Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 70672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ulfa Mutaharah
"Inland waterway merupakan salah satu moda transportasi laut yang dapat digunakan sebagai moda transportasi alternatif yang telah berkembang dengan pesat di beberapa negara Eropa dan Amerika, namun belum umum dipergunakan di Indonesia meskipun memiliki potensi yang sangat besar. Banyak faktor yang menyebabkan inland waterway di Indonesia tidak berkembang, diantaranya karena keterbatasan pada elemen waterway yang menyebabkan tidak memungkinkan bagi vessel atau kapal untuk berlayar pada jalur tersebut.
Melalui penelitian ini akan dipaparkan mengenai elemen waterway serta bagaimana mengoptimalkan faktor penghambat pada kanal CBL seperti interseksi dengan infrastruktur eksisting, minimnya debit, radius kelengkungan, kedalaman, dan lebar kanal, sehingga kanal ini dapat dimanfaatkan juga sebagai moda transportasi inland waterway. Perencanaan dilakukan dengan menggunakan benchmarking terhadap tiga standar desain utama yaitu PIANC, ASCE dan Rijkwaterstat (RWS) yang kemudian kondisi debitnya disimulasikan dengan menggunakan software HECRAS versi 4.1.
Hasil simulasi menunjukkan desain dengan menggunakan standar RWS memiliki dimensi yang lebih kecil dibandingkan standar lain dengan ukuran vessel yang sama. Selain itu juga dilakukan perbandingan dua vessel referensi yaitu kapal kontainer dengan kapasitas 96 TEUs dan 144 TEUs ditinjau dari dimensi dan biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan kanal mengacu padadimensi benchmark sehingga didapatkan desain yang dinilai paling optimum sesuai kondisi yang ada.

Inland waterway is one of the sea transportation mode that can be used as an alternative mode of transportation that has grown rapidly in several European countries and America, but has not yet commonly used in Indonesia though it has a large potential development. Many factors that cause inland waterway in Indonesia has not developed, such as due to the limitations on the waterway element that makes it impossible for vessels or vessels to sail on the lane.
Therefore, this research will be presented about the element of waterway and how to optimize the inhibiting factor on the CBL channel such as intersection with existing infrastructure, minimum discharge, curvature radius, depth and width of channel so that these existing channels can be utilized as well as inland waterway transportation modes. This project is done by using a benchmark against three main standard design that is PIANC, ASCE and Rijkwaterstat (RWS) which then simulated the debit condition by using software of HECRAS version 4.1.
The results show that a design using the RWS standard has asmaller dimension than other standards with the same vessel size. In addition, a comparison of two reference vessels, container vessels with a capacity of 96 TEUs and 144 TEUs, was evaluated from the dimensions and costs required for the development of the channel, referring to the benchmark dimensions, so as to obtain the most optimum design according to the conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ajeng Fadhatayni
"Seiring dengan semakin meningkatnya trafik kontainer yang terjadi di Tanjung Priok, maka diperlukan area pelabuhan dan hinterland yang memadai untuk menampung arus distribusi yang terjadi setiap harinya. Sebesar 70% dari kontainer tersebut menuju ke dan berasal dari daerah Cikarang dan sekitarnya, sedangkan jalan toll yang telah dibangun dikhawatirkan tidak mencukupi untuk melayani jumlah kontainer dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini menyebabkan harus adanya moda transportasi alternatif lain. Inland access waterway dinilai sebagai solusi yang baik untuk permasalahan ini.
Penelitian ini menggunakan metodologi pengumpulan data dari perusahaan-perusahaan yang berkaitan seperti PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia dan Balai Besar Wilayah Sungai lalu kemudian dianalisis lebih lanjut. Rencana inland access waterway yang akan dibahas dalam skripsi ini berlokasi di Sungai Cikarang Bekasi Laut yang menghubungkan NewPriok dan Cikarang dengan ukuran sungai yang perlu disesuaikan.

As the container traffic in Tanjung Priok has been increased, an adequate port area and hinterland are needed in order to accommodate the flow distribution which happens everyday. 70% of containers go to Cikarang. However, the nowadays toll road might not able to serve more containers in the next couple of years. That is why we need other alternative modes of transportation. Inland access waterway is considered as the best solution for this issue.
This study uses the methodology of collecting data from the related companies such as PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia and Balai Besar Wilayah Sungai and then analyzed it. The inland access waterway plan that will be discussed in this thesis is located in Cikarang Bekasi Laut river which connects NewPriok and Cikarang with size that is need to be adjusted.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62194
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadine Hendrietta
"Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan terbesar di Indonesia kian mengalami peningkatan produktivitas kontainer dan membutuhkan pengembangan kawasan sehingga dilakukanlah pembangunan NewPriok Port sesuai dengan Perpres No.36 Tahun 2012, yang nantinya akan memiliki kapasitas dua kali lebih besar. Seiring dengan aktivitas pelabuhan yang semakin padat, akses jalan di sekitarnyapun terkena imbas, yakni terjadi kemacetan, sehingga dibutuhkan moda transportasi alternatif untuk menunjang pendistribusian barang, terutama dari Tanjung Priok ke Cikarang sebagai daerah hinterland yang berperan penting untuk mendongkrak produktivitas pelabuhan. Dengan menghitung tingkat pelayanan jalan akses Pelabuhan Tanjung Priok serta melakukan perbandingan kapasitas dan tarif pengangkutan kontainer, dapat diketahui salah satu moda transportasi yang mampu menjadi alternatif adalah inland access waterway yang menghubungkan NewPriok Port dan Cikarang Dry Port melalui kanal Cikarang Bekasi Laut.

