Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulinda Rosa
"ABSTRAK
Low-income communities (MBR) is a housing assistance program target by some regulations that have been enacted. whereas the limjit values assigned revenue MBR itself has not been supported with wsupporting data. MBR is the people who have limited purchasing power, need government assistance to get a decent home. GK (poverty line per capita/ month) issued by Central Bureau of Statistic (BPS) and KHL (decent living needs one single per month) issued by the Ministry of Manpower, the figure is describes the minimal conditions for decent living, and MBR (low-income people) the third figure is describes the minimal conditions for a decent life. GK for a family (4 members of the family) each province generally have a value below and KHL."
Bandung : Research Institute for Human Settlements , 2017
363 JHS 9:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Japan: Foreign Press Center, 1990
305.26 RES
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lasswell, Thomas E
New Yrok: Scott, Foresman, 1970
301 LAS l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge, 2010
720.103 RUR
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arimbi Nuurlatifa Yogasara
"Manusia hidup berdampingan sejak lahir hingga akhir hayatnya. Hal tersebut menandakan bahwa manusia sebagai makhluk individual harus menjalin hubungan dengan sesamanya, berada di antara orang-orang, dan bersama individu lainnya. Dengan adanya interaksi antar individu, mereka akan menemukan rekan atau pendamping untuk melengkapi eksistensi satu dan lainnya.
Proses dimana manusia saling berinteraksi telah menjadi salah satu bidang yang menjadi sorotan. Pun, telah dipelajari sebagai riset sosial dan sering diperbincangkan dalam artikel-artikel jurnal. Tahapan-tahapan teoritis dalam membangun hubungan dan alasan yang memungkinkan hal tersebut terjadi telah ditetapkan oleh peneliti terdahulu untuk mempelajari bagaimana manusia sebagai mahluk sosial.
Karya tulis ini akan membahas bagaimana pesona atau penampilan fisik seseorang berpengaruh besar dalam membangun hubungan terhadap orang lainnya. Oleh karena itu, penulis telah melakukan riset terlebih dahulu melalui tulisan-tulisan yang menyangkut topik utama karya tulis ini dari media yang berbeda-beda.

People live amongst other people from their birth until their decease. This means that as an individual being, they need to establish relationships with other people, among people, and live with individuals. And in between it, people interact, and will eventually acquire a partner, or companion to aid their existence.
The process in which people interact with one another have been an admired area and studied by a lot of social researchers and have been a talk in a lot of journal articles. Theoretical steps in building relationships and what makes it possible have been established by former researchers to study the human being as a communicative being.
This paper will be discussing how the power of beauty or physical attractiveness affects human being in building interpersonal relationships with one another. And for that, the writer did research around scholarly journals, articles, graphs, blog posts, and also magazine articles around the topic of the power of physical attraction in interpersonal relationship for this research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Harper & Row, 1966
301 POV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Read, Alan
London: Routledge, 1993
792.01 REA t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Gunawan
"ABSTRAK
Penelitian ini mengenai risiko viktimisasi secara virtual yang bertransisi menjadi risiko aktual. Proses transisi risiko dari virtual melalui sarana media sosial
bertansisi menjadi risiko aktual patut dipandang sebagai sebuah masalah yang untuk diteliti.. Karena saat ini masih terdapat pengguna media sosial yang terpapar
risiko viktimisasi seksual yang umumnya anak perempuan hingga bertransisi korban secara aktual, yang seharusnya dapat dicegah melalui pemahaman mengenai penyalahgunaaan media sosial serta pengawasan dari orang tua, guru
dan masyarakat sehingga megurangi terjadi korban lain berjatuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut untuk menjelaskan bagaimana hubungan
antara pola interaksi virtual remaja perempuan melalui media sosial dengan risiko viktimisasi seksual mereka ketika interaksi virtual berubah menjadi interaksi
aktual. Metode yang digunakan metode gabungan, yang menggunakan data kuantitatif dikonfirmasi dengan data kualitatif atau Mix method One-Phased Model. Melalui data kuantitatif dalam mencari signifikansi hubungan antar
variabel digunakan koefisien korelasi product moment-Pearson, untuk mencari
signifikansi hubungan variabel X dengan Variabel Y yang melalui data kuantitatif
dengan n= 208. Respondennya terdiri dari SMAN 5 Bekasi, SMA Islam
Assyafi‟iyah, dan SMA PB Sudirman diolah melalui bantuan SPSS versi 20. Melalui data kualitatif digunakan metode wawancara kepada narasumber dan responden kemudian diinterpretasikan. Hasil dari Koefisien Determinasi (KD)
adalah sebesar 84.82 %, dan sisanya sebesar 15.18 % oleh variabel lain yang tidak
diteliti (implisit eksogenous/epsilon). Selanjutnya perhitungan di konfirmasi
melalui data kualitatif hasil wawancara. Kesimpulan hasil penelitian
Penggunaannya media sosial dikalangan siswi SMA yang memiliki eksposur
online yang sangat tinggi berpotensi terjadi risiko viktimisasi seksual. Faktor yang
paling besar dalam menentukan terjadi risiko viktimisasi ini adalah pengawasan.
Semakin sering menggunakan media sosial, maka semakin besar risiko anak
menjadi korban kejahatan penyalah gunaan media sosial. Semakin jarang
menggunakan media sosial, maka semakin kecil risiko anak menjadi korban
penyalahgunaan media sosial.

