Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192522 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cahyadi Santoso
"ABSTRAK
Di Indonesia, tingkat kecelakaan kerja pada proyek konstruksi masih sangat tinggi. Penerapan kebijakan sistem manajemen K3 yang belum efektif mengakibatkan budaya keselamatan belum terbentuk secara baik. Tujuan penelitian ini adalah i Mengidentifikasi faktor pembentuk kebijakan yang mempengaruhi budaya keselamatan kerja; ii Mengetahui hubungan antara implementasi kebijakan K3 dengan budaya keselamatan pada proyek konstruksi; iii Memberikan masukan terkait penerapan kebijakan tentang sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMK3 untuk meningkatkan budaya keselamatan kerja di Indonesia dengan metode benchmarking dari Negara lain Malaysia, Singapura dan Thailand . Metode yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah studi literatur dan metode benchmarking terhadap Negara lain dengan tujuan perbaikan terus-menerus dengan mencontoh keberhasilan Negara lain dengan tingkat kecelakaan yang rendah. Hasil dari penelitian ini adalah kebijakan SMK3 mengenai sangsi yang berlaku di Indonesia sampai saat ini masih perlu ditingkatkan karena hukuman yang berlaku masih relatif ringan dan untuk meningkatkan efek jera perusahaan kalau terjadi kecelakaan kerja. Sedangkan untuk reward, perlu dibuat peraturan kebijakan mengenai hal ini berupa insentif apabila mencapai target zero accident sehingga memotivasi perusahaan untuk terus mengutamakan keselamatan di lingkungan pekerjaan. Dan pengawasan yang tepat dalam pelaksanaan proyek perlu ditambahkan ke dalam kebijakan SMK3 untuk memperbaiki budaya keselamatan.

ABSTRACT
In Indonesia, the level of work accident in construction project is relatively high. The ineffective implementation of safety management system policy causes the safety culture is not fully formed. The purposes of this research are i Identifying the factors of policy forming that affecting safety culture ii Knowing the relation between policy implementation with safety culture in a construction project iii Providing inputs which are related to the implementation of the policy on safety management systems to improve the safety culture in Indonesia with benchmarking method from the other countries Malaysia, Singapore and Thailand . The method will be done in this research is literature study and benchmarking method to the other countries with the purpose of continuous improvement in following the successes of low accident rates countries. The result of this study is the policy regarding the applicable sanctions in Indonesia until now still need to be improved because the applied penalties are still relatively light and to enhance the deterrent effect of the company in case of work accidents. For reward, it is a need to make a policy rule about reward system in a form of incentive if ldquo zero accident rdquo target is fulfilled. It will motivate the company to continuously concern about the safety in the work environment. And excellent supervision needs to be added into the policy to improve safety culture. "
2017
T51658
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diennur Izzati Sugito
"Industri konstruksi memiliki risiko bahaya yang sangat tinggi, tidak terkecuali untuk industri EPC. EPC memiliki tahapan pekerjaan konstruksi yang sangat kompleks dengan durasi pekerjaan yang relatif lama. Karena ini, kecelakaan kerja sering terjadi di proyek EPC. PT XYZ merupakan industri konstruksi di bidang EPC dengan catatan TRIR (Total Recordable Incident Rate) di bawah 1 tetapi memiliki catatan near miss dan tindakan/kondisi tidak aman yang cukup tinggi. Hal ini berdampak kepada tingkat budaya keselamatan PT XYZ. Saat ini PT XYZ sedang berada di tingkat “independent” dan berencana di Tahun 2023 mencapat tingkat “Interdependent”. Untuk mencapainya maka tujuan penelitian adalah untuk melakukan identifikasi indikator SMK3 yang mempengaruhi budaya keselamatan, identifikasi hubungan antar variabel dan pengembangan model budaya keselamatan, dan identifikasi strategi untuk meningkatkan antar indikator budaya keselamatan yang sudah terbentuk. Untuk melakukan evaluasi digunakan indikator dari SMK3 Peraturan Pemerintah No. 50/2012 dan ISO 45001:2018. Hasil penelitian menyimpulkan terdapat 84 indikator SMK3 dan budaya keselamatan yang teridentifikasi dan divalidasi oleh pakar. Telah teridentifikasi 69 indikator dominan menggunakan SEM-PLS dengan perangkat lunak SMART PLS.
