Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 82366 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dina Kurniati
"ABSTRAK
Kegagalan dalam pembentukan karakter ruang perkotaan menghasilkan kekurangan makna yang dapat memberikan kesan sebagai daya tarik masyarakat terhadap ruang perkotaan. Perubahan cenderung menggambarkan kemajuan, yang mencerimkan modernitas dalam mengedepankan inovasi perencanaan. Penelitian ini berkontribusi memberikan gambaran perkembangan perkotaan yang di pengaruhi oleh Sungai Batanghari di Jambi. Perkembangan perkotaan pada awalnya di pengaruhi oleh pendatang dengan menggunakan transportasi air di Jambi. Pendatang tersebut kemudian tinggal dan berdagang di Daerah Aliran Sungai Batanghari. Para pendatang ini secara tidak langsung membentuk pertumbuhan permukiman di sekitar Sungai Batanghari. Seiring dengan perkembangan masyarakat, kini kehidupan di sekitar Sungai Batanghari tidak lagi mencerminkan kehidupan masyarakat yang bergantung dengan Sungai Batanghari. Hal ini terlihat dari orientasi pembangunan membelakangi Sungai Batanghari. Penelitian ini memerlukan tahapan identifikasi wawancara yang tahapannya tidak dapat dinyatakan secara numerik. Naratif masyarakat menjadi kunci dalam proses penelitian ini, terhadap fenomena sosial di ruang jalur perbelanjaan di Jambi. Hasil penelitian ini menemukan pada kawasan perdagangan belum dapat menciptakan narasi yang di pengaruhi oleh kebudayaan setempat pada ruang perkotaan. Perkembangan kawasan perdagangan di sekitar Sungai Batanghari yang cepat menyebabkan ruang perbelanjaan di perkotaan bertransformasi mulai dari bentuk fisik dan pola kebiasaan masyarakat. Transformasi ini, menyebabkan kenangan masyarakat terhadap ruang perkotaan yang hidup dan bergantung pada Sungai Batanghari mulai berkurang. Oleh karena itu, mengembalikan kebiasaan yang berbudaya untuk mengaktifkan kembali minat masyarakat terhadap ruang perkotaan menjadi suatu hal yang penting. Pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana cara merancang kawasan perbelanjaan yang dapat mengembalikan memori kolektif masyarakat Jambi pada ruang perkotaan?

ABSTRACT
Failure in the formation of urban space character results in a lack of meaning that can give the impression that could attract people to an urban space. Change usually describes progress which reflects modernity in promoting innovation in planning. This study aimed to provide an overview of urban developments that are affected by the Batanghari River in Jambi. Urban development was initially influenced by newcomers who used water transportation in Jambi. The newcomer then lived and traded in the Batanghari River Basin. These newcomers indirectly shaped the growth of settlements around the Batanghari River. Along with the development of society, nowadays the life of the people around the Batanghari River no longer depends on it. This can be seen from the orientation of the buildings that turn their back towards the Batanghari River. This study required an interview identification stage that cannot be expressed numerically. Community narratives are the key in this research process in regard to social phenomena that occur on the shopping street in Jambi. The results of this study found that the trading area has not been able to create narratives that are influenced by local culture in urban space. The rapid development of the trading area around the Batanghari River has caused urban shopping spaces to transform from the physical form to the habits of the people thus diminishing the memories of the people about the urban space that lives and depends on the Batanghari River. Therefore, rebuilding the cultural habit to re engage people 39 s interest in urban space becomes an important subject. The question asked in this study was how to design a shopping area that can restore the collective memory of the Jambi rsquo s people in urban space "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya
"ABSTRAK
Penelitian Perancangan ini ditulis sebagai upaya menunjukkan bahwa kegiatan ber-pasar merupakan kegiatan yang terjadi pada ruang kota, tidak hanya di dalam bangunan pasar semata. Tulisan ini akan fokus pada pola ruang yang dibentuk oleh pedagang yang beraktivitas di sekitar pasar tradisional yang dirancang dengan perencanaan modern. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi lapangan untuk mengetahui informasi mikro mengenai pola dan proses perdagangan yang berhubungan dengan keruangan. Temuan utama dari penelitian ini adalah adanya perbedaan pola ruang pasar antara perdagangan tradisional dengan perdagangan modern. Pola perdagangan yang terjadi pada kawasan pasar membutuhkan ruang yang dapat mengakomodasi kegiatan pasar baik tradisional maupun modern untuk dapat di terapkan di dalam proses perancangan.

