Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 201404 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dimas Ariyoso
"ABSTRAK Tesis ini membahas prakondisi proses inovasi di Kementerian Sekretariat Negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivisme. Teknik analisis data menggunakan teori Innovation Process (A-to-F Model) yang dikemukakan oleh De Bes dan Kotler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prakondisi proses inovasi di Kementerian Sekretariat Negara belum berjalan dengan baik, terutama pada tahapan prakondisi developers, prakondisi executors, dan prakondisi facilitators. Belum adanya aturan main yang jelas terkait strategi pengembangan inovasi dikhawatirkan akan terjadi tumpah tindih terhadap tugas dan fungsi unit kerja yang melakukan pengembangan inovasi, pengembangan inovasi juga masih bersifat sendiri-sendiri atau belum tersentralisasi. Selain itu, tidak ada unit kerja yang bertanggung jawab menangani proses inovasi, serta belum adanya evaluasi terhadap inovasi yang sudah dihasilkan dikhawatirkan akan mengakibatkan terjadinya duplikasi inovasi dan efektivitas penggunaannya.

ABSTRACT
The thesis discusses the prerequisites to build the innovation process at the Ministry of State Secretariat. The study employs post-positivism approach. Analysis technique data uses the theory innovation processes (A-to-F Model) by De Bes and Kottler. The research result shows that the prerequisites to build innovation process at the Ministry of State Secretariat have not worked properly, especially the developer prerequisites, executor prerequisites, and facilitator prerequisites. The absence of clear guidelines to innovation development strategy raises concerns about the overlapping in duty and functions of the units of work which develop innovation, the development of innovation also are carried out separately, not centralised yet. In addition, there is no a unit of work which is assigned to manage the process of innovation, as well as the lack of evaluation of the produced innovation, might impact on the occurrence of the duplication of innovation and the effectiveness of its use.

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2018
T51741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamzah Abdul Aziz
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis prakondisi proses inovasi melalui A-to-F Model di PT Pratama Indomitra Konsultan dimana perusahaan ini sedang melakukan inovasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah A-to-F Model oleh De Bes and Kotler (2015) dengan lima prakondisi yaitu Activators, Browsers, Creators, Developers, Executors, dan Facilitators. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan postpositivisme dengan teknik pengumpulan data melalui in-depth interview dan studi literatur. Hasil dan temuan penting pada penelitian ini adalah PT PIK telah melaksanakan inovasi secara terpisah dan memiliki fokus dan tujuan yang berbeda oleh masing – masing divisi serta telah memenuhi kerangka A-to-F Model secara sebagian. Adapun divisi yang melaksanakan inovasi yakni TP Doc, Tax Research Institute, Knowledge and Development Center, Tax Consulting dan Compliance, dan Asistensi Perpajakan. Temuan yakni (1) Activators, 5 dari 5 indikator terpenuhi dengan rincian terdapat batasan ruang lingkup inovasi, penentuan fokus inovasi, teknologi, struktur, keterampilan, pengetahuan dan kapabilitas, mampu mempengaruhi lingkungan, serta menetapkan strategi, sasaran, dan tujuan inovasi dalam pelaksanaan inovasi. (2) Browsers, 3 dari 3 indikator terpenuhi dibuktikan dari terdapatnya dukungan informasi, pemanfaatan teknologi dan proses eksplorasi dalam pengembangan inovasi. Selanjutnya (3) Creators, 3 dari 3 indikator terpenuhi berdasarkan pada temuan yakni terdapat dukungan dari pimpinan, pembentukan tim untuk menciptakan ide-ide baru, pengembangan ide dan analisa konsep, peluang dan solusi dalam pelaksanaan inovasi pada masing – masing divisi yang melaksanakan inovasi. (4) Developers, 3 dari 4 indikator sudah terpenuhi dalam pelaksanaan inovasi oleh masing – masing divisi. Hal ini didasarkan pada temuan penelitian yaitu terdapat keterlibatan para pihak dalam pengembangan inovasi, pengembangan produk inovasi, pengembangan ide menjadi solusi inovasi. Namun terdapat indikator yang tidak terpenuhi yakni strategi pemberdayaan inovasi. Dimensi (5) Executors, 4 dari 5 indikator yang ada sudah terpenuhi ditandai dengan adanya eksekusi penerapan inovasi, struktur organisasi, proses menjelaskan inovasi dalam organisasi, dan fasilitas dialog. Namun indikator standar dan prosedur tidak terpenuhi karena tidak ditemukan SOP dalam proses inovasi. (6) Facilitators, 4 dari 4 indikator sudah terpenuhi yang ditandai dengan adanya dana pendukung inovasi, pengaturan proses inovasi, catatan perbaikan dan proses pertimbangan dalam pelaksanaan inovas, dan pengambilan keputusan berjalannya inovasi.

