Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rismutia Hayu Deswati
"ABSTRAK
Pada sistem budidaya keramba jaring apung terdiri dari beberapa subsistem salah satunya adalah subsistem proses produksi yang didalamnya terdapat aktivitas pemberian pakan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari eksternalitas pemberian pakan terhadap produktivitas KJA. Penelitian dilakukan di Waduk Jatiluhur pada bulan Agustus-Oktober 2018. Pengumpulan data dilakukan secara primer dengan responden berjumlah 502 pembudidaya. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan persamaan regresi dan kualitatif dengan menggunakan analisis persepsi.
Hasil dari estimasi menunjukkan eksternalitas pakan berupa limpahan sisa pakan yang tidak termakan memberikan dampak positif bagi produktivitas budidaya KJA secara langsung. Selanjutnya dari analisis persepsi responden setuju jika diadakan penertiban dengan cara pembatasan jumlah kepemilikan KJA tiap orang tetapi bukan dengan penertiban KJA hingga habis agar tidak timbul eksternalitas negatif secara langsung dari pemberian pakan. Rekomendasi yang bisa disarankan tetap dilakukan penertiban dan pembatasan jumlah KJA disertai dengan peningkatan pengawasan aktif agar tidak terjadi pembangunan KJA secara illegal dan juga dilakukan pelatihan pemberian pakan yang baik agar tidak terjadi kondisi overfeeding.

ABSTRACT
In the floating net cage cultivation system consists of several subsystems one of which is the production process subsystem in which there are feeding activities. The purpose of this study was to analyze the effect of feeding externalities on the productivity of KJA. The study was conducted in Jatiluhur Reservoir in August-October 2018. Data collection was conducted primarily with respondents totaling 502 farmers. Data analysis was carried out quantitatively using regression and qualitative equations using perception analysis.
The results of the estimation show that the feed externalities in the form of inedible feed spillage have a positive impact on KJA cultivation productivity directly. Furthermore, from the perceptual analysis, respondents agreed that if the control was held by limiting the number of KJA ownership for each person, but not by controlling the KJA until it was exhausted so as not to arise negative externalities directly from feeding. Recommendations that can be recommended are to keep controlling and limiting the number of KJA accompanied by an increase in active supervision so as not to develop KJA illegally and also provide good feeding training to avoid overfeeding conditions.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2019
T52630
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grace Sondang Yunika
"Waduk Jatiluhur memiliki fungsi utama untuk PLTA serta dimanfaatkan untuk budidaya KJA dengan pola pemberian pakan sebanyak-banyaknya. Pakan ikan yang tidak termakan, mengendap dan mencemari kualitas air waduk. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air waduk; menganalisis pengetahuan petani KJA; menghitung nilai keuntungan dari KJA. menganalisis daya tampung waduk untuk KJA; merumuskan KJA yang tepat agar dapat mewujudkan waduk berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah analisis dengan CCME, analisis deskriptif untuk pengetahuan petani, benefit cost ratio dan perhitungan DTBPA sesuai PermenLH 28/2009. Hasil penelitian menunjukkan nilai status mutu kualitas air waduk menurun dari kelas baik menjadi sangat buruk; Pengetahuan petani KJA termasuk dalam kategori rendah; Budidaya KJA layak untuk dijalankan; Daya tampung waduk untuk KJA sebesar 10.004 petak, kondisi eksisting KJA 22.265 petak, sehingga harus mengurangi jumlah KJA sebanyak 55%; Budidaya KJA berbasis waduk berkelanjutan dilakukan dengan memperhatikan status mutu kualitas air, peningkatan pengetahuan petani, pemenuhan kelayakan usaha, dan daya tampung waduk.

