Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169843 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Poudra Agusta Raindra Wardana
"Latar Belakang: Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia yang insidennya terus meningkat. Pajanan logam berat diketahui mempunyai efek gangguan kesehatan apabila terpajan dalam konsentrasi yang cukup, termasuk gangguan sistem kardiovaskular. Pajanan logam berat merupakan risiko yang harus dihadapi banyak pekerja. Pekerja sektor informal merupakan kelompok pekerja yang kurang mendapat perlindungan, sehingga lebih berisiko untuk mengalami gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pajanan logam berat terhadap peningkatan skor Framingham pada pekerja sektor informal.Metode: Desain penelitian adalah cross sectional, dengan jumlah sampel 96 pekerja informal laki laki yang dipilih secara konsekutif, di area pinggir jalan raya. Pada seluruh sampel dilakukan pemeriksaan kadar logam kadmium, kromium dan timbal dalam darah serta pemeriksaan laboratorium lainnya yang diperlukan untuk menghitung skor Framingham.Hasil : Kadar logam kromium dan timbal dalam darah pada semua menunjukkan nilai di bawah Indeks Pajanan Biologis IPB , sedangkan kadar Kadmium pada 5 pekerja menunjukkan nilai di atas IPB. Ada 13 pekerja 13,5 yang Skor Framingham termasuk golongan risiko tinggi. Ditemukan hubungan bermakna antara pajanan kadmium dengan skor Framingham OR 12,15, 95 CI 1,80-81,72 , serta adanya korelasi lemah yang signifikan dengan nilai r pearson sebesar 0,23. Tidak ditemukan adanya hubungan kadar logam lainnya, faktor individu dan faktor pekerjaan lain dengan skor Framingham.Kesimpulan: Pajanan logam Kadmium di atas IPB meningkatkan risiko skor Framingham tinggi sebesar 12 kali, meskipun korelasi lemah 23,5 . Pajanan logam berat kromium dan timbal tidak ditemukan hubungan dengan peningkatan skor Framingham.

Background Coronary Artery Disease is the number one cause of death globally more people die annually from Coronary Artery Disease. Heavy metal exposure has proven to be a major threat to health risk, including cardiovascular disorders at sufficient concentration. Many workers are exposed to heavy metals and informal workers belong to the unprotected population, therefore are at higher risk to have health problems. The aim of this study is to know the relationship between heavy metal cadmium, chromium, lead exposure and risk of coronary heart disesase using Framingham score among informal workers.Method The design of this study was cross sectional with 96 informal workers as sample. Cadmium, Chromium and Lead blood levels were measured and other laboratorium examination was conducted that are needed to calculate the Framingham Score.Results Chromium and Lead blood levels, were all below their Biologic Exposure Index BEI , 5 workers had Cadmium blood above the BEI , 13 workers had a high risk Framingham score 13,5 . Framingham risk score was significantly associated with Cadmium exposure with OR 12,15 , 95 CI 1,80 81,72. Pearson correlation between blood cadmium and Framingham score was significant with r 23,5 weak correlation .Conclusion A positive correlation was found between blood cadmium with Framingham score 23,5 . Chromium ad Lead blood levels had no association with Framingham score."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Annisa Abdullah
"Latar belakang :Pekerja sektor informal pinggir jalan adalah salah satu golongan pekerja yang kurang mendapatkan perhatian. Perkembangannya di Jakarta semakin pesat seiring berjalannya waktu. Hasil studi sebelumnya menunjukkan terdapat 46,7 pekerja sektor informal tepi jalan pengecat mobil mengalami gangguan fungsi paru, namun hingga saat ini belum ada penelitian mengenai penyakit infeksi pada pekerja informal pinggir jalan. Prevalensi TB pada masyarakat dewasa di DKI Jakarta adalah 0,6 , lebih tinggi dari prevalensi TB pada masyarakat Indonesia pada umumnya dan tertinggi kedua setelah Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi penyakit tuberkulosis paru pada pekerja informal pinggir jalan dan hubungannya dengan pajanan logam berat di wilayah DKI Jakarta. Metode :Desain yang digunakan adalah cross sectional, dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden. Digunakan