Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 54751 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nor Islafatun
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan wacana kekuasaan yang direpresentasikan dalam novel Son (2012) karya Lois Lowry. Untuk menganalisisnya, digunakan konsep kekuasaan dari Michel Foucault. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekuasaan dihadirkan dengan cara berbeda dalam ketiga komunitas yang ada dalam novel, mulai dari yang berjalan represif hingga terselubung, yaitu melalui pengetahuan. Kekuasaan di komunitas pertama (Book I, Before) direpresentasikan secara represif, sehingga membentuk objektifikasi dan impersonalisasi. Pola tersebut terbentuk melalui praktik indoktrinasi dan pendisiplinan oleh penguasa ke masyarakat. Kekuasaan di komunitas kedua (Book II, Between) tidak berjalan represif, tapi hidup melalui nilai tradisi dan norma sosial. Keduanya berjalan karena adanya dukungan pengetahuan dan produksi kekuasaan. Sementara itu, di komunitas terakhir (Book III, Beyond) kekuasaan menghasilkan tatanan yang menjunjung subjektifitas. Hal tersebut terwujud karena adanya pengetahuan dan legalitas kekuasaan yang beroperasi dalam komunitas tersebut. Berdasarkan hal tersebut, teks menunjukkan bahwa ada hubungan antara kekuasaan dan pengetahuan. Novel Son menunjukkan bahwa pengetahuan menghasilkan pola kekuasaan yang berbeda. Komunitas terakhir menunjukkan bahwa pengetahuanlah yang membentuk kekuasaan di komunitas ini dalam menciptakan subjektifitas."
2018
T51873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahda Bayhaqi
"ABSTRAK
Skripsi ini mengangkat permasalahan mengenai representasi kekuasaan dalam novel Goruden Suramba karya Kotaro Isaka. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penggambaran kekuasaan dalam teks novel Goruden Suramba dengan menggunakan teori kekuasaan yang dikemukakan oleh Michel Foucault. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang difokuskan hanya pada teks novel Goruden Suramba. Penelitian ini menggunakan teori analisis struktural Tzvetan Todorov sebagai metode pembedahan teks. Hasil penelitian ini menemukan sebuah penggambaran konsep relasi kekuasaan Michel Foucault mengenai power/knowledge dan panopticon dalam teks Goruden Suramba melalui tokoh Aoyagi dan kota Sendai.

ABSTRACT
This thesis is about the representation of power in Kotaro Isaka?s novel Goruden Suramba. The aim of this thesis is to look for the representation of power, identified with power relation theory by Michel Foucault. This research is using qualitative research, focusing the novel version of Goruden Suramba. Analyzed by structural analysis theory of Tzvetan Todorov as text analysis method. The conclusion of this research found that in this novel has representation of power relation that Michel Foucault called as power/knowledge and panopticon through the character, Aoyagi and the town of this novel setting, Sendai city."
2016
S64446
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evlin
"Skripsi ini membahas berbagai kritik sosial yang terdapat dalam novel Kalatidha karya Seno Gumira Ajidarma beserta cara pengungkapan kritik tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan berbagai kritik sosial dan cara penyampaian kritik yang terdapat dalam Kalatidha. Dalam Kalatidha, terdapat delapan kritik yang ditujukan kepada pemerintahan Orde Baru dan lima kritik yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia. Selain itu, Seno Gumira Ajidarma menggunakan enam cara yang khas untuk mengungkapkan kritik dalam novelnya kali ini.

