Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206819 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yopi Ruki Kusuma
"ABSTRAK
Cerita adalah bagian dari kehidupan manusia. Sejak zaman dahulu manusia sudah mengenal kegiatan bercerita. Gagasan cerita dapat berasal dari mana saja. Lingkungan alam tempat manusia hidup dapat memberikan gagasan tentang cerita. Masyarakat memanfaatkan kesempatan ini sesuai zamannya. Cerita dapat berbentuk apa saja mulai dari dongeng, mitos cerita rakyat dan legenda. Legenda biasanya hidup di kalangan rakyat. Di sisi lain teknologi penyampaian cerita sangat sederhana. Zaman sekarang cara menyampaikan cerita yang paling mudah adalah melalui media massa seperti majalah, koran, atau yang lainnya. Media massa yang paling dekat dengan masyarakat adalah media cetak seperti koran atau majalah. Melalui rubrik dalam majalah masyarakat dapat membaca cerita sebagai hiburan. Para pengarang dapat menyampaikan berbagai gagasan cerita sambil menyampaikan pesan. Dengan penyampaian yang ringan tanpa harus berfikir secara filosofis masyarakat dapat menikmati cerita sebagai hiburan. Rubrik seperti cerita pendek dan sejenisnya mendapat perhatian yang banyak dari masyarakat. Di sisi lain, situasi ini juga memberi kesempatan bagi banyak pengarang untuk terus menerus berkarya dan menyebarluaskan gagasannya.

ABSTRACT
Stories are part of human life. Since ancient times people have known storytelling activities. Story ideas can come from anywhere. The natural environment in which humans live can provide ideas about stories. People take advantage of this opportunity according to their times. The story can take the form of anything from fairy tales, folklore myths and legends. Legends usually live among the people. On the other hand, the technology of delivering stories is very simple. Today, the easiest way to tell stories is through mass media such as magazines, newspapers, or others. The mass media that is closest to the community are print media such as newspapers or magazines. Through rubrics in public magazines can read stories as entertainment. The authors can convey various story ideas while conveying messages. With light delivery without having to think philosophically the community can enjoy the story as entertainment. Rubrics such as short stories and the like get a lot of attention from the public. On the other hand, this situation also provides an opportunity for many authors to continuously work and disseminate their ideas."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Yopi Ruki Kusuma
"ABSTRACT
Penelitian ini membahas mengenai analisis struktur cerita dari Cerita Cekak Kasetyane Sawa Kembang. Selain itu di dalam artikel ini juga memaparkan mengenai Cinta Segitiga berdasarkan Cerita Cekak Kasetyane Sawa Kembang. Dalam analisis struktur tersebut ditemukan tokoh-tokoh beserta alur di dalam cerita tersebut. Artikel ini membahas tentang Analisis Kisah Cinta Segitiga dalam Cerita Cekak Kasetyaning Sawa Kembang. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah Deskriptif Analisis yang menghasilkan struktur cerita dari Cerita Cekak Kasetyaning Sawa Kembang. Tidak hanya itu hasil dari penelitian ini adalah gambaran dari kisah cinta segitiga yang terjalin antara tokoh Darman, Sawa Kembang, dan Lasmini pada Cerita Cekak Kasetyaning Sawa Kembang. Di dalam Cerita Cekak Kasetyaning Sawa Kembang ini memaparkan tentang sebuah hubungan romantis yang melibatkan tiga orang. Istilah tersebut dapat mengarah pada dua orang yang berbeda terhubung secara romantis dengan orang ketiga, selain itu masing- masing orang memiliki hubungan dengan dua orang lainnya.

