Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103118 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mohammad Idzhar Arrizal
"ABSTRACT
Kanker kolorektal saat ini merupakan kanker tersering ketiga di Indonesia dunia. Perawatan yang tersedia untuk penyakit ini masih memiliki banyak pengaruh sisi sehingga peneliti mencoba mengembangkan terapi antikanker baru dengan efek samping minimal. Manggis (Garcinia mangostana Linn.), Yang mengandung α-mangostin yang diketahui memiliki aktivitas antikanker. Fraksi etil asetat digunakan untuk mendapatkan kadar α-mangostin tertinggi dari ekstraksi manggis. Namun, hal itu berpengaruh pada lambung, usus, hati, dan ginjal sebagai organ yang terlibat dalam proses absorpsi, metabolisme, dan ekskresi obat belum dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh fraksi etil asetat dari Garcinia mangostana Linn. (FGM) tentang perubahan histopatologis organ ini pada tikus. Penelitian ini menggunakan mencit betina berumur 6-8 minggu dengan berat 25-30 g dan diperoleh dari Balitbangkes Kemenkes RI yang terbagi dalam lima kelompok: kelompok kontrol negatif, kelompok pelarut, dan tiga kelompok uji yang menerima
FGM per oral dengan dosis tunggal 2, 4, dan 6 g / kg berat badan dengan masing-masing kelompok berisi lima tikus. Mencit diamati selama 14 hari. Selanjutnya, organ diambil untuk diperiksa secara histopatologi. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada lambung. ginjal, dan usus antara lima kelompok. Namun, memberikan fGM dengan dosis 6 g / kgBW menunjukkan peningkatan derajat kerusakan jaringan hati. Riset lebih lanjut Pengembangan lebih lanjut diperlukan untuk pengembangan Garcinia mangostana Linn. sebagai terapi antikanker di masa depan.
ABSTRACT
Colorectal cancer is currently the third most common cancer in Indonesia in the world. The treatments available for this disease still have many side effects, so researchers are trying to develop new anticancer therapies with minimal side effects. Mangosteen (Garcinia mangostana Linn.), Which contains α-mangostin which is known to have anticancer activity. Ethyl acetate fraction was used to obtain the highest α-mangostin levels from mangosteen extraction. However, its effect on the stomach, intestines, liver, and kidneys as organs involved in the absorption, metabolism and excretion of drugs has not been evaluated. This study aims to assess the effect of the ethyl acetate fraction of Garcinia mangostana Linn. (FGM) regarding the histopathological changes of this organ in mice. This study used female mice aged 6-8 weeks weighing 25-30 g and were obtained from Balitbangkes Kemenkes RI which were divided into five groups: a negative control group, a solvent group, and three test groups that received FGM orally with a single dose of 2, 4, and 6 g / kg body weight with each group containing five mice. Mice were observed for 14 days. Next, the organs are removed for histopathological examination. This study shows that there are no significant differences in the stomach. kidney, and intestines among the five groups. However, giving fGM at a dose of 6 g / kgBW showed an increased degree of liver tissue damage. Further research Further development is required for the development of Garcinia mangostana Linn. as anticancer therapy in the future.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Amirah Deandra Diba
"ABSTRACT
Di Indonesia, kanker kolorektal termasuk dalam kanker dengan insidensi tinggi yang
memiliki rata-rata kematian sebanyak 10.2% pada pria dan 8.5% pada wanita.
Meskipun kemoterapi adalah terapi standar untuk kanker kolorektal, efek samping yang
disebabkan masih tinggi. Oleh karena itu, dibutuhkan agen antikanker potensial yang
berasal dari herbal sebagai terapi baru atau tambahan. Berdasarkan penelitian
sebelumnya, kulit Garcinia mangostana L. (mangostin) mengandung α- mangostin yang
berpotensi sebagai agen antikanker karena dapat memicu apoptosis dan memiliki
kandungan antioksidan yang tinggi. Untuk meningkatkan efikasinya di area kolon,
fraksinasi ekstrak etil asetat dari G. mangostana L. diformulasikan ke dalam bentuk
mikropartikel dan dienkapsulasi dengan kitosan-alginat yang bersifat targeted-release
pada area kolon. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan LD50 dari fraksinasi etil
asetat ekstrak G. mangostana L. dengan mikroenkapsulasi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah uji toksisitas akut oral dengan menggunakan 20 mencit
BALB/c betina nulipara yang dibagi menjadi 4 kelompok (n=5) yang diberikan dosis
tunggal 2, 3, dan 5 g/kgBB dan satu kelompok kontrol. Administrasi ekstrak pada
mencit BALB/c pada dosis tunggal mangosteen 2, 3, dan 5 g/kgBB tidak menunjukkan
gejala toksisitas selama 14 hari observasi. Hasil dari penelitian ini mengindikasikan
bahwa mikropartikel ekstrak fraksi etil asetat G. mangostana L. tidak menunjukkan
toksisitas pada dosis tunggal 2, 3, dan 5 g/kgBB. Untuk memastikan tingkat keamanan
dari partikel ini, perlu dilakukan pemeriksaan histopatologi dan biokimia serta uji
toksisitas subkronik.

