Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14635 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siahaan, Ira Theresia
"Laporan BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan realisasi pencapaian AR belum optimal dimana jumlah tenaga kerja aktif membayar premi hanya 25% dari total jumlah angkatan kerja di Indonesia (BPJS Ketenagakerjaan, 2022). Kazmi dan Javaid (2020) menemukan terdapat hubungan positif antara dukungan atasan yang dirasakan terhadap peningkatan kinerja dimediasi oleh identifikasi organisasi. Untuk mengetahui pengaruh dukungan atasan yang dirasakan terhadap kinerja Account Representative (AR) BPJS Ketenagakerjaan, penelitian dibagi menjadi dua studi kuantitatif. Studi pertama melihat peran mediasi identifikasi organisasi terhadap hubungan dukungan atasan yang dirasakan dan kinerja Account Representative pada 160 partisipan dengan menggunakan kuesioner. Pengolahan data studi pertama menggunakan Uji Mediasi Hayes dan Uji Korelasi Pearson. Hasil penelitian studi pertama menemukan peran identifikasi organisasi terhadap dukungan atasan yang dirasakan dan kinerja memiliki pengaruh partial mediation. Hal tersebut menunjukkan dukungan atasan yang dirasakan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan meskipun tanpa mediasi identifikasi organisasi. Studi kedua dilakukan untuk melihat perubahan hubungan dukungan atasan yang dirasakan terhadap kinerja karyawan yang di mediasi oleh identifikasi organisasi dengan melakukan intervensi terhadap identifikasi organsiasi. Intervensi pendekatan identifikasi sosial digunakan untuk melihat pengaruh dukungan atasan yang dirasakan dalam meningkatkan kinerja Account Representative BPJS Ketenagakerjaan dengan melibatkan 21 partisipan. Hasil penelitian kedua menunjukkan terdapat perubahan pengetahuan pada evaluasi pembelajaran, reaksi, dan perilaku pada evaluasi intervensi. Namun hasil analisa Uji T-Test Berpasangan Wilcoxon terhadap evaluasi pembelajaran menunjukkan pendekatan identifikasi sosial tidak berdampak signifikan pada hubungan dukungan atasan yang dirasakan dan kinerja Account Representative sebelum dan sesudah intervensi.

The latest report from BPJS Ketenagakerjaan indicates that the performance of the Account Representative has not been ideal: only 25% of Indonesia's total workforce are actively paying their premiums (BPJS Ketenagakerjaan, 2022). Kazmi and Javaid (2020) discovered a positive correlation between perceived supervisor support and performance improvement, which was mediated by organizational identification. To investigate the impact of perceived supervisor support on the performance of Account Representatives (AR) at BPJS Ketenagakerjaan, the research was divided into two quantitative studies. The first study examined the mediating role of organizational identification in the relationship between perceived supervisor support and the performance of Account Representatives, involving 160 participants who completed a questionnaire. Data from the first study was processed using Jamovi with Hayes Mediation Test and Pearson Correlation Test. The finding revealed that organizational identification partially mediated the relationship between perceived supervisor support and performance, indicating that perceived supervisor support significantly influences employee performance, even in the absence of organizational identification mediation. The second study aimed to observe the change in the relationship between perceived supervisor support and employee performance, mediated by organizational identification, following an intervention targeting organizational identification. A social identification approach intervention was implemented to assess the impact of perceived supervisor support on enhancing the performance of Account Representatives at BPJS Ketenagakerjaan, involving 21 participants. The results of the second study indicated a shift in knowledge in learning assessment, reactions, and behavior in the intervention assessment. However, the paired Wilcoxon T-Test analysis of the learning assessment suggested that the social identification approach did not have a significant impact on the relationship between perceived supervisor support and the performance of Account Representatives before and after the intervention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Martini Puteri
"Menurut teori moral credential penghukuman terhadap pelaku pelanggaran ditentukan oleh domain pelanggaran. Penelitian ini membuktikan bahwa moral credential berupa keringanan hukuman terjadi pada kondisi pelanggaran dengan korban yang tidak terlihat jelas invisible victim dan penghukuman menguat pada pelanggaran dengan visible victim. Penelitian terdiri dari 4 studi yang melibatkan 893 partisipan dengan metode mixed methods, qual-Quant. Tiga penelitian kuantitatif dilakukan dengan population based-survey experiment yang membandingkan pelanggaran gratifikasi korban tidak terlihat jelas vs korban terlihat jelas , ngebut korban tidak terlihat jelas vs korban terlihat jelas . Prosedur partisipan diberi narasi tugas mulia Polisi/Dokter/Guru kondisi moral credential , selanjutnya ditugaskan memberikan penghukuman pidana yang tepat terhadap vignette pelanggaran menerima gratifikasi, dan memberi reaksi sosial terhadap pelanggaran ngebut. Pelanggaran di domain yang berbeda terbukti bahwa moral credential berpengaruh pada keringanan penghukuman pidana hanya pada pelanggarn dengan korban yang tidak terlihat jelas invisible victim , dan moral credential melemah pada pelanggaran dengan korban yang terlihat jelas visible victim sehingga pelaku dihukum berat. Polisi yang menerima gratifikasi dengan korban dihukum lebih berat oleh pengamat dan kelompoknya, akan tetapi secara sosial pelaku tetap dipandang sebagai orang bermoral dan profesional. Tingkat identifikasi sosial dan nilai berbuat baik tidak terkonfirmasi secara statistik, tetapi perbedaan profesi berperan sebagai moderator. Penghukuman anggota Polisi didasarkan pada mekanisme Black Sheep Effect BSE , sedangkan penghukuman kelompok Dokter menggunakan mekanisme Devil Protection Effect DPE . Kontribusi dan implikasi teori dijelaskan dalam diskusi.

