Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107017 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Rahmayuni
"ABSTRAK
Kemunculan film Merantau dan The Raid berhasil membawa Pencak Silat lebih dikenal lagi dalam skala nasional maupun internasional. Koreografi yang ditunjukan dalam film disebut sebagai praktik aksi-reaksi, yang merupakan sebuah inovasi bagi HPS Panglipur Jagat. HPS Panglipur Jagat kemudian mencoba untuk menerapkan inovasi ini sesuai dengan kebutuhan kelompoknya agar dapat membantu muridnya menembus dunia global melalui film. Hal tersebut kemudian menjadi menarik karena bukan hanya usaha untuk mengglobal yang coba ditempuh oleh HPS Panglipur Jagat, namun penguatan eksistensi tradisi kelompok yang juga coba dipertahankan. Penelitian ini menggunakan etnografi untuk berupaya menggambarkan proses dan strategi yang digunakan oleh HPS Panglipur Jagat untuk mencapai tujuan mereka dalam menggapai dunia global sekaligus menguatkan eksistensi tradisi yang mereka miliki. Praktik aksi-reaksi kemudian digunakan sebagai bahan untuk memodifikasi gerakan sekaligus menghidupkan kembali pola latihan dalam usaha invensi tradisi kelompok. Invensi tradisi ini kemudian menguatkan kecintaan anggota internal kelompok, yang sekaligus memiliki dampak untuk memperkuat eksistensi HPS Panglipur Jagat dalam dunia global.

ABSTRACT
Merantau and The Raid films bring Pencak Silat to be more leading in scale of national and international. The choreography that shown in the film is called practice of Aksi-Reaksi, which is an innovation for HPS Panglipur Jagat. Then, HPS Panglipur Jagat tried to apply this innovation according to the groups needs, in order to help the students penetrate global world through film. The things become interesting, because HPS Panglipur Jagat not only attempting to be global, but also maintain to strengthening the existence of a groups tradition. By using ethnographic method, this research attempts to describe the process and strategic that used by HPS Panglipur Jagat to achieve their aim in reaching the global world while strengthening the existence of their tradition. Action-reaction practice used as a material to modify the movement while reviving training patterns in attempts to invent group tradition. This tradition of invention strengthens the love between internal members of the group, which also has an impact to strengthen the existence of HPS Panglipur Jagat in the global world.
"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Buku ini merupakan uraian mengenai ajaran-ajaran yang harus dipahami oleh penganut agama Kristen. Pengurainnya juga disertai rujukan dari kitabnya, hanya saja secara ringkas."
Bandoeng: N.V.A.C. Niv., 1931
BKL.0088-AK 4
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Fadila Paradise
"NTRU adalah sebuah lattice-based public key cryptosystem yang didesain oleh Hoffstein, Pipher, dan Silverman pada tahun 1996. NTRU dipublikasikan pada Algorithmic Number Theory Symposium (ANTS) pada tahun 1998. Pada tahun 2008 NTRU ANTS’98 ditetapkan sebagai standar dalam IEEE untuk teknik public key cryptography berbasis hard problem pada lattice. NTRU kemudian dikembangkan kembali oleh NTRU Inc. sejak tahun 2018 dan menjadi salah satu finalis pada round 3 kompetisi pemilihan standar post-quantum cryptography yang diselenggarakan oleh NIST pada tahun 2020. Secara umum terdapat 2 jenis algoritma yang diajukan oleh NTRU dalam proses seleksi round 3 jika diklasifikasikan berdasarkan penentuan parameternya, yaitu NTRU-HPS (Hoffstein, Pipher, Silverman) dan NTRU-HRSS (Hulsing, Rijnveld, Schanck, Schwabe). Percobaan algebraic cryptanalysis terhadap NTRU ANTS’98 sudah pernah dilakukan pada tahun 2009 dan 2012.
Dalam penelitian ini, dilakukan algebraic cryptanalysis terhadap NTRU-HPS dengan, (ntruhps2048509) serta NTRU-HRSS dengan (ntruhrss701). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi ketahanan algoritma NTRU-HPS dan NTRU-HRSS terhadap algebraic cryptanalysis dengan melakukan rekronstruksi nilai private key. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa NTRU-HPS dan NTRU-HRSS tahan terhadap algebraic cryptanalysis.