ABSTRACT
In Indonesia, colorectal cancer is included in the list of cancers with high incidence with
estimated death rate of 10.2% in men and 8.5% in women. Although chemotherapy is a
standard therapy for colorectal cancer, it leaves a problem of adverse side effects that
need to be sought from potential anticancer agents from herbs to be used as a new or
additional therapy. Based on previous studies, Garcinia mangostana L. (mangosteen)
pericarp contains α- mangostin that is potential as an anti-cancer agent as it can induce
apoptosis and has a high antioxidant content. To improve its efficacy in the colon area,
fractionation of ethyl acetate extract of G. mangostana L. was then formulated into
microparticles encapsulated by chitosan-alginat material which targeted-release aiming
the colon area. This research aims to identify the LD50 microencapsulated fractionation
of ethyl acetate extract of G. mangostana L. The method used in this experiment was
oral acute toxicity test using 20 nulipara female BALB/c mice that were divided into 4
groups (n=5) that were given intragastric administration of a single dose of 2, 3, and 5
g/kg.BW and one control group. Administration of this extract to BALB/c mice at a
single dose of 2, 3, and 5 g/kg body weight mangosteen produced no toxicity signs
during 14 days of observation. The results of this study indicate that encapsulated of
ethyl acetate fraction microparticles of G. mangostana L. extract cause no toxicity at a
single dose of 2, 3, and 5 g/kg body weight. To ensure the safety level,
histopathological, biochemical examination and subchronic toxicity test are necessary."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Gusti Agung Ayu Putu Tika Andayani
"ABSTRAK
Pendahuluan: Kanker kolorektal masih menjadi penyebab kematian yang tinggi di dunia. Tatalaksana kanker kolorektal masih memiliki banyak efek samping. Perikarp buah Garcinia mangostana banyak mengandung xanthone yang memiliki efek antioksidan dan antikanker. Pada penelitian eksperimental ini, mikropartikel ekstrak Garcinia mangostana dibungkus kapsul kitosan alginat yang bersifat mukoadesif terhadap kolon dan protektif terhadap asam lambung. Metode: mencit BALB/c dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: kontrol, perlakuan yang terdiri dari tiga dosis ekstrak Garcinia mangostana (2 g/kgBB, 1 g/kgBB, dan 0,5 g/kgBB), dan satelit (kontrol dan 2 g/kgBB). Fungsi ginjal mencit dilihat dari kadar BUN dan kreatininnya setelah diberikan perlakuan selama 14 hari untuk kelompok kontrol dan perlakuan serta selama 28 hari untuk kelompok satelit untuk melihat efek reversibelnya. Sebagai data tambahan, berat ginjal setelah perlakuan dan gejala toksisitas klinis yang muncul selama perlakuan juga diamati pada penelitian ini. Hasil: Kadar BUN dan kreatinin ditemukan signifikan pada mencit jantan (p = 0,021 dan p = 0,083) pada dosis 2 g/kgBB jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Efek reversibel terlihat pada nilai kadar kreatinin mencit jantan. Garcinia mangostana tidak berpengaruh pada berat ginjal. Tanda toksisitas klinis tidak tampak selama proses perlakuan. Kesimpulan: Pemberian sediaan mikroenkapsulasi dari fraksi etil-asetat ekstrak Garcinia mangostana Linn meningkatkan kadar BUN dan kreatinin jika diberikan pada dosis 2 g/kgBB selama 14 hari pada mencit jantan.

