Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134189 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dandung Adityo Argo Prasetyo
"ABSTRAK
Tesis ini mengkaji tentang teks Serat Kangsa Adu-Adu Macapat koleksi perpustakaan Reksapustaka Pura Mangkunegaran Surakarta. Teks ini termasuk karya sastra Jawa berkategori cerita wayang. Fokus kajian ini terbagi menjadi dua. Pertama kajian filologis yaitu menyajikan edisi teks Serat Kangsa Adu-Adu Macapat yang telah dibersihkan dari kesalahan dan diterjemahkan sehingga kandungannya dapat dipahami oleh masyarakat masa sekarang. Kedua secara kesastraan, memfokuskan genre teks yang berbentuk puisi tradisional Jawa atau macapat yang digunakan di dalam teks melalui metrum-metrumnya tersusun dalam rangkaian pupuh menggambarkan watak atau karakter tembang. Metrum macapat yang terdapat di dalam teks yaitu Asmaradana berwatak keprihatinan, kesedihan, nelangsa, kebahagiaan, dan kasmaran; Sinom berwatak menggebu-gebu, antusias, cekatan, lincah; Pangkur berwatak memuncak: puncak amarah, puncak rasa cinta, Pocung berwatak santai, jenaka, sendau gurau, dan tidak terlalu serius; Durma berwatak menggurui: peyampaian perintah, curahan perasaan marah, sedih; Mijil berwatak nasihat, himbauan, perencanaan; Dhandhanggula berwatak lentur, senang, sedih; Gambuh berwatak akrab, dekat; Kinanthi berwatak asih, bahagia, bersama, bergandengan.