ABSTRACT
This design research was conducted as an initial effort to show that the economic activities in a market are activities that occur in an urban space and not just in a building. This paper was focused on the spatial pattern created by the merchants who stationed around the modernized traditional market. The research used Field Observation method to find micro information regarding the trading patterns and process related to their spatial aspect. The main finding of this research was the difference between the traditional trading pattern and the modern one. The trading patterns created in the market area require a space that can accommodate both traditional or modern market activities so it could be applied into the design process. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T32608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Routledge, 2018
307.76 POL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wood, Patricia K.
London, New York: Routledge, Taylor & Francis Group, 2017
307.760 9 WOO c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Theodorus Cahyo Wicaksono
"Perencanaan Kota telah melihat pergeseran paradigmatik menuju desain yang lebih melekat secara lokal dan menekankan identitas. Dalam pergeseran tersebut, beberapa hal esensial
yang mengandung jati diri perlu dijaga agar transformasi kota mengarah pada citra yang baik.
Untuk memperkuat citra dan identitas kota, perencanaan membutuhkan memori perkotaan
(urban memory). Memori perkotaan diperlukan agar kota berkembang dalam perencanaan
yang tepat dengan tidak meninggalkan jati dirinya. Kota dengan ruang urban di dalamnya
memiliki hubungan yang mendalam dengan orang-orang yang tinggal di dalamnya, serta
dengan pengalaman dan kenangan yang sebenarnya. Dalam kaitannya dengan perencanaan
kota, ruang membutuhkan memori dan pengalaman untuk berkembang menjadi suatu tempat.
Dalam hal ini, Muntilan adalah kota kecil yang menghubungkan Yogyakarta dan Semarang,
sebagai ibu kota provinsi. Kota ini menjadi istimewa karena Muntilan memiliki ingatan yang
kuat tentang sejarah perkembangan kota tersebut. Muntilan melestarikan aspek lokalitas,
seperti kondisi alamnya, warisan masyarakat Jawa asli, dan keragaman agama (dengan nilai
dan dogmanya). Karena kekhususannya tersebut, tesis ini akan mengidentifikasi memori
perkotaan di Muntilan dengan mengumpulkan peta kognitif yang dibuat oleh warga untuk
merepresentasikan ingatan mereka tentang kota mereka, untuk dijadikan panduan dalam
konseptual perancangan kota. Sebuah peta kognitif diusulkan sebagai metode alternatif
perencanaan dengan partisipasi masyarakat lokal untuk menentukan memori esensial yang
diungkapkan oleh masyarakat di kota. Berdasarkan analisis peta kognitif responden, penulis
merekomendasikan konseptual perencanaan Kota Muntilan, terutama bagi mereka yang
menganggap memori sebagai pembentuk identitas kota.

Urban Planning has seen paradigmatic shifts towards more locally embedded design and
emphasizes identity. In the shift, some essential things, which contain identity, should be
maintained, so that the urban transformation leads to a good image. In order to strengthen the
image and identity of the city, planning requires urban memories. Urban memories are
necessary for the cities to develop in proper planning by not leaving their true identity. A city,
with urban spaces in it, has an in-depth relationship with people who inhabit within, and also
with the actual experiences and memories. In its relation to urban planning, space requires
memory and experience to develop into a place. In this case, Muntilan is a small city
connecting Yogyakarta and Semarang, as the capital of each province. This city becomes
special since Muntilan has a strong memory regarding the historical development of the city.
Muntilan preserves locality aspects, such as its natural condition, the heritages of native
Javanese society, and the diversity of religions (with their values and dogmas). Due to its
specialty, this thesis will identify urban memory in Muntilan by collecting of cognitive maps
made by citizens to represent their memories about their city. A cognitive map is proposed as
an alternative method of planning with local communities participatory to determine the
essential memory expressed by people in the city. Based on the analysis of respondents'
cognitive maps, author have recommended the conceptual urban design of Muntilan,
especially for those who consider urban memory as forming Muntilan's identity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Evitriana
"Kemiskinan merupakan masalah yang timbul akibat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan kesenjangan sosial di masyarakat. Kemiskinan berdampak pada kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat kurang mampu pemerintah melaksanakan P2KP. Penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan berbasis pada pengembangan masyarakat. Dalam pengembangan masyarakat, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program, mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan: dan kesinainbungan kegiatan sangat panting. Partisipasi masyarakat tidak setalu dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan, karenanya dip erlukan pendamping dan kader untuk memberdayakan kelompok sasaran.
