Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58271 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erlita Tantri
"ABSTRACT
Surabaya was one of the important cities in the Netherlands Indies since the nineteenth century. However as a coastal city, which had many potential plantations, busiest business districts & port, naval based, and defense area. Surabaya also faced annual flood problem in rainy season. So what were the cause and the impact of the flood problem in Surabaya? What was the Dutch colonial government done to overcome flood an its impact? What was the Dutch motive on its efforts? This paper would like to know the Dutch colonial.s flood control in Surabaya city from 1906 to 1942 and its motivation. As a historical study, this paper uses the colonial literature study that is started from the colonial period. Finally, flood control was necessary for Surabaya where many ethnics and important economic activities based which needed good infrastructures and healthy environment. Therefore, flood as the source of diseases and inconvenience had to be eradicated from the influential city."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erlita Tantri
"Surabaya was one of the important cities in the Netherlands Indies since the nineteenth century. However as a coastal city, which had many potential plantations, busiest business districts & port,naval based, and defense area, Surabaya also faced annual flood problem in rainy season. So, what were the cause and the ipact of the flood problem in surabaya? What was the Dutch colonial goverment done to overcome flood and its impact? What was he Dutch.s motive on its efforts? This paper would like to know the Dutch colonial.s flood contorol in surabaya city from 1906 to 1942 and its motivation. As a historical study, this paper user literature study that is started from the colonial period. Finally, food control was necassary for surabaya where may ethnics and important economic activities based which needed good infrasturctures, and healty environment. Therefore, flood as the source of diseases and inconvenience had to be eradicated from the influential city."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya, 2017
PATRA 18:2 (2017)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Achdian
"Disertasi ini membahas perkembangan politik pergerakan nasional Indonesia dan kaitannya dengan perkembangan politik kewargaan di kota kolonial Surabaya sepanjang periode 1906 sampai berakhirnya kekuasaan kolonialisme Belanda pada Maret 1942. Kiprah politik kaum pergerakan antikolonial di Indonesia tidak dapat disangkal telah menjadi tema besar dalam kajian sejarah Indonesia modern. Namun, bagaimana pandangan politik dan kiprah mereka terkait lingkungan kota tempat mereka tinggal sampai sekarang tetap menjadi pembahasan yang relatif terabaikan dalam kajian sejarah Indonesia. Disertasi ini dengan demikian memberi sumbangan dengan menunjukkan peran aktif kaum pergerakan dalam dinamika politik kota dan visi mereka tentang hak-hak kewargaan orang Indonesia di dalamnya.

This disertation is an effort to describe the engagement of Indonesian nationalist with the idea and practices of modern citizenships in the colonial city of Surabaya during the periods of 1906 until the end of Dutch colonialism. Although the study on Indonesian nationalist movement has already been an extensive study in the literature of anticolonial movement in the early twentieth century, however the nature of political engagement of nationalist activists with modern ideas and citizenships in the urban politics is still a relatively underdeveloped. By showing the nature of engagement and participation of nationalist politics in the colonial city of Surabaya, this dissertation is therefore has become an effort to fulfill this gap in the existing literatur."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
D2411
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soenarto Timoer
Jakarta: Balai Pustaka , 1983
959.82 SOE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. S. Achmad
Jakarta: Haji Mas Agung, 1990
959.8035 ACH s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mala Hayati
"ABSTRAK
Tujuandariskripsi yang berjudul Prostitusi dan Masyarakat Gang Dolly
Surabaya 1967-1999 adalah mengkaji faktor penyebab munculnya lokalisasi di
Dolly, serta mengetahui dampak yang ditimbulkan lokalisasi Dolly kepada kehidupan
masyarakat. Alih fungsi pemakaman Cina Putat Jaya pada tahun 1967 mengakibatkan
lahan pemakaman tersebut berubah menjadi tempat prostitusi.
