Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Basri Amin
Jakarta: Semarak Lautan Warna, 2016
959.8 BAS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiana Hercahyani
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peraturan-peraturan pemerintah yang berhubungan dengan pembentukan kabupaten Gorontalo hingga menjadi propinsi Gorontalo serta peran masyarakat Gorontalo dalam proses pembentukan propinsi Gorontalo. Tahun 1953 dijadikan sebagai batas awal dengan pertimbangan berdasarkan peraturan pemerintah dan perundangan yang berlaku dalam hubungannya dengan pemerintahan daerah. Wilayah Gorontalo pada tahun 1953 merupakan tempat kedudukan pemerintahan daerah Sulawesi Utara dan menjadi daerah otonom (Swapraja Gorontalo). Tahun 2000 menjadi batas akhir dengan pertimbangan propinsi Gorontalo terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 38 tahun 2000. Sistem otonomi daerah mengenai penyelenggaraan pemerintahan dalam konteks bentuk Negara di Indonesia dibagi atas daerah propinsi yang dibagi lagi atas kabupaten dan kota dan diatur dengan Undang-undang. Daerah-daerah tersebut diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Adanya sistim otonomi daerah, implementasinya adalah muncul daerah-daerah baru hasil pemekaran daerah. Pada kasus sulawesi Utara terjadi pemekaran wilayah yaitu menjadi propinsi Sulawesi Utara dan Propinsi Gorontalo. Pembentukan propinsi Gorontalo merupakan perjalanan sejarah yang panjang, sejak Gorontalo berbentuk kabupaten berdasarkan Undang-undang nomor 29 tahun 1959 tentang pembentukan daerah-daerah tingkat II di Sulawesi. Berdasarkan tinjauan historis, Gorontalo merupakan daerah yang pernah memproklamirkan kemerdekaan pada tangga 23 Januari 1942 oleh Nani Wartabone, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Selain itu, secara geografis, luas wilayah Gorontalo ditunjang dengan potensi Sumber Daya Alam (hutan, perkebunan, pertanian, perikanan, dan pertambangan) serta perdagangan dan transportasi sangat mendukung untuk terbentuknya propinsi Gorontalo. Tanggal 22 Desember 2000, dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 38 tahun 2000 tentang pembentukan propinsi Gorontalo, maka resmi Gorontalo menjadi propinsi terpisah dari propinsi induknya yaitu propinsi Sulawesi Utara.

The research aims to explain about the public regulations from the installation of the Gorontalo regency to the setting up of Gorontalo Province, and roles that local people played. The year 1953 is a first in temporal scope because in that year, the first public regulation was made on the local government. Gorontalo territory in that year was one of important towns in North Sulawesi Province and had an autonomy (self-rule Gorontalo). The year 2000 is a last in temporal scope because in the year Gorontalo Province was installed on the ground of UU 2000 no. 38. Local autonomy in governmental system in Indonesia is divided into governmental level of province, and then sub-divided into more regencies and cities. All of this was hold in national regulation. As a result of local autonomy, many special areas elevated. In North Sulawesi, some new areas were formed namely Province of North Sulawesi and Province of Gorontalo. The forming of Gorontalo Province has a long historical background. It began from Gorontalo Regency that installed by UU 1959 no. 29, on local government of regency in Sulawesi. From historical background, Gorontalo was a territory that proclaimed her independence on January 23th, 1942 by Nani Warotabone, before Indonesian independence on August 17th, 1945. Geographically, Gorontalo has a natural potentials resources (forest, cultivation, farming, fishery, and mining) beside her transportation and trading. The potentials support to the elevation of Gorontalo Province. In December 22nd, 2000, Gorontalo was given a status of province formally, based on UU 2000 no. 38."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T22712
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Sepuluh tahun baru berlalu sejak'reformasi total'terpekik,sejak ribuan ibu relakan uang pembeli susu anak-anaknya untuk nasi bungkus,sejak derap kaum muda menggetarkan jalan-jalan utama kota dengan'bergerak dan bersatu,membangun Indonesia baru...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lapian, Adrian Bernard
"Empat kata yang membentuk judul uraian kami terdiri dari dua bagian, yaitu "Sejarah Nusantara" dan "Sejarah Bahari". Dengan adanya penyejajaran demikian hendak dibuat suatu persamaan, yakni bahwa yang kami maksudkan sebagai "Sejarah Nusantara" adalah sama dengan "Sejarah Bahari", walaupun pada hakekatnya pengertian nusantara bukanlah sinonim dengan kata bahari, dan memang tidak ada kamus yang mengatakan bahwa nusantara adalah sama dengan bahari.
