Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200702 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Ayu Noviantri
"ABSTRAK
Nama : Putu Ayu NovianitriProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Analisis Kinerja Unit Rawat Inap Dan PoliklinikKebidananKandungan Dan Anak Dengan Balanced Scorecard Di Rumah Sakit Umum BintangKlungkung Bali Tahun 2018Indikator kinerja rawat inap di RSU Bintang Klungkung diketahui masih berada dibawah standar yang telah ditetapkan. Salah satu indikatornya adalah BOR dan TOI.Indikator yang berada dibawah rata-rata menunjukkan efektifitas dan efisiensipelayanan.Perbedaan jumlah kunjungan pasien di unit rawat inap dan poliklinikbagian kebidanan kandungan dan anak cukup signifikan. Perlu pengukuran kinerjauntuk mengetahui perspektif apa saja yang menyebabkan kinerja di unit rawat inapdan poliklinik belum maksimal. Tujuan penelitian adalah untuk menilai kinerjapelayanan dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard di unit rawat inapdan poliklinik bagian kebidanan kandungan dan anak di RSU Bintang. Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan data primer wawancara mendalam dan kuesioner serta data sekunder data dari humas danbagian keuangan . Hasil penelitian kinerja keuangan cukup baik, akan tetapiefektifitas biaya masih kurang pada unit rawat inap anak, perspektif pelanggan cukupmemuaskan, perspektif bisnis internal cukup baik ditunjukan dengan dijalankannyaSOP dan telah memiliki prosedur rujuk pasien, akan tetapi pada rujukan keluar danfasilitas rs masih kurang di semua unit layanan. Kinerja perspektif pertumbuhanpembelajaran baik ditunjukan dengan angka turn over karyawan yang menurun, aksesterhadap pelatihan dan pendidikan yang semakin baik namun perlu dievaluasiefektivitasnya, serta sistem informasi yang telah baik pula namun perlu dukungankeakuratan informasi. Kinerja unit rawat inap kebidanan kandungan relatif lebih baikjika dibandingkan dengan kinerja rawat inap anak oleh karena tingkat efektivitaskeuangan unit rawat inap anak masih belum baik. Sedangkan pada poliklinikkandungan dan anak memiliki kinerja yang sama-sama baik. Saran yang diberikanadalah manajemen hendaknya lebih teliti dalam membuat perencanaan anggaran dantepat menentukan strategi yang baik dengan cara membuat kendali mutu kendalibiaya serta clinical pathways CPW . Rumah sakit hendaknya melakukanpengembangan kualitas SIM RS untuk efisiensi pelayanan. Manajemen berkoordinasidengan kepala ruangana untuk menerapkan kepemimpinan transformasional, sertamelakukan monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.Kata kunci: balanced scorecard, kinerja rumah sakit, RSU Bintang

ABSTRACT
Name Putu Ayu NovianitriStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle Performance Analysis of Inpatient and Polyclinic UnitsSection Of Obstetirc Gynecological And Children Using Balanced ScorecardApproach In Bintang General Hospital, Bali Year 2018The inpatient indicator at Bintang General Hospital is known to be below theestablished standard. One of the indicators is BOR and TOI. Indicators that are underaverage show the effectiveness and efficiency of the service. The difference in thenumber of patient visits in the inpatient unit and the policlinic of the obstetric andgynecological parts is significant. It needs performance measurement to find out whatperspectives cause performance in inpatient unit and polyclinic not maximal yet. Thepurpose of this study was to assess service performance by using balanced scorecardapproach in inpatient unit and polyclinic of children, obstetric and gynecology sectionat Bintang Hospital. This research is a quantitative and qualitative research usingprimary data in depth interview and questionnaire and secondary data data frompublic relations and finance department . The results of financial performanceresearch is quite good, but the cost effectiveness is still less on the inpatient unit ofchildren, customer perspective is quite satisfactory, internal business perspective isquite well aimed at the implementation of SOP, and has had patient referralprocedures, but on outgoing referrals and hospital facilities are lacking in all serviceunits. The performance of the learning growth perspective is well aimed at decreasingemployee turnover, better access to training and education but needs to be evaluatedfor effectiveness, as well as information systems that have been good but need tosupport the accuracy of information. The performance of inpatient obstetric care unitis relatively better compared to the performance of the inpatient because theeffectiveness level of the in patient unit 39 s financial unit is still not good. While thepoliclinic content and children have a performance that is equally good. The advicegiven is that management should be more careful in making budget planning andappropriately determine a good strategy with quality control of cost control andclinical pathways CPW . Hospitals should develop quality of information system forservice efficiency. Management coordinates with the head of the room to implementtransformational leadership, as well as conducting ongoing monitoring andevaluation.Keyword balanced scorecard, hospital performance, Bintang general hospital"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Gde Marvy Khrisna Pranamartha