Hubungan antar variabel menunjukkan bahwa SMK3 ISO 45001:2018 memediasi
SMK3 PP 50/2012 dengan budaya keselamatan. Validasi Pakar menunjukkan bahwa
terdapat hubungan signifikan terhadap SMK3 PP 50/2012 dengan budaya keselamatan.
Telah teridentifikasi 11 rekomendasi strategi dari model hubungan yang terbentuk.

The construction industry has a very high risk of danger, and the EPC
(Engineering, Procurement, Construction) industry is no exception. EPC has a very
complex stage of construction work with a relatively long duration of work. Due to this,
a syringe work accident occurred in the EPC project. PT XYZ is a construction industry
in the EPC sector with a TRIR (Total Recordable Incident Rate) record below 1 but has
a fairly high record of near miss and unsafe actions / conditions. This has an impact on
the safety culture level of PT XYZ. Currently PT XYZ is currently at the "independent"
level and plans identify indicators of OHSMS and safety culture, a system of
relationships between variables and the development of models for safety culture, and
strategies to improve the established indicators of safety culture. To conduct evaluation
and indicators of OHSMS Government Regulation No. 50/ 2012 and ISO 45001: 2018.
To carry out the evaluation used indicators from SMK3 Government Regulation no.
50/2012 and ISO 45001:2018. The results of the study concluded that there were 84
indicators of SMK3 and safety culture which were validated by experts. There have
been 69 dominant indicators using SEM-PLS with SMART PLS software. The
relationship between variables shows that ISO 45001:2018 SMK3 mediates PP 50/2012
SMK3 with a safety culture. Expert validation shows that there is a significant
relationship between SMK3 PP 50/2012 and safety culture. There have been 11
strategic recommendations from the relationship model formed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmad Parmadhi
"ABSTRAK
Pemerintah telah melakukan upaya agar dapat mengurangi tingkat tingginya kecelakaan kerja saat ini dengan mengeluarkan peraturan perundang-undangan yaitu UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dan Permenaker No.05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen K3. Namun paradigma negatif menjadikan budaya yang menghasilkan masalah sulitnya penerapan sistem manajemen K3. Masalah tersebut berdampak langsung pada buruknya kinerja keselamatan kerja di lingkungan kerja yang merupakan salah satu faktor penyebab tinggi kecelakaan pada perusahaan jasa konstruksi. Penelitian ini dilakukan dengan melihat kematangan atau kedewasaan penerapan sistem manajemen K3 dan pengaruh budaya keselamatan yang dapat meningkatkan kinerja pada perusahaan jasa konstruksi. Structural Equation Model SEM merupakan gabungan dari dua metode statistik yang terpisah. Dalam penelitian ini hasil variable yang signifikan sebanyak 50 hubungan dari 99, dimana Budaya keselamatan dan kematangan sistem manajemen K3 mempengaruhi peningkatan kinerja keselamatan R-Square sebesar 0,761 dan kinerja proyek sebesar 0,464. Hasil dari penelitian yang paling dominan adalah Budaya Norma dan Manajemen yang mempengaruhi investigasi kejadian dan Komunikasi dan Konsultasi terhadap kinerja keselamatan dan kinerja proyek.