data sekunder dari penelitian lain, berupa hasil pengukuran logam Cd, Cr dan Pb dalam darah. Variabel bebas lainnya adalah karakteristik pekerja dan karakteristik pekerjaan. TB ditentukan dengan data hasil pemeriksaan Rontgen Thoraks dan atau Pemeriksaan BTA serta riwayat penyakit Tuberkulosis dalam masa kerja. Analisis data menggunakan SPSS versi 20. Hasil : Prevalensi TB paru pada pekerja informal pinggir jalan adalah 18,75 . Ditemukan satu variabel yang berhubungan secara signifikan dengan TB paru, yaitu status gizi kurang OR = 73,00; 95 CI = 15,72-338,96 . Kesimpulan dan saran : Dengan demikian, maka disarankan kepada pihak terkait diantaranya Dinas Kesehatan dan Dinas Tenaga Kerja untuk melakukan upaya promotif dan preventif agar kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja sektor informal terutama pinggir jalan dapat lebih baik. Serta pemantauan pengoabatan TB terutama pada pekerja agar dapat dilaksanakan dengan tuntas.

Background We see that informal workers is one of group worker that has lack of concern by government of example, whereas the amount of them grow so fast by time. A study at different place showed that 46,7 of roadside car painting workers experienced lungfunction disorder. But there is no study that analyze disease caused by infection among the roadside informal workers, for example tuberkulosis. Prevalence of TB among adult in DKI Jakarta province is 0,6 , higher than TB prevalence in Indonesia, and Jakarta has the second highest prevalence after West Java Province. The aim of the study is to know the prevalence of TB among the roadside informal workers, anad the association between heavy metal exposure with the incidence of tuberkulosis on roadside informal workers in Jakarta. Method The design of this study is cross sectional design. There were 96 of respondens were studied. This study was use secondary data from other study, that is heavy metals Pb, Cd, and Cr levels in their blood. The independent variables in this research are job and worker characteristics. And this study analysis use SPSS 20 version. Result Prevalence that have tuberkulosis of the roadside informal workers is 18,75 . One variable had significant association with tuberkulosis, it is nutritional status of the roadside informal workers OR 72,000 95 CI 15,722 338,957. Summary Therefore suggested to District Health Office and to increase the promotif and preventive effort for better health and safety status of roadside informal workers. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58621
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Rizky
"ABSTRAK
Skripsi ini berisi tentang analisis tingkat risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) dengan metode perhitungan Framingham pada pegawai di BATAN – Serpong, Tahun 2011 - 2013. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor dan tingkat risiko penyakit jantung koroner berdasarkan metode perhitungan Framingham. Merupakan penelitian non – desain khusus, berupa penelitian deskriptif. Hasil analisis tingkat risiko penyakit jantung koroner yang didapatkan, yaitu terdapat trend peningkatan faktor dan tingkat risiko berdasarkan metode perhitungan Framingham, dimana tingkat risiko penyakit jantung koroner pada pegawai tahun 2013 dalam kategori low risk sebesar 88,2%, intermediate risk sebesar 11,6% dan high risk sebesar 0,2%. Saran yang dapat diberikan yaitu diperlukannya promosi kesehatan yang terprogram dengan baik dalam mencegah penyakit jantung koroner di tempat kerja.

ABSTRACT
This study is about risk level analysis of Coronary Heart Disease (CHD) using Framingham calculation method among workers at BATAN – Serpong, 2011-2013. The study aims to describe factors and risk level of coronary heart disease based on Framingham calculation method. Design of this study is descriptive. The result showed there were risk factor and risk level that trend increased based on Framingham method that showed that risk level of coronary heart disease among workers in 2013 have 88,2% low risk, 11,6% intermediate risk and 0,2 high risk. Suggestion that can be given based this result are managed health promotion programs to prevent coronary heart disease in the workplace."
