Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Saniman Andi Kafri
"ABSTRACR
Mesikhat ornament is one of heritage artworks made by people in Alas tribe. As one of the cultural heritages, the motif of Meshikat ornament which is really important as the aesthetic symbol for Alas tribe in southeast Aceh. People in south Aceh call all of carve motif that come from south Aceh as Meshikat. However Meshikat is originally came from Alas tribe. Meshikat motif can be found in traditional house, traditional costume, bag, wallet and others accessories.
Meshikat ornamnent had existed before the Independence day of lndonesia. However, it became popular around 1990 when the sewing machine was firstly
used in southeast of Aceh. Formerly, meshikat is only applied in traditional house but nowadays the motif is also used in fashion, bag, wall and others accessories. Meshikat, that is applied in traditional house and costume, has five colors, red, yellow, green, white and black. The basic colors symbolize different meanings. For example red symbolizes the bravery, green symbolizes the fertility, yellow shows the glory or the greatness, white symbolizes the purity, and black symbolizes the leadership.
The idea of Meshikat motif originated from plants, animals, social life and
chessboard. The descriptions are applied in the form of two dimension motif
without ignoring the aesthetic aspect and the meaning of these objects. Meshikat motif present many interpretations and messages such as social message, moral value, and spiritual message depending on the motifs."
Pekanbaru: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, 2018
800 JIB 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Agus Indram Bayu Artha
"ABSTRACT
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik sketsa, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang Iebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Saat ini ilustrasi dari desain baju lokal sudah mulai berkembang, ilustrasi menjadi hal yang penting dalam desain baju kaos. Sebuah ilustrasi tidak hanya sebagai penghias semata tetapi menjadi sebuah identitas dari sebuah produk.
Ada permasalahan mendasar yang dikaji dalam tulisan ini yaitu konsep estetika dari ilustrasi baju kaos merek Furious yang ada di Denpasar. Adapun teori yang digunakan dalam membedah permasalahan tersebut adalah Teori estetika modern yaitu estetika yang didapat dari unsur-unsur seni rupa dan desain untuk menjawab permasalahan konsep estetika dari ilustrasi baju chaos merek Furious. Hasil dari kajian sent in diuraikan berdasarkan Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif yang berarti penggambaran sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat penelitian. Prinsip pokok metode ini adalah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data sistematis, teratur dan terstruktur, dan mempunyai makna.
Hasil penelitian menunjukkan ilustrasi dari baju kaos merek Furious ini, Berdasarkan konsep estetika ilustrasi ini mempunyai keindahan dari unsur garis, bidang, wama dan huruf Serta sesuai dengan prinsip-prinsip seni rupa dan desain yaitu: irama, kesatuan, dominasi, keseimbangan, proporsi, kesederhanaan dan kejelasan yang membuat ilustrasi ini mempunyai nilai keindahan. Pada akhirnya ilustrasi baju kaos Furious dapat dipahami sebagai dari perspektif kajian seni."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Bayu Pramana
"ABSTRACT
Kartu pos atau Postcard adalah salah satu benda pos berupa lembaran kertas bergambar ilustrasi atau foto untuk menulis kabar yang bersifat terbuka. Kartu pos pertama Kali diluncurkan pada 1 oktober 1869 di Austria dengan nama Correspondez kate. Sujana adalah orang Bali dan sekaligus seorang fotografer, antara tahun 1970-1990an mengkomunikasikan kreativitas fotografisnya dengan mengangkat tema tentang fenomena di Bali dari perspektif medium fotografi yang diungkap dalam karya kartu pos. Terkait dengan hal tersebut, maka tujuan penulisan ini ingin mengetahui pandangan tentang perubahan alam, manusia, arsitektur, pakaian dan beragam hal yang sangat mendasar di Bali yang diungkap pada kartu pos. Metode yang digunakan dalam mengkaji karya kartu pos yang diciptakan oleh Sujana adalah metode deskritif. Ruang lingkup pembahasan terfokus pada uraian tentang nilai-nilai estetika fotograifi terkait fenomena pariwisata di Bali pada karya kartu pos Sujana."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ngurah Arya Putraka
"ABSTRACT
Warna merupakan salah satu unsur penting yang ada dalam tampilan suatu desain poster, baik yang bersifat komersial maupun sosial, warna secara tidak langsung mempengaruhi berhasil tidaknya suatu media poster dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat yang membaca dan melihatnya. Selain itu warna merupakan salah satu elemen pembentuk estetika dari sebuah media poster, poster itu bisa dikatakan estetis apabila elemen warna yang dipergunakan menyatu dan memiliki kesan kuat sehingga dapat menyampaikan pesan dengan baik kepada masyarakat. Ma dari itu pentingnya mengkaji fungsi warna sebagai pembentuk estetika dalam sebuah media poster."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dharsono Sony Kartika
Surakarta: Institut Seni Indonesia Press, 2007
701.17 DHA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994
499.224 2 MOR (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dharsono Sony Kartika
Bandung: Rekayasa Sains, 2007
111.85 DHA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1994
959.8 IND t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Yaningsih, compiler
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1988
709.921 SRI p (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Yudistira
"Seni adalah salah satu perwujudan ekspresi dari manusia untuk mengungkapkan eksistensinya. Dan berbicara tentang seni maka yang menjadi permasalahan pokoknya adalah keindahan atau yang lebih dikenal dengan istilah estetika. Estetika ini tercipta atas dasar implementasi kreativitas dari cipta, rasa, dan karya dari manusia. Karena itu, estetika atau keindahan berfungsi sebagai jiwa dan seni sekaligus sebagai sistem kebudayaan di dalam berkesenian, yang didalamnya terdapat nilai-nilai, pedoman, gagasan-gagasan vital, dan keyakinan-keyalinan manusia di dalam berkesenian.
