Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76693 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Surya Kartadinata
"ABSTRAK
Sebagai negara mayoritas Muslim, sangat ironi jika melihat pangsa pasar perbankan syariah ditahun 2017 berdasarkan data OJK sekitar 5,74 . Meski begitu, masih banyak potensi dari sisi pelayanan yang belum digali secara maksimal. Perkembangan teknologi yang cepat menjadi momentum berkembangnya financial technology fintech di dunia perbankan khususnya bank syariah dengan munculnya e-banking. E-banking merupakan sarana yang dapat mempermudah nasabah dalam transaksi secara real-time, tanpa dibatasi waktu dan tempat dengan menggunakan internet banking dan mobile banking. Perkembangan fintech di perbankan syariah beberapa tahun belakangan ini membuat penelitian tentang e-banking khususnya internet banking dan mobile banking bank syariah di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kepatuhan syariah, kualitas layanan, persepsi manfaat penggunaan, persepsi kemudahan dalam penggunaan teknologi terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang bersumber dari para pengguna e-banking syariah. Metode survey dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner menggunakan google form yang di distribusikan secara online, dan sebanyak 300 responden dilibatkan dalam penelitian ini. Data tersebut dianalisis menggunakan pendekatan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan syariah dan manfaat penggunaan mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah. Sedangkan kualitas layanan dan kemudahan dalam menggunakan teknologi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah, lalu kepuasan nasabah juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah. Kata Kunci: Fintech, Kepatuhan syariah, Kualitas Layanan, Perceived Easy of Use Perceived Usefulness , Kepuasan Nasabah, Loyalitas Nasabah, SEM-PLS
ABSTRACT
As a country whose major population is Moslem, it is very ironic that the market share of sharia banks in 2017, according OJK only reached 5.74 . However, there are potentials in terms of service which has yet to be optimally explored. Rapid technological advance becomes a momentum to develop financial technology fintech in banking sector especially for sharia banks through the presence of e banking. E banking is a facility which eases customers in conducting real time transactions, without being restricted by time and location using internet banking and mobile banking. Fintech development in sharia banking in recent years makes the research about e banking especially internet banking and mobile banking of sharia banks in Indonesia still limited. This research aims to discover the influence of sharia compliance, service quality, perceived usefulness, and perceived ease of use for the technology against customer satisfaction and loyalty. The data used in this research is primary data from sharia e banking users. Survey method was conducted online by distributing questionnaires using Google forms and 300 respondents were involved in this research. The data was analyzed through a SEM PLS approach. The result of this research shows sharia compliance and perceived usefulness bring positive influence but they have no significant influence against customer satisfaction. Meanwhile, service quality and perceived ease of use for the technology bring positive and significant influence to customer satisfaction. Moreover, customer satisfaction also brings positive and significant influence to customer loyalty.Keywords Fintech, Sharia Compliance, Service Quality, Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Customer Satisfaction, Customer Loyalty, SEM PLS "
2018
T50478
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elif Pardiansyah
"ABSTRAK Dewasa ini, industri financial technology (fintech) tumbuh dengan pesat dan menjadi alternatif layanan keuangan, serta mengubah landscape industri layanan keuangan secara global maupun nasional. Akan tetapi, potensi pasar konsumen muslim Indonesia yang begitu besar tidak berbanding lurus dengan kuantitas ketersediaan fintech syariah, sehingga dibutuhkan penelitian tentang minat konsumen muslim pada fintech syariah di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi intensi konsumen untuk melakukan adopsi fintech syariah, melalui perspektif Technology Acceptance Model (TAM), Trust, dan Religiosity. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi SmartPLS untuk menguji sepuluh hipotesis hubungan antar variabel dalam model. Responden sebanyak 205 orang dipilih melalui teknik purposive sampling untuk mendapatkan responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi kemudahan penggunaan dan kepercayaan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi manfaat. Persepsi manfaat dan religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap sikap, sedangkan persepsi kemudahan memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap sikap. Secara langsung persepsi kemudahan, religiusitas, dan kepercayaan tidak berpengaruh signifikan, tetapi berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap intensi untuk menggunakan. Adapun persepsi manfaat dan sikap memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi untuk menggunakan fintech syariah.