This study aims to analyze the prerequisites of the innovation process through the A-to-F Model at PT Pratama Indomitra Konsultan where this company is innovating. The theory used in this study is the A-to-F Model by De Bes and Kotler (2015) with five prerequisites namely Activators, Browsers, Creators, Developers, Executors, and Facilitators. This research approach uses a post-positivism approach with data collection techniques through in-depth interviews and literature studies. Important results and findings in this study are that PT PIK has carried out innovations separately and has a different focus and objectives by each division and has partially fulfilled the A-to-F Model framework. The divisions that carry out innovations are TP Doc, Tax Research Institute, Knowledge and Development Center, Tax Consulting and Compliance, and Tax Assistance. The findings are (1) Activators, 5 out of 5 indicators are fulfilled with details of the limitations of the scope of innovation, determining the focus of innovation, technology, structure, skills, knowledge and capabilities, being able to influence the environment, and setting strategies, goals and innovation objectives in implementing innovation. (2) Browsers, 3 of the 3 indicators are met as evidenced by the availability of information support, technology utilization and the exploration process in the development of innovation. Furthermore (3) Creators, 3 of the 3 indicators are fulfilled based on the findings, namely there is support from the leadership, forming a team to create new ideas, developing ideas and analyzing concepts, opportunities and solutions in implementing innovation in each division that implements innovation. (4) Developers, 3 out of 4 indicators have been fulfilled in the implementation of innovation by each division. This is based on research findings, namely that there is involvement of parties in the development of innovation, development of innovative products, development of ideas into innovative solutions. However, there are indicators that are not fulfilled, namely the innovation empowerment strategy. Dimension (5) Executors, 4 of the 5 existing indicators have been met marked by the implementation of innovation implementation, organizational structure, the process of explaining innovation within the organization, and dialogue facilities. However, standard indicators and procedures were not met because no SOP was found in the innovation process. (6) Facilitators, 4 out of 4 indicators have been fulfilled which is marked by the existence of innovation support funds, innovation process arrangements, records of improvement and consideration processes in implementing innovations, and making decisions on whether innovation will be run or not."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kodama, Fumio
Boston: Harvard Business School Press, 1991
338.064 KOD e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rahadian Prayudha
"ABSTRAK
Inovasi yang dilakukan di dalam organisasi sektor publik telah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik dan menuju pemerintahan kelas dunia. Namun dalam pelaksanaannya, prakondisi proses inovasi yang berada di dalam organisasi sektor publik, khususnya di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam mencanangkan suatu inovasi berbasis IT masih kurang, sehingga harus diteliti dari enam variabel berdasarkan teori A-to-F Model Kotler, 2015 . Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Pos Positivis dengan metode pengumpulan data kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan dan studi pustaka. Hasil penelitian menggambarkan bahwa prakondisi proses inovasi SIGA-BN di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menggunakan teori A-to-F Model berdasarkan variabel prakondisi activators, prakondisi browsers, prakondisi creators, prakondisi developers, prakondisi executors, dan prakondisi facilitators. Diharapkan, dari penelitian ini organisasi sektor publik yang ingin membangun suatu inovasi, dapat terlebih dahulu membuat prakondisi dalam membangun proses inovasi tersebut, sehingga inovasi yang dicanangkan bisa terus berlanjut

ABSTRACT
Innovation conducted within public sector organizations has become an obligation that must be implemented in the process of organizing public services and towards world class government. In practice, however, the preconditioning of innovation processes within public sector organizations, particularly in the Ministry of Women 39 s Empowerment and Child Protection in launching an IT based innovation is lacking, so it should be examined from six variables based on the A to F Model Kotler, 2015 . In this study, researchers used Pos Positivis approach with qualitative data collection methods by conducting in depth interviews on informants and literature study. The results of this study illustrate that the pre conditions of the SIGA BN innovation process at the Ministry of Women 39 s Empowerment and Child Protection use A to F Model theory based on precondition activator variables, pre conditions browsers, precondition creators, precondition developers, precondition executors, and precondition facilitators. Hopefully, from this research public sector organizations that want to build an innovation, can first make the preconditions in building the innovation process, so that innovation can be launched continuously "
