Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131420 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ananda
"ABSTRAK
Kolostrum merupakan cairan ASI pertama yang kaya akan protein dan mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh yang berfungsi melindungi tubuh terhadap infeksi. Pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kemantian balita. Masih sedikitnya penelitian mengenai hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap kejadian pneumonia balita menjadi alasan dilakukannya penelitian ini. Penelitian yang melihat hubungan IMD terhadap kejadian pneumonia balita usia 2-23 bulan di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Kalideres tahun 2018 ini menggunakan desain kasus kontrol. Sampel penelitian adalah 62 kasus dan 62 kontrol. Dari hasil penelitian didapatkan hubungan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap kejadian pneumonia balita usia 2-23 bulan di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2018 dengan OR 2,527 (95% CI 1,173 - 5,364). Artinya, balita usia 2-23 bulan yang tidak melakukan IMD memiliki risiko 2,527 kali lebih besar menjadi sakit pneumonia dibandingkan dengan balita usia 2-23 bulan yang melakukan IMD.

ABSTRACT
Colostrum is the first breast milk that rich in protein and contains antibodies or immune serving as bodies protection against infection. Pneumonia is one of main causes of death among infants. Fewer researchers on relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among infants was the reason for this study. This research sees relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among 2-23 months infants on MTBS at Kalideres public health center 2018 by using case control method. Samples of this research are 62 cases and 62 controls. Result of this research shows relation of early breastfeeding's initiation to pneumonia among 2-23 infants on MTBS at Kalideres public health centers 2018 (OR 2,527 ; 95% CI 1,173 - 5,364). It means infants among 2-23 months without early initiation of brestfeeding have 2,527 times greater risks of pneumonia than infants among 2-23 months with early initiation of brestfeeding."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50297
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrida Fitri
"Kecamatan Limo merupakan kecamatan di Kota Depok dengan cakupan ASI eksklusif terendah pada tahun 2015 dan mengalami penurunan pada tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pelaksanaan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif di wilayah keraja UPT. Puskesmas Kecamatan Limo tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sumber data laporan KP-ASI yang dikumpulkan oleh kader masing-masing posyandu sepanjang tahun 2017 dan register kohort ibu yang dikumpulkan oleh Puskesmas Kecamatan Limo sejak tahun 2015 - 2017.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa ibu yang melaksanakan IMD 5,03 kali lebih berpeluang memberikan ASI eksklusif kepada bayinya selama 6 bulan dibandingkan ibu yang tidak melaksanakan IMD OR = 5,03 : 95 CI 2,8 ndash; 8,4. Serta terdapat perbedaan peluang pada masing-masing kategori variabel usia ibu, wilayah tempat tinggal, paritas, kunjungan ANC dan penolong persalinan dengan melaksanakan inisiasi menyusu dini IMD terhadap pemberian ASI eksklusif 6 bulan. Dimana peluang terendah pada ibu berusia < 20 tahun OR = 2,7 : 95 CI 0,28 ndash; 26,6 dan peluang tertinggi pada ibu yang tinggal di Kelurahan Limo OR= 6,5 : 95 CI 2,2 ndash; 19,4, ibu primipara OR= 5,7 : 95 CI 1,6 ndash; 9,8 , ibu dengan kunjungan ANC ge; 4 kali OR= 8,5 : 95 CI 2,1 ndash; 33,8, dan ibu dengan persainan di tolong oleh Dokter OR= 36,8 : 95 CI 3,4-396,7.

Limo sub district is a sub district in Depok City with the lowest coverage of exclusive breastfeeding in 2015 and decreased by 2016. The purpose of this study was to examine the relationship of early breastfeeding initiation IMD to exclusive breastfeeding in the Heath Center District of Limo in 2017. This study used cross sectional study design with data source of KP ASI report collected by each posyandu cadre during 2017 and mother cohort register collected by Limo District Health Center since 2015 2017.
