Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133490 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amyra Putri Larasati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan representasi kehidupan masyarakat imigran Suriname dalam buku yang berjudul Het Gym karya Karin Amatmoekrim, seorang penulis asal Suriname. Buku Het Gym menceritakan tentang seorang anak remaja berdarah Suriname yang atas keinginan ibunya melanjutkan pendidikannya di Gymnasium yang mayoritas pelajarnya adalah orang Belanda berkulit putih. Analisis ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi pustaka yang dilakukan secara deskriptif dan argumentatif. Dalam analisis ditunjukkan penokohan dan latar cerita untuk memperlihatkan identitas budaya tokoh ndash; tokoh Suriname dalam buku. Hasil dari analisis kemudian dibandingkan dengan keadaan imigran Suriname sesungguhnya di Belanda.

ABSTRACT
This research aims to describe the representation of the life of Surinamese imigrants in the book Het Gym by Karin Amatmoekrim, a Surinamese writer. Het Gym is about a Surinamese teenager who on her mothers orders continued her studies to a Gymnasium, where the majority of the students are Caucasians. This analysis uses descriptive and argumentative method. The analysis shows the characterizations and the setting of the story to describe the cultural identity of the Surinamese characters in the book. The results are then compared to the actual situation of the Surinamese imigrants in the Netherlands "
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Arlika Fahrizani
"Berkisah tentang tiga generasi keluarga Jawa di Suriname, Wanneer Wij Samen Zijn (2006) mengangkat sejarah dan perjuangan sebuah keluarga Jawa dalam menjalani hidup sebagai diaspora yang sarat akan isu identitas dan budaya. Penelitian ini mengkaji bagaimana pemertahanan budaya Jawa diwujudkan dalam Wanneer Wij Samen Zijn. Metode yang digunakan adalah metode pembacaan dekat yang dipadankan dengan teori struktural (Nurgiyantoro, 2002) serta konsep identitas budaya bersama (Stuart Hall, 1990). Hasil penelitian menunjukan bahwa pemertahanan budaya Jawa diwujudkan melalui nilai-nilai budaya Jawa yang tertanam pada diri tokoh Warsinah, Soeminah, dan Soeratijem. Selanjutnya, rasa kesatuan dan jati diri kolektif yang tercermin pada latar kisah. Pemertahanan budaya Jawa ini turut diwujudkan melalui tradisi dan kepercayaan Jawa pada peristiwa-peristiwa fungsionalis dan acuan dalam kisah.

Tells the story of three generations of Javanese families in Suriname, Wanneer Wij Samen Zijn (2006) discusses the history and struggles of a Javanese family in dealing with the difficulties of living as a diaspora with issues around identity and culture. This research studies how Javanese cultural preservation is manifested in Wanneer Wij Samen Zijn. The method used is the close reading method combined with structural theory (Nurgiyantoro, 2002) and the concept of shared cultural identity (Stuart Hall, 1990). The results showed that Javanese cultural preservation was manifested through Javanese cultural values instilled in the figures of Warsinah, Soeminah, and Soeratijem. Furthermore, a sense of unity and collective identity is reflected in the settings of the story. The preservation of Javanese culture is also manifested through Javanese traditions and beliefs in both main and additional events in the story.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ariq Bagas Saputro
"ABSTRAK
Novel Bingo! Karya Clark Accord mengisahkan kehidupan dua wanita imigran Suriname, yakni Leanda dan Naomi. Menceritakan bagaimana ironisnya kehidupan mereka, imigran Suriname lain, dan juga warga Belanda asli yang menggantungkan harapan pada permainan bingo. Bingo bukan hanya sebagai tempat dan permainan, melainkan menjadi motif yang seolah memaksa imigran Suriname untuk bertahan dan berintegrasi dengan masyarakat dan lingkungannya. Penelitian ini menggunakan analisis tekstual dengan teknik pembacaan dekat untuk mengungkap bagaimana integrasi tergambar melalui novel Bingo!. Melalui pembacaan dekat menunjukkan berbagai aspek integrasi sosial terlihat melalui tokoh, alur, dan ruang dalam cerita tersebut. Bingo menjadi salah satu tuntutan para imigran Suriname dan warga asli Belanda dalam bertemu dan berintegrasi.

