Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171380 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jemmy Ariesandy
"Tesis ini menganalisis pengaruh depresiasi nilai tukar terhadap neraca perdagangan di Indonesia dengan kerangka J-Curve Effect menggunakan data tahun 2000 kuartal I sampai tahun 2014 kuartal IV dengan menggunakan Vector Error Correction Model (ECM). Dalam kurun waktu 2000-2014 ekspor Indonesia secara umum menunjukkan perkembangan yang positif walaupun terjadi penurunan pada periode 2012-2013 dan tahun 2014. Ini menunjukkan bahwa ekspor Indonesia perlu ditujukan kenegara-negara yang menjadi target atau sasaran baru untuk memperbaiki net ekspor. Terpenuhinya kondisi Marshall–Lerner pada trade balance di negara Indonesia dilihat dari penjumlahan elastisitas ekspor dan impor sebesar 1,2602>1. Nilai tukar yang terdepresiasi menyebabkan rade balance pada awalnya memburuk, sebelum akhirnya akan meningkat. Hal ini mendukung terjadinya fenomena J-Curve dimana depresiasi nilai tukar riil pada awalnya akan memperburuk trade balance, khususnya depresiasi nilai tukar riil dan nilai tukar nominal belum mampu meningkatkan permintaan ekspor. Namun dalam jangka panjang mendukung adanya kondisi Marshall–Lerner yang akhirnya akan meningkatkan tradebalance. Dengan demikian depresiasi nilai tukar riil dan nominal akan memperbaiki kinerja trade balance dalam jangka panjang.
Studi ini menemukan bahwa nilai tukar dalam jangka panjang dan jangka pendek memiliki pengaruh yang positif dan negative serta signifikan terhadap ekspor Indonesia. Ini menunjukkan pentingnya kebijakan nilai tukar untuk memicu peningkatan ekspor Indonesia.

This thesis analyzes the effect of exchange rate depreciation on the trade balance in Indonesia with the framework of J-Curve Effect uses 2000 data in the first quarter of 2014 until the fourth quarter by using Vector Error Correction Model (ECM). In the period 2000-2014 Indonesian exports in general show positive progress despite the drop in the period 2012-2013 and 2014. It showed that Indonesian exports need to go to the countries that became new target or targets to improve net exports. Marshall- Lerner condition occurs, the trade balance in the country of Indonesia in terms of the sum of the elasticity of exports and imports amounted to 1.2602> 1. The exchange rate depreciated initially caused the trade balance to deteriorate, before picking up. It supports the J-Curve phenomenon where the real exchange rate depreciation will initially worsen the trade balance, in particular the depreciation of the real exchange rate and the nominal exchange rate has not been able to increase export demand. But in the long term support of the Marshall-Lerner condition which ultimately will improve the trade balance. Thus the depreciation of the real exchange rate and the nominal trade balance will improve performance in the long term.
The study found that the exchange rate in the long term and short term have a positive influence and negative and significant for Indonesian exports. This shows the importance of the exchange rate policy to trigger an increase in exports of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T51848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina Budiarti
"Tesis ini menganalisis depresiasi nilai tukar terhadap neraca perdagangan bilateral dan fenomena J-curve untuk kasus Indonesia dengan 6 negara mitra dagang terbesarnya yaitu Jepang, Amerika Serikat, China, Korea Selatan, Jerman, dan Inggris. Metode pendekatan Autoregressive Distributed Lag (ARDL) terhadap ECM digunakan untuk mengestimasi data perdagangan bilateral Indonesia pada periode I998Ql-2008Ql.
Hasil empiris menunjukkan bahwa efek depresiasi nilai tukar rupiah memiliki dampak jangka pendek dan jangka panjang terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia. Fenomena J-curve ditemukan pada neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat, China, Jerman, dan Korea Selatan. Sementara untuk neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan Jepang dan lnggris, fenomena J-curve hanya terjadi pada jangka pendek saja.