"Latar belakang: Salah satu tugas seorang perawat adalah memberikan asuhan keperawatan. Yang dimaksud asuhan keperawatan adalah penjabaran dari target mengenai tingkat kinerja, kualitas struktur, proses pemberian asuhan keperawatan, hingga diperoleh suatu hasil yang kemudian dapat dinilai. Di RSU Bintang sendiri kinerja perawat belum dilakukan secara baik dan benar, dan dalam sidak acak selalu terdapat rekam medis dokumentasi asuhan keperawatam yang tidak lengkap, sehingga ini merupakan cerminan dari kurangnya kinerja perawat. Disisi lain pendokumentasian merupakan indikator dari mutu rumah sakit, sehingga hal tersebut menjadi masalah apabila pendokumentasian tidak dilakukan dengan lengkap dan akurat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengkajian berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi asuhan keperawatan di Unit Rawat Inap RSU Bintang Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis cross sectional yang dilakukan pada perawat di instalasi rawat inap RSU Bintang. Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap hubungan dari motivasi, kepemimpinan kepala ruangan terhadap kinerja perawat dalam melakkukan pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asppek motivasi kerja yaitu persepsi peran (OR: 12,38; p=0,001), desain pekerjaan (OR: 8,72; p=0,002), kondisi kerja (OR: 29,2; p<0,001), dan pengebangan karir (OR: 7,31; p=0,005) terhadap kinerja perawat. Kemudian berdasarkan variabel kepemimpinan kepala ruangan, aspek kredibilitas (OR: 12,91; p<0,001) dan komunikasi (OR: 8,8; p=0,003) memiliki hubungan dengan kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi. Melalui analisis multivariate ditemukan bahwa persepsi peran merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam kinerja perawat dalam melakukan dokumentasi asuhan keperawatan (aOR: 19,2); p<0,05). Simpulan: persepsi peran, desain pekerjaan, kondisi kerja, dan pengembangan karir, kredibilitas kepala ruangan, dan komunikasi kepala ruangan merupakan faktor motivasi yang mendukung untuk tercapainya kinerja perawat yang baik dalam melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan di unit rawat inap RSU Bintang.

Background: One of the duties of a nurse is to provide nursing care. What is meant by nursing care is the elaboration of the target regarding the level of performance, the quality of the structure, the process of giving nursing care, to obtain a result which can then be assessed. In the Bintang Hospital itself the nurse's performance evaluation has not been done properly and correctly, and in random inspection there is always an incomplete medical record for nursing care, so this is a reflection of the lack of performance of nurses. On the other hand documentation is an indicator of hospital quality, so that it becomes a problem if documentation is not done completely and accurately. Objective: This study aims to study various factors that influence the performance of nurses in conducting nursing care documentation in the Star Hospital RSU Inpatient Unit Method: This study used a quantitative approach with cross sectional analysis carried out on nurses at the inpatient hospital of Bintang Hospital. This study evaluates the relationship of motivation, leadership of the head of the room to the performance of nurses in documenting nursing care. Results: This study shows that there is a relationship between work motivation aspects, namely perceptions of role (OR: 12.38; p = 0.001), job design (OR: 8.72; p = 0.002), work conditions (OR: 29.2; p <0.001), and career development (OR: 7.31; p = 0.005) on nurse performance. Then based on head room leadership variables, aspects of credibility (OR: 12.91; p <0.001) and communication (OR: 8.8; p = 0.003) have a relationship with the performance of nurses in conducting documentation. Through multivariate analysis it was found that perceptions of role were the most influential factors in nurse performance in carrying out nursing care documentation (aOR: 19,2); p <0.05). Conclusions: perceptions of roles, job design, working conditions, and career development, credibility of the head of the room, and communication of the head of the room are supporting motivational factors to achieve good nurse performance in documenting nursing care in the inpatient unit of Bintang Hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akprilini Mustikawati
"Tesis ini membahas gambaran tentang kinerja rawat inap Rumah Sakit ABC melalui pendekatan balanced scorecard (BSC). Desain penelitian adalah analitik deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan untuk mendukung hasil yang diperoleh juga dilakukan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara, telaah dokumen mengenai empat perspektif pada Balanced Scorecard.
Hasil penelitian tahun 2013-2017 menunjukkan : (1).Perspektif keuangan : rata-rata tingkat pertumbuhan pendapatan rawat inap tidak ideal, rata-rata tingkat pengeluaran biaya ideal, perbandingan pendapatan dan pengeluaran ideal, (2). Perspektif pelanggan : kepuasan pasien rawat inap tidak ideal, retensi pelanggan tidak ideal, akuisi pelanggan tidak ideal, (3). Perspektif proses bisnis internal : BOR tidak ideal, AvLOS tidak ideal, BTO ideal, TOI tidak ideal, NDR ideal, GDR ideal, pertumbuhan pasien rawat inap ideal, (4) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran : kepuasan karyawan tidak ideal, turn over karyawan ideal, akses terhadap pendidikan dan pelatihan tidak ideal.
Saran secara umum hendaknya Rumah Sakit ABC mengukur kinerjanya dengan menggunakan pendekatan balanced scorecard, yang efektif dalam mengukur kinerja rumah sakit secara komprehensif, efektif dan dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, serta dapat membantu manajemen rumah sakit untuk menentukan langkah-langkah perbaikan demi meningkatkan kinerja rumah sakit khususnya kinerja rawat inap.