ABSTRACT
This study discusses the story structure analysis from the Short Story of Kasetyane Sawa Kembang. Also in this article also describes the Love Triangle based on Cetyak Kasetyane Sawa Kembang Story. In the analysis of these structures found the characters along with the plot in the story. This article discusses about the Love Triangle Story Analysis in Ceremony Cassette Kasetyaning Sawa Kembang. The method used by the researcher is Descriptive Analysis that produces the story structure of the story Cesanak Kasetyaning Sawa Kembang. Not only that the results of this study is a picture of the love triangle story that exists between the characters Darman, Sawa Kembang, and Lasmini on Cekak Kasetyaning Sawa Kembang Stories. In this Cute Story Kasetyaning Sawa Kembang presents about a romantic relationship involving three people. The term can lead to two different people connecting romantically with a third person, in addition each person has a relationship with two others."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Alifah Tamir
"Tesis ini merupakan hasil pembahasan mengenai perempuan dan monstrositas ibu dalam novel karya Gillian Flynn berjudul Sharp Objects (2006). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan feminisme dengan cara deskriptif analitis. Novel ini menceritakan isu mengenai fenomena dan permasalahan perempuan. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan menggunakan teori monstrous-feminine Barbara Creed agar memperlihatkan dasar dan akibat dari monstrositas perempuan serta ginokritik Elaine Showalter untuk memperlihatkan dampak monstrositas dari sudut pandang perempuan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pelabelan monstrositas pada perempuan sebagai ibu merupakan akibat dari tekanan peran perempuan oleh laki-laki dan Flynn sebagai pengarang perempuan berhasil mengutarakan suara perempuan melalui novel tersebut salah satunya dengan cara memberikan dominasi perempuan dalam cerita lebih banyak dari pada tokoh laki-laki.

This thesis is a research about women and monstrous mother in Gillian Flynn's novel Sharp Objects (2006). The method in this research is using a feminist approach in analytical descriptive method. This novel tells the issue of women's phenomena and problems. Therefore, the research was conducted using the monstrous-feminine theory of Barbara Creed to show the basis and effects of monstrous feminine and Elaine Showalter's gynocriticism to show the impact of monstrosity from a female perspective. In this research, it was found that the labelling of monstrosity on women as mothers is caused by the pressure of gender role by men and Flynn as a female author succeeded in expressing the voice of women through the novel, one of which was by giving women dominance in the story more than the male characters."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswasih
"LATAR BELAKANG
Umar Kayam belum banyak menghasilkan karya sastra. Beberapa karya-karyanya antara lain cerpen "Seribu Kunang-kunang di Mahattan" dinobatkan menjadi cerpen terbaik majalah Horison tahun 1968. Karya lainnya, kumpulan cerpen Sri Sumarah dan Bawuk (1978) mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Novel Para Priyayi merupakan novelnya yang pertama dan mendapat perhatian besar dari masyarakat. Sebagai bukti novel ini telah mengalami cetak ulang sebanyak empat kali.l Tanggapantanggapan positif tidak hanya datang dari masyarakat awam tetapi banyak dari kalangan sastrawan. Novel ini dicetak pertama kali pada bulan Mei 1992. Dalam satu bulan lebih dari enam resensi dan artikel yang muncul. Sebulan kemudian terbit cetakan yang kedua, bulan Juni 1992. Cetakan ketiga bulan November 1992. Cetakan keempat bulan September 1993."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aruna Widyanata
"ABSTRAK
Tulisan ini merupakan analisis sosiologi sastra dalam novel Matahari Merah Bulan Mei yang terbit pada tahun 2008. Penelitian ini berfokus pada pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjadi tema cerita dalam novel. Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan faktor yang memicu pergerakan mahasiswa, menjelaskan bagaimana pergerakan mahasiswa terjadi melalui sudut pandang Andreans, dan pengaruh pergerakan mahasiswa terhadap masyarakat dan pemerintah dalam novel Matahari Merah Bulan Mei. Sebagai suatu karya sastra untuk mengenang satu dekade pergerakan mahasiswa 1998 semua peristiwa tergambarkan dalam novel ini. Dari mulai bergeraknya mahasiswa, bersatunya mahasiswa dan masyarakat hingga meruntuhkan kekuasaan seorang presiden yang tidak terkalahkan selama 32 tahun. Berdasarkan pemaparan analisis dapat dikatakan bahwa keseluruhan novel ini menggambarkan semangat mahasiswa pada tahun 1998 untuk mewujudkan reformasi.