ABSTRACT
the government has made efforts in order to reduce the level the high accident current orking by issuing legislation, UU No.1 tahun 1970 about safety and Permenaker No.05 Men 1996 about system management safety . But paradigm negative made cultural produce an issue of the difficulty of application of the system management safety. the issue directly affected the poor performance occupational safety in work environment in which is one of the causes of high accident to companies construction services. This research is conducted by seeing ripeness or maturity application of the system management safety and influence culture that would improve safety performance on service companies construction. The Structural Equation Model SEM is a combination of two forms. In this research results variable significant as many as 50 relation of 99. Where Safety culture and maturity of safety management system affect the increase in the safety performance with R Square 76,1 and project performance with R Square 46,4 . The result of research most dominant were cultural norms and normal management that affects investigation of events and communication and consultation of the performance of safety and performance project. "
2017
T48784
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Indra Nur Pratama
"Penelitian ini membahas mengenai Evaluasi Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) berdasarkan Peraturan Menterei PUPR No 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dan Instrukai Menteri PUPR No 2 Tahun 2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dalam Penyelenggaraan Jasa Konstruksi pada proyek pembangunan rumah susun dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. SMKK merupakan istilah baru yang diperkenalkan oleh Permen PUPR No 10 Tahun 2021 di mana ini merupakan istilah baru pengganti Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di mana SMK3 sendiri sudah berada di dalam SMKK. Kemudian akibat terjadinya pandemi COVID-19, disusunlah Protokol Pencgahan COVID-19 yang mengacu pada Inmen PUPR No 2 Tahun 2020 yang dimasukkan menjadi bagian dari SMKK sehingga pada penelitian ini keduanya dievaluasi secara bersmaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses penerapan SMKK pada proyek pembangunan rumah susun (rusun), mengevaluasi penerapan SMKK pada proyek pembangunan rusun berdasarkan Permen PUPR No 10 Tahun 2021 dan Inmen PUPR No 2 Tahun 2020 serta memberikan rekomendasi perbaikan dan tindak lanjut jika tingkat pemenuhan SMKK terhadap peraturan yang ada masih rendah. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif di mana pada umumnya penelitian kualitatif ini didesain secara deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah tingkat pemenuhan SMKK berdasarkan peraturan yang ada serta memberikan rekomendasi perbaikan dan tindak lanjut untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

This study discusses the Evaluation of the Construction Safety Management System (CSMS) based on The Ministry of Public Works and Housing (Kemen PUPR) Regulation No 10 of 2021 concerning Guidelines for CSMS and Instructions of Kemen PUPR No 2 of 2020 regarding the Protocol to Prevent the Spread of Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) in the Implementation of Construction Services on apartment construction projects to improve construction safety performance. CSMS is a new term introduced by Kemen PUPR Regulation No 10 of 2021 which is a new term to replace the Occupational Health and Safety (OHS) Management System where OHS Management System itself is already included in CSMS. Then due to the COVID-19 pandemic, a COVID-19 Prevention Protocol was compiled which refers to Instructions of Kemen PUPR No 2 of 2020 which was included as part of the CSMS so that in this study both were evaluated simultaneously. The purpose of this study was to find out how the process of implementing and evaluating the implementation of CSMS in apartment construction projects based on Instructions of Kemen PUPR 10 of 2021 and Instructions of Kemen PUPR No 2 of 2020 and provide recommendations for improvement and follow-up if the level of compliance in CSMS against existing regulations is still low. This research was conducted qualitatively that was designed descriptively. The results of this study are the level of compliance in CSMS based on existing regulations and provide recommendations for improvement and follow-up to improve construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Gaol, Honris Suhartono
"ABSTRAK
Peraturan perundang-undangan K3 ditetapkan untuk melindungi pekerja dari bahaya-bahaya di tempat kerja. Perkembangan teknologi dan modernisasi yang mempengaruhi ketenagakerjaan berdampak pada pelaksanaan K3 di Indonesia. Tesis ini mengkaji bagaimana peraturan perundang-undangan K3 di Indonesia dalam perkembangan zaman sekarang. Penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan pendekatan telaah dokumen peraturan perundang-undangan dan wawancara dengan para pemangku kepentingan terkait K3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aturan pokok K3 butuh diperbaharui baik dari sisi terminologi dan sanksi. Pengembangan aturan tentang bahaya psikososial juga masih perlu dilakukan. Permasalahan tumpang tindih pengaturan K3 juga ditemukan.

