Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126051 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eduardina Klarisa Putri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelayakan solar photovoltaic PV rental kepada PT XYZ yang berlokasi di Cikarang ndash; Jawa Barat. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dengan melakukan analisis awal, mempersiapkan proyeksi laba rugi, proyeksi posisi keuangan, memproyeksikan free cash flow, dan menerapkan teknik perhitungan capital budgeting, yaitu NPV, IRR, Discounted payback period, dan profitability Index. Hasil dari penelitian ini mengindikasi profitabilitas yang tergambar dari NPV yang bernilai positif dan IRR yang lebih tinggi dari cost of capital untuk proyeksi 2x10 tahun dengan asumsi adanya kenaikan tarif listrik. Selanjutnya untuk hasil sensitivity analysis, ditemukan bahwa tarif listrik merupakan variabel paling sensitif terhadap NPV. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dari pengembangan lebih lanjut investasi solar PV pada perusahaan lain.

ABSTRACT
This study aims to perform a feasibility analysis of Solar Photovoltaic PV rental on PT XYZ by PT Asco Prima Surya that is located at Cikarang ndash West Java. The analysis method used in this research is started from conducting a preliminary analysis, preparing a projected income statement, preparing free cash flow statement, and applying the capital budgeting techniques which are Net Present Value NPV , Internal Rate of Return IRR , Discounted Payback Period, and Profitability Index. The result of this research indicates the project rsquo s profitability represents from positive value of NPV and IRR that is greater than cost of capital for 2 x 10 years projection with an incremental of electricity price. Moreover, from the sensitivity analysis found that electricity price appears as the most sensitive variable. The result of this study could be useful for further development of solar PV investment at other company. "
2018
T50509
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romadhona
"Saat ini Indonesia masih menggunakan pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil yang tinggi akan berdampak buruk bagi lingkungan, maka dari itu untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dibutuhkan pengembangan pembangkit listrik energi terbarukan, salah satunya adalah Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Penelitian ini membahas mengenai analisa ekonomi perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Apartemen Taman Melati Depok yang terhubung jaringan PLN dengan software PVSyst. Rencana PLTS ini akan dibangun di atap Apartemen dengan menggunakan luas 437 m2 dengan daya yang dibangkitkan 90400 Wp. Menggunakan modul surya dengan kapasitas 565 wp sebanyak 160 modul. PLTS ini dapat menghasilkan listrik per tahun 116600 kWh/tahun. Cost Of Energy (COE) PLTS ini sebesar Rp. 828.07/kWh. Analisa Ekonomi menggunakan Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), dan Discounted Payback Period (DPP) untuk menentukan layak atau tidak pembangunan PLTS ini. Berdasarkan hasil perhitungan, nilai NPV sebesar Rp. 460,053,817.28, sedangkan nilai PI sebesar 1.394, dan nilai DPP sekitar 15 tahun 4 bulan lebih cepat dari umur proyek yaitu 30 tahun. Dengan demikian investasi Proyek PLTS Apartemen Taman Melati layak untuk dilanjutkan.