ABSTRACT
Today, the industry of financial technology (fintech) grows exponentially and becomes alternative financial services, as well as changing the landscape of financial service industry globally and nationally. However, the potential of large Muslim market is not met by adequate quantity of islamic fintech. Thus, a study about the Muslim consumer's preference to islamic fintech is needed. This study uses a quantitative approach to analyze the factors that influence consumer intention to adopt islamic fintech, through the perspective of the Technology Acceptance Model (TAM), Trust, and Religiosity. The analysis was conducted using Structural Equation Modeling (SEM) using an application called SmartPLS to test ten hypothesized relationship between the variables in the model. 205 respondents were selected through purposive sampling techniques. The results showed that the perceived ease of use and trust have a positive and significant impact on the perceived usefulness. Perceived usefulness and religiosity have a positive and significant impact on the attitudes, while perceived ease of use has a negative and no significant effect on attitudes. The perceived ease of use, religiosity, and trust do not significantly affect the intention to use directly, but they have positive and significant effect indirectly. Meanwhile, perceived usefulness and attitudes have a positive and significant effect to the intention to use islamic fintech.
"
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Kajian Stratejik dan Global, 2019
T51832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ibrahim Shibaghatullah
"Dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta munculnya layanan 3G dan 4G oleh perusahaan telekomunikasi, teknologi seluler telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Layanan seluler telah diperkenalkan di berbagai sektor termasuk pemerintah, perbankan, healthcare, dan perdagangan. Bank Mandiri, sebagai salah satu entitas penyedia jasa keuangan di Indonesia, memiliki produk layanan keuangan mobile banking dengan nama mandiri online.
Penelitian ini menggunakan 115 sampel responden dan bertujuan untuk menganalisa pengaruh perceived trust, perceived ease of use, perceived, perceived usefulness, autonomous motivation dan controlled motivation terhada behavioral intention nasabah dalam menggunakan mobile banking. Sampel penelitian ini adalah pengguna jasa keuangan Bank Mandiri selama 6 enam bulan terakhir. Data diolah dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan perceived trust, perceived usefulness dan controlled motivation tidak berpengaruh signifikan terhadap behavioral intention. Di sisi lain, perceived ease of use dan autonomous motivation memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap behavioral intention.

With the advancement of Information and Communication Technology and the emergence of 3G and 4G services by telecom companies, mobile technology has become an integral part of our day to day life. Mobile services have been introduced in many different sectors including government, banking, healthcare, and commerce. Bank Mandiri, as one of financial service intitution in Indonesia, has lauched the product of mobile banking ldquo mandiri online rdquo.
This study user 115 sample respondent and aims to analyze determinants of behavioral intention such to use mobile banking such as perceived trust, perceived ease of use, perceived usefulness, autonomous motivation and controlled motivation. Data for this research were collected from Bank Mandiri consumers, specifically those who used mobile banking services in the last 6 six months. They were then analyzed using Multiple Linier Regression.
