Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51581 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Adryansyah
"

Kadar konsentrasi timbal dalam darah pada anak-anak di Desa Cinangka berada di atas batas aman yang ditetapkan oleh WHO. Potensi terjadinya kehilangan generasi produktif serta masih adanya lahan yang terkontaminasi Pb dari limbah hasil peleburan aki bekas mengharuskan kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi untuk terus dilakukan sehingga lahan tersebut dapat terbebas dari zat pencemar/kontaminan yang terkandung di dalamnya dengan konsentrasi di bawah baku mutu yang telah ditetapkan. Kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi dari kegiatan yang tidak memiliki penanggung jawab menjadi tanggung jawab pemerintah untuk melakukannya. Sehubungan dengan permasalahan yang disampaikan, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teknologi pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 hasil dari kegiatan daur ulang aki bekas di Desa Cinangka yang tepat guna dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan untuk mencapai prinsip keberlanjutan. Metode yang digunakan untuk menilai aspek sosial dilakukan dengan menggunakan kajian persepsi dari masyarakat terhadap penerimaan dan pengetahuan masyarakat. Untuk aspek ekonomi menggunakan hasil analisis biaya pengelolaan dari setiap teknologi dan nilai keuntungan produk, sedangkan untuk menilai aspek lingkungan di dapat dari hasil analisis keberhasilan teknologi dan lama waktu pemulihan. Untuk mencapai prinsip keberlanjutan, dilakukan kajian dengan menggunakan metode AHP pada tiga alternatif teknologi pemulihan lahan terkontaminasi. Alternatif 1 yaitu teknologi landfill enkapsulasi in-situ. Alternatif 2 yaitu teknologi vitrifikasi in-situ dan alternatif 3 adalah teknologi stabilisasi dan solidifikasi (S/S) in-situ. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan pemulihan lahan terkontaminasi di Desa Cinangka perlu terus dilakukan dengan menggunakan teknologi stabilisasi dan solidifikasi (S/S) in-situ yang menjadi teknologi pemulihan lahan terkontaminasi yang berkelanjutan dan sekitar 67% masyarakat memilih untuk dilakukan pemulihan dengan cara pengangkatan dan diganti dengan tanah baru yang tidak terkontaminasi.


The levels of lead concentration in children’s blood in Cinangka Village are above the safe limit set by WHO.  Potential loss of productive generation and the existence of land contaminated by Pb and used battery smelting waste.  Contaminated land remediation is required considering the concentration of hazardous waste in land which above the standard, which will result in a high potential loss of productive generations. In the case of contaminated land from non institutional activities, it is the responsibility of the government. The levels of lead concentration in childrens’ blood in Cinangka Village are above the safe limit set by WHO.  Potential loss of productive generation and the existence of land contaminated by Pb and used battery smelting waste.  Contaminated land remediation is required considering the concentration of hazardous waste in land which above the standard, which will result in a high potential loss of productive generations. In the case of contaminated land from non institutional activities, it is the responsibility of the government. The method to assess social aspects is using a study of community perceptions of the acceptance and knowledge of the community. For economic aspects is using the results of management costs analysis for each technology and the benefits of product, while to assess environmental aspects can be obtained from the results analysis of technological success and the duration of remediation. In order to achieve the principle of sustainability, a study was conducted using the AHP method on three alternative technologies for contaminated land recovery. Alternative 1 is in-situ landfill encapsulation technology. Alternative 2 is in-situ vitrification technology and alternative 3 is in-situ stabilization and solidification (S/S) technology.  Based on the results of the study, contaminated land remediation in Cinangka Village need to be carried out by using in-situ stabilization and solidification (S/S) technology which is a sustainable technology for contaminated land remediation and around 67% of the people choose remediation by removal and replace with the new uncontaminated soil.