ABSTRACT
Bingo! tells the story of Surinamese immigrant, namely Leanda and Naomi. Bingo! tells the irony of Surinamese immigrants, as well as native Dutch citizens lifes who pin their hopes on bingo games. Bingo is not just a place or a game, but also a motive that seems to force Surinamese immigrants to survive and integrate with the society and their environment. This research uses textual analysis with close reading techniques to reveal how integration is illustrated through Bingo!. Through a close reading shows various aspects of social integration seen through the characters, plot, and space in the story. Bingo then becomes one of the standard of way for not only Surinamese immigrants but also native Dutch citizens to socialize and integrate."
2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Amelinda
"Artikel ini membahas representasi imigran perempuan Maghribi dalam novel Un pays pour mourir (2015) karya Abdellah Taïa yang termasuk dalam kesusastraan Frankofon. Taïa menghadirkan tokoh-tokoh yang terpinggirkan oleh masyarakat, khususnya imigran perempuan Maghribi dengan status sebagai pelacur. Penelitian ini berangkat dari kondisi double absence imigran perempuan Maghribi di bawah dominasi Pemerintah Prancis yang dihasilkan dari dua ketidakhadiran ganda: dari negara asal dan dari negara tujuan. Dengan metode deskriptif kualitatif, makalah ini menggunakan kajian naratif Roland Barthes. Kajian naratif selanjutnya akan dibaca dengan menggunakan teori representasi Stuart Hall, konsep Sayad tentang double absence dan teori feminisme Beauvoir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perempuan imigran Maghribi dibawa kembali ke karya sastra yang didominasi budaya patriarki. Hasil analisis menunjukkan bahwa perempuan Maghribi imigran direpresentasikan sebagai liyan atau the other yang sengsara akibat dua permasalahan sosial, yakni dominasi patriarki sebagai deuxième sexe dan double absence sebagai imigran. Selain itu, imigran perempuan Maghribi mengalami dilema eksistensial dengan terus-menerus berada dalam ketidakpastian sehingga mereka rela menjadi objek seks demi motif ekonomi. Ketidakpastian hidup mengakibatkan imigran perempuan Maghribi imigran menjadikan fantasi sebagai jalan keluar dari kepahitan realita.

This article discusses the representation of Maghrebian women immigrants in Abdellah Taïa's novel Un pays pour mourir (2015), a francophone literature novel. Taïa presents characters who are marginalized by society, specifically Maghrebian women immigrants with their status as prostitutes. This research departs from the condition of feeling “absent” of the immigrant Maghrebian women under French domination which appears to be twofold: from the country of origin and from the country of destination. With a descriptive qualitative method, this paper uses a narrative study from Roland Barthes. The narrative study will then be analyzed using Stuart Hall's representation theory, Sayad's concept of double absence and Beauvoir's theory of feminism. This study aims to find out how Maghreb immigrant women in the midst of patriarchal culture are brought back to literary works. The results of the analysis show that immigrant Maghrebian women is represented as the other who is oppressed by two social problems, patriarchal domination by being the second sex and double absence condition as immigrants. In addition, Maghrebian women immigrants experience existential dilemma of constantly being in the state of uncertainty that they are willing to prostitute themselves for economic motives. The uncertainty of life resulted in Maghrebian women immigrants to capture fantasy as an escape from reality."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Reny Yuniawati
"Kripsi ini menggunakan teori representasi sebagai alat analisis. Skripsi ini berusaha untuk menjawab pertanyaan: bagaimana identitas budaya dan diaspora imigran Turki dipresentasikan dalam masyarakat Jerman. Dalam novel Yildiz Heisst Stern digambarkan bahwa representasi identitas budaya imigran Turki sangat terkait dengan Stereotip-stereotip mereka yang dipandang sebagai 'kebenaran' oleh masyarakat Jerman (kelompok mayoritas). Pada akhrirnya, stereotip-stereotip ini menjadi 'pemisah' antara imigran Turki sebagai kelompok minoritas dan masyarakat Jerman. Imigran Turki kemudain membentuk komunitas sendiri, yang disebut 'komunitas diaspora'. Mereka menggunakan komunitas ini sebagai simbol dari eksistensi budaya mereka, yaitu budaya Turki. Dalam skripsi ini, mereka disebut ;generasi kdua' yang terdiri dari anak atau cucu dari imigran Turki pertaman yang datang ke Jerman sebagai 'pekerja tentu'. Beberapa 'kejadian' yang menimpa mereka di dalam lingkungan Jerman, seperti diskriminasi, telah membangkitkan 'mitos bersama' dan identitas budaya mereka sebagai orang Turki sehingga akhirnya, mereka menjadi 'komunitas diaspora'.

