Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166438 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ndaru Haryo Kesowo
"Kasus terorisme yang terjadi di Indonesia lekat kaitannya dengan kelompok-kelompok radikalisme agama. Kini kelompok tersebut berusaha menyebarkan paham-paham radikalisme kepada kalangan anak sekolah agar dapat bergabung dengan aktifitas kelompok mereka. Penyebaran paham radikalisme tersebut dilakukan melalui keluarga, institusi pendidikan, dan media sosial. Penelitian-penelitian terdahulu menyatakan bahwa terdapat pendekatan keras dan pendekatan lunak dalam mencegah masuknya paham radikalisme sehingga posisi penelitian ini bertujuan untuk mendalami pendekatan lunak tersebut menggunakan konsep sosialisasi oleh Mead serta Elkin dan Handel. Peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana sosialisasi penyebaran paham radikalisme dan pencegahannya pada anak Sekolah Menengah Atas SMA.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis pada BNPT, guru SMA, dan murid-murid SMA di Jakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada sosialisasi yang dilakukan oleh BNPT dan guru SMA kepada murid-murid SMA. Berdasarkan pada hasil temuan lapangan terhadap 6 orang siswa SMA, 2 guru SMA, dan 2 pejabat BNPT, penelitian ini menghasilkan argumen bahwa penyebaran paham radikalisme pada anak SMA dilakukan melalui jaringan alumni rohis dan media sosial. Selain itu penelitian ini juga menemukan bahwa kontra radikalisme yang dilakukan secara inisiatif oleh masyarakat lebih efektif daripada BNPT.

Terrorism cases in Indonesia closely related to religious radicalism groups. Nowadays, religious radicalism groups try to spread their ideology to school students so they can join with those group's activities. Radicalism ideologies spreads through family, education institution, and social media. The previous study shows that there are soft approach and hard approach to prevent the spread of radicalism ideology so the researcher's position is to extend the soft approach using Mead, Elkin, and Handel's socialization concept. The researcher tries to explore how radicalism ideologies socialization and its prevention to high schoolers kids.
This study using qualitative approach and constructivist paradigm to BNPT, high school teachers, and high school student in Jakarta. This study is a case study of the BNPT's and high school teacher's preventive socialization to high schoolers. Based on field findings from 6 high schoolers, 2 high school teachers, and 2 BNPT staffs, this study resulted an argument that radicalism ideologies spreads through Rohis's alumni network and social media. Also, this study found that people's initiative counter radicalism is more effective than BNPT's."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Firdha Malisa Fauzia
"Latar Belakang: Berada pada periode kritis perkembangan visual, anak-anak merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi mengalami gangguan penglihatan. Salah satu upaya deteksi dini gangguan penglihatan pada anak adalah melalui program skrining kesehatan anak sekolah. Guru dapat didelegasikan menjadi petugas skrining di sekolah, namun perlu menjalani pelatihan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pelatihan yang valid untuk melatih guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di DKI Jakarta dalam melakukan pemeriksaan mata pada anak sekolah
Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method dengan metode exploratory sequential yang terdiri atas dua tahapan. Tahapan pertama adalah penyusunan rancangan modul pelatihan dengan desain penelitian deskriptif kualitatif. Tahapan ini diawali dengan pengumpulan materi modul melalui focus group discussion (FGD), wawancara individu, dan tinjauan kepustakaan. Setelah dilakukan analisis, dilakukan pengembangan rancangan modul serta penyusunan dan validasi instrumen untuk penelitian tahap kedua. Tahapan kedua adalah uji validitas modul pelatihan. Uji validitas konten dilakukan dengan mengirimkan modul pelatihan dan kuisioner google form kepada validator dan dianilisis menggunakan I-CVI (item-level content validity index). Uji validitas konstruk diadakan bersamaan dengan pelatihan 20 guru di SMP 55 dan SMA 31 Jakarta yang berupa evaluasi pengetahuan (pre-test & post-test) dan uji keterampilan peserta pelatihan.
Hasil : Dari hasil analisis FGD dan wawancara, modul dikembangkan melalui enam tahapan. Uji validitas konten modul memiliki nilai 1.00. Pada pelatihan, didapatkan perbedaan bermakna skor pengetahuan guru antara sebelum dan setelah menjalani pelatihan (p=0.000), sedangkan 100% peserta memiliki keterampilan yang baik dalam melakukan pemeriksaan. Modul pelatihan pemeriksaan mata anak sekolah oleh Guru SMP dan Guru SMA di DKI Jakarta memiliki validitas konten dan validitas konstruk yang baik.
Kesimpulan : Modul pelatihan pemeriksaan mata pada anak sekolah oleh Guru SMP dan Guru SMA di DKI Jakarta memiliki validitas konten dan validitas konstruk yang baik.