ABSTRACT
Occupational Safety and Health Legislation is established to protect workers from hazards in the workplace. Technological developments and modernization affecting employment has impact on OSH in Indonesia. This thesis examines how OSH legislation in Indonesia is in today 39 s development. This study is a qualitative study with a lieterature review of legal documents and interviews with related OSH stakeholders. The results showed that the basic rules of OSH need to be updated both in terms of terminology and sanctions. Development of rules on psychosocial hazards is also necessary. Overlapping issues of OSH setting are also found."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wishnu Uzma Aljauza Puspoprodjo
"Dalam Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah Jumlah UMKM dan pekerja UMKM di Indonesia terus mengalami peningkatan.Namun, perlindungan terhadap aspek K3 pada pekerja UMKM belum optimal.Dalam rangka menyusun model SMK3 yang efektif untuk UMKM, penelitian inimengekplorasi tentang faktor-faktor penting yang terkait dengan penerapanSMK3 di UMKM melalui review terhadap hasil penelitian yang ada. Daripencarian yang dilakukan terhadap database full open access dari library UI meliputi Google Scholar. Jstor, Science Direct, SpringerLink, Taylor and Francis,proQuest diperoleh 709.103 artikel. Melalui evaluasi uji inklusi dan ekplusi,dipilih 34 literatur. Dari 34 literatur tersebut diperoleh bahwa faktor-faktorpenting yang diperlukan dalam implementasi SMK3 di UMKM adalah faktorkomitmen, manajemen risiko, regulasi dan standar, keterlibatan pihak ketiga,faktor training dan sumber daya manusia, faktor ekonomi, informasi dankomunikasi, dukungan manajemen, faktor keterlibatan pengusaha dan karyawan,faktor lingkungan kerja dan karakter bisnis UMKM, dan faktor administrasi,konsultasi dan inspeksi dan intervensi.

The number of SMEs and SMEs workers in Indonesia continues to increase.However, the frequency of aspects of OHS on SMEs workers has not beenoptimal. In order to develop an effective OHSMS model for SMEs, this researchexplores important faktors related to OHSMS implementation in UMKM througha review of existing research results. From the searches conducted on the full openaccess database of UI libraries including Google Scholar Jstor, Science Direct,SpringerLink, Taylor and Francis, proQuest obtained 709,103 articles. Throughinclusion and exploration evaluation, 34 literatures were selected. From 34literatures it is found that the important faktors needed in the implementation ofSMK3 in SMEs are faktors of commitment, management, regulations andstandards, risk faktors, training and human resources faktors, economic faktors,information dan communication, management, communication faktors andresponsibilities, occupational faktors and business characteristics, and faktors ofadministration, consultation and inspection dan intervention."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T51050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atta Rizky Suharto
"Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di perusahaan dapat diukur dengan berapa banyak kecelakaan yang terjadi setiap tahun dan banyak profesional telah mengembangkan indikator utama sebagai budaya keselamatan untuk mencegahnya. Perusahaan yang bergerak di bidang migas juga memiliki potensi risiko kebakaran, ledakan, pencemaran lingkungan dan kecelakaan kerja lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang penerapan budaya keselamatan di tempat kerja, khususnya perusahaan pengolahan minyak dan gas bumi dan akan digunakan sebagai perilaku keselamatan untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Studi penelitian melibatkan 356 pekerja di kantor dan lapangan PT XYZ melalui survei online yang menanyakan item demografis dan dimensi iklim keselamatan. Analisis statistik dilakukan dengan uji T sampel independen yang membandingkan item iklim keselamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim keselamatan dalam dimensi organsisasi, pekerjaan dan individu memperolah nilai masing-masing 4,23, 3,98 dan 4,36. Dilihat dari faktor keselamatannya, Personal Priorities and Need for Safety (PPNS) secara umum memiliki persepsi skor tertinggi di antara yang lainnya, sedangkan lingkungan kerja adalah yang paling rendah. Rata-rata perbandingan menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara iklim keselamatan berdasarkan lokasi kerja dan pendidikan. Sedangkan variabel posisi manajemen menunjukkan perbedaan rata-rata yang meliputi komitmen manajemen, komunikasi, lingkungan yang mendukung, keterlibatan, prioritas pribadi dan kebutuhan akan keselamatan, dan lingkungan kerja. Selain itu, terdapat tiga kategori temuan paling sering dari PEKA (Safety Observation) yaitu peralatan dan perlengkapan sekitar 61,29%, kondisi lingkungan 25,32%, dan Alat Pelindung Diri 5,34%. Dari hasil pengukuran Tingkat Kematengan Budaya K3 pada PT XYZ terlihat bahwa PT XYZ berada pada level kalkulatif dengan nilai 3,04. Ditinjau dari Level jabatannya yaitu manajemen 3,1 dan pekerja level bawah 2,98