The Jatiluhur Reservoir has the main function for hydropower plants and is used for KJA cultivation with a pattern of feeding as much as possible. Uneaten fish feed settles and pollutes the quality of reservoir water. This study aims to analyze the quality of reservoir water; analyze the knowledge of KJA farmers; calculate the profit value of KJA; analyzing the reservoir capacity for KJA; formulating the right KJA to create a sustainable reservoir. The method used is analysis with CCME, descriptive analysis for farmer knowledge, benefit-cost ratio, and calculation of DTBPA according to PermenLH 28/2009. The results showed that the status value of reservoir water quality decreased from good to very bad; KJA farmers' knowledge is in a low category; KJA cultivation is feasible to run; The reservoir capacity for floating cage is 10,004 plots, the existing condition is 22,265 plots of cage, so it must reduce the number of the marine cage by 55%; Sustainable reservoir-based floating net cage culture is carried out by taking into value of status of water quality, increasing farmers' knowledge, fulfilling business feasibility, and reservoir capacity."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Ulfah
"ABSTRAK
Budidaya Keramba Jaring Apung merupakan salah satu potensi ekonomi di Teluk Lampung. Pada tahun 2013, lebih dari 360.000 ekor ikan mati di Teluk Lampung, dan membuat jumlah petani budidaya KJA berkurang drastis hingga 90 . Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai lokasi KJA di Teluk Lampung berdasarkan analisis wilayah kesesuaian dan kegiatan budidaya KJA di sana. Wilayah kesesuaian ditentukan dari analisis spasial dengan metode tumpangtindih Overlay pada variabel kedalaman, suhu, salinitas, kecepatan arus, dan oksigen terlarut di Teluk Lampung. Analisis kesuburan melalui sebaran fitoplankton juga digunakan dalam penelitian ini. KJA yang terdapat di wilayah yang sesuai berada di Pantai Tanjung Putus dengan karakteristik kedalaman kurang dari 10 meter, suhu 30 C, salinitas 31 ppt, kecepatan arus kurang dari 10 m/s, dan oksigen terlarut 5 mg/Liter. KJA yang terdapat di wilayah yang tidak sesuai memiliki kedalaman kurang dari 10 meter, suhu 30 C, salinitas 30 ppt, kecepatan arus kurang dari 10 m/s, dan oksigen terlarut 3,5 mg/Liter. Wilayah yang tidak sesuai memiliki sebaran fitoplankton yang tinggi sehingga memungkinkan digunakannya ikan rucah yang murah sebagai pakan untuk budidaya. Meskipun di wilayah yang sesuai biaya pakan lebih tinggi karena penggunaan pelet, keuntungan produksi tetap lebih besar 4 kali lipat dibandingkan di wilayah yang tidak sesuai.Wilayah yang sangat sesuai dan memiliki jumlah plankton yang memadai berada di sebelah selatan kabupaten Pesawaran, sekitar pulau Sebeku, dan sebelah selatan kabupaten Lampung Selatan.

ABSTRACT
One of the economic potential at Lampung Bay is in fishery cultivation of Floating Net Cage. In 2013, more than 360,000 fish were dead at Lampung Bay. It made a big number of fishery cultivation farmer decrease to 90. Because of that, a research about floating net cage at Lampung Bay based on suitability region analysis and the activity of cultivation with Floating Net Cage is needed. For determining the suitability region, spatial analysis with overlay method from depth, temperature, salinity, flow velocity, and dissolve oxygen is done. In addition, analysis of prosperous beach is done with phytoplankton spreading at Lampung Bay. Floating net cage in Tanjung Putus Beach is located on suitable region with characteristic less than 10 meters depth, 30 C, 31 ppt salinity, less than 10 m s flow velocity, and 5 mg Liter dissolve oxygen. Floating net cage in Sari Ringgung Beach is located on unsuitable region with characteristic less than 10 meters depth, 30 C, 30 ppt salinity, less than 10 m s flow velocity, and 3.5 mg Liter dissolve oxygen. The unsuitable region has the higher number of phytoplankton than the suitable region, so the farmer can use trash fish as feed with cheaper price. Although in the suitable region the feed of fish is more expensive, the profit is 4 times higher than in unsuitable region. The most suitable region that has a higher phytoplankton spread is located in the south."
2017
S67591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ligar Rahayu Ningtyas
"ABSTRAK
Budidaya perikanan merupakan salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengelola sumber daya perikanan. Kepulauan Seribu beberapa tahun ini mengalami penurunan produksi ikan segar,sehingga budidaya kerapu sistem keramba jaring apung dijadikan alternatif. Keberhasilan budidaya didukung oleh pemilihan lokasi karena berakitan dengan syarat hidup kerapu yang meliputi kualitas air dan oseanografi. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis wilayah kesesuian di lokasi budidaya kerapu dalam keramba jaring apung di Kepulauan Seribu. Menggunakan parameter kualitas air diantaranya salinitas, pH, oksigen terlarut, sedangkan parameter fisik oseanografi yaitu suhu permukaan laut, kedalaman dan besar serta kecepatan arus. Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis spasial deskriptif berdasarkan hasil overlay pengolahan data citra Landsat 8 dan data pengukuran in situ saat survey lapangan. Adapun analis statistic deskriptif untuk menganalisis hubungan antara wilayah kesesuaian dengan hasil produksi ikan kerapu. Hasil analisis statistik dan spasial didapatkan bahwa lokasi keramba jaring apung di Kepulauan Seribu berada pada kelas sangat sesuai terdapat di bagian utara yaitu Pulau Kelapa. Semakin ke arah selatan, kualitas air dan fisik perairan semakin menunjukkan kelas tidak sesuai.