The focus of this study is to analyze the effect of currency depreciation on the bilateral trade balance and the J-curve phenomenon for Indonesian trade and her 6 major trading partners-Japan, United States of America, China, South Korea, Germany and United Kingdom. The Autoregressive Distributed Lag (ARDL) approach to error correction model is deemed to be appropriate to estimate Indonesia's bilateral trade data during the period of l998Ql-2008Ql.
The empirical result reveals that depreciation of rupiah has short-run and long-run effects on the bilateral trade balance between indonesia and her 6 major trading partners. However, the J-curve phenomenon is present in 4 cases, i.e. in the trade balance between Indonesia and USA, China, Germany, and South Korea. As for Japan and U.K, the J-curve phenomenon only occurs in the short~run.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T21099
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Respati Suta Wibawa
"Tekanan yang terus terjadi terhadap mata uang Rupiah sebagai imbas dari diberlakukannya rezim nilai tukar mengambang bebas sejak 14 Agustus 1997, memberikan dampak tersendiri bagi neraca perdagangan Indonesia dengan negara lain, khususnya Tiongkok. Mencakup sekitar 17 dari total perdagangan atau sekitar 11 dari total ekspor dan 23 total impor di tahun 2016, Tiongkok menjadi mitra dagang terbesar Indonesia saat ini. Nilai tukar riil Rupiah terhadap Renmibi yang terus mengalami tekanan dari waktu ke waktu memberikan dampak tersendiri bagi neraca perdagangan baik secara agregat maupun sektoral di antara kedua negara. Dengan menggunakan model Autoregressive Distributed Lag ARDL Bounds Testing Approach, peneliti menemukan bahwa depresiasi nilai tukar riil Rupiah terhadap Renmibi memberikan dampak yang beragam dalam jangka pendek dan cenderung negatif dalam jangka panjang terhadap neraca perdagangan sekoral Indonesia dengan Tiongkok. Dampak yang beragam dari depresiasi terhadap neraca perdagangan dibuktikan oleh ditemukannya koefisien yang signifikan dari nilai tukar riil terhadap neraca perdagangan di sejumlah sektor dan bukti keberadaan fenomena J-Curve dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang, depresiasi nilai tukar riil justru memberikan dampak yang cenderung negatif. Hanya sektor kayu serta batu dan kaca yang terdampak positif oleh depresiasi dalam jangka panjang atau memeuhi asumsi Marshall-Lerner Condition. Sektor kayu bahkan teridentifikasi memenuhi kriteria J-Curve berdasarkan pengertian modern, yakni koefisien negatif dalam jangka pendek diikuti oleh koefisien positif dalam jangka panjang.

The ongoing pressure on Rupiah currency as a result of the establishment of floating exchange rate regime since August 14, 1997, had impacted Indonesia rsquo s trade balance with other countries, particularly China. Covering about 17 of total trade or about 11 of total exports and 23 of total imports in 2016, China is Indonesia rsquo s largest trading partner today. The real exchange rate of the Rupiah against Renmibi, which continues to experience pressure over time, has its own impact on the trade balance, both aggregate and sectoral, between two countries. Using Autoregressive Distributed Lag ARDL Bounds Testing Approach model, the study found that the depreciation of the real exchange rate of Rupiah against Renmibi gives diversed short run impact and long run negative impact on most of Indonesia rsquo s sectoral trade balance with China. The diversed impact of depreciation on the trade balance is proven by the discovery of significant coefficient of the real exchange rate on the trade balance in several sectors and the evidence of the existence of the J Curve phenomenon in the short run. While in the long run, the depreciation of the real exchange rate has a negative impact. Only wood stone and glass sectors are positively affected by depreciation in the long run, which fulfill the Marshall Lerner Condition assumption. Wood sector is even identified to meet the J Curve criteria based on modern definition, which proven by the negative coefficient in the short run followed by the long run positive coefficient. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Asriningrum Pujilestari
" China Tiongkok mendukung kebijakan devaluasi dengan menyesuaikan nilai mata uangnya agar tetap bernilai rendah yang menjadi salah satu isu penyebab ketidakseimbangan global. Penelitian ini difokuskan untuk memahami hubungan antara nilai tukar efektif riil REER terhadap neraca perdagangan China Tiongkok dengan mitra dagang melalui penggunaan efek Kurva-J untuk jangka pendek, dan Marshall-Lerner condition untuk jangka panjang menggunakan data kuartal tahun 2001-2015. Metode estimasi yang digunakan adalah metode kointegrasi dan pendekatan Error Correction Model ECM .Hasil penelitian menunjukkan devaluasi nilai tukar efektif riil berpengaruh positif dan signifikan terhadap neraca perdagangan di negara China Tiongkok . Hasil ini menunjukkan adanya gejala Kurva-J namun tidak terbukti sepenuhnya. Lebih lanjut, kondisi Marshall ndash; Lerner terpenuhi pada neraca perdagangan China Tiongkok yang menunjukkan pelemahan nilai tukar efektif riil akan memperbaiki kinerja neraca perdagangan dalam jangka panjang.