NTRU is a lattice-based public-key cryptosystem designed by Hoffstein, Pipher, and Silverman in 1996. NTRU published on Algorithmic Number Theory Symposium (ANTS) in 1998. The ANTS’98 NTRU became the IEEE standard for public key cryptographic techniques based on hard problems over lattices in 2008. NTRU was later redeveloped by NTRU Inc. since 2018 and became one of the finalists in round 3 of the PQC (Post-Quantum Cryptography) standardization process organized by NIST in 2020. There are two types of NTRU algorithms proposed by NTRU Inc., which are classified based on parameter determination, NTRU-HPS (Hoffstein, Pipher, Silverman) and NTRU-HRSS (Hulsing, Rijnveld, Schanck, Schwabe). Algebraic cryptanalysis on ANTS’98 NTRU had previously been carried out in 2009 and 2012.
In this paper, algebraic cryptanalysis is performed on NTRU-HPS with, (ntruhps2048509) and NTRU-HRSS with (ntruhrss701). This study aims to evaluate the resistance of NTRU-HPS and NTRU-HRSS algorithms against algebraic cryptanalysis by reconstructing the private key value. As a result, NTRU-HPS and NTRU-HRSS are resistant to algebraic cryptanalysis.
"
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Novia Rahmanisa
"[ABSTRAK
Skripsi ini mendeskripsikan tradisi-tradisi Sunda yang diinvensi sebagai atraksi wisata di Saung Angklung Udjo, Bandung, Jawa Barat. Saung Angklung Udjo merupakan sebuah situs budaya yang menampilkan dan melestarikan tradisi Sunda dalam industri pariwisata. Di Saung Angklung Udjo kita dapat melihat bagaimana tradisi dikemas serta “dijual” kepada wisatawan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa proses invensi tradisi dilakukan dengan beberapa penyesuaian terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat. Selain itu, invensi tradisi memberikan dampak yang luas, baik di dunia pariwisata Indonesia dan juga masyarakat sekitar lokasi Saung Angklung Udjo.

ABSTRACT
This thesis describes the invented of Sundanese traditions as a tourist attraction in Saung Angklung Udjo, Bandung, West Java. Saung Angklung Udjo is a cultural site which showcases and preserves Sundanese tradition in the tourism industry. At Saung Angklung Udjo, we can see how the traditions are packed and “be sold” to tourists. The result of this research shows that invention of Sundanese tradition in Saung Angklung Udjo is done with some adjusments to the development of the society itself. In addition, the invention of tradition provides a wide impact, both in Indonesian tourism industry and also the community around Saung Angklung Udjo., This thesis describes the invented of Sundanese traditions as a tourist attraction in Saung Angklung Udjo, Bandung, West Java. Saung Angklung Udjo is a cultural site which showcases and preserves Sundanese tradition in the tourism industry. At Saung Angklung Udjo, we can see how the traditions are packed and “be sold” to tourists. The result of this research shows that invention of Sundanese tradition in Saung Angklung Udjo is done with some adjusments to the development of the society itself. In addition, the invention of tradition
provides a wide impact, both in Indonesian tourism industry and also the community around Saung Angklung Udjo.]"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiji Astuti
"Berbagai macam perilaku filantropi dilatarbelakangi oleh berbagai bentuk situasi, seperti sosial, ekonomi, politik dan agama. Skripsi ini akan membahas sebuah perilaku filantropi yang dimiliki oleh Muhammadiyah, yaitu satu bentuk perilaku filantropi yang berdasarkan pada nilai Islam yang kemudian di invensi tradisikan dalam bentuk amal usaha, dengan mengambil studi kasus pada TK Aisyiyah 3 Pondokcina. Tulisan ini ingin memperlihatkan bagaimana sebuah aktivitas flantropi Islam dimanifestasikan dengan menggunakan cara Muhammadiyah. Di sisi lain juga memperlihatkan bagaimana amal usaha memberikan dorongan bagi anggota organisasi Muhammadiyah dan guru memiliki perilaku filantropi Islam yang aktif dan produktif.