This thesis discuss about the social criticism and the novelist's method of criticizing in Kalatidha. This research is using the literature sociology approaching. The aim of this research is to mention all of the critiques and the novelist?s method. There are eight critiques for Orde Baru government and five critiques for Indonesian people that had founded in the novel. From this research, we also know that novelist had his six own style which was the unique way of criticizing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S10836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Reni I. Bachtiar
"Aspek yang menonjol di dalam ketiga novel tersebut adalah penggambaran tokoh-tokoh wanita utamanya yang memiliki banyak persesuaian ciri dengan ciri para wanita pioneer yang hidup di daerah frontier.
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai ciri-ciri wanita pioneer dalam tokoh-tokoh utama wanita karya Willa Cather tersebut.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis untuk menghubungkan karya-karya tersebut dengan sejarah dan aspek-aspek wanita di abad kedelapan belas dan kesembilan belas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh-tokoh utama wanita ketiga novel tersebut banyak memiliki persesuaian ciri dengan ciri para wanita pioneer yang hidup di jaman frontier. Karenanya, mereka merupakan tokoh-tokoh utama wanita pioneer."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lie Sophia Yulianti
"ABSTRAK
Novel Birds of Passage dan Homebase adalah novel karya penulis Keturunan etnis Cina dengan visi menggugat pandangan etnosentris dan rasis kaum penguasa/dominan dalam masyarakat Australia dan Amerika, yang didominasi oleh keturunan Anglo-Keltik dan Anglo-Sakson. Dalam menyuarakan visinya kedua novelis, Brian Castro dan Shawn Wong, menggulirkan tema rasialisme yang dipadukan dengan isu identitas bangsa dan budaya ditinjau dari perspektif kelompok minoritas etnis Cina.
Dalam kedua novel tersebut, kelompok etnis Cina tidak ditempatkan sebagai objek yang dibicarakan seperti yang dilakukan kebanyakan para pengarang Anglo-Australia maupun Anglo-Amerika. Sebaliknya, mereka adalah subjek yang menuturkan kisahnya sendiri.
Kedua novel menyajikan tema rasialisme dengan dimensi dan wujud yang berbeda. Birds of Passage menampilkan kelompok etnis Cina sebagai korban rasialisme fisik dalam masyarakat Australia. Isu rasialisme dalam wujud yang subtil seperti pengotak-kotakan kebangsaan berdasarkan etnisitas seseorang juga ditampilkan dalam novel tersebut. Homebase -sementara itu- membahas rasialisme dalam wuud yang lebih subtil: represi atas perjuangan dan kontribusi kelompok etnis minoritas Cina dalam membangun Amerika. Prestasi dan kontribusi kelompok etnis Cina dalam membangun lintasan rel kereta api transkontinental Central Pacific kerapkali terlupakan dalam sejarah Amerika yang ditulis berdasarkan perspektif kaum Anglo-Sakson.
Tesis ini membahas masalah rasialisme dalam masing-masing novel dan juga strategi sang pengarang untuk menepisnya. Latar belakang sosiohistoris dan budaya kelompok etnis Cina dalam sejarah Australia dan Amerika juga dibahas untuk lebih dapat memahami akar permasalahannya.

ABSTRACT
Written by the so-called ethnic minority writers of Chinese descent, Birds of Passage and Homebase try to depict the practice of ethnocentrism and racialism in Australia and the United States of America, countries dominated by Anglo-Celtic and Anglo-Saxon descendants. The two writers, Brian Castro and Shawn Wong, present the issue of racialism in the light of the cultural identity seen from the perspective of Chinese ethnic minority groups.
Written from the perspective of Chinese ethnic minority groups , the two novels offer the aspiration of the Chinese as the speaking subjects.They are not the spoken objects of the majority anymore. On the contrary, as the speaking subjects, they are the actors who narrate their own stories and have their voices heard.
Birds of Passage and Homebase portray the notion of racialism in different forms. Birds of Passage depicts the Chinese as the victim of physical racialism in Australia. It also presents racialism in a subtle way : the notion of nationality based on one's ethnicity. Homebase, however, portrays racialism in a more subtle way : repression of the contribution of the Chinese ethnic minority group in the history of the United States of America. Their achievement and contribution in building America's railroad network are hardly mentioned in American history books written in Anglo Saxon perspective. The Chinese are neglected actors in the history of America.
This thesis discusses not only the notion of racialism in each novel but also the writers' strategies to counter it. The analysis of socio cultural and historical background of the Chinese ethnic minority group in Australia and the United States of America is also presented in order to have a better understanding of the two novels.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuki Anggia Putri
"Penelitian ini membahas empat novel populer karya Motinggo Busye yang terbit antara tahun 1963 dan 1978. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seksualitas dan erotisme yang terdapat di dalam novel tersebut dan menentukan erotisme tersebut termasuk dalam pornografi atau tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural dengan menggunakan analisis intrinsik, yaitu analisis tema dan tokoh dan penokohan, serta analisis gaya bahasa untuk melihat aspek estetik erotisme tersebut.