ABSTRACT
ntroduction: Colorectal cancer is one of the highest caused of death in the world. Colorectal cancer managements still have many side effects. The pericarp of the Garcinia mangostana contains xanthones that constitute antioxidant and anticancer effects. In this experimental study, the microparticles of Garcinia mangostana extract were wrapped in chitosan alginate capsules which are mucoadhesive against the colon and protective against gastric acid. Methods: BALB/c mice were divided into three groups, they were: control, treatment consisting of three doses (2 g/kg BW, 1 g/kg BW, and 0.5 g/kg BW) of Garcinia mangostana extract, and satellite (control and 2 g/kg BW). Renal function of mice was seen from BUN and creatinine levels after being treated for 14 days for the control group and treatment group, and for 28 days for the satellite group, to see their reversible effect. As additional data, kidney weight after treatment and symptoms of clinical toxicity that emerged during treatment were also observed in this study. Results: BUN and creatinine levels were found to be significant in male mice (p = 0.021 and p = 0.083) at a doses of 2 g/ kg BW when compared to the control group. Reversible effect seen on creatinine levels in male mice. Garcinia mangostana does not affect kidney weight. Signs of clinical toxicity were not seen during the treatment process. Conclusion: Microencapsulation of the ethyl-acetate fraction of Garcinia mangostana Linn increased levels of BUN and creatinine if given at 2g/ BW dose for 14 days in male mice."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Nadya Prabawanty
"Pendahuluan: Kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) diketahui memiliki banyak pengaruh dalam aktivitas biologi. Salah satu potensi dari ekstrak kulit Garcinia mangostana L. (GM) ialah sebagai anti-kanker kolorektal. Untuk meningkatkan efektifitas ekstrak di organ target, ekstrak di mikroenkapsulasi dengan senyawa kitosan alginat. Penelitian ini bertujuan melihat efek toksik, efek kumulatif dan efek reversibilitas ekstrak GM pada pengamatan gambaran histologi hati mencit melalui pemberian selama 14 hari.
Metode: penelitian ini menggunakan 80 ekor mencit BALB/c jantan dan betina yang berusia 6-8 minggu. Mencit tersebut dibagi ke dalam 7 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok dosis uji 0,5; 1; dan 2 g/kgBB, kontrol akuades, kontrol pelarut GOM, dan 2 kelompok kontrol satelit (kontrol akuades dan dosis uji tinggi 2 g/kgBB). Setiap kelompok diberikan perlakuan pemberian sediaan secara oral melalui sonde selama 14 hari. Proses terminasi dilakukan pada hari ke-15 dan untuk kelompok satelit proses terminasi dilakukan di hari ke-29.
Hasil: tidak ditemukan perbedaan gambaran histologi hati yang signifikan pada pemberian ekstrak GM dosis uji 0,5; 1; dan 2 g/kgBB dengan kelompok kontrol akuades dan pelarut (p>0,05), tetapi hasil yang signifikan ditemukan pada perbandingan gambaran histologi kelompok kontrol pelarut dan akuades p=0,008 (p<0,05).
Kesimpulan: pemberian mikroenkapsulasi fraksi etil asetat ekstrak GM pada dosis 0,5; 1 dan 2 g/kgBB tidak menimbulkan efek toksik pada hati dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai kandidat terapi kanker kolorektal.

Introduction: Garcinia mangostana L. (GM) pericarp has been known for their abundant effect in many biological activities. Anti-colorectal cancer is one of the biological potential of GM pericarp extract. In order to increase the effectivity in targeted organ area, the extract are microencapsulated with chitosan-alginate. The purpose of this study are to find the toxicity, cumulative, reversibility effect of GM extract on mice liver histology in 14 days administration.
Method: this study are using BALB/c mice (n=80), age 6-8 weeks, have same male and female proportion. Those mice are grouped into seven different treatment group that consist of test dose (0,5; 1; and 2 g/kgBW), aquades control, solvent control and two satellite group (aquades control and test group with 2 g/kgBW dose). Each treatment was given via oral administration for 14 days. The termination process is carried out on day 15th and for the satellite group the termination process is carried out on day 29th.
Results: No significant liver histology damage was found in the administration of the extract dose 0.5; 1; and 2 g / kgBW with the control group (aquades and solvent) p> 0.05, but significant differences was found in solvent and aquades control group p = 0.008.