Kesenian itu sendiri termasuk ke dalam jenis kebutuhan integratif manusia, yaitu suatu kebutuhan yang berkaitan dengan pengungkapan rasa keindahan bersifat universal, tanpa mengenal ruang dan waktu. Hal ini mengandung pengertian bahwa manusia selain diharuskan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya untuk bisa bertahan hidup, ia juga harus menghadapi kebutuhan spiritual, salah satunya adalah kebutuhan keindahan.
Macam-macam bentuk kesenian, salah satunya adalah seni pertunjukan yang termasuk di dalamnya drama atau teater. Kabuki termasuk teater tradisional Jepang, merupakan salah satu dari empat seni pertunjukan tradisonal Jepang yang terkenal.
Pada masa-masa sebelumnya, di Jepang, khususnya dalam bidang seni, pertunjukan tidak pernah diciptakan dan kalangan rakyat biasa (shomin).Seperti halnya seni dan sastra telah berkembang di kalangan kaum bangsawan atau samurai (zaman sebelum kinsei). Berkaitan dengan hal tersebut, kabuki diciptakan oleh rakyat biasa (shomin) sebagai sarana komunikasi yang memuat pemikiran, nilai-nilai, serta keyakinan masyarakat Jepang menengah bawah berfungsi sebagai sarana untuk untuk memperkenalkan Jepang kepada dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususny. Dengan demikian untuk dapai mengapresiasi kesenian rakyat Jepang ini perlu mengkaji konsep keindahan dan makna simboliknya.
Salah satu ekspresi keindahan kabuki terdapat dalam tehnik peran atau Enshutsu.. Tehnik peran (enshutsu) di dalam kabuki ini mewujudkankekhasan dari seni pertunjukan tersebut, karena di dalam tehnik peran (enshutsu) ini terdapat gaya atau sytle yang menjadi kekhasan kabuki tersebut. Karena itu tehnik peran ini dipilih oleh penulis untuk mengkaji bentuk ekspresi keindahan di dalam kabuki. Ada 3 konsep keindahan pada kabuki, yaitu youshiki, hikinbi dan hiteibi.
Berkaitan dengan paparan di alas, muncul permasalahan mengenai perwujudan pertunjukan kabuki berdasarkan ketiga konsep diatas, yakni mengkaji tehnik peran dalam kabuki secara estetis dan mencari makna simbolisnya, serta makna yang tersirat maupun tersurat di dalam pertunjukan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau mengidentifikasikan, menjelaskan, dan memahami tentang pertunjukan Kabuki khususnya Yoshitsune Sembonzakura, nilai-nilai estetika youshikibi, hikinbi, dan hiteibi yang diekspresikan dalam pertunjukan Yoshitsune Sembonzakura, serta makna yang terkandung dalam tehnik peran atau enshutsu dalam cerita Yoshitsune Sembonzakura pada seni pertunjukan kabuki. Dengan membatasi pada unsure keindahan kabuki yang terdapat pada tehnik peran (enshutsu) khas kabukiyang muncul pada midokoro dalam pertunjukan Yoshitsune Sembonzakura.
Mengacu kepada permasalahan serta tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, diperlukan teori-teori untuk memecahkan permasalahan tersebut diatas, yaitu : teori budaya, kesenian, karya seni, estetika dan estetika seni pertunjukan youshikibi, hikinbi, dan hiteibi. Selain itu digunakan juga teori semiotik sebagai acuan di dalam menganalisis data.
Metode yang dipakai di dalam penulisan ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kepustakaan, dan observasi pertunjukan teater kabuki melalui rekaman pertunjukan untuk memperoleh data."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T20229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>