This research discusses four novels by Motinggo Busye which published within 1963 and 1978. This research's aims are to describe the sexuality and eroticism on that novels and to ascertain whether the eroticism were pornography or not. The method of this research is descriptive analysis method. The approach of this research is structural approach by using intrinsic analysis, which are theme analysis and character and characterization analysis, and stylistic analysis to figure the esthetic aspect of the eroticism."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S11304
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Muhammad Al Ghozi
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan mengungkap representasi kekuasaan Jawa dan kritik terhadap praktik kekuasaan Jawa, serta urgensi dari strategi narasi dalam novel Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi karya Yusi Avianto Pareanom yang merupakan interpretasi ulang cerita dongeng "Prabu Watu-Gunung dari Negeri Giling-Wesi" pada teks Babad Tanah Jawi. Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi dianalisis menggunakan teori Stuart Hall (2003), Benedict R.O'G Anderson (1984 & 2000), dan Koentjaraningrat (1984). Hasil analisis representasi yang mengupas unsur-unsur struktur memperlihatkan Gilingwesi sebagai kerajaan yang paling unggul dalam kontestasi kekuasaan pertama antarkerajaan yang merepresentasikan kekuasan Jawa. Gilingwesi dipimpin tokoh raja Watugunung dengan tiga kriteria kepemimpinan, antara lain kharisma, kewibawaan, dan kekuasaan dalam arti khusus. Analisis tentang kritik memperlihatkan bahwa kritik novel terhadap praktik kekuasaan Jawa direpresentasikan lewat praktik kekuasaan Gilingwesi dalam kontestasi kedua dengan Gerbang Agung, kerajaan yang memenuhi beberapa karakteristik dari kekuasaan Jawa. Empat komponen praktik kekuasaan Jawa yang dikritik, yaitu (a) wahyu dan kharisma; (b) alam semesta dan pusat kekuasaan; (c) laku tapa dan kuasa-kesaktian; serta (d) etika priyayi dan keturunan. Kesimpulannya, Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi mengajukan empat kritik terhadap praktik kekuasaan Jawa, antara lain tokoh perempuan, laku tapa, moralitas, dan juru selamat. Urgensi dari strategi narasi diperlihatkan melalui Sungu Lembu sebagai narator cerita yang melalui kesaksian dan pandangan kritisnya merepresentasikan kekuasaan Jawa dan mengkritik praktik kekuasaan Jawa.

ABSTRACT
This thesis discusses the representation of Javanese power and the criticism of Javanese power practice, and the urgency of the narrative strategy in Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi by Yusi Avianto Pareanom which is a reinterpretation of the story entitled "Prabu Watu-Gunung dari Negeri Giling-Wesi" in Babad Tanah Jawi text. Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi is analyzed by using the theory of Stuart Hall (2003), Benedict R. O'G Anderson (1984 & 2000), and Koentjaraningrat (1984). The result of representation analysis that explores structural elements of the novel shows Gilingwesi as the most superior kingdom in the first power contest which its represents the power of Java. Gilingwesi is led by the king of Watugunung which has the three criteria of leadership, such as charisma, authority, and power in a special sense. The analysis of criticism indicates that the critique of the novel toward Javanese power practice is represented by Gilingwesi's power practice in second contestation against Gerbang Agung, a kingdom that fulfills some characteristics of Javanese power. The four components of Javanese power practice that are criticized, namely (a) wahyu and charism; (b) the centre of power and the universe; (c) tapa behavior and supranatural- power; and (d) priyayi ethics and heredity. To sum up, Raden Mandasia Si Pencuri Daging Sapi presents four criticisms of Javanese power practice, including female characters, tapa behavior, morality, and savior. The urgency of the narrative strategy is shown by Sungu Lembu as the narrator which through its witnesses and its critical view represent the power of Java and criticize the practice of Javanese power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
T50469
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Mujiyanto
"Penelitian ini berlatar belakang asumsi bahwa novel mengandungi berbagai tindak tutur disektif (TTD) yang strategi pengujarannya dapat mengusik muka mitra tutur dan bahwa penerjemahan TTD dapat disertai dengan berbagai bentuk penggeseran kebahasaan yang pada gilirannya mungkin menimbulkan perbedaan derajat kesantunan TTD itu-Berdasarkan asumsi tersebut, penelitian ini mengedepankan masalah penggeseran kebahasaan di dalam pengindonesiaan TTD, pengubahan derajat kesantunan TTD sebagai akibat penerjemahan, dan kaitan penggeseran itu dengan derajat kesantunannya. Tujuannya adalah memperoleh gambaran mengenai (1) hal-hal yang berkaitan dengan penggeseran tadi, (2) dampak penggeseran itu terhadap derajat kesantunannya, dan (3) kaitan penggeseran itu dengan kesantunan tersebut.
Novel yang beriudul A Farewell to Arms karya E. Hemingway (1929) beserta teriemahannya Pertempuran Penghabisan oleh T.S. Bachtiar (1976) dijadikan sumber data. Hasil kajian terhadap sumber data ini digunakan sebagai dasar penyusunan angket yang dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan derajat kesantunan TTD tadi antara BSu dan BSa. Responden ditarik secara acak dari populasi yang terdiri atas penutur BSu dan penutur BSa. Data yang diperoleh diolah menggunakan beberapa uji statistik yang semuanya terdapat di dalam SPSS for Windows Release 6. Variabel utama penelitian ini adalah (1) TTD di dalam BSu dan BSa, yang dikelompokkan menurut faktor bahasa dan jenis penutur, dan (2) perbedaan derajat kesantunan TTD antara kedua bahasa tersebut. Variabel lainnya adalah jantina, kelompok usia, dan tingkat pendidikan responder.
Uji ANOVA sate-jalur yang digunakan untuk mengolab data di atas mengungkapkan adanya perbedaan derajat kesantunan antara TTD di dalam kedua bahasa. Walaupun secara statistik perbedaan ini signifikan, perbedaan harga-harga yang diperoleh dari uji tersebut sangat kecil sehingga uji komparasi ganda (uji Duncan) mengungkapkan bahwa di antara tiga puluh enam pasang kelompok data yang disusun menurut jenis penutur hanya sepuluh pasang yang menunjukkan perbedaan itu. lni menyiratkan bahwa penerjemah memilih strategi melakukan berbagai penggeseran dengan akibat pengubahan derajat kesantunan TTD yang diterjemahkannya.
Penelitian ini menyisakan pextanyaan yang menyangkut kaitan antara fitur suprasegmental dan kesantunan, kewajaran TTD di dalam novel, dan hubungan kesantunan dengan jarak sosial serta perbedaan status antara penutur dan petutur sebagaimana tertuang di dalam novel. Selain itu, kajian replikatif dapat pula dilakukan untuk mengulangtegaskan hasil penelitian ini.

