to analyze the food security of male and female-headed households in Indonesia during 1993-2018. This study uses a nationally representative survey in Indonesia, also known as Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) and Village Census (Potensi Desa). The analytical method uses multinomial logistic regression analysis. This study finds that female headed-household found to be more food secure than male at counterpart. Many socio-demographic variables, socio-economic, road infrastructure and economic shock have a significant association with food security status."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erma Novriawati
"Migrasi telah menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan taraf hidup, terutama di negara berkembang. Meskipun banyak penelitian telah menganalisis dampak migrasi pada berbagai aspek sosial ekonomi, hubungan migrasi dan ketahanan pangan masih menjadi penyelidikan empiris terbuka. Penelitian ini menyelidiki hubungan antara pekerja migran internal dan kerawanan pangan rumah tangga di Indonesia. Kami menggunakan pendekatan variabel instrumental (IV) untuk mengatasi endogenitas status migran menggunakan data survei rumah tangga yang representatif di level nasional pada tahun 2019, 2020, dan 2021 dengan instrumen jaringan migrasi. Temuan kami menunjukkan bahwa pekerja migran internal memiliki efek positif yang signifikan secara statistik terhadap ketahanan pangan rumah tangga di Indonesia, dan dampak tersebut paling besar di Sumatra dan Kalimantan. Selain itu, kami menguraikan mekanisme bagaimana dampak pekerja migran internal terhadap ketahanan pangan rumah tangga beroperasi, dan kami menemukan bahwa pengetahuan tentang gizi dan kesehatan memiliki pengaruh terbesar, sedangkan pendapatan tidak signifikan untuk memediasi pengaruh tersebut. Namun, realokasi pengeluaran untuk pangan secara signifikan memediasi dampak migrasi terhadap ketahanan pangan rumah tangga, yang menunjukkan bahwa pendapatan migran hanya akan meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga jika dialokasikan untuk pangan. Selain itu, belum tentu suatu rumah tangga akan mengkonsumsi makanan yang beragam jika tidak dimediasi oleh pengetahuan tentang gizi. Temuan ini menunjukkan bahwa promosi atau program pendidikan gizi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan yang sehat, sehingga mengurangi kerawanan pangan.

Migration has become one of the strategies to improve life, especially in developing countries. Despite many studies analyzing migration's impact on various socioeconomic aspects, the migration and food security nexus remains an open empirical investigation. This research investigates the relationship between internal migrant workers and household food insecurity in Indonesia. We employ the instrumental variable (IV) approach to address the endogeneity of migrant status using representative household survey data at the national level in 2019, 2020, and 2021 utilizing the migration network instrument. Our findings show that internal migrant workers have a statistically significant positive effect on household food security in Indonesia, and the impact is greatest in Sumatra and Kalimantan. In addition, we describe the mechanism by which the impact of internal migrant workers on household food security operates, and we find that knowledge about nutrition and health has the greatest influence. In contrast, income is not significant in mediating the effect. However, spending reallocation for food significantly mediates the impact of migration on household food security, indicating that migrant income will only increase household food security if it is allocated for food. Moreover, it is not certain that a household will consume a variety of foods if it is not mediated by knowledge about nutrition. These findings suggest that promoting campaigns or conducting nutrition education programs is essential to enhance public awareness about the importance of a healthy diet, thus alleviating food insecurity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>