Currently, Indonesia is still using fossil fuel power plants. The high use of fossil fuels will harm the environment, therefore to reduce the use of fossil fuels, it is necessary to develop renewable energy power plants, one of which is a solar photovoltaic power plant. This study discusses the economic analysis of planning a soalr photovoltaic power plant at the Taman Melati Depok Apartment which is connected to the PLN network with the PVsyst software. This PLTS plan will be built on the roof of the apartment using an area of 437 m2 with generated power of 90,400 Wp. Using solar modules with a capacity of 565 Wp as many as 160 modules. This PLTS can generate electricity per year 116600 kWh/year. The Cost of Energy (COE) for this PLTS is Rp. 828.07/kWh. Economic analysis uses Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), and Discounted Payback Period (DPP) to determine whether this PLTS is feasible or not. Based on the calculation result, the NPV value is Rp. 460,053,817.28, while the PI value is 1.394 and the DPP value is around 15 years and 4 months, which is faster than the project age, which is 30 years. Thus the investment in the Taman Melati Apartment PLTS project is feasible to continue. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marganda, Naek
"Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS saat ini sedang berkembang pesat di dunia termasuk di Indonesia karena sifatnya yang ramah lingkungan tanpa mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Pesatnya perkembangan teknologi elektronika daya berdampak pada meningkatnya penggunaan PLTS dan peralatan rumah tangga yang bersifat non-linear yang menggunakan teknologi inverter. Pada PLTS, inverter digunakan untuk mengubah listrik arus searah (direct current/DC) dari sinar matahari menjadi arus bolak-balik (alternating current/AC). Inverter biasanya memiliki kecepatan switching yang lebih tinggi dari 1 kHz, yang dapat menyebabkan distorsi bentuk gelombang pada keluaran daya AC, seperti harmonisa dan disturbansi pada rentang frekuensi 9-150 kHz. Distorsi ini dapat mempengaruhi kinerja peralatan itu sendiri maupun peralatan tetangga yang terhubung ke jaringan tenaga listrik yang sama. Penelitian ini difokuskan untuk menganalisis pengaruh berbagai jenis beban peralatan linear dan non-linear terhadap harmonisa dan disturbansi 9-150 kHz pada PLTS Atap on-grid melalui pengukuran dengan osiloskop berbasis komputer dan Power Quality Analyzer (PQA). Melalui analisis korelasi, penelitian juga mencari tahu hubungan harmonisa dengan disturbansi 9-150 kHz yang ditimbulkan pada sistem PLTS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara PLTS dengan beban non-linear meningkatkan harmonisa tegangan dan disturbansi 9-150 kHz. Analisis korelasi menunjukkan bahwa tegangan harmonisa dan tegangan disturbansi 9-150 kHz memiliki hubungan yang sangat kuat pada saat PLTS dengan beban kapasitor dan peralatan non-linear.

The usage of Photovoltaic (PV) energy system as a solar power plant has been growing rapidly in the world, because it is clean without emitting greenhouse gasses. The rapid development of power electronics technology has an impact in the development of PV system and the usage of non-linear household appliances that use inverter technology. In PV system, an inverter is used to convert direct current (DC) power from sunlight to alternating current (AC). Inverters usually have a switching rate higher than 1 kHz, which may cause waveform distortions and disturbances in AC power output, such as harmonics (< 2 kHz) and disturbance in the frequency range 9-150 kHz. These disturbances may affect the performance of equipment, as well as neighbor equipment connected to the same network. This research is focused on analyzing the effect of various types of linear and non-linear equipment loads to the harmonics and disturbance in frequency 9-150 kHz on the Grid-connected Rooftop PV System by conducting laboratory measurement using a computer-based oscilloscope and power quality analyzer. Through correlation analysis, research also finds out the relationship between the harmonics and the disturbances in frequency 9-150 kHz generated in the Rooftop PV System. The results show that the interaction between PV system and non-linear loads increased the harmonics voltage and disturbance 9-150 kHz. Correlation analysis shows that the harmonic voltage and the diturbance 9-150 kHz have a very strong relationship when the load of PV system is capacitor and non-linear equipment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afra Moedya Abadi
"Konsumsi energi nasional yang semakin meningkat sementara cadangan energi fosil yang menipis membuat Indonesia terjerembap ke dalam krisis energi. Hal ini memberikan tekanan kepada Indonesia untuk segera melakukan transisi energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT). Tenaga surya menjadi salah satu peluang alternatif EBT yang menjanjikan dengan total potensi 207.898 GW. Sayangnya realisasi penggunaannya baru mencapai 2,26% dari total potensinya sejak tahun 2023. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena kebutuhan lahan yang besar sehingga capital expenditure (CAPEX) meningkat. Untuk mengurangi CAPEX terkait lahan, implementasi PLTS dapat dimaksimalkan di aset infrastruktur tol,terkhusus jalur Bali Mandara. Rancangan penambahan PLTS ini akan menghasilkan, daya sebesar 6.700.967 kWh/tahun. Hasil perhitungan ekonomi menunjukan bahwa rancangan ini layak untuk diimplementasikan dengan NPV sebesar $ 753.813,99, IRR sebesar 10%, payback period sebesar 9 tahun 4 bulan, dan profitability index sebesar 1,41. Hasil perhitungan tarif biaya listrik menghasilkan LCOE sekitar $ 5,67 cent/kWh. Analisis Monte Carlo menunjukan derajat keyakinan lebih dari 50% dan komponen yang paling berpengaruh terhadap analisis sensitivitas adalah penjualan daya ke PLN.