"
2019
T52290
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Iwan Wahyuddin
"State of Charge (SoC) baterai merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui keadaan isi baterai, dan dijadikan pedoman untuk memantau kapasitas terkini dari baterai. Estimasi nilai SoC menjadi sulit dilakukan karena adanya ketidaklinieran dalam reaksi kimia baterai ditambah SoC tidak dapat diukur secara langsung. SoC dapat diperoleh melalui nilai resistansi internal baterai yang saling berkorelasi sesuai dengan besaran tegangan terminal dan tegangan open circuit yang terjadi karena adanya arus baik saat proses charging maupun discharging. Modifikasi metode coulomb counting dalam memperoleh nilai resitansi internal adalah mudah dilakukan melalui pendekatan persamaan yang didapatkan melalui interpolasi dari data hasil eksperimen. Metode ini berhasil mendapatkan korelasi antara nilai SoC terhadap resistansi internal untuk dua keadaan yaitu charging dan discharging. Proses estimasi nilai SoC, dilakukan dengan cara mengestimasi nilai SoC saat terjadinya efek recovery untuk mendapatkan nilai maksimum/minimumnya selama periode tertentu.Metode yang dikembangkan berhasil mengestimasi nilai SoC bateri dengan pengukuran secara tidak langsung melalui resistan dalam baterai di saat proses charging atau discharging.

Battery State of Charge (SoC) is a parameter used to determine the state of charge battery, and is used as a guideline for monitoring the current capacity of the battery. Estimating the value of SoC becomes difficult because of the nonlinearity in the reaction battery chemistry plus SoC cannot be measured directly. SoC can be obtained through the value of the internal resistance of the battery which is correlated according to the magnitude of the terminal voltage and the open circuit voltage that occurs due to the battery current both during the charging and discharging process. Modification of the coulomb counting method in obtaining internal resistance values ​​is easily done through the equation approach obtained through interpolation of experimental data. This method succeeded in obtaining a correlation between the SoC value and the internal resistance for two conditions, namely charging and discharging. Estimating the SoC value, by looking at the initial SoC value when the effect recovery occurs to get the maximum/minimum value for a certain period. The method developed has succeeded in estimating the SoC value of a battery by indirectly measuring the resistance in the battery during the charging or discharging process"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Eugene Kristantio
"Tidak seperti alat penyimpanan energi lain; contohnya kompresor udara yang langsung mengeluarkan hampir semua kapasitas energinya pada awal pengunaan, atau kapasitor, yang kecepatan laju pelepasan energinya turun sebanding dengan jumlah energi yang tersimpan; sebuah baterai lead-acid memiliki laju pelepasan energi yang relatif tetap stabil dari kapasitas penuh, sampai kapasitasnya hampir habis. Ketika sebuah baterai lead-acid kapasitasnya hampir habis, maka baterai akan mencapai titik deep discharge, Dimana hambatan internalnya akan dengan cepat meningkat, sehingga menghambat laju pelepasan energi dan menimbulkan peningkatan entropi. Namun, semakin sering baterai lead-acid digunakan dalam proses discharge cycle, maka baterai tersebut akan mengalami degradasi, sehingga laju pelepasan energinya akan menjadi terganggu dan mengakibatkan hambatan internal meningkat terlalu awal. Maka dalam penelitian ini, sebuah baterai lead-acid baru dan baterai lead-acid lama diberikan beban yang sama, untuk membandingkan pengeluaran tegangan, arus, dan juga suhu mereka dari kapasitas penuh 100% sampai kapasitas habis, agar kondisi keseluruhan baterai lead-acid lama tersebut dapat dibandingkan dengan baterai lead-acid baru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baterai lead-acid baru kehilangan tegangan dan arus secara lebih linear dibanding lead-acid lama dan tidak sesuai literatur, sehingga mengakibatkan baterai lead-acid baru titik deep discharge­ nya sulit diamati dan mengakibatkan baterai kehilangan energi lebih cepat dibandingkan baterai lead-acid­ lama.