2018
T51327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Susila
"ABSTRAK
Saat ini pemerintah tengah menjalankan reformasi birokrasi sebagai upaya untuk mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan yang baik. Reformasi birokrasi perlu didukung oleh beberapa hal, diantaranya adalah penerapan knowledge management. Pelaksanaan reformasi birokrasi memiliki risiko kegagalan yang akan menyebabkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, dan ancaman kegagalan pencapaian pemerintahan yang baik. Kementerian Perindustrian saat ini memiliki beberapa aplikasi dalam menunjang knowledge sharing seperti forum dan milis. Namun kenyataannya sedikit sekali pegawai yang menggunakannya. Berdasarkan hal ini, peneliti termotivasi untuk melakukan analisis untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penggunaan forum dan milis dalam mendukung knowledge sharing di lingkungan Sekretariat Jenderal Kementerian Perindustrian.
Penelitian ini menggunakan kombinasi beberapa model yang ada, seperti model Delone dan Mclean, TAM serta UTAUT yang dimodifikasi dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Sumber data didapatkan melalui observasi dan kuesioner. Analisis data tersebut dilakukan dengan menggunakan metode structural equation model (SEM) berbasis varian dengan perangkat lunak SmartPLS. Dari penelitian ini diketahui faktor yang mempengaruhi penggunaan aplikasi tersebut adalah social influence dan incentive.

ABSTRACT
The government is currently doing a bureaucracy reform as an attempt to realize a good governance. In practice, the bureaucratic reform should be supported by several things, such as the implementation of knowledge management. Implementation of the reform of the bureaucracy has a risk of failure which would lead to reduced public confidence to the government, and the threat of failure to achieve good governance. The Ministry of Industry currently has several applications in supporting knowledge sharing such as forums and mailing lists, the application is integrated within its intranet web. But the reality is very few employees use them. Based on this, researchers are motivated to perform an analysis to determine the factors that affect the utilization of forum and mailing list to support knowledge sharing in Secretariat General of the Ministry of Industry. This study uses a combination of several existing models, such as the model of Delone and Mclean, TAM and UTAUT modified by considering various factors. Source of data obtained through observation and questionnaire. The data were analyzed using a variance-based structural equation model (SEM) with SmartPLS software. From this research, it is known that the factors influencing the use of the application are social influence and incentive."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Angelika Dwicahya
"ABSTRAK
Skripsi tersebut mendeskripsikan strategi pemanfaatan media sosial dan situs web sebagai media daring yang dilakukan oleh humas instansi pemerintah. Instansi yang menjadi unit observasi pada penelitian ini yakni Kementerian Sekretariat Negara Kemensetneg . Saat ini, instansi pemerintah sedang memulai menggunakan media daring secara aktif. Media daring yang tersebut dikelola oleh Bidang Diseminasi Informasi. Skripsi tersebut bertujuan untuk memahami mengenai pemanfaatan akun media sosial dan situs web Kemensetneg berdasarkan perspektif fungsional dalam pengambilan keputusan. Kemensetneg memiliki peran dan posisi yang sangat strategis sebab pelayanan-pelayanan yang diberikan menyangkut kepentingan nasional. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data adalah wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, bila dilihat secara keseluruhan, Humas Kemensetneg telah menjalankan fungsi dan strategi pemanfaatan baik media sosial maupun situs web. Penelitian ini merekomendasikan agar strategi dilakukan dengan spesifik yakni menentukan tujuan berdasarkan SMART dan menyusun perencanaan dengan fishbone diagram. Selain itu, rekomendasi dari penelitian ini adalah penyesuaian konten dan teknis pemanfaatan media sosial dengan target audiens serta kolaborasi dengan pihak-pihak yang terlibat.

