Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizky Yuni Rachmayanti
"ABSTRAK
Makalah ini membahas pengaruh kepemimpinan Muammar Qaddafi terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat Libya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang meliputi pemilihan topik, metode penelitian kualitatif deskriptif yang akan memberikan gambaran secara obyektif terhadap masalah yang dikaji. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan, yaitu penelaahan terhadap berbagai literatur. Hasil dari penelitian ini mendeskripsikan keberhasilan Muammar Qaddafi dalam memimpin Libya, serta sejarah pencapaian masyarakat Libya yang dimulai dari perjuangan mendapatkan kemerdekaan hingga menjatuhkan rezim yang dinilai banyak merugikan masyarakat Libya.

ABSTRACT
This paper discusses the influence of Muammar Qaddafi's leadership on the social and cultural life of Libyan society. The research method used is a historical research method which includes topic selection, descriptive qualitative research methods that will provide an objective picture of the problem under study. The data collection techniques used in this study are literature studies, namely a review of various literature. The results of this study describe the success of Muammar Qaddafi in leading Libya, as well as the history of the achievement of the Libyan community which began from the struggle for independence to bring down the regime which was considered to be detrimental to the Libyan community.

"
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Agustina
"Skripsi ini membahas tentang awal kekuasaan, masa kekuasaan, akhir kekuasaan Muammar Qaddafi di Libya, sumbangannya dalam membangun Libya dan faktorfaktor pemicu penggulingan kekuasaannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, meliputi proses pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi dan penulisan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa Qaddafi memperoleh kekuasaan melalui kudeta militer dan mendapat dukungan karena rakyat rindu sosok pemimpin pro-rakyat, anti imperialisme dan kolonialisme. Massa kekuasaan Qaddafi dijalankan dengan sistem otoriter sehingga dapat melanggengkan kekuasaannya. Adapun faktor-faktor yang memicu jatuhnya kekuasaan Qaddafi adalah faktor sejarah, kekecewaan rakyat, krisis ekonomi, adanya Arab Spring yang menginspirasi rakyat dan peran pihak asing.

This undergraduate thesis talks about Libya before, during and after Muammar Qadafi's regime in Libya, his contributions in developing the country and also factors that caused his fall. This research used historical research method, which includes the selection process of the topic, data research, verification, interpretation and writing. The result shows that Qaddafi obtained his power through a military coup and people's sympathy, since people were looking for a figure who was anti-amperialism and colonialism, and having people's based policies. Qaddafi run with an authoritarian system so as to maintain its power. There are also factors that triggers his regime to fall, like historical reason, people's discontentment, economic crisis, the existence of Arab Spring which influenced the people and the intervention from other countries.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56287
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Ardiansyah
"Karya tulis ini dilatarbelakangi ketertarikan penulis terhadap perubahan kondisi Libya masa kepemimpinan Qaddafi dan pasca revolusi dengan judul penelitian 'Libya Pasca Revolusi Kepemimpinan Muammar Al Qaddafi'. Topik ini membahas mengenai pengaruh yang terjadi pada masyarakat Libya masa kepemimpinan Qaddafi serta situasi dan kondisi yang terjadi pasca revolusi dan kematian Qaddafi pada tahun 2011. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi pustaka yang bersumber dari surat kabar, skripsi, dan media online mengenai pemerintahan Qaddafi dan pasca revolusi Libya. Kepemimpinan Qaddafi terhadap Libya mempunyai pengaruh yang besar. Kebijakan-kebijakan yang dibuat Qaddafi memiliki pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Libya. Kebijakan yang dibuatnya mencakup beberapa kondisi yang ada di Libya. Kondisi yang dimaksudkan mencakup kondisi sosial, politik, ekonomi, pemerintahan, keamanan dan kesukuan yang ada di Libya. Hipotesa yang terdapat pada penelitian ini menyatakan bahwa kebijakan tersebut juga memberikan dampak bagi masyarakat pasca revolusi pemerintahan Qaddafi. Namun dampak yang terjadi bukan hanya dirasakan oleh masyarakat Libya saja tetapi juga dirasakan oleh bangsa barat seperti invasi yang dilakukan NATO pada Libya dengan memanfaatkan keadaan Libya pasca revolusi.