This thesis discusses the description of hospitalization performance of ABC hospital through balanced scorecard (BSC) approach. The research design is descriptive analytical with quantitative approach and to support the results obtained also conducted qualitative approach by conducting interviews, study documents on four perspectives on Balanced Scorecard.
The results of the year 2013-2017 show : (1). Financial perspective : average inpatient income growth is not ideal, average cost of spending is ideal, ratio income and expenditure is ideal, (2). Customer perspective: inpatient satisfaction is not ideal, customer retention is not ideal, customer acquisition is not ideal, (3). Internal business process perspective: BOR is not ideal, AvLOS is not ideal, BTO is ideal, TOI is not ideal, NDR is ideal, GDR is ideal, inpatient growth is ideal, (4) Perspective of growth and learning : employee satisfaction is not ideal, turn over employee is ideal, access to education and training is not ideal.
General advice should ABC Hospital measure its performance by using balanced scorecard approach, which is effective in measuring hospital performance comprehensively, effectively and can identify problems, and can assist hospital management to determine improvement measures to improve performance hospitals especially inpatient performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ester Marini
"Dengan adanya Kebijakan Pemerintah mengenai Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yaitu Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270 Tahun 2007 mengenai Pedoman Manajerial PPI dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382 tahun 2007 mengenai Pedoman PPI diharapkan semua rumah sakit dapat mengimplementasikannya dengan penanggungjawab adalah Organisasi PPI yaitu Komite PPI. Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati telah melaksanakan Program PPI sejak tahun 1989 dan pada tahun 2013 mendapatkan akreditasi baik versi Nasional maupun internasional namun angka Healthcare Associated Infections (HAIs) masih tinggi. Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi RSUP Fatmawati untuk terus meningkatkan kinerja agar mutu pelayanan meningkat. Untuk memperoleh kinerja yang baik dalam program PPI diperlukan sistem keuangan, sumber daya dan pelaksanaan program kerja yang baik sehingga pasien dan petugas merasa aman karena terhindar dari kejadian infeksi. Pendekatan yang dapat digunakan untuk evaluasi kinerja keempat aspek tersebut adalah dengan Balanced Scorecard. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif (mixed method).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan PPI yang ada belum mengatur semua aspek PPI sehingga menimbulkan ketidakpahaman rumah sakit sebagai pelaksanaan program seperti Infection Control Risk Assesment dan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba. Dalam struktur organisasi PPI RSUP Fatmawati juga belum sesuai dengan Pedoman Manajerial PPI. Untuk kinerja perspektif pelanggan sudah cukup baik dengan tingkat kesetujuan sebesar 74,6% namun masih memerlukan perbaikan pada kondisi fisik bangunan yang tidak sesuai standar. Kinerja perspektif proses internal sudah cukup baik dengan tingkat kesetujuan 80,74% namun beberapa upaya pencegahan HAIs belum dilaksanakan optimal. Kinerja perspektif pertumbuhan dan pembelajaran sudah cukup baik dengan tingkat kesetujuan 75,34% namun perlu meningkatkan kompetensi 4 perawat PPI serta perlu pelatihan PPI untuk semua petugas kesehatan. Kinerja perspektif finansial juga cukup baik dengan tingkat kesetujuan 72,56% namun perlu mendapatkan perhatian mengenai penambahan anggaran untuk pelatihan PPI dan penyesuaian insentif perawat PPI dengan kinerja.
Saran yang dapat dilaksanakan yaitu revisi kebijakan PPI, restrukturisasi Komite PPI, melakukan kajian resiko pengendalian infeksi, pertemuan rutin untuk membahas pencegahan dan pengendalian infeksi khususnya penurunan angka HAIs, pelatihan untuk perawat PPI yang baru serta pelatihan untuk semua petugas kesehatan dan perlu disusun kebijakan mengenai jenjang karir dan jabatan perawat PPI.

Government Policy on Infection Prevention and Control (IPC) Program which are the Minister of Health Decree No. 270/2008 about Guidelines for IPC Managerial and the Minister of Health Decree No. 382/2007 about Guidelines of Infection Prevention and Control states that all hospitals should implement the IPC Program with the charge is the IPC Organization named IPC Committee. Fatmawati General Hospital has conducted IPC Program since 1989 and accredited in 2013 for both versions National and International but the numbers of Healthcare Associated Infections (HAIs) is still high. And this is certainly a concern for Fatmawati General Hospital in order to continuously improve the services quality. To obtain good performance in IPC program required the financial system, resources and programs implementation that work well so patient and attendant satisfied not being infected. The approach can be used to improve the performance of the four aspects is the Balanced Scorecard. This research is a descriptive analytical quantitative and qualitative approach (mixed method).
The results showed that the IPC policy is not set all the aspects of IPC, such as the implementation of Infection Control Risk Assessment and Antimicrobial Resistance Control. The organization of the IPC in Fatmawati General Hospital has not fulfilled the criteria on IPC Managerial Guideline. For the performance of the customer perspective is quite good with the level of agreement of 74.6% but still need improvement in the physical condition of the building. The performance of internal process perspective is good with 80.74% level of agreement but some HAIs preventive measures have not been implemented optimally. The performance of Learning and Growth perspective is good enough with 75.34% level of agreement but need to improve the competence of 4 IPC nurses with training and also for all hospital workers. And performance of financial perspective is also quite good with 72.56% level of agreement but need in concern about budget for IPC trainings and the incentives of IPC nurses calculated with their performance.