This research is based on the assumptions that novels contain various types of directive speech acts (DSA's for short) which may threaten the hearer's face and that the translation of such DSA's may result in various types of shifts that, in turn, can lead to differences in their degrees of politeness. Based on the assumptions, this study puts forward questions on the shifts in translating English DSA's into Indonesian, the changes of their degrees of politeness as a result of the translation, and the relationship between such shifts and the degrees of politeness. This study aims at (1) revealing aspects related to the variety of shifts; (2) the impacts of such shifts on their degrees of politeness; and (3) the relationship between the shifts and the politeness.
A novel entitled A Farewell to Arms by E. Hemingway (1929) along with its translation, i.e. Pertempuran Penghabisan by T.S. Bachtiar (1976), is the source of data on the DSA's. The results of the study on it are used as the basis of compiling the questionnaire which has been designed to obtain pictures on differences in the degrees of politeness between the DSA's in the source language (Sr..) and their counterparts in the target language (TL). The respondents were randomly drawn from the population consisting of speakers of the SL as well as ones of the TL.
The data obtained from the sample are analyzed using a number of statistical tests contained in the SPSS for Windows Release 6. The major variables of this research are (I) the DSA's in the SL and their counterparts in the TL, which are categorized in accordance with the language and types of respondents, and (2) the differences in the degrees of politeness of the two languages. The other variables are the sexes, the age groups, and the levels of education of the respondents.
The one-way ANOVA employed to analyze the data reveals the differences in the degrees of politeness between the DSA's in the two languages. Despite the significance of the differences, the distinctions of values obtained from the analyses are so small that the multiple comparative (Duncan) tests reveal that among the thirty six pairs of data grouped on the basis of the types of respondents there are only ten pairs showing such distinctions. This implies that the translator has chosen the strategy of making shifts in the translation, resulting in changes in the degrees of politeness of the DSA's that he translates.
This study leaves behind questions on the connection between the suprasegmental features and politeness, the naturalness of DSA's within novels, and the relations between politeness and social distance as well as differences in social status among interlocutors in novels. Besides, replicative study could also be carried out in order to reconfirm the findings of this research.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanti P. Tjahjono
"Skripsi ini membahas tentang pembentukan identitas dalam novel Sweetness in the Belly karya Camilla Gibb. Pembentukan identitas dilihat dari tokoh utama yaitu Lily yang merupakan seorang perempuan berkulit putih dan beragama Islam. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan kesemua analisis merujuk pada teks. Penulis mengkaitkan konsep identitas Stuart Hall untuk menunjukkan pembentukan identitas Lily. Temuan penelitian ini adalah identitas merupakan sesuatu yang tidak pernah selesai pembentukannya dan selalu terkonstruksi. Tokoh Lily dalam novel ini selalu membentuk suatu identitas baru sesuai dengan keadaannya.

The focus of this study is about the forming of identity on the novel Sweetness in the Belly by Camilla Gibb. The forming of identity is seen through the main character Lily who is a white Islamic woman. This qualitative study refers to the analysis of the texts. This study uses the theory of Stuart Hall to support the ideas of identity. The conclusion of this study is that identity is an on-going process and therefore it will never stop. Lily in this novel always forms new identity to adapt with her situation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14114
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Ayu Utami
"This thesis will analyze the Marabar Cave incident in the novel A Passage to India as a mere hallucination experienced by Miss Quested. Psychoanalytical approach and interpretation of dreams will be used to analyze the hidden meaning of the hallucination. This analysis will prove that the hallucination is a form of Miss Quested's wish-fulfilment and that it is she who has hidden sexual desire towards Aziz. Then, by using the Orientalism theory by Edward Said, the relation of this meaning and the prejudice that black is lusty will be studied. It will be proved that the prejudice is a construction made to justify white domination. In the end, it is concluded that this novel is an effort of subversive colonial ideology and the empowerment of black man."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13973
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>