ABSTRACT
Aquaculture is one of the steps taken by DKI Jakarta Provincial Government to manage fishery resources. Kepulauan Seribu several years has experienced a decrease in fresh fish production, so the cultivation of kerapa kerapa kerapa floating system is used as an alternative. Successful cultivation is supported by site selection due to assembling on the terms of grouper life that includes water quality and physical oceanography. Therefore, this stydu purpose to analyze sustainability area in Grouper cultivation location in Kepulauan Seribu. Variable that are used in this study include water quality include salinity, pH, dissolved oxygen, while oceanographic parameters are sea surface temperature, depth and magnitude and current velocity. This research was conducted by descriptive spatial analysis method based on the result of overlay of Landsat 8 image data processing and in situ measurement data during field survey. The analyst statistics descriptive to analyze the relationship between the region of conformity with the results of grouper fish production. The results of statistical and spatial analysis found that the location of floating net cages in the Thousand Islands in the class is very appropriate which located in northen, Kelapa Island. More get southern part Kepulauan Seribu the water quality and physical oceanograohy could be more unsustainable in classification."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Marsiska Driptufany
"Peningkatan jumlah keramba jaring apung yang berada di perairan juga dapat memberikan pengaruh pada komponen-komponen yang berada di daratan seperti penggunaan tanah di darat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak budidaya keramba jaring apung Danau Maninjau terhadap perubahan penggunaan tanah di sekitar Danau Maninjau. Metode yang digunakan untuk melihat perubahan penggunaan tanah dilakukan dengan teknik interpretasi citra dan GIS, dan metode Kernel Density serta analisis statistik regresi logistik.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pola perubahan sebaran KJA selama jangka waktu 17 tahun menunjukkan bahwa lokasi KJA dengan density perubahan yang tinggi berada di lokasi yang berdekatan dengan akses jalan, sungai dan permukiman. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah KJA berorientasi terhadap keterjangkauan akses untuk kemudahan pengangkutan sarana produksi dan distribusi produksi dari budidaya ikan keramba jaring apung. Sedangkan pola sebaran perubahan penggunaan tanah permukiman mendekati akses jalan dan banyak permukiman yang tumbuh (muncul) di sekitar tepi Danau Maninjau.
Berdasarkan analisis regresi logistik dapat disimpulkan bahwa kecenderungan jarak dari danau merupakan faktor yang paling berpengaruh pada perubahan penggunaan tanah yang menunjang budidaya KJA di sekitar Danau Maninjau. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas di Danau Maninjau berdampak pada penggunaan tanah sebagai penopang KJA di kawasan Danau Maninjau.

Increasing the number of floating cages in waters that are participates effect to the components of that are in the mainland as landuse on land. Therefore, this study aims to determine the impact of floating net of cultivation Maninjau the conversion of landuse around the Lake Maninjau. The method used to see the changes in land use with image interpretation and GIS techniques, and Kernel Density method and logistic regression statistical analysis.
The analysis showed that the pattern of changes in the distribution of KJA for a period of 17 years showed that the KJA locations with a high density changes were in locations adjacent to the access roads, rivers and the settlement. This suggests that the growth of the amount of KJA oriented to the affordability of access for the ease transportation of facilities production and distribution of the cultivation production of fish floating net cages. While the distribution pattern of land use and settlement approach the access road many settlements growing (up) around the edges of Lake Maninjau.
