Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rizki A. Mangkuto
"ABSTRAK
The current Indonesian standard for daylighting in buildings, SNI 03-2396-2001, recommends the use of sky component from a sky as the metric for indicating indoor daylight availability. To calculate sky component as a function of the relative position (L/D and H/D) of an unglazed, vertical daylight aperture, a reference table are provided; however, the accuracy of the tabulated values are unknown. This article reports the accuracy of the provided values compared to the analytical ones. It is found that 11 from 361 provided values have relative errors of 10% or larger. Comparisons between results of some worked examples obtained from interpolating the table values and from solving the analytical expression are also reported. based on analisis that recommended to use the reference table only if the L/D and H/D ratios are within the tabulated range of 0.1 ~ 6.0. otherwise, the use of analytical expression to determine the sky component is strongly suggested. "
Jakarta: Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman, 2016
728 JURPEM 11:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki A. Mangkuto
"Standar Nasional Indonesia tentang pencahayaan alami pada bangunan gedung yang berlaku pada saat ini, SNI 03-2396-2001, merekomendasikan penggunaan faktor langit dari langit berawan seragam sebagai indikator ketersediaan pencahayaan alami dalam ruangan. Untuk menghitung faktor langit sebagai fungsi dari posisi relatif (L/D and H/D) dari suatu lubang cahaya vertikal tanpa kaca, disediakan tabel referensi yang dapat digunakan. Meskipun demikian, akurasi dari nilai-nilai yang terdapat dalam tabel tersebut tidak diketahui. Tulisan ini memaparkan akurasi dari nilai-nilai tersebut dibandingkan terhadap nilai analitisnya. Dari perhitungan, ditemukan bahwa dari 11 dari 361 nilai yang ada dalam tabel memiliki galat relatif sebesar 10% atau lebih besar. Beberapa contoh hasil yang didapat menggunakan interpolasi nilai-nilai pada tabel dibandingkan dengan hasil yang didapat menggunakan persamaan analitik. Berdasarkan analisis, disarankan untuk menggunakan tabel referensi hanya untuk nilai L/D dan H/D yang berada di dalam rentang 0,1 ~ 6,0. Untuk nilai-nilai di luar rentang tersebut, disarankan untuk menggunakan persamaan analitik untuk menentukan faktor langit."
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016
728 JUPKIM 11:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Meiliana
"Galeri adalah sebuah gedung atau ruang untuk memamerkan karya-karya seni. Dalam sebuah galeri umumnya perhatian pengunjung akan difokuskan pada karya-karya seni yang dipamerkan. Dan menjadi tanggung jawab seorang perancang untuk merancang sistem pencahayaan sebuah galeri sehingga karya seni yang dipamerkan dapat tervisualisasi dengan baik, tanpa merusak kualitas dan keadaan dari karya itu sendiri baik dengan pencahayaan alami maupun buatan. Umumnya ruang galeri hanya menggunakan pencahayaan buatan, tapi kini mulai ada galeri yang juga menggunakan pencahayaan alami. Dalam melihat sebuah ruang manusia memiliki kemampuan untuk membentuk sebuah persepsi yang disebut dengan persepsi visual. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi visual seseorang. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri manusia tersebut ataupun dari luar. Seperti dalam melihat sebuah ruang galeri, apakah pencahayaan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi visual seseorang - Dan pencahayaan yang bagaimanakah yang baik untuk sebuah galeri - apakah pencahayaan alami atau pencahayaan buatan.

Gallery is a building or space used to display artworks. In a gallery, the main visual attraction for the visitors would have to be the artworks on display. It is become the responsibility of the designers or the architect to design the lighting system of the gallery so that the artwork in exhibit can be well visualized, without do any harm or decreasing the quality of the artwork itself, either by day lighting or artificial lighting. In visualizing a space for real people have the ability to form a perception, called visual perception. There are many factors to influence someone's visual perception. Those factors came from the people itself or the outside surrounding. Just like in a gallery, is lighting system one of the facctor which can effect someone's visual perception' And what kind of lighting is best for a gallery'is it daylighting or artificial lighting"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52281
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwisediono Kusdarmawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S48233
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boston, Michael
"Gedung gereja adalah tempat di mana umat Kristiani melakukan kegiatan ibadahnya. Dalam menjalankan ibadah, dibutuhkan sesuatu yang mempresentasikan kehadiran Tuhan untuk mendukung kegiatan tersebut. Cahaya yang bagi umat Kristiani merupakan simbol kebenaran, kesucian, keadilan, bahkan merupakan simbol akan Tuhan perlu dihadirkan pada ruang dalam gereja untuk membentuk karakteristik ruang yang sakral, suci, dan kudus.
