Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 58760 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Denpasar: BAPPEDA, 2012
306.598 6 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bali: Bappeda Denpasar, 2011
338.959 862 BAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Denpasar: Bappeda Kota Denpasar, 2010
306 KEB
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"UKM memiliki peranan terhadap peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. pemerintah dan swasta diharapkan ikut memberikan perhatian dan inisiatif yang lebih dalam pengembangan UKM, sehingga UKM diharapkan mempunyai daya saing yang tinggi. penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (e-commerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun dalam bentuk digital. ukm di denpasar, bali memerlukan e-commerce yang mendukung aktifitas bisnisnya. untuk memenuhi keperluan tersebut diperlukan model e-commerce yang sesuai dengan UKM denpasar bali. Metode Structural Modeling (SEM) digunakan untuk membentuk e-commerce. faktor manajerial, faktor lingkungan dan kultur organisasi mempengaruhi perencanan strategi UKM terhadap pembangunan e-commerce. perencanaan strategi berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. model ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pengetahuan tentang e-commerce yang dapat membantu UKM untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. model tersebut akad digunakan sebagai dasar untuk pengembangan aplikasi e-commerce pada penelitian selanjutnya."
000 JEI 3:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Made Suryanatha Prabawa
"ABSTRAK
Perubahan suatu tempat non-urban menjadi urban melalui urbanisasi dapat mempengaruhi keseharian hidup masyarakat tradisional, dalam kasus ini, adalah Bali. Di Bali dikenal apa yang disebut Bale Banjar. Bale banjar adalah bangunan yang berfungsi untuk menampung kegiatan adat-keagamaan. Bangunan ini terletak memusat dalam permukiman
adat di Bali. Dalam proses perubahan menuju urban, Bale banjar Titih mengalami perubahan akibat tekanan proses urbanisasi, bangunan ini hadir bersamaan dengan kegiatan komersial kota. Penelitian ini akan mencari jawaban atas pertanyaan: i) apa dan mengapa terjadi transformasi posisi kehadiran dari semula bale banjar Titih bersifat privat, menjadi hadir bersama dengan keramaian ruang publik perkotaan?; ii) bagaimana mempertahankan privasi kehadiran Bale Banjar Titih, khususnya terkait dengan kegiatan ritual atau tradisi banjar di antara hiruk-pikuk kota. Jenis penelitian adalah kualitatif melalui single case study research untuk mengungkap habitus dan proses transformasi secara kualitatif terkait dengan nilai-tradisi yang berhadapan dengan nilai-nilai baru dari masyarakat baru yang bersifat urban dan modern. Pendekatan penelitian adalah grounded research dimana perumusan tesis muncul di akhir proses penelitian. Pengambilan sampel adalah sampel tertuju (purposive). Pengumpulan data melalui observasi dan wawancara informan yang terpilih. Temuan riset menunjukkan bahwa perkembangan Pasar Badung telah mendorong para pedagang masuk merambah area permukiman, sehingga komersialisasi terjadi pada Bale Banjar Titih, yakni, adanya peluang
memperoleh pendapatan akibat adanya aktivitas perdagangan yang dapat mendanai kebutuhan komunal banjar. Hubungan harmonis yang terjalin antara warga banjar dengan pedagang dipahami sebagai hubungan resiprokal, dapat tercipta melalui penerapan tri hita karana oleh warga banjar dalam habitus-nya, dan keuntungan kerjasama yang diperoleh oleh kedua belah pihak. Penerapan Tri Hita Karana dalam Saling Metulungan, Pajegan, dan Rungu menjadi hubungan antar warga banjar dengan pedagang yang dapat mewujudkan kebertahanan aktivitas adat-keagamaan warga berdampingan dengan aktivitas perdagangan dalam bale banjar Titih. Penelitian ini kemudian menyimpulkan bahwa ruang tradisional tidak selalu bersifat statis melainkan dapat menyesuaikan melalui habitus yang ada pada aktor didalam menanggapi lingkungan tempat tinggalnya, sehingga dapat menciptakan ruang bermukim yang paling sesuai dan dapat bertahan diantara hadirnya nilai-nilai baru

ABSTRACT
Changing of non-urban places into urban through urbanization can affect the
daily life of a traditional community, in this case, is Bali. In Bali known what is
called Bale Banjar. Bale banjar is a building that serves to accommodate a customreligious activities. The building is located "centered" in the indigenous settlements in Bali. In the process of change to urban, Bale banjar Titih changes due to the pressures of urbanization process, the building comes along with the commercial activities of the city. This study will seek answers to the questions: i) what happened and why the transformation of "position" presence of the original bale banjar Titih which is private, be present along with the crowd of urban public space; ii) how to maintain the privacy of the presence of Bale Banjar Titih, particularly those related to rituals or banjar traditions amongst the crowd of the city.