Unlike other energy storage devices; for example an air compressor which immediately releases almost all of its energy capacity at the start of use, or a capacitor, whose energy release rate decreases in proportion to the amount of energy stored; A lead-acid battery has a relatively stable rate of energy release from full capacity, until its capacity is nearly exhausted. When a lead-acid battery's capacity is nearly exhausted, it will reach a state of deep discharge, where its internal resistance will rapidly increase, thereby inhibiting the rate of energy release and causing an increase in entropy. However, as a lead-acid battery experiences more and more discharge cycles, the battery will degrade, so its rate of energy release will be disturbed and cause the internal resistance to increase too early. In this study, a new lead-acid battery and a used lead-acid battery were given the same load to compare their voltage, current and temperature output from 100% full capacity until the capacity was exhausted, so that the overall condition of the used lead-acid battery can be compared to a new lead-acid battery. The research results show that new lead-acid batteries lose current and voltage completely unlike previous observations, in a much more linear fashion compared to used lead-acid batteries. This linear loss causes the new battery to have a much more difficult to observe deep discharge point, and also causes it to lose power faster than the used battery."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Akbar Barrinaya
"Lead-acid battery atau accu merupakan perangkat kimia untuk penyimpan listrik[1]. Pengguaannya yang semakin meningkat didunia terutama dibidang otomotif yang digunakan sebagai perangkat penyimpan listrik sejalan dengan semakin meningkatnya produksi otomotif itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa limbah accu pun semakin meningkat, pengolahan limbah accu yang banyak di Indonesia saat ini yaitu dengan menggunakan proses pyrolisis yang mana memiliki dampak bahaya yang tinggi akan pencemaran lingkungan oleh limbah timba dari accu. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengolahan limbah accu dengan metode hydrolisis yang lebih ramah lingkungan. Dengan memperbaiki kemampuan penyimpanan listrik pada accu agar dapat digunakan kembali. Pelarutan lapisan timbal sulphat (PbSO4) pada elektroda accu merupakan metode yang digunakan pada penelitian ini. Pelarutan dilakukan dengan menggunakan larutan NaCl jenuh. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa larutan NaCl jenuh ini mampu melarutkan lapisan timbal sulphat pada elektroda accu, dari data yang didapat pada penelitian ini kemampuan penyimpanan listrik accu dapat diperbaiki menjadi 2.253Ah dari posisi awal 0.188Ah.

Lead-acid battery are chemical devices for electrical storage[1]. Lead-acid battery application is increasing especially in automotive industry that is used for power storage device, accordance with the increasing automotive production. This indicates that the waste of batteries is increasing, a lot of waste batteries in Indonesia at this time is recycle used pyrolisis process which have a high impact of environmental pollution hazards by lead from waste batteries. Therefore, this study aims to process waste batteries using hydrolisis method which more environmentally friendly. By improving the ability of electricity storage in batteries that can be reused. Dissolution of lead sulphat (PbSO4) layer on the electrode batteries is the method used in this study. Dissolution performed using saturated NaCl solution. From the results of this study indicate that saturated NaCl solution is capable of dissolving lead sulphat (PbSO4) layer on the electrode lead sulphat batteries, from the information obtained in this study was the ability of electric storage batteries can be repaired from 0.188Ah to 2.253Ah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44169
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Saifullah Reksoprodjo
"Tegangan dari baterai yang digunakan pada sebuah perangkat perlu dipantau untuk menjaga isi daya yang dimiliki oleh baterai. Memonitor tiap-tiap sel yang digunakan pada sistem baterai merupakan fungsional utama dari sebuah Battery Management System. Pembacaan State of Charge pada baterai dapat dilakukan menggunakan berbagai macam metode. Menggunakan sistem yang sederhana dalam operasional dari perangkat merupakan tujuan utama untuk dapat mencakup segala golongan dalam penggunaan kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Penggunaan sebuah perangkat mikrokontroler yang hanya membutuhkan tegangan rendah untuk membaca baterai yang memiliki tegangan relatif jauh diatas tegangan yang dapat diterima oleh mikrokontroler memerlukan sebuah sistem konversi sehingga dapat dibaca secara akurat namun tidak merusak mikrokontroler tersebut.

The voltage from the battery used in an application needs to be monitored to maintain the battery's charge. Monitoring every cell used in the battery system is the main function of a Battery Management System. State of Charge readings on the battery can be done using a variety of methods. Using a simple system in the operation of the device is the main goal to be able to cover all groups in the use of environmentally friendly electric vehicles. The use of a microcontroller device that only requires a low voltage to read a battery that has a voltage relatively far above the voltage that can be accepted by the microcontroller requires a conversion system so that it can be read accurately but does not damage the microcontroller."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Derry Rifqi Septian Nugraha
"Baterai lead-acid merupakan salah satu penyimpanan energi listrik untuk energi terbarukan. Harga baterai yang relatif murah, efisiensi listrik yang baik sekitar 70%, dapat bekerja dengan baik pada suhu rendah dan tinggi, serta komponen sel yang mudah didaur ulang menyebabkan baterai ini sangat menjanjikan keadaan muatan merupakan salah satu parameter penting dalam baterai. Selain itu, estimasi keadaan muatan juga diperlukan untuk membantu memprediksi siklus pengisian pada baterai sehingga dapat memperlama umur dari baterai lead-acid. Terdapat banyak metode dalam pengestimasian keadaan muatan. Pada studi ini, keadaan muatan pada baterai lead-acid diestimasikan menggunakan metode perhitungan Coulomb dan FFNN. Kedua hasil estimasi tersebut dibandingkan untuk melihat tingkat efisiensi dari masing-masing metode. Hasil studi ini menunjukkan bahwa metode FFNN lebih baik daripada metode perhitungan coulomb dengan selisih nilai kesalahan sebesar 5,56% pada masukkan data percobaan dan 0.46% pada masukkan data simulasi.