The result of this research shows that perceived trust, perceived usefulness adan controlled motivation does not have significant effect on behavioral intention. Meanwhile, perceived ease of use and autonomous motivation has significant and positive effect on behavioral intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat Wira Kusuma
"Meskipun mencatatkan pertumbuhan yang cukup tinggi, pangsa pasar perbankan Islam di Indonesia sangat kecil dibandingkan aset seluruh industri keuangan. Fakta tersebut ironis mengingat religiusitas adalah faktor utama yang mendorong nasabah menggunakan jasa bank Islam, dan mayoritas penduduk Indonesia adalah penganut Islam. Penelitian ini ingin mengetahui minat dan faktor utama yang mempengaruhi keputusan untuk menggunakan layanan keuangan, baik yang disediakan oleh bank syariah atau perusahaan teknologi finansial. Penelitian ini melibatkan 404 responden, dan menggunakan model yang merupakan gabungan dari model SERVQUAL, UTAUT2, serta faktor religiusitas. Data yang diperoleh diuji dengan metode PLS-SEM. Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa faktor keimanan tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah menggunakan layanan dari bank syariah. Adapun faktor yang terbukti mempengaruhi keputusan responden untuk menggunakan layanan bank syariah adalah praktik religiusitas, pengetahuan tentang prinsip syariah, dan harapan peningkatan kinerja sebagai dampak dari penggunaan teknologi. Faktor yang mempengaruhi keputusan responden untuk menggunakan layanan tekfin adalah pertimbangan manfaat-biaya dari penggunaan layanan keuangan berbasis teknologi, pengaruh sosial dari lingkungan sekitar, dan jaminan layanan. Kehadiran fisik outlet penyedia jasa keuangan tidak berpengaruh pada keputusan nasabah memilih layanan keuangan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pelaku industri bank syariah dan tekfin, serta regulator, dalam mengambil kebijakan yang tepat bagi pengembangan industri keuangan syariah.

Despite recorded a remarkable growth, the Indonesian Islamic banking market share is very small compared to the total assets of entire industry. This fact is ironic considering that religiosity is the main factor that encourages customers to use Islamic banks services, and majority of Indonesias population are Muslims. This study wants to know the public interests and main factors that influence the decision to use financial services, provided by Islamic banks or financial technology companies. This study involved 404 respondents. The model is a combination of SERVQUAL, UTAUT2 models, and religiosity factors. The data were tested using PLS-SEM method. The results show that one`s belief doesnt affect customers decision to use Islamic banks services. Factors that influence respondents decision to use Islamic banks services are practice of religiosity, knowledge of sharia principles, and expectations of performance improvement by the use of technology. Meanwhile, factors that influence respondents decision to use fintech services are price-value considerations, social influence of the surrounding environment, and service assurance. The physical outlets of financial service provider do not seem really required by respondents. These results are expected to help Islamic banks, fintech, and regulators, in taking appropriate policies for the development of Islamic finance industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54045
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abd Hakim
"Perkembangan filantropi Islam dalam bentuk zakat, infak, sedekah dan wakaf tunai di Indonesia menujukkan pertumbuhan yang positif. Namun demikian potensi filantropi Islam belum tergali dengan maksimal. Momentum perkembangan financial technology fintech dapat menjadi strategi dalam peningkatan penggalangan dana filantropi Islam. Perkembangan fintech yang baru terjadi beberapa tahun terakhir, menyebabkan penelitian tentang filantropi Islam menggunakan fintech masih terbatas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat menggunakan fintech untuk filantropi Islam. Tujuan akhir dari penelitian ini agar lembaga filantropi Islam dapat menyusun strategi yang tepat dalam menyediakan pilihan aplikasi fintech bagi donatur nya. Kuesioner survei sebagai instrumen penelitian didistribusikan melalui google forms. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan consecutive sampling sebanyak 425 responden. PLS-SEM digunakan sebagai alat analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi kemudahan dan kemanfaatan berpengaruh signifikan terhadap attitude penggunaan fintech. Selanjutnya attitude dan subjective norm berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat menggunakan fintech untuk filantropi Islam. Sementara itu Islamic religiosity tidak berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan fintech untuk filantropi Islam.