Indonesia is facing an energy crisis due to the increasing national energy consumption coupled with the depletion of fossil fuel reserves. This situation exerts pressure on the country to transition from fossil fuels to renewable energy sources. Solar power stands out as a promising alternative, with a total potential of 207,898 GW. Unfortunately, as of 2023, its utilization has only reached 2.26% of its total potential. One of the contributing factors is the large land requirement, which increases capital expenditure (CAPEX). To reduce CAPEX related to land, the implementation of solar power plants can be optimized using toll infrastructure assets, particularly along the Bali Mandara route. This proposed solar power plant addition is projected to generate 6,700,967 kWh/year. Economic calculations indicate that this project is viable, with a Net Present Value (NPV) of $753,813.99, an Internal Rate of Return (IRR) of 10%, a payback period of 9 years and 4 months, and a profitability index of 1.41. The calculated Levelized Cost of Electricity (LCOE) is approximately $0.0567/kWh. Monte Carlo analysis shows a confidence level of over 50%, and the most influential factor in the sensitivity analysis is the power sales to PLN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Buresch, Matthew
New York: McGraw-Hill, 1983
621.312 44 BUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Richki Khresna
"Sebagai negara kepulauan, transportasi laut adalah hal penting untuk perkembangan dan distribusi logistic antar pulau. KMP (Kapal Motor Penumpang) Portlink III merupakan kapal ferry yang beroperasi di Selat Sunda, salah satu dari banyak kapal ferry yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia. Kapal ferry merupakan salah satu moda transportasi yang sukses di Indonesia dan juga salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar kedua di Indonesia. Untuk mendukung program pemerintah mengenai pengurangan emisi GRK sebesar 29% pada tahun 2030 dan target pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, perlu adanya riset penerapan pembangkit energi baru terbarukan pada moda transportasi laut, salah satunya dengan menggunakan panel surya. Dengan pertimbangan letak geografis Indonesia yang kaya akan cahaya matahari, pemasangan panel surya pada KMP Portlink diletakkan pada dek terbuka dengan luas 1287m menghasilkan listrik sebesar 1,1 MW/hari dan pengurangan konsumsi bahan bakar sekitar 638.352 liter selama satu tahun. Penelitian ini juga memperkirakan penghematan biaya sebesar Rp 4.094.333.910,- dan mengurangi jejak emisi karbon.

As an archipelago nation, sea transportation is important for a development and logistic distribution between island. KMP (Kapal Motor Penumpang) Portlink III is one of many ferry vessels owned by Indonesia government which operated in Selat Sunda. Ferry vessel is one of the most successful transportation mode in Indonesia and the second biggest greenhouse gas emission contributor too. Research for application of renewable energy to water-based transportation is needed to support government program about 29% greenhouse gas emission reduction in 2030 and 23% utilization of renewable energy in 2025, one of them is using solar panel. With consideration of geographic location of Indonesia, which is abundant of solar ray, application of solar panel at KMP Portlink III placed on 1287m upper deck result in generating 1,1 MW/day and reduction of 638.352 liters of fuel consumption a year. This study also estimate cost savings about RP 4.094.333.910,- a year and decrease of carbon emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54196
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alya Zahra
"Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menggunakan photovoltaic yang dapat mengkonversi energi cahaya menjadi energi listrik. Teknologi photovoltaic menghasilkan listrik DC yang selanjutnya dapat diubah menjadi listrik AC menggunakan inverter agar dapat dihubungkan ke beban AC. Nyatanya, peralatan listrik dengan teknologi inverter dapat membangkitkan disturbance pada frekuensi tinggi 9-150 kHz, termasuk photovoltaic inverter. Namun standardisasi pada rentang frekuensi ini masih sangat kurang sehingga usaha untuk membatasi besarnya disturbance juga masih sangat sedikit.
