Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170603 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prita Dewi Mariyam
"ABSTRAK
Pada daerah pedesaan, ketersediaan akses komunikasi nirkabel terbatas, karena masih banyak area yang belum terjangkau baik oleh jaringan seluler maupun oleh jaringan telepon seperti asymmetric digital subscriber line ADSL , dan serat optik. Karena infrastruktur jaringan listrik sudah menjangkau ke pelosok wilayah, teknologi Power Line Communication PLC sangat layak untuk dipertimbangkan pemanfaatannya sebagai alternatif komunikasi nirkabel. PLC merupakan suatu teknologi yang memungkinkan komunikasi data melalui jaringan listrik. Kanal listrik pada dasarnya didesain untuk mengirimkan energi listrik, bukan untuk komunikasi data, sehingga muncul banyak permasalahan seperti interferensi oleh noise, redaman dan banyaknya propagasi. Permasalahan utama dalam PLC adalah interferensi oleh noise. Noise yang dominan pada PLC adalah impulsive noise. Pada prakteknya impulsive noise yang muncul sering kali berupa bursty impulsive noise, dimana setiap impuls membentang dibeberapa sampel noise secara berturut-turut. Pada tesis ini dilakukan deteksi dan rekonstruksi bursty impulsive noise pada PLC menggunakan dua algoritma compressive sensing yaitu block sparse Bayesian learning - Expectation Maximization BSBL-EM dan block sparse Bayesian learning - Bound Optimization BSBL-BO . Hasil simulasi menunjukkan bahwa kedua algoritma memiliki kinerja yang sebanding dalam parameter bit error rate BER , sebagai contoh pada simulasi dengan panjang blok =4, SNR= 46 dB, BSBL-EM menunjukkan nilai 2.1034x10-4 sedangkan BSBL-EM menunjukkan nilai 2.16026x10-4. Selain itu, means square errror MSE pada BSBL-EM sedikit lebih baik dari pada BSBL-BO, sebagai contoh pada jumlah blok yang bernilai non-zero=2, SNR=30 dB, MSE BSBL-EM menunjukkan nilai 3.478 x10-3 sedangkan BSBL-BO menunjukkan nilai 3.7468 x10-3. Akan tetapi, waktu yang diperlukan CPU untuk proses BSBL-BO 2x lebih cepat dari BSBL-EM.

