Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 228350 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riri Carissa
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah perceived web reputation, perceived web quality dan, e-wom mempengaruhi trust, attitude dan repurchase intention konsumen pada online marketpace di Indonesia. Data yang didapatkan berasal dari 250 responden. Model penelitian dengan tujuh hipotesis ini diuji dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel perceived web reputation, perceived web quality memiliki pengaruh positif terhadap trust in the website. Pada variabel e-wom credibility tidak memiliki pengaruh positif terhadap trust in the vendor, sedangkan e-wom quality memiliki pengaruh yang positif terhadap trust in the vendor. Variabl trust in the website dan trust in the vendor memiliki pengaruh yang positif terhadap attitude. Attitude memiliki pengaruh yang positif terhadap repurchase intention konsumen.

This research aim to test the influence of perceived web reputation, perceived web quality and e-wom toward trust, attitude and repurchase intention of online marketplace's consumers in Indonesia. The data was collected from 250 respondent and research model was analyzed by Structural Equation Modeling (SEM). The result found that perceived web reputation, perceived web quality positively influence trust in the website. However, e-wom credibility has a negative impact towards trust in the vendor. Furthermore, trust in the vendoris positively influenced by e-wom quality. Trust in the website and trust in the vendor have a positive effect toward attitude. At last, Attitude positively influence repurchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52503
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutarti
Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lifandra Zahra
"Minat pembelian ulang mampu dibangun oleh kepercayaan dan nilai yang dipersepsikan oleh konsumen. Terdapat juga didalamnya yaitu, hal-hal yang dapat membentuk kepercayaan seperti kualitas informasi dan persepsi keamanan dengan menggunakan konstruk seperti, segel jaminan pihak ketiga, kecenderungan terhadap pihak ketiga, kefamilieran dengan situs web, dan reputasi vendor. Melalui penelitian ini, situs Traveloka digunakan sebagai objek penelitian. Pengambilan sampel penelitian sebanyak 200 sampel yang terdiri dari usia 17-50 tahun dan pernah melakukan pembelian melalui situs Traveloka dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.
Hasil penelitian menemukan bahwa minat pembelian ulang konsumen untuk membeli tiket pesawat atau memesan kamar hotel hanya dipengaruhi oleh perceived value. Kepercayaan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap minat pembelian ulang konsumen untuk berbelanja online. Namun, dapat diduga bahwa kepercayaan konsumen harus menerima perceived value dari situs Traveloka terlebih dahulu untuk meningkatkan minat pembelian ulang konsumen.

The intention to repurchase seemed capable to built by trust and the perceived by consumers. There are also the antecedents of trust such third party assurance seals, tendency towards a third party, familiarity with website, and vendor reputation. Through this research, Traveloka used as an object research.The sample as many as 200 sample research consisting of age 17-50 years and have bought through a Traveloka within 6 months.
The results of the study finds that the interest of repeated consumers to buy airfare or order hotel room influenced by perceived value. Trust has no significant links to the interests of consumers to shop online. However, it can be predicted that consumer?s trust could be affecting repurchase intention if there is a perceived value presented by Traveloka.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Sweet and Maxwell, 2010
332 WOR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyaningsih
"Dalam Praktek dunia perekonomian dan perdagangan, yang menyangkut perjanjian utang piutang, permodalan, maupun perbankan, dikenal suatu lembaga jaminan yang di dasarkan kepada kepercayaan yaitu Fiduciaire Eigendoms Overdracht (FEO) yang dikenal dengan nama "fiducia". Lembaga jaminan Fiducia ini hidup dalam masyarakat karena masyarakat menginginkan adanya semacam jaminan dimana benda/barang bergerak yang di jaminkan tetap dipegang oleh pemiliknya yang menjaminkan benda itu (debitur) untuk dipergunakan dalam menjalankan usahanya di bidang perekonomian dan perdagangan. Namun, konstruksi hukum seperti ini mengakibatkan masyarakat umum tidak mengetahui secara pasti status/posisi benda yang dijaminkan tersebut, karena seolah - olah barang tersebut adalah milik debitur sesuai dengan asas yang terkandung dalam pasal 1977 KUH Perdata yang mengatakan bahwa penguasaan (bezit) adalah alas hak yang sempurna. Perlindungan hukum yang memadai sangat diperlukan bagi pemberi modal (kreditur) dalam penjaminan fiducia, di mana oleh Undang- Undang Tentang Jaminan Fiducia Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 diakomodir sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepastian dan kepercayaan kreditur terhadap lembaga jaminan fiducia. Adapun perlindungan hukum itu berupa adanya institusi pendaftaran untuk mendaftararan benda yang dibebani sebagai jaminan fiducia, pemberian titel eksekutorial dalam proses eksekusi, dan ketentuan pidana bagi pelanggaran atau cidera janji. Lahirnya Undang-Undang ini sendiri juga merupakan perkembangan hukum yang menggembirakan bagi eksistensi hukum lembaga jaminan fiducia karena selama ini lembaga fiducia diakui berdasarkan yurisprudensi dan hanya diatur secara sporadis sebagaimana diatur dalam Undang-Undang no 16 Tahun 1985 dan Undang-Undang No. 4 Tahun 1992. Diharapkan dengan lahirnya Undang-Undang Tentang Jaminan Fiducia ini dapat memberikan kejelasan dan kepastian hukum bagi para pihak dan pihak yang berkepentingan dalam lembaga penjaminan fiducia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000
S20615
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Samuel Parlagutan
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Larasati Chandra Githa Purnamaningrum
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cues (sinyal/petunjuk) dalam posting Instagram berupa attractiveness, popularity serta argument quality dapat mempengaruhi kepercayaan yang akan mempengaruhi sikap terhadap berbelanja menggunakan Instagram, dan kemudian mengarah pada niat membeli produk kecantikan lokal Indonesia melalui Instagram. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan sampel yang digunakan adalah pengguna aktif Instagram yang merupakan pengikut dari salah satu merek kecantikan lokal Indonesia di Instagram, berusia 17 tahun ke atas, serta belum pernah melakukan pembelian dari merek kecantikan lokal tersebut. Kuesioner penelitian disebarkan secara online dan terdapat total 226 responden. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square-Structured Equation Modelling (PLS-SEM) dalam mengolah data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa post popularity serta argument quality dapat membangun trust pada posting Instagram merek kecantikan lokal yang kemudian mengarah pada attitude terhadap berbelanja menggunakan Instagram dan purchase intention melalui Instagram. Sedangkan, post attractiveness tidak memengaruhi kepercayaan pada posting Instagam merek kecantikan lokal. Sehingga pada penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen lebih mengandalkan cues dari popularity serta dan argument quality dari posting untuk mengurangi ketidakpastian dalam berbelanja produk kecantikan lokal melalui Instagram.