According to moral credential theory, the punishment of offenders is decided by the domain of offenses. This research attempts to prove that moral credential, in the form of punishment leniency, happens in offenses with invisible victims, while stronger punishment appears in offenses with visible victims. This research consists of four studies, involving 893 participants with mixed methods qual rarr;Quan. Three quantitative research used population based-survey experiment, comparing gratification offenses invisiblet victims vs. visible victims and speeding invisiblet victims vs. visible victims . Narratives on the honorable duty of Police/Doctors/Teachers are given in participant rsquo;s procedure, followed with a task to give proper criminal punishment to the vignette of gratification offenses, and social reactions to speed violations. Offenses in the different domain proved that moral credential affected leniency in criminal punishment, only in offenses with invisible victims, while moral credential weakened in offenses with visible victims, resulting in heavier punishment for the offenders. Police who received gratifications with the victim is punished heavier by observers and his/her group. However, the offender is still seen as a moral and professional person. Social identification and meaning of good deeds are not confirmed statistically, but the different of job type consider as moderator. Punishment of Police is based on the Black Sheep Effect BSE mechanism, while the punishment of Doctors is using Devil Protection Effect DPE mechanism. Contributions and implications of the theory are explained in discussion."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
D2531
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Amyra Mayshara
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perasaan teridentifikasi pada kemalasan sosial dalam menghasilkan topik tesis. Melalui desain kelompok independen 2x2, 60 mahasiswa psikologi tahun ketiga dari tiga universitas di Queensland secara sukarela meluangkan waktu dan secara acak ditugaskan pada kondisi koaktif atau kondisi kolektif, dan pada kondisi yang dapat diidentifikasi atau tidak dapat diidentifikasi. Jumlah topik tesis yang dihasilkan per orang dihitung sebagai indikasi kemalasan sosial (variabel terikat). Berlawanan dengan hipotesis kami, t-test kelompok independen mengungkapkan bahwa peserta yang bekerja secara koaktif tidak menghasilkan topik tesis lebih banyak daripada peserta yang bekerja secara kolektif, dan peserta dalam kondisi yang dapat diidentifikasi secara kolektif tidak menghasilkan lebih banya topik tesis daripada peserta dalam kondisi yang dapat diidentifikasi secara koaktif. Ada beberapa penjelasan untuk masalah ini dan perbaikan metodologi telah disarankan. Penelitian di masa depan harus menggunakan ukuran sampel yang lebih besar, mencoba mengadopsi within-subject design, dan mempelajari kemalasan sosial pada kelompok yang sudah lama terbentuk. 

This study aimed to examine the effect of identifiability in social loafing in a thought-generating task (generating thesis topics). Via a 2x2 independent-groups design, 60 third-year psychology students from three universities in Queensland volunteered their time and were randomly assigned to coactive conditions or collective conditions (in a group of three), and to identifiable or unidentifiable conditions. In the identifiable conditions, participants were told to put their names next to the topics they produce. The number of generated thesis topics per person was calculated as an indication of social loafing (dependent variable). Contrary to our hypotheses, independentgroups t-tests revealed that participants working coactively generated no more thesis topics than participants working collectively, and participant['ome explanations for this issue and methodological improvements have been suggested. Future research should use a larger sample size, try to adopt a within-subject design, and examine long-established groups."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Erlangga, 1986
128 MEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fransisca Ria Susanti
"Fleksibilitas ekonomi global yang ditunjang teknologi komunikasi dan informasi telah menciptakan mekanisme eksklusifitas yang mengoneksikan orang atau kelompok dengan nilai dan kepentingan yang sama, serta mengeksklusikan kelompok lainnya. Hal ini mendorong kembali kemunculan identitas berbasis agama maupun etnisitas di sejumlah wilayah sebagai bentuk pertahanan diri. Identitas tersebut muncul ketika negara dianggap tidak bisa lagi memegang kendali atas krisis ekonomi dan politik yang muncul akibat globalisasi. Namun kemunculan identitas kolektif ini memiliki dinamika tersendiri ketika dihadapkan dengan kepentingan elite politik.