The development of Islamic philanthropy in the form of zakat, infak, almsgiving and cash waqf in Indonesia showed a growth. However, the potential of Islamic philanthropy has not yet been explored. The momentum of financial technology fintech development can be a strategy in raising Islamic philanthropic fundraising. The development of new fintech has just occurred in recent years, causing research on Islamic philanthropy using fintech is still limited. This research uses a quantitative approach to analyze the factors that influence the interest of using fintech to donate Islamic philanthropy. The goal of this research is that the Islamic philanthropy institute can devise the right strategy in providing the choice of fintech application for its benefactor. The survey questionnaire as a research instrument is distributed through the google forms. Samples were collected using consecutive sampling for 425 respondents. PLS SEM is used as a data analysis tool. The results showed that the dimension of ease of use and usefulness significantly influence attitude toward using. Furthermore, both attitude and subjective norms are important for generous Muslims and positively and significantly influence the interest of using fintech for Islamic philanthropy donation. Meanwhile, Islamic religiosity has no significant effect on the interest of using fintech for donation purpose. "
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara penerapan nilai syariah, kualitas relasional dan kualitas pelayanan sebagai antecedent terhadap loyalitas nasabah bank syariah sebagai konsekuensi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi industri perbankan syariah dalam membangun loyalitas nasabahnya. Subjek penelitian ini adalah nasabah Bank Syariah di wilayah Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam analisis data adalah Structural Equation Modeling (SEM), dengan perangkat lunak LlSREL 8,5l.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat huhungan positif antara penerapan nilai syariah yang benar dengan loyalitas nasabah bank syariah. Selain itu, terdapat hubungan yang positif antara kualitas relasional antara bank syariah dengan nasabahnya yang menghasilkan loyalitas nasabah. Kualitas pelayanan juga berhubungan secara positif terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah.

This research analyzes the correlation between implementation of sharia value, relationship quality and service quality as antecedent with customer loyalty as their consequences. This research is contributed to sharia banking industry in order to obtain customer loyalty. This research picks customer Sharia Bank in Bandar Lampung as the subject. The analysis method used for this research is Structural Equation Model (SEM) with LISREL 8,51 software.
The result of research shows that there is positive correlation between implementation of good sharto value with customer loyalty There is also posilive correlation between relational quality between Sharia Banks and their customers that result on customer loyalty. Service quality also has positive correlalion with customer loyally of Sharia Bank.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T21214
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Januar Luqmansyah
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, perbankan syariah di Indonesia juga memberikan kontribusi dalam industri perbankan secara umum, walaupun dalam market share yang masih terbatas. Hal ini mengharuskan perbankan syariah untuk lebih dalam memahami kebutuhan nasabahnya. Salah satu transformasi proses bisnis yang harus dilakukan perbankan saat ini adalah mengubah layanan operasional secara tradisional menjadi layanan operasional berbasis digital. Mandiri Syariah hadir sebagai bank syariah yang pertama yang mengusung konsep Digital Branch. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh customer experience dengan sikap terhadap perbankan syariah dan konsep pemasaran kontemporer seperti kepuasan pelanggan dan loyalitas. Penelitian ini menggunakan metode mall intercept pada nasabah yang melakukan bertransaksi pada Digital Branch. Dengan 25 itempertanyaan penelitian ini berhasil mengumpulkan 252 responden pengguna layanan pada 3 outlet Digital Branch. Data dianalisis menggunakan metode PLS-SEM, hasilnya adalah customer experience berpengaruh positif dan signifikan pada sikap terhadap perbankan syariah dan kepuasan serta loyalitas pelanggan. Penelitian ini mengimplikasikan bagaimana faktor frontline personel paling mempengaruhi customer experience dan customer experience memiliki pengaruh dominan terhadap sikap terhadap perbankan syariah dibandingkan dengan kepuasan dan loyalitas kepada Digital Branch Bank Syariah di Indonesia. Sebagian besar dari mereka memiliki harapan memiliki customer experience yang sesuai dengan nilai syariah yang diharapkan lebih baik dari perbankan konvensional.

As a country with the largest Muslim population in the world, Islamic banking in Indonesia also contributes to the national banking industry, although its market share is still limited. This requires Islamic banking to better understand the needs of its customers. One of the business process transformations carried out by banking today is changing traditional operational services to digital-based operational services. The first Islamic bank that carries the concept of Digital Branch is Mandiri Syariah. The purpose of this study was to determine the effect of customer experience on attitudes towards Islamic banking and contemporary marketing concepts such as customer satisfaction and loyalty. This study uses the online questionnaire for customers who make transactions at the Digital Branch. With 25 research question items, this study managed to collect 252 service user respondents at three Digital Branch outlets. Data analysis using the PLS-SEM method, and the result is customer experience has a positive and significant effect on attitudes towards Islamic banking as well as customer satisfaction and loyalty. The study implies how frontline personnel factors most influence customer experience and customer experience has the greatest influence on attitude toward Islamic banking compared to satisfaction and loyalty to Islamic Bank Digital Branch in Indonesia. Most of them have the expectation of having a customer experience in accordance with sharia values which is expected to be better than conventional banking"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dudi Kurniawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria pemilihan dominan nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif pada Bank Syariah di Jakarta. Selain itu, juga untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kriteria pemilihan dominan antara nasabah pengguna produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif. Untuk menjawab permasalahan pertama, digunakan teknik Analisis Faktor (Factor Analysis), sedangkan untuk menjawab permasalahan kedua, digunakan Analisis Uji Beda Dua Rata-Rata.