ABSTRACT
In rural areas, the availability of wireless communication access is limited, as there are still many unreacheable areas by cellular networks or by technology through telephone networks such as asymmetric digital subscriber line ADSL and fiber optics. Since the infrastructure of the power grid has been available widely, the Power Line Communication PLC technology is highly feasible to consider its utilization as an alternative to wireless communications. PLC is a technology that enables data communications over power lines. The power line channel was basically designed to transmit electrical energy, not to transmit data communications, which results in many problems such as channel interference attenuation and multipath propagation. The main problem in PLC is interference of noise. The dominant noise on the PLC channel is impulsive noise. In practice, impulsive noise is often occcurs in the form of bursty impulsive noise, where each impulse extends across multiple noise samples in a row. In this thesis, detection and reconstruction of bursty impulsive noise in PLC using two compressive sensing algorithms i.e. block sparse Bayesian learning Expectation Maximization BSBL EM and block sparse Bayesian learning Bound Optimization BSBL BO are analyzed. The simulation results show that both algorithms have comparable performance in the bit error rate BER parameter, for example in the simulation with block length 4, SNR 46 dB, BSBL EM shows the value 2.1034x10 4 while BSBL EM shows the value 2.16026x10 4. In addition, the means square errror MSE in BSBL EM is slightly better than BSBL BO, for example in the number of non zero blocks 2, SNR 30 dB, MSE BSBL EM shows value 3.478 x10 3. while BSBL EM shows the value 3.7468 x10 3. However, CPU time required for BSBL BO process is twice faster than BSBL EM."
2018
T51087
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhian Tasha
"Teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, terutama dalam bidang komunikasi dan komputer. Teknologi semakin maju dengan bertambahnya kecepatan data yang diberikan. Namun kecepatan data yang semakin besar juga tidak mencukupi kebutuhan penggunanya karena terdapat hal lain yang diinginkan, yaitu mobilitas. Kedua kebutuhan tersebut dapat diimplementasikan dengan menerapkan konsep jaringan nirkabel (wireless networking). Salah satu bentuk teknologi yang berbasis wireless ini adalah Wireless Local Area Network (WLAN) yang merupakan pengembangan konsep LAN menuju sistem yang nirkabel. Implementasi WLAN ini memberikan kemudahan berupa biaya pengembangan yang lebih murah, proses instalasi yang mudah dan sifatnya yang fleksibel. Pada skripsi ini akan dilakukan perbandingan performa antara WLAN standar 802.lib dan 802.llg. Proses analisa ditujukan pada standar-standar tersebut karena kedua standar tersebut merupakan standar WLAN yang paling umum digunakan dan diimplementasikan dalam dunia nyata. Performa dari kedua standar tersebut akan dilihat dari besamya Bit Error Rate, pengaruh noise (yaitu AWGN), pengaruh penambahan phase noise dan frequency offset terhadap konstelasi sinyal baik pada bagian transmitter maupun receiver dan pengaruh penggunaan teknik transmisi atau modulasi yang berbeda pada proses transmisi. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada kondisi biasa WLAN standar 802.1 Ig memiliki performa yang lebih baik dibanding standar 802.1 Ib, yaitu dengan BER mencapai 10-6. Sedangkan standar 802. lib hanya memiliki BER yang mencapai 10-3. Pada kondisi dimana terdapat phase noise dan frequency offset, standar 802. lib memiliki performa BER yang stabil sedangkan standar 802. llg mengalami penurunan BER hingga mencapai 0.5 untuk sistem dengan modulasi 64-QAM dan 10-3 untuk sistem yang menggunakan modulasi 16-QAM."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S40700
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Permana
"ABSTRAK
Pada Skripsi ini akan dibahas unjuk kerja yang dapat dicapai oleh focused code M-ary Phase Shift Keying (MPSK) dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh dimana dinyatakan dalam BER (BH Error Role).
Serta pengamh panjang block dari kode dan kemampuan koreksi dari error terhadap unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure.
Beberapa persamaan telah diperoleh guna untuk mengevaluasi unjuk keija dan focused code MPSK pada kanal dengan fading Rayleigh. Dan dapat dilihat diperoleh bahwa unjuk kerja dari focused code MPSK dengan erasure lebih baik daripada teknik block code Reed Solomon, Reed Solomon dengan erasure, dan focused code tanpa erasure pada BER yang rendah, dan unjuk kerja BER dari focused code akan semakin baik dengan semakin besamya panjang block dan kode dan kemampuan koreksi error. Dan juga dapat dilihat efisiensi modulasi pengkodean dari focused code MPSK dengan erasure pada kanal dengan fading Rayleigh.

"
2001
S39893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Febriansyah
"ABSTRAK
Unjuk kerja modulasi korfe trellis 8 phase shift keying (TC BPSK) dengan teknik diversitas ruang maximal ratio combining (MRC) dan selection diversity combining (SDC) pada kanal fading Nakagami telah ditunjukkan sebelumnya [9], dimana perhitungannya masih menggunakan pandekatan Chernoff bound yang memberikan hasil yang kurang sempuma. Pada skripsi ini akan dibahas unjuk kerja TC BPSK dengan teknlk diversitas ruang MRC pada kanal fading Nakagami yang dianalisa secara eksak untuk membenkan hasil yang lebih teliti serta pengaruh jumlah cabang diversitas L dari antena penerima.
Beberapa persamaan telah diperoleh guna melakukan evaluasi unjuk kerja yang dinyatakan sebagal bit error rate (BER). Dari hasil analisa yang diperoleh terlihat bahwa unjuk kerja BER TC BPSK dengan teknik diversitas ruang MRC yang dianalisa secara eksak jauh lebih baik daripada perhitungan yang menggunakan pendekatan Chernoff bound. Pada kanal fading untuk antenna independen maupun berkorelasi, unjuk kerjanya semakin baik jika parameter fading Nakagami m semakin besar. Sedangkan, pada kanal fading untuk antena berkorelasi, unjuk kerjanya akan semakin baik dengan semakin kecilnya koefisien korelasi p kanal fading antar antena.
Hasil yang diperoleh juga menunjukkan bahwa teknik diversitas merupakan teknik yang efektif untuk mengurangi pengaruh fading yang dalam, dimana unjuk kerjanya akan semakin baik dengan meningkatnya jumlah cabang diversitas L serta pengaruh jumlah cabang diversitas L lebih signifikan untuk meningkatkan unjuk kerja jika dibandingkan dengan parameter fading m

