Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 113468 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Yusuf Ateh
"ABSTRAK
Perkembangan zaman yang semakin global menuntut adanya ASN yang ideal, kompetitif, serta dapat menyesuaikan diri dan responsif terhadap tuntutan publik. SMART ASN merupakan suatu perwujudan guna mendukung berjalannya Grand Design Reformasi Birokrasi sebagai ikhtiar aktualisasi terwujudnya pemerintahan berkelas dunia. Salah satu fokus dalam SMART ASN adalah meningkatkan kompetensi, kualifikasi dan kinerja. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dapat mendorong kinerja ASN juga merupakan salah satu pondasi untuk impelementasi SMART ASN. Penelitian ini menggunakan literatur mengenai kinerja aparatur dan manajemen kinerja dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa cascading dalam implementasi SAKIP di Provinsi Jawa Timur mulai dari indikator di tingkat pemerintah daerah sampai dengan tingkat individu memperlihatkan setiap kinerja individu akan mendukung organisasi. Meningkatnya kinerja ASN merupakan salah satu indikasi terbangunnya SMART ASN di suatu instansi pemerintah."
Jakarta: Biro Hukum dan Komunikasi Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, 2018
JPAN 8 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Keishia Amberlyn
"Di tengah transformasi bisnis digital, peran customer knowledge dalam membangun customer relationship di perusahaan multinasional (MNEs) menjadi semakin relevan. Perusahaan beralih ke strategi Customer Relationship Management (CRM) dan Knowledge Management (KM) untuk memahami lebih dalam dan melayani pelanggan mereka. Perusahaan memilih untuk mengintegrasikan proses, produk, dan obyektif bisnis untuk menciptakan hubungan jangka panjang yang menguntungkan. Praktik CRM fokus pada perilaku dan preferensi pelanggan, sementara KM menangkap dan membagi Customer Knowledge (CK) di seluruh organisasi. Kombinasi ini membantu MNEs dalam menciptakan pengalaman pelanggan yang konsisten, meningkatkan komunikasi, dan memanfaatkan informasi untuk mendorong inovasi dan perkembangan bisnis. Sayangnya, persimpangan antara CRM dan KM belum diselidiki secara mendalam dalam dunia nyata. Studi ini akan mengeksplorasi hubungan antara KM dan CRM melalui CK, menentukan peran faktor customer knowledge dalam membangun customer relationships. Delapan manajer dari berbagai latar belakang fungsional diwawancarai, dan sembilan faktor CK diidentifikasi sebagai pengaruh terhadap customer relationships selama proses pra-pembelian, pembelian, dan pasca-pembelian. Temuan utama ini meliputi complexity, product development, cohesive branding, delivery of value, seamless customer journey, providing guidance/nudges, conversion, brand equity, and brand leadership; dibagi menjadi tiga kategori: Customer Interaction (CI), Customer Experience (CX), dan Customer Success (CS).

Amid digital business transformations, the role of customer knowledge in building customer relationships in multinational enterprises (MNEs) is becoming increasingly important. Companies are turning to customer relationship management (CRM) and knowledge management (KM) strategies to better understand and serve their customers. Opting to integrate processes, products, and goals to create profitable and long-term relationships. CRM practices gain insights into customer behavior and preferences, while KM captures and share customer knowledge (CK) across the organization. This culmination assists MNES in creating a consistent customer experience, improving communication, and leveraging insights to drive innovation and growth. Unfortunately, the overlap between CRM and KM has yet to be investigated in the real world. This study will explore the relationship between KM and CRM via CK, determining the role of customer knowledge factors in building customer relationships. Eight managers from various functional backgrounds were interviewed, and nine CK factors were identified as influencing customer relationships during the pre-purchase, purchase, and post-purchase process. These main findings include complexity, product development, cohesive branding, delivery of value, seamless customer journey, providing guidance/nudges, conversion, brand equity, and brand leadership; divided into three categories: Customer Interaction (CI), Customer Experience (CX), and Customer Success (CS)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayat Akbar