Kedua kata ini masing-masing telah mengalami perkembangan arti. Istilah nusantara yang sudah ditemukan dalam beberapa naskah kuno, mula-mula dalam Nagarakertagama dan kemudian pula dalam naskah yang lebih belakangan seperti Kidung Sunda, digunakan untuk menyebut pulau-pulau di luar Pulau Jawa: sebuah ungkapan yang terdiri dari kata Jawakuna nusa (pulau) dan antara (lain), jadi yang dimaksudkan adalah pulau-pulau lain. Akan tetapi pada zaman pergerakan kebangsaan sebelum Perang Dunia II nama ini diperluas artinya dan mencakup seluruh kepulauan Indonesia. Barangkali dalam hal ini kata antara kini telah dipahami dalam arti lainnya, yaitu ruang atau jarak di sela-sela dua benda."
Jakarta: UI-Press, 1992
PGB 0525
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafizh Sibqotalloh
"Pengukuran kinerja internal pada administrasi pajak DJP dalam beberapa tahun terakhir menghasilkan nilai kinerja yang tinggi. Salah satu dari dua puluh dua indikator yang diuji pada 2015 adalah pencapaian target penerimaan. Pencapaian target penerimaan merupakan tolok ukur hasil dari keseluruhan kinerja DJP. Namun faktanya, tolok ukur hasil ini dalam beberapa tahun terakhir tidak pernah terpenuhi meskipun DJP mendapat nilai kinerja yang tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan alat pengukuran kinerja lain yang dapat mengukur kinerja DJP baik dari hasil dan aspek lainnya secara adil. Penelitian ini menggunakan salah satu perangkat pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja fiskal di Europe Unionyakni, EU Fiscal Blueprints. EU Fiscal Blueprints memiliki lima dimensi yang diukur menggunakan metode teknik pengambilan data kuantitatif melalui kuesioner dengan responden dari Konsultan Pajak dan DJP. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang dilakukan dengan pembobotan berdasarkan EU Fiscal Blueprints.Dari lima dimensi yang diuji, secara umum memiliki hasil yang baik, meskipun dimensi ldquo;struktur, kerangka dan dasar rdquo; dan ldquo;manusia dan perilaku rdquo; tidak mencapai nilai yang diinginkan. DJP diharapkan untuk dapat meningkatkan kinerja dua dimensi tersebut melalui program-program strategis.
Internal performance measurement at tax administration DGT in recent years has shown high score. One of twenty two indicators used to measure in 2015 is DGT rsquo s target accomplishment in levying taxes. Target accomplishment in levying taxes is works as a DGT rsquo s overall result performance. Regardless the fact that in recent years this indicator never accomplished, DGT still got high score. Thus, using other performance measurement tools that could measure equally between the target levy accomplishment and other indicators is a must. This research conducted using a performance measurement tool that being used to measures fiscal performance in Europe Union, EU Fiscal Blueprints. EU Fiscal Blueprints has five dimensions that measured using quantitative data collection method by survey, with respondents from tax consultant and DGT. Descriptive analysis with scoring according EU Fiscal Blueprints is used as analytical technique. The result from five measured dimension, overall has good score, regardless ldquo structure, framework and basis rdquo and ldquo human and behavior rdquo dimensions do not meet the desired score. It is hoped that DGT will increase performance of these dimensions using strategic planning.;"
Bandung: ASPENSI,
900 JKSPS
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kuntowijoyo, 1943-2005
Yogyakarta: Bentang, 2001
900 KUN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rowse, Alfred Leslie, 1903-1997
Depok: Komunitas Bambu, 2014
900 ROW a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2009
R 418.02 SAD t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Topeng Panji Jabung merupaka salah bentuk kesenian tradisional yang pernah berkembang baik di masa lampau di daerah Malang. Topeng Panji Jabung merupakan salah satu bentuk tontonan rakyat yang pantas menjadi obyek wisata budaya....."
PATRA 9(1-2) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>