The result of this research found that mother who carried out IMD 5,03 times more likely to give exclusive breastfeeding to her infant for 6 months than mother who did not implement IMD OR 5,03 95 CI 2,8 8,4. There was also difference of opportunity in each category of variable maternal age, residence area, parity, ANC visit and birth attendant by initiation u early IMD against exclusive breastfeeding 6 months. Where the lowest probability was for mothers aged.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saleh Budi Santoso
"Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di seluruh dunia. Setiap tahunnya diestimasikan sekitar 18% kematian anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia disebabkan oleh pneumonia. Faktor risiko pasti yang berkontribusi diantaranya yaitu balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia balita usia 12 -23 bulan setelah dikontrol terhadap confounder. Studi kasus kontrol ini dilakukan di tiga wilayah puskesmas Kota Cimahi berdasarkan angka insidens kasus pneumonia balita yang tertinggi di tahun 2012. Kasus adalah balita usia 12 - 23 bulan yang berkunjung ke sarana puskesmas penelitian periode Januari - Desember 2012 dan didiagnosa sebagai kasus pneumonia. Kontrol merupakan tetangga dari kasus, dengan perbandingan jumlah kasus dan kontrol yaitu 1:1. Besar sampel minimal sebanyak 133 untuk masing - masing kelompok. Analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Besar asosiasi balita yang tidak mendapat ASI eksklusif memiliki OR untuk terjadinya pneumonia sebesar 3,58 kali (95% CI: 2,08 - 6,19) dibandingkan yang mendapat ASI eksklusif setelah dikontrol terhadap confounder.
Penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu yang membuktikan kekuatan hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia pada balita. Berfokus pada daerah dengan angka insiden kasus penumonia yang tinggi, pihak dinas kesehatan dan puskesmas dapat lebih meningkatkan upaya promosi dan fasilitasi ASI eksklusif, menciptakan kawasan tanpa asap rokok di tingkat rumah tangga, pengurangan adanya paparan asap pembakaran di dalam rumah, peningkatan pengetahuan ibu berkaitan faktor risiko pneumonia.

Pneumonia is the biggest cause of death in children worldwide. Each year approximately 18% of estimated deaths of children under five worldwide are caused by pneumonia. Definite risk factors that contribute to them are children under five who are not exclusively breastfed.
The purpose of this study to determine the relationship of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia children under five age 12 -23 months after controlling for confounders.Case-control study was conducted in three areas of public health centers Cimahi City based incidence rates were highest children under five cases of pneumonia in 2012. Cases were children aged 12-23 months who visited the research public health centers means the period of January to December 2012 and was diagnosed as a case of pneumonia. Control is a neighbor of the case, the ratio of the number of cases and controls is 1:1. Minimum sample size for each of as many as 133 - each group. Multivariate analysis using logistic regression. Major association children under five who are not exclusively breastfed for the occurrence of pneumonia had an OR of 3.58 (95% CI: 2.08 to 6.19) than those who are breastfed exclusively after controlling for confounders.
This study reinforces previous research that proves the strength of association of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia in infants. Focusing on areas with a number of high incidence of cases of pneumonia, the health department and public health center could further enhance the promotion and facilitation of exclusive breastfeeding, creating a smoke-free area at the household level, reduction in exposure to combustion fumes in the house, increasing maternal knowledge of risk factors associated pneumonia.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarno
"Pneumonia merupakan pembunuh utama balita di dunia, lebih banyak dibandingkan penyakit lain seperti AIDS, Malaria dan Campak. Riskesdas 2013, menyebutkan insiden pneumonia di provinsi DKI Jakarta adalah 2,4%, prevalensi pneumonia sebesar 5,9%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola menyusui terhadap kejadian pneumonia pada balita 6-24 bulan setelah dikontrol kovariat (umur, jenis kelamin, Berat badan lahir, pertambahan berat badan hamil, pendidikan ibu, pemberian vitamin A dan adanya anggota keluarga perokok). Penelitian dilakukan dari bulan Mei-Juni di Jakarta Pusat.
Desain dalam penelitian ini kasus kontrol. Kasus adalah balita usia 6-24 bulan yang menderita pneumonia. kontrol adalah balita tetangga terdekat 6-24 bulan yang tidak menderita pneumonia. Sampel sebanyak 118 (kasus 59 dan kontrol 59). Analisis regresi logistik. Hasil penelitian OR = 3,528 (95%CI: 1,540-8,078). Balita yang tidak diberi ASI eksklusif berisiko 3,528 kali untuk menderita pneumonia dibandingkan balita yang mendapatkan ASI eksklusif saat 6 bulan pertama, setelah dikontrol adanya anggota keluarga perokok.

Pneumonia is a major killer in the world's children, more than other diseases such as AIDS, malaria and measles. Riskesdas 2013, the incidence of pneumonia in the province said Jakarta was 2.4%, the prevalence of pneumonia by 5.9%. The purpose of this study was to determine the relationship patterns of breastfeeding on the incidence of pneumonia in infants 6-24 months after the controlled covariates (age, gender, birth weight, weight gain pregnancy, maternal education, provision of vitamin A and their family members of smokers). The study was conducted of the month from May to June in Central Jakarta.