Tujuan penelitian adalah menggambarkan proses pendampingan dalam pelaksanaan P2KP Tahap II, menggambarkan faktor pendukung dan penghambat serta cara mengatasinya. Metode penelitian yang digunakan kualitatif dengan memilih informan. Informan adalah prang yang dianggap mengetahui dan memahami kebijakan, proses persiapan penerapan sampai hasilnya. Jangka waktu pelaksanaan P2KP Tahap II selaina 18 bulan, penelitian dilakukan sampai minggu ke kedua bulan Mei 2005. Bulan Mei 2005 merupakan angsuran ke sepuluh bagi peminjam. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah dokumen, wawancara dengan pedoman dan pengamatan.
Kelurahan Empang merupakan kawasan perkotaan dengan jumlah penduduk 3448 KK, 625 KK miskin dan belum mendapat P2KP maka ditetapkan sebagai lokasi sasaran pelaksanaan P2KP Tahap 11. P2KP Tahap II lebih menekankan pengembangan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan dengan partisipasi masyarakat. Pelaksanaan P2KP Tahap II di Kelurahan Empang tampaknya dijalankan sesuai pedornan umum dan pedoman teknis, dengan cara mendorong ttunbuh kembangnya partisipasi masyarakat melalui pendekatan kelompok (Community Based Development Approach). , Pelaksanaan kegiatan sesuai PJM Pronangkis, yaitu kegiatan fisik lingkungan dan sosial fisik merupakan bantuan pelayanan sosial untuk keluarga kurang mampu. Sedangkan usaha ekonomi produktif merupakan bantuan pinjaman bergulir, yang harus dikembalikan dalam waktu 10 bulan dengan masa tenggang dua bulan. Dana bantuan dipergunakan untuk mengembangkan usalia warga masyarakat yang telah disetujui. Dari pendapat kelornpok sasaran, basil pengembangan usaha dapat dipergunakan untuk membayar angsuran dana bergulir, membayar SPP sekolah anak, dan memenuhi kebutuhan hidup. Pendamping melaksanakan peran fasilitatif yaitu memberi dukungan dan pemanfaatan sumber daya dan keterampilan, peran edukational yaitu menyampaikan informasi dan pelatihan. Secara singkat 13KM dan UP menggantikan pendampingan ke KSM sesudah berakhimya program.
Dalam pelaksanaan P2KP terlihat ada faktor pendu.kung: dukungan pemerintah dan instansi terkait, pendidikan dan pengalaman fasilitator, kader dari kelompok sasaran, partisipasi masyarakat, kemampuan kelompok sasaran. Adapun faktor penghambatnya: ketidaksesuaian konsep dengan lapangan, proses perencanaan kegiatan sangat lama, menurunnya partisipasi masyarakat, penjenjangan proses verifikasi dan ketidaksiapan kader saat terminasi.
Dalam kesimpulan dikemukakan P2KP ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pelaksanaan program mulai perencanaan kegiatan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi oleh kelompok sasaran. Pembangunan berbasis masyarakat yang mengarah pada pengembangan kelembagaan terlihat melalui pembentukan kelompok. Peran pendamping perlu ditingkatkan pada pemberdayaan kelompok sasaran dalam mengembangkan usaha, perubahan wawasan dan nilai.

Poverty is s result of high economy development and social disparity within the society itself. Poverty affects to economy welfare and social welfare. In order to improve the quality of people's life, the government is conducting P2KP or urban poverty reduction program. This poverty reduction program is conducted based on community development.
The community participation in this program is very important, starting from the planning stage, implementation to the continuity of the program. However, the community participation is not always as expected by the government. In this case, existence of an assisting group is very important.
The purpose of this study is to overview the assistance program in the second round of P2KP; to overview the supporting factors and the obstacles of the program. It this study also aims to find out how to overcome the problems. Qualitative method used in this research; an infomnant used in the research in order to obtain all the infonnation about the program, for example the regulations on the preparation and implementation stages.
The second round P2KP is conducted in 18 months and the study was conducted until the second week of May 2005. The month of May 2005 was payment time for those who granted the P2KP revolving funds. The data used in this study was acquired through study of document, guided interview and field observation.
Kelurahan Empang is an urban area with 3448 families living in the area. Of the number, 625 families are classified as poor family and have yet granted the P2KP. The second round P2KP emphasizes on developing the community with local community participation. The program was conducted based on both general and technical guidance. It was also conducted supporting the community involvement through the Community Based Development Approach.