Suggestions that can be implemented are revision of IPC policy, restructuring IPC committee, implement infection control risk assessment, conduct regular meetings to discuss the infection prevention and control in particular for reduction of HAIs rates, IPC training for new IPC nurses and other hospital workers and develop the policy for the career and their position.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42986
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yout Savithri
"Kinerja rumah sakit menxpakan suatu dimensi utama dari mutu pelayanan rumah sakit. Peningkatkan rnutu pelayanan rumah sakit merupakan hal yang sangat penting oleh karena rumah sakit memberikan pelayanan yang paling kxitis dan berbahaya dalam sistem pelayanan. Hal tersebut dikarenakan yang menjadi sasaran kegiatan adalah jiwa manusia, Balanced Scorecard (BSC) merupakan metode yang dapat digunakan untuk menilai kinexja rumah sakit dan rnengukur strategi secara komprehensif dengan pola manajemen strategis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh garnbaran pengukuran kinerja rumah sakit secara komprehensitl akurat dan obyektif sesuai pendekatan Balanced Scorecard Penelilian ini menxpakan penelitian dcskriptif anaiitik yang menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penclitian dilakukan di Rumah Sakit Harapan Kita.
Hasil penclitian ini mcnunjukkan bahwa pengembangan Rumah Sakit Harapan Kita sudah diarahkan menuju pencapaian visi dan misi. Dalam Perspektif Keuangan, beberapa pencapaian indikator keuangan seperti Relurn on lnvesrrnenr (Roi) dan cash ratio menunjukkan adanya peningkatan dibanding dengan keadaan sebelum menjadi PPK-BLU. Dari sisi perspektif pelanggan, telah texjadi kecenderungan peningkatan kunjungan pasien. Beberapa indikator yang mcwakili proses bisnis intemal juga menunjukkan hasil yang positifi Terdapat peningkatan jumlah tindaknn bedah. Disamping itu, beberapa indikator pelayanan, sepeni BOR dan TOI berada di daerah ideal.
Texkait dengan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, rumah sakit telah mengirimkan beberapa staf ke luar negeri. Rumah Sakit juga mengadakan pertemuan rutin antara komite medis, tenaga dokter, dan paramedis untuk memantau penampilan pelayanan yang dibexikan. Dilakukan pula evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan.
Penelitian ini menghasilkan saran perlunya pelatihan/supegvisi khusus dari Departemen Kesehatan untuk pelaporan dengan penekanan terhadap analisa rasio keuangan untuk mengetahui nilai pertumbuhan ekonomis, penguatan stratcgi pemulihan layanan, kesamaan persepsi mengenai defmisi beberapa indikator kinexja rumah sakit, pembenahan sarana dan prasarana, penguatan sistem infommasi ketenagaan di rumah sakit.

Hospital performance is the main dimension of hospital service quality. The Improvement of hospital services quality is very important, because hospital provides most critical and dangerous services in health services system since it targeted human life as the object of services. Balanced Scorecard (BSC) can be used to assess hospital performance and examined the stratc gy comprehensively in strategic management framework.
The objective of this study is to get the description of hospital performance assessment eomprehensiveiy, accurately, and objectively according to Balanced Scorecard. This study is descriptive-analytical study which using qualitative and quantitative technique. The study located at I-Iarapan Kita Hospital in Jakarta.
The results of this study show that the Harapan Kita Hospital activities have been directed to the achievement of its vision and mission. In financial perspective, some of financial indicators, such as Retum on Investment (Rol) and cash ratio have been improved. In customer perspective side, there is an increasing trend of patient visit. Some of indicators which representing of intemal business process, also shown positive results, such as increasing of the number of operative activities. Hospital’s bed occupancy rate and tum over interval are in ideal position.
In learn and growth perspective, hospital has sent some ol' its staff to study abroad. Hospital also conducting regular meeting between medical committee, doctors, and paramedics to evaluate the services which have been given.
