Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132858 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mellawani
"ABSTRAK
Pelaksanaan bedside handover oleh perawat di rumah sakit belum sesuai SOP, kurang efektif dan dan belum konsisten. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan perilaku caring perawat dengan pelaksanan bedside handover antar shift. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional pada 153 perawat pelaksana yang bekerja di rumah sakit dengan menggunakan kuesioner Handover Evaluaton Scale HES dan Measuring of Nurse Caring Behavior MNCB . Data dianalisis dengan uji korelasi pearson. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan perilaku caring perawat dengan pelaksanan bedside handover p < 0,001 dengan r = 0,537. Melalui bedside handover interaksi perawat dengan pasien meningkat, pasien dan keluarga berpeluang untuk terlibat dalam proses perawatan pasien. Interaksi yang dilakukan perawat dalam serah terima merupakan salah satu bentuk perilaku caring perawat terhadap pasien. Manajer keperawatan diharapkan dapat meningkatkan perilaku caring perawat dan pelaksanaa bedside handover dengan menyediakan SPO yang komprehensif, membuat program khusus untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan perawat pelaksana, melakukan sosialisasi dan pelatihan, melakukan bimbingan dan evaluasi, serta pemberian sanksi atau reward yang dapat memfasilitasi pelaksanan bedside handover dan caring.

ABSTRACT
The implementation of bedside handover by nurses in hospital has not been in accordance with SOP, is less effective and is not yet consistent. This study aims to identify the relationship between nurses rsquo caring behavior and the implementation of Inter shifts bedside handover. This study used a cross sectional design on 153 nurses who worked in hospitals using Handover Evaluation Scale HES and Measuring of Nurse Caring Behavior MNCB questionnaires. Data were analyzed by pearson correlation test. The result of the research shows that the caring behavior of nurse and the implementation of bedside handover p "
2018
T51463
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabet Herlyani Bota Koten
"Latar belakang: Situasi global akan efek pandemic menuntut pelayanan keperawatan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi CCTV, sehingga perilaku caring perawat yang merupakan inti dari keperawatan harus digantikan dengan penggunaan teknologi CCTV yang menimbulkan persepsi pasien tentang perilaku caring perawat. Tujuan: mengetahui hubungan antara kompetensi teknologi penggunaan CCTV dengan perilaku caring perawat di ruangan isolasi COVID-19 menurut persepsi pasien COVID-19 di RSUP Fatmawati Jakarta. Metode: deskriptif korelasi, pendekatan cross sectional. Sampel 140 pasien COVID-19 diambil dengan metode purposive sampling. Instrumen yang digunakan: A:karakteristik pasien, B:Technological Competency as Caring in Nursing Inventory (TCCNI), dan C:The Caring Nurse-Patient Interactions Scale (CNPI-23P). Analisis meliputi analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: proporsi perawat yang kurang kompeten sebesar 51,4%. Perilaku caring perawat baik sebesar 52,1%. Ada hubungan yang bermakna antara kompetensi teknologi penggunaan CCTV (p value=0,001), pendidikan (p value=0,003), frekuensi dirawat (p Value=0,001) dengan perilaku caring perawat menurut persepsi pasien. Tidak ada hubungan yang bermakna antara umur (p value=0,067), jenis kelamin (p value=0,666), lama dirawat (p value=0,937) dengan perilaku caring perawat menurut persepsi pasien. Kesimpulan: Kompetensi teknologi penggunaan CCTV 31 kali mempengaruhi peningkatan perilaku caring perawat dibandingkan perawat yang kurang kompeten, tanpa dikontrol oleh faktor determinan. Rekomendasi: Membuat regulasi tentang penggunaan teknologi CCTV di ruangan isolasi COVID-19. Mengembangkan program pelatihan penggunaan teknologi CCTV berbasis caring.