This paper is motivated interest in authors to changing conditions during leadership Qaddafi and the Libyan post revolution with the title 'After the Libyan Revolution Muammar Al Qaddafi Leadership'. This topic discusses the influences that occur in the leadership of Qaddafi. Libyan people and the circumstances that occur after the revolution and Qaddafi's death in 2011. The author uses descriptive method to approach literature sourced from newspapers, theses, and online media on governance and post Qaddafi. Libyan revolution Qaddafi against the Libyan leadership has a great influence. The policies that made Qaddafi has an influence on the lives of the Libyan people. Made policy covers several conditions that exist in Libya. Conditions are intended to include social, political, economic, governance security and tribalism in Libya. Hypotheses contained in this study stated that these policies also have an impact on society after the revolution Qaddafi government. However the impact of which occurs not only felt by the people of Libya but also perceived by Western nations such as the NATO invasion of Libya is done by utilizing state of the post revolution Libya.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Reza Prakasa
"ABSTRAK
Libya merupakan bagian dari benua Afrika yang tidak terlepas dari masalah politik negeri sendiri. Sejarah pernah mencatat bahwa Libya pernah mengalami revolusi. Revolusi di Libya dipimpin oleh seorang kolonel yang bernama Muammar Kaddafi. Tujuan dari penulisan jurnal ini untuk mengkaji lebih dalam bagaimana kondisi dari Negara Libya sebelum Muammar Kaddafi memimpin, biografi dari Muammar Kaddafi, kebijakan-kebijakan dan pemikirannya, serta runtuhnya pemerintahan Muammar Kaddafi di Libya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa buku dan jurnal terkait, serta beberapa halaman website yang memuat materi yang saya bahas. Muammar Kaddafi adalah seorang pemimpin besar revolusi Libya yang dikenal sebagai pemikir sosialis dan berideologi kerakyatan. Selain itu, ia memiliki pandangan tentang sosialisme Islam, menurut ia sosialisme Islam adalah sebuah bentuk cita-cita yang hendak mewujudkan persamaan dalam kesempatan dan keadilan sosial, namun tetap mengakui adanya pemilikan pribadi yang dalam konsep Arab dan Islam dianggap sebagai suatu hal yang sakral dilindungi , karena Islam telah mengajarkan sosialisme sebelum Lenin dan Marx. Sosialisme Islam ini dijadikan sebagai dasar bagi kemerdekaan sosial dan politik bagi rakyat Libya dalam menghadapi penguasa korup yang tidak memihak pada rakyat.

ABSTRACT
Libya is part of the African continent that is inseparable from the country s own political problems. History noted that Libya has done a revolution. The revolution in Libya was led by a colonel named Muammar Kaddafi. The purpose of this journal is to examine more deeply how the conditions of Libya before Muammar Kaddafi led, the biography of Muammar Kaddafi, his policies and thoughts, as well as the collapse of Muammar Kaddafi s rule in Libya. This research used literature review conducted by comparing several books and related journals, as well as some pages containing the website content that I discussed. Muammar Kaddafi was a great leader of the Libyan revolution known as a socialist thinker and popular ideology. In addition, he has a view of Islamic socialism, according to Islamic socialism is a form of ideals that want to realize equality in opportunity and social justice, but still recognize the existence of private ownership in Arabic and Islamic concept is considered as a sacred thing protected , Because Islam had taught socialism before Lenin and Marx. Islamic socialism is used as the basis for social and political independence for the people of Libya to face the corrupt ruler who is not in favor of the people."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Maysya Fadella
"ABSTRAK
Revolusi atau Arab Springs adalah rangkaian protes atau unjuk rasa dan gelombang demonstrasi di seluruh Timur Tengah dan kawasan Afrika atau dikenal juga dengan Kebangkitan atau Pemberontakan Arab. Peristiwa ini diawali dengan unjuk rasa yang terjadi di Tunisia pada 2010 yaitu protes seorang pedagang yang bernama Mohammad Bouazizi yang membakar dirinya sendiri karena hak-haknya merasa dirampas oleh pemerintah. Aksinya ini mampu meledakkan sumbu-sumbu yang ada di kawasan Timur Tengah lainnya seperti Mesir, Libya, Yaman, Suriah hingga Bahrain. Unjuk rasa yang paling parah dan memakan banyak korban adalah di Libya ketika Libya dipimpin oleh Muammar Qaddafi. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Qaddafi banyak diwarnai oleh kejahatan dan kekejaman yang membuat rakyat Libya semakin memberontak dan ingin melakukan perubahan. Rakyat Libya begitu marah sehingga mereka terus melakukan unjuk rasa. Puncaknya adalah ketika rakyat Libya berhasil menurunkan Muammar Qaddafi sekaligus membunuhnya. Metodologi penelitian ini menggunakan studi kepustakaan yang diperoleh dari buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal, karangan ilmiah, dan sumber-sumber tertulis baik cetak maupun elektronik.Hasil dari penelitian ini adalah gerakan pemberontakan dan kejahatan-kejahatan yang dilakukan rakyat Libya terhadap pemerintahan Muammar Qaddafi 1969-2011 di Libya dan juga kejahatan-kejahatan yang dilakukan Muammar Qaddafi selama memerintah Libya.

