Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176448 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Anggraeni Mardianti
"ABSTRAK
Praktik diplomasi Amerika Serikat kepada Indonesia salah satunya
berbentuk diplomasi digital (eDiplomacy) yang terwujud melalui Twitter
atamerica. eDiplomacy yang Amerika Serikat lakukan menyasar generasi muda
pengguna media sosial karena berada dalam usia produktif dalam melakukan
kehidupan bernegara. Dalam praktik eDiplomacy terdapat penyampaian nilai-nilai Amerika (American values) dan nation branding yang Amerika Serikat lakukan kepada masyarakat Indonesia. Penelitian ini fokus pada pertanyaan (1) bagaimana eDiplomacy sebagai bentuk konsep nation branding diterapkan oleh america di Indonesia sejalan dengan poin nilai-nilai Amerika (American values) dan (2) bagaimanakah nation branding @atamerica hadir dalam bentuk citra yang ingin disampaikan oleh Amerika Serikat kepada masyarakat Indonesia? Dalam upaya menjawab pertanyaan penelitian digunakan teori diplomasi publik oleh Joseph Nye, teori diplomasi digital oleh Wilson Dizard Jr., dan konsep nation branding oleh Leslie de Chernatory. Teori diplomasi publik digunakan untuk memahami konsep masuknya lembaga perwakilan Amerika Serikat di tengah masyarakat Jakarta, Indonesia. Teori diplomasi digital membantu penulis untuk memahami praktik diplomasi dalam media sosial, dan konsep nation branding berguna untuk memahami citra apa yang ingin disampaikan oleh Amerika Serikat melalui akun atamerica. Metode penelitian adalah kualitatif dengan acuan kepada Twitter milik america, dokumen resmi, dan situs berita internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akun Twitter atamerica mengandung nilai-nilai Amerika (American values) dalam kontennya dan nation branding hadir untuk mempertahankan persepsi dan citra baik di masyarakat Indonesia atas Amerika Serikat

ABSTRACT
One of the form United States of Americas diplomacy practice for
Indonesia, digital diplomacy (eDiplomacy), was realized through Twitter
atamerica. eDiplomacy conducted by the United States targeting the young
generation of social media users because they are in a productive age. In practice, eDiplomacy is the delivery of American values and American nation branding to the Indonesian people. This study focuses on the question (1) how eDiplomacy as a form of the concept of nation branding applied by atamerica in Indonesia is in line with the points of American Values and (2) how does atamericas nation branding come in the form of the image that the United States wants to convey to Indonesian society. To answer the research questions, I public diplomacy theory by Joseph Nye, digital diplomacy theory by Wilson Dizard Jr., and the concept of nation branding by Leslie de Chernatory. Public diplomacy theory is used to determine the concept of the entry of representative institutions in the United States of Jakarta, Indonesia. The digital diplomacy theory will facilitate the practice of diplomacy on social media, and the concept of nation branding is useful for understanding what images the United States wants to convey through the atamerica account.
The research method is qualitative and take americas Twitter as the main
source, official documents, and internet news sites. The results of the study show that the atamerica Twitter account contains American values in its content and presents the United States good image and improve positive perceptions about the State itself in Indonesian society"
2019
T52283
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Damayanti Kumala
"Indonesia perlu menciptakan citra positif dan identitas yang kuat untuk memperkuat hubungan diplomatik dalam rangka menguatkan posisi negara dalam skala internasional. Hubungan diplomasi umumnya bersifat jangka panjang, dengan menuntut negara untuk terus membangun dan memperkuat citra positif secara berkala. Untuk itu, negara perlu mendorong usaha-usaha menciptakan citra positif melalui aktivitas nation branding. Salah satu aktivitas nation branding yang dilakukan oleh Indonesia adalah penyelenggaraan Festival Indonesia di Korea Selatan. Dalam melihat implementasi branding Indonesia melalui Festival Indonesia, tulisan ini menggunakan metode studi literatur untuk mengumpulkan data, informasi dan referensi yang berkaitan dengan Festival Indonesia. Festival Indonesia diusung sebagai ajang diplomasi budaya antar dua negara. Namun dalam pelaksanaannya, Festival Indonesia juga berhasil menjadi ajang nation branding Indonesia untuk publik Korea Selatan dan bahkan publik internasional. Festival Indonesia mampu mengadakan branding dengan menjawab pertanyaan seperti produk apa saja yang dimiliki, mengapa publik perlu memperhatikan produk tersebut dan apa keistimewaan produk. Implementasi branding dijawab melalui mata acara yang dibawakan seperti penampilan kebudayaan hingga lokakarya membuat produk budaya Indonesia seperti batik. Keberhasilan Festival Indonesia mengimplementasikan aspek-aspek branding mendapatkan apresiasi dari pihak-pihak eksternal.