Abstract
using the representation theory as the tool to analyze, this thesis try to answer this question: how the cultural identity and diaspora of the Turkish immigrant in German siciety are represented. the novel "Yildiz Heisst Stern" by Isolde Heyne describes, the representation of the Turkish immigrants's cultural identity related to their stereotypes. These stereotypes are seen as 'the truth' by the German society (major society). In the end, these stereotypes will cause the Turkish immigrant (minor society) and the Germn society to seperate. As the result, the Turkish immigrants use this community, called 'community of diaspora'. The Turkish immigrants use this cummunity as the symbol of their cultural existence. In this community, every Turkish immigrant retains their cultural root, which is Turkish culture. Here, they are called 'the second generation'. They are the children or grand children of the first Turkish immigrants, who came to Germany as guestworkrs. They belong to the community of diaspora because certain events that happened to them, for example discrimination, have awaked their 'joint myth' and cultural identity as the Turkish immigrant.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S15015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahda Bayhaqi
"ABSTRAK
Skripsi ini mengangkat permasalahan mengenai representasi kekuasaan dalam novel Goruden Suramba karya Kotaro Isaka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penggambaran kekuasaan dalam teks novel Goruden Suramba dengan menggunakan teori kekuasaan yang dikemukakan oleh Michel Foucault. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang difokuskan hanya pada teks novel Goruden Suramba. Penelitian ini menggunakan teori analisis struktural Tzvetan Todorov sebagai metode pembedahan teks. Hasil penelitian ini menemukan sebuah penggambaran konsep relasi kekuasaan Michel Foucault mengenai power/knowledge dan panopticon dalam teks Goruden Suramba melalui tokoh Aoyagi dan kota Sendai.

