Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hessa Maulfiandini
"Banyak penelitian yang telah dilakukan mengenai perempuan Latin dan representasi mereka di pertelevisian Amerika. Akan tetapi, tidak banyak yang membahas ambivalensi dalam representasi itu sendiri. Esai ini membahas bagaimana salah satu karakter Latin di sitkom Brooklyn Nine-Nine, Rosa Diaz, menegosiasi tiga kategorisasi terkait stereotip perempuan Latin milik Gary D. Keller 1994. Dengan menggunakan kerangka yang sama, dapat dilihat bahwa karakter Rosa Diaz dan apa yang ia representasikan memilik bentuk yang multidimensi dan kompleks.

Many researches have been conducted when it comes to Latinas and their representations in American television. However, not many have brought up the ambivalence in the representation itself. This essay examines how one of the main Latina characters from the sitcom Brooklyn Nine-Nine 2013 , Rosa Diaz, negotiates Gary D. Keller's 1994 three categorizations of Latina stereotypes. By using the same framework, it is evident that Rosa Diaz character along with what she represents is multidimensional and complex.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Amourizky Adjani
"ABSTRAK
Meski telah banyak studi mengkaji mengenai perpetuasi stereotip perempuan Latin dalam budaya populer Amerika, hanya ada sedikit riset yang membahas mengenai perlawanan terhadap stereotip-stereotip tersebut yang direpresentasikan oleh berapa karakter perempuan Latin. In The Heights 2008 adalah salah satu karya teater musikal Broadway populer yang mencoba untuk melawan gambaran stereotipikal orang-orang Latin. Melalui analisis karakter menggunakan konsep tiga kategori representasi perempuan Latin milik Keller 1994 , penelitian ini menganalisa representasi perempuan Latin dalam karakter Nina Rosario. Artikel ini menemukan bahwa representasi yang ada merupakan sebuah bentuk perlawanan terhadap stereotip perempuan Latin.

ABSTRACT
While recent studies have analysed the perpetuation of Latina stereotypes in American popular culture, few research have discussed about the defiance against the stereotypes represented by certain Latina characters. The popular Broadway musical In The Heights 2008 is one of the works that tries to challenge the stereotypical portrayal of Latinos. By doing character analysis using Keller rsquo s three types of Latina representations 1994 , this paper attempts to analyse the Latina representation in the character Nina Rosario. It found that the representation manifests an act of defiance against the perpetuation of Latina stereotypes."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Afrianty Sudirman
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis representasi tokoh Latina dengan meneliti Season 1 drama komedi televisi AS, Devious Maids. Sejak kemunculannya, serial ini telah menjadi kontroversi, baik di dalam maupun di luar komunitas Latin karena menampilkan kehidupan lima tokoh Latinas yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Beverly Hills. Penggambaran yang demikian dikhawatirkan akan memperkuat stereotip negatif Latina. Namun, close reading pada lima tokoh Latina menunjukkan bahwa serial TV ini menawarkan hal yang lebih. Serial ini membuat tokoh Latina "terlihat" melalui upaya "decentering white dan menempatkan tokoh Latina sebagai karakter utama serta pada saat yang sama mendekonstruksi beberapa stereotip Latina. Beberapa konsep, seperti kategorisasi stereotip Latina dan "decentering white" digunakan untuk menginterpretasi serial tersebut. Hasil dari analisis skripsi menunjukkan bahwa meskipun terdapat upaya untuk membuat Latina "terlihat", serial ini belum sepenuhnya membalikkan stereotip Latina.

