Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26662 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syukur Ahmad
"Skripsi ini membahas pelaksanaan pendayagunaan zakat melalui pembiayaan usaha mikro pada Baznas Microfinance Desa (BMD) dan bagaimana tanggung jawab pelaku usaha mikro yang menerima pembiayaan Baznas Microfinance Desa (BMD) apabila terjadi risiko pembiayaan. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-normatif dengan alat pengumpulan data berupa studi kepustakan terhadap bahan hukum primer dan sekunder serta dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa salah satu tugas Baznas selaku pengelola zakat nasional adalah mendayagunakan potensi dana yang telah terkumpul agar terciptanya keadilan sosial dan kemaslahatan umum. Salah satu upaya yang dilakukan Baznas adalah dengan membentuk Baznas Microfinance Desa (BMD). Baznas Microfinance Desa (BMD) melaksanakan pendayagunaan zakat yang produktif pada bidang ekonomi dengan memberikan pembiayaan kepada usaha mikro. Pembiayaan pada Baznas Microfinance Desa (BMD) dilakukan berdasarkan jenis dana yang disalurkan, yaitu dana zakat dan dana non-zakat. Dana zakat disalurkan dengan tanpa akad, sementara dana non-zakat disalurkan dengan akad qardh al hasan. Pelaku usaha mikro yang menerima pembiayaan dana zakat tidak wajib untuk mengembalikan dana pembiayaan, sementara pelaku usaha mikro yang menerima pembiayaan dana non-zakat wajib untuk mengembalikan dana pembiayaan.

This thesis discusses the implementation of zakat utilization through micro-enterprise financing in Baznas Microfinance Desa (BMD) and how the responsibility of micro-entreprises who receive financing from Baznas Microfinance Desa (BMD) if risks happen. This research is a juridical-normative research with library research methode by seeking primary and secondary data material also with qualitative analyzation. The results of the research concluded that one of the tasks of Baznas as the national zakat manager was to utilize the potential of the accumulated funds in order to create social justice and general welfare. One of the Baznas efforts was established Baznas Microfinance Desa (BMD). Baznas Microfinance Desa (BMD) implements productive utilization of zakat in the economic sector by providing financing to micro-enterprises. Funding for Baznas Microfinance Desa (BMD) is carried out based on the type of funds channeled, namely zakat funds and non-zakat funds. Zakat funds are channeled without a contract, while non-zakat funds are channeled by qardh al hasan contract. Micro business actors who receive funding for zakat funds are not obliged to repay funding, while micro-entrepreneurs who receive non-zakat funding are obliged to return funding."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shula Adinka
"Literatur mengungkapkan bahwa jumlah pengusaha perempuan telah meningkat dalam beberapa tahun kebelakang. Terlepas dari itu, jumlah pengusaha perempuan yang kesulitan akses keuangan masih banyak. Walaupun akses pembiayaan telah berubah dengan berbagai inovasi seperti keuangan mikro, pengaruh positif yang didapatkan masih sangat berketergantungan dengan konteks yang dimaksud.Efek positif dari akses keuangan mikro mempunyai dampak seperti pemberdayaan mereka yang hidup dalam kemiskinan. Dengan demikian, disertasi ini bertujuan untuk menganalisa sejauh mana akses keuangan mikro memberdayakan perempuan Indonesia dikarenakan tingkat kemiskinan yang masih tinggi. Penelitian ini mengadopsi studi kasus dari lembaga keuangan asal Indonesia yang memberikan pinjaman kepada perempuan wirausaha. Metode pengumpulan penilitian ini menggunakan data sekunder secara kuantitatif dan kualitatif untuk menganalisa sejauh apa konteks mempengaruhi akses keuangan dan bagaimana kesejahteraan meningkat dengan akses mikro keuangan. Hasil yang diperoleh penelitian ini menunjukkan bahwa akses keuangan mikro pengusaha perempuan tidak diprediksi oleh konteks dan tidak mengubah kesejahteraan. Namun, penemuan dari penelitian ini menunjukan bahwa keuangan mikro dapat meningkatkan kehidupan wanita, keluarga dan juga komunitas disekelilingnya. Meski begitu, temuan-temuan makalah ini tidak dapat digeneralisasikan untuk seluruh konteks Indonesia namun dapat menunjukkan bahwa akses keuangan mikro merupakan alat yang dapat meningkatkan kesejahteraan perempuan dalam kemiskinan secara berkelanjutan.