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menjelaskan tentang kehadiran cahaya alami pada ruang dalam gereja, bagaimana pengaruhnya secara fisik maupun psikologis. Beberapa hal mempunyai peran penting dalam penciptaaan nuansa sakral antara lain bentuk dari bukaan, penempatan bukaan, komposisi bukaan, penggunaan stained glass dengan gambar-gambarnya. Semua ini dengan pengaturan sedemikian rupa dapat menghasilkan nuansa sakral yang diinginkan pada suatu bangunan gereja. Dengan semua ini dapat dihasilkan suasana yang akan mendukung kegiatan ibadah di dalam gereja."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S48258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristoteles
"Tentang Langit adalah risalah kosmologis utama Aristoteles: ditulis pada 350 SM, berisi teori astronomi dan gagasannya tentang cara kerja dunia terestrial. Menurut Aristoteles, benda-benda langit adalah realitas yang paling sempurna, sebuah "substansi", yang gerakannya diatur oleh prinsip-prinsip selain dari empat elemen klasik (tanah, air, udara, api). Keempat elemen tersebut mudah rusak; tetapi materi yang membuat langit tidak dapat binasa. Oleh karena itu gerakan mereka abadi dan sempurna, dan gerakan sempurna adalah gerakan melingkar yang—tidak seperti gerakan naik dan turun di bumi—dapat bertahan selamanya dengan sendirinya.
Dalam buku ini, Aristoteles mengusulkan model geosentris alam semesta yang di dalamnya Bumi berposisi sebagai pusat gerak alam semesta, dengan gerakan melingkar sempurna. Karya ini penting sebagai salah satu pilar penentu pandangan dunia Aristotelian, sebuah aliran filsafat yang mendominasi pemikiran intelektual selama hampir dua milenium. Demikian pula, karya ini dan karya-karya lain oleh Aristoteles adalah karya-karya penting yang dengannya banyak skolastisisme dikembangkan."
Yogyakarta: Basabasi, 2024
185 ARI t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Apriyati Ningsih
"Mikroalga Chlorella adalah saiah satu mikroalga hijau yang telah banyak digunakan sebagai sumber penghasil biomassa, Chlorella merupakan mikroalga hijau yang sangat spesial karena kandungan klorofilnya paling tinggi dibandingkan dengan seluruh mikroalga hijau bahkan seluruh tanaman tingkat tinggi. Chlorella juga memiliki kelebihan untuk tumbuh berkembang biak dengan cepat. Berdasarkan fakta tersebut, maka penelitian ini digunakan jenis mikroalga Chlorella vulgaris Buitenzorg.
Dengan meninjau bahwa Chlorella adalah mikroorganisme fottosintesis yang mengubah energi cahaya menjadi energi ATP untuk pertumbuhan dan pembentukan senyawa karbon (fiksasi CO?), maka faktor cahaya menjadi sangat penting bagi pertumbuhan dan produksi biomassa Chlorella. Beberapa penelitian pada kultivasi mikroalga dengan variasi faktor pencahyaan telah membuktikan beberapa hal antara lain bahwa Chlorella memiliki prospek yang sangat baik sebagai penghasil biomassa, pemfiksasi CO2 maupun sebagai penghasil protein, vitamin, karbohidrat, dan nutrisi lain untuk bahan makanan kesehatan.
Mengacu pada penelitian tersebut, maka pada penelitian kali ini dilakukan perlakuan alterasi pencahayaan yaitu perubahan intensitas pencahayaan berdasarkan siklus harian. Pada fotobioreaktor tersebut Chlorella vulgaris Buitenzorg akan dikultivasi dalam medium beneck sebagai sumber nutrisi pada temperatur 29°C dan tekanan operasi 1 atm dengan sumber cahaya lampu phillip Halogen 20W/12V/50Hz serta dialiri udara yang mengandung CO? 6% sebagai sumber karbonnya.