Design in this case-control study. Cases were children aged 6-24 months who suffered from pneumonia. Control is the nearest neighbor toddlers 6-24 months of age who do not suffer from pneumonia. A sample of 118 (59 cases and 59 controls). Logistic regression analysis. Results of the study OR = 3.528 (95% CI: 1.540 to 8.078). Infants who are not breastfed exclusively 3.528 times the risk of developing pneumonia compared to infants who were exclusively breastfed when the first 6 months, after controlling for family members of smokers.
"
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44272
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Rizki Santy
"Untuk mengukur derajat kesehatan suatu negara dapat diukur dari tingkat kesehatan ibu dan balita yang tergambar dari besarnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sebagai upaya penurunan AKB, pemerintah menggalakkan program Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang dilanjutkan dengan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku IMD di wilayah kerja UPT Puskesmas Neglasari Kota Tangerang, mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan, tempat persalinan, metode persalinan, pengetahuan, sikap, paritas, riwayat kunjungan Ante Natal Care (ANC), dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, dan sarana fasilitas pelayanan kesehatan dengan perilaku IMD di wilayah kerja UPT Puskesmas Neglasari Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan mix method melalui pendekatan sequential explanatory. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang melakukan persalinan di wilayah kerja Puskesmas Neglasari Kota Tangerang selama periode penelitian dengan jumlah responden untuk penelitian kuantitatif sebanyak 103 orang yang diperoleh melalui metode systematic random sampling, dan 10 informan kunci untuk penelitian kualitatif. Instrumen menggunakan kuesioner terstruktur dan pedoman wawancara yang dibuat dan disesuaikan dengan tujuan penelitian. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Sedangkan analisis data pada penelitian kualitatif meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

A country's health status can be measured from the health level of mothers and toddlers, which is reflected in the magnitude of the Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR). As an effort to reduce IMR, the government is promoting the Early Breastfeeding Initiation (IMD) program which is followed by exclusive breastfeeding for 6 months. This study aims to describe the behavior of IMD at Neglasari Community Health Center, Tangerang City, to find out the relationship between knowledge, education, work, age, attitude, parity, history of Ante Natal Care (ANC), family support, support from health workers, and health service facilities with behavior IMD at Neglasari Community Health Center, Tangerang City. This study uses a mixed method through a sequential explanatory approach. The population of this study was all patients who gave birth at the Neglasari Health Center in Tangerang City during the study period with a total number of respondents for the quantitative study of 103 people obtained through a systematic random sampling method, and 10 key informants for the qualitative study. The instrument uses a structured questionnaire and interview guidelines that are made and adapted to the research objectives. Quantitative data analysis using univariate, bivariate, and multivariate data analysis. While data analysis in qualitative research includes data reduction (data reduction), data display (data display), and drawing conclusions or verification."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Widi Astuti
"Keputusan memberikan ASI pada ibu remaja merupakan hal yang dilematis, ibu harus memenuhi tugas perkembangan remaja dan harus menjalankan peran sebagai orang tua. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui makna pengalaman ibu remaja dalam menjalani IMD dan memberikan ASI eksklusif. Penelitian menggunakan desain fenomenologi. Analisis dilakukan dengan tematik konten dari hasil wawancara terhadap 8 partisipan. Didapatkan sebelas tema, yaitu: pemahaman dan respon ketika melakukan IMD, pemahaman, masalah, keputusan, berbagai upaya dan kebutuhan serta harapan ibu remaja dalam pemberian ASI eksklusif. Penelitian merekomendasikan bahwa ibu remaja membutuhkan dukungan dari keluarga dan petugas kesehatan untuk dapat memberikan ASI eksklusif.

Decision to give breastfeeding in teenage mothers is a dilemma, the mother must meet the developmental task of adolescence and need to perform the role as parents. This study aim to identify the meaning of teenage mothers experience in implementing the early initiation and providing the exclusive breastfeeding. This study use a phenomenological research design. The data are analyzed using thematic content analysis from the interview of 8 participants. The researcher found eleven theme, namely the understanding and responses during the early initiation implementation, the understanding, the problem, the decision, a various attempts, and the teenage mothers needs and hopes in providing the exclusive breastfeeding. It is recommended that the teenage mothers need a family and health professionals supports to be able to provide the exclusive breastfeeding."