"
2001
S39852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyfista Pangestu
"ABSTRAK
Long Term Evolution (LTE) dikembangkan untuk memenuhi kebutuhkan layanan data berkecepatan tinggi dan mendukung kedua mode duplex FDD dan TDD. LTE mode TDD (TD-LTE) mempunyai berbagai konfigurasi uplink-downlik untuk mengatur penggunaan spektrumnya. Band 40 (2300 ? 2400 MHz) telah dialokasikan untuk penyelenggaraan jaringan TD-LTE di Indonesia. Masalah interferensi pada jaringan TD-LTE dipelajari pada skripsi ini, khususnya crossed timeslot interference (CTI) antara dua operator dengan alokasi spektrum yang bersebelahan (adjacent spectrum allocation) dibahas dan dievaluasi secara detail. Sebuah simulasi berbasis MATLAB telah dibangun untuk menyelidiki pengaruh CTI pada performa jaringan TD-LTE dalam segi throughput Physical Downlink Shared Channel (PDSCH) dan bit error rate (BER). Hasil simulasi menunjukan bahwa CTI mengakibatkan degradasi yang signifikan terhadap performa throughput PDSCH. Penambahan jarak isolasi dan guardband tambahan juga akan disimulasikan pada skripsi ini untuk memitigasi pengaruh CTI pada performa jaringan TD-LTE.

ABSTRACT
Long Term Evolution (LTE) is developed to fulfill requirements of high-speed data services and supports both duplex mode FDD and TDD. TDD mode LTE (TD-LTE) has various uplink-downlink configuration to manage the use of its spectrum. Band 40 (2300 ? 2400 MHz) has been allocated for implementation of TD-LTE networks in Indonesia. Interference issues on TD-LTE networks are studied in this work, especially crossed timeslot interference (CTI) between two TD-LTE network operators with adjacent spectrum allocation is discussed and evaluated in detail. A MATLAB-based simulation has been built to investigate the effects of CTI on TD-LTE network performance in terms of Physical Downlink Shared Channel (PDSCH) throughput and bit error rate (BER). Simulation results show that CTI causes significant performance degradation of PDSCH throughput. Increment of isolation distance and additional guardband will also be simulated to mitigate the effects of CTI on TD-LTE network performance.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthvan Hood
"ABSTRAK
Power-line Communication (PLC) adalah teknologi komunikasi data melalui sistem tenaga listrik arus bolak-balik. PLC beroperasi dengan menambahkan sinyal data ke sinyal listrik berfrekuensi 50/60 Hz. Teknologi ini dapat digunakan untuk sistem Smart Building. Sistem Smart Building adalah sistem yang mengintegrasikan peralatan-peralatan penunjang keberlangsungan bangunan seperti pendingin

ABSTRACT
udara, pemanas, pemanas, penerangan, keamanan, dan lainnya. Penggunaan peralatan listrik yang mengimplementasikan sistem inverter dapat meningkatkan efisiensi penggunaan energi yang timbul akibatnya Disturbansi elektromagnetik berfrekuensi tinggi. Peralatan-peralatan listrik yang memiliki disturbansi dan PLC yang memiliki sinyal pembawa berfrekuensi tinggi berkemungkinan akan saling merusak. Perlu dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh disturbansi terhadap PLC. Berdasarkan Hasil Penelitian distrobansi berfrekuensi tinggi mempengaruhi kualitas jaringan PLC. Dari 2 jenis pengujian, pengujian Multi Frequency Gangguan adalah uji yang paling mempengaruhi jaringan PLC, hal ini didukung oleh setiap variasi pada pengujian ini memiliki peningkatan dan lebih besar untuk menguji Gangguan Frekuensi Tunggal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Nurlita
"Power-line Communication (PLC) adalah teknologi yang memanfaatkan power line untuk proses pengiriman data. PLC sendiri bekerja dengan memberikan sinyal carrier yang termodulasi ke dalam sistem kabel. Teknologi PLC dimanfaatkan di dalam Smart Grid (SG) untuk meningkatkan keandalan sistem komunikasi karena infrastruktur yang sudah lama di implementasikan dan juga terbukti selama bertahun-tahun. Karena PLC memanfaatkan saluran listrik, maka beberapa kendala juga muncul diantaranya memungkinkannya adanya electromagnetic interference akibat disturbansi sinyal multi frekuensi yang ditimbulkan oleh peralatan listrik di jaringan listik yang sama, sehingga dapat memengaruhi komunikasi data yang menggunakan PLC.Penyebab timbulnya disturbansi akibat sinyal multi frekuensi dipicu oleh alat-alat listrik yang menggunakan teknologi elektronika daya atau inverter.Peralatan yang memanfaatkan teknologi inverter memiliki karakteristik non-linear yang dapat menimbulkan distorsi pada sistem kelistrikan yang berpengaruh pada disturbansi karena terjadi pada satu jaringan listrik yang sama. Pengujian dilakukan untuk melihat dampak disturbansi sinyal multi frekuensi pada data loss dalam proses komunikasi data menggunakan PLC. Disturbansi multi frekuensi memiliki pengaruh terhadap besar nilai data loss dalam proses transimisi data dengan menggunakan PLC. Data loss pada proses pengiriman data menggunakan PLC juga meningkat seiring dengan meningkatnya radius jarak antara transmitter dan receiver PLC.