ABSTRACT
Arab springs was a range of protest and wave demonstration in The Middle East and around Africa, known as Arab resurgence. Started as a rally that happened in Tunisia on 2010, a trader named Mohammad Bouazizi that rip himself because he felt government had seized his right. His action can blowing up the countries around them such as Mesir, Libya, Yaman, Suriah and Bahrein. The worst rally was happened in Libya, and got so many victim, was lead by Muammar Qaddafi. All the policies by him colored by harm and wickedness and made the Libyans to make a changes. The Libyans was mad and always make a rally. The highest achievement by Libiyan was to mend and kill Muammar Qaddafi. These methodology research are using scientific books, journal, scientific written, and written source and electronic source. The result of this research is a movement of rebellion and crimes committed by the Libyan people against the government of Muammar Qaddafi 1969 2011 in Libya and also the crimes committed Muammar Qaddafi during the rule of Libya."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Den Subhan Imaduddin
"Selama beberapa dekade terakhir negara negara di berbagai belahan dunia memulai proses reformasi menuju pemerintahan yang demokratis Negara negara di Amerika Latin Eropa Tengah Eropa Timur dan Asia yang masih mempraktikan kediktatoran sikap otoriter dominasi militer termasuk juga rezim komunis satu persatu berjatuhan Kecenderungan tersebut dianggap sebagai imbas dari demokratisasi global yang dikenal sebagai third wave of democracy Tetapi proses demokratisasi tersebut seolah tidak berlaku pada proses politik beberapa negara di Afnka Utara dan Timur Tengah termasuk Libya Selama empat dekade lebth rezim otoriter Muammar Qadhafi dengan 'tangan besinya berkuasa di Libya Melihat realitas tersebut muncul pertanyaan bagaimana pemerintahan otoriter Muammar Qadhafi bisa melewati fase demokratisasi sehingga mampu bertahan hingga empat dekade lebih9 Dan faktor apa saja yang sangat berpengaruh terhadap Ketahanan rezimnya tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut penulis akan menganahsa dengan menggunakan teori institusionalisme dan teori rezim otoriter Kemudian juga Metode penelitian yang diterapkan dalam penulisan tesis mi adalah metode studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif Melalum berbagai pisau analisa di atas tesis mi akan menjelaskan faktor faktor yang mempengaruhi Ketahanan rezim otoriter Qadhafi di Libya yang bisa bertahan lebih dari empat dekade.
Bertahannya rezim otoriter Qadhafi selama 42 tahun didorong oleh faktor yang beragam Faktor paling dominan yang memiliki andil signifikan dalam Ketahanan rezim Qadhafi tersebut diantaranya Pertama dominasi Qadhafi terhadap struktur polmtik di Libya pasca revolusi 1969 melalui RCC ASU dan GPC Qadhafi menjadikan lembaga tersebut sebagai alat legitimasi kekuasaannya Kedua rezim membatasi kebebasan berpolitik melalui supremasi Buku Hijau yang menjadi sumber acuan konstitusi Libya Ketiga strategi Qadhafi meredam
berbagai kelompok oposisi melalui pembentukan institusi yang loyal dan represif Ke empat peran Qadhafi dalam pemanfaatan kebijakan dan hubungan luar negeri Libya Terakhir Qadhafi mampu membangun lmngkaran kekuasaan yang solid melalui koalisi antar suku yang loyal terhadapnya

