Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129381 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Polarys
"Dalam Pasal 82 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen memberikan batas waktu pelaksanaan bagi Guru yang belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik paling lama 10 sepuluh tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini, dan merupakan hal penting yang harus terpenuhi sebagai wujud kepastian hukum. Dalam penelitian ini yang ingin dicapai adalah tentang profesionalisme Guru berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia, upaya pemenuhan kualifikasi akademik dan sertifikasi pendidik melalui asas umum pemerintahan yang baik dan institusi dalam menyelesaikan masalah peningkatan profesionalisme tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pelaksanaan dalam mencapai guru yang profesional tidak terwujud oleh karena adanya celah hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 35 ayat 2 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, sehingga para guru terfokuskan untuk memenuhi target mengajar. Selain itu juga Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam implementasinya bertentangan dengan asas umum pemerintahan yang baik khususnya dalam hal asas kepastian hukum dan kemanfaatan. Oleh karena itu, perlu dibentuk Institusi Pendidikan Nasional yang tujuannya adalah menciptakan guru-guru yang professional dan berintegritas, sehingga semua guru di Indonesia wajib mengikuti pendidikan di institusi tersebut, yang pada akhirnya adalah persamaan atas kualitas guru di Indonesia.

Article 82 of Law Number 14 Year 2005 regarding Teachers and Lecturers provides a time limit for teachers who have not fulfilled academic qualifications and teachers certificate no later than 10 ten years since the enactment of this Law, and as a form of legal certainty it must be fulfilled. The goal of this research is to figure out teachers professionalism according to Indonesian regulation, the fulfillment of academic qualification and teachers certificate through the general principle of good governance, and of upgrading teachers professionalism problem solved by the institution. The results of the study shows that the implementation in achieving professional teachers is not achieved because of the legal loopholes in Article 35 paragraph 2 of Law Number 14 Year 2005 on Teachers and Lecturers, so that the teachers are focused to meet the teaching target. In addition, The implementation of this Law is in a contrary to the general principle of good governance, especially in terms of legal certainty and benefit. Therefore, it is necessary to establish a national education institution whose goal is to create professional teachers with integrity so that all teachers in Indonesia are required to attend the institution 39 s education, which in turn is the equality of the quality of teachers in Indonesia.Professionalism, Teacher, Legal Certainty."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Salma Saada
"Salah satu permasalahan yang terjadi pada pengawas Dinas Diknas Kota Kendari adalah belum optimalnya supervisi akademik pengawas sekolah dalam perspektif peningkatan profesionalisme guru SMK di Kota Kendari. Dengan menggunakan pendekatan SSM, untuk mengetahui situasi dunia nyata dan memperbaikinya. Maka hasil penelitian memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Kendari agar melaksanakan perekrutan pengawas melalui seleksi, adanyan Diklat Pengawas secara berkesinambungan, dan adanya pemberian beasiswa kepada pengawas agar lebih termotivasi dalam meningkatkan kinerjanya sehingga supervisi akademik pengaws SMK Kota Kendari menjadi optimal.

A problems occuring on the supervisory education board of Kendari municipatily is the supervision of the school supervisor which is still not optimum to improve the profesionalism of SMK teacher in Kendari municipality. Research study through SSM approach has recommended the local goverment to improvsor through the selection prosess, providing training for supervisors, and providing a scholarship for the situation by recruiting supervisors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safrudin
"Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, harus mendapat perhatian sentral, karena figur guru senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan.
Penelitian ini menganalisis pengaruh supervisi kepala sekolah dan kualifikasi akademik guru sebagai variabel bebas terhadap kompetensi guru dalam proses belajar mengajar sebagai variabel terikat. Metode yang digunakan adalah eksplanatif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang didasarkan pada paradigma positivisme. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan studi literatur.
Teknik analisis data menggunakan analisis regresi. Dari hasil analisis regresi menunjukan bahwa secara parsial variabel supervisi kepala sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kompetensi guru dalam proses belajar mengajar. Variabel kualifikasi akademik guru secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kompetensi guru dalam proses belajar mengajar. Sedangkan berdasarkan analisis regresi ganda hanya variabel supervisi kepala sekolah yang mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel kompetensi guru dalam proses belajar mengajar.