Conclusion: microencapsulation of GM extract at a dose of 0.5; 1 and 2 g/kgBW do not cause significant liver damage and it has potention to develop as a candidate for anti-coloncancer therapy."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gede Bagus Yoga Satriadinatha
"ABSTRAK
Komponen dalam fraksi etil-asetat ekstrak perikarp Garcinia mangostana Linn memiliki aktivitas antikanker dalam berbagai cell-line kanker kolon. Enkapsulasi ekstrak ini dalam kitosan alginat dapat mempercepat penghantaran senyawa aktif dalam ekstrak ke situs absorpsinya. Namun, belum terdapat penelitian yang mengevaluasi efek toksisitas senyawa ini pada hati (SGOT dan SGPT), ketika diadministrasi berulang selama 14 hari. Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi efek toksisitas setelah pemberian berulang selama 14 hari dari pemberian oral mikropartikel ekstrak Garcinia mangostana Linn dilapisi kitosan-alginat. Lima puluh enam mencit BALB/c dibagi menjadi 7 kelompok, termasuk dosis 0.5 gram/kgBB, 1.0 gram/kgBB, 2.0 gram/kgBB, pelarut, kontrol (normal), satelit dosis 2.0 gram/kgBB), dan satelit akuades (kontrol). Setiap tikus diberi ekstrak menggunakan sonde selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan pada semua parameter toksisitas, kecuali SGOT. Pada parameter ini, kelompok perlakuan dosis tertinggi hingga terendah, menunjukkan kadar SGOT yang lebih tinggi dan bermakna dibandingkan kelompok kontrol (p=0.011). Setelah dilakukan subanalisis berdasarkan jenis kelamin hewan coba, perbedaan nilai SGOT yang signifikan terhadap kontrol hanya terjadi pada kelompok jantan (p=0.033). Akan tetapi, toksisitas ini bersifat reversibel, ditandai dengan tidak bermaknanya perbedaan nilai SGOT antar kelompok satelit (p=0.082). Nilai p untuk parameter SGPT, perubahan massa tubuh, dan massa hati berturut-turut sebesar 0.630, 0.202, dan 0.762. Administrasi harian per oral dari mikropartikel ekstrak perikarp buah manggis selama 14 hari menyebabkan peningkatan SGOT secara bermakna pada hewan coba jantan, dan bersifat reversibel. Administrasi ini tidak menunjukkan sifat toksisitasnya pada parameter lain (SGPT, massa tubuh, dan massa organ hati), baik pada kelompok jantan maupun betina.

ABSTRACT
Components in the ethyl-acetate fraction of the Garcinia mangostana Linn pericarp extract have anticancer activity in various colon cancer cell-lines. Encapsulation of this extract in chitosan alginate can accelerate the delivery of active compounds in the extract to its absorption site. However, there are no studies evaluating the toxicity effects of these compounds on the liver (SGOT and SGPT), when administered over and over for 14 days. This study was designed to evaluate the effect of toxicity after 14 days of repeated administration of oral administration of Garcinia mangostana Linn microparticles extract coated with chitosan-alginate. Fifty-six BALB / c mice were divided into 7 groups, including a dose of 0.5 gram / kgBB, 1.0 gram / kgBB, 2.0 gram / kgBB, solvent, control (normal), satellite dose 2.0 gram / kgBB), and aquades satellite (control). Each rat was given extract using intragastric tube for 14 days. The results showed that there were no differences in all toxicity parameters, except SGOT. In this parameter, the highest to lowest dose treatment group showed higher and significant SGOT levels compared to the control group (p=0.011). After sub-analysis based on the sex of the experimental animals, significant differences in SGOT values compared to controls only occurred in the male group (p=0.033). However, this toxicity is reversible, characterized by the insignificant difference in SGOT values between two satellite groups (p=0.082). The p value for the SGPT parameters, changes in body mass, and liver mass respectively were 0.630, 0.202 and 0.762. 14 days repeated daily oral administration of the mangosteen pericarp extract microparticles causes a significant increase in SGOT in male animals, and is reversible. This administration does not show its toxicity in other parameters (SGPT, body mass, and liver mass), both in male and female groups.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yendra Asfitria
"ABSTRAK
Telah diketahui bahwa kulit buah manggis sering digunakan masyarakat untuk mengatasi penyakit diare. Untuk mengetahui seberapa Jauh manfaatnya, telah dilakukan pengujian efek antidiare pada tikus putih dan ekstrak kering kulit buah manggis ( Garcinia mangostana Linn.) dengan cairan penyari etanol 70%. Bahan yang digunakan untuk menimbulkan diare pada tikus putih adalah oleum ricini dosis 2m1/ ekor per oral. Uji efek antidiare dari ekstrak etanol 70% dari kulit buah manggis, yang dikeningkan, dilakukan pada tiga dosis secara oral yaitu 6,4905 ; 64,905 ; 649,05 mg/ 100 gr BB. Sebagai pembanding digunakan aquades dosis 2 m.1./ 100 gr BB dan loperamid dosis 2 mg/ 100 gr BB. Pada dosis 6,4905 mg/ 100 gr BB, ekstrak etanol 70% kulit buah manggis, yang di keringkan belum menunjukkan efek antidiare, sedangkan pada dosis 64,905 mg/ 100 gr BB memperlihatkan efek antidiare. Pada dosis yang lebih tinggi (649,05 mg/ 100 gr BB) efek antidiare Juga makin besar, tetapi masih lebih rendah di bandingkan dengan loperamid dosis 2 mg/ 100 gr BB.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ashri Nadhira Farizal
"Pada kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) telah diketahui mengandung senyawa aktif berupa xanthone. Pada penelitian ini kandungan total fenolik, total flavonoid, aktivitas antioksidan dan uji sitotoksisitas dari fraksi etil asetat, n-butanol dan air dibandingkan dengan produk komersial obat ekstrak yang ditentukan dengan menggunakan metode spektrofotometri.
