Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61762 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Wahyu Nengsih
"ABSTRAK
Di antara beragam fabel yang tersebar di Indonesia, salah satunya ialah fabel Dayak Bakumpai. Fabel Dayak Bakumpai secara tidak langsung mempresentasikan nilai-nilai budaya luhur masyarakat Dayak Bakumpai. Pemahaman tentang kehidupan sosial, kearifan, dan kebijakan masyarakat Dayak Bakumpai dapat dipelajari melalui tokoh dan karakter binatang-binatang dalam fabel Dayak Bakumpai. Fabel Dayak Bakumpai ini sejogjanya harus dipertahankan keberadaannya, agar tetap lestari. Tulisan ini secara ringkas mendeskripsikan representasi kehidupan sosial masyarakat Bakumpai dalam fabel Dayak Bakumpai. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik catat, wawancara, dan studi pustaka. Hasil analisis memberikan gambaran singkat mengenai representasi kehidupan sosial masyarakat Dayak Bakumpai dalam fabel Dayak Bakumpai."
Lengkap +
Jayapura: Kibas Cenderawasih, 2018
400 JIKK 15:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
M. Natsir
Pontianak: Departeman Kebudayaan dan Pariwisata, 2006
572.972 NAT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Swarna Maharani
"Balian adalah istilah yang umum digunakan dalam budaya masyarakat Dayak untuk merujuk pada dua pengertian, yakni sebagai ritual adat yang biasanya ditujukan untuk mengusir penyakit atau sebagai bentuk syukur, dan balian sebagai pemangku ritual adat tersebut. Adalah novel Lampau karya Sandi Firly yang diterbitkan oleh GagasMedia pada 2013 yang menceritakan kisah tentang seorang anak Dayak Meratus dalam perjalanannya dalam mengejar mimpi. Novel tersebut mengangkat tradisi dan figur balian sebagai pemantik konflik para tokohnya yang kurang lebih menyoroti tentang terbatasnya pilihan hidup keturunan balian dan peran perempuan menjadi figur balian. Ditemukan rumusan masalah berupa gambaran representasi tokoh dan ritual balian yang terdapat di dalam novel ini. Penelitian ini menggunakan teori representasi dengan pendekatan sosiologi sastra dan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini ialah penggambaran tentang tokoh utama novel Lampau yang pada akhirnya memilih untuk mengikuti jalannya tradisi walau tidak sesuai dengan apa yang ia yakini selama ini.

Balian is a term that is frequently used in the culture of the Dayak people and has two meanings: it can refer to either the leader of a traditional rite or the ritual itself that is typically performed to banish disease and as a sign of gratitude. A novel titled Lampau by Sandi Firly, which was published by GagasMedia in 2013, tells the story about a Dayak Meratus youngster who attempts to pursue his dream. The depiction of balian as a ritual and a figure in this novel is used to raise the conflict, which circulated between the limitation of life a balian descendant should face and the role played by woman in the balian ritual. The representation of balian in the novel as a ritual and as a figure is the issue that is explored in this paper. This paper used qualitative research with a descriptive methodology combined with theory of representation in literary sociology approach. The paper’s concluded in the depiction of the main character who ultimately decides to follow the route of tradition even though it is not accordance to what he believes all this time."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hendarta
"Using the data from library research, this descriptive qualitative research aims to answer the following questions: (1) What are the historical aspects underlying the establishment of the social structure of Sambas people in the past in relation to the existence of the Dayak and the Malay Sambas communities? (2) How is the social relation between the Dayak and the Malay Sambas communities in the Sambas regency? (3) What is the significance of the toponymy of Sambas for the social life in Sambas regency nowadays.The oath taken by the Dayak and the Malay Sambas is not a fictional story but is a sociological reality that indicates the strength of brotherhood in their daily life. The brotherhood narration of the two ethnic goups in Sambas is always important to discuss in order to keep the collective memory of Sambas society."