Lengkap +
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30773
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Herfia Risfiani
"IMD (inisiasi menyusu dini), pemberian ASI dini pada jam pertama sesudah bayi lahir, selain berdampak pada pertumbuhan, perkembangan dan perlindungan bayi, juga akan berdampak pada keberhasilan pemberian ASI eksklusif . Proporsi IMD di Kecamatan Wanaraja masih rendah yaitu sekitar 53,3% lebih rendah dari kecamatan tetangganya yaitu Kecamatan Karangpawitan, 63,3%.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya gambaran IMD di wilayah Puskesmas DTP WanarajaGarut tahun 2012 dan faktor-faktor apa saja yang terbukti berhubungan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, bersifat observasional yang cross sectional dengan pengumpulan data primer yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012 pada 97 responden.
Hasil penelitian menunjukkan proporsi inisiasi menyusui dini di Puskesmas DTP Wanaraja tahun 2011 masih rendah yaitu 53,6%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan inisiasi menyusui dini adalah promosi kesehatan, dukungan suami, dan dukungan petugas.
Masih rendahnya proporsi IMD di Puskesmas DTP Wanaraja disarankan agar Kepala Puskesmas DTP Wanaraja dapat memfungsikan petugas kesehatan di wilayah kerjanya untuk mempromosikan dan memfasilitasi IMD. Petugas kesehatan khususnya bidan, lebih proaktif dalam menyampaikan informasi tentang IMD. Dinas Kesehatan Kabupaten Garut agar membuat kebijakan tentang IMD, sekaligus membuat petunjuk pelaksanaan dan media informasi serta evaluasi dan koreksi tentang pelaksanaan dan pengawasan program tersebut.

IMD (early initiation), early breastfeeding in the first hour after birth, in addition to impact on growth, development and protection of infants, will also impact on the success of exclusive breastfeeding. Wanaraja proportion of IMD in the District is still low at about 53.3% lower than the neighboring sub districts Karangpawitan, 63,3%.
This study aims to prove the existence of IMD in the picture Wanaraja Garut DTP health centers in 2012 and what factors are shown to be associated.
The study was conducted using a quantitative approach, is a cross sectional observational study with primary data collection is carried out in March through June 2012 in 97 respondents.
The results showed the proportion of early initiation of breastfeeding in the health center in 2011 Wanaraja is still low at 53.6%. Variables that have a meaningful relationship with early initiation of breastfeeding is a health promotion, support my husband, and support staff.
The low proportion of IMD in the health center is recommended that the Head Wanaraja health centers Wanaraja can enable health workers in their working area to promote and facilitate the IMD. Health workers, especially midwives, to be more proactive in providing information about the IMD. Garut District Health Office in order to make policy on the IMD, as well as create guidelines and media as well as evaluation and correction of information about the implementation and supervision of the program.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Allisya Aurelia
"Pemberian ASI eksklusif memiliki dampak positif baik bagi ibu maupun bayinya, namun persentase cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-5 bulan di Nusa Tenggara Barat berdasarkan data Riskesdas 2018 hanya sebesar 20,3%. Hal ini masih dibawah target pencapaian indikator ASI Eksklusif yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-23 bulan di NTB. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel 802 bayi usia 0-23 bulan yang tinggal di NTB. Data yang digunakan bersumber dari Riskesdas 2018. Analisis data meliputi analisis univariat, analisis bivariat menggunakan chi square, dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil menunjukan bahwa, 56,7% diberikan ASI eksklusif. Analisis bivariat juga menunjukan antara paritas dan IMD dengan pemberian ASI eksklusif (p-value < 0,05). Analisis multivariat menu that parity and early initiation of breastfeeding (EIBF) were significantly associated with EBF (p-value < 0,05). Parity was the most dominant risk factor of EBF (p-value = 0,002 ; OR : 1,6 ; 95% CI : 1,1 – 2,1)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Frisky Valentina
"Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat sampai dengan usia 6 bulan. Cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi tahun 2016 adalah 43,5. Kondisi ini belum mencapai target nasional sebesar 80. Penelitian ini mengukur proporsi pemberian ASI eksklusif dan mempelajari faktor yang berhubungan pada bayi usia 0-6 bulan di Puskesmas Kecamatan Setiabudi dengan desain cross sectional. Penelitian menemukan bahwa proporsi pemberian ASI eksklusif untuk tahun 2017 sebesar 56,8 95 CI: 54 -66, hal ini mengindikasikan adanya perbaikan kondisi pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Kecamatan Setiabudi. Temuan lain adalah ada hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan bahwa peran tenaga kesehatan sangatlah penting terhadap keberhasilan dalam ASI eksklusif. Bidan dan kader perlu berperan lebih besar dalam pemantauan pemberian ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding is breastfeeding alone without any fluids or solids except vitamins, minerals or medicines up to 6 months of age. The exclusive breastfeeding coverage at Health Center of Setiabudi Subdistrict in 2016 was 43.5. This condition has not reached the national target of 80. This study among measured the proportion of exclusive breastfeeding and studied factors related to breastfeeding infants aged 0 6 months in Health Center of Setiabudi Subdistrict with cross sectional design. The study found that the proportion of exclusive breastfeeding for 2017 was 56.8 95 CI 54 66, indicating improvement in exclusive breastfeeding conditions in Health Center of Setiabudi Subdistrict. Another finding is that there is a relation between support of health workers and exclusive breastfeeding behaviors. This suggests that the role of health workers is crucial to success in exclusive breastfeeding, especially midwives and cadre roles in exclusive breastfeeding monitoring."