ABSTRACT
The research describes the utilization strategy of social media and website as the parts of online media conducted by government public relation. In this era, the government institutions have been starting to utilize online media actively. The online media is handled by Dissemination Information Division. The institution that becomes the observation unit in this research is the Ministry of State Secretariat. That institution has greatly strategic role and strategic position because of the services provided public and national services. The purpose of this research is understanding the utilization of social media accounts and website of that institution refering to functional perspective in decision making. Researcher use constructivism paradigm, qualitative approach which is descriptive. Method of data collections are in depth interview and documentation study. Based on the results of research, overall PR of Ministry of State Secretariat has been running function and utilization strategy both social media and website. This research recommends professional PR to determine specific goal based on SMART and specific planning by creating fishbone diagram. In addition, the recommendations of this research are professional PR should fit content and technical use of social media with the target audience and collaboration with the involved parties."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vetty Ilona
"ABSTRAK
Inovasi menjadi salah satu cara agar organisasi publik dapat bertahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan inovasi di Pusdiklat Kemnaker dan hambatannya dalam mempersiapkan inovasi tersebut. Tidak ada elemen yang pasti dalam menentukan suatu organisasi siap atau tidak siap dalam melaksanakan suatu inovasi. Pada tahun 2010 Wang, dkk menentukan lima elemen kunci penting suatu organisasi siap untuk melakukan inovasi layanan. Kelima kunci itu adalah strategi investasi, toleransi resiko, keberhasilan inovasi, Pengalaman IT dan kolaborasi antar organisasi. Penelitian ini menggunakan paradigma post positivis dengan metode campuran yang menggabungkan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, kuesioner dan studi dokumen. Hasilnya menunjukkan Pusdiklat Kemnaker melakukan tahap awal inovasi dengan metode e-learning diklat dasar ketenagakerjaan belum siap walaupun e-learning untuk diklat dasar ketenagakerjaan sudah dilaksanakan. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan lebih baik lagi. Seperti jaringan internet, peranan pimpinan dan lain sebagainya. Untuk tahap inovasi selanjutnya Pusdiklat Kemnaker belum siap. Pusdiklat belum membangun infrastruktur, program dan pendukung lainnya untuk kesuksesan inovasi tahap selanjutnya. Ada dua hambatan utama inovasi di Pusdiklat yang ditemukan yaitu hambatan sumber daya manusia dan anggaran. Pada inovasi selanjutnya peneliti menyarankan agar kesiapan inovasi di fokuskan terlebih dahulu untuk perbaikan e-learning.