Lengkap +
Yayasan Jurnal Perempuan, 2018
400 JANTRA 13:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Desak Putu Damayanti
"Rumah adat Balai Padang merupakan hunian tradisional Suku Dayak Bukit, yang masih dapat ditemui di Pegunungan Meratus, Provinsi Kalimantan Selatan. Namun kini, keberadaan rumah adat Balai makin sulit ditemui, karena masyarakat lebih memilih untuk membangun rumah kayu dibandingkan rumah adat Balai. Fungsi hunian komunal pada rumah adat Balai telah berubah menjadi fungsi hunian pribadi pada rumah kayu. Hal ini menjadi penyebab rumah kayu sering diasumsikan sebagai rumah tradisional suku Dayak Bukit. Fokus pada tulisan ini untuk menganalisis proses dan penyebab terjadinya transformasi dari rumah adat Balai Padang yang merupakan fungsi hunian komunal menjadi rumah kayu yang merupakan fungsi hunian pribadi. Aspek yang dianalisis meliputi transformasi fisik yang terjadi dari rumah adat Balai Padang menjadi rumah kayu, dan faktor-faktor penyebabnya. Transformasi fisik yang terjadi diperoleh melalui metode observasi lapangan, sedangkan faktor-faktor penyebab transformasi diperoleh dari hasil wawancara mendalam. Dari observasi lapangan ditemukan bahwa terdapat perubahan mendasar pada konsep ruang dan fungsi bangunan antara rumah Adat Balai Padang dengan rumah kayu. Faktor penyebab transformasi tersebut adalah keinginan penghuni sendiri. Keleluasaan gerak yang terbatas menjadi faktor dominan pemicu masyarakat memilih untuk mmebangun hunian pribadi, hal ini dapat dilihat dari sempitnya ruangan menjadi alasan tersebar yang dipilih responden untuk pindah ke rumah kayu. Pada proses membangun ditemukan bahwa 80% rumah kayu yang ada dibangun oleh tukang yang hanya menguasai metode membangun rumah konvensional, sehingga menghasilkan desain rumah kayu yang berbeda dengan rumah adat Balai Padang."
Lengkap +
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Asyura
Kalimantan Barat : Balai Pelestarian Nilai Budaya , 2019
900 HAN 3:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Padang: Proyek Pengembangan Permuseuman, 1982
306 TAB
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"bawean merupakan pulau kecil di wilayah Jawa Timur yang penduduknya berasal dari berbagai etnik , seperti Madura, Palembang, Jawa dan Bugis. Budaya Bawean adalah campuran dari budaya penduduk yang ada di Pulau Bawean...."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Isman Pratama
"ABSTRAK
Debus merupakan suatu bentuk permainan kekebalan yang dilakukan seseorang terhadap benda tajam. Permainan tersebut, kini lebih dikenal sebagai suatu bentuk kesenian yang unik dan langka, yang hanya dimiliki oleh beberapa wilayah tertentu saja di Indonesia. Adapun wilayah tersebut, diantaranya adalah Jawa Barat, Sumatera Barat dan Aceh.
Debus, timbul dan muncul di Jawa Barat sejalan dengan awal masuknya agama Islam. Debus sendiri sebenarnya lahir dari kebudayaan Islam untuk menarik, masyarakat memeluk agama Islam. Oleh karena itu, debus dikembangkan oleh para guru agama atau syeh yang menjadi pimpinan sLlatL(kelompok tarekat tertentu. Di Indonesia, khususnya di Jawa Barat, aliran tarekat yang mengembangkan debus ini adalah aliran tarekat Qadiriyah dan Pi-raiyah.
Pada masa kini, debus tetap eksis dan dapat disaksikan peragaan permainannya. keberadaan debus yang cukup unik ini, menarik untuk dikaji dan diamati. Da1am penelitian ini, pokok kajian tertuju pada masalah fungsi debus dalam sistem budaya masyarakat Banten dan proses perubahan yang dihadapi debus masa kini.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa keberadaan debus hingga kini dilandasi pada keberlangsungan fungsi debus sendiri yang masih dipertahankan, baik ke dalam sistem debus maupun ke luar yaitu sistem budaya masyarakat pendukungnya, Debus melakukan perubahan dan modifikasi, untuk tetap debus dapat bertahan dan menarik untuk disaksikan oleh masyarakat pada masa kini."
Lengkap +
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Noor Sulistyabudi
"ABSTRACT
The advancement of technology in social media has penetrated into all areas of life such as economies, business, entertainment, education, and culture. The need of the information media such as the internet is rapidly growing. Its role has been widely spread in human life for various aspects of life. This study aims to look at now The Culture and Tourism Office of Bantul Regency use social media in preserving local culture and disseminating information on art and culture as well as the natural wealth in Bantul Regency. This study drew the data from observation and related materials from libraries and internet. The results of this study indicate social media plays an important role in preserving culture preservation in Bantul regency. Websites have been used to inform the activities of The Culture and Tourism Office of Bantul Regency in preserving local culture. It also disseminates schedules of cultural events as well as photos and videos."
Lengkap +
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I. Yogyakarta, 2017
400 JANTRA 12:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>