Based on logistic regression analysis concluded that the tendency of the distance of the lake is the most influential factor in the conversion of land use that support the cultivation KJA around the Maninjau. This indicates that activity in Maninjau impact on land use in the region for support KJA Maninjau.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
T41501
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Prasetyo Wisnu
"Situ Cilala mengalami penurunan kualitas air akibat kegiatan perikanan. Pada
tahun 2016, keramba dibongkar karena menyebabkan eutrofikasi dan sedimentasi,
kemudian dilakukan pengerukan. Sekarang pertumbuhan keramba kembali pesat,
sehingga riset dilakukan untuk menganalisis kualitas air. Kualitas air
dibandingkan dengan baku mutu dan dilihat status mutunya. Selain itu,
pengetahuan peternak dikaji agar pada jumlah pakan ikan diketahui. Setelah itu,
strategi dengan metode SWOT dibentuk untuk mengelola kegiatan perikanan di
Situ Cilala. Hasil riset menunjukkan situ mengalami cemar ringan dengan TSS
dan BOD melampaui baku mutu dengan nilai maksimum masing-masing 152 dan
13,8 mg/L. Namun begitu, konsentrasi NO3 dan PO4 rendah karena senyawa ini
banyak mengendap sebagai sedimen. Kualitas air yang buruk juga dipengaruhi
pengetahuan peternak yang hanya mencapai nilai rata-rata 6,37. Strategi
diperlukan dengan meningkatkan kualitas pakan dan pengetahuan peternak
tentang pakan ikan. Riset menyimpulkan Situ Cilala mengalami cemar ringan
akibat kurangnya pengetahuan tentang pakan ikan yang berdampak pada
buruknya kualitas air
Lake Cilala experienced a decrease in water quality due to fishery activities. In
2016, the unloading of cages was due to eutrophication and sedimentation, and
then dredging was carried out. Now cages are proliferating again, so research is
conducted out to analyze water quality. It compares water quality to quality
standards to see the quality status of the water. Besides, it also asses the farmers
knowledge about the amount of fish feed. After that, a strategy is formed using the
SWOT method to manage fisheries activities in Lake Cilala. The results showed
that the lake was mildly polluted with TSS and BOD above the quality standard
with maximum values of 152 and 13.8 mg/L. However, the concentrations of NO3
and PO4 are low because these compounds settle as sediments. Poor water quality
is also influenced by farmers knowledge, which only reaches an average score of
6.37. Strategies are needed to improve feed quality and farmers knowledge about
the fish feed. The research concluded that Lake Cilala light pollution was due to a
lack of knowledge about fish feed, which resulted in poor water quality."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Fitrianto
"Usaha budidaya sistem keramba jaring apung (KJA) merupakan salah satu bentuk pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya pesisir dan kelautan yang berwawasan lingkungan. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidaya ikan kerapu system KJA di perairan sekitar pulau kecil adalah pemilihan lokasi budidaya yang tepat. Tujuan penelitian adalah menganalisis kesesuaian kondisi oseanografi, kualitas perairan dan morfologi dasar perairan Pulau Pute Angin untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA, menentukan luas serta letak lokasi ideal untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA di perairan Pulau Pute Angin. Penelitian ini menggunakan metode analisis sistem informasi geografi (GIS) untuk mengoverlay data hasil analisa survei lapangan.
Hasil penelitian menunjukkan perairan pulau Pute Angin memiliki kondisi oseanografi, kualitas perairan dan morfologi dasar yang sesuai, kurang sesuai dan tidak sesuai untuk budidaya ikan kerapu sistem KJA. Lokasi yang sesuai untuk budidaya ikan kerapu berada pada perairan bagian Timur laut dan Tenggara Pulau Pute Angin dengan luas perairan 17,1547 ha, kelas kurang sesuai atau sesuai bersyarat dengan luas perairan 18,7769 ha pada bagian timur pulau dan kelas tidak sesuai dengan luas perairan sebesar 0,3111 ha pada bagian utara pulau Pute Angin.

Floating net-cages system is a form of marine and coastal resource management and utilization of environmentally sound. One of the success factors of the grouper mariculture with floating net-cages system surrounding small islands is the selection of proper sites. The purpose of research is to analyze the suitability of oceanographic condition, water quality and the seabed morphology of Pute Angin Island for grouper mariculture in floating net-cages system and to determine the location for the grouper mariculture surrounding of the island. Geographic information system is used to analyze and overlay based on field surveys data.
The research outcome showed that based on oceanographic conditions, water quality and seabed morphology, Pute Angin island has suitable areas for grouper floating net-cages. The location at the east and southeast of the island about 17, 1547 hectares, respectively. Areas with less suitable are located at the east of the island about 18, 7769 hectares. While not suitable areas are located north of the island about 0,3111 hectares, respectively.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T39035
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahesa Bintang Putra Aldafi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang usaha peningkatan hasil laut melalui budidaya ikan di laut dalam. Fokus bahasannya ialah perancangan alat angkat jala keramba jaring apung laut dalam. Dimana saat ini di Indonesia Keramba Jaring Apung Laut Dalam / KJA Offshore mulai banyak digunakan, namun metode pemanenan masih bersifat konvensional. Di harapkan dengan adanya alat angkat jala keramba jaring apung laut dalam memudahkan pemanenan hasil budidaya dan mengurangi beban operasional. Besar harapan pula rancangan alat ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh masyarakat.