ABSTRACT
This thesis is about the representation of power in Kotaro Isaka?s novel Goruden Suramba. The aim of this thesis is to look for the representation of power, identified with power relation theory by Michel Foucault. This research is using qualitative research, focusing the novel version of Goruden Suramba. Analyzed by structural analysis theory of Tzvetan Todorov as text analysis method. The conclusion of this research found that in this novel has representation of power relation that Michel Foucault called as power/knowledge and panopticon through the character, Aoyagi and the town of this novel setting, Sendai city."
2016
S64446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nor Islafatun
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan wacana kekuasaan yang direpresentasikan dalam novel Son (2012) karya Lois Lowry. Untuk menganalisisnya, digunakan konsep kekuasaan dari Michel Foucault. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuasaan dihadirkan dengan cara berbeda dalam ketiga komunitas yang ada dalam novel, mulai dari yang berjalan represif hingga terselubung, yaitu melalui pengetahuan. Kekuasaan di komunitas pertama (Book I, Before) direpresentasikan secara represif, sehingga membentuk objektifikasi dan impersonalisasi. Pola tersebut terbentuk melalui praktik indoktrinasi dan pendisiplinan oleh penguasa ke masyarakat. Kekuasaan di komunitas kedua (Book II, Between) tidak berjalan represif, tapi hidup melalui nilai tradisi dan norma sosial. Keduanya berjalan karena adanya dukungan pengetahuan dan produksi kekuasaan. Sementara itu, di komunitas terakhir (Book III, Beyond) kekuasaan menghasilkan tatanan yang menjunjung subjektifitas. Hal tersebut terwujud karena adanya pengetahuan dan legalitas kekuasaan yang beroperasi dalam komunitas tersebut. Berdasarkan hal tersebut, teks menunjukkan bahwa ada hubungan antara kekuasaan dan pengetahuan. Novel Son menunjukkan bahwa pengetahuan menghasilkan pola kekuasaan yang berbeda. Komunitas terakhir menunjukkan bahwa pengetahuanlah yang membentuk kekuasaan di komunitas ini dalam menciptakan subjektifitas."
2018
T51873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nethania Dinari Ramadhani
"Diskriminasi ras sudah menjadi permasalahan yang mendarah daging terhadap antara imigran Maghribi dan lingkungan sosial di Prancis. Permasalahan ini menimbulkan kesenjangan sosial di antara hubungan keduanya. Imigran Maghribi atau imigran yang berasal dari Afrika Utara merupakan salah satu kelompok imigran terbesar di Prancis. Melalui perbedaan budaya serta nilai dengan Prancis, hal ini menyebabkan diskriminasi dan segregasi sosial dari masyarakat Prancis terhadap mereka. Dalam proses beradaptasi dengan lingkungan baru, para imigran Maghribi mengalami sering kali mengalami krisis identitas. Kehadiran permasalahan krisis identitas kultural ini hadir dalam salah satu karya penulis Maroko terkenal, yakni Tahar Ben Jelloun dengan judul novel Au Pays (2009). Au Pays mengungkap kesenjangan sosial yang terjadi terhadap para imigran Maghribi di Prancis. Artikel ini berfokus pada permasalahan krisis identitas kultural yang dialami oleh para imigran Maghribi dalam novel Au Pays dengan menekankan pada kesenjangan sosial lingkungan Prancis serta ambivalensi identitas kultural para imigran. Artikel ini bertujuan untuk mengungkap kesenjangan sosial di Prancis yang dipicu secara signifikan oleh permasalahan krisis identitas kultural yang dialami oleh dua generasi imigran Maghribi. Artikel ini menganalisis bagaimana keberpihakan penulis di dalam cerita menunjukkan adanya realita kesenjangan sosial bagi para imigran Maghribi. Artikel ini menggunakan teori analisis teks naratif Roland Barthes (1966), konsep pascakolonialisme Homi K. Bhabha (1994), dan konsep identitas kultural Stuart Hall (1996). Artikel ini menyimpulkan bahwa permasalahan identitas kultural yang dialami dua generasi imigran Maghribi diungkap melalui kesenjangan sosial di lingkungan sosial Prancis serta sudut pandang penulis dalam menghasilkan karyanya