"Pada tahun 2022, hanya 27% dari total pegawai PT Telkom Indonesia dan 29% pegawai Divisi Telkom Regional 2 yang berkontribusi dalam mengajukan dokumen knowledge pada knowledge portal perusahaan. Pada periode tersebut, SDM di PT Telkom Indonesia mengalami penurunan sebesar 11%. Sementara itu, di lingkup Divisi Telkom Regional 2, terdapat penurunan sebesar 6%. Knowledge yang dimiliki oleh pegawai di PT Telkom Indonesia tidak terdokumentasi dengan baik, menyebabkan ketidaktersediaan informasi saat pegawai mengalami pensiun, mutasi, atau promosi. Perusahaan memiliki knowledge portal yang digunakan oleh seluruh pegawai yang ada. Adanya ekspektasi dari perusahaan terhadap penggunaan knowledge portal oleh pegawai yang dilakukan dengan baik. Namun realita yang terjadi adalah penggunaan knowledge portal oleh pegawai tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan knowledge portal pada perusahaan. Pengumpulan data diperoleh dengan penyebaran kuesioner kepada 146 pegawai, wawancara terhadap pakar, dan studi literatur. Penelitian menggunakan metode SLR untuk mendapatkan 4 aspek dan 12 kriteria faktor penggunaan knowledge portal. Kuesioner dilakukan pengolahan dengan tools SPSS. Teknis analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, analisis korelasi, analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda. Model penelitian ini mengusulkan 12 variabel dependen yang terbagi dalam 4 aspek dan 2 variabel independen. Hasil penelitian didapatkan 3 variabel yang memiliki pengaruh terhadap penggunaan knowledge portal yaitu learning, decentralization, dan reward. Hasil tersebut juga berarti bahwa pengaruh semua variabel dependen terhadap variabel independennya sebesar 56,9% kemudian sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model ini. Peningkatan penggunaan knowledge portal dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti pemberian reward, pembuatan policy untuk mempelajari knowledge portal, dan pemberian priviledge kepada pegawai untuk lebih mendapatkan peran dalam pekerjaan.

In 2022, only 27% of the total employees of PT Telkom Indonesia and 29% of the employees of Regional Division 2 Telkom contributed to submitting knowledge documents on the company's knowledge portal. During that period, the human resources at PT Telkom Indonesia experienced an 11% decrease. Meanwhile, within the scope of Regional Division 2 Telkom, there was a decrease of 6%. The knowledge possessed by employees at PT Telkom Indonesia was not well-documented, leading to the unavailability of information when employees undergo retirement, transfer, or promotion. The company has a knowledge portal used by all employees. There is an expectation from the company regarding the effective use of the knowledge portal by employees. However, the reality is that the usage of the knowledge portal by employees is not optimal. This research aims to analyze the factors influencing the usage of the knowledge portal in the company. Data collection was obtained through the distribution of questionnaires to 146 employees, interviews with experts, and literature reviews. The research uses the SLR method to obtain 4 aspects and 12 criteria for knowledge portal usage factors. The questionnaire data is processed using SPSS tools. The technical data analysis used includes descriptive statistics, correlation analysis, simple linear regression analysis, and multiple linear regression analysis. This research model proposes 12 dependent variables divided into 4 aspects and 2 independent variables. The research results identified 3 variables that have an influence on the usage of the knowledge portal, namely learning, decentralization, and reward. These results also mean that the influence of all dependent variables on their independent variables is 56.9%, with the remainder influenced by other variables not explained in this model. Increasing the usage of the knowledge portal can be achieved through various means such as providing rewards, creating policies to encourage learning from the knowledge portal, and granting privileges to employees to play a more significant role in their work."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Suprapti
"Saat ini telah terjadi pergeseran paradigma dimana peran manusia menjadi sentral dari kegiatan institusi dibandingkan dengan peran teknologi maupun keuangan. Aset yang paling berharga dari suatu institusi adalah manusianya sendiri dan tentunya pengetahuan dan skill yang ada dalam masing-masing individu. Perubahan paradigma ini juga menggerakkan Bank Indonesia sebagai lembaga bank sentral yang independen untuk memfokuskan diri pada sumber daya manusia. Nilai dari kehilangan pengetahuan karena karyawan yang menjalani masa pensiun maupun mutasi pekerjaan dirasakan sangat mahal.