The program according to PJM Pronangkis, consisted of community physic activity and physic social, is actually a kind social help for poor families. Productive economy business is a revolving fund that has to be returned within ten months with 2 months toleration time. The revolving fund is-used to develop the approved community's activities. The money gained from the business is used to pay the revolving funds, school tuition and other living needs. The functions of assistant in this program are facilitative role, supporting and utilizing resources and skill, educational roles and, giving information and training, In short, BKM and UP exchange the existence of the spouses after the program finished.
The support given from government and other related institution was obvious during the program. The program also showed the skill and ability of the facilitators, community participation and ability of the targeted group. The obstacle factors of the program are the unconformity between concept and site condition, excessive time of planning, receding of community's interest, verification process and unready committed volunteer on the termination program.
In summary, the central and the local government authorize P2KP. The program started from planning, implementation and evaluation by the targeted group. Community based development towards a developed institution is seen through the forming of group. It is important to increase the role of assistant in utilizing the targeted group in developing the business, widening the horizon and value of living.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayana Fitri
"Skripsi ini membahas tentang bagaimana optimisasi jumlah angkutan umum perkotaan pada suatu rute dilakukan menggunakan metode Integer Linear Programming. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan juga mengurangi biaya yang dikeluarkan.
Model yang digunakan merujuk kepada model penelitian yang telah dibangun oleh Alkheder et al., 2018, dengan menyesuaikan kondisi objek penelitian. Variabel yang digunakan merupakan variabel yang berkaitan dengan tingkat pelayanan angkutan umum, dengan permintaan yang ada pada saat jam sibuk.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan, perlu adanya pengurangan angkutan umum yang sudah ada, dengan frekuensi per jam yang telah ditetapkan. Kuantitas optimal yang didapatkan merupakan kuantitas optimal untuk jam sibuk, yang sudah memenuhi syarat untuk melayani penumpang di jam tidak sibuk.

This study discusses about how to optimize bus quantity that is used as urban transport. As the problem constructed is about optimization, Integer Linear Programming is chosen to be the method for this study. The purpose of this study is to decrease the quantity of bus based on demand and certain constraints made by observing the object of this study, thus will decrease total cost in each route based on the length of them.
This study was conducted with case study design to apply and modify Alkheder et al., 2018 model through observation results. The variables involved in this study are about service level given by the operator of bus and the demand in each route.
This study found that a decrease in bus quantity is a must to match the demand with certain standard frequency. The optimal quantity of bus is the optimal quantity for peak hours, assuming the quantity is edible to serve demand in off peak hours.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafrina Fauzia
"ABSTRACT
Taman kota selalu muncul dalam setiap perkembangan wilayah di Jakarta pada masa kolonial Belanda. Keberadaan taman kota dapat ditemukan mulai dari wilayah Kotatua (Batavia Lama), wilayah Weltevreden, wilayah Nieuw Gondangdia dan Nieuw Menteng. Namun keberadaan taman kota ini terancam oleh pembangunan modern. Taman Fatahillah, Lapangan Banteng, Lapangan Merdeka, Taman Suropati, dan Taman Situ Lembang merupakan taman kota masa kolonial Belanda yang masih bertahan hingga saat ini. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dilakukan beberapa perubahan pada taman-taman tersebut. Perubahan ini ternyata banyak mempengaruhi komponen asli dari taman kota. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui komponen asli dari taman kota yang perlu dipertahankan dan dilestariakan keberadaannya. Komponen-komponen tersebut perlu diketahui karena memiliki kaitan dengan nilai penting masing-masing taman kota. Penelitian dilakukan dengan membandingkan kondisi taman kota pada masa kolonial Belanda dan yang ada saat ini, melalui foto dan peta lama. Setelah diketahui perubahan yang terjadi, maka ditentukan upaya pelestarian yang dapat diterapkan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, upaya yang dapat diterapkan pada taman-taman kota tersebut yaitu, menetapkan taman kota sebagai cagar budaya, serta melakukan pelindungan dan revitalisasi.