These last few decades nations around the world have been starting reformation process towards democratic governance Nations in Latin America Central Europe Eastern Europe and Asia that are still practicing dictatorship authoritarianism military domination and also nations with ruling communist regimes have been falling one by one This tendency could be considered as the impact of global democratization known as the third wave of democracy' However this democratization phenomenon does not apply in some nations in North Africa and the Middle East including Libya More than four decades
Muammar Qadhafi s 'iron hand' authoritarian regime is in command of Libya Questions arise concerning this reality are How does Muammar Qadhafi s authoritarianism overlook democratization phase until it lasted more than four decades9 What are the influential factors of his regime durability?
To answer these questions the author analyzed the problems using institutionalism and authoritarian regime theories Research method applied in this thesis is case study method using qualitative approach Through various blade analysis this thesis will explain the factors that affect the durability of Qadhafi's authoritarian regime in Libya that lasted more than four decades.
There are some significant factors that contributed in Qadhafi s prolonged regime namely First Qadhafi s dominant influence in Libyan political structure since post revolution 1969 through RCC ASU and GPC These institutions were made to legitimate his power in Libya Second political freedom was restricted by applying the Green Book as the source of reference for Libyan constitution Third Qadhafi made strategic policy to diminish his opposition parties by establishing loyal and repressive institutions Third Qadhafi made good utilization of Libyan international relations and foreign policies And finally Qadhafi was able to build solid circle of power through loyal inter tribal coalitions."
Jakarta: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Izhar
"Penelitian ini membahas perkembangan ekonomi di Libya masa pemerintahan Muammar Khadafi. Pada masa Muammar Khadafi keterpurukan ekonomi Libya dapat diubah sehingga Libya dapat menjadi salah satu negara pengekspor minyak tersbesar di dunia dan rakyat menjadi sejahtera. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena membutuhkan data deskriptif berupa tulisan dari sumber-sumber yang dapat penulis amati. Metode pengumpulan data peneltian ini diperoleh dari beberapa sumber, di antaranya buku dan jurnal, yang berkaitan dengan perekonomian Libya. Penelitian ini mengangkat dua permasalahan, yaitu  (1) Bagaimana kondisi pemerintahan di Libya pada masa Raja Idris dan masa awal pemerintahan Muammar Khadafi (2) Bagaimana perkembangan ekonomi Libya pada masa pemerintahan Muammar Khadafi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keadaan Ekonomi Libya pada masa Raja Idris dan masa awal pemerintahan Muammar Khadafi. Penelitian ini juga menjelaskan perkembangan ekonomi Libya masa pemerintahan Muammar Khadafi. Hasil dari penelitian adalah terjadi perkembangan signifikan yang terjadi pada masa Muammar Khadafi, khususnya di bidang ekonomi.