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi karakteristik disturbancedi frekuensi 9-150 kHz pada sistem photovoltaic dari sisi keluaran inverter sehingga dapat dijadikan acuan untuk penelitian dalam memprediksi, menganalisa dan mengetahui efeknya terhadap sistem kelistrikan dan kerja dari peralatan lain. Terdapat 2 sistem photovoltaic yang diinvestigasi, yaitu sistem off griddan sistem on griddengan melihat pengaruh besar perubahan radiasi matahari terhadap karakteristik disturbance yang dibangkitkan inverter.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi radiasi matahari yang terpapar ke sel surya, semakin tinggi juga tegangan disturbance yang dibangkitkan dari keluaran inverter karena dipengaruhi oleh perubahan tegangan. Berdasarkan hasil pengukuran, kenaikan tegangan disturbance keluaran inverterpada sistem off grid lebih tinggi dibanding pada sistem on grid, dimana pada sistem off gridterjadi kenaikan dengan rentang 7,6% -30,8%, sedangkan pada sistem photovoltaic on grid terjadi kenaikan dengan rentang 2,6% -14,12 %di tiap kenaikan radiasi matahari sekitar 100 W/m.

Solar power plant uses photovoltaic to convert solar energy into electrical energy. Photovoltaic technology produces DC electricity which is then converted into AC electricity using an inverter device to connect with AC load. Electrical equipments using inverter technology generate disturbance in high frequency 9-150 kHz, including photovoltaic inverter that commonly happened in switching frequency.
This research aims to investigate disturbance characteristics in the frequency range from 9-150 kHz on photovoltaic system from the side of the inverter outputso that can be used for research in analyzing its effect to system and other equipments. 2 systems were investigated : off grid system and on grid system with investigating the effect of changes in solar radiation on characteristics of the disturbance that is generated.
This study shown that the higher solar radiation exposed to solar cells, the higher disturbance voltage generated from the inverter output. Based on the measurement results, the increase in disturbance voltage in the off grid system is higher than the on grid system, which the off grid system gives an increase of 7,6%-30,8%,while the on grid system increases by 2,6%-14,12 % in each addition of 100 W/m2 solar irradiance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiqi Mutiah
"Pemerintah Indonesia menyusun langkah mitigasi untuk perubahan iklim dan mencapai dekarbonisasi pada sektor transportasi laut dengan mendorong peningkatan penggunaan fasilitas listrik darat bagi kapal yang bersandar di Pelabuhan. Microgrid adalah salah satu teknologi transisi hijau yang menjanjikan yang memberikan manfaat besar bagi pelabuhan untuk mitigasi tantangan lingkungan. Untuk memastikan pengoperasian sistem yang optimal, menentukan konfigurasi microgrid dan ukuran komponen yang tepat merupakan keputusan penting pada tahap desain. Salah satu kegiatan penting di pelabuhan adalah pengangkutan hasil tambang, limbah B3, dan lainnya dengan menggunakan kapal yang dioperasikan dengan mesin diesel yang dikenal mahal dan tidak ramah lingkungan. Struktur yang terhubung ke kapal yang diusulkan terdiri dari sistem fotovoltaik dan sistem penyimpanan energi serta penunjang listrik darat di pelabuhan untuk memenuhi kebutuhan beban dengan mempertimbangkan parameter penting seperti penyinaran horizontal matahari global, suhu, dan data spesifikasi komponen untuk memasok listrik kapal selama bersandar untuk melakukan kegiatan kepelabuhan sehingga tidak menggunakan generator diesel yang ada di kapal. Untuk mengoptimalkan implementasi dari PV dan BESS tersebut, maka digunakan perangkat lunak Hybrid Optimization Model for Electric Renewable (HOMER) Pro versi 3.14.2 berdasarkan nilai biaya produksi bersih dan biaya listrik atau Cost of Energy (CoE) terendah. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa implementasi PV-BESS dapat dilakukan dengan Hibrid Genset-PV-BESS dengan COE 0,226 US$/kWh. Dan implementasi Off-Grid PV-BESS dengan COE 0,378 US$/kWh.