This type of research is qualitative single case study research to uncover
habitus and qualitative transformation process associated with the values of tradition dealing with the new values of the new society that is both urban and modern. The research approach is grounded research thesis formulation which appears at the end of the research process. Using purposive sampling and data collection through observation and interviewing informants. The research findings indicate that the Pasar Badung developments have prompted traders penetrated residential areas, so that commercialization occurs in Bale Banjar Titih, namely, the opportunity to earn income as a result of their trading activities to finance the banjar communal needs.
Harmonious relationship that exists between banjar people with traders understood as a reciprocal relationship, can be created through the implementation of tri hita karana by banjar people in his habitus, and cooperation advantages gained by both sides. Application of Tri Hita Karana in Saling Metulungan, Pajegan, and Rungu are the relationship between banjar people with traders who can realize the survival of traditional-religious activities of banjar alongside the trading activity in the BaleBanjar Titih. The study then concluded that traditional space are not always static, but can adjust through habitus that of the actor in responding to his neighborhood, so as to create a living space that best suits and can survive among the presence of new values."
2016
T45982
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aini Kurniati
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi yang ada di dalam Banjar Kaja serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan metode analisis jaringan komunikasi khusus dalam kaitannya dengan dimensi-dimensi teori yang mengkaji masalah struktur sosial pada arus informasi. Sumbangan praktis penelitian ini adalah memperkaya hasil-hasil penelitian dalam rangka mengidentifikasi hambatan-hambatan bagi berlangsungnya proses di dalam mempertahankan nilai-nilai budaya Bali.
Penelitian ini bersifat deskriptif dan eksploratif, dan merupakan studi kasus, yaitu menggunakan suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan ("wholeness") dari objek yang diteliti. Informan penelitian ditentukan menurut "sampling intact system", yaitu mengambil satu jaringan komunikasi yang menghubungkan lebih dari 50 titik-titik hubungan dalam satu sistem.
Data untuk penelitian ini diperoleh melalui studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Data tentang jaringan komunikasi sosial diperoleh melalui metode "survey sociometry". Eksplorasi kualitatif dilakukan untuk menunjang strategi penelitian yang menyeluruh, yaitu selain mengadakan wawancara, juga menjalankan pengamatan langsung atau komunikasi sehari-hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan antara warga anggota Banjar dan bukan ataupun pendatang dalam menentukan anggota-anggota dari pihak kelompok masyarakat lain sebagai pasangan diadik yang menduduki prioritas pilihan utama. Klik-klik yang terbentuk berjumlah seluruhnya 9 klik yaitu 1 klik besar dan 8 klik kecil, yang dihubungan satu dengan lainnya oleh jalinan-jalinan komunikasi yang lemah atau rendah kedekatannya. Identifikasi dari peranan - peranan individual yang ditemukan adalah penghubung (liasion), jembatan (bridge), pemencil (isolate) dan bintang (star). Ada beberapa faktor yang yang mempengaruhi pembentukan jalinan komunikasi yaitu kedekatan jarak fisik, homo dalam latar belakang sosial budaya, dan kesamaan dalam karakteristik-karakteristik sosial budaya yang lebih berperan. Ditemukan kenyataan secara menyolok bahwa faktor usia tidak menentukan bentuk jaringan komunikasi masyarakat Banjar Kaja. Tingkat pendidikan juga tidak mempunyai peran yang cukup berarti dalam menentukan pilihan-pilihan sosial di sini."