Latar belakang diatas menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan organisasi terhadap aplikasi manajemen pengetahuan, sebagai salah satu upaya memaksimalkan modal intelektual pegawai untuk mencapai kesuksesan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam mengenai Manajemen Pengetahuan perbankan pada Direktorat Sumber Daya Manusia Bank Indonesia.
Analisis Tingkat Penerapan Manajemen Pengetahuan Dalam Upaya Membangun Organisasi Berbasis Pengetahuan pada Direktorat Sumber Daya Manusia Bank Indonesia Kantor Pusat Jakarta, dilakukan dan ditujukan untuk mengetahui tingkat prosentase penerapan manajemen pengetahuan pada Direktorat Sumber Daya Manusia Bank Indonesia.
Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksplanasi deskriptif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Penelitian ini memakai teknik pengumpulan data kuesioner, dengan responden 100 pegawai yang diambil secara sampel populasi dari total sebanyak 164 pegawai di Direktorat Sumber Daya Manusia Bank Indonesia Kantor Pusat.
Teori yang mendasari penelitian ini adalah teori yang menurut Ann Hylton bahwa manajemen pengetahuan adalah tentang manusia, menggunakan teknologi yang memungkinkan proses yang lebih efisien sehingga menjadi lebih baik dalam menggunakan informasi, berbagi pengetahuan untuk keuntungan secara umum bagi perusahaan. Manajemen pengetahuan lebih tentang keamanan dan bagaimana mengatur pengetahuan dalam perusahaan baik eksplisit dan tacit.
Instrumen yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah kuesioner Knowledge Management (The HyA-K Audit) yang dikembangkan oleh Ann Hylton, 2002, yang mengukur variabel tingkat penerapan manajemen pengetahuan. Kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian yang sistematis, yang merentang kait variabel penelitian, komponen yang diukur, sub-komponen yang diukur dan nomor item instrumen, sehingga nampak jelas urutan keterkaitannya satu dengan lainnya.
Dari hasil analisis data dan deskripsi data hasil penelitian, dapat diketahui bahwa tingkat aplikasi manajemen pengetahuan pada Direktorat Sumber Daya Manusia Bank Indonesia berada pada tingkat antara good (baik) sebesar 43,79% dan excellent (sangat baik) sebesar 33,05%. Sedangkan yang menilai kurang baik sebanyak 1 1,04% dan yang menilai tidak baik 11,67%.
Berdasarkan data penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan manajemen pengetahuan yang dicapai oleh Direktorat Sumber Daya Manusia berada pada tingkat yang sudah baik dan sangat baik. Meskipun masih termasuk dalam kategori yang baik, 2 komponen berikut ini masih dipandang perlu diperbaiki yaitu Culture dan Proses. Penulis dalam hal ini menyarankan bahwa kesuksesan menerapkan manajemen pengetahuan hanya bisa ditempuh apabila semua pihak terkait telah memiliki competency based yang tinggi dan diperkuat dengan penerapan Job Characteristic Model yang menantang. Untuk itu perlu ditempuh 5 tahap dalam melahirkan SDM yang penuh kreativitas dan inovasi, yaitu preparation (pembekalan), concentration (fokus), incubation (inkubasi), illumination (modifikasi) dan verification (uji coba menuju penyempurnaan).

Recently, it is found a paradigm shifting in the role of human within institutions' activity that becoming more important rather than technology and financial. The most valuable asset of an institution is its human resource in term of knowledge and skill. These changed has been encouraged Bank Indonesia as an independent institution to concern on its human resources. The value of knowledge loss due to retirement or mutation system is considered as costly. Of the above background shows a priority needed for Bank Indonesia toward management knowledge implementation in order to maximize its intellectual capital employees to be success. Therefore, the author would like to do further and in depth investigation about-management knowledge in the human resources directorate of Bank Indonesia head office in order to find the percentage level of management knowledge implementation.
This study employs a descriptive explanation method based on survey method. We use random population sampling method with 100 of 164 employees in head office human resources directorate as our respondents. Theoretical background of this study is based on Ann Hylton who stated that management knowledge is about human. using appropriate technology will create more efficient process to use information, sharing knowledge for companies' benefit as a whole. Management knowledge is more than a safety and how to arrange the knowledge in the company both in explicitly and tacit.