The lead-acid battery is one of the type of renewable energy storage. It cheaps price, good electricity-effisiense around 70%, work well at low and high temperatures, and the cell components are easily recycled cause this battery is very promising for the future. The state of charge is one of the essential parameters in the battery. Besides, an estimated state of charge is also needed to predict the battery charging cycle so that it can improve the lifetime of the lead-acid battery. There are many methods in estimating the state of charge. In this study, the state of charge on lead-acid batteries is estimated using the Coulomb counting and feed-forward neural network method. The two estimation results are compared to see the level of efficiency of each method. The resulst of this study show that the feed-forward neural network method is better than the Coulomb Counting method with a ratio of 5,56% on the first input and 0,46% on the second input.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heinz Kristian Pramono
"Perkembangan teknologi renewable energy dan mobile energy storage menyebabkan peningkatan kebutuhan akan suatu media penyimpan daya dengan kualitas dan kapasitas tinggi. Selain kualitas dari media penyimpan daya, dibutuhkan juga suatu sistem manajemen daya untuk memonitor penggunaan daya baterai. Untuk memonitor penggunaan daya baterai tersebut, diperlukan suatu metoda pembacaan level kapasitas baterai yang akurat dan keandalan tinggi. Hambatan dalam baterai merupakan sebuah sifat resistif dalam baterai yang dapat digunakan untuk menentukan level kapasitas baterai. Dalam penelitian ini akan dibahas tentang korelasi pengukuran hambatan dalam baterai dengan level kapasitas daya tersisa pada baterai, kemudian korelasi antara pengukuran hambatan dalam baterai dengan level kapasitas daya dinyatakan dalam bentuk grafik state of charge vs hambatan dalam baterai, dimana besar nilai hambatan dalam baterai per sel adalah 10 milliOhm ketika SoC 100 dan 330 miliohm ketika SoC 61,5 , grafik korelasi dapat dilihat pada bab 4. Mengacu pada grafik hasil penelitian, ditemukan setiap peningkatan nilai hambatan dalam baterai akan berkorelasi terhadap penurunan level kapasitas daya baterai yang tersisa.

By the advancement of renewable energies and mobile energy storages, the needs of high quality and high capacity batteries are increasing. Simultaneously, the improvement of battery management systems is inevitable, hence to improve the quality of battery management system, the accuracy of power capacity measurement is required. Battery internal resistance measurement is a new method to measure battery rsquo s power capacity. This thesis will discuss about the correlation of battery internal resistance and the power capacity, also the accuracy of the measurement. The correlation between battery internal resistance and the battery capacity shown in state of charge vs internal resistance line graphic, where the battery rsquo s cell internal resistance measured are 10 milliOhms for SoC 100 and 330 milliOhms for SoC 61,5 , the correlation are shown on the graphic at chapter 4. Based on the experiments, for every increment of battery rsquo s internal resistance correlates with the reduction of Battery rsquo s State of Charge values.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68255
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vieri Sukma Anggoro
"Sulfasi merupakan fenomena yang dimana sebagian elektroda PbSO4 (asam sulfat) terbentuk menjadi struktur kristal yang padat. Apabila baterai tersebut sering maupun tidak digunakan lama – kelamaan jumlah padatan kristal tersebut semakin banyak dan dapat mengganggu performa bahkan merusak baterai asam - timbal. Oleh karena itu agar fenomena sulfasi dalam baterai bisa berkurang, dalam penelitian ini menggunakan bahan karbon grafit yang didoping di bahan massa - aktif negatif baterai. Variasi doping karbon grafit yang digunakan sebesar 0.5%, 1%, dan 1.5%. Karbon grafit dipilih karena selain harganya murah juga bisa mengurangi pembentukan kristal PbSO4 (asam sulfat). Metodologi yang digunakan untuk mengamati struktur kristalnya dengan menggunakan difraksi sinar – x. Untuk mendapatkan laju korosi yang disebabkan adanya arus korosi menggunakan metode LSV. Untuk mengamati morfologi permukaannya menggunakan alat mikroskop optik. Hasil penelitian ini menunjukkan bila dibandingkan dengan timbal yang tanpa didoping karbon grafit, fenomena sulfasi pada timbal yang didoping dengan karbon grafit bisa berkurang.