Background: Children have high risk of visual impairment due to presence within critical period of visual development. An essential measure for early detection of vision disorders in children involves health screening programs within school settings. Teachers can be delegated as screening officer, but their effectiveness requires comprehensive training to ensure adequate knowledge and skills. This research aims to develop a valid training module to equip Junior High School (SMP) and Senior High School (SMA) teachers in Jakarta with the necessary skills to conduct eye examinations for school children.
Method: Mixed-methods approach with an exploratory sequential design comprising two phases.  The first phase was development of the module with descriptive qualitative as the study design. It begins with collection of module content through focus group discussions (FGD), individual interviews, and literature searching. Following analysis, module draft was developed, and instrument for the second phase of research were formulated and validated. The second phase consist of contend and construct validation of the module. Conten validity assessed by validator using questionaire and was analyzed using item-level content validity index. Construct validity was determined within training of teachers at SMP 55 and SMA 31 Jakarta involving knowledge assessment (pre-test and post-test) and skills evaluation.
Results: Content of module was developed through six-stage process using information that was obtained from FGD and interviews. Result of content validity test was 1.00. A significant difference in teachers' knowledge scores was observed before and after the training (p=0.000), with 100% of participants demonstrating proficient skills in conducting examinations.
Conclusion: The training module for eye examinations in school-aged children by SMP and SMA teachers in Jakarta exhibits good content and construct validity.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Sajiwo
"Penelitian ini bertujuan membuat model pemenjaraan narapidana terorisme supaya lembaga pemasyarakatan tidak menjadi tempat penyebaran radikalisasi dalam konteks Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif serta menggunakan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan permenkumham No 35 tahun 2018. tentang revitalisasi penyelenggaraan pemasyarakatan bahwa sudah diterapkannya assesmen dengan menggunakan SPPN (Standar Sistem Pembinaan Narapidana) untuk penempatan narapidana meliputi super maximum security, maximum security ,medium security atau minimum security. Standarisasinya disetiap kamar menggunakan CCTV untuk kategori kategori super maximum security  dan maximum security menggunakan konsep one man one cell. Agar terhindar dari adanya upaya pengancaman antar sesama warga binaan pemasyarakatan kasus terorisme yang sudah berkomitmen nasionalisme dan yang belum berkomitem pihak lembaga pemasyarakatan memberikan fasilitas menempatkan warga binaan berbeda bloknya.  Permasalahan utama adalah penempatan warga binaan pemasyarakatan yang tidak sesuai dengan kategori narapidana terorisme tersebut sehingga mengakibatkan terjadi perekrutan serta penyebaran paham radikalisme di dalam lembaga pemasyarakatan. Sebagai solusi harus ada strategi kebijakan pencegahan penyebaran paham radikalisme di dalam lembaga pemasyarakatan meliputi aspek restoration (perbaikan), provision (penyediaan sumber-sumber daya) dan prevention (pencegahan).