Power-line Communication (PLC) is a technology that uses a power line for data transmission. PLC itself works by providing a carrier signal which is modulated into the cable system. PLC technology is utilized in the Smart Grid (SG) to increase the reliability of the communication system due to the long-implemented infrastructure that has also been proven over the years. Because PLCs utilize power lines, several obstacles also arise including allowing for electromagnetic interference due to multi-frequency signal disturbance caused by electrical equipment that using power electronics or inverter technology on the electrical network so that it can affect data communication using PLCs. Equipment that uses inverter technology has non-linear characteristics that can cause distortion in the electrical system which affects the disturbance because it occurs in the same electrical network. Tests are carried out to see the impact of multi-frequency signal disturbance on data loss in the data communication process using PLC. Multi-frequency disturbance has an influence on the value of data loss in the data transmission process using PLC. Data loss in the process of sending data using PLC increases with increasing radius of distance between transmitter and receiver PLC."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhi Mahendra
"Salah satu tantangan utama dalam dunia telekomunikasi adalah menyediakan jasa Iayanan data berkecepatan tinggi. Kondisi keadaan pada saat ini, dengan teknologi broadband wireless yang ada dapat memberikan suatu cakupan area yang luas serta mampu dalam layanan data berkecepatan tinggi yang mengaplikaslkan multimedia.
Salah salu upaya untuk menyediakan jasa layanan data berkecepatan tinggi adalah dengan melakukan teknik diversitas Dimana dalam hal ini adalah teknik diversitas yang dilakukan adalah teknik divertisitas ruang (Space diversity technique).
Dalam tesis ini dilakukan simulasl teknik Space Time Block Coding (STBC) dan Space Frequency Block Coding (SFBC). Simulasi yang dilakukan adalah dengan memakai teknik pemancar tunggal clan pemancar ganda serta teknik penerima tunggal dan ganda.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa teknik space time coding dan space frequency block coding dengan memakai teknik pemancar dan penerima ganda memiliki perfomansi yang balk dibandinkan memakai teknik pemancar tunggal penerima ganda atau sebaliknya.

One of the main challenge in telecommunication is to provide high speed data services. ln this recent condition, the broadband wireless technology could provide high scope coverage area and able to provide high speed data services using multimedia applications.
One of the efforts to proved high speed data services is to diversity technique, which means that we use space diversity technique.
ln this theses, we would use technique simulation space time block coding (STBC) and space frequency block coding (SFBC). ln this simulation we use single transmitter technique and multiple transmitter technique; we also use single receiver and multiple receiver technique.
This test result showed that using double transmitter and receiver technique in space time block coding technique and space frequency block coding will have a better performance compare to using single transmitter technique multiple receiver or on the contrary."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16115
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Pujo Winarko
"Dalam dunia industri, untuk mengetahui performa mesin motor dapat dilakukan diagnosa menggunakan machinery analyzer. Machinery analyzer yang dibahas pada penelitian ini yaitu Haliza. Terdapat permasalahan dalam melakukan diagnosa mesin motor menggunakan Haliza yaitu penggunaan kabel komunikasi antara sensor kecepatan dan Haliza, yang mengurangi fleksibilitas saat proses diagnosa dilakukan dan waktu pemasangan yang cukup lama. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan rancang bangun interface untuk modul komunikasi wireless yang akan dipasang pada sensor kecepatan dan Haliza. Rancang bangun interface di kembangkan dengan menggunakan mikrokontroler ATmega16A, sebagai kontroler pada modul wireless RF CC2500. Telah dilakukan pengujian hardware dan software dari modul komunikasi wireless. Dari hasil uji komunikasi diperoleh jangkauan jarak maksimum tanpa BER (Bit Error Rate) sejauh 16 meter pada kecepatan putaran motor 1800 rpm dengan nilai RSSI -79 dBm. Kecepatan putaran motor maksimum yang dapat terukur yaitu 2100 rpm, dengan tingkat kesalahan 0.14% dibandingkan dengan hasil pengukuran tachometer. Untuk uji kehandalan komunikasi wireless, didapatkan tingkat kesalahan rata-rata sebesar 0.09% pada pengujian jarak 10 meter dengan kecepatan 2100 rpm selama 5 jam pengujian.