This study uses the knowledge management questioners (The HyA-K-Audit) developed by Ann Hylton (2002) as an instrument that measures the variable of management knowledge implementation level. Questioner is designed based on systematically instruments that shows inter connection among variables, components and its sub components.
The result of the study shows that the level of management knowledge implementation in the human resources directorate is between good (with 43.79% respondents) and excellent (33.05% of respondents). While 1104% of respondents say not so good and 11.67% consider as not good. Therefore we may conclude that the level of management knowledge implementation in human resources directorate has been achieved good and excellent level. Given the achievement, two factors, namely culture and process could be improved. The author suggest that a success in implementing knowledge management can only be achieved if all actors in the organization have highly competency based with challenging job characteristic model. Therefore, we need 5 steps to create a creative and innovative human resources namely preparation, concentration, incubation, illumination, and verification."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trisa Diptami P.
"Dynamic capability merupakan salah satu pendorong kemampuan perusahaan melalui performa inovasi sebagai prediktor penting bagi keberlanjutan organisasi, tetapi penelitian yang menghubungkan strategic flexibility dan organizational creativity sebagai anteseden performa inovasi organisasi masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan innovation performance dengan knowledge management, strategic flexibility, serta organizational creativity pada UKM khususnya di Provinsi Bali dalam innovation performance saat pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang disebarkan kepada 431 manajer UKM. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu partial least square – structural equation modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM yang memanfaatkan pengetahuan pada standar kinerja, perencanaan strategi bisnis yang baik, serta memiliki ide yang cukup berbagai akan menghasilkan produk yang dapat memberikan kontribusi besar bagi industri dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun, manajer perlu melakukan diskusi antar karyawan berkaitan dengan pekerjaan mereka, membuat strategi dalam menghadapi pesaing bisnis, serta menerapkan kreativitas mereka untuk dapat bersaing dengan merek terkemuka di industri.

Dynamic capability is one of the drivers of company capabilities through innovation performance as a significant predictor of organizational sustainability. However, research linking strategic flexibility and organizational creativity as antecedents of organizational innovation performance is still limited. The purpose of this study was to determine the relationship between innovation performance and knowledge management, strategic flexibility, and organizational creativity in SMEs, especially in the Province of Bali in innovation performance during the Covid-19 pandemic. The research method used in this research is quantitative research with data collection techniques used in the form of questionnaires distributed to 431 UKM managers. The data processing technique used in this study is partial least square–structural equation modelling (PLS-SEM). The results of the study show that SMEs that utilize knowledge of performance standards, good business strategy planning, and diverse ideas will produce products that can make a major contribution to the industry in meeting customer needs. However, managers need to hold discussions among employees regarding their work, make strategies in dealing with business competitors and apply their creativity to compete with the leading brands in the industry."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrew Mardanugraha
"ABSTRAK
Tugas akhir ini disusun untuk mengatasi permasalahan yang texjadi di PT. XYZ
yang mengalami penurunan pendapatan hingga mencapai hampir 40%. Penurunan
pendapatan juga diharengi dengan pcningkatan keluhan dari customer mcngcnai
kualitas penemjemahan dan tidak adanya loyalitas customer.
Untuk mcndapatkan aka: permasalahan di perusahaan ini, penulis melakukan
penelitian yang terdiri dari aktifitas wawanoara dengan pegawai, pengumpulan
dan analisis dokumen tertulis, analisis proses dan alctiiitas bisnis perusahaan, dan
analisis lingkungan kenja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka
disimpulkan bahwa aka: permasalahan penunman pendapatan perusahaan ini
disebabkan oleh kompetensi pegawai yang tidak mcmndai lcarena kurangnya
proses belajar untuk memperbarui pengetahuan. Karena itu penulis
mengembangkan altcmatif solusi yang ditbkuskan pada upaya meningkatkan
motivasi bclajar para pegawai dengan menggunakan dasar teori pengharapan
(Expectancy Theory) dari Victor Vroom.