This research aims to create a model of imprisoning for terrorism convicts so that correctional institutions do not become a place to spread radicalization in the Indonesian context. This research uses a qualitative approach and descriptive research. The results of this study indicate that based on Regulation of the Minister of Law and Human Rights No. 35 of 2018 about the revitalization of correctional administration that the assessment has been implemented using SPPN (Standard Prisoner Development System) for the placement of prisoners including super maximum security, maximum security, medium security or minimum security. The standardization in each room uses CCTV for the super maximum security and maximum security categories using the concept of one man one cell. In order to avoid attempts to threaten fellow prisoners of terrorism cases who have committed nationalism and who have not committed the correctional institution provides facilities to place prisoners in different blocks.  The main problem is the placement of prisoners who are not in accordance with the category of terrorism prisoners, resulting in the recruitment and spread of radicalism in correctional institutions. As a solution, there must be a policy strategy to prevent the spread of radicalism in correctional institutions, including aspects of restoration (repair), provision (provision of resources) and prevention (precaution). "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrisno
"Rendahnya kepatuhan pajak dipengaruhi beberapa faktor salah satunya perilaku pembayar pajak, dibutuhkan peningkatan kepatuhan pajak melalui sosialisasi pajak. Penelitian ini membahas dasar pertimbangan, implementasi, dan sosialisasi pajak untuk guru Sekolah Menengah Atas dan Sederajat pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat II ditinjau dari elemen pembentuk perilaku pembayar pajak. Pendekatan penelitian ini kualitatif, jenis deskriptif, teknik pengumpulan data dengan studi lapangan dan studi kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukan terdapat beberapa dasar pertimbangan dilaksanakannya sosialisasi pajak untuk guru Sekolah Menengah Atas dan Sederajat. Implementasinya dipengaruhi content dan context of policy. Sosialisasi pajak tersebut menjadikan guru sebagai agen sosialisasi dan agen perubahan untuk menanamkan pengetahuan dan kesadaran pajak pada siswa, sebagai upaya menumbuhkan kepatuhan pajak sukarela siswa ketika menjadi Wajib Pajak.

The lowness of tax compliance is influence by several factor such as taxpayer's behavior. Tax socialization needed to improving tax compliance. This research discusses consideration, implementation, and tax socialization for Senior Secondary School or Equivalent teachers on Directorate General of Taxes Regional Office for West Java II review by the shaping elements that shape taxpayer's behaviour. This research using qualitative approach, descriptive type, with literature review and field research as a data collection techniques.
The result shows some of consideration on implementation of tax socialization. The implementation influence by policy content and policy context. This tax socialization creates teachers to be an agent of socialization and an agent of change to engraft tax knowledge and tax awareness for the students, as an eforts to build the voluntary tax compliance for students when become taxpayers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Achmad
"ABSTRAK
Penulisan ini dibuat untuk menganalisis program sosialisasi P4GN sebagai bentuk pencegahan penyalahgunaan narkotika pada sekolah-sekolah di Kota Depok. Fenomena ini dijelaskan dengan menggunakan konsep social crime prevention, partnership theory, teori sosialisasi, dan teori kontrol sosial. Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa program sosialisasi P4GN melalui kegiatan focus group discussion dengan anggota OSIS sudah berjalan dan sejalan dengan konsep social crime prevention, selanjutnya hubungan kerja sama antara BNN Kota Depok dengan Pemerintah Kota Depok dan Dinas Pendidikan Kota Depok dapat dibuktikan dengan adanya surat kesepakatan bersama, namun kerjasama ketiga lembaga tersebut belum sesuai dengan partnership theory. Dan kontrol sosial pada anggota OSIS kepada teman sebayanya di sekolah belum berjalan dengan baik, karena anggota OSIS yang mengikuti kegiatan focus group discussion P4GN belum berperan sebagai kader anti narkotika pada lingkungan sekolah.