Metode dan sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
sejarah, yaitu: melalui tahap heuristik, kritik sumber sehingga didapatkan fakta
sejarah yang benar-benar mendekati kenyataan peristiwa yang ditulis. Selanjutnya
dilakukan tahap interpretasi data, tahap terakhir adalah historiografi. Sumber yang
digunakan penulis dalam penelitian ini berupa sumber arsip, koran dan majalah
sejaman, jurnal ilmiah, wawancara, serta buku sebagai sumber pendukung.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokalisasi Dolly yang berada di
tengah-tengah pemukiman warga, telah menimbulkan banyak dampak bagi kehidupan
masyarakat.Dampak tersebut tidak hanya bersifat negatif, tetapi juga bersifat positif
bagi kehidupan masyarakat.Dampak positif terbesar akibat keberadaan lokalisasi
Dolly adalah tumbuhnya perekonomian mikro di kawasan Gang Dolly dan
sekitarnya.Kehidupan lokalisasi dan masyarakat sekitar lokalisasi yang selama ini
diidentikkan dengan hal negatif, ternyata masih memiliki sisi religius. Sisi religus
terlihat dari keberadaan beberapa tempat ibadah di sekitar lokalisasi Gang Dolly,
kebiasaan germo yang menutup wisma prostitusinya saat bulan Ramadhan, serta
adanya wisma yang melakukan kegiatan pengajian rutin setiap Kamis malam.

ABSTRACT
The purpose of this thesis with the title, Prostitution and the People in Gang
Dolly, Surabaya (1967-199) is to discuss about the factors of the emergence of
localization in Dolly, and also to know the impact of localization Dolly to
communities? life. The transformation of the Chinese cemetery Putat Jaya in 1967 has
given the impact to that burial ground turned into a place of prostitution.
Methods and sources used in this study is the historical method, namely:
through the stages of heuristic, criticism of sources to obtain historical facts are really
close to the reality of events written. Furthermore, the data interpretation stage, and
the last stage is historiography. Sources used by the author in this study are archival
sources, newspaper and contemporary magazines, interviews, and books as a
supportive source.
The result of this study indicate that the localization of Dolly which is in the
middle of residential areas, has caused a lot of impacts to people?s lives. The impact
is not only negative, but also positive for the community. The biggest positive impact
due to the existence of localization of Dolly is the micro-economic growth in the
region and surrounding of Gang Dolly. Localization and community life around
localization that have been identified with the negative, it still has a religious side.
Religious side seen from the presence of several places of worship around the Gang
Dolly area.The pimp/procurer that will close his or her prostitution homestead during
the month of Ramadhan, as well as the homestead that conduct regular pengajian
every Thursday night."
2016
S65177
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chahya Chairani
"ABSTRAK
Seiring berjalannya waktu hutan mangrove dapat megalami perubahan luas yang disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya ahli fungsi lahan menjadi tambak dan permukiman serta perubahan garis pantai juga dapat mengubah luas hutan mangrove. Pamurbaya merupakan kawasan lindung alam berupa vegetasi mangrove yang perlu di perhatikan dan dipertahankan. Penelitan ini mengenai perubahan luas hutan mangrove selama kurun waktu 13 tahun dari tahun 2004 hingga tahun 2017. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada hutan mangrove di Pantai Timur Surabaya Pamurbaya sepanjang tahun 2004 - 2017 dan mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan hutan mangrove. Penelitian ini menggunakan citra satelit Landsat 8 OLI dan Landsat 7 ETM. Metode yang digunakan yaitu mengoverlay vegetasi mangrove, tambak, permukiman dan garis pantai disetiap tahun penelitian. Karakteristik mangrove di Pamurbaya memiliki perbedaan warna substrat dan jenis vegetasi disetiap keadaan lingkungan yang berbeda. Tingkat kerapatan sedang mendominas pada tahun 2004-2009 sedangkan tingkat kerapatan sangat rapat mendominasi pada tahun 2017. Selama tahun 2004-2017 terjadi perubahan lahan mangrove menjadi lahan tambak dan lahan tambak berubah menjadi lahan permukiman. Faktor terjadinya perubahan hutan mangrove yaitu perubahan alih fungsi lahan mangrove menjadi tambak. Perubahan lahan tambak menjadi mangrove mengalami puncak perubahan pada tahun 2007-2009 sebesar 200,86 Ha atau 66 , namun pada tahun 2009 ndash; 2017 perubahan tambak menjadi lahan mangrove meningkat seluas 275,71 Ha atau 73.