ABSTRACT
This research examines the text of Sêrat Kangsa Adu-Adu Macapat from the collection of the Reksapustaka Pura Mangkunegaran Surakarta library. This text includes Javanese literary works categorized wayang stories. The focuses of this study is divided into two. The first philological study is presenting the edition of the text of Sêrat Kangsa Adu-Adu Macapat which has been cleansed of mistakes and translated so that its contents can be understood by nowadays society. Second literally, focusing on the genre of text in the form of traditional Javanese poetry or macapat used in the text through the metrums arranged in a series of pupuh depicting the character of the song. The macapat metrum contained in the text of Asmaradana is of concerned, sadness, misfortune, happiness, and love; Sinom is passionate, enthusiastic, nimble, lively; Pangkur is peaked: the peak of anger, the peak of love, Pocung relaxed character, witty, pleasantry, and not too serious; Durma is patronizing: commanding orders, outbursts of anger, sadness; Mijil has the character of advices, appeal, planning; Dhandhanggula is flexible, happy, sad; Gambuh is familiar, close; Kinanthi has a loving, happy, shared character, hand in hand."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T49863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Anjani
Jakarta: Perpusnas Press, 2019
899.225 ANG l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Behrend, T. E.
Jakarta: INIS, 1995
899.222 1 BEH i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2009
418.02 SAD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
VAN Der Meij, Dick
"Dalam meneliti naskah Indonesia harus dilakukan kontekstualisasi naskah, teks, dan kebudayaan. Hal ini juga berlaku untuk naskah dan teks di Lombok. Kontekstualisasi penting karena hubungan naskah, teks dan konteks dapat mengarahkan metode filologis yang dapat diterapkan untuk menyunting sebuah teks berdasarkan naskah yang berasal dari Lombok. Naskah dan teks harus dibedakan karena keduanya memiliki kontekstualisasi yang berbeda. Ternyata, naskah dan teks di Lombok ditulis karena memiliki peran di kebudayaan Sasak yang penting untuk diingat karena dapat menjelaskan banyak gejala yang ditemukan dalam naskah maupun dalam teks."
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
090 JMN 3:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ding, Choo Ming
"Walaupun raja Melayu berkuasa mutlak dalam masyarakat feudal dahulu, tetapi asas kuasa itu ditentukan banyak faktor, termasuk silasilah, jajahan, negeri, rakyat dan keupayaannya sendiri. Kesemua faktor itu lengkap-melengkapkan dalam mengembangkan atau sebaliknya, walaupun ada yang lebih diutamakan daripada yang lain. Serpihan kisah bangun jatuhnya lebih kurang 70 kesultanan Melayu di alam Melayu dari kurun 13 hingga pinggir abad 19 dan yang sebelumnya terbayang dalam karya historiografi seperti Hikayat Hang Tuah dan Sejarah Melayu dari tradisi manuskrip dan Hikayat Raja Muda dan Hikayat Langlang Buana dari tradisi lisan. Dalam teks-teks yang bersentrikkan raja itu, kuasa raja Melayu tidak terbatas di istananya, tetapi telah dikembangkan ke seluruh jajahannya melalui perlantikan pembesar-pembesar seperti Bendahara, Bendahari, Syahbandar, Laksamana, Panglima dan Sida-sida tenteranya. Tidak kira sama ada mereka itu juga berkurunan bangsawan, maka ada pertalian darah dengan raja, merekalah mata, telinga, kaki dan tangan raja. Mereka dikehendaki menjalankan perintah raja, selain tanggung jawab masing-masing. Penurunan kuasa itu tidak bermakna pengecutan kuasa raja yang bertakhta, tetapi adalah yang sebaliknya. Selain itu, bangun jatuh raja dan kerajaannya juga ditentukan perpaduan antara raja dengan pembesar dan rakyatnya yang pantang menderhaka. Raja Melayu yang berdaulat juga mendapat pengitirafan daripada raja dan kerajaan lain. Kejatuhan kerajaan Melaka di tangan Portugis pada 1511 dengan diikuti kejatuhan kerajaan Melayu yang lain, satu demi satu, telah membuka mata kita kepada sebahagian sebab-sebabnya, selain mengetahui dengan lebih baik asas-asas kuasa raja Melayu sebelumnya."
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
090 JMN 3:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Larassati Febry Ramadhan Marhaenita
"ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan deskripsi dan suntingan teks Hama Nyuwun Tedha dalam naskah Hama Lakon I, bernomor AS 27 koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Naskah ini ditulis oleh seorang dalang bernama Widiprayitna dari Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta sekitar tahun 1930a-an. Teks ini berbentuk prosa yang didominasi oleh dialog antar tokoh, menceritakan tentang hama-hama tanaman yang digambarkan dalam cerita pewayangan. Metode kajian filologis yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi kritis.

ABSTRACT
This thesis presents a description and text editing of Hama Nyuwun Tedha in Hama Lakon I manuscript, number AS 27 from PNRI. This manuscript written by a pupeteer named Widiprayitna from Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, around 1930s. This text form is prose that is dominated by the dialogue, that tells about pests of plants were described in the puppet stories. The Philological study method that used is the method of single copy editions. Text editing is performed with applying the method of critical (standard) edition."
2015
S61157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Hardianto
"ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan suntingan teks naskah Klempakan: Lampah-Lampah Sowanipun Pepatih Dalem yang merupakan koleksi Museum Radya Pustaka dengan nomer katalog RP.80. Penelitian ini menggunakan studi filologi. Metode yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal dengan edisi standar untuk memperbaiki dan mengalihaksarakan teks. Naskah ini berisi tata krama Pepatih Dalem pada saat kegiatan di dalam Keraton Surakarta.

ABSTRACT
This thesis presents text edits Klempakan Lampah Sowanipun Pepatih Dalem which is a collection of Museum Radya Pustaka with catalog number RP.80. This research uses philology studies. The method used is a single edition method with a standard edition for improving and translating text. This manuscript contains Pepatih Dalem manners at the time of activity in the Keraton Surakarta. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwit Sarwono
Bengkulu: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan-Universitas Bengkulu, 1994
899.231 SAR j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Karsono H. Saputra
Jakarta : Perpusnas Press, 2022
899.22 KAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>