Kandungan total fenolik di dalam hasil fraksinasi berkisar 1,69 – 15,87 mg ekivalen asam galat/g sampel fraksi, dinyatakan setara asam galat. Konsentrasi total flavonoid bervariasi 8,98 – 165,17 mg/ g ekstrak, dinyatakan setara quercetin. Aktivitas antioksidan dan uji sitotoksisitas fraksi etil asetat menunjukkan nilai sebesar 55.75 μg/mL dan 0.0029 μg/mL sebagai nilai IC50 dan LC50.
Hasil analisis total fenolik dan total flavonoid menunjukkan nilai tertinggi pada sampel yang berasal dari fraksi etil asetat. Nilai IC50 dan LC50 menunjukkan bahwa sample dari fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan dan sitotoksisitas tertinggi dan terkuat.
Hasil uji bioaktivitas maupun analisis fitokimia pada fraksi- fraksi yang mengandung xanthone ini dapat digunakan untuk menyeleksi sampel yang akan digunakan dalam pembuatan sistem pelepasan obat yang terkendali (controlled drug release).

Pericarp of mangosteen (Garcinia mangostana Linn) has been known one of the active compounds contained is Xanthone. In this study, total phenolic content, total flavonoid, antioxidant activity and cytotoxicity assay of fraction ethyl acetat, n-butanol and water compared to commercial product extracts in pericarp of mangosteen was determined using the spectrophotometric method.
The total phenolic content ranged from 1,69 - 15,87 mg/g extract, expressed as gallic acid equivalents. The total flavonoid concentrations varied from 8,98 - 165,17 mg/g extract, expressed as quercetin equivalents. Antioxidant activity and cytotoxicity assay ethyl acetat fraction showed a value of 55.75 μg/mL dan 0.0029 μg/mL were expressed as IC50 and LC50.
From the analysis it was found that ethyl acetate fraction showed the highest total phenolic content and flavonoid concentration also antioxidant activity and cytotoxicity assay ethyl acetate fraction a strong.
The test results on the bioactivity and phytochemical analysis of fractions containing xanthones can be used to select a sample that will be used in the manufacture of a controlled drug release.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46557
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidha Putri Gandasari
"Inflamasi merupakan reaksi pertahanan dari organisme dan jaringannya terhadap infeksi dan terjadi karena adanya pelepasan mediator inflamasi. Leukotrien adalah salah satu mediator inflamasi yang dihasilkan dari asam arakhidonat melalui jalur enzim lipoksigenase. Penghambatan enzim lipoksigenase dapat mencegah produksi leukotrien. Spesies Garcinia diketahui memiliki aktivitas antiinflamasi. Garcinia porrecta Laness adalah salah satu tanaman dari marga Garcinia yang mampu menghambat lipoksigenase. Penelitian lain menunjukkan ekstrak etil asetat kulit batang Garcinia porrecta Laness memiliki nilai IC50 sebesar 0,52 g/mL.
Tujuan dari penelitian ini adalah menguji aktivitas antiinflamasi dengan metode penghambatan lipoksigenase pada fraksi dari ekstrak etil asetat kulit batang G. porrecta Laness dan penapisan fitokimia dengan teknik KLT kecuali saponin dan tanin pada fraksi teraktif. Fraksi yang diperoleh sebanyak 11 fraksi.
Hasil uji menunjukkan fraksi teraktif, yaitu fraksi G memiliki persentase inhibisi sebesar 48,50 . Hasil identifikasi fraksi G menunjukkan adanya flavonoid dan terpenoid.