Teacher is the most determinant component in the education sytem in a whole, should be the central attention because teacher?s figure always become the strategic focus when we are talking about education problems since the teacher is always related with any other components in education system.
This research analyzes the influence of school principal supervision and teacher?s academic qualification as independent variable toward teacher's competency in teaching and learning process as dependent variable. The method used in this research is explanative. The approach of this research is quantitative which was based on the positivism paradigm. The technique of data gathering is through questionnaire and literature study.
The data analysis technique by using regression. The result of regression analysis shows that school principal supervision partially has significant influence toward teacher's competency in teaching and learning process. Teacher's academic qualification partially has not significant influence toward teacher's competency in teaching and learning process. While based on multiple regression analisys only school principal supervision variable has significant influence toward teacher's competency in teaching and learning process.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29823
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hubullah
"Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat profesionalisme supervisi akademik kepala sekolah menengah atas menurut persepsi para guru. Penelitian ini dilakukan di tiga SMAN Kabupaten Indramayu yaitu SMAN 1 Sindang, SMAN 1 Sukagumiwang dan SMAN 1 Gantar dengan total sampel sebanyak 124 orang. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh dengan menggunakan instrumen utama kuesioner. Fokus analisis data pada satu variabel yaitu tingkat profesionalisme supervisi akademik kepala sekolah menengah atas, dengan metode statistik deskriptif seperti nilai modus, median dan prosentase.
Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan bahwa tingkat profesoinalisme supervisi akademik kepala sekolah menengah atas masih rendah. Dari enam faktor, aspek pengetahuan, keterampilan, komitmen, etika, tanggung jawab dan pengabdian terhadap masyarakat yang digunakan sebagai indikator untuk mengukur tingkat profesionalisme supervisi akademik kepala sekolah hanya empat faktor saja yang dikatakan 'baik'. Dua faktor lainnya yaitu aspek keterampilan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi akademik dan aspek etika termasuk dalam kategori 'cukup'.
Masing-masing prosentasenya untuk aspek pengetahuan sebesar 55,65 persen, keterampilan sebesar 44,35 persen, komitmen sebesar 52,42 persen, etika sebesar 50 persen, tanggung jawab sebesar 62,90 persen dan pengabdian terhadap masyarakat sebesar 59,68 persen. Meskipun demikian, jika mengurutkan pada nilai skla Likert maka secara umum keenam faktor tersebut termasuk dalam kategori 'baik' karena berada pada skala 4 yang berarti baik atau mencukupi.

The main objective of this study is to analyze the academic supervision profesionalism level of the senior high school principal to the teacher. This research was conducted in three senior high schools in Indramayu regency namely SMAN 1 Sindang, SMAN 1 Sukagumiwang and SMAN 1 Gantar with a total sample of 124 respondents. The sample of population is total sampling with questionaire as the main instrument. The focus of data analysis in one variable is the academic supervision profesionalism level of the senior high school principal to the teacher, with descriptive statistical methods such as the mode, median and percentages.
Results of this research generally indicates that the level of profesionalism in academic supervision to the teachers is still in low level. The six factors, aspects of knowledge, skills, commitment, ethics, responsibility and dedication to the community that are used as indicators to measure the the academic supervision profesionalism level of the senior high school principal to the teacher only four factors are 'good'. Two other factors are the principals skills aspect in carrying out the academic supervision and ethical aspects included in the category of "sufficient".
Each percentage for knowledge aspect is 55.65 percent, 44.35 percent for the skills, 52.42 percent for commitment, 50 percent for ethics, 62, 90 percent for responsibility and 59.68 percent for dedication to the community. However, if you sort on the value Likert Scale then in general the six factors are included in the category of "good" because it is on a scale of 4 which means good or adequate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T31530
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Andriansyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengembangan pengetahuan keterampilan komunikasi pada guru sekolah dasar terhadap aspirasi orang tua pada pendidikan anak. Berdasarkan model prediktor putus sekolah, terdapat indikasi pentingnya aspirasi orang tua dalam mencegah putus sekolah. Dalam model prediktor itu pula diketahui ada kaitan penting antara sistem rumah dan sekolah. Peran guru sangat penting dalam mempertemukan kedua sistem ini. Hasil baseline study menemukan adanya permasalahan efektifitas komunikasi bagi guru sekolah. Peneliti kemudian melakukan intervensi yang berupa pelatihan kepada guru. Hasil uji paired t-test terhadap pre-test dan post-test pada orang tua siswa menemukan intervensi yang dilakukan signifikan berpengaruh terhadap perubahan aspirasi sebesar 40,5%.