ABSTRACT
This thesis discusses about efforts to increase marine products through deep-sea fish farming. The focus of the discussion is to design a lifting equipment mesh cages in deep sea floats. Where at this time in Indonesia the Cage of Deep Sea Floating Nets/KJA Offshore began to be widely used, but the method of harvesting was still conventional. Expected by the existence of lifting equipment mesh cages of floating net in facilitating the harvesting of cultivation products and reducing the operational burden. It is also hoped that the design of this tool can be utilized as much as possible by the community."
2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Tihar
"Penelitian ini ditujukan untuk melakukan identifikasi terhadap sumber-sumber potensi kegagalan produksi budidaya perikanan kerambajaring apung, langkah dan kebijakan strategis yang relevan dan kompatibel dalam menghadapi resiko, serta pilihan alternatif strategi pengembangan bisnis kedepan.
Obyek penelitian adalah industri perikanan yaitu budidaya keramba jaring dengan batasan ruang lingkup lingkungan bisnis waduk Jatiluhur dan aspek ekonomis, dengan data yang dianalisis meliputi semua data dan informasi industri terkait. Sebagai penelitian kualitatif, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis struktur industri, SWOT analysis, serta analisis identifikasi strategi.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa penyebab spesifik menyangkut kegagalan produksi diantaranya adalah manajemen produksi yang cenderung over eksploitaton, kerusakan lahan dan produksi sebagai akibat faktor teknis akumulasi pencemaran.
Sementara itu, hasil analisis juga merekomendasikan alternatif strategi diferensiasi dan pembentukan wadah organisasi secara formal sebagai pilihan aplikatif dalam melakukan pengembangan bisnis, juga sebagai instrumen strategis unluk menghadapi ancaman kegagalan produksi. Sasaran yang bisa dicapai dari implementasi strategi ini terutama menyangkut peningkalan fleksibilitas dan efisiensi usaha, sumber pemodalan dan arus informasi lebih memadai, target pasar yang lebih ekstensif dan konsisten, serta merjin keuntungan yang sustainable.

This research's objectives were to identify some of potential source of misproduction, someof relevan and compatible strategic decisions facing such risks arised, and also alternative strategic option of onwards business development.
The object of this research was the industry of cultivation of dragnet fishpond in Jatiluhur, limited on bisnis circles and economical aspect. As a qualitative research, the methods of analysis used including analysis of the structure of the industry, SWOT analysis, and observation methods on strategy which used.
The results exsposed that there were some of specific causes regarding misproduction, which were over exploitation management of production, physical damage caused by highly acumulative of pollution.
Besides, the result of analysis has recommended of implementing of strategy of differentiation and formed formal organisation as aplicative option onwards business development, as also strategic instrument to facing misproduction. The goals could be reached by implementing this kind of strategy were involved on increasing business flexibility and eficiency, source of capital and information that would be more sufficient, more ex1ensive and consistent on target of market, and more highly sustainable margin of return/profit.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T 27044
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelusuran wilayah kesesuaian budidaya bandeng dalam keramba jaring
apung merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
komoditi bandeng, selain itu juga untuk mengurangi resiko kerugian yang dialami
nelayan karena budidaya bandeng memerlukan investasi yang cukup besar.
Wilayah kesesuaian budidaya bandeng perlu memperhatikan aspek fisik dalam
hubungannya dengan persyaratan hidup ikan bandeng dan juga memperhatikan
aspek pendirian keramba jaring apung serta pentingnya memperhatikan aspek tata
ruang wilayah perairan sebagai faktor pendukung keberhasilan pembudidayaan
bandeng dalam keramba jaring apung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
wilayah kesesuaian budidaya bandeng di perairan Teluk Banten, diperoleh melalui
korelasi keruangan antara variabel-variabel yang mempengaruhi syarat hidup
bandeng yaitu kedalaman, suhu, pH, oksigen terlarut, salinitas, kecerahan dan
arus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan
spasial, dengan cara menganalisa semua variabel untuk kemudian dikorelasikan
dengan menggunakan teknologi SIG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
wilayah kesesuaian dengan tingkat kesesuaian sangat sesuai terdapat di sepanjang
perairan dangkal meliputi Pulau Pamudjan Kecil. Wilayah kesesuaian dengan
tingkat kesesuaian kurang sesuai terdapat di sepanjang perairan sangat dangkal
dan dalam meliputi pulau-pulau kecil yaitu Pulau Kambing, Pulau Lima, Pulau
Kubur, Pulau Satu, Pulau Dua dan Pulau Pamudjan Besar, serta memiliki keadaan
fisik yang tidak memungkinkan untuk dijadikan wilayah budidaya bandeng dalam
keramba jaring apung."
Universitas Indonesia, 2009
S34049
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>