Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200451 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadia Dwi Novianti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kegiatan non-bunga bank terhadap risiko kredit dan spread pinjaman. Risiko kredit diukur menggunakan dua indikator yaitu loan loss provision dan nonperforming loan. Penelitian ini dilakukan pada 43 bank di lima negara ASEAN yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina dari tahun 2007 hingga 2017. Hasil yang ditemukan adalah diversifikasi kegiatan pendapatan memiliki dampak yang buruk terhadap kualitas pinjaman yang bank berikan dan spread pinjaman yang semakin besar. Selanjutnya peneliti membagi sampel menjadi dua bagian yaitu bank besar dan kecil. Pada bank besar, ditemukan bahwa pendapatan investasi dan penjualan aset dan liabilitas dapat mengurangi aset berkinerja buruk, dan spread pinjaman yang semakin kecil. Sementara itu, manfaat diversifikasi pendapatan tidak dirasakan pada bank kecil. Pengujian robustness juga dilakukan dengan indikator berbeda dan pada sampel negara berkembang saja. Hasilnya konsisten dengan pengujian yang dilakukan sebelumnnya.

The purpose of this research is to investigate the impact of non-interest income to credit risk and loan spread. Credit risk is measured by loan loss provision and non-performing loan. This research is conducted in 43 banks in five ASEAN countries which is Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippines from 2007 to 2017. The findings of this research indicates that income diversification have bad effects towards loan quality and make bigger loan spread. Next, the sample is also divided into two groups; large banks and small banks. In large banks, investment income and sales on asset and liabilities are found to have effects in reducing non-performing loan and lowering loan spread. Meanwhile small banks are not benefited by non-interest income activities. Robustness check with different indicators and different sample in developing countries also show consistent results. 
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafi Farhanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh diversifikasi pendapatan terhadap kinerja pasar dan risiko perbankan di negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina dengan melakukan penelitian pada 50 bank konvensional non syariah yang telah listed di bursa saham di periode 2012-2018. Penelitian ini menggunakan dua pengukuran proksi kinerja pasar, yaitu rasio Tobins Q serta rasio Market to Book Equity, adapun pengukuran proksi risiko diukur dengan menggunakan risiko total atau standar deviasi imbal hasil, risiko sistematik atau beta, serta risiko idiosinkratik atau standar deviasi residual. Dengan menggunakan regresi Driscoll-Kraay, ditemukan bahwa secara umum diversifikasi memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja pasar bank, namun dua komponennya, yakni pendapatan trading dan pendapatan lain-lain berpengaruh signifikan terhadap nilai pasar. Selain itu, dari hasil regresi terhadap risiko, diketahui bahwa secara umum diversifikasi berpengaruh tidak signifikan pada risiko, namun memiliki pengaruh signifikan pada risiko sistematik. Selain itu, dua komponennya, pendapatan fee dan pendapatan lain-lain berpengaruh positif pada risiko total dan idiosinkratik."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diandara Dwihita Savitri
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara diversifikasi produk dengan risiko bank pada periode 2008-2015. Penelitian ini menggunakan metode balanced panel dengan data tahunan 50 bank umum yang terdiri atas 25 bank umum besar dan 25 bank umum kecil.
Hasil analisis pada penelitian ini memperlihatkan efek dari diversifikasi produk terhadap risiko bergantung pada besaran size bank, lebih spesifiknya diversifikasi produk memiliki hubungan yang negatif dengan risiko bank pada bank yang berukuran besar. Jika aktivitas pendapatan non bunga dibagi menjadi aktivitas komisi dan aktivitas trading maka terdapat hasil positif dan signifikan terhadap risiko perbankan di Indonesia dan aktivitas komisi memiliki hubungan lebih jelas terhadap risiko bank besar dan bank kecil dibandingkan aktivitas trading.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan pada negara berkembang. Melalui penelitian ini bank besar di Indonesia perlu lebih terlibat dalam aktivitas pendapatan non bunga karena adanya benefit atas diversifikasi, sedangkan bank kecil memerlukan peningkatan manajemen risiko agar bisa mengurangi risiko yang ditimbulkan dari aktivitas pendapatan non bunga.