The purpose of this research is to determine the cues (signals/clues) in Instagram posts which are attractiveness, popularity and argument quality that can affect trust which will affect attitudes towards shopping using Instagram, and thus affect purchase intentions of Indonesian local beauty products through Instagram. The sample used in this study are active Instagram users aged 17 years and over who follow one of Indonesia's local beauty brands in Instagram, and have not made purchases from the local beauty brand that they are followed. There were 226 respondents in this study and used purposive sampling. The research questionnaire was distributed online and used Partial Least Square-Structured Equation Modeling (PLS-SEM) to analyzed the data. The results of this study indicate that post popularity and argument quality can build trust in local beauty brand Instagram posts which then lead to attitude towards shopping using Instagram and purchase intention through Instagram. Meanwhile, post attractiveness does not affect trust in local beauty brand Instagram posts. Thus in this study it shows that consumers are more rely on cues from popularity and argument quality of Instagram posts to reduce uncertainty in shopping for local beauty products through Instagram."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Adrianti Padmasari
"Studi ini membahas mengenai bagaimana karakteristik e-WOM dapat mempengaruhi repurchase intention pada pengguna Sociolla.com. Penelitian ini menggunakan metode conclusive descriptive cross-sectional dan kuesioner disebar kepada 187 pengguna website Sociolla yang pernah membaca review pelanggan yang tertera di Sociolla.com. Dengan analisis menggunakan structural equation modelling (SEM), penelitian ini menemukan bahwa karakteristik e-WOM (quantity, credibility, dan quality) dapat mempengaruhi niat konsumen untuk membeli kembali di website Sociolla tersebut dengan variabel mediasi trust dan perceived usefulness. Karakteristik e-WOM (quantity, credibility, dan quality) ditemukan tidak berpengaruh secara langsung terhadap repurchase intention. Nilai e-WOM quantity dan quality secara positif dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap website. Nilai e-WOM quantity dan quality juga ditemukan dapat secara positif mempengaruhi perceived usefulness sementara nilai e-WOM credibility tidak memiliki pengaruh terhadap trust dan perceived usefulness.

This study discusses how the characteristics of e-WOM can affect the repurchase intention of Sociolla.com users. This study used a cross-sectional descriptive method and a questionnaire was distributed to 187 Sociolla website users who had read customer reviews listed on Sociolla.com. With analysis using structural equation modeling (SEM), this study found the fact that e-WOM characteristics (quantity, credibility, and quality) can influence consumers to repurchase on the website. The characteristics of e-WOM (quantity, credibility, and quality) were found to be incompatible with the intention to repurchase. The characteristics of e-WOM can influence the intention to repurchase by mediating perceived trust and perceived usefulness. The value of e-WOM quantity and quality is positively related to customer trust in the website. The e-WOM value of quantity and quality is also found to be able to positively influence perceived usefulness while the value of e-WOM credibility has no influence on perceived trust and usefulness."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nastiti Nadya Nitisaras
"