Perlakuan alterasi pencahayaan siklus harian pada kultivasi Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir biomassa (X) 0,0083 kali lebih rendah dibandingkan pencahayaan kontinu . Aktivitas sel Chlorella vulgaris Buitenzorg pada perlakuan alterasi pencahayaan siklus harian menunjukkan hasil yang lebih rendah. Hal ini dapat dilihat dari [HCO3'] yang terbentuk pada kultur perlakuan alterasi 0,0094 kali lebih rendah dibanding pencahayaan kontinumeningkatkan produksi biomassa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49592
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Sapty Rahayu
"Bioteknologi adalah salah satu cabang ilmu eksak yang sangat berkembang dalam satu dekade terakhir ini dan menjadi topik pembicaraan menarik setelah nanoteknologi. Hal ini disebabkan karena dengan bioteknologi tidak menghasilkan produk samping yang berbahaya, dan dari segi biaya boleh dikatakan cukup murah. Salah satu topik penelitian bioteknologi yang telah banyak dikembangkan adalah tentang potensi dari biomassa mikroalga hijau.
Mikroalga Chlorella sp. adalah salah satu mikroalga hijau yang telah banyak digunakan sebagai sumber penghasil biomassa. Chlorella sp merupakan mikroalga hijau yang sangat spesial karena kandungan klorofilnya paling tinggi dibandingkan seluruh mikroalga hijau bahkan seluruh tanaman tingkat tinggi di dunia (0,28%). Chlorella juga memiliki kelebihan untuk tumbuh/berkembangbiak dengan cepat dan keberadaannya mudah ditemui pada berbagai perairan.
Penelitian ini merupakan studi lanjutan yang lebih menitikberatkan pada upaya peningkatan laju pertumbuhan biomassa Chlorella vulgaris Buitenzorg pada pencahayaan siklus harian. Dari sini diharapkan dapat diketahui peningkatan produksi biomassa (%) pada kultivasi Chlorella vulgaris dengan perlakuan pencahayaan dengan siklus harian dalam reaktor kolom gelembung susun seri dibandingkan dengan perlakuan pencahayaan kontinyu.
Dari hasil penelitian ini, didapat bahwa penambahan reaktor pada fotobioreaktor kolom gelembung seri menunjukkam adanya produksi biomassa yang tinggi walaupun jumlahnya tidak signifikan. Perlakuan pencahayaan kontinyu pada Chlorella vulgaris Buitenzorg menunjukkan hasil akhir produksi biomassa (X) yang 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pencahayaan siklus harian karena pada siklus harian ada penurunan intensitas cahaya yang menyebabkan sel tidak melakukan fotosintesis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49774
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
P. Rustriono Gunadi
"Di jaman majunya perkembangan metode akuntansi biaya kontemporer, masih banyak perusahaan menggunakan sistem biaya konvensional untuk kalkulasi biaya pesanan ( Job Order Costing ) atau kalkulasi biaya proses ( Process Costing ) atau campuran dari keduannya. Sistem konvensional dapat mengakibatkan informasi biaya produksi yang terdistorsi. Dalam kenyataknnya, perusahaan yang menjual produk banyak yang melakukan keputusan kritikal tentang penetapan harga produk, melakukan penawaran, atau bauran produk berdasarkan data biaya yang tidak akurat. Dalam segala kemungkinan, masalahnya bukan pada membebankan biaya upah Iangsung atau bahan langsung. Biaya utama tersebut dapat ditelusuri ke produk individual, dan kebanyakan sistem biaya konvensional didisain untuk memastikan bahwa penelusuran tersebut terjadi, namun pembebanan biaya overhead ke produk individual merupakan suatu masalah yang lain. Menggunakan metode konvensional untuk pembebanan overhead ke produk, dan menggunakan tarif overhead yang ditentukan di muka (predetermined overhead rate ) berdasarkan satu tolok ukur aktivitas dapat menghasilkan biaya produk yang terdistorsi.