Background: The global situation of pandemic effect demands nursing services optimize the utilization of CCTV technology, so caring nurse behavior that is the core of nursing should be replaced with the use of CCTV technology that gives rise to the patient's perception of caring nurse behavior. Objective: to know the relationship between the competence of CCTV technology and caring behavior of nurses in the isolation room of COVID-19 according to the perception of COVID-19 patients at RSUP Fatmawati Jakarta. Method: descriptive correlation, cross sectional approach. A sample of 140 COVID-19 patients was taken by purposive sampling method. Instruments used: A:patient characteristics, B:Technological Competency as Caring in Nursing Inventory (TCCNI), and C:The Caring Nurse-Patient Interactions Scale (CNPI-23P). Analysis includes univariate, bivariate and multivariate analysis. Results: The proportion of incompetent nurses was 51.4%. Caring nurse behavior was good at 52.1%. There is a meaningful relationship between the technological competence of using CCTV (p value=0.001), education (p value=0.003), frequency of treatment (p Value=0.001) with caring behavior of nurses according to patient perception. There is no meaningful relationship between age (p value=0.067), gender (p value=0.666), length of care (p value=0.937) with caring behavior of nurses according to patient perception. Conclusion: The competence of cctv technology use 31 times affects the improvement of caring behavior of nurses compared to incompetent nurses, without being controlled by determinant factors. Recommendation: Make regulations on the use of CCTV technology in COVID-19 isolation rooms. Develop training programs for the use of cctv technology based on caring."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tsabitah Asfandima
"Penerapan keselamatan pasien oleh perawat di Indonesia masih rendah. Penyebab penerapannya masih kurang yaitu perilaku caring perawat yang belum optimal, salah satunya pada pencegahan pasien jatuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara perilaku caring dengan penerapan keselamatan pasien oleh perawat. Metode penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian merupakan 242 perawat yang sedang menjalani studi di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan diambil menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data pada penelitian ini merupakan kuesioner dengan 68 item. Data yang terkumpul dianalisis secara univariat dengan tendensi sentral serta proporsi dan analisis bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan antara penerapan keselamatan pasien dengan perilaku caring oleh perawat (p=<0,001; OR=4,021; α=0,05). Penerapan berperilaku jujur, menumbuhkan harapan, serta membantu pasien memenuhi kebutuhan manusia masih belum optimal, sehingga dijadikan saran untuk perawat agar meningkatkan penerapannya.

The level of patient safety application in Indonesia is relatively low. It happened because of caring behaviour that still not optimalized, including prevention of patient falls. This study aimed to identify the correlation of caring behaviour and patient safety application by nurse. The study design used correlation descriptive with a cross-sectional approach. The sample taken by purposive sampling method applied to 242 nurses that take a major in Faculty of Nursing Universitas Indonesia. All of the statistic data were obtained by questionnaire with 68 items on it. Collected data got analyzed by using central tendency and proportions, while chi square was tested for bivariate analyses. This study results indicated a correlation between patient safety and caring behaviour (p<0,001; OR=4,021; α=0,05). The researcher recommends that there should be a better improvement of nurse in honesty, enhancing hopes, and helping health patient with their human needs."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laily Rahmaniyah Sjarif
"Caring menjadi sari dari keperawatan dan sebagai core dari keperawatan itu sendiri. Perawat dituntut untuk memiliki sikap caring yang baik. Penanaman sikap caring dimulai sejak dalam masa pendidikan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap caring dosen dengan sikap caring mahasiswa. Penelitian ini penelitian kuantitatif dengan pengambilan data cross-sectional. Jumlah responden sebanyak 91 mahasiswa regular Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia angkatan 2014.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi mahasiswa terhadap caring dosen dengan sikap caring mahasiswa. Penelitian ini merekomendasikan perawat, mahasiswa dan dosen untuk menerapkan caring pada kesehariannya. Terlebih untuk institusi pendidikan keperawatan untuk melakukan evaluasi berkala terhadap sikap caring mahasiswa dan dosen.

Caring is the essence and core of nursing. Nurses are required to possess a proper caring attitude. Caring attitude is developed since in the academy. This study aimed to identify correlation between students perception on teachers caring attitude and students caring attitude. The study was quantitative with cross sectional approach. It involved 91 regular students of Faculty of Nursing of University of Indonesia batch 2014.
The result indicated that there was no significant correlation between students perception on teacher's caring attitude and students caring attitude. The study suggested for all nurses, nursing students, and teachers to apply caring attitude in their daily lives. Especially for nursing education institution to give periodic evaluation for teacher's and students caring behavior.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tronto, Joan C.