Literature reveals that over the years, there is an increase of women entrepreneurs. Regardless, many are still having trouble to access finance. Accessing finance has changed with various innovation such as microfinance. Yet it only gives slight or even no effect to borrowers depending on their studied context. A positive effect of microfinance access is empowering those living in poverty. Thus, this dissertation aims to analyse the extent microfinance access empower women in poverty. The context of this study will focus on Indonesia due to its high rate of poverty. Furthermore, there is still minimum research on women entrepreneurs rsquo; microfinance access in Indonesia. This research adopts a Case Study of an Indonesian financial institution that gives a loan to women entrepreneurs. The method of collecting data is a mixed-method approach that uses secondary data. There are two main purposes of collecting quantitative data. The first one is to analyse whether context affects microfinance access. The second one is to analyse whether welfare improves by accessing microfinance. Additionally, qualitative data supports quantitative findings to further illustrate patterns of accessing microfinance. Results indicated that women entrepreneurs rsquo; microfinance access is not predicted by context and it does not change welfare. Further results revealed that microfinance access does improve the lives of the woman, her family and her community. Even so, findings of this paper are not generalisable for the whole Indonesian context. However, the improvements suggest that microfinance access is a sustainable tool that can empower more women in poverty. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Berkeley : University of California Press, 1967
610.28 BMD
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hilmy Livanto
"Pertumbuhan pembiayaan mikro syariah sebagai salah satu produk utama dari lembaga keuangan mikro syariah, baik dilihat dari pertumbuhan portofolio pinjaman dan jumlah nasabah, menghasilkan sebuah kondisi yang positif namun juga harus dijaga momentumnya agar tidak justru menghasilkan kondisi pinjaman berlebih. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan pembiayaan mikro syariah pada lembaga keuangan mikro syariah seperti BPRS dan BMT. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah dari lembaga keuangan mikro syariah yang mengajukan pembiayaan mikro syariah. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan semua variabel kecuali dukungan pemerintah, memiliki pengaruh yang signifikan pada niat penggunaan pada pembiayaan mikro syariah.

The growth of sharia microfinance as main product of Islamic Microfinance Instituion, as seen from the growth of loan portofolio and the number of its customer have given a positive condition yet must be notice, so the momentum of those is not produce an over indebtedness condition. This study aims to analyze the factors that influence the intention to use of sharia microfinance in Islamic microfinance institution like BPRS and BMT. It uses Multiple Regression analysis. The result is all variables, except government support, are significantly influence intention to adopt Intention to Use of Sharia Microfinance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69924
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natasha Amanda Zulharmen
"ABSTRAK
Seluruh dunia menyadari bahwa isu pertama yang paling penting untuk diatasi adalah kemiskinan, sehingga kita dapat mengatasi masalah-masalah berikutnya seperti kesehatan dan pendidikan. Salah satu cara paling menjanjikan yang dipercaya paling efektif untuk mengurangi tingkat kemiskinan adalah melalui keuangan mikro. Esai ini mengeksplorasi kelebihan dan kekurangan dari keuangan mikro dan usaha mikro dalam mengurangi tingkat kemiskinan, dengan argumen-argumen baik dari para pendukung maupun para kritikus. Esai ini juga membenarkan mengapa, walaupun dengan kekurangan-kekurangan dan kritik yang terus tertuju kepada efektivitasnya sebagai strategi untuk mengurangi tingkat kemiskinan, keuangan mikro masih layak untuk tetap dilakukan riset dan terus dikritik demi mengembangkan praktik dan dampak yang dihasilkan keuangan mikro dan usaha mikro.