Altematif solusi peningkatan motivasi belajar dilakukan melalui 3 pendekatan
intervensi yaitu inisiatif knowledge management untuk meningkatkan persepsi
expectancy, pemberdayaan pemimpin untuk meningkalkan persepsi
expectancjv/instrumentality, dan optimalisasi Sistem reward untuk meningkatkan
persepsi instrumentality/valence. Agar seluruh intervensi ini memberikan hasil
yang optimal, maka pcrlu dibarcngi dcngan upaya pembcntukan lingkungan kclja
yang mendukung proses belajar. Dari berbagai altematif solusi yang
dikembangkan, penulis kernudian memberikan rekomendasi berupa solusi yang
paling sesuai dengan kondisi PT. XYZ.

ABSTRACT
This paper is written to attempts for solving problem faced by PT. XYZ with their
loses close to 40% in their revenue. Decreasing in revenue is also accompanied by
increasing customers complaints and lack of loyalty. To discover the core
problems of this company, writer is researching a lot of areas that would be
aifected most. This investigation includes interviewing the employees, gathering
and analyzing all necessary data on the business process activities and also
analyzing the working environment.
Based on completed research, writer concluded that the main core for this
company is poor employee performance because ofthe lack of learning process to
update their knowledge. This issue gave the writer an idea to develop solution
alternatives which focuses on the effort on leverage the motive of learning among
the employees. The basic Theory for these alternatives is called EXPECT AN CY
THEORY by Victor Vroom.
The solution alternatives to increase the learning motivation will be implemented
in 3 approaches: knowledge management to increase expectancy perception,
leadership to increase expectancy/instrumentality perception and reward system to
increase instrumentality/valence perception. In order to gain best result, all these
interventions should be implemented with eH`ort to create supporting working
environment. At the end, writer will give his recommendation about which
alternative is the most suitable for condition happened in PT. XYZ.

"
2007
T34147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.H. Revoldi
"ABSTRAK
Kemampuan Organisasi untuk menghasilkan produk baru merupakan kemampuan
yang sangat penting saat ini, karena lingkungan organisasi saat ini tems berubah
secara cepat. Perubahan dalam sistem sosial-ekonomi, perubahan mengenai
harapan dan kebutuhan dan keinginan pelanggan, mcrupakan kesempatan dan
lantangan yang hams dijawab oleh organisasi melalui produk dan jasa yang baru.
Inovasi mcrupakan upaya meugeksploitasi perubahan menjadi Sebuah kcscmpatan
bagi organisasi, atau bagaimana mcngcksploitasi ide baru secara sukses. lnovasi
mcnjadi scmakin penting karena ada hubungan yang signihkan antara tingkat
inovasi dengan tingkat kinerja organisasi. Namun demikian tidak semua inovasi
secaaa langsung meningkatkan kinerja, ada banyak kasus organisasi yang inovatif
tidak berkinerja balk.
Tugas akhir ini ingin menjawab tantangan di atas, yaitu bagaimana mengelola
sebuah proses inovasi. Pendekatan inisiatif managemen pcngetahuan digunakan
karcna, walaupun menghasilkan produk dan jasa baru merupakan hal yang
panting, namun jauh lebih penting adalah menciptakan pengetahuan baru yang
memungkinkan semua ilu terjadi. Karena aktivitas inovasi merupakan aktivitas
yang sarai dcngan pcngetahuan.

ABSTRACT
Study Program: Human Resources and Knowledge Mangement
Title : Building Innovation advantage through Knowledge Management
lnisiative on Training and Development Centre for Supervisory of
Finance and Development Supervisory Board.
Organizational Ability to create new product is a very important aspect in this
time. organizational environment change very quickly. Change in sosial-economy
system, changing in customer expectations and customer desires/needs can be
challenges and opportunities for the organization to create and to serve new
products or services.
Innovation is to exploit change become an opportunity to organization, or how to
exploit new idea successfully. Innovation becomes more important because there
was signifikan corelation between levels of innovation with organization
performance. But, not all innovation can directly improve organization
pertbrmance, there were many cases, that inovative organization had poor
performance.
This Final Script try to answer this challenge, how to manage an innovation
process in organization. Knowledge Management Initiative approach used
because, even create new service and product was important things, but there
much more important to create new knowledge to make all things happened.
There was a reason that innovation activities were full knowledge activities.