New York: Routledge , 1993
305.42 TRO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syafrina Arbaani Djuria
"Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menimbulkan masalah psikologis. Spiritualitas dapat memberikan kontribusi positif pada kesejahteraan psikologis individu. Tujuan penelitian yaitu mengetahui hubungan antara aspek spiritualitas dan dukungan keluarga terhadap kesejahteraan psikologis pada pasien kanker. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah pasien kanker berjumlah 150 pasien dengan teknik sampel purposive sampling di Rumah Sakit Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Instrument yang digunakan yaitu Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS), Daily Spiritual Experience Scale (DSES), Enriched Social Support Instrument (ESSI), Ryff’s Psychological Well-Being Scale (PWBS). Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, beragama Islam, pendidikan SD, menikah, ibu rumah tangga, penghasilan < UMP, rawat jalan, dan stadium lanjut. Hasil penelitian diperoleh terdapat hubungan yang bermakna pada spiritualitas, usia, gangguan yang dirasa, pendidikan, dan status berobat (p value <0,05) serta hubungan tidak bermakna pada jenis kelamin, agama, status pernikahan, pekerjaan, penghasilan, stadium kanker dan dukungan keluarga terhadap kesejahteraan psikologis (p value >0,05). Analisa multivariat diperoleh terdapat hubungan aspek spiritualitas dengan kesejahteraan psikologis (p-value 0,001) setelah dikontrol oleh gangguan yang dirasa dengan nilai OR sebesar 2,46. Kesimpulan bahwa ada hubungan spiritualitas terhadap kesejahteran psikologis, pasien dengan spiritualitas yang tinggi memiliki kesejahteraan psikologis yang baik. Penelitian ini memberikan pengaruh positif dalam penerapan intervensi perawatan spiritualitas pada pasien kanker dan merekomendasikan bahwa perlu memperhatikan aspek gangguan fisik dan emosional serta spiritualitas pada pasien kanker agar kesejahteraan psikologis dapat bertambah meningkat.

Cancer is a non-communicable disease that causes psychological problems. Psychological problems in cancer patients require aspects of spirituality and family support. The purpose of the study was to determine the relationship between aspects of spirituality and family support on psychological well-being in cancer patients. This research is a quantitative research with a cross sectional design. The study population was 150 patients with purposive sampling technique at the Regional Hospital of the Bangka Belitung Islands Province, Indonesia. The instruments used are the Edmonton Symptom Assessment Scale (ESAS), Daily Spiritual Experience Scale (DSES), Enriched Social Support Instrument (ESSI), Ryff's Psychological Well-Being Scale (PWBS). Most of the respondents were female, Muslim, primary school education, married, housewife, income < UMP, outpatient, and advanced stage. The results obtained a significant relationship on spirituality, age, perceived impairment, education, and treatment status (p value <0.05) and a non-significant relationship on gender, religion, marital status, occupation, income, cancer stage and family support. on psychological well-being (p value > 0.05). Multivariate analysis obtained the relationship between spirituality and psychological well-being (p value 0.001) after being controlled by perceived disturbances. The conclusion is that there is a relationship between spirituality and psychological well-being but there is no relationship between family support and psychological well-being in cancer patients. This study has a positive influence on the application of spirituality care and recommends that it is necessary to pay attention to aspects of physical and emotional disorders and spirituality in cancer patients so that psychological well-being can improve."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhartati
"Belum adanya gambaran tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan etika profesi keperawatan merupakan masalah di Rumah Sakit Metropolitan Medical Center Jakarta. Penerapan etika keperawatan yang tidak baik akan berdampak pada menurunnya mutu pelayanan keperawatan yang dapat berdampak pada pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang penerapan etika keperawatan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan penerapan etika profesi keperawatan oleh perawat pelaksana. Penelitian ini dilaksanakan di seluruh ruangan baik di poliklinik maupun diruang rawat inap Rumah Sakit Metropolitan Medical Center Jakarta dari tanggal 27 Mei 2002 sampai dengan 7 Juli 2002. Desain yang digunakan adalah deskriptif korelasi bersifat cross sectional kepada 127 perawat pelaksana. Analisis yang gunakan adalah univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50,4% perawat berperilaku etikal dalam memberikan asuhan keperawatan dan 49,6% kurang etikal, yang merupakan gambaran komposit dari otonomi, tidak merugikan berbuat baik, adil, jujur, dan menepati janji. Dari hasil analisis bivariat diketahui ruang tempat kerja berhubungan secara bermakna dengan penerapan etika. Hasil analisis multivariat menunjukkan pemahaman merupakan variabel yang paling berhubungan dengan penerapan etika setelah dikontrol dengan variabel tempat kerja.