ABSTRACT
The world realizes that the first most important issue to address in the world is poverty, in order for us to move on and tackle the next problems in line such as health and education. One of the most promising ways believed to be effective in reducing poverty is through microfinance. This essay explores the strengths and weaknesses of microfinance and micro entrepreneurship in poverty reduction, with arguments from both the proponents and the critics. It critically justifies why, albeit its current weaknesses and continuous counterarguments for its effectiveness as a strategy to reduce poverty, it is still worth the research and effort to continually critique and improve microfinances and micro entrepreneurships practices and impact.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dhayita Rukti Tanaya
"Sebagai negara berkembang, Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam mempersiapkan Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) untuk bersaing di pasar global, sehingga diperlukan strategi pemberdayaan UMKM yang tepat dalam pengembangannya. Untuk itu, dalam penelitian ini, penulis melakukan evaluasi strategi pemberdayaan UMKM yang selama ini diterapkan oleh BRI Microfinance Center (BMC), sebuah lembaga riset independen di bawah BRI Group yang merupakan pelopor microfinance di Indonesia. Penelitian ini juga menganalisis potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh BMC dalam melakukan pemberdayaan UMKM, serta memformulasikan strategi alternatif yang dapat menjadi rekomendasi bagi perbaikan strategi pemberdayaan UMKM ke depannya. Sebagai penelitian studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penulis melakukan pengumpulan data melalui wawancara mendalam pada narasumber terkait dari BMC dan kajian literatur pada dokumen-dokumen terkait, triangulasi, serta analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini akan menyajikan poin-poin penting dalam strategi pemberdayaan UMKM yang diterapkan oleh BMC, potensi dan permasalahan yang dihadapi, serta rekomendasi strategi bagi pengembangan di masa yang akan datang. Penelitian ini juga akan melengkapi penelitian-penelitian serupa terkait strategi pemberdayaan untuk meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia.

ABSTRACT
As a developing country, Indonesia is facing many challenges in preparing the Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) to enter the global market, therefore, the right empowerment strategy is needed to develop the MSMEs. Hence, this paper presents research to evaluate the empowerment strategy of Indonesian MSMEs implemented by the BRI Microfinance Center (BMC), an independent research institution under BRI Group as the leader of microfinance in Indonesia. This research also analyse the potentials and problems faced by BMC in conducting their empowerment effort, and formulate alternative strategies as recommendation for future improvement. As a case study with descriptive qualitative approach, the data collections are done by in-depth interviews on BMC`s key people and literature studies on supporting documents, triangulation, and SWOT analysis. The result presented in this paper has important points to deeply understand the existing MSMEs empowerment strategy in Indonesia implemented by BMC, the potentials and problems they`re facing, and recommendation for strategy improvements. This paper will also complete similar researches regarding the studies on empowerment strategy to enhance the MSME`s competitiveness in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Syahid Nurulloh
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan maksimum pembiayaan, lama waktu pemrosesan pembiayaan, dan syarat agunan pada lembaga keuangan mikro islam di Indonesia apabila credit officer didalamnya memiliki hubungan kekerabatan dengan nasabah. Dengan menggunakan uji Wilcoxon signed-rank test Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan positif dalam maksimum pembiayaan dan perbedaan negatif pada lama waktu pemrosesan pembiayaan apabila credit officer memiliki hubungan kekerabatan dengan nasabah. Namun tidak ditemukan adanya perbedaan syarat agunan apabila credit officer memiliki hubungan kekerabatan dengan nasabah.