This undergraduate thesis aims to analyze the representation of Latinas by examining the first season of US television drama comedy, Devious Maids. The show has been a controversy either within or outside Latin community since it represents the lives of five Latinas working as maids in Beverly Hills that appears to reinforce the negative stereotypes of Latinas. However, a close reading on all five Latina characters shows that the TV series offers more. The show gives visibility to the Latinas by decentering the white characters and putting the Latinas as main characters while at the same time deconstructing some Latina stereotypes. Some concepts, such as Latina stereotype categorizations and decentering white were used in interpreting the text. This thesis also discusses the representation of Latinas regarding sexuality issue and finds ambivalence in it. The result of the analysis shows that even though visibility is given to the Latina characters, the show has not fully deconstructed the stereotypes of Latina.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridanti Oktavanya
"Saat ini, telah ada tren baru dalam industri video game untuk melepaskan stereotip yang melekat pada karakter perempuan sebagai tanggapan terhadap meningkatnya kritik mengenai kesetaraan gender dalam industri video game. Sebagai contoh, Max Caulfield in Life is Strange digambarkan telah mempunyai keterampilan yang sudah berkembang dari sebelumnya dan tidak seksual yang mana telah membedakannya dengan karakter perempuan yang khas dengan ketidakberdayaan dan objectifikasi. Namun, perkembangan semacam itu belum mengubah representasi perempuan yang bermasalah secara utuh jika ditinjau dari segi narasinya. Dengan menggunakan konsep hegemoni maskulinitas, makalah ini membahas ambivalensi dalam Life is Strange dalam menantang representasi stereotip perempuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun Life is Strange berhasil menumbangkan stereotip atas representasi fisik karakter perempuan melalui desainnya, dalam segi narasi Life is Strange masih melanggengkan
hegemoni maskulinitas melalui narasi pahlawan pengorbanan dan erotisme lesbianisme.

Nowadays, there has been a new trend in the video game industry to unleash the stereotypical female characters as a response to the increasing criticism toward gender equality in the video game industry. Life is Strange is one example of video games that challenges typical female characters who are usually described as powerless and objectified. However, such a progression has not amended the problematic female representation completely within its narrative. By using the concept of hegemonic masculinity, this paper discusses the ambivalences in Life is Strange in challenging stereotypical female representations. The result of the analysis shows that although Life is Strange successfully subverts the female physical representation through its design, the narrative still perpetuates hegemonic masculinity by means of sacrificial heroine and lesbianism eroticization."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Summary:
Park Sun-Woo (Lee Jin-Wook) works as an anchorman at a TV broadcasting station. He is in love with newsreporter Joo Min-Young (Jo Yoon-Hee), who is bright and honest. Park Sun-Woo then obtains 9 incense items, which allows him to go back 20 years in time. Park Sun-Woo travels to the past - AsianWiki.com."
Korea: CJ E&M Corporation, 2013
KOR 791.457 NAI
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rasmaya Rasyidina Ardhani
"Penelitian ini mengkaji representasi budaya Jepang yang terdapat pada desain karakterkarakter yang berasal dari negara virtual Inazuma dalam gim daring Genshin Impact. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Batasan penelitian difokuskan pada karakter Raiden Shogun dan Yae Miko. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi desain karakter yang merepresentasikan budaya Jepang serta menganalisis budaya Jepang yang diangkat dalam desain tersebut. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi karakter dalam gim, tangkapan layar (screenshot), dan gambar ilustrasi resmi yang dirilis oleh miHoYo (official artwork). Teori yang digunakan adalah teori representasi oleh Stuart Hall (1977) dengan pendekatan reflektif. Hasil penelitian menemukan adanya representasi budaya Jepang dalam desain karakter yang dianalisis. Dalam desain Raiden Shogun, budaya Jepang direpresentasikan dalam bentuk peran shogun, warna ungu, lambang mitsudomoe, kanzashi, kimono furisode, sode, obi, obijime, obiage, obidome, kaus kaki tabi, dan juga sandal zori. Sementara itu, desain Yae Miko merepresentasikan budaya Jepang melalui perannya sebagai miko atau gadis kuil, yang terlihat dari pakaian miko-nya yang terdiri atas hakue putih, hibakama merah, pita rambut takenaga berwarna putih dan merah, obi dan obijime, hiasan kepala guuji atau kepala pendeta, dan sandal zori, serta elemen dekoratif yang berkaitan dengan kuil shinto seperti omikuji, gerbang torii, dan bunga sakura. Penelitian ini juga menemukan bahwa desain karakter dalam gim ini dibuat untuk merepresentasikan peran yang dimainkannya. Dengan demikian, peran yang dimainkan oleh suatu karakter akan mempengaruhi cara mereka didesain.