Tesis ini bertujuan menguraikan rekonstruksi identitas kolektif yang terjadi dalam era masyarakat informasi dengan mengambil studi kasus di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisa identitas dari Manuel Castells serta teori masyarakat informasi dari Frank Webster, tesis ini ingin melihat bagaimana Keislaman dan Kesundaan diposisikan ulang di Purwakarta untuk membangun identitas kabupaten.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan identitas Purwakarta dengan memposisikan ulang identitas Keislaman dan Kesundaan merupakan konstruksi identitas yang didorong oleh imajinasi personal tokoh politik melalui penggunaan perangkat negara di tingkat lokal dan media digital yang menghasilkan wujud mengarah pada bekerjanya legitimizing identity yang mendominasi kembali identifikasi Kesundaan dan Keislaman.
Penelitian ini melengkapi sejumlah studi tentang identitas Islam dan Sunda yang dilakukan sebelumnya yang melihat bahwa sinkretisme Sunda dan Islam tidak hanya melibatkan debat filosofis, tapi juga perubahan konteks politik serta politisasi dalam praktik sehari-hari. Kebaruan dalam penelitian ini adalah temuan bahwa jejaring sosial berbasis informasi yang terbentuk dalam teknologi komunikasi dan informasi berbasis internet turut mendorong dan memperkuat kemunculan kembali identitas tersebut.

The global economic flexibility underpinned by communications and information technology has created an exclusive mechanism that links people or groups with equal values and interests, and excludes other groups. This has led to the re-emergence of religious and ethnicity-based identities in some areas as a form of self-defense. The identity arises when the state is considered to be no longer in control of the economic and political crises arising from globalization. But the emergence of this collective identity has its own dynamics when confronted with the interests of the political elite.
This thesis aims to understand the construction of collective identity that occurs in the information society by taking a case study in Purwakarta, West Java.Using a qualitative approach with identity analysis from Manuel Castells and information society theory from Frank Webster, this thesis would like to see how Islam and Sunda were repositioned in Purwakarta to establish the identity of the district.
This research found that the development of Purwakarta identity by repositioning the identity of Islam and Sunda is an identity construction that is driven by the personal imagination of political figures through the use of state apparatus at the local level and digital media that result in the form of legitimizing identity that dominates the identification of Sunda and Islam.
This study completes a number of studies on the earlier identities of Islam and Sunda that see that Sundanese syncretism and Islam not only involve philosophical debate, but also the changing political context and politicization in everyday practice. The novelty in this study is the finding that the information-based social network formed in the Internet-based information and communication technology helped to boost and re-emerge the identity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49028
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Clarendon Press, 1986
594.5 HAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gowland, Rebecca
"Few things are as interesting to us as our own bodies and, by extension, our own identities. In recent years, there has been a growing interest in the relationship between the body, environment and society. Reflecting upon these developments, this book examines the role of the body in human identification, in the forging of identities, and the ways in which it embodies our social worlds. The approach is integrative, taking a uniquely biological perspective and reflecting on current discourse in the social sciences. With particular reference to bioarchaeology and forensic science, the authors focus on the construction and categorisation of the body within scientific and popular discourse, examining its many tissues, from the outermost to the innermost, from the skin to DNA. Synthesising two, traditionally disparate, strands of research, this is a valuable contribution to research on human identification and the embodiment of identity."
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2013
301 GOW h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Santoso
"Among twenty one isolates, obtained from "aren" (Aretga Rinnata) vinegar, 10 isolates were identified as acetic acid bacteria, belong to genus Acetobacter. Isolates no. 12 was used as inoculum for vinegar fermentation. Saccharomyces cerevisiae (Y-17) was provided by University of Indonesia Culture Collection.
Two hundred fifty grams of pineapple (Ananas comosus) peel was boiled for 1.5 hours and then filtered to obtain the extract. Aquadest was added into substrate to obtain 1 litre of extract and then added with 15% or 20% castor sugar. Substrate was sterilised at 121°C for 10 minutes.