This study aims to examine the relationship between product diversification and Indonesian commercial banking risk in 2008 2015. This study use balanced panel data methodology and annual data of 50 Indonesian commercial banking that consists of 25 large banks and 25 small banks.
The analysis from this study shows clear evidence that the effect of product diversification on bank risk depends highly with bank 39 s asset size. Specifically, the degree of diversification product is negatively associated with bank risk for large banks. When product diversification divided into commission and trading activities, the result shows positive and significant relationship with indonesian commercial bank risk. In addition, commission activities shows clearer relationship rather than trading activities towards Indonesian large and small commercial bank risk.
This finding seems consistent with previous studies in developing country and suggest that large banks in Indonesia must become more involved in non traditional activities because they gain the benefit of diversification. As for small banks, they need to improve their risk management if they want to become more involved in non interest income activities."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Ananda Dwi Putra Leiden
"Makalah ini menganalisis hubungan pertumbuhan kredit terhadap risiko kredit yakni tingkatan dari non-performing loan pada 69 perbankan yang berada pada wilayah negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, dan Singapura). Risiko kredit perbankan sangat sensitif terhadap kendala keuangan di mana hubungannya terhadap kelancaran perbankan di dalam melaksanakan core bisnisnya. Di sisi lain, pertumbuhan kredit perbankan dapat mempengaruhi peningkatan NPL, tetapi pada titik tertentu, pertumbuhan kredit justru dapat mempengaruhi penurunan tingkatan NPL. Indikasi kredit macet ini dapat muncul apabila perbankan terkait memiliki kendala dari kredit yang diberikan dan juga kapasitas aset yang dimiliki oleh perbankan tersebut. Makalah ini menjelaskan bagaimana pertumbuhan kredit Bank dan ukuran perusahaan dapat mempengaruhi risiko yang terkait dengan kredit macet Bank. Dalam konteks makalah ini, model yang digunakan adalah estimator GMM, yang cocok untuk penelitian menggunakan variabel lagged sehingga pengaruh periode sebelumnya dapat dilihat secara signifikan. Untuk melihat lebih dalam efek NPL, menggunakan variabel status dapat memengaruhi NPL menjadi pengaruh yang lebih spesifik. Untuk menggambarkan efek dari pendekatan ini, penelitian dilakukan berdasarkan bank yang terdaftar di negara-negara ASEAN-5.

This paper analyzes the relationship of credit growth to credit risk, namely the level of non-performing loans in 69 banks located in the ASEAN-5 countries (Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines, and Singapore). Bank credit risk is susceptible to financial constraints in which the relationship with the smooth running of the Bank in carrying out its core business. On the other hand, the growth of bank credit can affect the increase in NPLs, but at a certain point, credit growth can actually affect the decline in the level of NPLs. This indication of bad credit can arise if the related banks have constraints from the credit given and also the capacity of the assets owned by the Bank. This paper describes how the Bank's credit growth and the size of the firm can affect the risk related to the Bank's non-performing loan. In the context of this paper, the model used is the GMM estimator, which is suitable for research using lagged variables so that the influence of the previous period can be seen significantly. To take a more in-depth look at the effects of NPLs, using the selected variables can affect NPLs to be more specific influences. To illustrate the effect of this approach, research was conducted based on banks listed on ASEAN-5 countries. Analysis results prove that credit growth and firm size have a significant effect on non-performing loans. this is evidenced by the risk management development that occurred in ASEAN-5 countries."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mayang Sekar Mustikowati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan non-bunga terhadap risiko bank pada bank berorientasi retail dan bank berorientasi investasi di Indonesia periode 2008-2014. Teknik estimasi yang digunakan adalah fixed effect model. Penelitian ini menemukan bahwa pendapatan non-bunga memiliki pengaruh positif terhadap risiko pada bank berorientasi investasi ditandai dengan menurunnya nilai z-score. Selain itu, peningkatan pendapatan non-bunga ditemukan meningkatkan risk adjusted return pada seluruh sampel dan bank berorientasi retail. Di sisi lain, peningkatan pendapatan non-bunga menurunkan risk adjusted capitalization pada bank berorientasi investasi. Pengaruh pendapatan non-bunga terhadap risiko secara umum disumbang oleh pendapatan komisi, provisi, dan fee.