In the industrial, to know the performance of the machine can be diagnosed using machinery analyzer. Machinery analyzer are discussed in this research that Haliza. There are problems in diagnosing the machine using Haliza namely the use of the communication cable between the speed sensor and Haliza, which reduces the flexibility when the diagnosis is made and the installation of a long time. Therefore, in this report will be conducted design interface for a wireless communication module that will be installed on the speed sensor and Haliza. The design of the interface is developed by using microcontroller ATmega16A, as a controller in the wireless module RF CC2500. The hardware and software of the wireless communication module have been tested. Communication test results obtained maximum distances without the BER (Bit Error Rate) as far as 16 meters at a motor rotating speed of 1800 rpm with RSSI value of -79 dBm. The maximum rotation speed of the motor which can be measured at 2100 rpm, with an error rate of 0.14% compared with the measurement results tachometer. The reliability test of wireless communication, obtained average error rate of 0.09% at the testing distance of 10 meters at a speed of 2100 rpm for 5 hours of testing."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55695
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Aulia
"Jaringan mobile ad hoc adalah jaringan wireless yang terdiri dari node-node bergerak yang berkomunikasi tanpa melalui access point atau pun server. Kinerja protokol dan aplikasi MANET sangat dipengaruhi oleh frekuensi perubahan topologi jaringan dan model mobilitas yang berbeda yang dapat menyebabkan rute terputus karena node keluar dari jangkauan sinyal transmisi. Penerapan algoritma clustering dapat mengatasi kekurangan pada MANET seperti skalabilitas, keterbatasan sumber daya serta topologi yang dinamis.
Skripsi ini menggunakan algoritma DMP, sebuah algoritma clustering yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan topologi dan mengurangi pemilihan ulang cluster head sehingga stabilitas jaringan cluster dapat tercapai. Skripsi ini menganalisis perbandingan kinerja beberapa model mobilitas node terhadap stabilitas jaringan dan konsumsi energi pada MANET dengan algoritma clustering DMP. Stabilitas jaringan dinilai berdasarkan rata-rata jumlah cluster terhadap kecepatan maksimum node dan lama waktu simulasi, rata-rata jumlah anggota cluster terhadap kecepatan maksimum node dan waktu simulasi serta konsumsi energi terhadap waktu simulasi. Penelitian dilakukan menggunakan simulasi Network Simulator 2 (NS-2) versi 2.29 dan Bonnmotion versi 2.0 sebagai generator skenario mobilitasnya. Simulasi dijalankan pada sistem operasi Linux Ubuntu 12.04 LTS.
Dari hasil simulasi didapatkan bahwa model mobilitas RWP lebih stabil dari segi jumlah cluster untuk jumlah node 10, 40, dan 100 secara berturut-turut 5-6, 11-14,19-20 cluster. Dari segi jumlah anggota cluster, kestabilan jumlah anggota cluster menurun untuk ketiga model mobilitas. Dari segi total konsumsi energi, model mobilitas RWP lebih hemat dengan rata-rata total konsumsi energi pada jumlah node 10, 40 dan 100 secara berturut-turut 20, 43 dan 138 Joule.

Mobile ad hoc network is a wireless network which consists of mobile nodes that communicate without access point or server. Performance of MANET protocols and applications is strongly influenced by the frequency of changes in the network topology and the different mobility models that may lead to broken link because the nodes are out of signal transmission range. Implementation of clustering algorithms can solve the problems on MANET such as scalability, lack of resources and dynamic topology. In this work we use DMP algorithm, a clustering algorithm that can adapt quickly to the changes in topology and reduces re-election of the cluster head, so that stability of the cluster network can be achieved.
This work analyzes the performance comparison of several node mobility models to the network stability and energy consumption in MANET with DMP clustering algorithm. Network stability is assessed based on the average number of cluster to the maximum speed of the node and to the duration of the simulation, the average number of cluster member to the maximum speed of the node and to the duration of the simulation and the average number of energy consumption to the duration of the simulation. The study was conducted using simulation of Network Simulator 2 (NS-2) version 2.29 and Bonnmotion version 2.0 as mobility scenario generator. The simulation is run on Linux Ubuntu 12.04 LTS operating system.
The simulation results shows that Random Waypoint mobility model is more stable in terms of cluster number for number of nodes 10, 40, and 100 respectively 5-6, 11-14,19-20 cluster. In terms of the number of cluster member , the stability number of cluster member decreases for all three mobility models. In terms of total energy consumption, Random Waypoint mobility model is more efficient to the average total energy consumption for the number of nodes of 10, 40 and 100 respectively 20, 43 and 138 Joule.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>