Racial discrimination has been a deep-rooted problem among the Maghreb immigrants and the local society in France. It provokes the lack of social equality of their relations. One of the largest numbers of immigrant groups in France came from North African immigrants or commonly classified as the Maghreb immigrants. Due to the fact they have distinct values and culture with France, it led to discrimination and segregation from local people to them. For the purpose of possessing self-adaptation in the alien country, the Maghreb immigrants faced a cultural identity crisis oftenly. The existence of a cultural identity crisis issue is shown in one of the influential and active Moroccan writers, Tahar Ben Jelloun’s works, namely as Au Pays (2009). Au Pays reveals a miserably inequality society with the Maghreb immigrants in France. This article focuses on a cultural identity crisis faced by the Maghreb immigrants in Au Pays, outlining a state of inequality society in France and also the immigrants’ cultural identity ambivalence. This paper aims to highlight the inequality society in France provoked significantly a cultural identity problem experienced by two generations of the Maghreb immigrant characters. This paper analyzes how the writer’s mannerism shows the Maghreb immigrants’ unfortunate reality while surviving in the unequal French society using Roland Barthes (1966)’s narrative text analysis, the post-colonial theory by Homi K. Bhabha (1994) and the cultural identity concept by Stuart Hall (1996). The paper concludes that the cultural identity problem experienced by two generations of the Maghreb immigrants’ is disclosed on the basis of the inequality in French society and the author’s point of view in producing his work."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Rangga
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai representasi perpustakaan umum dan fungsi
perpustakaan umum yang terdapat dalam novel Libri di Luca. Penelitian ini adalah
penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian
semiotik serta analisis sintagmatik dan paradigmatik Roland Barthes yang
dikembangkan dari teori Ferdinand de Saussure. Analisis sintagmatik digunakan
untuk meneliti hubungan yang hadir secara bersamaan, sedangkan analisis
paradigmatik digunakan untuk meneliti hubungan yang hadir dan tidak hadir dalam
teks melainkan dalam pikiran pembaca teks. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
novel Libri di Luca menggambarkan fungsi perpustakaan umum sebagai fungsi
rekreasi, informasi, dan fungsi perpustakaan umum yang digunakan sebagai tempat
pertemuan.

ABSTRACT
This thesis discusses the representation of a public library and it?s function found in
the novel Libri di Luca. This research uses qualitative approach with semiotic
research method and Roland Barthes syntagmatic and paradigmatic analysis which
are developed from Ferdinand de Saussure?s Theory. The syntagmatic analysis is
used to analyse the relation that was concurrently present, whereas the paradigmatic
analysis is used to analyse the relation that is not present in the text but in the mind of
the readers. The result of this research indicates that the novel Libri di Luca describes
the public library?s function as a recreation, information, and as a meeting place.;;"
2015
S65364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Dayang Sary
"Disertasi ini bertujuan untuk menggambarkan dinamika yang berlangsung antara agen dan struktur dalam masyarakat nelayan di Desa Teluk, Labuan-Banten. Dengan menggunakan teori strukturasi Anthony Giddens dan dilengkapi dengan konsep pembangunan sosial berdasarkan struktur, kultur, dan proses, dalam melihat dinamika relasi yang ada antara agen dan stuktur dalam masyarakat nelayan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan strategi grounded research.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di dalam masyarakat nelayan telah terjadi perubahan dalam struktur dari dominasi kelembagaan formal menjadi dominasi kelembagaan non-formal. Kemiskinan yang ada pada struktur yang lama ternyata direproduksi oleh struktur yang baru. Penelitian ini juga menemukan kelemahan dari strukturasi Giddens yang menganggap bahwa struktur dalam versi dualitas-nya, baik sebagai hasil dan sekaligus sarana (medium) praktik sosial ternyata tidak selalu bersifat enabling atau memberdayakan.
Pembangunan kelautan dan perikanan, khususnya menyangkut tentang bagaimana mengatasi kemiskinan masyarakat nelayan harus melihat pentingnya dinamika relasi yang terjadi antara agen dan struktur agar perubahan yang dilakukan oleh negara, dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan, tidak justru melahirkan kemiskinan baru.

This dissertation aims to describe the dynamics that take place between the agent and the structure of the fishing community in Teluk Village, Labuan, Banten. By using structuration theory of Anthony Giddens and equipped with the concept of social development based on the structure, culture, and processes, in view of the dynamics of relationships that exist between agents and structures in the fishing communities. The approach used in this study is a qualitative grounded research strategy.
The results of this study indicate that in the fishing community has been a change in the structure of the formal institutional domination domination of non-formal institutions. Poverty that exist on the old structures turned out to be reproduced by the new structure. The study also found weaknesses of Giddens structuration which assume that the structure in its duality version, either as a result and at the same time means (medium) social practices were not always be enabling or empowering.
Development of marine and fisheries, particularly with regard to how to overcome poverty of fishing communities must see the importance of the dynamics of relationships that occur between agents and structures so that the changes made by the state, in this case the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries, did not actually give birth to new poverty.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
T43276
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>