Sebagai salah satu sektor usaha yang tidak memiliki aset yang dapat dijaminkan, maka dibutuhkan suatu alternatif metode pembiayaan bagi sektor usaha hulu minyak dan gas bumi. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah regulasi dan mekanisme mengenai trustee borrowing scheme sebagai alternatif pembiayaan bagi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi dan perbedaaannya dengan metode pembiayaan berbentuk project finance pada umumnya. Metode penelitian yang dilakukan adalah yuridis normatif, dan data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penerapan dan mekanisme trustee borrowing scheme di Indonesia mengacu pada trust dalam sistem hukum common law. Hal ini didasarkan pada adanya klausula pilihan hukum dalam perjanjian trustee borrowing scheme, namun skema ini harus tetap mematuhi hukum Indonesia yaitu dalam hal pengaturan devisa utang luar negeri. Mekanisme trustee borrowing scheme ini pada prinsipnya merupakan bentuk derivatif dari project finance¸ namun terdapat perbedaan di antara keduanya yaitu dalam hal bentuk hukum pihak yang melakukan pinjaman, sistem jaminan/agunan, recourse dalam pembiayaan, dan prioritas negara terhadap pendapatan. Ketiadaan kerangka hukum trust yang kuat membuat perjanjian trustee borrowing scheme harus memilih hukum negara-negara common law yang telah memiliki kerangka hukum trust yang kuat. Sehingga regulator perlu membuat suatu kerangka hukum trust yang memadai, termasuk mengenai kedudukan utang luar negeri dalam trustee borrowing scheme demi keamanan dari pihak pemberi pinjaman.

Kata kunci: Trust, Jaminan, Project Finance.


As one of the business sectors that does not have assets that can be pledged as collateral, an alternative method of financing is needed for the upstream oil and gas business sector. The problems discussed in this thesis are regulations and mechanisms regarding trustee borrowing schemes as an alternative financing for upstream oil and gas business activities and the difference with financing methods in the form of project finance. The research method used is normative juridical, and the data obtained were analyzed using qualitative descriptive methods. The application and mechanism of trustee borrowing schemes in Indonesia refers to the regulation of trust in the common law. This is based on the existence of a choice of law clause in the trustee borrowing scheme agreement, but this scheme must still comply with Indonesian law, namely in terms of foreign exchange regulation. The trustee borrowing scheme mechanism is a derivatives form of finance¸ but there are differences between the two in terms of the legal form of the party making the loan, the collateral system, recourse in financing, and the country's priorities for income. In the absence of a strong trust legal framework, a trustee borrowing scheme must choose the law of common law countries that have a strong legal framework of trust. Hence, the regulator needs to create an adequate legal framework for trust, including regarding the position of foreign debt in a trustee borrowing scheme for the security of the lender.

"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Marchia Gloria
"Kegiatan belanja online lebih berisiko dibandingkan belanja tradisional. Akibatnya, konsumen mempersepsi risiko lebih tinggi pada saat belanja online. Kepercayaan adalah penentu tindakan dalam situasi di mana konsumen mempersepsi risiko dalam belanja online. Perceived risk merupakan ketidakyakinan konsumen tentang kerugian atau keuntungan dalam transaksi tertentu (Naiyi, 2004). Perceived risk terbagi menjadi tujuh faktor, yaitu financial risk, delivery risk, fraud risk, process and time loss risk, product risk, privacy risk, dan information risk. Sedangkan trust didefinisikan sebagai kesediaan menjadi rentan terhadap orang atau tindakan orang lain (Gefen, 2002). Trust terdiri dari tiga dimensi, yaitu integrity, benevolence, dan ability. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perceived Risk in Online Shopping atau PR-OS (Naiyi, 2004) yang diadaptasi dan Specific Online Consumer Trust atau SOCT (Gefen, 2002) yang diadaptasi. Responden 453 mahasiswa diperoleh secara accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara perceived risk dan trust pada konsumen belanja online (r = -0.408, p = 0.000). Hasil tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi persepsi risiko konsumen maka semakin rendah kepercayaan konsumen terhadap kegiatan belanja online. Dengan demikian, toko online dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dengan cara memberikan layanan yang terbaik dengan menampilkan testimonial dari konsumen yang berhasil melakukan kegiatan belanja online sebelumnya.

Online shopping is riskier than traditional shopping. As a result, consumers perceive higher risk in online shopping. Trust is a determinant of action in situations where there is a perceived risk of negative outcomes. Perceived risk represents consumers uncertainty about loss or gain in a particular transaction (Naiyi, 2004). While Trust is a willingness to be vulnerable to the actions of another person or people (Gefen, 2002). Perceived risk consists of seven factors, such as financial risk, delivery risk, fraud risk, process and time loss risk, product risk, privacy risk, dan information risk. Trust consists of three dimensions, namely integrity, benevolence and ability. Instruments that used in this study are Perceived Risk in Online Shopping atau PR-OS (Naiyi, 2004) that has been modified and Specific Online Consumer Trust atau SOCT (Gefen, 2002) that has been modified as well. The 453 college students as respondents were chosen by an accidental sampling technique. The result of this study shows that there is a significant negative relationship between perceived risk and trust among online shopping consumer (r = -0.408, p = 0.000). This result can be intepreted as the higher consumers perceived risk, the lower consumers’ trust in online shopping. Thus, one of the efforts that online shops can do to increase consumers trust is by providing the best service and displaying testimonials from consumers who managed to do a success online shopping.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>