ABSTRACT
This study is focused on the risks of girl sexual victimization on social media which the
transform to be the actual risk. The process of transformation from the virtual sexual risk
through social media to be an actual risk should be viewed as a problem to be
investigated. Because there are still many girl who use social media are exposed to the
risk of virtual sexual victimization that transform into actual sexual victim risk, which
actually could be prevented misuse of social media through an understanding of social
media as well as the supervision of parents, teachers and the community that happen
eliminate further victims. The purpose of this study are to analyze how the relationship
between the ways of use social media with sexual risk victimization on virtual which
transformed to be sexual risk victimization in real. The method used in this research is the
combined method, which uses quantitative data and qualitative data which use in the
same time, and the result from quantitative data confirmed by qualitative data or known
as Mix-method One-Phased Model. Through quantitative data in the search for
significance of the relationship between variables use Product Moment Correlation
Coefficient-Pearson to find out the significance relationship between variable X with
variable Y, and continued confirmed the relationship between dependent variable and
independent variable by using qualitative data interpreted from interview with
respondents, and interviewees. Population taken from female students of SMAN 5
Bekasi, Islam Assyafi'iyah SMA and SMA PB Sudirman. By using Solvin formula it
resulted sample n=208. Results of the coefficient of determination (KD) is amounted to
84.82%, and the balance of 15:18% by other variables not studied (implicit exogenous /
epsilon). Further calculations confirmed through interviews qualitative data. Conclusion
of the study is the use of social media among high school female students who have a
very high online exposure could potentially occur risk of sexual victimization. The
biggest factor in determining the risk of victimization happens is capable guardian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukron Anisah
"Artikel ini membahas tentang jalur trem Cirebon-Kadipaten 1900-1930 dimulai dari latar belakang pembangunan jalur kereta api, masa pengoperasian dan pengembangan jalur tersebut hingga dampaknya bagi sosial ekonomi wilayah sekitar jalur tersebut. Sebelum jalur trem dibangun, kondisi daerah Cirebon-Kadipaten sangat kaya akan komoditas perdagangan. Kehadiran transportasi trem di Cirebon- Kadipaten membawa perkembangan bagi laju ekonomi berupa pembukaan daerah wisata, pengangkutan komoditi gula dari beberapa pabrik, dan ramainya pengangkutan penumpang. Beberapa masyarakat ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, dan hal ini menjadi sebuah gambaran dinamika kehidupan sosial dan ekonomi di sekitar jalur Cirebon-Kadipaten. Artikel ini menggunakan metode sejarah secara analitis dengan mengambil sumber berupa arsip, dokumen terjilid, peta, surat kabar sezaman, buku, dan jurnal, yang diperoleh dari Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan PT Kereta Api Indonesia, ataupun secara daring.

This article discusses the Cirebon-Kadipaten tram line 1900-1930 starting from the background of the construction of the railway line, the period of operation and development of the line until the socio- economic impact of the area around the line. Before the tram line was built, the condition of the Cirebon-Kadipaten area was very rich in trading commodities. The presence of tram transportation in Cirebon-Kadipaten can develop the pace of the economy in the form of opening tourist areas, transporting sugar commodities from several factories, and the bustling transportation of passengers. Some people had benefits and some harmed, and this becomes a description of the dynamics of social and economic life around the Cirebon-Kadipaten route. This article uses an analytical historical method by taking sources in the form of archives, bound documents, maps, contemporary newspapers, books, and journals, obtained from the National Archives of the Republic of Indonesia, the National Library, the PT Kereta Api Indonesia Library, or online."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Mahmuda
"ABSTRAK
Kekayaan yang merupakan salah satu unsur kesejahteraan adalah hal yang mendasar
untuk tiap individu. Namun demikian, distribusi kekayaan tidak merata pada tiap
penduduk baik di dunia maupun di Indonesia. Tren positif pertumbuhan pendapatan per
kapita justru diiringi dengan makin tingginya Gini Ratio yang mengindikasikan bahwa
ketimpangan yang semakin melebar antara penduduk kaya dan miskin. Secara budaya,
Indonesia adalah negara kaya yang terdiri dari beranekaragam suku bangsa, bahasa, ras,
adat istiadat dan agama. Indonesia juga dikenal sebagai negara yang religius dengan
sebagian besar penduduknya menyatakan bahwa agama adalah hal penting dalam hidup.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mempelajari hubungan antara religiusitas dan
tingkat kesejahteraan dengan menggunakan data panel IFLS tahun 2007 dan 2014. Hasil
regresi logistik ordinal menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan
antara tingkat religiusitas dengan tingkat kesejahteraan dimana individu yang mengalami
peningkatan religiusitas memiliki kecenderungan 9,57 (95% CI: 8,64-10,63) kali lebih
besar untuk mengalami perubahan tingkat kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan
dengan individu yang mengalami penurunan tingkat religiusitas. Dari hasil tersebut, dapat
disimpulkan bahwa semakin baik tingkat religiusitas maka semakin baik pula tingkat
kesejahteraan. Peran religiusitas dalam kesejahteraan dalam pen

ABSTRACT
Wealth, which is one of the parts of well-being, is essential for everyone. However, the
wealth is not evenly distributed among population in the world and in Indonesia. The
positive trend of per capita income growth is accompanied by a higher Gini Ratio which
indicates that widening wealth gap between rich and poor people. Culturally, Indonesia
is a rich country consisting of diverse ethnic groups, languages, races, customs and
religions. Indonesia is also known as a religious country with most of its population
stating that religion is an important thing in life. Therefore, this study aims to understand
the relationship between religiosity and welfare using IFLS panel data year 2007 and
2014. The results of ordinal logistic regression indicate that there is a significant positive
relationship between the level of religiosity with the level of welfare where individuals
who experience an increase in religiosity, have a tendency of 9.57 (95% CI: 8.64-10.63)
times greater for better welfare level than individuals who experienced a decrease in the
level of religiosity. Based on these results, it can be concluded that the better the level of
religiosity, the better the level of welfare. The role of religiosity in welfare in this study
is directly through behaviour and social networks indirectly."
2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>