The implementation of Occupational Health and Safety (OHS) in the company can be measured with how many accidents happened each year and many professionals have developed leading indicators as safety culture to prevent these. This study aims to provide comprehensive overview of safety culture implementation in the workplace, in particular oil and gas refining company and will be utilized as safety behaviour to achieve target set by the company. The research study included 356 workers in both office and field through online survey asking for demographic items and safety climate dimensions. The statistical analysis was performed with independent-samples T test comparing safety climate items. The study resulted the safety climate in the dimensions of the organization, work and individual earned values of 4.23, 3.98 and 4.36, respectively. Based on the safety factor, Personal Priorities and Need for Safety (PPNS) in general having highest score perception among others, while work environment has lowest score. The mean comparison showed there was no significant among safety climates based on work location and education. Meanwhile the variable of management position indicated mean difference including management commitment, communication, supportive environment, involvement, personal priorities and need for safety, and work environment. In addition, Three categories of common finding from Safety Observation (PEKA): equipment and supplies around 61.29%, environmental conditions 25.32%, and Personal Protective Equipment 5.34%. From the measurement results of the Safety Culture Maturity Level at PT XYZ, it can be seen that PT XYZ is at a calculative level with a value of 3.04. In terms of position level: upper management 3.1 and lower management 2.98."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hidayatullah
"ABSTRAK
Kecelakaan kerja merupakan permasalahan penting dalam proyek konstruksi. Dimensi yang berpengaruh terhadap kinerja keselamatan dan kinerja proyek adalah kebijakan kebijakan keselamatan, pembiayaan keselamatan, kebijakan reward, kebijakan punishment dan kelembagaan tujuan program, Tolok Ukur untuk Menilai setiap Tujuan, Kendala Utama, Lembaga yang Terlibat dalam Pelaksanaan Program, Pola Hubungan Peranan dan Relasi . Penelitian menggunakan data studi literatur dan kuisioner yang di analisa menggunakan SEM PLS. Dari 39 hubungan antar variabel terdapat 22 hubungan yang signifikan. Improvement dilakukan terhadap variabel dominan yaitu, kebijakan keselamatan, Kebijakan Pembiayaan dengan memasukkan biaya non keselamatan pada regulasi dan kelembagaan dengan membentuk lembaga K3 di tingkat perusahaan.

ABSTRAK
Work accidents are an important issue in construction projects. The dimensions that affect safety performance and project performance are the policies safety policy, safety financing, reward policy, punishment policy and institutions program objectives, Benchmarks for Assessing each Goal, Main Obstacles, Institutions Involved in Program Implementation, Roles and Relationships . The study used literature study data and questionnaires that were analyzed using SEM PLS. From 39 relationships between variables there are 22 significant relationships. Improvement are made to the dominant variables, namely the safety policy, Financing Policy by including non safety costs on the regulation and institutional by establishing a special agency OSH at the enterprise level."
2017
T48730
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Naufal Ghifari
"Skripsi ini membahas mengenai implementasi sistem manajemen keselamatan kontraktor pada perusahaan kontraktor tambang bernama PT. Cipta Kridatama. Penelitian ini dilakukan pada salah satu proyek drilling & blasting PT. Cipta Kridatama yang bertempat di Provinsi Jambi dan dikerjakan oleh sub-kontraktor bernama PT. Hanwha Mining Services Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian semi kuantitatif dengan desain deskriptif evaluasi dan berpedoman pada kuesioner penilaian sistem manajemen keselamatan kontraktor Contractor OHS Assessment Tools dari New South Wales Mine Safety Advisory Council, Australia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyek drilling & blasting PT. Cipta Kridatama - PT. Hanwha Mining Services Indonesia telah memenuhi kriteria nilai total untuk pekerjaan berisiko tinggi di pertambangan dengan rata-rata nilai total sebesar 90,65% dari nilai minimal 80%.