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pimpinan rumah sakit untuk mengadakan kajian tentang program pengembangan sumber daya tenaga perawat yang telah berlangsung sebelumnya serta mengadakan crash programe untuk peningkatan pengetahuan perawat tentang etika keperawatan. Kepada PSDM dan manajer keperawatan tertinggi, menengah, dan bawah disarankan perlunya penggalangan dan intensifikasi pemahaman tentang etika keperawatan, role model pelayanan keperawatan yang etik dan profesional, reinforcement/penghargaan pada perawat pelaksana yang berprestasi. Bagi Pusdiknakes dan institusi Akper untuk dapat melakukan pembenahan kurikulum dan peningkatan proses pembelajaran etika keperawatan. Bagi organisasi profesi dapat menyusun langkah-langkah profesional pembinaan etika profesi bagi perawat ditatanan pelayanan kesehatan. Bagi peneliti lain agar dilakukan penelitian sejenis dengan cakupan populasi yang lebih luas dan desain yang berbeda.

One of the problems at the Metropolitan Medical Center Hospital Jakarta is the unavailability of evidence on the factors related to the implementation of professional code of ethics. High quality of nursing care in the context of nursing service required the nurses with ethical behaviors.
The purpose of this study was to describe the implementation of nursing ethics and to identity factors related to the implementation of nursing ethics by nurse providers at the MMC Hospital Jakarta. This research was implemented at all setting of services both at the out-patient and in-patient department, from 27'h May to 7th June 2002. The research utilized a descriptive correlation design and a cross sectional with quantitative research method. The numbers of respondents were 127 nurse providers out of 196 persons. The data was analyzed using univariate, bivariate, and multivariate statistical treatments.
The results showed that 50, 4% nurses had good ethical behaviors in providing nursing care, and 49, 6% were poor in ethics. The bivariate analysis revealed that work place of nurses has a significant correlation with nursing ethics implementation. While, the result of multivariate showed that the ethical comprehension of nurses was the determinant factor significantly related to implementation of ethics after controlled by workplace.
Based on the research finding, it's recommended to director of the MMC Hospital to review the existing nursing personnel development; and to conduct comprehensive training on nursing ethics for improvement of nurses' knowledge. Furthermore, recommendation is also directed to head of human resources development and nursing manager to strengthen and intensify nursing ethic internalization of nurse providers; create role model; and give reinforcement. It is also recommended to center of education for health personnel Diploma of Nursing Institution to review the curriculum; improving the learning strategy of nursing ethic. For Indonesian nurses association to develop guideline for conducive and operational supervision to nurses at workplace. More research with larger population, more variables, and using different research design.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T7048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wemby Adhiatma Satrio Prayogo
"Tesis ini membahas mengenai pidana penjara yang dilaksanakan di rumah tahanan yang seharusnya dilaksanakan di lembaga pemasyarakatan. Hal mengenai tempat pelaksanaan pidana sebenarnya sudah diatur dengan cukup baik dalam beberapa peraturan di Indonesia salah satunya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Dalam undang-undang tersebut disebutkan jika lembaga pemasyarakatan adalah tempat untuk melaksanakan pidana penjara sementara rumah tahanan adalah tempat untuk seorang yang berstatus sebagai tersangka/terdakwa menjalani masa tahanannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode yuridis normatif dengan menggunakan bahan hukum primer yang berupa peraturan perundang-undangan, Peraturan Pemerintah, dan Keputusan Menteri, dan bahan hukum sekunder berupa buku-buku, jurnal, skripsi, tesis, desertasi, artikel dan berita online. Kesimpulan dari penelitian ini ditemukan adanya narapidana yang menjalani pidana penjaraanya di rumah tahanan, termasuk para pejabat yang dijatuhi pidana penjara namun ditempatkan di rumah tahanan. Efektifitas pembinaan di rumah tahanan menjadi dipertanyakan karena sarana dan prasarananya yang berbeda dengan lembaga pemasyarakatan, selain itu pembinaan di lembaga pemasyarakatan sendiri diragukan efektivitasnya. Perlu adanya suatu pembaruan dalam undang-undang pemasyarakatan agar menjadi lebih jelas untuk masalah fungsi lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan terutama untuk masalah penempatan tahanan dan narapidana, kemudian fasilitas yang perlu ditambah agar pembinaan bisa menjadi efektif serta diperlukan suatu bentujk pemidanaan alternatif yang menggantikan pidana penjara untuk mencegah terjadinya Overcrowded, baik di rumah tahanan dan juga lembaga pemasyarakatan.