This study recommend that there should be special training or supervision from Ministry of Health for reporting purpose especially in analyzing financial ratio to observe economical growth value, strengthening of services recovery, equalizing perception regarding of some hospital performance indicators definition, improving hospital facilities, Strenghening of human resource infomation system, and comprehensive evaluation including input, process and output components by Ministry of Health as the owner.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34297
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mokoginta, Jusnan Calamento
"Rurnah Sakit Tugu Ibu adalah salah satu Rumah Sakit di Kota Depok yang didirlkan sebagai respons atas kebutuhan pelayanan kesehatan di kota Depok dan sekitarnya. Layalcnya Industri jasa yang lain, pelayanan yang ada mensyaratkan kualitas pelayanan yang bermutu tinggi dalarn memenuhi kepuasan pelanggan sesuai tuntutan lingkungan yang berubah pesat. Pengelola Rumah Sakit harus dapat memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada untuk memperoleh hasil yang baik. Untuk itu diperlukan sistem keuangan yang baik, upaya-upaya yang fokus pada kepuasan pelanggan, kinerja bisnis yang profesional dan peningkatan mutu sumberdaya manusia. Pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinelja keempat aspek tersebut adalah dengan menggunakan Balance Scorecard. Untuk itulah Penggunaan konsep Balanced Scorecard sangat diperlukan Rumah sakit Tugu Ibu dalam rangka ingin mengetahui kinelja yang ada selama.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan tujuan ingin mengetahui potret kinerja rumah sakit Tugu Ibu pada tahun 2004~2006 dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard. Data primer yang diperoleh melalui survei terhadap 84 orang pasien dan 84 orang karyawan pada Instalasi Rawat Inap dan wawancara mendalam pada pihak terkait serta data selcunder diperoleh dari Laporan Keuangan, Laporan Kepegawaian, Profil Rumah Sakit dan evaluasi koniirmatif terhadap penanggung jawah kegiatan yang diteliti.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada perspektif keuangan terdapat pertumbuhan tingkat pendapatan, realisasi pendapatan masih dibawah target dan 11-end CRR yang meningkat. Pada perspektif pelanggan diketahui bahwa tingkat pertumbuhan pelanggan positif dengan pangsa pasar berkisar 20% dari Rumah Sakit di wilayah Kota Depok Serta hasil survey didapatkan tingkat kepuasan pasien 83, %. Dari Important-Performance Analysis didapatkan 9 aspek deli ke 5 dimensi Servqual yang perlu mendapatkan prioritas utama untuk diperbaiki. Pada perspektif proses bisnis internal didapatkan tingkat produktivitas yang positif dan kinerja operasional pada pelayanan ( Rasio pasien terlmdap dokter, Rasio pasien terhadap perawat., BOR, AVLOS, TOL BTO ) masih belum eiisien yaitu 57,5% berdasarkan indikator penilaian RS Perjan (2002). Pada perspektif perturnbuhan dan pembelajaran didapatkan basil sunrei bahwa tingkat kepuasan kexja karyawan tertinggi pada aspek kesempatan untuk mengikuti pendidikan, kursus dan pelatihan (72,2%) dan terendah pada aspek pengharapan akan kesejahteraan, promosi dan jaminan hari tua yaitu (46,5%). Untuk kapabilitas sistem informasi didapatkan tingkat kepuasan tertinggi bagi karyawan ada pada aspek ketersediaan informasi (77,4%) dan terehdah pada aspek kemudahan mengakses informasi (60,7%). Tum over cukup tinggi pada mhun 2004 (6,7%) dan terendah pada tahun 2005 yaitu 1,3%. Dari hasil penelitian keempat aspek dengan pendekatan konsep Balanced Scorecard diperoleh kesimpulan bahwa kinerja Instalasi Rawat Inap RS Tugu Ibu sudah cukup baik.

Rumah Sakit Tugu Ibu is a hospital at Depok founded as response for health service requirement at Depok town and its surroundings. As the other service industries, public require a high service quality to fulfill customers satisfaction according to environment demand which is changing fastly. Hospital organizer has to exploit entire resource to obtain good result. For that objective need financial system support and all effort focused on customer’s satisfactions, professionally business performance, human resources improvement. Approach can be used to increase performance of four aspects by utilizing Balance Scorecard. For that require very much by Rurnah Sakit Tugu Ibu in order to know the existing performance at mean time.
This research has character of analytic descriptive to 'know portrait performance of Inpatient Care Rumah Sakit Tugu Ibu in 2004-2006 by using Balanced Scorecard approach. Primary data obtained through survey on 84 patients and 84 employees at Inpatient Care Installation unit and deep interview on relevant circumstantial and also secondary data which was obtained from financial statement, employees report, hospital profile and contirmative evaluating on personnel on charge on this activity researched. From research result obtained that in financial perspective there are increasing of earnings, earnings realization still below and increasing CRR trend. In customers perspective known there are positively customer growth on captive market around 20% at hospitals at Depok and survey result obtained patients satisfaction at 83%. And from Important.