2014
S56022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Ani
"Penyakit hiperkolesterolemia, hipertensi dan perilaku merokok merupakan salah satu faktor penyebab Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang menjadi penyakit pembunuh nomer satu di dunia (Dilley: 2000). Berdasarkan penelitian eksperimental, epidemiologi, dan klinis menyatakan bahwa peran kolesterol tinggi, dan kebiasaan merokok berpengaruh pada kejadian Penyakit Jantung Koroner (Allen : 2001). Berdasarkan data hasil pemeriksaan kesehatan di perusahaan PT ZA dibandingkan dengan kondisi wilayah Kalimantan Selatan bahwa faktor risiko PJK (kolesterol total, perilaku merokok dan tekanan darah) masih cukup tinggi sehingga dilakukan kegiatan intervensi promosi kesehatan. Intervensi ini bertujuan untuk mengetahui penurunan tingkat risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) setelah dilakukan dilakukan intervensi promosi kesehatan media kelompok A dan media kelompok B pada pekerja tambang di PT ZA Kalimantan Selatan Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian kuasi eksperimental.
Hasil penelitian ini adalah adanya penurunan yang signifikan antara hasil pengukuran kadar kolesterol total sebelum intervensi dengan sesudah intervensi pada kelompok A, adanya penurunan yang signifikan antara hasil pengukuran perubahan perilaku merokok sebelum intervensi dengan sesudah intervensi pada kelompok A dan pada kelompok B, tidak ada penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok A, sebaliknya ada penurunan yang signifikan pada tekanan darah sistolik sebelumm dan sesudah intervensi pada kelompok B, adanya penurunan yang signifikan antara hasil pengukuran perubahan tekanan darah diastolik antara sebelum intervensi dengan sesudah intervensi pada kelompok A dan kelompok B, adanya perbedaan yang signifikan pada penurunan faktor risiko PJK antara sebelum dengan sesudah intervensi pada kelompok A dan kelompk B, adanya perbedaan yang signifikan antara penggunaan media A lebih efektif dari pada media B pada kegiatan intervensi penurunan faktor risiko dan penurunan kolesterol total. Kegiatan intervensi promosi kesehatan menggunakan media booklet, penyuluhan, konseling gizi, seminar kesehatan mampu memberikan perubahan yang positif pada perubahan perilaku kesehatan.

Disease hypercholesterolemia, hypertension and smoking behavior is a risk factor for coronary heart disease (CHD), which became the number one killer disease in the world (Dilley: 2000). Based on experimental research, epidemiology, and clinical states that the role of high cholesterol, and smoking habits affect the incidence of coronary heart disease (Allen: 2001). Based on data from the health examination at company PT ZA compared with South Kalimantan condition that CHD risk factors (total cholesterol, smoking and blood pressure) is still high enough to do health promotion interventions. This intervention aims to determine the degree of reduction in risk of coronary heart disease (CHD) after the media health promotion intervention group A and group B media in miners in South Kalimantan PT ZA Year 2014. Kind of research is quantitative quasiexperimental research design.