ABSTRACT
Urban park always appears in every development area in Jakarta during the Dutch colonial period. The existence of a urban park can be found starting from the Kotatua (Old Batavia), the Weltevreden, the Nieuw Gondangdia and the Nieuw Menteng. But now, the existence of this urban park is threatened by modern development. Taman Fatahillah, Lapangan Banteng, Lapangan Merdeka, Taman Suropati, and Taman Situ Lembang are the urban parks of the Dutch colonial period that still survive to this day. To meet the needs of the society, some modification has been made to the urban parks. The modification of urban parks made much affect to the original components. Therefore, research was conducted to find out the original components that needed to be maintained and preserved. These components need to be known because they are related to the importance of each urban park. The research was carried out by comparing the condition of the urban parks in the Dutch colonial period and those that exist today, through old photos and maps. After the changes that have occurred are determined, the efforts are applied by referring to the applicable laws and regulations. Based on this research, the efforts that can be applied is to establish the urban parks as a cultural heritage, also doing protection and revitalization activities."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Priyo Laksono
"ABSTRACT
Fenomena domesticity kerumahtanggaan biasanya terjadi di dalam rumah. Skripsi ini berargurmentasi bahwa tidak menutup kemungkinan kerumahtanggaan dapat terjadi di ruang luar atau ruang urban. Hal ini dilihat dari aktivitas domestik yang terjadi di ruang urban. Aktivitas domestik dilakukan di ruang luar untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam kesehariannya. Antara ruang dalam dan ruang luar terdapat ruang transisi yang hadir melalui dialog diantaranya. Dialog tersebut mempengaruhi aktivitas domestik yang terjadi di ruang urban. Prumpung menjadi studi kasus untuk melihat fenomena kerumahtanggaan di ruang urban. Dari studi kasus tersebut dapat diketahui terdapat beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya kerumahtanggaan di ruang urban interior yaitu aspek fisik kedekatan antara ruang dalam dan luar, akses dan ketersediaan ruang luar dan aspek non-fisik interaksi sosial, iklim dan kebiasaan dan aturan masyarakat lokal. Keadaan rumah dan urban membentuk fenomena urban interior di kawasan tersebut. Dari studi kasus tersebut juga dapat diketahui bahwa hadirnya ruang transisi sebagai perluasan ruang domestik dapat meningkatkan kualitas kerumahtanggan di ruang urban.

ABSTRACT
The phenomenon of domesticity often occurs inside home. Yet it does not eliminate the possibility of domesticity happening outside dwellings and inside urban space. Such phenomenon is seen through domestic activities in urban space. These domestic activities occur in urban space to fulfill the needs of the everyday. There exists threshold from interior to exterior it is expressed through dialogue in between. This dialogue defines domestic activities in urban space. Prumpung is chosen as a case study in which we see the phenomenon of domesticity in urban space. From the case study, it can be seen that there are several factors that allow the occurrence of domesticity in interior urban space that are physical aspect closeness between inside and outside, access and availability of outer space and non physical aspects social interaction, climate and culture. Home and urban circumtances forming the phenomena of interior urban in that region. From the case study too, it can be determined that the presence of the transition space can improve the quality of domesticity in urban space this can be observed through mechanisms threshold, and the quality of space they contain. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoel Priatama
"Kebijakan pembatasan akses kendaraan angkutan barang pada tahun 2011 memberikan dampak terhadap kinerja sistem Jalan Tol Dalam Kota Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak penerapan kebijakan ini pada sistem Jalan Tol Dalam Kota Jakarta sebelum dan setelah penerapan kebijakan serta menganalisis dampak yang terjadi tanpa penerapan kebijakan dengan menggunakan indikator transportasi berkelanjutan sebagai parameter penelitian. Hasil penilaian parameter waktu tempuh, jumlah konsumsi bahan bakar minyak, biaya konsumsi bahan bakar minyak, tingkat fatalitas, biaya korban kecelakaan, jumlah emisi CO2, biaya polusi karbon, dan tingkat kebisingan menunjukkan bahwa kebijakan ini berdampak positif terhadap kelancaran dan keselamatan lalu lintas namun tidak mendukung keberlanjutan transportasi kota secara keseluruhan. Selain itu, penerapan kebijakan ini memberikan dampak yang lebih baik dibandingkan dengan tanpa penerapan kebijakan ini.

Freight vehicle access restriction policy in 2011 has had an impact on the performance of Jakarta Intra Urban Tollway system. The purpose of this study is to analyze the impact of the implementation of this policy in Jakarta Intra Urban Tollway system before and after the implementation of the policy and to analyze the impact that occurs without the implementation of the policy by using the sustainable transportation indicators as the research parameters. The assessment results of the parameters travel time, amount of fuel consumption, cost of fuel consumption, fatality rate, cost of accident victim, amount of CO2 emissions, cost of carbon pollution, and noise level indicate that this policy has a positive impact on traffic smoothness and safety but does not support overall urban sustainable transportation. In addition, implementation of this policy has a better impact than without the implementation of this policy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>