China supports the devaluation policy by adjusting the value of its currency to remain undervalued, giving rise to the issue of the cause of global imbalances. This study focuses on understanding the relationship between real effective exchange rate REER and the trade balance between China and its trading partners through the use of the J Curve effect for the short term, and Marshall Lerner conditions for the long term with the observation period from 2001Q4 2015Q4.Using cointegration method and Error Correction Model ECM approach, the result shows that devaluation of real effective exchange rate has positive and significant effect on trade balance in China. These results indicate symptoms of the J Curve but are not proven significantly. Furthermore, Marshall Lerner 39 s condition is found in China 39 s trade balance which shows the weakening of real effective exchange rate will improve the performance of the trade balance in the long run."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T47765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windara Astuti Ega
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa signifikan pengaruh antara harga minyak dan faktor makro ekonomi yang meliputi nilai tukar dan suku bunga yang direpresentasikan oleh yield to maturity obligasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Dengan menggunakan data time series periode 2008–2013. Pada rentang waktu tersebut, terjadi depresiasi Rupiah sebanyak 2 (dua) kali, yaitu pada tahun 2008 – 2009 dan tahun 2013. Pengolahan data penelitian menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS), hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pada jangka panjang 2008–2013. Hasil penelitian pada variabel harga minyak adalah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return IHSG baik pada jangka panjang 2008–2013 maupun saat depresiasi Rupiah 2008 dan 2013, sedangkan nilai tukar memiliki pengaruh yang signifikan pada jangka panjang 2008 – 2013 dan pada saat depresiasi Rupiah tahun 2008 - 2009, sedangkan pada saat depresiasi Rupiah tahun 2013 nilai tukar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap returnIHSG. Hasil pada variabel yield to maturity obligasi adalah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return IHSG pada jangka panjang 2008 - 2013, sedangkan pada 2 (dua) kondisi depresiasi Rupiah pada tahun 2008 dan 2013 yield to maturity obligasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap IHSG.

ABSTRACT
This study aims to analyze how significant the effect between price of oil and macro-economic factor that includes the exchange rate and the interest that representation by yield to maturity bonds of the of composite stock return. By using time series data period of 2008-2013. At the time, there was a range 2 times of depreciation of the Rupiah, in 2008-2009 and 2013. Research on data processing method using Ordinary Least Square (OLS). The results of research on the oil price variable is not having a significant effect on both JCI return on long-term 2008 - 2013 and Rupiah depreciation in 2008 and 2013, while the exchange rate has a significant effect on the long-term from 2008 to 2013 and at the time of the Rupiah depreciation in 2008 - 2009, while the depreciation of the rupiah in 2013 when the exchange rate has no significant effect on stock index returns. The results of research on the variable yield to maturity of the bond is to have a significant effect on JCI return on long- term 2008 - 2013, while the two (2) conditions rupiah depreciation in 2008 and 2013 yield to maturity of the bond does not have a significant effect on JCI return."
2014
S53600
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Imsak Sukmawati
"Semenjak runtuhnya sistem Bretton wood, banyak ekonom meneliti bagaimana volatilitas nilai tukar berdampak terhadap perdagangan dunia. Dengan menggunakan data ekspor Indonesia Tahun 2005-2014, kami meneliti faktor-faktor yang berkorelasi terhadap volume ekspor dari sisi permintaan, dimana volatilitas diukur dengan Standar Deviasi dan Moving Average Standard Deviation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar produsen di Indonesia merespon peningkatan volatilitas nilai tukar dengan mengurangi aktivitas ekspor. Hanya produsen pertanian dan peternakan; penambangan batu bara dan lignit; industri kertas dan barang yang berasal dari kertas; industri karet, bahan dari karet dan plastik; dan industri pengolahan logam dasar yang merespon dengan cara sebaliknya.

Since the collapse of Breton Wood system, many economists have scrutinized how exchange rate volatility affects on the world trade. Using Indonesian data from 2005 2014, we examine factors that correlate with export volumes on the demand side, especially the volatility determined by Standard Deviation and Moving Average Standard Deviation. The results showed that most producers in Indonesia respond the increased of exchange rate volatility by reducing risky activity. Producer of crop and animal production mining of coal and lignite manufacture of paper and paper product manufacture of rubber and plastic products and manufacture of basic metals that respond in reverse."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T51324
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Aji Prakosa
"Sektor pertanian berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi yang besar terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja. Akan tetapi, masih banyak petani masuk dalam kategori penduduk miskin. Pemerintah melakukan kebijakan pemberian subsidi pupuk kepada petani sebagai bentuk kehadiran pemerintah untuk membantu kesejahteraan petani. Kesejahteraan petani diukur dengan nilai tukar petani. Tren realisasi subsidi pupuk semakin meningkat dari tahun ke tahun. Sedangkan nilai tukar petani cendrung berfluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kebijakan subsidi pupuk pemerintah berpengaruh terhadap nilai tukar petani di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data panel dari seluruh provinsi di Indonesia selama 6 tahun (2016-2021). Analisis data menggunakan model fixed effect. Variabel kontrol pada penelitian ini adalah PDRB, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi. Hasilnya adalah subsidi pupuk terbukti secara statistik berpangaruh positif signifikan terhadap nilai tukar petani. Hal ini berarti subsidi pupuk mampu meningkatkan kesejahteraan petani Variabel PDRB dan pertumubuhan ekomi juga terbukti berpengaruh positif signifikan. Sedangkan inflasi tidak berpengaruh terhap nilai tukar petan