These results are a significant decrease between total cholesterol measurement results before the intervention to after intervention in group A, a significant decrease between the results of measurements of changes in smoking behavior before the intervention to after intervention in group A and in group B, there was no reduction significant in systolic blood pressure before and after the intervention in group A, whereas no significant reduction in systolic blood pressure sebelumm and after intervention in group B, a significant decrease between the results of measurements of diastolic blood pressure changes between the pre-intervention to post-intervention in group A and group B, a significant difference in the reduction in CHD risk factors between the before to after intervention in group A and B batches, there are significant differences between the use of a more effective medium than in medium B in the intervention and risk factor reduction in total cholesterol reduction. Health promotion interventions using media booklet, counseling, nutrition counseling, health seminars able to deliver positive changes in health behavior changes.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maulidya Sari
"Penyakit Jantung Koroner merupakan prevalensi yang cukup tinggi di masyarakat umum maupun pekerja, serta menyebabkan kematian sebesar 36,5 kesakitan dan tidak mampu kerja. Prevalensi PJK tahun 2013 sebesar 1,5.Salah satu faktor risiko PJK adalah hiperglikemia yang berperan penting dalam proses aterosklerosis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan hiperglikemia dengan risiko PJK pada pekerja sektor formal dengan menggunakan pendekatan Framingham Risk Score untuk menentukan risiko PJK pada pekerja. Desain penelitian ini adalah studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari hasil pemeriksaan berkala Pekerja Sektor Formal di Indonesia tahun 2015-2016. Analisis data yang digunakan adalah Cox Regressi. Hasil analisis menemukan bahwa pekerja yang hiperglikemia berisiko 3,818 kali 95 CI 2,451-5,950) berisiko PJK dibandingkan dengan yang tidak hiperglikemia setelah dikontrol dengan kadar trigliserida. Pekerja dapat menerapkan pola makan sehat dan rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah serta pemeriksaan kesehatan lain untuk mencegah hiperglikemia dan mengetahui risiko PJK"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadek Agus Budhiadnya
"Penyakit jantung koroner telah lama dikenal sebagai pembunuh utama di dunia. Penelitian menunjukkan sekitar 80 persen dari semua PJK dapat dicegah dengan mengendalikan tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi, bersama dengan mengadopsi perilaku gaya hidup sehat. Di PT X, PJK masih merupakan penyebab utama kematian pekerja, data 7 tahun terakhir ada 95 kasus jantung dan 10 kematian akibat PJK. Karena itu, penting untuk melihat bagaimana pengaruh karakteristik dan perilaku terhadap PJK. Desain penelitian kuantitatif ini adalah cross sectional dengan 250 responden sampel yang dipilih secara acak, menggunakan data medis perusahaan PT X di Kalimantan Timur. Penelitian ini menggunakan wawancara pada sampel responden yang dipilih secara acak. Hasil telitian mendapatkan faktor risiko dominan yang bisa dimodifikasi yaitu kebiasaan merokok, perokok lebih berisiko hampir 8 kali dibandingkan bukan perokok (OR 7,939; 4,130 – 15,250). Faktor risiko dominan yang tidak dapat dimodifikasi yaitu umur, mereka yang berusia di atas atau lebih dari 40 tahun 6 kali lebih berisiko dibandingkan dengan pekerja di bawah 40 tahun (OR 6,126; 3,352 – 11,195). Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan manajemen program kesehatan kerja khususnya program berhenti merokok, penegasan area kerja dilarang merokok, dan promosi kesehatan bahaya rokok di PT X.

Coronary heart disease has long been recognized as the world's leading killer. Research shows about 80 percent of all coronary heart disease can be prevented by controlling high blood pressure, diabetes and high cholesterol, along with adopting healthy lifestyle. In PT X, CHD is still the main cause of worker death, the data from the last 7 years has 95 heart cases and 10 deaths cause by CHD. Therefore, it is important to see how characteristics and behavior influence CHD. Design of this research is a quantitative cross-sectional study with 250 samples taken randomly, uses medical data on PT X in East Kalimantan. This study uses interview collect randomly. The research results show that the dominant risk factor that can be modified is the smoking habit, smoker has 8 times more at risk than nonsmoker (OR 7.939; 4.130 – 15.250). The dominant risk factor that cannot be modified is the age, those who are 40 years old or more workers more than 40 years age hasare 6 times more at risk than workers under 40 years old age (OR 6.126; 3.352 – 11,195). The company should improve the management of occupational health program specially smoking cessation program, affirmation of prohibited smoking areas, and health promotion of the dangers of smoking at PT X"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqah Indri Amalia