Penelitian ini menghasilkan jawaban-jawaban atas kedua permasalahan di atas. Pertama; Krtieria dominan pemilihan nasabah dalam menggunakan produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif pada Bank Syariah di Jakarta adalah Faktor Pelayanan dan Sumber Daya Insani, yang terdiri dari: simpanan aman, pelayanan yang ramah dan sopan dari karyawan/ti bank, pelayanan yang cepat dari para karyawan/ti bank, pelayanan yang memuaskan dari karyawan/ti bank, karyawan/ti yang kompeten dalam menjelaskan produk-produk syariah, dan karyawan/ti yang tanggap terhadap masalah dan responsif.
Hasil ini tidak sesuai dengan dugaan awal (hipotesis) penelitian ini. Kedua, Ada perbedaan kriteria dominan pemilihan antara nasabah yang menggunakan produk pembiayaan syariah produktif dan konsumtif. Hal ini sesuai dengan dugaan awal (Hipotesis) penelitian ini.

This reasearch aims to indentify the dominant customers selection criteria in using of productive and consumptive Islamic financing products in Islamic Bank in Jakarta. In addition, to identify whether there is any difference between the dominant customers selection criteria of productive and consumptive Islamic financing product user. To solve the first problem it will be used Factor Analysis Techniques, as for answering the second problem, it will be used Comparing Group Means T-Test Techniques.
This reasearch resulted in the answers to the two problems above. First; the dominant customers selection criteria in using of productive and consumptive Islamic financing products in Islamic Bank in Jakarta is the factor of services and human resources, which consists of: deposits safe, friendly and courteous service of the employees bank, fast service from the employees bank, satisfactory service from the employees bank, employees competent in explaining about Islamic products, and employees who is responsive to problems.
These results are not consistent with the hypothesis of this reasearch. Secondly, There is a difference between the dominant customers selection criteria of productive and consumptive Islamic financing products user. This is consistent with the hypothesis of this reasearch.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lailani Angrum Sari Heryadi
"Teknologi digital sudah semakin berkembang, termasuk dalam bidang finansial yang dikenal dengan fintech. Bank syariah tidak ketinggalan dalam pemanfaatan teknologi, yaitu dengan menyediakan fasilitas e-banking. Namun, dalam pemanfaatan teknologi, bank syariah tetap harus memperhatikan aturan syariah yang harus dipenuhi kepatuhan syariah . Dengan senantiasa menatuhi kepatuhan syariah ini, diharapkan bank syariah dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan nasabahnya karena aspek utama dalam bisnis adalah penggunanya. Oleh karena itu, penelitian ini ingin membahas pengaruh kepatuhan syariah terhadap customer intimacy fintech perbankan syariah di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menguji hipotesis menggunakan data hasil survei dan metode statistik. Metode pengambilan sampel digunakan dengan teknik non-probability sampling dengan metode purposive sample. Untuk mengidentifikasi hubungan antar variabel digunakan teknik SEM Structural Equation Modeling Partial Lease Square. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengetahuan dan religiusitas memiliki pengaruh signifikan langsung terhadap kepatuhan syariah dan signifikan tidak langsung terhadap customer intimacy. Selanjutnya variabel kepatuhan syariah, perceived usefulness, perceived ease of use memiliki pengaruh signifikan langsung terhadap customer intimacy.