In order to strengthen the country's position on an international scale, Indonesia needs to create a positive image and strong identity to strengthen diplomatic relations. Diplomatic relations are generally run in long-term periods, thus requiring the state to continue to build and strengthen a positive image on a regular basis. For this reason, the state must boost efforts to create a positive image through nation branding activities. One of the nation branding activities carried out by Indonesia is ‘Festival Indonesia’ in South Korea. This paper uses the literature study method to collect data, information and references related to the ‘Festival Indonesia’ in looking at the implementation of Indonesian branding through the ‘Festival Indonesia’. The ‘Festival Indonesia’ is promoted as a place for cultural diplomacy between the two countries. However, in its implementation, ‘Festival Indonesia’ has also succeeded in becoming a momentum to nation brand Indonesia in front of the South Korean public and even the international public. Festival Indonesia is able to implement branding by answering questions such as what products are owned, why the public needs to pay attention to these products and what is the specialty of the product. The implementation of branding is answered through events that are presented, such as cultural performances to workshops on making Indonesian cultural products such as batik. The success of Festival Indonesia in implementing aspects of branding has received appreciation from external parties."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayat Hendayana
"Tesis @America sebagai Diplomasi Publik Amerika Serikat di Indonesia ini membahas interpretasi pemerintah Amerika Serikat terhadap pemuda Indonesia yang dilembagakan melalui pendirian @america di Pacific Place dan media sosial. Penelitian ini adalah kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa @america ditargetkan pada pemuda Indonesia karena pemuda Indonesia memiliki posisi yang penting dan strategis bagi kepentingan Amerika Serikat. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa program dan acara di @america masuk kategori information framework, bukan relational framework.

Thesis @America as the United States Public Diplomacy in Indonesia discusses the interpretation of the United States government of the Indonesian youth which was then institutionalized through the establishment of @ America in Pacific Place and social media. This investigation is a qualitative study with descriptive design. The result shows that @america is targeted at the Indonesian youth since Indonesian youth has important and strategic position in relation to American national interests. The results of the study also show that the programs and events at @america can be categorized as an information framework, not a relational framework."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achi Sari
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan diplomasi publik Amerika Serikat terhadap Indonesia, melalui studi kasus program pertukaran Sebuah Dialog Agama dan Masyarakat Amerika Serikat dan Indonesia (Religion and Society: A Dialogue U.S. and Indonesia). Penelitian ini menggunakan konsep soft power dari Joseph S. Nye untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu terorisme.
Penelitian ini menemukan bahwa kegiatan diplomasi publik yaitu melalui program pertukaran Sebuah Dialog Agama dan Masyarakat Amerika Serikat dan Indonesia (Religion and Society: A Dialogue U.S. and Indonesia) yang dilaksanakan Amerika Serikat di Indonesia adalah untuk menghambat penyebaran terorisme di Indonesia. Dalam program pertukaran yang dijadikan studi kasus dalam penelitian ini, terdapat tiga sumber soft power yaitu kebudayaan, nilai-nilai politik dan kebijakan luar negeri.

This research is exactly purposed to analyze the implementation of America's public diplomacy to Indonesia through Religion and Society: A Dialogue U.S. and Indonesia case study. In doing analysis, Joseph Nye?s soft power concept is comprehensively employed in this research to answer research question and to put the test of hipothesis.