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang ada kaitannya dengan faktor gizi serta memiliki kontribusi besar dalam tingkat mortalitas di Indonesia. Melalui penelitian dengan disain studi cross sectional diharapkan dapat diketahui hubungan antara karakteristik demografi (status migrasi dan lokasi tinggal), asupan makanan (asupan energi, karbohidrat, lemak, kolesterol, serat dan asupan gorengan per hari), aktivitas harian (tingkat aktivitas fisik dan waktu tempuh) dan status gizi (Indeks Massa Tubuh dan lingkar perut) dengan tingkat risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) pada karyawan laki-laki berusia 30 tahun ke atas di Perusahaan Alat Berat, Cikarang. Data diambil dengan metode wawancara untuk karakteristik demografi. Asupan makanan diketahui dengan wawancara menggunakan semi-kuantitatif FFQ, dan aktivitas fisik dengan wawancara menggunakan adaptasi kuesioner GPAQ versi 2. Tingkat risiko PJK diukur dengan metode skor Framingham data diperoleh dari hasil medical check-up bersama dengan data status gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata tingkat risiko PJK sebesar 12% dan masuk dalam kategori tingkat risiko sedang. Hubungan tingkat risiko penyakit jantung ditemukan bermakna secara statistik dengan status migrasi (p = 0,007), lokasi tinggal (p = 0,013), asupan gorengan per hari (p = 0,016), waktu tempuh (p = 0,036), IMT (p = 0,031) dan lingkar perut (p = 0,024).

Coronary Heart Disease (CHD) is one of non-communicable disease related to nutrition factors and contribute to high rate mortality in Indonesia. This research using cross-sectional study and aims to know the association between demographic characteristic (migration status and household location), food consumption (consumption of calorie, carbohydrate, fat, cholesterol, fiber and fried foods), daily activity (physical activity level and travel duration), nutritional status (BMI and waist circumference) with risk of coronary heart disease which defined by Framingham Score in male employee of Heavy Equipment Company, Cikarang. Data collected by interview method in order to know demographic characteristic and also to know daily food consumptions using semi-quantitative FFQ and level of physical activity using adopted GPAQ version 2. Risk of CHD and nutritional status known from respondent medical check-up status. The results of this research show that mean of CHD risk is 12% and it classified as moderate risk of CHD. This research find out that there are significant statistical association between risk of CHD with migration status (p = 0,007), home location (p = 0,013), daily consumption of fried foods (p = 0,016), travel time (p = 0,036), BMI (p = 0,031) and waist circumference (p = 0,024)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Dwi Hasriani
"Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyebab utama kematian pada kelompok kardiovaskular. Obesitas dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap progresivitas dari prediabetes menjadi DM tipe 2 dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Kondisi prediabetes dengan obesitas meningkatkan risiko kejadian PJK berdasarkan Cardiometabolic Disease Staging (CMDS). Penelitian ini menggunakan desain studi kohor retrospektif dengan data sekunder studi kohor faktor risiko PTM tahun 2011-2018. Sampel adalah 493 penduduk penduduk dewasa yang obesitas yang menjadi responden Studi Kohor Faktor Risiko PTM, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Hasil analisis multivariat menggunakan cox regression setelah dikontrol dengan usia dan durasi obesitas menemukan bahwa prediabetes memiliki nilai HR=0,80 (95%CI:0,462-1,387), p=0,429, yang berarti hubungan prediabetes dengan kejadian PJK pada penduduk dewasa yang obesitas tidak bermakna secara statistik.