"
2007
T34050
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kayana Ariella Putri
"Persaingan dalam industri kosmetik di Indonesia menjadi kian kompetitif, dengan tren dan preferensi konsumen yang terus berubah serta munculnya berbagai merek lokal dan internasional. Meski demikian, banyak konsumen tetap memilih produk kosmetik dari merek lokal, seperti Wardah milik PT Paragon. Dalam kondisi pasar yang kompetitif, inovasi produk menjadi kunci keberlanjutan perusahaan, yang memerlukan perilaku kerja inovatif (innovative work behavior) serta dukungan dari manajemen pengetahuan pelanggan (customer knowledge management).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh innovative work behavior terhadap product innovation process dengan customer knowledge management sebagai variabel mediasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menyebarkan kuesioner kepada 232 responden, dan didapatkan 159 data yang layak untuk dianalisis. Data dianalisis menggunakan metode SEM-PLS (Structural Equation Modelling-Partial Least Square) dan diolah dengan software IBM SPSS Statistics 25 dan SmartPLS 4.0.9.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) innovative work behavior memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap customer knowledge management; (2) innovative work behavior memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap product innovation process; (3) customer knowledge management memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap product innovation process; serta (4) customer knowledge management mampu memediasi hubungan antara innovative work behavior dan product innovation process secara positif dan signifikan.

The competition in Indonesia's cosmetic industry has become increasingly competitive, driven by ever-changing consumer trends and preferences, as well as the emergence of various local and international brands. Despite this, many consumers continue to prefer local cosmetic brands, such as Wardah by PT Paragon. In such a competitive market, product innovation is essential for a company's sustainability, which requires innovative work behavior and the support of customer knowledge management. This study aims to analyze the influence of innovative work behavior on the product innovation process, with customer knowledge management as a mediating variable. A quantitative approach was employed by distributing questionnaires to 232 respondents, yielding 159 valid responses for analysis. The data were analyzed using the SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square) method and processed with IBM SPSS Statistics 25 and SmartPLS 4.0.9.8 software. The results of the study indicate that (1) innovative work behavior has a positive and significant effect on customer knowledge management; (2) innovative work behavior has a positive and significant effect on the product innovation process; (3) customer knowledge management has a positive and significant effect on the product innovation process; and (4) customer knowledge management successfully mediates the relationship between innovative work behavior and the product innovation process in a positive and significant manner."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurzaitun Purwasih
"Program reformasi birokrasi merupakan sebuah upaya perubahan menuju profil birokrasi yang diharapkan. Salah satu program pendukung reformasi birokrasi adalah manajemen pengetahuan. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebagai penggerak dan pembina industri nasional perlu melakukan perubahan dan perbaikan birokrasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan sektor industri dalam menghadapi persaingan global. Seiring dengan upayanya melaksanakan reformasi birokrasi, Kemenperin memiliki inisiatif pelaksanaan manajemen pengetahuan, namun belum memiliki strategi manajemen pengetahuan yang komprehensif. Fokus Kemenperin ada pada peningkatan kualitas pelayanan publik yang salah satunya didukung oleh pembangunan e-government. Proses pengembangan e-government melibatkan berbagai pengetahuan yang tersebar di berbagai lokasi, baik di dalam maupun di luar organisasi.
Penelitian ini berusaha merumuskan strategi manajemen pengetahuan dengan fokus pada target pengembangan e-government dalam rangka reformasi birokrasi. Perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja strategi pengetahuan Zack. Strategi yang dirumuskan antara lain: Kemenperin perlu melakukan dokumentasi pengalaman-pengalaman kerja ke dalam bentuk tertulis; Kemenperin perlu meningkatkan kesadaran pegawai untuk berbagi pengetahuan; Kemenperin perlu meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pengelolaan pengetahuan, baik antar unit kerja internal maupun dengan pihak eksternal; Kemenperin perlu memfasilitasi media penyimpanan dan pembagian pengetahuan berbasis TI yang dapat dijangkau dengan mudah oleh seluruh pegawai Kemenperin; dan Kemenperin perlu membangun komitmen manajemen dalam mendukung pelaksanaan manajemen pengetahuan.