ABSTRACT
This paper is an analysis of literary sociology in the novel Matahari Merah Bulan Mei published in 2008. This research focuses on student movement in 1998 which became the theme of the story in the novel. The purpose of this study is to show the factors that trigger student movements, explain how student movements occur through the point of view of Andreans, and the influence of student movements on society and government in the novel Matahari Merah Bulan Mei. As a literary work to commemorate a decade of student movement in 1998 all the events depicted in this novel. From the start of the student movement, the union of students and society to undermine the power of an unbeaten president for 32 years. Based on the exposure of the analysis it can be argued that this whole novel illustrates the spirit of students in 1998 to bring about reform."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Syifaa Lathiifa
"Penelitian ini betujuan untuk mengungkap struktur cerita dan representasi perempuan yang digambarkan dalam cerita cekak: Ora Kena Prawane Ya Randhane. Metode yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini adalah metode kualitatif yang digunakan dalam ilmu sastra, yaitu kepustakaan teks. Adapun objek penelitian ini adalah cerita cekak yang dimuat dalam majalah Panjebar Semangat No. 11-14 Maret 2009. Penelitian ini menghasilkan representasi perempuan yang digambarkan dalam cerita cekak: Ora Kena Prawane Ya Randhane yaitu perempuan dalam cerita ini merupakan representasi perempuan ideal menurut tokoh laki-laki dalam cerita. sehingga laki-laki itu sangat mencintainya dan rela menunggu hingga menjadi janda.

This research aims to describe the structure of story and the representation of woman who is described in cerita cekak: Ora Kena Prawane Ya Randhane. The method used in analysis is a qualitative method that used in literature. The object of this analysis is a cerita cekak were be found in Panjebar Semangat magazine, edition No. 11-14 Maret 2009. The research has resulted in the representation of woman depicted in the story, which is woman in the story is a perfect woman for the man in the story. so, the man loved her so much and he is willing to wait to become a widow."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soenarjati Djajanegara
"Dari telaah dalam Bab IV dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut. Pertama-tama, tokoh-tokoh wanita Lewis cenderung memilih peran wanita tradisional. Mereka pada umumnya memilih perkawinan sebagai karier, daripada bekerja di luar untuk mencari nafkah. Kecuali Sharon Falconer, empat tokoh menjadi istri, ibu, serta ibu rumah tangga. Bahkan Myra dan Carol, yang pernah mem_peroleh pendidikan tinggi pun memilih untuk menjadi is_tri. Padahamenjelang akhir abad yang lalu dan pada dasawarsal-dasawarsa awal abad ini banyak wanita terpelajar wani_ta tersebut menunjukkan kecenderungan wanita Amerika pa-da umumnya dalam dasawarsa 1920, sesuai dengan laporan"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
D1810
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindisa Afiata
"ABSTRAK
????? ji?jie de iq ng atau Kisah Cinta Kakak Perempuan adalah salah satu cerita pendek karya penulis Cina, ?? L Y o . Karya ini menceritakan tentang kisah cinta seorang kakak perempuan desa dengan seorang intelektual muda kota. Hubungan percintaan mereka mengalami banyak permasalahan yang pada akhirnya mempengaruhi tokoh utama, penokohan, dan alur cerita. Melalui konsep pendekatan intrinsik, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara lebih mendalam penggambaran tokoh utama ldquo;Kakak Perempuan rdquo;, penokohan, dan alur cerita dalam cerpen berbahasa Cina????? ji?jie de iq ng .