Inflammation is a defensive reaction of the organism and its tissue to infection and occurs because of the release of inflammatory mediators. Leukotriene is one of the inflammatory mediators produced from arachidonic acid through the lipoxygenase enzyme pathway. Inhibition of lipoxygenase enzyme may prevent leukotriene production. Garcinia species are known to have anti inflammatory activity. Garcinia porrecta Laness is one of the genus of Garcinia which has ability to inhibit lipoxygenase. Another study showed the extract of ethyl acetate cortex of Garcinia porrecta Laness had an IC50 value of 0.52 g mL.
The objective of this study was to test anti inflammatory activity by lipoxygenase inhibition method of fraction from ethyl acetate extract of Garcinia porrecta Laness cortex and phytochemical screening by TLC technique except for saponin and tannin at the most active fraction. The fraction obtained is 11 fractions.
The test result shows the most active fraction, that is G fraction has inhibition percentage of 48,50 . The result of identification of G fraction shows the presence of flavonoid and terpenoid.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
S69006
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Andriani Lienggonegoro
"ABSTRAK
Kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak
menyebabkan kematian di dunia dan berada di peringkat tiga terbanyak setelah
kanker paru dan kanker payudara. Inflamasi merupakan predisposisi kanker
kolorektal melalui berbagai mediator proinflamasi dan antiinflamasi yang dihasilkan
sel-sel inflamasi. Pengobatan kanker kolorektal secara konvensional dengan terapi
bedah, kemoterapi maupun radioterapi belum dapat memberikan hasil yang
memuaskan karena angka kekambuhan kanker yang tinggi dan terjadinya inflamasi
akibat terapi. Annona muricata Linn. (AML), atau sirsak memiliki zat aktif
asetogenin,yang selain bersifat anti-oksidan, antiinflamasi juga memiliki efek
sitotoksik karena mampu menginduksi apoptosis dengan mengurangi kadar cAMP
dan cGMP pada sel-sel kanker manusia. Dua puluh lima subyek penderita kanker
kolorektal yang sudah direseksi dibagi menjadi dua kelompok dan mendapatkan
tambahan terapi berupa ekstrak etanol daun AML atau maltosa selama 8 minggu, dan
dilakukan pemeriksaan kadar TNF-α, IL-10, IFN-γ, COX-2 serta cleaved caspase
CK18 melalui serum subyek sebelum dan setelah terapi selesai dilakukan. Pemberian
ekstrak etanol AML tidak menimbulkan perubahan signifikan dari kelima parameter
dibandingkan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Terdapat korelasi bersifat
positif yang signifikan antara mediator proinflamasi TNF-α dan IL-10 setelah
perlakuan yaitu 0,641 (p = 0,009) dan juga korelasi positif antara TNF-α dan ccCK18
yaitu 0,817 (p = 0,002). Berdasarkan hasil di atas ekstrak etanol AML memiliki peran
untuk meregulasi homeostasis proinflamasi dan antiinflamasi serta berperan dalam
proses apoptosis.

ABSTRACT
Colorectal cancer is one type of cancer which causes the most deaths in the world and
is the third highest after lung cancer and breast cancer. Inflammation is one of
colorectal cancer predispotition, mediated by a variety of inflammatory cytokine
produced by inflammatory cells. Treatment of colorectal cancer include surgical
therapy, chemotherapy or radiotherapy had not given a satisfactory result for the high
recurrence rate of cancer, even resulted inflammation as a side effect of therapy.
Annona muricata Linn. (AML), or soursop has asetogenin as one of its active
substances, which have antioxidant potency, anti-inflammatory and cytotoxic effect
because it can induce apoptosis by reducing levels of cAMP and cGMP in human
cancer cells. Twenty-five post-resection colorectal cancer patients divided into two
groups and get ethanol fraction of leaves of AML or maltose as an additional therapy
for 8 weeks. Levels of TNF-α, IL-10, IFN-γ, COX-2 and caspase cleaved CK18
serum subjects before and after treatment was examined. Ethanol fraction of AML
did not make a significant change from the five parameters which were compared
between treatment and kontrol groups. TNF-α and IL-10 serum after treatment had a
positive correlation with R= 0,641 (p = 0.009). TNF-α and ccCK18 also had positive
correlation with R = 0.817 (p = 0.002). Based on results the ethanol fraction of AML
plays a role to homeostasis of proinflammatory and antiinflammatory as well as
apoptosis regulation."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>