This research examines the representation of Japanese culture found in the character designs originating from the virtual nation of Inazuma in the online game Genshin Impact. This research was conducted using qualitative method with descriptive approach. The research is focused on the characters Raiden Shogun and Yae Miko. This research was performed to identify character designs that represent the Japanese culture and analyze the culture brought up in the design. Data collection was done through in-game character observation, screenshots, and official illustration images released by miHoYo. The theory used in this research is Stuart Hall's (1977) representation theory with reflective approach. The research found that there are representations of Japanese culture in the analyzed characters' designs. In Raiden Shogun's design, Japanese culture is represented in the form of the shogun role, the color purple, the mitsudomoe emblem, kanzashi, furisode kimono, sode, obi, obijime, obiage, obidome, tabi socks, and zori sandals. Meanwhile, Yae Miko's design represents Japanese culture through her role as a miko or shrine maiden, which can be seen from her miko outfit consisting of a white hakue, red hibakama, white and red takenaga hair ribbon, obi and obijime, guuji or head priest's headdress, and zori sandals, as well as decorative elements associated with shinto shrines such as omikuji, torii gate, and cherry blossoms. The research also found that the design of characters in this game is made to represent the role they play. As such, the role a character plays will influence the way they are designed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Lukman Putra Ardian
"Skripsi ini membahas mengenai perubahan watak tokoh Barnaby "Barney" Stinson yang merupakan salah satu tokoh utama dalam serial televisi How I Met Your Mother karya Carter Bays dan Craig Thomas dari seorang total jerk menjadi true lover. Di dalam perjalanan perubahan watak dari tokoh ini terdapat isu stereotyping gender yang cukup kental yang dapat dilihat dari tokoh-tokoh yang berada di sekitar Barney Stinson. Akan tetapi, eksistensi dari humor atau komedi yang menjadi genre serial televisi ini memperhalus tersampaikannya stereotyping gender kepada penonton. Selain itu, adanya humor juga menciptakan ambivalensi dalam memaknai tingkah laku Barney. Mengingat pada saat yang sama Barney Stinson menjadi tokoh yang dikritisi dan juga ditertawakan.

This study discuses the change of personality of Barnaby Barney Stinson character who is one of the main characters in the TV series How I Met Your Mother created by Carter Bays and Craig Thomas from a total jerk to a true lover. Within this change, there are many gender stereotypes that can be seen from characters around Barney. However, the existence of humor or comedy which is the genre of this TV series refines the penetration of gender ideologies toward viewers. Besides that, the existence of humor also creates an ambivalence regarding Barney?s attitude. In a same time, Barney Stinson becomes a character that is criticized and also laughed at."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dhityana Ayu Bestania
"Garudayana Saga merupakan komik yang berkisah tentang Garuda. Komik Garudayana Saga memiliki konsep Garuda, dan konsep Garuda tersebut juga terdapat dalam teks Adiparwa. Adiparwa merupakan parwa (kitab) bagian pertama dari kisah Mahabharata. Tokoh Garuda yang terdapat pada narasi Adiparwa diilustrasi dengan gambar gaya manga dalam komik Garudayana Saga. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan representasi karakter Garuda yang tampak pada gambar karakter Garuda dalam komik Garudayana Saga, berdasarkan kutipan yang berisi tentang tokoh Garuda dalam teks Adiparwa. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif Creswell (2014) yang dipadukan dengan teori alih wahana Damono (2018) dan teori semiotik Peirce (1998). Secara keseluruhan, karakter Garuda dalam komik Garudayana Saga tetap dipertahankan berdasarkan Garuda dalam teks Adiparwa, yang terlihat pada ciri fisik, sebutan raja, kesaktian, sifat, dan selera makan, dengan penambahan berupa aksesori yang dikenakan karakter Garuda dalam komik. Lalu, ditemukan bentuk tanda berupa 3 ikon, 1 indeks, dan 3 simbol. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, representasi karakter Garuda dalam komik Garudayana Saga yang berupa gambar dengan gaya manga, memiliki kesesuaian dengan tokoh Garuda dalam teks Adiparwa yang masih berupa narasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, karakter Garuda dalam komik Garudayana Saga direpresentasikan dengan tepat dengan gambar gaya manga, berdasarkan tokoh Garuda dalam teks Adiparwa.