ABSTRACT
Mangrove areas over time can be experienced by extensive changes caused by several factors, such as land use experts into ponds and settlements and coastline changes can also change the area of mangroves. Pamurbaya is a natural protected area of mangrove vegetation that needs to be noticed and maintained. This research is about the change of mangrove area during 13 year period from 2004 until 2017. The purpose of this research is to know the changes that occurred in mangrove area in East Coast Surabaya Pamurbaya during 2004 2017 and to know the factors that caused the change of area mangroves. This study uses Landsat 8 OLI and Landsat 7 ETM satellite images. The method used is covering mangrove vegetation, ponds, settlements and coastline in every year of research. The characteristics of mangroves in Pamurbaya have different substrate colors and vegetation types in different environmental circumstances. The density level was dominating in 2004-2009 while the density level was dominantly dominated by 2017. During 2004-2017 there was a change of mangrove land into pond land and pond area turned into a settlement land. Factor of change of mangrove area that is change of change of function of mangrove land into pond. The change of pond area to mangrove has peak of change in 2007-2009 by 200,86 Ha or 66, but in 2009-2017 the change of pond into mangrove land increased 275,71 Ha or 73."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yebqi Farhan
"Kajian sejarah tentang Surabaya layaknya teka-teki silang, yang beberapa lajur dan kolomnya belum terisi. Hemat Penulis, pembahasan mengenai sejarah Surabaya masih belum seimbang. Dalam artian, sejarah yang menjadi latar belakang serta fokus kajiannya selama ini, mayoritas mengenai sejarah Surabaya pada masa penjajahan dan masa pasca kemerdekaan. Kalaupun ada tulisan tentang Surabaya klasik, umumnya hanya ada pada jurnal jurnal ilmiah yang dapat dibaca oleh kalangan terbatas.
Surabaya, memang memiliki beragam kisah sejarah sekitar Kemerdekaan dan selalu menarik untuk dikaji. Surabaya, sebuah kota besar dengan heroismenya masyarakatnya ini pernah menggemparkan mancanegara, layaklah jika kota ini memiliki julukan "Kota Pahlawan". Oleh karenanya, tulisan ini hadir untuk turut pula menyeimbangkan tulisan-tulisan sekitar Kemerdekaan dengan membahas sejarah Surabaya dari aspek dan dimensi waktu yang berbeda.
Pemilihan judul Surabaya bukan tanpa alasan. Dalam buku ini, kisah-kisah heroik kepahlawanan di Surabaya bukan hanya "berteriak" pada masa pasca kemerdekaan saja, melainkan banyak kisah lain yang turut mendorong terciptanya Kota Surabaya sebagai "Kota Pahlawan".
Penentuan Hari Jadi Kota Surabaya misalnya, adalah mengacu pada kepahlawanan Raden Wijaya (pendiri Majapahit) yang dengan gagah beraninya mengusir tentara Cina dari tlatah Surabaya. Selain itu, Surabaya memiliki sumbangsih besar dalam tegaknya kerajaan-kerajaan di Jawa Timur. Sebab, wilayah yang dulu dikenal dengan nama Hujung Galuh ini merupakan "candi bentar" (gapura atau gerbang) untuk memasuki wilayah Jawa Timur melalui jalur laut.