The purpose of this research is to find out the influence of improving communication skills knowledge in elementary school teachers towards parent academic aspiration to children. From model of drop-out predictors, there is indication about the importance of parent aspiration to avoid drop-out. The same model shows relation between home and school systems. Teacher has a significant role to connect both of systems. Baseline study discover on effectively communication as a problem in teachers. Training had arranged to meet the problem. Paired t-test of parent academic aspiration find out the intervention gives contribution towards parent aspiration up to 40,5%.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T38643
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barid Fauziah
"Kualitas pendidikan salah satunya ditentukan oleh guru. kompetensi profesional guru di kabupaten Karanganyar belum optimal ditunjukkan dengan hasil uji kompetensi guru dibawah standar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi guru tentang supervisi akademik kepala sekolah dengan kompetensi profesional guru SD dikabupaten Karanganyar. Penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Dimana data diperoleh dengan study dokumen dan kuisener. Populasi adalah guru SD dikabupaten karanganyar yang diambil sampel sebanyak 196 guru di 5 UPT. Kemudian data diolah dengan menggunakan analisa korelasi.
Hasil analisa menunjukkan bahwa persepsi guru tentang supervisi akademik berhubungan dengan kompetensi profesional guru ditunjukkan t hitung > t tabel, dengan koefisien korelasi sebesar 0,371. Begitu juga tiap dimensi variabel supervisi akademik berhubungan signifikan dengan dimensi variabel kompetensi profesional guru. Kesimpulan bahwa supervisi akademik kepala sekolah berhubungan secara signifikan dengan kompetensi profesional guru. untuk itu saran yang diajukan Kepada a) Dikpora setempat, untuk membuat kebijakan yang lebih tegas dalam menekankan kegiatan supervisi akademik kepala sekolah terhadap guru, b) kepala sekolah untuk mengintensifkan pelaksanaan supervisi akademik, c) guru untuk tidak ragu berbagi dengan rekan sejawat maupun kepala sekolah bila menghadapi permasalaham pembelajaran.

The quality of education one of which is determined by the teacher. The professional competence of teachers in the district of Karanganyar has not been optimal. It is shown from the results of under standarize teacher competency test. The purpose of this research was to know the correlation between teachers' perceptions of academic supervision with professional competence of elementary teachers in the District of Karanganyar. This research is a survey study with quantitative approach. The data obtained by the study of documents and questionnaires. Population is the elementary teachers in district of Karanganyar, the sample is taken on 196 teachers in 5 UPT. Then the data were processed using correlation analysis.
The result of analysis shows that teachers' perceptions about academic supervision correlated with the professional competence of teachers is shown t count > t table, with a correlation coefficient of 0.371. Furthermore, each of variable dimensions of academic supervision significantly relates with dimensional variables of teacher professional competency. The conclusion is that the principal academic supervision has a significant corelation to teachers' professional competence. The suggestions put forward to a) Dikpora, to make a more assertive policy in emphasizing activities academic supervision principal to the teachers, b) the principal, to intensify the implementation of academic supervision, c) teachers, to not hesitate to share with colleagues and principals when they faced learning problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35027
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Made Ardita
"The main purpose of research is to measure and describe an objective condition, characteristic and effort of raising professionalism level of civil servant. The research are held in central institution, namely National Civil Service Agency, National Administration Board, Departement of Home Affair and Departement of National Education, by total of sample as many more 114 persons. The withdrawal of sample is by using random sampling technical with the main instrument by using a questionnaire. This research data analyze are focused to be autonomous variable (univariat) that is level of professionalism of civil servant, with statistic instument of descriptive modus and median.