Digital technology has been growing, including in the financial field known as fintech. Sharia banks do not miss utilizing this technology by providing e banking facilities. However in the utilization of this technology, sharia banks also still have to pay attention to islamic rules sharia compliance . By continuing to comply with sharia compliance, it is expected that sharia bank can establish long term relationship with its customers because the main aspect in business is its users. Therefore, this research will discuss the effect of sharia compliance to customer intimacy fintech sharia banking in Indonesia. This research is a quantitative research by testing the hypothesis using survey data and statistical methods. Sampling method is non probability sampling technique with purposive sample method. To identify the relationship between variables, this research use SEM Structural Equation Modeling technique Partial Lease Square Method. The results showed that the variables of knowledge and religiosity have a direct and significant influence toward sharia compliance and indirect and significant toward customer intimacy. Furthermore, the variable of Shariah compliance, perceived usefulness, perceived ease of use has a direct and significant influence on customer intimacy."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leatemia, Hellen Silvia
"Saat ini, banyak produk sistem pembayaran Fintech seperti e-money, mobile payment dan lain sebagainya yang beredar di kalangan masyarakat di Indonesia. Hal ini memberikan beragam pilihan sistem pembayaran bagi masyarakat, sehingga masyarakat bisa memilih sendiri sistem pembayaran mana yang menjadi preferensi masyarakat atau customer dalam memilih sistem pembayaran, apakah menggunakan Financial Technology (Fintech) atau konvensional. Technology Acceptance Model (TAM) yang diperkenalkan oleh Davis (1989) digunakan untuk menjelaskan adaptasi Teknologi Informasi (TI) oleh penggunanya dengan menggunakan instrumen persepsi manfaat dan persepsi kemudahan penggunaan. Dalam penelitian ini, TAM digunakan sebagai framework untuk membantu menjelaskan penggunaan sistem pembayaran Fintech menggunakan instrumen seperti persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, presepsi kredibilitas, promosi Fintech yang mendukung customer memiliki niat untuk menggunakan sistem pembayaran Fintech. Tool yang digunkan untum memproses data dalam penelitian ini menggunakan Lisrel yang merupakan salah satu aplikasi yang digunakan dalam Structural Equation Modelling (SEM).
Hasil dan kesimpulan yang diperoleh yaitu persepsi kemudahan memiliki efek positif terhadap persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan memiliki efek positif terhadap persepsi kredibilitas, persepsi kemudahan penggunaan tidak memiliki efek positif terhadap promosi Fintech, persepsi kemudahan penggunaan tidak memiliki efek positif terhadap niat untuk menggunakan, persepsi manfaat memiliki efek positif terhadap promosi Fintech, persepsi manfaat memiliki efek positif terhadap niat untuk menggunakan, persepsi kredibilitas tidak memiliki efek positif terhadap niat untuk menggunakan dan promosi Fintech memiliki efek positif terhadap niat untuk menggunakan.

Many Fintech payment system products nowadays, for example e-money, mobile payments etc., are circulating among people in Indonesia. This provides a variety of payment system options for people, so that people can choose for themselves which payment system is the peoples or the customers preference in choosing a payment system, whether using Financial Technology (Fintech) or conventional. The Technology Acceptance Model (TAM) introduced by Davis (1989) is used to explain the adaptation of Information Technology (IT) by its users by using variables of perceived usefulness and perceived ease of use. In this study, TAM is used as a framework to help explain the adoption of the Fintech payment system using instruments such as perceived usefulness, perceived ease of use, perceived credibility, Fintech promotions that support customers have the intention to use the Fintech payment system. The tool to process data in this study uses Lisrel which is one of the applications used in Structural Equation Modelling (SEM).
The result and conclusion obtained are perceived ease of use has a positive effect on perceived usefulness, perceived ease of use has a positive effect on perceived credibility, perceived ease of use has no positive effect on Fintech promotion, perceived ease of use has no positive effect on intention to use, perceived usefulness has a positive effect on Fintech promotion, perceived usefulness has a positive effect on intention to use, perceived credibility has a positive effect on intention to use and Fintech promotion has a positive effect on intention to use."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T54047
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>