This undergraduate thesis examines whether there is any difference in maximum financing allowance, duration of processing financing application, and the terms of collateral in Islamic microfinance institutions in Indonesia if the credit officer has a relationship with the customer. Using Wilcoxon signed rank test The result shows that there is a positive difference in the maximum financing allowance and the negative difference in the length of processing time if the credit officer has relationship with the customer. However, there is no difference in collateral requirement if the credit officer has a relationship with the customer.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68228
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Tika
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembiayaan mikro syariah yang diberikan oleh BMT terhadap status kemiskian nasabah yang berdomisili di wilayah Jabodetabek dengan menggunakan standar kemiskinan multidimensi. Untuk menjawab tujuan penelitian, digunakan analisis perbandingan kondisi dimensi-dimensi kemiskinan nasabah sebelum dan sesudah bergabung dengan BMT dan analisis hubungan kausalitas antara pembiayaan mikro syariah dan kemiskinan nasabah dengan menggunakan regresi logit. Berdasarkan perbandingan kondisi dimensi-dimensi kemiskinan nasabah sebelum dan setelah bergabung dengan BMT, terjadi perbaikan kondisi dari indikator nutrisi dan kepemilikan aset. Berdasarkan hasil regresi logit, keikutsertaan dalam pembiayaan mikro syariah dari BMT signifikan mempengaruhi kemiskinan multidimensi nasabah. Sedangkan, jumlah pembiayaan rata-rata yang diambil tidak signifikan mempengaruhi kemiskinan multdimensi nasabah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh proses seleksi nasabah, kondisi nasabah, pengawasan penggunaan dana pembiayaan yang diberikan, dan fasilitas pelatihan dari BMT.

ABSTRACT
This study aims to analyze the impact of Islamic micro finance from BMT to member rsquo s poverty status in Jabodetabek area using multidimensional poverty standard. To answer the purpose of the study, this study analyzed the condition of BMT members before and after joining the Islamic microfinance program as well as analyzed causal relationship between Islamic microfinance and member poverty status. This study found that member rsquo s condition are better after joining Islamic microfinance program from BMT in terms of nutritional indicator and asset ownership indicator. Using logistic regression, this study found a significant relationship between membership duration and member rsquo s multidimensional poverty status. Meanwhile, this study finds no causal relationship between the average amount of loans taken by member and poverty. This can be explained by member selection, member condition, monitoring of funds by BMT, and training facility from BMT."
2017
S66987
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulthan Hafizh Suryana
"Penelitian ini membahas mengenai pendekatan yang digunakan oleh Baitul Maal Wat Tamwil berdasarkan teori pendekatan lembaga keuangan mikro. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2023 dengan metode penelitian non reaktif (unobtrusive), yakni tinjauan pustaka. Pada tahun 2022, jumlah masyarakat Indonesia yang berada di bawah garis kemiskinan adalah sebanyak 26,16 juta orang. Salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan adalah dengan pemberdayaan usaha-usaha yang dimiliki oleh masyarakat miskin atau usaha mikro. Lembaga keuangan mikro sebagai salah satu pihak yang memberikan bantuan kepada pengusaha mikro diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Undang-Undang LKM). Lembaga keuangan mikro dapat tergolong sebagai organisasi pelayanan kemanusiaan, karena menjadikan manusia sebagai raw material yang akan diberdayakan melalui proses intervensi. Teori pendekatan lembaga keuangan mikro membagi tipe pendekatan menjadi dua, yaitu pendekatan minimalis dan pendekatan terintegrasi. Tipe pendekatan didasarkan oleh bentuk bantuan yang diberikan oleh lembaga keuangan mikro. Bantuan lembaga keuangan mikro menjadi empat bentuk, yaitu, intermediasi finansial, intermediasi sosial, layanan pengembangan usaha, dan layanan sosial. Suatu lembaga keuangan mikro dapat tergolong menggunakan pendekatan minimalis jika hanya memberikan intermediasi finansial dan sedikit dari intermediasi sosial. Sedangkan lembaga keuangan mikro yang tergolong menggunakan pendekatan terintegrasi adalah mereka yang memadukan beberapa bentuk bantuan yang tersedia. Hasil penelitian pada enam BMT di enam daerah mengungkapkan bahwa BMT menyediakan keempat bentuk bantuan lembaga keuangan mikro, walaupun terdapat beberapa perbedaan bentuk bantuan pada masing-masing BMT. Dengan demikian, beberapa BMT dapat digolongkan sebagai lembaga keuangan mikro dengan pendekatan terintegrasi.