ABSTRACT
Innovation is one of the alternatives that public organizations can survive. This research aims to determine the readiness of innovation in Pusdiklat Kemnaker and obstacles in preparing innovations in Education and Training Center of Manpower Ministry. There is no definite element in determining whether an organization is ready or not ready for an innovation. In 2010 Wang et all determine five important key elements that an organization ready to innovate the service. The five keys are strategic investment, risk tolerance, innovative champion, IT experience and inter organizational collaboration. This research uses post positivist paradigm with mixed method which combine qualitative and quantitative research method. Data collection techniques used were in depth interviews, questionnaires and document studies. The result shows that the Education and Training Center of Manpower Ministry performs the early stages of innovation the e learning method on basic labor training is not ready even though e learning for basic labor training has been implemented. Pusdiklat Kemnaker must prepare and improve e learning implementation. Like the Internet network, the role of leadership and so forth. For the next stage of innovation, Pusdiklat Kemnaker isn rsquo t ready. Pusdiklat Kemnaker has not built infrastructure, programs and other support for the success of the next stage of innovation. There are two main obstacles of innovation in Pusdiklat that are found that are human resources and budgeting. In the next innovation researchers suggest that the readiness of innovation in focus first for improvement e learning."
2017
T47891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafidz
"ABSTRAK
Modal sosial adalah satu komponen vital bagi perkembangan ekonomi suatu daerah Sebagai negara berkembang dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara adalah suatu hal menarik untuk membahas perkembangan ekonomi di Indonesia terutama proses pembentukan modal sosial Dengan 70 persen populasinya tinggal di wilayah pedesaan mengkaji faktor faktor yang mempengaruhi proses ini tentu membangkitkan minat berkenaan dengan hal hal yang dianggap penting oleh masyarakat Agama masih merupakan bagian yang mendasar dalam konstruksi sosial masyarakat Indonesia dan oleh karena itu sangat menarik untuk ditelaah Studi ini dimaksudkan untuk menarik benang merah antara perkembangan ekonomi dan agama sesuatu yang tidak terlalu sering dibahas di lingkungan akademisi Dengan berfokus pada hubungan antara ketaatan beragama dan fungsi organisasi keagamaan sebagai penyedia kecakapan kecakapan yang diperlukan dalam mengembangkan ekonomi artikel ini dibuat untuk mengisi ruang kosong diantara dua konsep yang dianggap berjauhan

ABSTRACT
Social capital is a vital component for the development of a region rsquo s economy As a developing country with the largest economy in Southeast Asia the economic development in Indonesia is one interesting case to examine particularly the process of social capital establishment With approximately 70 per cent of the population living in rural areas it is intriguing to look at the factors which determine the process in terms of what matters to the people Religion still constitutes a fundamental part in Indonesia rsquo s social construct and therefore is a very appealing topic to discuss This study is aimed at drawing a line between economic development and religion something that is not too frequently touched among academics Focusing on the relationship between religion obedience and the function of religious organisations as providers of necessary skills this article is made to fill the gap between what deemed to be two remote concepts "
2014
S53505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kewirausahaan sosial melalui program inovasi sosial yang dilakukan melalui crowdfunding platform Kitabisa.com. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara mendalam, dokumen-dokumen pendukung, dan data audiovisual. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa: 1 crowdfunding platform Kitabisa.com adalah salah satu bentuk inovasi sosial sebab crowdfunding platform Kitabisa.com adalah gagasan atau ide baru yang dimunculkan oleh pemuda dalam perspektif organisasi dengan tujuan menyelesaikan permasalahan sosial; 2 crowdfunding platform Kitabisa.com merupakan salah satu bentuk kewirausahaan sosial sebab platform Kitabisa.com adalah proses berwirausaha yang mengedepankan misi untuk memecahkan permasalahan sosial di atas memperkaya diri profit maximization ; 3 program inovasi sosial oleh platform Kitabisa.com meliputi membuat platform Kitabisa.com dengan tampilan yang sesederhana mungkin dan mobile friendly; meminta endorsement dari beberapa public figure untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat luas; membuat success story terhadap campaign yang berhasil terdanai; melakukan update campaign dari total donasi yang terkumpul dan total donatur; dan melakukan aktivitasnya dengan fulltime job.