This study discusses the economic reforms in Libya during the reign of Muammar Khadafi. During the time of Muammar Khadafi, the downturn in the Libyan economy could be reversed so that Libya could become one of the largest oil exporting countries in the world and the people would prosper. This study uses qualitative methods and data collection techniques by making scientific observations, such as observing or observing documents. This research data collection method was obtained from several sources, including official books, articles, papers, journals, magazines and newspapers relating to the Libyan economy. This research raises two issues, namely (1) How was the condition of the government in Libya during the reign of King Idris and the early days of Muammar Khadafi's reign (2) How was the development of the Libyan economy during the reign of Muammar Khadafi. This study aims to explain the state of the Libyan economy during the time of King Idris and the early days of Muammar Khadafi's reign. This research also explains the development of the Libyan economy during the reign of Muammar Khadafi. The result of the research is that there were significant developments that occurred during Muammar Khadafi's time, especially in the economic field."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faldi Alfadra
"Penelitian ini menjelaskan berakhirnya pemerintahan Khadafi akibat konflik Libia. Rumusan masalah penelitian ini membahas bagaimana konflik di Libia dan bagaimana intervensi pihak asing dalam konflik Libia. Tujuan penelitian ini menjelaskan konflik Libia yang menyebabkan berakhirnya pemerintahaan Khadafi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan teori konflik menurut Dahrendorf dan Sarwono. Tinjauan pustaka dalam penelitian menggunakan penelitian dari Muhammad Waffa dan Mohammad Barwen. Kesamaan penelitian penulis dengan penelitian Muhammad Waffa membahas intervensi yang dilakukan Amerika Serikat dalam Konflik Libia. Perbedaannya adalah penulis membahas kejatuhan Khadafi dalam konflik di Libia tahun 2011 sedangkan penelitian Muhammad Waffa membahas perilaku speech art pejabat pemerintahan Amerika Serikat terhadap isu kemanusiaan di Libia. Penelitian Mohammad Barwen memiliki kesamaan dengan penelitian penulis yakni mengenai siasat Khadafi dalam mempertahankan pemerintahannya. Perbedaannya adalah Mohammad Barwen hanya menjelaskan siasat Khadafi dalam pemerintahaan sedangkan penulis membahas kejatuhan pemerintahan Khadafi pada Konflik Libia tahun 2011. Hasil penelitian ini konflik Libia mendapatkan intervensi dari pihak asing. Intervensi didalangi oleh Amerika Serikat dengan tujuan menyelematkan hak asasi manusia rakyat Libia. Intervensi asing inimemiliki kepentingan lain yakni untuk menguasai sektor minyak Libia. Keterlibatan pihak asing membuat rakyat Libia mendapatkan bantuan menurunkan pemerintahan Khadafi. Konflik ini berakhir setelah terbunuhnya Khadafi.

This research explains the end of Gaddafi's government due to the Libian conflict. This research problem formulation discusses how the conflict in Libia and how foreign parties intervene in the Libian conflict. The purpose of this research is to explain the Libian conflict that led to the end of Gaddafi's rule. This research uses descriptive-analytical method with a literature study approach. This research uses conflict theory according to Dahrendorf and Sarwono. Literature review in research using research from Muhammad Waffa and Mohammad Barwen. The similarity of the author's research with Muhammad Waffa's research discusses the United States' intervention in the Libian conflict. The difference is that the author discusses Gaddafi's fall in the conflict in Libia in 2011, while Muhammad Waffa's research discusses the behavior of speech artists of the United States government towards humanitarian issues in Libia. Mohammad Barwen's research has similarities with the author's research, namely regarding Gaddafi's tactics in defending his government. The difference is that Mohammad Barwen only explains Gaddafi's tactics in government, while the author discusses the fall of Gaddafi's government in the Libian Conflict in 2011. The results of this research are that the Libian conflict received intervention from foreign parties. This intervention was orchestrated by the United States with the aim of preserving the human rights of the Libian people. This foreign intervention has other interests, namely to control the Libian oil sector. The involvement of foreign parties to get the Libian people to get help lowering Gaddafi's government. This conflict ended after the killing of Gaddafi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faldi Alfadra
"Penelitian ini menjelaskan berakhirnya pemerintahan Khadafi akibat konflik Libia. Rumusan masalah penelitian ini membahas bagaimana konflik di Libia dan bagaimana intervensi pihak asing dalam konflik Libia. Tujuan penelitian ini menjelaskan konflik Libia yang menyebabkan berakhirnya pemerintahaan Khadafi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan teori konflik menurut Dahrendorf dan Sarwono. Tinjauan pustaka dalam penelitian menggunakan penelitian dari Muhammad Waffa dan Mohammad Barwen. Kesamaan penelitian penulis dengan penelitian Muhammad Waffa membahas intervensi yang dilakukan Amerika Serikat dalam Konflik Libia. Perbedaannya adalah penulis membahas kejatuhan Khadafi dalam konflik di Libia tahun 2011 sedangkan penelitian Muhammad Waffa membahas perilaku speech art pejabat pemerintahan Amerika Serikat terhadap isu kemanusiaan di Libia. Penelitian Mohammad Barwen memiliki kesamaan dengan penelitian penulis yakni mengenai siasat Khadafi dalam mempertahankan pemerintahannya. Perbedaannya adalah Mohammad Barwen hanya menjelaskan siasat Khadafi dalam pemerintahaan sedangkan penulis membahas kejatuhan pemerintahan Khadafi pada Konflik Libia tahun 2011. Hasil penelitian ini konflik Libia mendapatkan intervensi dari pihak asing. Intervensi didalangi oleh Amerika Serikat dengan tujuan menyelematkan hak asasi manusia rakyat Libia. Intervensi asing ini memiliki kepentingan lain yakni untuk menguasai sektor minyak Libia. Keterlibatan pihak asing membuat rakyat Libia mendapatkan bantuan menurunkan pemerintahan Khadafi. Konflik ini berakhir setelah terbunuhnya Khadafi.