The government of Indonesia developing mitigation for climate change and achieving decarbonization in the sea transportation sector by encouraging increased use of onshore power supply for ships when berthing at ports. Off-Grid is one of the green transition technologies that provide great benefits to ports for the mitigation of environmental. To ensure optimal system operation, determining the proper configuration and component sizes is an important decision at the design stage. One of the important activities at the port is the transportation of mining products, B3 waste, and others by using ships operated with diesel engines which are known to be expensive and not environmentally friendly. The configuration consists of a photovoltaic system and an energy storage system as well as land electricity support at the port then optimized by considering solar radiation, temperature, and data component specifications to supply power to the ship so that do not use diesel generators on board. To optimize the implementation of the PV and BESS, we use the Hybrid Optimization Model for Electric Renewable (HOMER) Pro version 3.14.2 software based on the lowest net production costs and electricity costs or CoE. From the simulation results, it was found that the implementation of PV-BESS can be carried out with a Hybrid Genset-PV-BESS with a COE of 0.226 US$/kWh. And implementation of Off-Grid PV-BESS with a COE of 0.378 US$/kWh."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Gillfran Samual
"Energi surya semakin dikenal sebagai sumber energi masa depan yang penting karena ketersediaannya yang melimpah dan sifatnya yang terbarukan. Namun, sifat energi surya yang intermiten dapat menyebabkan fluktuasi listrik yang dihasilkan, sehingga sulit menjamin pasokan listrik yang stabil dan andal. Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan baterai pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) fotovoltaik dengan algoritma pengendalian Simple Moving Average, yang dapat membantu menghaluskan dan meredakan fluktuasi daya keluaran tenaga surya. Parameter yang dapat disesuaikan pada algoritma Simple Moving Average adalah window size atau lebar waktu rerata aritmetika daya keluaran PLTS fotovoltaik. Penelitian ini mengevaluasi pengaruh perubahan parameter window size pada algoritma Simple Moving Average terhadap penghalusan daya keluaran PLTS fotovoltaik yang dihasilkan, dan efek teknis pada baterai yang ditimbulkan. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, peningkatan parameter window size akan memperlambat respons PLTS fotovoltaik terhadap perubahan iradiasi, dan meningkatkan tingkat penghalusan dari daya keluaran PLTS fotovoltaik yang intermiten. Selain itu, meningkatnya window size akan mengurangi daya maksimum yang diterima di sisi beban, dan jumlah energi yang digunakan baterai selama proses penghalusan daya akan meningkat, sehingga kapasitas baterai yang dibutuhkan akan semakin besar.