Various kinds of philanthropic behaviour are motivated by various forms of situations, such as social economic, political and religious. This studies will discuss about philanthropic behaviour by Muhammadiyah that is a form of behaviour based on Islamic values which is then invented tradition in the form of amal usaha, by taking a case study at TK Aisyiyah 3 Pondokcina . This paper wants to shows an Islamic philanthropic activity is realized using the Muhammadiyah method. On the other hand, also how amal usaha provide Muhammadiyah members organizations and teachers to have active and productive Islamic philanthropic behaviour."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang Gunawijaya
"Masyarakat Kasepuhan Gunung Halimun hingga saat ini masih memelihara dan taat menjalankan berbagai tradisi. Adanya berbagai tradisi yang masih dijalankan itulah yang menyebabkan masyarakat tersebut menjadi dikenal dan dikunjungi oleh warga masyarakat di luar lingkungannya dari berbagai kalangan. Tradisi-tradisi yang mereka jalankan itu nampak seperti tradisi lama seperti yang dijalankan oleh leluhur mereka, akan tetapi bila diamati lebih jauh tradisi-tradisi itu tidak lagi mumi sebagai tradisi lama, melainkan merupakan tradisi yang telah dikreasikan oleh elit-elit lokal dengan kemasan simbol-simbol lama sehingga dapat diterima oleh masyarakat pendukungnya dan diperlakukan bagaikan tradisi leluhur mereka. Kajian-kajian mengenai tradisi itu telah dilakukan oleh para ahli di luar Indonesia yang mengungkap adanya kelompok-kelompok tertentu yang menjadi inisiator untuk mencip-takan tradisi baru dengan mengemasnya dengan simbol-simbol lama untuk mencapai tujuan atau efek yang diharapkan. Tujuan atau efek yang diharapkan itu adalah untuk; (1) mengukuhkan kembali identitas kelompok etnis di tengah-tengah kelompok lain dalam masyarakat yang lebih luas; (2) menghidupkan kembali simbolisasi kepemimpinan tradi-sional; (3) memperkokoh superioritas kelompok sosial tertentu dalam persaingan mem-peroleh kesempatan-kesempatan ekonomi; (4) mengukuhkan hegemoni kebesaran suatu negara atas negara-negara lain; dan (5) untuk memperoleh dukungan, kesetiaan rakyat ter-hadap penguasanya. Penelitian mengenai tradisi yang mempunyai efek atau tujuan-tujuan tertentu itu saya lakukan di Kasepuhan Gunung Halimun, namun saya ingin mengungkap apakah semua efek atau tujuan dari penciptaan tradisi baru yang diungkap para ahli itu sepenuhnya teijadi di Gunung Halimun, atau justru terdapat efek atau tujuan-tujuan lain yang berbeda dari tujuan di atas. Hal ini menarik perhatian saya, karena karakteristik masyarakat Gunung Halimun sangat berbeda dengan masyarakat yang telah diteliti para ahli tersebut, meskipun sama-sama mengalami penciptaan tradisi baru yang digerakan oleh elit-elit lokal. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif ini mengungkap hubungan antara tradisi, elit politik lokal, dan pemanfaatn potensi sumber daya alam di Kawasan Gunung Halimun yang secara administratif berada dalam wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Communities of Kasepuhan of Halimun Mountain,up to now, still maintain and obey to run a variety of traditions. Running their various traditions, those communities become well known and visited by citizens of various circles who come from outside their environment Traditions they run look like such a long tradition carried on by their ancestors but when it is observed further, it is not exactly pure as the old tradition but it has been created by local elites with an old symbol packaging so they can be accepted by their supporting communities and treated like their ancestral traditions. Studies on the traditions that has been done by some experts from outside of Indonesia that reveal the presence of certain groups to be the initiator to create a new tradition packaged with the old symbols to achieve the purpose or expected effect The purpose or expected effect are: to reaffirm the identity of ethnic group among others in the wider society; to revive the symbolization of traditional leadership; to strengthen the superiority of particular social group in the competition to obtain economic opportunities; to confirm the greatness of a nation hegemony against other countries; and to get support and the loyalty of the people against their ruler. Research on the traditions that have effect or certain purposes, I conduct at Kasepuhan of Halimun Mountain, but I want to reveal whether any effect or purpose of creating a new tradition disclosed by the experts fully happened in Halimun Mountain or just have the effect or other purposes that differ from the above ones. This is caught my attention because the characteristic of communities of Halimun Mountain are quite different from those who have been researched by those experts, even though both are created by local elites. Research using qualitative method reveals the relationship between traditions , local elites and the potential utilitization of natural resources in the area of Halimun Mountain which is administratively located in the District of Sukabumi, West Java.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
D-Pdf
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1979
899.22 GEG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nikmah A. Sunardjo
Jakarta: Balai Pustaka, 1989
899.231 NIK h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muthahhari, Murtadha
Jakarta : Lentera Basritama , 2002
297.211 MUT m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>