This research is aimed to analyze the effect of non-interest income on bank risk in Indonesian retail oriented banks and investment oriented banks from 2008 to 2014. Using fixed effect model, the result show that non-interest income has positive effect on bank risk in investment oriented bank in the sense of having lower z-score. Furthermore, an increase in non-interest income inreases risk adjusted return in full sample and retail oriented bank, while it reduce risk adjusted capitalization in investment oriented bank. The results show that the effect of non-interest income on bank risk mainly comes through fee and commission income.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emily Anggita Bonfilia
"Studi ini bertujuan untuk meneliti pengaruh perkembangan Fintech terhadap tingkat risiko bank umum di negara anggota ASEAN-5 periode 2014 sampai 2021. Sampel penelitian terdiri dari 74 bank umum yang terletak di Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Hasil penelitian menemukan bahwa perkembangan Fintech menyebabkan risiko bank umum meningkat, secara khusus pada bank berukuran besar dan kecil, bank efisiensi rendah, bank pendapatan non-bunga tinggi, dan bank shadow banking rendah. Meskipun begitu, tingkat risiko bank umum tidak terpengaruh oleh perkembangan Fintech yang lebih lanjut. Ketika Fintech sudah semakin berkembang, bank mampu mengejar ketertinggalannya dari Fintech sehingga tingkat risikonya menurun.

This study aims to analyze the impact of Fintech development on commercial banks' risk levels in the ASEAN-5 countries from 2014 to 2021. The study included a sample from 74 commercial banks in Indonesia, Singapore, Malaysia, Philippines, and Thailand. The research found that Fintech development increases banks' risk levels, especially in banks with big and small sizes, low efficiency, high non-interest income, and low shadow banking. However, bank risk levels are not affected by the further development of Fintech. When Fintech is growing even further, banks are able to catch up with Fintech development so that the risk levels decrease.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugraha Ichwan Prasudha
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak struktur pasar terhadap kinerja bank, dampak perilaku bank terhadap kinerja bank, dan peran mediasi perilaku bank terhadap dampak struktur pasar terhadap kinerja bank. Penelitian ini menggunakan sampel dari 52 bank di negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dengan periode waktu 2007 hingga 2017. Penelitian ini menemukan bahwa struktur pasar memiliki dampak positif terhadap kinerja bank yang menunjukkan pasar yang lebih tinggi. konsentrasi akan meningkatkan kinerja bank. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa dampak negatif dari perilaku bank terhadap kinerja bank dan peran mediasi yang sempurna dari perilaku bank terhadap dampak struktur pasar terhadap kinerja bank. Ini menyiratkan bahwa perlu untuk membuat kebijakan antimonopoli yang lebih tepat oleh regulator, seperti kebijakan yang memperketat suku bunga pinjaman dan deposito di setiap negara ASEAN untuk menghentikan bank-bank besar di ASEAN menyalahgunakan kekuatan pasar untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi dan menciptakan stabilitas keuangan.

The purpose of this study is to determine the impact of market structure on bank performance, the impact of bank behavior on bank performance, and the role of bank behavior mediation on the impact of market structure on bank performance. This study uses a sample of 52 banks in ASEAN countries such as Indonesia, Malaysia, the Philippines, Singapore, Thailand and Vietnam with a period of 2007 to 2017. This study found that market structure has a positive impact on bank performance which shows a higher market . concentration will improve bank performance. In addition, this study also found that the negative impact of bank behavior on bank performance and the role of perfect mediation of bank behavior on the impact of market structure on bank performance. This implies that it is necessary to make antitrust policies more appropriate by regulators, such as policies that tighten lending and deposit rates in each ASEAN country to stop major banks in ASEAN from abusing market power to gain higher profits and create financial stability."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Rahmawaty
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pemegang saham pengendali dan konsentrasi kepemilikan terhadap perilaku pengambilan risiko bank konvensional di Indonesia selama periode 2007-2017. Penelitian ini menggunakan metodologi data panel dengan data kuartalan selama 43 kuarter 2007Q1-2017Q3 dengan estimasi teknik fixed effect.
Penelitian ini menemukan bahwa bank yang dikontrol oleh pemerintah mengambil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan bank yang dikontrol oleh pihak swasta. Bank yang dikontrol oleh pemerintah pusat Bank BUMN memiliki stabilitas yang lebih tinggi dan memiliki risiko kebangkrutan yang lebih rendah dibandingkan dengan bank yang dikontrol oleh pemerintah daerah BPD. Penelitian ini juga menemukan pula bahwa konsentrasi kepemilikan memiliki hubungan yang non-monotonic terhadap tingkat risiko bank.