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janice Jacob Kayan Jap
"Telah ada beberapa program pertanian perkotaan yang dipraktikkan di Jakarta sebagai salah satu strategi untuk menanggulangi isu-isu terkait ketahanan pangan, RTH, dan stimulasi pertumbuhan ekonomi dan ketahanan sosial. Namun, akomodasi praktik kegiatan pertanian perkotaan saat ini masih terbatas untuk menjadi bagian dari perencanaan kota. Permasalahan yang diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah perancangan kebijakan dan insentif untuk mendukung pengembangan pertanian perkotaan masih belum disesuaikan dengan karakteristik praktek pertanian perkotaan yang sebenarnya, sehingga manfaat dari bertani/berkebun dapat dialami oleh pelaku-pelaku pertanian perkotaan belum dapat dialami secara meluas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran pertanian perkotaan dalam mendukung kemampanan kota di Jakarta Pusat dengan pendekatan permodelan. Pendekatan penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode campuran wawancara semi-terstruktur, focus group discussion (FGD), kuesioner dan Systems Dynamics. Penarikan sampel pelaku pertanian perkotaan yang dilakukan secara snowball menghasilkan 221 orang responden yang sesuai dengan kriteria target populasi. Dari wawancara, FGD, dan pengisian kuesioner, diperoleh data mengenai aspek-aspek berikut mengenai bertani/berkebun: motivasi, manfaat, hambatan, dan akses pelaku pada sumber daya, sarana, dan dukungan untuk bertani/berkebun. Hasil analisis data digunakan untuk membangun model perkembangan pertanian perkotaan dengan jumlah kader penanggungjawab program Gang Hijau di Jakarta Pusat sebagai salah satu stock utama. Hasil permodelan business as usual (BAU) menunjukkan jumlah pertambahan beberapa aspek pertanian perkotaan dari tahun ke tahun: jumlah kader, luas tutupan penghijauan, kohesi sosial dari bertani/berkebun, dan total pendapatan dari penjualan hasil panen. Dilakukan skenario intervensi untuk mencapai salah satu target perluasan tutupan penghijauan sesuai dengan capaian program tahun 2030.

Several urban agriculture programs have been practiced in Jakarta as a strategy to approach issues related to food security, green space, and stimulation of economic growth and social security. However, accommodation for urban agriculture activities as a part of urban planning is still limited. The identified problem in this study is that the design of policies and incentives to support the development of urban agriculture has not yet been adjusted to the actual characteristics of urban agriculture practices, so that farming/gardening benefits have not been widely experienced. This study aimed to evaluate the role of urban agriculture to support urban sustainability in Central Jakarta using a modeling approach. The research employed qualitatively approach with mixed methods including: semi-structured interviews, focus group discussions (FGD), questionnaires and Systems Dynamics modeling. Snowball sampling resulted in 221 respondents who met this study's target population criteria. From interviews, FGDs, and filling out questionnaires, data were obtained on the following aspects regarding farming/gardening: motivation, benefits, obstacles, and state of access to resources, facilities, and support for farming/gardening. The results of data analysis were used to build a model of urban agricultural development with the number of coordinators in Central Jakarta's Gang Hijau program as one of the main stocks. Results of business as usual (BAU) modeling showed increase in the number of increments of several aspects of urban agriculture from year to year: number of cadres, area of ​​green cover, social cohesion from farming/gardening, and total income from sales of crops. Intervention scenario was conducted to achieve one of the targets for expansion of green cover in accordance to urban agricutlture roadmap for 2030."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Farahdiba
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S41857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad S. Arsil Halim
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S41853
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Budi Laksono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S41860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>