Solar energy is increasingly recognized as an important future energy source due to its abundant availability and renewable nature. However, the intermittent nature of solar energy can cause fluctuations in the electricity produced, making it difficult to guarantee a stable and reliable electricity supply. One solution that can be implemented is to use batteries in a photovoltaic solar power plant system with a Simple Moving Average control algorithm, which can help smooth and reduce fluctuations in solar power output power. The parameter that can be adjusted in the Simple Moving Average algorithm is the window size or the arithmetic average width of the photovoltaic output power over time. This research evaluates the effect of change of window size parameter in the Simple Moving Average algorithm on the resulting smoothed photovoltaic output power, and the technical effects on batteries. Based on the results of evaluation, the increase of window size parameter will slow down the response of photovoltaic output power to changes in irradiation and increase the smoothing quality of the intermittent photovoltaic output power. In addition, increasing the window size will reduce the maximum power received on the load side, and the amount of energy used by the battery during the power smoothing process will increase, resulting in the increase of required battery capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jiwo Sukarno
"Gagasan awal dari proyek ini adalah penjajakan kemungkinan digunakannya teknologi fotovoltaik untuk pompa air clan klorinator kolam renang, yang ditawarkan oleh Allchlor Pty. Ltd., sebuah perusahaan yang berkedudukan di Brisbane, Australia, yang memproduksi klorinator untuk kolam renang. Tujuan proyek yang dilaporkan dalam skripsi ini pada intinya adalah merancang dan menganalisa sistem yang memanfaatkan tenaga surya, khususnya teknologi fotovoltaik untuk proses pemompaan dan klohnasi air pada kolam renang. Dengan demikian, tujuan umum yang hendak dicapai melalui proyek ini adalah untuk memasyarakatkan penggunaan teknologi energi yang terbarukan, khususnya tenaga surya, untuk melayani kebutuhan akan energi sehari-hari. Tujuan-tujuan tersebut berkenaan dengan makin mendesaknya kebutuhan untuk mencari pengganti bahan bakar fosil dikarenakan akibat-akibat buruknya kepada lingkungan dan kekurangan-kekurangan lainnya. Untuk tujuan ini, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penggunaan sistem yang memanfaatkan tenaga surya demi pelestarian lingkungan juga harus ditingkatkan. Pemilihan kolam renang sebagai objek didasarkan pada konsumsi energinya yang tergolong tinggi untuk kebutuhan operasinya.
Perancangan sistem dilakukan berdasarkan kepada landasan yang digunakan di Australia, yaitu Australian Standard 4059.2 tahun 2002 untuk mengkompromisasikan syarat-syarat bagi pembangunan stand-alone power systems. Landasan yang digunakan di Australia ini dipersiapkan oleh sebuah komite yang terdiri dad para ahli dari industri, pemerintah, pengguna dan pihak-pihak lainnya yang berkaitan. Sehingga, penggunaan landasan ini dalam proses perancangan akan mengkompromisasikan pihak-pihak yang disebutkan diatas, termasuk talon pengguna, yang dalam hal ini berarti pemilik kolam renang. Proses analisa akan mengevaluasi pencapaian, kelebihan dan kekurangan dari sistem dilihat dari segi teknis dan juga dari segi ekonominya. Analisa dari segi ekonomi menjadi sangat penting dikerenakan hal ini akan menjadi penentu diterima atau tidaknya sistem ini oleh pemilik kolam renang.
Untuk memasyarakatkan pentingnya pemanfaatan tenaga surya ini, pengembangan sebuah website juga telah dilakukan. Website tersebut mengintegrasikan informasi tentang proyek ini dari dalam, informasi-informasi dari berbagai organisasi dan perusahaan di dunia yang bergerak dibidang pemanfaatan energi terbarukan, serta sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk merancang dan menganalisa sistem tenaga surya yang sesuai dengan kondisi dan situasi kolam renang yang dimiliki pengguna.
Untuk memenuhi tujuan-tujuan diatas, pada bagian apendik A dan apendik B terdapat contoh pengerjaan perancangan untuk sistem pompa air dan klorinasi yang memanfaatkan tenaga surya dengan teknologi photovoltaic (PV) untuk kolam renang yang bedokasi di kota Brisbane, Australia dengan berdasarkan kepada Australian Standard 4059.2 tahun 2002. Dengan contoh pengerjaan ini, diharapkan pengguna dapat memahami proses perancangan dad sistem yang mengenerasikan energi secara mandiri, terutama yang memanfaatkan tenaga surya dengan teknologi photovoltaic (PV). Pemahaman ini diharapkan dapat memotivasi mereka untuk menggunakan teknologi ini untuk kebutuhan mereka masing-masing. Istilah-istilah dalam Bahasa Inggris yang digunakan dalam skdpsi ini, yang memang pada awalnya ditulis dalam bahasa tersebut, dijelaskan pada apendik D."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S40474
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>