Atas alasan tersebut, maka sangat perlu membahas peradaban Surabaya di masa klasik. Hadirnya buku ini untuk mengisi kolom teka-teki sejarah Surabaya yang belum terjawab dengan runtut, sehingga masyarakat Surabaya dan seluruh lapisan pecinta sejarah tidak terlalu kabur dalam memandang sejarah Surabaya."
Yogyakarta: Matapadi Pressindo, 2022
959.8 YEB s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abdul Rohman
"Penelitian ini menyelidiki dampak ekonomi dari penutupan prostitusi yang terlokalisasi di tingkat desa dan RW. Meskipun penutupan ini dipicu oleh masalah seperti perdagangan manusia dan kekhawatiran moral, bukti empiris tentang efek ekonomi lokalnya masih jarang. Dengan menggunakan pendekatan Difference-in Differences dengan penutupan bertahap, hasil menunjukkan bahwa dampak keseluruhan lokalitas di Surabaya tidak signifikan secara statistik. Menariknya, pada fase penutupan 1, lokalitas secara positif dan signifikan memengaruhi aktivitas ekonomi lokal, namun menurun pada fase-fase berikutnya. Selain itu, analisis spasial mengungkapkan hasil yang lebih kuat dan signifikan. Hal ini menekankan konsekuensi ekonomi yang terkait dengan kebijakan lokalitas.

Initiated primarily due to concerns related to human trafficking and moral issues, there is a notable paucity of empirical data regarding the local economic impacts of these closures. Employing a difference-in-differences methodology that accounts for staggered shutdown timelines, the study finds that the overall economic impact of localisations in Surabaya is not statistically significant. However, it is noteworthy that during shutdown phase 1, localisations had a positive and statistically significant effect on local economic activities, a trend which subsided in later phases. Additionally, the application of spatial analysis techniques yielded more robust and significant results, highlighting the intricate and multifaceted economic implications associated with localisation policies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Nurul Fatimah
"Suhu permukaan daratan (SPD) di perkotaan cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah sekitarnya, dimana fenomena tersebut merupakan indikator terjadinya pemicu pemanasan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola spasial dan arah perubahan SPD di Kota Surabaya, serta kaitannya terhadap tutupan lahan, kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berupa tutupan lahan, kerapatan vegetasi, kerapatan bangunan, dan suhu permukaan daratan yang didapat dari hasil pengolahan Citra Landsat pada tahun 1994, 2000 dan 2011. Pemeriksaan atau verifikasi dilakukan melalui survey lapang pada 40 lokasi sampel yang diperoleh melalui metode stratified random sampling. Analisa dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa pola spasial SPD pada tahun 1994, 2000 dan 2011 cenderung terkonsentrasi di pusat kota. SPD berkorelasi negatif terhadap kerapatan vegetasi dan berkorelasi positif terhadap kerapatan bangunan. Arah perubahan wilayah SPD tinggi pada periode 1994-2000 mengelompok di pusat kota dari arah utara sampai ke selatan. Pada periode 2000-2011, wilayah SPD tinggi semakin meluas ke arah barat sampai timur Kota Surabaya.

Land surface temperature (LST) in urban areas tends to be higher in the center of city than pheriphery area, which its phenomenon is an indicator of global warming. The purpose of this research is to explain the spatial pattern of LST and its direction changes in Surabaya city, and also to explain the correlation between LST, land cover, vegetation density and building density. The variable were acquired from 1994, 2000 and 2011 Landsat imagery and field observation was conducted in 40 locations by stratified random sampling metode. Qualitative and quantitative analysis showed that the spatial pattern of Surabaya LST in 1994, 2000 and 2011 were quite same, where the highest concentrate of LST was at the center of city. LST has a negative correlation with the vegetation density, but has a positive correlation with building density. The research found that the highest LST in periode 1994-2000 increased along north to south of Surabaya and has been clustered. In periode 2000-2011, the highest LST increase widely along west to east of Surabaya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42159
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>