ABSTRACT
This writing is made to analyze P4GN socialization program as a form of prevention of narcotic abuse in schools in Depok city. This phenomenon will be explained with the following concepts social crime prevention, partnership theory, socialization theory and social control theory. The result of this writing shows that P4GN socialization program through focus group discussion with members of schools 39 student council OSIS has gone according to the social crime prevention concept, and the cooperation between BNN Depok City with the Depok City government and the Depok City Department of Education can be proven through the existence of the letter of agreement between the three, although their cooperation does not follow the partnership theory. Meanwhile, the social control of the members of student council to their peers have not gone well because the members of student council who joined the P4GN focus group discussion has not yet taken a role as anti narcotic cader in school environment."
2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiza Barthelemy
"Skripsi ini membahas mengenai usaha meningkatkan akreditasi sekolah sebagai bentuk kekerasan struktural melalui kerangka, pranata, dan kurikulum. Penelitian ini menggunakan teori Kekerasan Struktural dari Johan Galtung, dimana kerangka, pranata, dan kurikulum di Sekolah menyalurkan kekerasan struktural terhadap siswa/siswi nya untuk meningkatkan akreditasi sekolah. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode campuran dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini adalah terbuktinya fenomena bahwa sekolah memiliki sistem kerangka, pranata, dan kurikulum yang memberatkan siswa, yang dapat diketahui sebagai bentuk kekerasan struktural.

This paper discusses the effort to improve school accreditation as a form of structural violence through School framework, institutions, and curriculum. This study uses the theory of Structural Violence from Johan Galtung, which is School frameworks, institutions, and curriculum in the School channeling structural violence against students to improve school accreditation. This research is mixed method with descriptive design. Results of this research is the evidence of the phenomenon that School has a framework, institutions, and curriculum systems that burden student, which can be seen as a form of structural violence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S60344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Primalita Putri Distina
"Penelitian ini dilatarbelakangi adanya perbedaan tantangan dan beban mengajar pada guru SMA dan SMK Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan psychological well being pada guru sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Bangka Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner Penelitian ini menggunakan alat ukur Ryff rsquo s Scale of Psychological Well Being yang telah diadaptasi oleh kelompok payung penelitian Psychological Well Being 2012 Responden dalam penelitian ini berjumlah 152 guru terdiri dari 74 guru SMA dan 78 guru SMK di Kabupaten Bangka Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ditemukan perbedaan skor mean psychological well being yang signifikan pada guru SMA dan SMK di Kabupaten Bangka r 152 1 801 p 0 074 signifikan pada L o S 0 05 Hasil tersebut dapat diartikan tidak terdapat perbedaan psychological well being pada guru SMA dan SMK di Kabupaten Bangka.

This reseacrh was conduct because of there rsquo re difference of challenge and teaching loads between senior high school teachers and vocational high school teachers This research aims to describe the difference of psychological well being among senior high school and vocational high school teachers in Bangka Regency This research used quantitative approach by collecting data through questionnaires This research used Ryff rsquo s Scale of Psychological Well Being which adopted by a research team of psychological well being in 2012 The respondents in this research were 152 teachers with 74 from senior high school teachers and 78 from vocational high school teachers in Bangka Regency The result showed there rsquo s no significant difference of psychological well being among senior high school and vocational high school teachers in Bangka Regency r 152 1 801 p 0 074 significant at L o S 0 05 This result indicated there rsquo s no difference of psychological well being among senior high school and vocational high school teachers in Bangka Regency. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S52727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diany Khaeria Rahmi
"Wilayah Poso di Sulawesi Tengah, Indonesia, telah lama menjadi titik fokus kegiatan Islam radikal, yang memberikan dampak signifikan terhadap penduduk setempat, termasuk anak-anak. Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berafiliasi dengan ISIS, telah memainkan peran penting dalam sejarah konflik dengan menyebarkan ideologi ekstremis melalui semangat berjihad mendukung eksistensi Daulah Islamiyah. Tantangan penanggulangan ekstremisme dan radikalisme berbasis kekerasan juga diperkuat oleh berdirinya pondok-pondok pesantren sebagai tempat berlindung jaringan teror dan pusat radikalisasi mendukung berkembangnya terorisme regeneratif. Tulisan ini berusaha mengeksplorasi strategi yang memaksimalkan kelebihan dan peluang, serta meminimalisir efek dari timbulnya ancaman dan kelemahan yang ditemukan dalam rangkaian proses deradikalisasi dan rehabilitasi anak-anak dari keluarga jaringan teror. Program moderasi melalui pendidikan bertujuan untuk membangun resiliensi, mengintegrasikan dan mempersiapkan anak-anak untuk menerima pemahaman moderat, dan membekalinya dengan ilmu yang bermanfaat sehingga kembali ke masyarakat sebagai warga negara yang damai dan produktif. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksploratif, mengaplikasikan kerangka teoritis terkait relevansinya dengan pola radikalisasi melalui proses belajar dan pengaruh unit sosial, hingga menganalisis program deradikalisasi yang ramah anak. Penelitian ini menemukan bahwa pelaksanaan program deradikalisasi dan rehabilitasi terhadap anak perlu menerapkan metode komprehensif yang holistik, detail dan berkesinambungan, ditujukan pada pemenuhan kebutuhan yang variatif sesuai dengan latar belakang dan pengalaman anak sehingga aspek emosional, psikologis, dan pendidikan bisa berjalan beriringan.