Performance Analysis obtained 9 aspects for the fifth dimension require first priority to improve. In perspective internal business process found productivity level which are positive and the operational performance service ( ratio patient to doctor, ratio patient to nurse, BGR, AVLOS. TOL BTO ) not enough efficient yet. Which are 57, 5 %, bases on assessment indicator of RS Perjan (2002). On growth and learning perspective found survey result that the highest satisfaction on employee working has laid down on aspect of opportunity to get the training, course or any educational event (72,2%) and the lowest on aspect of prosperity expectation, old day guarantee (pension) and promotion that is ( 46,5%). For information capability system got a highest satisfaction level for employees where is information availability aspect (77,4%) and the lowest at the simplicity aspect to access information (60,7%). Turn over at the high level in the year 2004 (6, 7%) and lowest in the year 2005 that is 1, 3%. From research result on the fourth aspect with approach Balanced Scorecard concept obtained conclusion that in house care unit performance RS Tugu Ibu has good enough.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T31634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Agustine
"Peningkatan pendapatan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Koja dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah kunjungan pasien karena tersedianya inovasi pelayanan yang memberikan kemudahan dalam pelayanan, akan tetapi komplain pasien terkait pelayanan yang diberikan juga mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah komplain pasien tersebut menyebabkan survey kepuasan pelanggan belum mencapai target standar pelayanan minimal rumah sakit. Survey kepuasan pegawai di instalasi tersebut juga belum mencapai target yang telah ditentukan oleh rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja Instalasi Rawat Jalan di RSUD Koja secara keseluruhan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, serta menggunakan data sekunder dan data primer. Dari penelitian ini diperoleh bahwa kinerja keuangan menunjukkan kinerja baik dengan peningkatan pendapatan dan realisasi pendapatan yang mencapai target. Kinerja pelanggan menunjukkan kinerja yang cukup dengan peningkatan terhadap retensi pelanggan dan pertumbuhan pelanggan, akan tetapi survey kepuasan pelanggan belum mencapai target Standar Pelayanan Minimal yaitu 90% dan akuisisi pelanggan mengalami penurunan sehingga perlu mendapatkan perhatian. Kinerja proses bisnis internal menunjukkan kinerja cukup dengan inovasi pelayanan yang mampu mengidentifikasi kebutuhan pasien dan waktu tunggu rawat jalan yang sesuai target yaitu ≤60 menit, namun perlu diperhatikan jumlah komplain pasien yang mengalami peningkatan. Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan kinerja cukup dengan terlaksananya program-program akses diklat secara berkala, akan tetapi kepuasan pegawai belum mencapai target rumah sakit yaitu 90% dan kapabilitas sistem informasi dengan nilai rata-rata sebesar 62,6% termasuk dalam kategori cukup baik. Secara keseluruhan kinerja Instalasi Rawat Jalan RSUD Koja adalah cukup baik.

The increased income of Outpatient Services at Koja Hospital is influenced by the increasing number of patient visits due to the availability of service innovations that provide convenience in services. However, the amount of complaints from patients regarding the services provided have also escalated. The interpolation in the number of patient complaints has led to customer satisfaction surveys not yet reaching the target of minimum hospital services. The employee satisfaction survey at the installation has also not reached the standard services set by the hospital. The purpose of this study is to analyze the performance of outpatient installations in the Koja Hospital as a whole using the Balanced Scorecard method. The research type is analytical descriptive with quantitative and qualitative approaches and uses secondary data and primary data. From this study, it was found that financial performance showed good performance with an augment in income and realization of income that reached the target. Customer performance shows sufficient results with customer retention and customer growth, but customer satisfaction surveys have not reached the target of Minimum Service Standards of 90% and customer acquisitions have decreased consequently it needs attention. Internal business process performance shows sufficient implementation with service innovation that is able to identify patient necessity and outpatient waiting times that are targeted at ≤60 minutes, although it should be noted the number of patient complaints that have increased. Learning and growth performance shows sufficient outcome with the execution of training access programs on a regular basis nevertheless, employee satisfaction has not reached the target of the hospital, namely 90% and information system capabilities with an average value of 62.6% included in the fairly good category. Overall, the performance of the Outpatient Installation of RSUD Koja is relatively good."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Kawiana
"Unit rawat jalan adalah suatu bagian dari rumah sakit yang merupakan pintu atau media pertama untuk kontak dan berinteraksi dengan pengguna jasa atau pasien. Data kunjungan unit rawat jalan poliklinik RSU Surya Husadha Denpasar menunjukkan bahwa belum tercapainya target yang ditetapkan rumah sakit, dan juga menurunnya jumlah kunjungan tahun 2011 dibanding tahun 2010 dan 2009. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kinerja. Dipilihlah balanced scorecard karena dapat memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap kinerja rumah sakit. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan menggunakan data sekunder hasil survei kepuasan pelanggan dan data primer angket kepuasan karyawan. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam.
Dari penelitian ini diperoleh gambaran bahwa perspektif keuangan menunjukkan hasil yang baik dimana pendapatan meningkat dan CRR melebihi 100 %. Perspektif pelanggan cukup baik dimana tingkat kepuasan pelanggan melebihi standar Depkes yaitu 90 %. Perspektif proses bisnis internal menunjukkan hasil yang cukup karena RSU Surya Husadha Denpasar sudah memiliki protap dan memiliki mekanisme pengawasan, akan tetapi masih ada rujukan serta kurangnya fasilitas yang dimiliki. Terakhir perspektif pembelajaran dan pertumbuhan memiliki nilai kurang karena tingkat kepuasan pegawainya masih rendah yaitu kurang dari 90 % standar Depkes.

Outpatient Unit is a part of the hospital which is the first media to contact and interact with the service user or patient. Data visits in unit outpatient clinic Surya Husadha Denpasar General Hospital showed that the achievement of the targets set have not been home sick, and also decreased the number of visits in 2011 than in 2010 and 2009. For it is necessary for performance measurement. Balanced scorecard was chosen because it can provide a comprehensive picture of hospital performance. The research was conducted with quantitative and qualitative approach, using secondary data from customer satisfaction surveys and primary data questionnaire employee satisfaction. Conducted a qualitative approach with in-depth interviews.