By analyzing America?s public diplomacy in soft power framework, this research proves that this program is purposed to solve the spread of terrorism in Indonesia through three main source of soft power, namely culture, politics value, and foreign policy."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27868
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Qosym Yus
"World Expo adalah pameran internasional yang menghadirkan negara-negara dari seluruh dunia untuk memamerkan budaya dan penemuan terbaru mereka dalam pengembangan kelangsungan hidup yang baik di masa depan. Pada tahun 2021 Dubai, Uni Emirat Arab terpilih menjadi tuan rumah World Expo. Uni Emirat Arab memaksimalkan acara ini karena Dubai Expo 2020 merupakan cara yang efektif untuk membangun citra yang baik. Uni Emirat Arab melakukan diplomasi publik melalui serangkaian acara Dubai Expo 2020. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi diplomasi publik Uni Emirat Arab melalui Dubai Expo 2020. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis upaya-upaya diplomasi publik Uni Emirat Arab melalu Dubai Expo 2020. Periset menggunakan satu konsep dalam hubungan internasional, yakni konsep tiga lapisan diplomasi publik dengan metode riset berupa metode kualitatif yang bersifat deskriptif dengan Teknik wawancara sebagai data primer dan teknik pengumpulan data sekunder berupa kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberhasilan strategi diplomasi publik yang dilakukan oleh masing-masing aktor dari Uni Emirat Arab dapat mencapai tujuan diplomasi publik dalam jangka pendek melebihi ekspektasi di dunia internasional. Upaya-upaya yang dilakukan oleh para aktor hubungan internasional ini sesuai dengan bentuk tiga lapisan diplomasi publik serta cukup memenuhi konten dari setiap lapisan tersebut, yakni: monolog, dialog serta kolaborasi.

The World Expo is an international exhibition that brings countries around the world to showcase their culture and latest discoveries in the development of good survival in the future. In 2021 Dubai, United Arab Emirates was chosen to host the World Expo. The United Arab Emirates maximised this event because Expo 2020 Dubai could be considered an effective way to build a good image. The United Arab Emirates conducted public diplomacy through a series of Dubai Expo 2020 events. The problem in this study is how the United Arab Emirates' public diplomacy strategy through Dubai Expo 2020. This research aims to analyse the United Arab Emirates' public diplomacy efforts through Dubai Expo 2020. Researchers use one concept in international relations, namely the concept of three layers of public diplomacy with a research method in the form of a descriptive qualitative method with interview techniques as primary data and secondary data collection techniques in the form of literature review. The results of this study indicate that the success of public diplomacy strategies carried out by each actor from the United Arab Emirates can achieve public diplomacy goals in the short term beyond expectations in the international world. The efforts made by these international relations actors are in accordance with the form of three layers of public diplomacy and sufficiently meet the content of each layer, namely: monologue, dialogue and collaboration. "
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Munandar A. Saleh
"Tesis ini membahas kegagalan diplomasi Indonesia mencegah internasionalisasi Papua di Inggrisperiode 2008 & 2013. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif eksplanatif. Sedangkan hasil penelitiannya menyimpulkan diplomasi pemerintah Indonesia lewat kebijakannya terkesan tidak serius untuk menangani isu Papua. Kemudian peran dan pengaruh dari Operasi Papua Merdeka (OPM) semakin meningkat dalam menggalang dukungan di kancah internasional. Olehnya itu, perlu adanya pemetaan kembali masalah Papua secara baik dan pelibatan aktor-aktor lain dalam pelaksanaan diplomasi Indonesia