Coronary Heart Disease (CHD) is a leading cause of death in the cardiovascular group. Obesity could increase a person's risk of progression from prediabetes to type 2 DM and increase the risk of cardiovascular disease. Prediabetes with obesity increases the risk of CHD events based on Cardiometabolic Disease Staging (CMDS). This study was used a retrospective cohort study design using secondary data on NCD Risk Factor Cohort Study in 2011-2018. The sample was 493 obese adult respondents in population of NCD Risk Factor Cohort Study whom met this study inclusion and exclusion criteria. The results of multivariate analysis using cox regression after being controlled by age and duration of obesity found that prediabetes had HR = 0.80 (95% CI: 0.462-1.387), p = 0.429 which means the relationship between prediabetes with CHD events in obese adult respondents was not statistically significant."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisnu Harmawan
"Data WHO menunjukkan 17.9 juta orang meninggal diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler dimana salah satunya adalah penyakit jantung koroner yang memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Sindrom metabolik merupakan masalah kesehatan serius yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena proses aterosklerosis. Berdasarkan data MCU PT XYZ tahun 2020-2022 didapatkan peningkatan angka kejadian sindrom metabolik sebesar 2.5% yang akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan risiko penyakit jantung koroner pada pekerja PT XYZ di tahun 2022 berdasarkan sindrom metabolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi potong lintang dengan 161 sampel responden. Sumber data yang digunakan adalah melalui kuesioner dan juga data hasil MCU tahun 2022. Hasil penelitian diketahui untuk faktor genetik didapatkan data bahwa variabel umur dan jenis kelamin pekerja mempunyai hubungan dengan risiko penyakit jantung koroner. Faktor lingkungan (shift kerja) tidak terdapat hubungan dengan risiko penyakit jantung koroner dan untuk faktor gaya hidup didapatkan data bahwa pola makan konsumsi karbohidrat dan lemak, indeks massa tubuh serta kebiasaan merokok mempunyai hubungan dengan risiko penyakit jantung koroner. Oleh karenanya perlu adanya tindakan pencegahan baik primer, sekunder maupun tersier untuk meminimalkan risiko penyakit jantung koroner baik pada individu pekerja maupun kepada perusahaan.

WHO data shows that 17.9 million people died due to cardiovascular disease and coronary heart disease has a high morbidity and mortality rate. Metabolic syndrome is a serious health problem that increases the risk of CHD due to atherosclerosis. Based on PT XYZ MCU data for 2020-2022, found that there was increasing the incidence of metabolic syndrome by 2.5% which would increase the risk of CHD. The purpose of this study was to analyze the factors associated with the risk of CHD in PT XYZ workers in 2022 based on metabolic syndrome. This study used a cross-sectional study approach with 161 sample respondents. The data source used was through a questionnaire and also data on the MCU results in 2022. The results of the study revealed that for genetic factors, found that the age and gender of workers had a relationship with the risk of CHD. Environmental factors (work shifts) had no relationship with the risk of CHD and for lifestyle factors, found that dietary patterns of carbohydrates and fats consumption, BMI also smoking habits had a relationship with the risk of CHD. Therefore it is necessary to have preventive measures both primary, secondary and tertiary to minimize the risk of CHD both to individual workers and to companies."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Rusliana
"Secara global penyakit tidak menular penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor risiko terhadap Penyakit Jantung Koroner berdasarkan hasil treadmill. Penelitian ini menggunakan cross sectional dengan sampel 173 responden. Sumber diperoleh dari MCU karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan bermakna secara statistik antara usia, hipertensi, kolesterol total, LDL, diabetes melitus, merokok, IMT, shift, dan stres dengan risiko PJK berdasarkan hasil treadmill, namun tidak terdapat hubungan antara HDL dengan risiko PJK. Setelah menggunakan regresi logistik, tujuh faktor risiko yang paling mempengaruhi PJK yaitu usia, hipertensi, kolesterol total, diabetes melitus, IMT, merokok, dan stres.
Non-communicable diseases globally the number one cause of death is ardiovascular disease each year. The aim of research to determine the relationship f risk factors for coronary heart disease based on the results of the treadmill. This tudy uses cross-sectional with sample 173 respondents. Sources obtained from CU employees.
The results showed a statistically significant relationship between ge, hypertension, total cholesterol, LDL, diabetes mellitus, smoking, BMI, shift, nd stress with the risk of CHD based on the treadmill, but there is no relationship etween HDL with CHD risk. After using logistic regression, seven risk factors that ost influence CHD are age, hypertension, total cholesterol, diabetes mellitus, BMI, smoking, and stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>