The result of research indicate that from six factors which have been used to value level of professionalism of civil servant, just only two factors namely level science of work and level skill of work of employee that good enough, or at least they?ve got good appraisal from respondents. Whereas another four factors, that is ethic of civil servant work, responsibility of civil servant's work, sivil servant's commitment and level of civil servant's service is low or not so good. Another result indicates that level of science of work of civil servant as factor the most dominant to influence level of professionalism of civil servant. The whole indicate that level of professionalism of civil servant can be measured with sixth factors above.
Based on the result of the research in above is suggested as soon as take good measurement of that sixth factors. One of media in which can be used to develop level of professionalism through education lane and training. In scope of management of human resources it preferable to be formed/made policy system which support indeed for raising professionalism of civil servant."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22245
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ocky Jhon Gumilang Hidayat
"ABSTRAK
Perilaku inovatif merupakan hal yang penting untuk memastikan sebuah institusi dapat berjalan dengan efektif. Penelitian ini akan berfokus pada perilaku inovatif guru yang merupakan garda terdepan dalam institusi pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah kreativitas dan teachers self-efficacy dapat memprediksi perilaku inovatif guru. Instrumen yang digunakan adalah Innovative Work Behavior untuk mengukur perilaku inovatif guru, Runco Ideational untuk mengukur kreativitas, dan Teacher Self Efficacy Scale untuk mengukur efikasi diri guru. Penelitian ini melibatkan 230 guru sekolah dasar di daerah Bogor, Depok, dan Jakarta. Analisis data menggunakan metode regresi berganda. Penelitian ini menemukan hanya kreativitas dapat memprediksi seluruh dimensi perilaku inovatif guru.
Perilaku inovatif merupakan hal yang penting untuk memastikan sebuah institusi dapat berjalan dengan efektif. Penelitian ini akan berfokus pada perilaku inovatif guru yang merupakan garda terdepan dalam institusi pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah kreativitas dan teachers self-efficacy dapat memprediksi perilaku inovatif guru. Instrumen yang digunakan adalah Innovative Work Behavior untuk mengukur perilaku inovatif guru, Runco Ideational Behavior Scale untuk mengukur kreativitas, dan Teacher Self Efficacy Scale untuk mengukur efikasi diri guru. Penelitian ini melibatkan 230 guru sekolah dasar di daerah Bogor, Depok, dan Jakarta. Analisis data menggunakan metode regresi berganda. Penelitian ini menemukan hanya kreativitas dapat memprediksi seluruh dimensi perilaku inovatif guru.

ABSTRACT
Innovative behavior is an important thing to ensure that an institution continues to run effectively. In this case, teachers also have an important role, considering that teachers pose as the front guard in educational institutions. This study was conducted to examine whether the variables of creativity and teachers self-efficacy predict the teachers innovative behavior. This study uses the IWB instrument to measure the innovative behavior of teachers, RIBS to measure creativity, and TSES to measure teachers self-efficacy. This study involved 230 elementary school teachers in the Bogor, Depok, and Jakarta areas which were analyzed by multiple regression methods. This study found that only creativity significantly predicts all dimensions of teachers innovative behavior.
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Peran pendidik guru menjadi lebih dan lebih penting dalam memenuhi kebutuhan guru profesional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia #14/2005 tentang Guru dan Dosen. Agar dapat mendidik guru profesional dan calon guru, pendidik guru sendiri harus profesional, dan memiliki kemauan untuk terus mengembangkan profesionalisme. Mengembangkan profesionalisme adalah suatu keharusan bagi pendidik guru, karena empat alasan: (1) sifat profesionalisme, (2) perkembangan pesat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, (3) paradigma pembelajaran seumur hidup, dan (4) permintaan Hukum #14/2005 tentang Guru dan Dosen. Namun data pada pendidik guru dari Lembaga Pendidikan Guru beberapa menunjukkan bahwa tidak semua pendidik guru menunjukkan kesediaan untuk mengembangkan profesionalisme. Oleh karena itu, pengembangan profesionalisme harus didorong oleh semua pihak yan terkait dengan guru dan pendidik guru. Ada banyak kegiatan yang dapat dialami oleh pendidik guru dalam rangka mengembangkan profesionalisme, beberapa diantaranya adalah: mengambil studi lebih lanjut, mengambil kursus yang relevan, refleksi diri secara teratur, bergabung dengan kegiatan akademik (seminar, lokakarya, pelatihan, dll), pengenalan sekolah, melakukan penelitian, dan penerbitan artikel ilmiah."