From this study indicated that the financial perspective has shown good results where revenue increased over 100% and CRR. Customer perspective well enough where the level of customer satisfaction exceeds 90% of the MOH standards. Internal business process perspective showed adequate results for Surya Husadha Hospital Denpasar already have SOPs and have a monitoring mechanism, but there are still references as well as the lack of facilities owned. Finally learning and growth perspective has less value because of the level of employee satisfaction is still low at less than 90% MOH standards.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31678
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Made Juniartha Dwiputra
"ABSTRAK
Nama : Made Juniartha DwiputraProgram Studi : Kajian Administrasi Rumah SakitJudul : Perspektif Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Rawat InapRumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017Kualitas pelayanan mencakup lima aspek yaitu tangible, reability,responsiveness, assurance dan empathy. Kualitas pelayanan kesehatan salah satunyadapat dilihat dari perspektif pelanggan berdasarkan harapan dan persepsinya.Membandingkan antara persepsi dan harapan pelanggan akan menimbulkan perasaansenang/puas dan kecewa/tidak puas. Perspektif pelanggan/pasien dipengaruhi olehkarakteristiknya seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, kelas perawatandan cara pembayaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaranperspektif pasien terhadap kualitas pelayanan yang mereka terima pada saatmenjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Bintang Klungkung Tahun 2017.Penelitian ini menggunakan responden 107 orang yang merupakan pasien rawat inapkelas I, II dan III dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangancross sectional. Pengukuran kualitas pelayanan dengan membandingkan persepsi danharapan responden yangmenggunakan konsep service quality dari Parasuraman. Hasilpenelitian ini berdasarkan perspektif pasien terhadap kualitas pelayanan rawat inapRumah Sakit Umum Bintang diketahui responden yang senang/puas terhadappelayanan yang mereka terima sebesar 53.3 sedangkan responden yang merasakecewa/ tidak puas sebesar 46.7 . Ada Hubungan yang signifikan antara perspektifpasien dengan jenis kelamin, pendidikan dan cara pembayaran. Selain itu diketahuijuga faktor faktor yang menjadi prioritas utama kuadran I untuk meningkatkankualitas pelayanan yang meliputi: Ruang perawatan memiliki suasana tenang dannyaman, memiliki kamar mandi/WC yang bersih, perawat tanggap dan sigap dalammemberikan pertolongan, perawat tekun dan bersungguh sungguh dalammelaksanakan tugasnya, petugas mengutamakan pelayanan terhadap pasien, danpetugas memberikan perhatian kepada pasien.Kata kunci : Perspektif pasien, karakteristik pasien, Dimensi ServQual

ABSTRACT
Name Made Juniartha DwiputraStudy Program Study of Hospital AdministrationTitle The Perspective of Patient on Quality of Inpatient Service ofBintang General Hospital, in Klungkung 2017Service quality includes five aspects tangibles, reability, responsiveness, assuranceand empathy. Quality of health services one of which can be seen from theperspective of customers based on expectations and perceptions. Comparing theperceptions and expectations of customers will lead to feelings ofpleasure satisfaction and disappointment dissatisfaction. The customer patientperspectives are influenced by their characteristics such as gender, age, education,occupation, treatment classes and mode of payment. This study aims to obtain aperspective picture of patients on the quality of services they receive at the time ofundergoing inpatient at Bintang General Hospital in Klungkung 2017. This studyused 107 respondents who are inpatients class I, II and III by using a quantitativeapproach with cross sectional design. Measurement of service quality by comparingperceptions and expectations of respondents who use service quality concept ofParasuraman. The results of this study based on the perspective of the patients on thequality of inpatient service of Bintang General Hospital are known responder who arehappy satisfied to the service they received by 53.3 while the responder who feeldisappointed not satisfied equal to 46.7 . There is a significant relationship betweenthe perspective of patients with gender, education and mode of payment. In addition,it is also known that the factors that become the main priority quadrant I to improvethe quality of services that include treatment room has a quiet and comfortableatmosphere, have a clean bathroom toilet, responsive nurses and swift in providinghelp, nurses diligent and earnest in performing its duties, the officer prioritizesservice to the patient, and the officer gives attention to the patient.Keywords Perspective of patient, patient characteristics, ServQual Dimension"
2017
T51553
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Ayu Marina S.A.