Fermentation was carried out in syrup bottle containing 540 ml substrate. Approximately 60 ml of starter containing mix-culture with diffrent ratio of 1 day old S. cer visiae (106 cfu/ml) and 5 days old Acetobacter sp. no.12 {10 cfu/ml) was inoculated into the substrate. The ratio of yeast cells to bacteria were follow: (1:1); (2:1); (3:1} or (4:1). Fermentation was set up in room temperature (3O -- 32°C for 1 month. The concentration of acetic acid was titrated with standarised NaOH.
Result of this study showed that substrate with 15% sugar yielded (1.1 - 1.4)% acetic acid. The average acetic acid concentration from substrate with 20% sugar were (0.44 - 0.89%). It was concluded that substrate with 15% sugar gave higher concentration and the best ratio of starter was (1 : 1)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Subroto Ary
"Pembangunan Nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila sebagai dasar, tujuan dan pedoman. Pembangunan nasional dilakukan serta dilaksanakan merata diseluruh tanah air dan tidak hanya untuk suatu golongan atau sebagian dari masyarakat; tetapi untuk seluruh masyarakat. Lebih jelas lagi dinyatakan bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tentram dan damai.
Indonesia sebagai suatu negara yang luasnya 5.173.250 km2, ditambah ± 1.577.300 mil ZEE, terdiri data. ± 17.000 pulau dan dipisahkan oleh selat dan laut didiami ± 500 (lima ratus) suku bangsa dengan berbagai ragam kebudayaan, adat istiadat, nilai-nilai budaya serta bahasa yang berlainan satu dengan yang lain. Disamping merupakan salah satu kebudayaan nasional yang mewarnai persatuan dan kesatuan bangsa, juga rawan dengan berbagai potensi perpecahan bilamana tidak dikendalikan dengan baik."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jan Susilo
"ABSTRAK
Dalam usaha "World Health Organization" (WHO) untuk mencapai "Health for all by the year 2000" telah ditempuh banyak usaha dalam semua bidang untuk menaikkan taraf hidup manusia di seluruh dunia sehingga dapat hidup lebih baik dan produktif.
Pemerintah dan masyarakat dunia telah menyambut tantangan ini dan telah dibentuk garis haluan dan proyek-proyek yang dapat diberlakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dengan mempertimbangkan problema kesehatan yang dihadapi dan dana yang tersedia. Untuk mencapai tujuan yang telah digariskan WHO, perlu diperhatikan dan dilaksanakan 8 azas "Primary Health Care" tersebut, yaitu :
1. Peningkatan persediaan dan mutu makanan
2. Penyediaan air bersih dan sanitasi.
3. Imunisasi anak terhadap penyakit infeksi.
4. Penyediaan obat esensial.
5. Pendidikan.
6. Kesehatan ibu dan anak.
7. Pencegahan dan penanggulangan penyakit endemik.
8. Pengobatan yang sesuai untuk penyakit umum dan luka.
Butir pertama, kedua dan keempat tidak berhubungan dengan penyakit jamur, butir ketiga yaitu dalam bidang imunisasi masih dalam tahap penelitian.
Masalah mikosis dapat dikaitkan dengan lima dari delapan azas
"Primary Health Care" tersebut, yaitu :
a. Pendidikan
Penyuluhan pendidikan kesehatan mengenai masalah yang berhubungan dengan timbulnya penyakit jamur dan cara pencegahannya dapat diberikan secara sederhana kepada masyarakat.
b. Kesehatan ibu dan anak
Penyakit jamur yang berupa keputihan dapat menimbulkan banyak masalah sejak seorang ibu hamil dan bila tidak ditangani dengan tuntas dapat ditularkan pada bayi yang akan dilahirkan dan menimbulkan berbagai masalah berupa "oral thrush", yaitu bercak putih pada selaput lendir inulut yang menyerupai sisa susu. Infeksi ini kemudian dapat menimbulkan gangguan saluran cerna berupa diare yang dapat disertai "diaper rash" yaitu kemerahan kulit sebatas popok.
c. Pencegahan dan penanggulangan penyakit endemik setempat. Penyakit jamur dapat merupakan salah satu penyakit endemik setempat misalnya tinea imbrikata dan histopiasmosis; juga dapat sebagai penyulit penyakit endemik lain misalnya aspergilosis dan kandidiasis pada tuberkulosis.
Pencegahan dapat dilakukan dengan memperhatikan :
1. kebersihan pribadi untuk mencegah terutama mikosis superfisialis
2. kebersihan lingkungan untuk menghilangkan sumber infeksi, misalnya membersihkan kotoran burung dan ayam yang mudah ditumbuhi Cryptococcus neoformans dan Histoplasma capsulatum."
1992
D351
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>