Port of Tanjung Priok as the biggest seaport in Indonesia needs an area development due to the increased of commodity market growth, according to “Perpres No.36 Tahun 2012”, so then begun the construction of NewPriok Port that will be having a capacity doubled than before. As the higher port activity, the road access around could be affected with congestion, so they will need an alternative transport mode to support the distribution of goods, especially from Tanjung Priok to Cikarang, one of its hinterlands that plays an important role to boost the port productivity. By calculating the level of service on Tanjung Priok’s Access Road and calculate the capacity and freight ratio, could be known that one of the transportation mode that can be the alternative way is inland access waterway which connects NewPriok Port and Cikarang Dry Port through Cikarang Bekasi Laut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61584
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Basuki Wibowo
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rodda, William H.
New York: Prentice-Hall, 1955
368.2 ROD i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Faisal Redjamat
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Bernard H.
"Pada era globalisasi dan teknologi yang berkembang pesat sekarang ini hubungan perdagangan antar negara semakin bertambah kuat. Hal ini mendorong berkembangnya industri transportasi di dunia yang menghubungkan negara yang satu dengan yang lainnya. Indusiri transportasi yang paling banyak dipakai untuk hubungan perdagangan antar negara adalah transportasi laut.
Indonesia yang merupakan salah satu negara tempat berinvestasi bagi banyak perusahaan - perusahaan internasional, merupakan pangsa pasar yang sangat balk bagi industri transportasi kargo laut. Adanya krisis ekonomi yang melanda Indonesia ditambah krisis politik menyebabkan kemerosotan dari kargo yang biasanya diangkut. Persaingan dalam industri ini menjadi sangat ketat.
Industri transportasi kargo laut ini dibatasi pada transportasi kargo laut dengan peti kemas (container). Terjadinya persaingan dalam industri jasa pelayaran kargo ini menimbulkan perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan jasa pelayaran kargo peti kemas tersebut. Persaingan tersebut membuat masyarakat bingung untuk menentukan perusahaan pelayaran kargo mana yang sebaiknya dipilih.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis persepsi dan perilaku konsumen untuk perusahaan pelayaran pada umumnya, mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan untuk menjadi konsumen pcrusahaan pelayaran, dan menganalisa kinerja perusahaan pelayaran Maersk Sealand dalam mengidentifikasi pelayanan apa yang akan menjadi preferensi pengguna jasa pelayaran pada saat ini sehingga perlu dikembangkan dalam perusahaan.
Penelitian menggunakan metode self administered Questionare-drop off survey. Jumlah responden adalah 100 perusahaan. Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif.
Pada penelitian telah dihasilkan beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan yaitu perlengkapan, kapasitas, pemasaran, dokwnentasi, customer service, penjualan dan keuangan. Djmana faktor dokunientasi dan kapasitas merupakan faktor dominan yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumefl jasa pelayaraii kargo peti kemas.
Saran untuk perusahaan pelayaran Maersk Sealand adalah sebaiknnya melakukan perbaikkan - perbaikkan pelayanan dengan mengutamakan konsumenflya yaitu dengan menciptakan kualitas pelayanan yang prima dengan selalu fleksible melihat perubahan permintaan pada pasar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
T2627
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Blakely, David R.
"Buku yang berjudul "Inland aquaculture development handbook" ini ditulis oleh David R. Blakely dan Christopher T. Hrusa. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai pengembangan industri perikanan. "
[Place of publication not identified]: Fishing News Books, 1989
R 630.916 9 BLA i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
The water-wave interaction with submerged breakwaters is examined to determine the reflection and transmission coefficients. Three types of breakwaters are considered, namely, a submerged breakwater extending from the sea bed until below the waterline, a breakwater extending from above the seawater to some distance below, and a breakwater extending all the way from the seabed with slit at some distance from the bed. In all three cases the breakwaters are assumed to be rigid, thin, and impermeable, and subjected to linear monochromatic waves, and the fluid motion is idealized as linearized, two-dimensional potential flow. A computationally efficient method - an eigenfunction technique with a mixed boundary condition - is used to determine the velocity potential anywhere in the region of flow. The least-square method has been utilized in the solution for the mixed boundary condition. The accuracy of the solution is demonstrated by comparing the numerical values for the transmission coefficient with those obtained from experiments or other analytical solutions but with water depth restrictions. Numerical results in terms of both reflection and transmission coefficients are presented for each case."
New York : American Society of Civil Engineers, 2018
620 JWP
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>