Garudayana Saga is a comic that tells the story of Garuda. Garudayana Saga has the concept of Garuda, which is also found in Adiparwa. Adiparwa is the first book of the Mahabharata story. The Garuda character found in Adiparwa narrative is illustrated with manga-style drawing in Garudayana Saga. This research aims to explain the representation of Garuda character seen in Garuda character image in Garudayana Saga, based on a quote that contains the character of Garuda in Adiparwa. The research is conducted using Creswell's qualitative method (2014), combined with Damono's transmedia theory (2018) and Peirce's semiotic theory (1998). Overall, the character of Garuda in Garudayana Saga is maintained based on Garuda in Adiparwa, which can be seen in physical characteristics, the tittle of king, supernatural powers, personalities, and appetite, with the addition of accessories worn by the Garuda character in comic. Then, found the form of a sign in the form of 3 icons, 1 index, and 3 symbols. The results of this study reveal that the representation of the Garuda character in Garudayana Saga, which is in the form of a manga-style drawing, is compatible with the Garuda character in Adiparwa's narrative. We can concluded that Garuda character in Garudayana Saga is properly represented with a manga-style drawing, based on the Garuda character in Adiparwa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Vania Hartono
"Opera Beijing merupakan salah satu seni tradisional Tiongkok yang memiliki sejarah yang panjang dan nilai kebudayaan yang penting bagi masyarakat Tiongkok. Upaya untuk melestarikan kebudayaan ini salah satunya adalah dengan menggabungkan unsur tradisional opera dengan unsur modern seperti gim daring. Penelitian ini membahas tentang karakter Yun Jin dari gim Genshin Impact yang menjadi representasi peran Daomadan dalam Opera Beijing. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan dan membahas aspek peran Daomadan dalam Opera Beijing yang ada dalam karakter Yun Jin dan menjelaskan usaha miHoYo dalam memperkenalkan Opera Beijing kepada para pemain gim Genshin Impact melalui karakter Yun Jin. Metode pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang pengumpulan datanya menggunakan teknik studi pustaka. Pada penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa karakter Yun Jin dalam gim Genshin Impact merupakan representasi dari peran Daomadan dalam Opera Beijing.

Beijing Opera is a traditional Chinese art that has a long history and important cultural values for Chinese people. One of the efforts to preserve this culture is by combining traditional elements of opera with modern elements such as online games. This study discusses the character Yun Jin from the game Genshin Impact who represents the role of Daomadan in Beijing Opera. The purpose of this study is to explain and discuss aspects of Daomadan's role in Beijing Opera which is in the character Yun Jin and to explain miHoYo's efforts in introducing Beijing Opera to Genshin Impact players through the character Yun Jin. The method in this study uses a descriptive qualitative method, which collects data using literature study techniques. In this research, it can be concluded that the character Yun Jin in Genshin Impact is a representation of Daomadan's role in Beijing Opera.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Khaddafi Kirom
"ABSTRAK
Korea merupakan salah satu negara yang menanamkan sistem patriarki dalam kehidupan masyarakatnya. Tertanamnya sistem tersebut mengakibatkan kaum perempuan mengalami tekanan dan keharusan yang menghambat kebebasannya dalam menjalani kehidupannya sendiri. Gerakan perempuan pun marak dilakukan, beberapa di antaranya berdasar kepada ideologi feminisme liberal. Gerakan-gerakan ini pada umumnya memperjuangkan hak, kebebasan, hingga kesetaraan yang ditekan oleh sistem patriarki yang berlaku. Jurnal ini membahas tentang representasi unsur-unsur feminisme liberal yang terdapat dalam sosok tokoh protagonis utama Geumja dalam film Cinjeolhan Geumjassi. Jurnal ini bertujuan menganalisis kaum perempuan di Korea memiliki hak dan potensi yang setara tanpa adanya tekanan maupun tindasan dari kaum laki-laki yang tertuang dalam film Cinjeolhan Geumjassi. Metode yang digunakan untuk menunjang penelitian adalah metode deskriptif kualitatif dengan mengumpulkan sumber data berdasarkan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini antara lain perempuan dapat melindungi dirinya sendiri tanpa perlindungan laki-laki, perempuan memiliki rasionalitas dan nalar yang setara, dan perempuan memiliki ambisi.

ABSTRACT
Korea is a country which instills patriarchal system in its society. That system resulted in women experiencing pressure and limiting the freedom in living their own lives. Women s movement is often initiated. Some of them are based on liberal feminism ideology. These movements generally fight for equal rights, freedom, and the pressure of patriarchal system in women s lives. This journal discusses the representation of liberal feminism elements which are portrayed in Geumja in Cinjeolhan Geumjassi. This journal aims to analyze that Korean women also have rights and potential which are equals to those of men and do not deserves to be oppressed that portrayed Cinjeolhan Geumjassi. The method used to support research is a qualitative descriptive method by collecting data sources based on literature studies.  The result of this study proves that women can protect themselves without men intervention, women have equal potential logic and rationality, and they have ambitions."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>