This research aims to examine the impact of nature of controlling shareholders and ownership concentration on banks rsquo risk taking behaviours in Indonesia during the 2007 2017 period. This research uses panel data methodology using quarterly data for 43 quarters period 2007Q1 2017Q3 with fixed effect estimation technique.
This research finds that government controlled banks take less risk than privately controlled banks. Central government controlled banks State Owned Banks has higher stability and lower default risk than regional government controlled banks Regional Development Banks. This research also find that ownership concentration has a non monotonic relationship on the bank rsquo risk taking.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novi Budiyanti
"Data perbankan menunjukkan bahwa trend perbankan di Indonesia mulai melihat pendapatan pendapatan selain bunga, khususnya fee based income. Hal ini membawa konsekuensi apakah akan menambah jumlah pendapatan bank secara total dan mengurangi risiko rentabilitas dengan semakin beragamnya jenis keuntungan, yang memerlukan kajian mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pendapatan selain bunga, khususnya fee based income terhadap risiko rentabilitas bank umum konvensional di Indonesia.
Objek penelitian adalah seluruh bank umum konvensional yang dikelompokan berdasarkan kepemilikan atas dasar pengelompokan yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan dibagi menjadi tiga periodisasi data, yaitu sebelum krisis keuangan tahun 2004-2006, saat terjadinya krisis keuangan global tahun 2007-2009, dan pasca krisis keuangan tahun 2010-2013. Faktor-faktor yang diuji pengaruhnya adalah fee based income, pendapatan selain bunga, standar deviasi Return On Asset, standar deviasi Return on Equity dan standar deviasi Biaya Operasional/Pendapatan Operasional. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model panel heterogen dan metode regresi linier berganda, menggunakan data time series secara bulanan selama periode 10 (sepuluh) tahun yaitu tahun 2004 - 2013.
Uji regresi menunjukan pengaruh fee based income dan pendapatan selain bunga terhadap risiko rentabilitas berbeda-beda untuk masing-masing kelompok bank dan periode waktu yang berbeda. Alternatif pendapatan selain bunga seperti fee based income, pada saat krisis, hanya kelompok Bank Campuran dan BPD yang berpengaruh signifikan menekan risiko rentabilitas. Dengan demikian selama krisis, kelompok Bank Asing, Bank Persero dan BUSN Devisa yang dominan kontribusi fee based-nya, ternyata tidak berkontribusi mengurangi risiko rentabilitas. Adapun pada BUSN Non Devisa juga menunjukkan hasil uji hipotesis ditolak.

Banking data shows that the trend of banking in Indonesia began to look into non interest income rather than interest income, especially fee-based income. This may result in an increase of banks? total revenue and decrease of rentability risk due to various type of profit, which require in-depth review. This research was aimed at studying the influence of non-interest income, in particular fee based income, toward the rentability risk conventional bank in Indonesia.
The research object were all commercial conventional banks, classified based on ownership as per Bank Indonesia classification, and divided into 3 (three) data periods, namely prior to financial crises (2004-2006), during the financial crises (2007-2009), and post financial crises (2010-2013). The factors that were being examined are feebased income, non-interest income, standard deviation of Return on Asset, standard deviation of Return on Equity, and standard deviation of Operational Cost/Operational Revenue. The estimation model was conducted using heterogeneous panel and mulitple regression analysis, and the date that were being utilised are monthly time series data for the period of last ten years (2004-2013).
Regression test showed that the influence of increases in fee based income and non-interest income was different for each category of banks within different time periods. During the crises, non-interest income alternatives, such as fee-based income, only significant in reducing rentability risks on regional banks and banks owned jointly by foreign and domestic parties. Thus, during the period of crises, banks whose fee-based income was dominant, such as foreign-owned banks, government-owned banks and banks conducting foreign-exchange activities, did not experience reduced rentability risk. As for the banks that did not conduct foreign exchange activities, the results of the hypothesis testing is rejected.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Fernando
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kebebasan ekonomi sebuah negara terhadap profitabilitas bank di negara ASEAN-5 periode 2011-2015. Penelitian menggunakan tiga proksi kebebasan ekonomi, yaitu kebebasan fiskal, kebebasan moneter, dan belanja pemerintah. Penelitian ini menggunakan pengolahan data panel, dan hasilnya kebebasan ekonomi berpengaruh negatif terhadap profitabilitas bank, dengan menggunakan proksi kebebasan moneter dan belanja pemerintah. Sedangkan, jika menggunakan proksi kebebasan fiskal memilliki pengaruh positif terhadap profitabilitas bank, namun tidak signifikan.

ABSTRACT
This study aims to identify the effect of economic freedom on bank rsquo s profitability in ASEAN 5 countries from 2011 2015. The study uses three proxies of economic freedom, which are fiscal freedom, monetary freedom, and government spending. Using panel data analysis, this study finds that monetary freedom and government spending has significant negative relationship with bank rsquo s profitability, government spending. On the contrary, fiscal freedom gives positive relationship with bank rsquo s profitability, but unfortunately it is not significant."
2017
S68460
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>