ABSTRACT
ji jie de iq ng or Elder Sister rsquo s Love Story is one of short stories written by Chinese author, L Y o . The story tells about love story between a rural ldquo Elder Sister rdquo with an urban young intellectual. Their love relationship faces many problems which in the end influenced the protagonist, the characterizations, and the story plot. With intrinsic approach concept, this study aims for deeper understanding of the protagonist rsquo s depiction ldquo Elder Sister rdquo , the characteriztion, and the story plot of this Chinese short story, Elder Sister rsquo s Love Story."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Ismi Monalita
"ABSTRAK
Budaya merantau dalam kesusastraan Indonesia merupakan salah satu tema yang muncul sejak tahun 1920-an. Hamka pada tahun 1939 menulis Merantau ke Deli yang menentang pandangan adat Minangkabau yang menganggap seorang laki-laki tidak ada harganya jika menikah dengan perempuan yang bukan berasal dari Minangkabau. Pada tahun 2013, muncul kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung, di antaranya berbicara tentang merantau. Dalam konteks masyarakat Minangkabau, selain merantau dianggap sebagai adat, merantau juga menimbulkan persoalan-persoalan. Penelitian ini membahas budaya merantau pada masyarakat Minangkabau yang terdapat di dalam cerpen ldquo;Tabung Cahaya rdquo;, ldquo;Bida dari Bukit Barisan rdquo;, dan ldquo;Bini Perantau rdquo; karya Zelfeni Wimra. Jadi, kajian dari ketiga cerpen tersebut diperoleh simpulan bahwa merantau tidak selalu menjadi jalan keluar yang tepat ketika sebuah keluarga menghadapi masalah ekonomi. Ternyata merantau tidak selalu didorong oleh motif ekonomi. Adapun motif lain yaitu karena kekecewaan atas perubahan desanya dan motif tekanan sosial.Budaya merantau dalam kesusastraan Indonesia merupakan salah satu tema yang muncul sejak tahun 1920-an. Hamka pada tahun 1939 menulis Merantau ke Deli yang menentang pandangan adat Minangkabau yang menganggap seorang laki-laki tidak ada harganya jika menikah dengan perempuan yang bukan berasal dari Minangkabau. Pada tahun 2013, muncul kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung, di antaranya berbicara tentang merantau. Dalam konteks masyarakat Minangkabau, selain merantau dianggap sebagai adat, merantau juga menimbulkan persoalan-persoalan. Penelitian ini membahas budaya merantau pada masyarakat Minangkabau yang terdapat di dalam cerpen ldquo;Tabung Cahaya rdquo;, ldquo;Bida dari Bukit Barisan rdquo;, dan ldquo;Bini Perantau rdquo; karya Zelfeni Wimra. Jadi, kajian dari ketiga cerpen tersebut diperoleh simpulan bahwa merantau tidak selalu menjadi jalan keluar yang tepat ketika sebuah keluarga menghadapi masalah ekonomi. Ternyata merantau tidak selalu didorong oleh motif ekonomi. Adapun motif lain yaitu karena kekecewaan atas perubahan desanya dan motif tekanan sosial.

ABSTRACT
The culture of wandering in Indonesian literature is one of the themes that emerged during the 1920s. Hamka in the 1939 wrote Merantau ke Deli against the Minangkabau tradition view that regarded a man as worthless if married to a woman who was not from Minangkabau. In 2013, there appears a collection of short stories that Yang Menunggu dengan Payung among them talking about wandering. In the context of Minangkabau society, in addition, to wander considered customary, wander also cause problems. This research discusses the culture of wandering in Minangkabau society contained in short stories of ldquo Tabung Cahaya rdquo , ldquo Bida dari Bukit Barisan rdquo , and ldquo Bini Perantau rdquo by Zelfeni Wimra. So, the study of these three short stories obtained the conclusion that wanderers are not always the right way out when a family faces an economic problem. Apparently, wanderers are not always driven by economic motives. The other motives are due to disappointment over the change of village and the motive of economic pressure."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Enggar Teguh Apriyanto
"Penelitian ini menjelaskan kasus nasalisasi yang terdapat di dalam ragam bahasa Indonesia nonbaku. Objek yang diteliti adalah perilaku nasalisasi berdasarkan kemunculan alomorf-alomorf nasal dan pengaruh konsonan awal. Penelitian ini bertujuan menjelaskan proses persenyawaan konsonan sengau; perilaku pembubuhan alomorf nasal; dan perubahan kedudukan leksem yang disebabkan oleh kasus nasalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan dasar-dasar analisis berdasarkan pola-pola perilaku yang sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor kebersuaran, posisi artikulator, dan jumlah suku kata dapat menentukan kemunculan alomorf nasal. Selain itu, nasalisasi juga dapat menyebabkan suatu leksem mengalami derivasi dan infleksi.

This research is focuses on describing the cases of nasalisation which appears in the variety of non-standard Indonesian. The objects of this research are nasalisation that came from nasal allomorphs and the influence of initial consonant. This research aims to describe the compounding process of nasal consonants; behavior of nasal allomorphs insertion; and lexeme formation which is caused by the case of nasalisation. This research is a qualitative study that uses a basic analysis based on the same behavior patterns. This research reveals that factor of voice, position of articulator, and numbers of syllable determine the emergence of nasal allomorph. Moreover, nasalisation also induces a lexeme to undergo either derivation or inflection process."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S53682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>