Sulfation is a phenomenon that occurs when there a part of PbSO4 become solid crystals. If the battery is used continuously or not, sooner or later the number of PbSO4 crystals increase and can disturb or even damage the battery. Therefore, in order sulfation can be reduced, in this study lead material in negative active – mass material of battery is doped with graphite carbon. The doping variations of graphite carbon were 0.5%, 1%, and 1.5%. The graphite carbon was chosen because the price is cheap and can also reduce number of PbSO4 (lead Sulphate) crystals. The methodology used to observe the crystal structure using X-ray diffraction. To get the corrosion rate caused by corrosion current using LSV method. To observe the surface morphology using an optical microscope. The results of this study indicate that when compared lead without doped graphite carbon to lead doped with graphite carbon, sulfation in lead doped with graphite carbon can be reduced."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang Gunawijaya
Jakarta: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional , 2006
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nababan, Marvel Hasiholan
"Padi mampu menggunakan protein ferritin untuk melindungi diri dari toksisitas besi. Protein ferritin merupakan suatu protein berbentuk sferis yang dapat mereduksi besi sehingga menghilangkan potensi toksisitas besi. Padi yang tahan toksisitas besi telah ditemukan di antaranya padi INPARA2, Mahsuri, Pokkali, dan Siam Saba. Penelitian mengenai analisis sekuen gen ferritin diperlukan untuk membentuk strategi pemuliaan varietas padi yang tahan toksisitas besi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sekuen gen OsFer1 dan OsFer2 pada padi varietas Ciherang, Cibogo, dan INPARA 8. Sekuen gen ferritin berupa kromatogram yang didapat adalah sekuen gen OsFer1 dan sekuen gen OsFer2 Sekuen OsFer1 ditemukan pada ketiga varietas dan ditemukan sekuen OsFer2 pada padi varietas Ciherang dan Cibogo. Sekuen yang ditemukan berupa sekuen parsial yang terdapat pada ekson1, intron 1 dan ekson 2 dengan sekuen OsFer1 yang sepanjang 530 dan 568 pasang basa. Sekuen OsFer2 ditemukan sepanjang 212 pasang basa. Sekuen OsFer1 dan Sekuen OsFer2 ditemukan memiliki kemiripan sekuen yang tinggi jika dibandingkan dengan sekuen referensi. Sekuen OsFer1 dan OsFer2 ditemukan menunjukkan banyak mismatch yang berbentuk mutasi subtitusi. Sekuen OsFer2 menunjukkan adanya 14 mutasi deep intronic dan 2 mutasi proximal intronic. Sekuen OsFer1 menunjukkan adanya 1 mutasi exonic.

Rice is capable of utilizing ferritin in response to iron toxicity. Ferritin is a spherical protein that can reduce iron thus neutralizing its toxicity. Several rice varieties have been found to show considerable tolerance to iron toxicity such as INPARA2, Mahsuri, Pokkali, and Siam Saba. Sequence analysis studies focusing on ferritin genes is important for future rice breeding programs. This study is aimed to analyze OsFer1 and OsFer2 gene sequence in Ciherang, Cibogo, and INPARA 8. The sequences obtained in this study are chromatograms showing partial sequences from OsFer1 and OsFer2. The length of OsFer1 sequences are 530 and 568 base pairs and OsFer2 with 212 base pairs. OsFer1 sequences are recovered from the three rice varieties and OsFer2 are found from Ciherang and Cibogo. OsFer1 and OsFer2 showed high similarity when compared to reference sequence. OsFer1 and OsFer2 showed high alignment with exon 1, intron 1 and exon 2. Mismatches were found in both sequences that are base subtitutions. Intronic mutations are found in OsFer2 sequence and exonic mutations are found in OsFer1. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>