This Thesis discusses the failure of Indonesian diplomacy to prevent internationalization of Papua in the UK from 2008 and 2013. The method used is qualitative explanative. While the research results conclude diplomacy Indonesia government through its policy does not seem serious to deal with the issue of Papua. Then the role and influence of Operations Free Papua (OPM) is increasing in garnering support in the international arena. By him, the needs for mapping back problems as well Papua and the involvement of others actors in the implementation of Indonesia`s diplomacyInternationalization Papua, Indonesia`s Diplomacy, Operation of Free Papua (OPM)."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44328
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jani Mediawati Sasanti
"Tesis ini membahas diplomasi lingkungan AS dalam Konvensi Perubahan Iklim pada periode 1992-2002 yang terbagi atas periode sampai dengan terbentuknya Protokol Kyoto dan paska Protokol Kyoto, dengan memfokuskan pada diplomasi lingkungan yang dijalankan AS pada periode tersebut dan bagaimana AS mengatasi berbagai permasalahan perubahan iklim global. Dalam perkembangannya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi diplomasi lingkungan AS yang dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Tesis ini memiliki relevansi yang sangat erat dengan ilmu hubungan internasional, mengingat unit yang dianalisa tidak hanya negara (dalam hal ini AS dan negara berkembang), tetapi juga aktor non negara (NGO dan kelompok industri). Selain itu tesis ini juga memperlihatkan tarik menarik kepentingan yang terjadi antara negara maju dan negara berkembang dalam memandang masalah lingkungan tersebut serta diplomasi AS dalam pembuatan protokol Kyoto sebagai implementasi dari United Nation Framework Convention on Climate Change yang menjadi payung perjanjian perubahan ikiim global. Tesis ini sangat menarik bagi penulis karena yang dianalisa adalah diplomasi lingkungan AS sebagai negara besar di dunia terhadap isu lingkungan yang merupakan agenda baru yang mengemuka dalam hubungan internasional setelah berakhirnya Perang Dingin.
Pembahasan permasalahan ini dilakukan secara deskriptif-analitis dengan menggunakan berbagai kerangka pemikiran. Dengan menggunakan berbagai pemikiran yang ada seperti pemikiran Donald E. Nuechterlein akan dijadikan sebagai rujukan mengenai kepentingan nasional, pemikiran Coloumbis mengenai tujuan dari politik luar negeri, teori yang dikemukakan oleh Rosseau mengenai variabel yang mempengaruhi formulasi politik luar negeri, teori Kegley dan Wittkopf mengenai komponen kebijakan luar negeri, pemikiran Robert L Paarlberg mengenai tipe kebijakan luar negeri AS di bidang lingkungan, pemikiran Diamond dan Donald mengenai multi-track diplomacy, pemikiran Suskind dan Thomas mengenai peran non-state actor, penulis mencoba membahas permasalahan tersebut.
Hasil dari penulisan ini yang merupakan jawaban atas pertanyaan penelitian yang dikemukakan, ditemukan bahwa diplomasi lingkungan AS dalam menghadapi perubahan iklim dalam dua babakan periode mengalami perubahan signifikan yaitu dari tips kebijakan committed ke arah convenient. Selain itu ditemukan banyak faktor yang mempengaruhi diplomasi lingkungan AS, namun dapat diidentifikasi bahwa dari kesemua faktor tersebut, terdapat 4 faktor yang paling banyak memberikan pengaruh/tekanan yaitu kepentingan nasional AS, peranan, tekanan dari pihak industri dan isi dari Protokol Kyoto itu sendiri. Keempat faktor tersebut dalam perkembangannya juga mempengaruhi ketidakmauan AS untuk memenuhi komitmennya dalam mengurangi emisi pada tingkat seperti yang telah ditetapkan dalam Protokol Kyoto. Sedangkan peran yang dimainkan AS dalam tiap perundingan perubahan iklim bergerak dari lead country menuju veto country."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T7220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kekuatan pertahanan Indonesia jauh dari memadai, baik untuk menopang fungsi pertempuran, penegakan hukum, maupun diplomasi. titik berat pada merebaknya ancaman non-konvensional, karakter pembangunan kekuatan militer maupun hubungan internasional di Asia Pasifik mengharuskan penguatan rejim maritim Asia Tenggara....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Respiratori Saddam Al Jihad
Jakarta: PT Pustaka Alvabet, 2022
327.2 RES s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kementrian Luar Negeri RI, 2014
327.2 IND d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>