This thesis discusses the implementation of contractor safety management in a mining contractor company called PT. Cipta Kridatama. The study was done in one of the PT. Cipta Kridatama drilling & blasting project that placed in Jambi Province and enlisted PT. Hanwha Mining Services Indonesia as its sub-contractor. This study is a semi- quantitative one with a descriptive evaluative design and used the Contractor OHS Assessment Tools from New South Wales Mine Safety Advisory Council, Australia as a guideline. The result of this study showed that the drilling & blasting project that is currently in process by PT. Cipta Kridatama - PT. Hanwha Mining Services Indonesia has already filled the scoring criteria for a high risk contract in mining industry with an average scoring of 90.65% from the minimum score of 80%."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdausa Putri Astrida
"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh praktik manajemen keselamatan kerja dan resiliensi terhadap organizational citizenship behavior (OCB), serta peran persepsi risiko dan ketidak pastian kerja sebagai mediator dalam relasi tersebut, pada konteks industri perhotelan di Indonesia. Untuk pengambilan data, peneliti melakukan survei dengan menggunakan self-report qutionnaire. Sebanyak 295 responden yang terdiri dari karyawan hotel di berbagai daerah di Indonesia terlibat dalam penelitian ini. Hasil analisis data dengan Structural Equation Modeling (SEM) menunjukkan bahwa praktik manajemen keselamatan kerja tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap OCB, sedangkan resiliensi berpengaruh positif secara langsung terhadap OCB. Pengujian efek mediasi menemukan bahwa praktik manajemen keselamatan kerja berpengaruh secara negatif terhadap persepsi risiko, sedangkan persepsi risiko berpengaruh secara positif terhadap OCB, dengan demikian persepsi risiko memediasi relasi antara praktik keselamatan kerja dengan OCB. Selanjutnya, praktik keselamatan kerja memiliki pengaruh negatif terhadap ketidak pastian kerja, namun ketidak pastian kerja tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap OCB, dengan demikian ketidak pastian kerja tidak dapat memediasi relasi antara praktik manajemen kesehatan kerja dengan OCB. Sementara itu, resiliensi juga ditemukan berpengaruh secara negatif terhadap ketidak pastian kerja, namun ketidak pastian kerja tidak memiliki pengaruh terhadap OCB. Peneliti menduga hasil tersebut turut dipengaruhi oleh konteks penelitian di mana penelitian ini dilakukan. Penyelidikan lebih lanjut perlu dilakukan untuk memperdalam pemahaman terhadap hasil temuan dan mengujikan kembali model dari penelitian ini.

This study aims to investigate the effect of workplace safety management practices (WSP) and resilience on organizational citizenship behavior (OCB), as well as the role of perceived risk and job insecurity as mediators in this relationship, in the context of Indonesia hotel sectors. For data collection, the researcher conducted a survey using a self-report questionnaire. A total of 295 respondents consisting of hotel employees in various provinces in Indonesia were involved in this study. The results of data analysis using Structural Equation Modeling (SEM) show that workplace safety management practices did not have a direct effect on OCB, while resilience has a direct positive effect on OCB. Mediating effect analysis found that workplace safety management practices have a negative effect on risk perception, while risk perception has a positive effect on OCB, thus risk perception mediates the relationship between workplace safety management practices and OCB. Furthermore, workplace safety management practices have a negative effect on job insecurity, but job insecurity did not have a significant effect on OCB, thus job insecurity cannot mediate the relationship between workplace safety management practices and OCB. Meanwhile, resilience was also found to have a negative effect on job insecurity, but job insecurity had no effect on OCB. Researchers suspect that the results are also influenced by the research context in which this research is conducted. Further investigations need to be carried out to deepen the understanding about the findings and re-examine the model from this study"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>