The Poso region in Central Sulawesi, Indonesia, has long been a focal point for radical Islamic activity, which has had a significant impact on residents, including children. The East Indonesian Mujahideen (MIT), which is affiliated with ISIS, has played an important role in the history of the conflict by spreading extremist ideology through the spirit of jihad to support the existence of the Islamic State. The challenge of overcoming violent extremism and radicalism is also strengthened by the establishment of Islamic boarding schools as shelters for terror networks and radicalization centers that support the development of regenerative terrorism. This article seeks to explore strategies that maximize strengths and opportunities and minimize the effects of threats and weaknesses found in the series of deradicalization and rehabilitation processes for children from terror network families. The moderation program through education aims to build resilience, integrate and prepare children to receive moderate understanding and equip them with useful knowledge to return to society as peaceful and productive citizens. The research methodology used in this research is exploratory research, applying a theoretical framework related to its relevance to radicalization patterns through learning processes and the influence of social units, to analyzing child-friendly deradicalization programs. This research found that the implementation of deradicalization and rehabilitation programs for children needs to apply comprehensive methods that are holistic, detailed, and sustainable, aimed at meeting varied needs according to the child's background and experience so that emotional, psychological, and educational aspects can go hand in hand."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novahana Noor Pradita
"ABSTRAK
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas khususnya pada kendaraan roda dua dengan korban kedua paling banyak adalah usia remaja. Berbagai faktor melatarbelakangi angka ini, akan tetapi faktor perilaku disebut sebagai faktor utama. Perilaku yang berkembang pada masa remaja dapat menetap hingga dewasa, sehingga dibutuhkan perbaikan perilaku sedini mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sekaligus faktor yang berhubungan dengan perilaku mengemudi beresiko pada remaja. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan cross sectional. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuisioner kepada siswa-siswa Sekolah Menengah Atas (n=168). Hasil peneitian menunjukkan hampir sebagian besar responden berperilaku mengemudi berisiko. Selain itu terdapat hubungan antara pengaruh teman dan pengaruh orang tua dengan perilaku mengemudi pada remaja. Dibutuhkan tindak lanjut yang lebih tegas dari pihak kepolisian juga kerja sama dari pihak sekolah maupun orang tua untuk menurunkan perilaku mengemudi berisiko pada remaja.

ABSTRACT
The number of traffic accidents is very high, especially on two-wheeled vehicles with the second most victims are adolescence. Various factors underlie this number, but behavioral factors reffered as the major factor. Behaviors that develop in adolescence can persist into adulthood, so behavior improvement is needed as early as possible. This study aims to describe factors related to risky driving behaviors in adolescents. The method used is quantitative and cross sectional. The data were collected by distributing questionnaires to high school students (n = 168). The results showed that majority of respondents have risky driving behaviors. In addition there is a relationship between the influence of friends and the influence of parents with driving behavior in adolescents. Rigorous law enforcement by the police and cooperation from parents and school are needed to reduce risky driving behavior in adolescents."
2016
S64821
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>