This research aims to analyze social entrepreneurship through social innovation programs conducted through crowdfunding platform Kitabisa.com. The approach used in this research is qualitative approach with case study research method. The data collection method that will be done in this research are observation, in depth interviews, supporting documents, and audiovisual data. Based on the research results found that 1 crowdfunding platform Kitabisa.com is one form of social innovation because crowdfunding platform Kitabisa.com is a new idea or idea raised by youth in organizational perspective with the aim of solving social problems 2 crowdfunding platform Kitabisa.com is one form of social entrepreneurship because Kitabisa.com platform is an entrepreneurship process that prioritizes mission o solve social problems above enrich themselves profit maximization 3 innovation social programs by Kitabisa.com include creating the simplest look possible and mobile friendly request the endorsement of some public figures to gain the trust of the wider community making success stories against successful campaigns funded update campaigns from total donations collected and total donors and doing its activities with fulltime job."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Gerry Yudha
"Penelitian ini mengevaluasi gambaran umum untuk mengetahui bagaimana mengimplementasikan strategic alliances dalam membentuk entrepreneurial ecosystem untuk bank sampah di Bali untuk mencapai peningkatan nilai sampah plastik dengan memproduksi produk daur ulang. Analisis dilakukan pada kesembilan aspek yang ada di business model canvas untuk mendapatkan pandangan secara komprehensif mengenai business model canvas yang cocok untuk bank sampah di Bali untuk mulai memproduksi produk daur ulang. Dari sana, business model canvas yang baru akan muncul. Setelah itu, untuk mencapai keberlangsungan, implementasi dari strategic alliances untuk menciptakan entrepreneurial ecosystem akan direkomendasikan dalam bentuk rencana kerja. Selain itu, penelitian ini juga melakukan riset pasar untuk memahami harga-harga yang paling baik untuk setiap prototipe produk. Penelitian ini dilakukan dengan analisa data kualitatif yang didapatkan melalui ­in-depth interview, observasi langsung, studi literatur, dan didukung oleh kuesioner yang bersifat konfirmatoris kepada calon pelanggan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berdampak positif terhadap pendapatan bank sampah di Bali dan untuk meningkatkan nilai sampah plastik sehingga jumlah sampah plastik dapat berkurang secara tidak langsung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa business model canvas dapat menyajikan gambaran komprehensif dari suatu model bisnis. Sebagai tambahan, aka nada rencana kerja sebagai bentuk implementasi strategic alliances untuk membentuk entrepreneurial ecosystem bagi bank sampah di Bali dalam memproduksi produk plastik daur ulang. Setelah melakukan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa membentuk entrepreneurial ecosystem akan menjadi awal yang baik bagi bank sampah di Bali sebelum mulai memproduksi produk plastik daur ulang.

This article evaluated general overview to understand how to implement strategic alliances on forming entrepreneurial ecosystem for waste banks in Bali to achieve a value-increment of the plastic waste by producing plastic recycled products. To begin with, the analysis was conducted in all nine aspects given in the business model canvas to gain a comprehensive insight about which business model canvas describes best for waste banks in Bali to start producing plastic recycled. Therefrom, new business model canvas will be developed. Moreover, to achieve sustainability, implementation of strategic alliances for the forming of entrepreneurial ecosystem will be recommended in form of action plans. Furthermore, this research also conducted a market research to understand the best prices of each products prototype. This research has conducted by using qualitative data analysis gathered through in-depth interviews, direct observation, literature review, and supported by confirmatory questionnaire to potential customers. The result is expected to positively affect waste banks’ revenue in Bali and to enhance the value of plastic waste so that the amount of plastic waste will indirectly be reduced. The result shows that business model canvas can provide comprehensive picture of a business model. And as an addition, there will be action plans for implementation of strategic alliances to form an entrepreneurial ecosystem for waste banks in Bali to produce plastic recycled products. After conducting this research, it is to be concluded that forming an entrepreneurial ecosystem will be a good start for waste banks in Bali prior to start producing plastic recycled products.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>