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S68520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda
"Skripsi ini membahas gambaran epidemiologi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Puskesmas Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang Januari - Maret Tahun 2009. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain serial kasus. Hasil yang ditemukan dari penelitian ini adalah 75% (36 ibu) responden yang melakukan IMD dari 48 ibu yang melahirkan di Puskesmas selama bulan Januari - Maret 2009. Karakteristik ibu yang melakukan IMD adalah sebagai berikut 72,22% responden berusia antara 20-35 tahun, 83,33% responden adalah ibu rumah tangga, 88,89% responden berpendidikan rendah, 86,11% responden berpendapatan rendah, 66,75 responden memiliki paritas 1-2 anak, 52,78% responden adalah suku jawa, 72,22% responden memiliki riwayat ANC ≥4 kali, 100% responden memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan, 88,89% responden melahirkan dengan usia kandungan <37 minggu, 86,11% responden mendapatkan dukungan dari suaminya, 97,22% responden mendapatkan referensi IMD dari tenaga bantu lahir, 94,44% responden tidak memiliki masalah dalam melakukan IMD. Karakteristik bayi yang melakukan IMD adalah seluruh bayi memiliki berat lahir ≥2500 gram, 58,83% bayi berjenis kelamin lak-laki, 97,22% bayi tidak memiliki masalah dalam melakukan IMD. 61,11% responden yang melakukan IMD bertempat tinggal di wilayah pesisir pantai. Seluruh responden memberikan ASI pertama kali kepada bayi <30 menit. Peran petugas kesehatan sangat besar dalam dilakukannya IMD oleh responden. Sebaiknya, petugas kesehatan juga menanyakan persetujuan IMD kepada responden. Promosi kesehatan dari nakes mengenai pentingnya IMD kepada Ibu-ibu yang akan melahirkan sangat dibutuhkan sehingga ibu-ibu melakukan IMD bukan hanya karena keinginan petugas tetapi ada karena keinginan ibu untuk memberikan yang terbaik bagi bayinya.

This thesis discussed about epidemiology description of early initiation of breastfeeding in Kecamatan Mauk public health center Kabupaten Tangerang on January ? March Year 2009. This research was a quantitative research with case series design. The result of this research shows that 75% respondent (36 mothers of 48 mothers) did early initiation of breastfeeding on January ? March Year 2009. The characteristics of mothers who did early initiation of breastfeeding are 72.22% respondents were 20-35 years old, 83.33% respondents worked as a housewife, 88.89% respondents were low educated, 86.11% respondents had low income per months, 66.75% respondents had parity of 1-2 children, 53.78% respondents were Javanese, 72.22% respondent had ≥4 times ANC, 100% respondents examined their pregnancy to the health care and health workers, 88.89% respondents were gave birth at <37 weeks of age pregnancy, 86.11% respondents were supported by their husband in giving early initiation of breastfeeding, 97.22% respondents got reference in giving early initiation of breastfeeding from health workers that helped they on giving birth, and 94.44% respondents had no problems in giving early initiation of breastfeeding. The characteristics of infants are 100% infants had birth weight ≥2500 gram, 58.83% infants were male, and 97.22% infants had no problems on doing early initiation of breastfeeding. 61.11% respondents lived in beach area. 100% respondents did early initiation of breastfeeding within 30 minutes. The researcher suggests that the health workers should ask the mothers agreement in doing early initiation of breastfeeding. Health promotion from health workers for the pregnant mothers is needed in order to develop the mothers; knowledge.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>