This thesis discusses imprisonment which is carried out in a detention center which should be carried out in a correctional facility. Matters regarding the place of the execution of the crime are regulated quite well in several regulations in Indonesia, one of which is Law Number 12 of 1995 concerning Corrections. In this law, if the correctional facility is a place to carry out sentences while the detention house is a place for a person who is a suspect/defendant to serve his term of detention. The method used in this research is the normative juridical using primary legal materials in the form of regulations, government regulations, and ministerial decrees, and secondary legal materials in the form of books, journals, theses, theses, dissertations, articles, and online news. The conclusion of this study found that there are prisoners serving prison terms in detention centers, including officials who were sentenced to imprisonment but were placed in detention centers. The effectiveness of guidance in a detention center is questioned because the facilities and infrastructure are different from those of the correctional facility, besides that, he can trust the guidance in the correctional institution itself. There is a need for reform in the law so that it becomes clearer for the problem of the function of prisons and detention centers, especially for the problem of placing prisoners and prisoners, then the facilities that need to be added so that guidance can be effective and an alternative form of punishment is needed to prevent overcrowding, both in detention centers and prisons."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindi Nabilla Maharani
"Remaja merupakan kelompok usia yang paling banyak ditemukan terlibat dalam perilaku melukai diri. Pola asuh adalah faktor yang sering ditemukan berhubungan dengan perilaku melukai diri remaja, dan resiliensi dinilai berpotensi untuk memediasi hubungan di antara keduanya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengeksplor peran resiliensi sebagai mediator antara pola asuh dengan perilaku melukai diri remaja. Sebanyak 478 remaja berusia 12-18 tahun telah mengisi tiga alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu Deliberate Self-Harm Inventory 9r, Parent as Social Context Questionnaire, dan 14 - Item Resilience Scale. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi memediasi sebagian hubungan pola asuh positif dan negatif dengan perilaku melukai diri (β=-0.041; β=0.021, p < 0.05). Secara spesifik, seluruh dimensi pola asuh positif (kehangatan, struktur dan parental autonomy) ditemukan dimediasi sebagian oleh resiliensi dalam hubungannya dengan perilaku melukai diri remaja (β=-0.113; β=-0.129; β=-0.111, p<0.05). Sementara itu hanya dua dimensi dari pola asuh negatif (penolakan dan chaos) yang ditemukan signifikan dimediasi sebagian oleh resiliensi (β= 0.068; β=0.050, p<0.05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola asuh positif dan negatif, serta mayoritas dimensi di dalamnya berhubungan dengan resiliensi, dan resiliensi berhubungan dengan perilaku melukai diri remaja

Adolescent are the groups found to be most involved in self-injurious behavior. Parenting is the factor that is often found related to self-injury behavior in adolescents. Resilience has potential to mediate the relationship between the two. The aim of the current study is to explore the role of resilience as a mediator between parenting and adolescent self-injury behavior. A total of 478 adolescents aged 12-18 years have filled out three measuring instruments used in the study, including Deliberate Self-Harm Inventory 9r, Parent as Social Context Questionnaire, and 14 - Item Resilience Scale. The results showed that resilience partially mediated the relationship between positive and negative parenting with adolescent self-injury behavior (β=-0.041; β=0.021, p<0.05). Specifically, all dimensions of positive parenting (warmth, structure and parental autonomy) were also found to be partially mediated by resilience in relation to adolescent self-injury behavior (β=-0.113; β=-0.129; β=-0.111, p<0.05). Meanwhile, only two dimensions of negative parenting (rejection and chaos) were found to be partially mediated by resilience (β= 0.068; β= 0.050, p<0.05). In conclusion, positive and negative parenting, and most of the dimensions in it were correlated with resilience, and resilience was also correlated with self-injury behavior in adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniaji
"ABSTRAK
Kelapa sawit adalah komoditas yang saat ini berkembang paling pesat di wilayah Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Banyaknya aktivitas budidaya komoditas ini dalam skala besar yang dilakukan oleh pihak swasta telah berdampak pada perubahan tutupan lahan serta berpengaruh pada kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar perkebunan. Tujuan umum dari penelitian ini adalah menyusun rencana upaya pemanfaatan lahan pertanian yang berkelanjutan di wilayah Bangka Barat untuk masa mendatang terkait dengan dampak negatif aktivitas kelapa sawit swasta pada kondisi lingkungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Metode penelitian secara umum menggunakan metode observasi lapangan, studi dokumen dan metode survei dengan teknik estimasi dan overlay. Penelitian menggunakan data sekunder berupa data dan peta penggunaan lahan historis selama periode 1990-2011, peta HGU sawit swasta dan peta-peta dasar RTRW. Data primer dalam penelitan didapatkan dari hasil wawancara dan digunakan untuk menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat sebagai dampak adanya aktivitas kelapa sawit swasta.
Hasil penelitian menunjukan bahwa konversi tutupan lahan menjadi lahan kelapa sawit swasta selama periode 1990-2011 di Kabupaten Bangka Barat dominan terjadi pada kelas perkebunan atau kebun seluas 15.492,2 ha, disusul kelas pertanian lahan kering campur semak dan kebun campur 7.978,6 ha dan kelas semak belukar seluas 6.513,4 ha. Dari sisi sosial ekonomi, aktivitas kelapa sawit swasta diketahui telah berpengaruh pada skala kepemilikan lahan oleh masyarakat, perubahan perilaku pola hidup masyarakat petani karet, dan hilangnya sistem kebun desa. Rencana pemanfaatan lahan sebagai hasil dan tujuan akhir penelitian dibuat dengan mempertimbangkan dampak aktivitas kelapa sawit swasta pada perubahan tutupan lahan serta kondisi sosial ekonomi masyarakat, di antaranya adalah melakukan aspek pertimbangan komoditas alternatif, penentuan luas dan lokasi masing-masing kombinasi dari komoditas alternatif dan mengikutsertakan beberapa nilai-nilai luhur sosial yang harus tetap terpelihara dalam aktivitas pertanian dan perkebunan di masa mendatang.

ABSTRACT
Palm oil is a commodity which currently grew with the most rapid rate at the region of West Bangka Regency, Bangka Belitung Islands Province. The many activities of cultivation of this commodity on a large scale by the private sector have an impact on land cover changes and on socio-economic conditions of communities around the plantation. The general objective of this research is to develop a plan of sustainable agricultural land use in West Bangka Regency for the foreseeable future related to the negative impact of private palm oil activities on environmental and socio-economic conditions of society.
Research methods in general using field observation method, document study and survey methods by estimation and overlay techniques. The study uses secondary data which are historical land use maps for the period 1990-2011, private oil concession maps and basic map of Spatial Planning. Primary data in the study obtained from the interviews which are used to describe the socio-economic conditions of society as a result of the presence of private oil palm activity.
The results showed that conversion of land cover into oil palm private land during 1990-2011 in the West Bangka Regency occured dominantly on plantation or garden class 15.492,2 ha, followed by dryland farming class mixed shrub and mixed plantations 7.978,6 ha and class shrub 6.513,4 ha. In terms of socio-economic, private palm oil activities is known to have an effect on the scale of land ownership by the community, changes in lifestyle behaviors on rubber farming community, and the loss of rural farm system. Land use plans as a result and ultimate goal of this research made by considering the impact of private palm oil activity on land cover change and socio-economic conditions of society, in between was doing consideration aspect of alternative commodities, determining the extent and location of each combination of alternative commodities and include several noble social values that should be maintained in agricultural and plantation activities in the future."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T39334
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>