This research explains the end of Gaddafi's government due to the Libian conflict. This research problem formulation discusses how the conflict in Libia and how foreign parties intervene in the Libian conflict. The purpose of this research is to explain the Libian conflict that led to the end of Gaddafi's rule. This research uses descriptive-analytical method with a literature study approach. This research uses conflict theory according to Dahrendorf and Sarwono. Literature review in research using research from Muhammad Waffa and Mohammad Barwen. The similarity of the author's research with Muhammad Waffa's research discusses the United States' intervention in the Libian conflict. The difference is that the author discusses Gaddafi's fall in the conflict in Libia in 2011, while Muhammad Waffa's research discusses the behavior of speech artists of the United States government towards humanitarian issues in Libia. Mohammad Barwen's research has similarities with the author's research, namely regarding Gaddafi's tactics in defending his government. The difference is that Mohammad Barwen only explains Gaddafi's tactics in government, while the author discusses the fall of Gaddafi's government in the Libian Conflict in 2011. The results of this research are that the Libian conflict received intervention from foreign parties. This intervention was orchestrated by the United States with the aim of preserving the human rights of the Libian people. This foreign intervention has other interests, namely to control the Libian oil sector. The involvement of foreign parties to get the Libian people to get help lowering Gaddafi's government. This conflict ended after the killing of Gaddafi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Melia Rahmawati
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai pemikiran Muammar Qaddafi yang terdapat
dalam The Green Book serta penerapannya selama 1969-1977. Dalam melakukan
penelitian ini, metode penelitian sejarah menjadi metode yang dipilih. Hasil
penelitian ini adalah bentuk pemikiran Muammar Qaddafi yang menjadi solusi dalam
bidang politik, ekonomi, dan social, serta penerapnnya bagi negara Libya. Ada dua
fase revolusi yang terjadi selama kurun waktu 1969-1977. Tahun 1969-1973 adalah
fase awal revolusi yang bertujuan untuk mengkondusifkan keadaan negara pasca
penurunan raja Idris. Fase kedua dimulai dari tahun 1973-1977 yang merevolusi
bentuk negara dari bentuk Monarki menjadi Jamahiriya (Negara Massa) yang
berdasarkan pada keputusan rakyat.

Abstract
This thesis discusses about the ideas of Muammar Qadhafi contained in Al-Kitab Al-
Akhdar and its application from 1969 to 1977. Therefore, this study uses the methods
of historical research. The result of this research is Muammar Qadhafi?s way of
thinking which became the solution in the political, economic, and social fields as
well as its application for Libya. There are two phases of the revolution that occurred
during the period of 1969-1977. The years between 1969 and 1973 were the initial
phase of the revolution that aims to make the condition of the country concucive after
the fall of king Idris. The second phase started from 1973 to 1977, revolutionizing the
form of the state from monarchy to Jamahiriyah (Mass State) which was based on the
people?s decision."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43631
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>