"Pergeseran dan pcrubahan paradigma bisnis yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, mendorong rumah sakit melakukan evaluasi dan perubahan terhadap system manajemennya. Rumah sakit berusaha bertahan dan memenangkan kompetisi bisnis ini dengan cara meningkatkan kuantitas dan kualilas pelayanan kesehatan dengan aeuan pengelolaan yang tepat sehingga arah dan tujuannya diketahui dengan jelas. Balanced Scorecard merupakan konsep pengukuran kinexja secara financial dan non financial, komprehensif, adaptii responsive, focus serta penyeimbang ekstemal dan internal. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - April 2009 di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Ananda Bekasi dengan penelusuran data sekunder dan data primer dari penerapan keempat perspektif pada Balanced Scorecard Desain penelitian ini menggmakan metode survey dengan pendekatan kuantitatif melalui penyebaran kuesioner survey kepuasan pasien dan karyawan rawat inap dan kualitatif berupa analisis wawancara mendalam, telaah dokumen sena Fokus Gro up Discussion. Hasil penelitian Balanced Scorecard di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Ananda Bekasi 2009 sebagai berikut : (1) Penilaian kinexja menggunakan pendekatan konvensional. (2) Perspektif keuangan ; rasio pertumbuhan pendapatan positif sebesar 1,408. Rasio efektititas berhasil mencapai tergat pendapatan dengan baik sebesar 1,096. Rasio efisiensi sebesar 9,178%. (3) Pcrspektif Pelanggan ; pangsa pasar I`3.W&I inap berada diposisi keempat yaitu 10,19%. Kepuasan pasien rawat inap adalah 90% nilai kepuasan tertinggi pada pernyataan "Dokter menguasai berbagai tindakan seduai dengan keahiiannya" dan terendah pada "Pelayanan pengobatan yang cepat dan tepat" (4) Perspektif proscs Intemal ; proses inovasi sudah berjalan baik yaitu adanya pengembangan pelayanan hemodialisa dan CT Scan. Rasio Pertumbuhan Hari Perawatzumya stabil. Etisiensi pelayanan kinexja adalah 65% dari nilai ideal. (5) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ; tingkat kepuasan karyawan adalah 90%. Nilai kepuasan teninggi adalah pemberian gaji sesuai tanggung jawab, kesempatan untuk menduduki jabatan lbih tinggi bagi yang mampu, menambah pengetahuan melalui seminar dan pelatihan Serta atasan mempcrlalcukan bawahan dengan baik Dan terendah tcrhadap pcnyodiaan pakaian seragam untuk karyawan setiap tahun Turnover karyawan meningkat yaitu 12,6%. Kapabilitas System informasi yaitu pengadaan teknologi system infomlasi dan pemakaian indikator kinelja untuk pengambilan keputusan sudah beljalan cukup baik. Motivasi dan pemberdayaan data sekunder belmn ada, tetapi hasil wawancara dari satan yang masuk sbagian besar sudah terealisasi. (6) keterkaitan antar indikator kineda tercamum dalam Company Scorecard dan Personal Scorecard.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa manajemen Rumah Sakit Ananda Bekasi untuk membangun komitmen dalam menerapkan Balanced Scorecard. Sarannya adalah seminar dan pelatihan, pendokumentasian saran dan kritik dan mengoperasionalkan infrastruktur sistem informasi rumah sakit.

The improvement and changing of business paradigm that oriented on customer service have encourage hospitals to evaluate anda change their management sytem. The hospitals triend to suvive and win these business competitions by improving their health service quality and quantities with the “ri ght” procedure so they can have the “right” aim to achieve their goals. Balanced Scorecard approach is a performance evaluation system that evaluates financially and non financially, comprehensive, adaptive, responsive, focus and lmowleges the internal and eksternal factors. This research was performed from February until April 2009 at the Ward Unit of Ananda Hospital Bekasi by collecting of primary and secondary data of the four elements for the Balanced Score evaluation. Design of this research is a quantitative research by collecting question of the ward unit patient and hospital employees, document searching and with focus group discussion. With Balanced Scorecard approach, these research concluded that in 2008 (1) the ward unit of Ananda Hospital still uses conventional approach to evaluate the work performance, (2) from the financial perspective that income growth ratio was positive (l,408), effective ratio was able to achieve the target level (1,096) and efficiency ratio was 9,178%. (3) from the customer perspective, the Ananda Hospital was on the 4"’ position in Bckasi (l0,l9%), patient satisfaction for ward unit was 90% and highest for “Dokter menguasai berbagai tindakan sesuai dengan keahliannya” and lowest for “pelayanan pengobatan yang cepat dan tepat”. (4) From intemal process perspective, the performance was good with improvement of hemodyalisis and CT Scan facilities. The hospital length of stay growth ratio was stable, with health service emciency ratio was 65% from ideal. (5) From the growth and learning perspective; the employes satisfaction level was 90%. Highest satisfaction is for “Pemberian gaji sesuai tanggung jawab, kesempatan untuk menduduki jabatan lebih tinggi bagi yang rnampu, menambah pengetahuan melalui seminar dan pelalihan serta atasan memperlakukan bawahan dengan baik” and lowest for “Penyediaan pakaian seragam untuk karyawan setiap tahun". Employee turnover was increased to l2.6%. Information system capability were provide information system technology and judgment wether the decision for a certain problem was already good. Secondary motivation data was not achieved but the data achieved from the interview concluded that almost all of the improvement was already been completed. There is also a relationship between all of aspect that used in Company Scorecard and Personal Scorecard. This research concluded that Ananda Hospital Management have to improve the application of the balanced scorecard approach. Suggestion for Ananda Hospital Management is to provide seminars and training, suggestion and critics documentation and use of infrastructural informational system for the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34403
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>