Pengelolaan dan analisis biaya mcliputi proses memperoleh data kalkulasi biaya yang akurat dan mengelola data tersebut untuk membantu manajer dalam membuat keputusan kritis, seperti penetapan harga, bauran produk dan keputusan teknologi proses serta menganalisis data biaya, menerjemahkan data, biaya tersebut ke dalam informasi yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian manajerial. Fase ini termasuk pengukuran data biaya yang akurat dan relevan serta menganalisis data biaya tersebut untuk pengambilan keputusan. Activity-Based Costing (ABC) merupakan perkembangan baru sebagai usaha dalam peningkatan akurasi kalkulasi biaya produk yang dapat menghilangkan biaya produk yang terdistorsi sewaktu menggunakan sistem biaya konvensional serta menganalisis aktivitas yang pada akhimya diupayakan untuk pengendalian efisiensi biaya.
Hasil penelitian dari karya akhir ini menunjukkan bahwa adanya perhitungan harga pokok berdasarkan sistim biaya konvensional yang diterapkan perusahaan menghasilkan distorsi antara tipe kain yang dihasilkan sehingga harga pokok yang diperoleh tidak menggambarkan keadaan yang sebenamya dan dari analisis aktivitas yang dilakukan, yaitu dengan membedakan aktivitas penambah nilai dengan aktivitas bukan penambah nilai, dapat diketahui bahwa banyaknya aktivitas bukan penambah nilai aktivitas merupakan aktivitas yang memberikan kontribusi biaya yang cukup signifikan pada PT X yaitu totalnya sebesar Rp.1.348.478.337 atau dapat dikatakan memakan biaya kurang lebih 23.47% dari total biaya overhead perusahaan.
Temuan ini memberikan beberapa implikasi, yaitu bahwa sistem biaya tradisional untuk penetapan harga pokok produk menggunakan satu dasar alokasi biaya yaitu unit produksi menyebabkan biaya produk yang terdistorsi dan tidak mencerminkan tingkat akurasi yang memadai, sehingga diperlukan pengalokasian biaya overhead pabrik berdasarkan aktivitas menggunakan cost driver yang berbeda-beda yaitu jam kerja mesin, unit produksi, jurnlah frekuensi order sehingga mendapatkan perhitungan harga pokok produk yang lebih akurat.
Saran yang dapat diajukan penhlis adalah Sistim Informasi akuntansi perlu disesuaikan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengumpulan biaya rnenurut aktivitas yang lebih baik dari masing-masing fungsi di dalam suatu cost center, Penerapan sistem ABC perlu didukung oleh informasi yang menggambarkan semua aktivitas di sepanjang mata rantai penciptaan nilai, baik berupa data keuangan rnaupun non keuangan dan melakukan efisiensi pada aktivitas-aktivitas non value added activity sehingga dapat dilakukan perbaikan yang berkelanjutan dan rnenuju kepada Activity-Based Management System."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Yuni Astari
"Rumah sakit, sebagai institusi perawatan kesehatan, telah mengalami perkembangan dari pusat penyembuhan berbasis agama menjadi pusat perawatan medis dan penelitian. Dalam desain rumah sakit modern, faktor alam terutama ruang hijau dan cahaya alami telah diakui sebagai salah satu elemen penting dalam menciptakan lingkungan penyembuhan yang mendukung pemulihan fisik dan emosional pasien. Desain interior rumah sakit memainkan peran krusial dalam kesehatan psikologis pasien dan pengalaman perawatan mereka. Faktor-faktor seperti cahaya alami, pemandangan alam, ruang hijau, dan bukaan, memiliki pengaruh besar terhadap atmosfer ruang interior rumah sakit. Dengan menciptakan lingkungan yang baik, rumah sakit mampu meningkatkan proses pemulihan pasien dan memberikan dampak positif pada kesehatan fisik dan emosional pasien.

Hospitals, as health care institutions, have evolved from faith-based healing centers to medical care and research centers. In modern hospital design, natural factors, especially green spaces and natural light have been recognized as one of the important elements in creating a healing environment that supports the physical and emotional recovery of patients. Hospital interior design plays a crucial role in the psychological health of patients and their treatment experience. Factors such as natural light, natural scenery, green spaces, and openings, have a great influence on the atmosphere of hospital interior spaces. By creating a good environment, hospitals are able to improve the recovery process of patients and have a positive impact on the physical and emotional health of patients"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>