JPUT 13:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ruswandi
"Bidang pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun harus diakui bahwa mutu pendidikan di Indonesia ternyata masih rendah. Rendahnya mutu pendidikan ini salah satu penyebabnya adalah kinerja guru yang rendah dalam mengelola proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh supervisi akademik oleh pengawas sekolah terhadap kinerja guru rintisan sekolah menengah atas bertaraf internasional di provinsi lampung. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk penelitian eksplanatif, karena ingin menjelaskan hubungan pola-pola yang berbeda tetapi ada keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebab akibat.
Dalam penelitian ini kegiatan supervisi akademik dianggap sebagai variabel bebas (X) dan Kinerja Guru (Y) sebagai variabel terikatnya. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif (campuran). Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih dalam mengenai data yang tidak bisa diperoleh hanya melalui kuisioner. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah dengan metode survey menggunakan kuisioner dan wawancara mendalam. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling, Metode ini digunakan karena dalam pemilihan sampel survey akan diberikan kriteria bahwa sampel yang dipilih adalah guru-guru yang sudah pernah mendapatkan supervisi akademik oleh pengawas sekolah. Pemberian kriteria ini bertujuan agar guru yang dipilih sebagai sampel benar-benar mengetahui atau memahami topik penelitian ini. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dengan tingkat signifikansi 7,25% diperoleh jumlah sampel sebanyak 100 orang guru. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis regresi liniear sederhana untuk mencari pengaruh supervisi akademik terhadap kinerja guru.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana disimpulkan bahwa supervisi akademik oleh pengawas sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Adapun secara simultan dimensi-dimensi dari variabel bebas supervisi akademik oleh pengawas sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi perencanaan dan persiapan, lingkungan kelas, pengajaran, dan tanggung jawab profesionalisme dari variabel terikat kinerja guru. Tetapi jika secara parsial dimensi-dimensi dari variabel supervisi akademik oleh pengawas sekolah, hanya dimensi pendekatan kolaboratif yang berpengaruh terhadap dimensi pengajaran pada variabel kinerja guru.

Education is a very important thing for both state and nation. However, it must be recognized that the quality of education in Indonesia still very low, and one of the causes is the low performance of teachers in managing the learning process. This study is aimed at determining The effect of academic supervision by the supervisor to the teachers performance of the pilot senior high school of international standardn in lampung province. This study is based on the research objectives in explanative, because it wanted to explain the relationship of different patterns, but there is a relationship and to produce the pattern of causal relationships.
In this research, academic supervision activities are considered as the independent variable (X) and the teacher performance (Y) as the dependent variable. Research data collection techniques were conducted by using a combination of quantitative and qualitative techniques. This is done to obtain more information on data that can not be obtained only through a questionnaire. While the data collection method used in this study is a survey method using questionnaires and in-depth interviews. Sampling techniques in the study was the purposive sampling method used, because the survey sample selection criteria was based on samples of teachers who had never received academic supervision by school inspectors. The provision was intended as the criteria chosen as a sample of teachers who would understand the purpose of this research. The number of samples was determined using the Slovin formula with a significant level of 7.25% obtained form total sample of 100 teachers. Statistical analysis used a simple regression analysis liniear method to determine the influence of the academic supervision of teacher performance.
Based on the results of the linear regression analysis, it is concluded that the academic supervision by a school superintendent has a significant effect on teacher performance. The simultaneous dimensions of the independent variable of academic supervision by a school superintendent, therefore has significant influence on planning and preparation, classroom environment, teaching, professionalism and responsibility of the dependent variable of teacher performance. But if the partial dimensions of the variable of academic supervision by school inspectors, only the collaborative approach dimensions that affect to the variable dimensions of teaching performance of teachers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29820
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>