This study discusses the approach used by Baitul Maal Wat Tamwil based on the microfinance institution approach theory. This research carried out in 2023 using a non-reactive (unobtrusive) research method, a literature review. In 2022, there were 26.16 million people in Indonesia who are below the poverty line. Various ways are done to alleviate poverty in Indonesia. One of these ways is by empowering businesses owned by the poor or microenterprises. Microfinance institutions as one of the parties that provide assistance to micro-entrepreneurs are regulated in Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Undang-Undang LKM). Microfinance institutions can be classified as humanitarian service organizations, because they make humans the raw material to be empowered through an intervention process. Theory of microfinance institutions approach divides the types of approaches into two, namely the minimalist approach and the integrated approach. The type of approach is based on the form of assistance provided by the microfinance institution. Microfinance institution assistance is divided into four forms, financial intermediation, social intermediation, business development services, and social services. A microfinance institution can be classified as using a minimalist approach if it only provides financial intermediation and bit of social intermediation. Meanwhile, microfinance institutions that are classified as using an integrated approach are those that combine various forms of assistance. The results of the studies of six BMTs in six cities reveal that BMTs provide all four forms of assistance to microfinance institutions, although there were several differences in the form of assistance to each BMT studied. Thus, several BMTs can be classified as a microfinance institution with an integrated approach."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiatul Habibah
"Riset ini betujuan untuk menilai tata kelola dan pembuktian dampak program Bantuan Modal Usaha dari sisi penerima manfaat dengan menggunakan SWOT (Stenght, weakness, opportunity, threat) dan Social Return on Investment (SROI). Dampak kurang optimal karena minimnya pengalaman lembaga pemerintah dan belum adanya metode yang valid untuk mengukur dampak program tersebut. Nilai dampak menjadi fokus utama dalam evaluasi ini. Metode SWOT dan SROI menjadi metode yang digunaan untuk melihat tata kelola program dan pemetaan dampak serta monetisasi dampak. Hasil evaluasi menunjukan bahwa program telah cukup berhasil memberikan dampak kepada penerima manfaat. Keberhasilan program dibuktikan dengan rasio nilai dampak investasi sosial sebesar Rp. 1.73 : 1 yang memberikan timbal balik positif sebagai investasi dampak. Angka 1.73 diperoleh dari sistem tata kelola program yang tepat dan penerima manfaat yang tepat sasaran. Kemudian Hasil keseluruhan memperlihatkan bahwa keberhasilan program dipengaruhi oleh keterampilan pengelola program dan keberhasilan penerima program dalam mengembangkan usaha produktifnya.

This research aims to assess governance and prove the impact of the Business Capital Assistance program from the beneficiary side using SWOT (Stenght, weakness, opportunity, threat) and Social Return on Investment (SROI). The impact is less than optimal due to the lack of experience of government agencies and the absence of valid methods to measure the impact of the program. Impact loss is the main focus in this evaluation. SWOT and SROI methods are used to see program governance and impact mapping and impact monetization. The evaluation results show that the program has been quite successful in providing an impact to the beneficiaries. The success of the program is evidenced by the ratio of social investment impact value of Rp. 1.73 : 1 which provides positive returns as impact investment. The figure 1.73 is obtained from the right program governance system and targeted beneficiaries. Then the overall results show that the success of the program is influenced by the skills of the program manager and the success of program recipients in developing their productive businesses
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>