The agricultural sector makes a major contribution to the Indonesian economy. This is proven by the large contribution to GDP and employment. However, there are still many farmers who fall into the category of poor people. The government carried out a policy of providing fertilizer subsidies to farmers as a form of government presence to help the welfare of farmers. Welfare of farmers is measured by the exchange rate of farmers. The trend of fertilizer subsidy realization is increasing from year to year. Meanwhile, farmer exchange rates tend to fluctuate. This study aims to determine whether the government's fertilizer subsidy policy affects farmers' exchange rates in Indonesia. This research uses panel data from all provinces in Indonesia for 6 years (2016- 2021). Data analysis uses a fixed effect model. Control variables in this study are GRDP, inflation, and economic growth. The result is that fertilizer subsidies are statistically proven to have a significant positive effect on farmers' exchange rates. This means that fertilizer subsidies are able to increase the welfare of farmers. GRDP variables and economic growth have also proven to have a significant positive effect. While inflation has no effect on farmers' exchange rates."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brilya Dwijayanti
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh eksposur nilai tukar terhadap return saham perusahaan domestik non-keuangan di Indonesia dan determinan eksposur nilai tukarnya. Determinan eksposur nilai tukar yang digunakan dalam penelitian ini adalah kekuatan keuangan, kekuatan operasional, kesempatan pertumbuhan, ukuran perusahaan, dan likuiditas perusahaan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sekitar 33 persen dari sampel yang ada menunjukkan terdapat eksposur nilai tukar Rupiah terhadap Euro dan 57 persen dari sampel menunjukkan terdapat eksposur nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat. Kekuatan keuangan yang diproksikan oleh variabel Total Debt to Total Asset dan kekuatan operasional yang diproksikan oleh Asset Tangibility serta Asset Turnover terbukti signifikan memengaruhi besaran eksposur nilai tukar Rupiah terhadap Euro. Sedangkan, kekuatan operasional yang diproksikan oleh Asset Turnover, ukuran perusahaan yang diproksikan oleh Market Value, dan likuiditas yang diproksikan oleh Dividend Payout terbukti signifikan memengaruhi besaran eksposur nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.

This study aimed to analyze the effect of exchange rate exposure on stock returns of non-financial domestic companies in Indonesia and the determinants of exchange rate exposure. Determinants of exchange rate exposure used in this study is the financial strength, operational strengths, growth opportunities, firm size, and liquidity. Results of the study showed that about 33 percent of the sample showed that there were exchange rate exposure Rupiah against the Euro and 57 percent of the samples showed that there were exposure of the Rupiah against the U.S. Dollar. Financial strength is proxied by the variable Total Debt to Total Assets and operational strength is proxied by Asset Turnover and Asset Tangibility proved to significantly affects the magnitude exchange rate exposure Rupiah against the Euro. Whereas, the operational strength of the proxied by Asset Turnover, size is proxied by the Market Value, and liquidity is proxied by Dividend Payout proved to significantly affects the magnitude exchange rate exposure Rupiah against the U.S. dollar."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45865
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parluhutan, Benjamin
"ABSTRAK
Skripsi ini meneliti dampak jangka pendek dan jangka panjang depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan sembilan mitra dagang utama. Menggunakan, metode Auto Regressive Distributed Lag ARDL dan data triwulanan periode 1997IV hingga 2015IV, terbukti bahwa i dalam jangka pendek, depresiasi Rupiah berpotensi membuat defisit neraca perdagangan bilateral pada empat mitra dagang utama, ii dalam jangka panjang, depresiasi Rupiah berpotensi membuat surplus neraca perdagangan bilateral pada tiga mitra dagang utama dan defisit neraca perdagangan bilateral pada dua mitra dagang utama, iii pola J-curve tidak terjadi pada satu pun mitra dagang utama, dan iv aktivitas ekonomi merupakan determinan signifikan neraca perdagangan bilateral Indonesia dengan tiga mitra dagang utama terbesarnya.

ABSTRACT
This undergraduate thesis focuses on the impact of Rupiah depreciation on Indonesia rsquo s bilateral trade balance with nine of her major trading partners. Using Auto Regressive Distributed Lag ARDL method and quarterly data from 1997IV to 2015IV, the results show that i in the short run, Rupiah depreciation tends to worsen bilateral trade balance with four major trading partners, ii in the long run, Rupiah depreciation tends to improve bilateral trade balance with three major trading partners and worsen bilateral trade balance with two major trading partners, iii J curve pattern doesn rsquo t appear in the bilateral trade with any of the major trading partners, and iv economic activity is a significant determinant of bilateral trade balance of Indonesia and three of her largest major trading partner."
2017
S67453
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>