Bureaucratic reform is an efforts to change towards the expected bureaucratic. Knowledge management is one of supporting program in bureaucratic reform. Ministry of Industry (Kemenperin) as a national industry movers and builders need to make bureaucracy changes and improvements to increase the ability of the industry towards global competition. Along with its efforts to carry out the bureaucratic reform, the Ministry of Industry has the knowledge management initiatives, but do not have a comprehensive knowledge management strategy yet. Ministry of Industry’s focus is improving the quality of public services, one of which is supported by the development of e-government. The development process of e-government involves a wide range of knowledge in the various locations, both inside and outside the organization.
This study seeks to formulate the knowledge management strategy with a focus on the development of e-government targets in order to reform the bureaucracy. Formulation of strategies use Zack’s knowledge strategy framework. Strategies are formulated as follows: Ministry of Industry need to document work experiences into written form; Ministry of Industry need to increase the awareness of employees to share knowledge; Ministry of Industry need to improve coordination and cooperation on managing knowledge, both with internal and external parties; Ministry of Industry need to facilitate the IT-based storage and distribution of knowledge that can be reached easily by all employees of the Ministry of Industry, and Ministry of Industry should establish management commitment to support the implementation of knowledge management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Suprianto
"Perancangan KMS yang sesuai untuk menunjang proses penyebaran knowledge antar pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta sangat diharapkan keberadaannya oleh pegawai karena pengetahuan, dokumen, SOP, peraturan dan pengalaman di lingkungan BKD tidak terdokumentasi dengan baik sehingga menyulitkan pegawai dalam menjalankan tugasnya saat terjadi perpindahan pegawai. Pengetahuan dan pengalaman pegawai akan ikut hilang bersama dengan kegiatan pensiun, mutasi atau habisnya masa jabatan pegawai bersangkutan. Kemudian dengan adanya kegiatan mutasi pegawai antar bidang di lingkungan BKD menyebabkan beberapa pengetahuan dan informasi hilang bersama pegawai yang bersangkutan. Saat ini sebagian besar pengetahuan dan pengalaman yang digunakan dalam pekerjaan sehari-hari masih tersimpan pada setiap pegawai, belum dituangkan ke dalam dokumen ataupun sistem, sehingga tergantung pada masing-masing pegawai. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi yang dikembangkan oleh Fernandez.
Hasil dalam penelitian ini adalah prioritas pengembangan proses knowledge management. Proses knowledge management yang perlu dikembangkan di BKD adalah eksternalisasi, exchange, sosialisasi untuk knowledge sharing, kombinasi, sosialisasi untuk knowledge discovery, internalisasi dan routines. Fitur-fitur knowledge management system yang dihasilkan untuk mendukung proses knowledge management tersebut terdiri dari fitur melakukan manajemen dokumen, mengikuti forum diskusi, melakukan dokumentasi pengetahuan dan melakukan pencarian. Prototipe knowledge management system yang sudah di uji coba dan telah mendapatkan respon yang positif agar diusulkan kepada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk dikembangkan dan diimplementasikan.

Designing of Knowledge Management System that appropriate to support the dissemination process of knowledge among the officials of the Board of Regional Employment of DKI Jakarta Province is expected by employees because of knowledge, documents, SOP, regulation and experience in the Board of Regional Employment not well documented, so making it difficult for employees to carry out his/her duties during a transfer of employees. Knowledge and experience of employees will be lost with the activities of retirement, transfer or expiration of office employees concerned. Then with the activities of transfers of employees among the field of the Board of Regional Employment causes some knowledge and information are lost with the employee concerned. Today most of the knowledge and experience that are used in day-to-day work are still stored on each employee, not yet poured into a document or system, so it depends on each employee. The methodology that used in this research is a methodology which developed by Fernandez.
The result of this study is the development priority of knowledge management process. Knowledge management processes that need to be developed in the Board of Regional Employment are externalization, exchange, socialization for knowledge sharing, combination, socialization for knowledge discovery, internalization and routines. The features of knowledge management system that generated to support the process of knowledge management consists of features of conduct the document management, follow the discussion forum, conduct the documentation of knowledge and conduct the search. In general, the result of prototype test of knowledge management has been accordance with their respective functions and appropriate with the needs of users and potential users of KMS of the Board of Regional Employment suggested in order to be proposed to the Board of Regional Employment of DKI Jakarta Province to be developed and implemented.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>