Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Miftahul Jannah
"Jazz sebagai suatu jenis musik tidak hanya menarik untuk dinikmati, karena pada musik jazz kita tidak nya memperoleh musik yang baik, tetapi juga musik yang memiliki kreativitas tinggi. Seperti halnya jazz, konsep inovasi berhubungan dengan kreativitas dan invention. Inovasi adalah perubahan
,,etahuan menjadi uang, ilmu pengetahuan adalah konversi uang menjadi pengetahuan. Apabila kedua konsep ini,jazz dan inovasi digabungkan, kita akan memiliki suatu konsep baru yang disebut sebagai the jazz of Innovation. Dalam lingkungan yang kompleks dan senantiasa berubah, suatu organisasi harus melakukan pembelajaran. The Jazz of Innovation mengajarkan kepada kita bagaimana suatu organisasi"
2009
TA-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Deelder, J.A.
Amsterdam: De Bezige Bij, 1993
BLD 839.36 DEE j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Feather, Leonard
New York: Horizon Press, 1960
R 781.6503 FEA e
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Stephrine Amelia
"Tugas Karya Akhir ini membahas kemampuan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UI angkatan 2008 dalam menyediakan program radio internet yang sesuai dengan kebutuhan pendengar terkait dengan musik jazz. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Hasil penelitian menyarankan bahwa program sequences musik jazz adalah tipe program yang mampu menjawab kebutuhan pendengar terkait musik jazz di radio internet. Karena dalam program sequences berisi informasi dan musik sehingga program tidak membosankan.

The focus of this study is to provide the program that suits listeners need about jazz on radio online. They are needs an educative, informative, and entertainment program about jazz that it packaged fun and no boring. Because of that, based on results of research, suggest that program sequences could be an answer that addresses what listener need of jazz-related on the radio online. In definition, Sequences program give listeners many information and music in once broadcasting. Focus that what a presentation will given by announcers. This research is quantitative study. Researcher submits a proposal for this program at PT. Djwirya Multimedia Indonesia. They agree to produce this sequences program about jazz as a new program at 2012."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shipton, Alyn
London: Continuum, 2001
781.6509 Shi n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Stearns, Marshall W.
New York : Oxford University, 1958
785.42 STE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Johson, Bruce
Oxford: Oxford University Press, 1987
785.420 994 JOH j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alfadima Amisy
"Tesis dengan judul Jazz dan The Roaring Twenties ini diajukan oleh ALFADIMA AMISY untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Magister Sains dalam program pascasarjana bidang studi Kajian Wilayah Amerika yang telah ditempuh sejak tahun 2001. Tesis ini dikerjakan dalam tujuh puluh tiga halaman dan terbagi menjadi lima bab yang disusun sebagai rangkaian yang berhubungan satu sama lain, dengan ketertarikan pads musik (dalam hal ini irama, melodi, harmonisasi, improvisasi, dan bentuk) sebagai medium untuk self recognition bagi orang kulit hitam yang pernah mengalami perbudakan selama ratusan tahun, yang kemudian mendorong untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut terhadap kaftan antara musik jazz dengan orang kulit hitam pada tahun 1920-an. Musik jazz dilihat sebagai medium bagi orang kulit hitam untuk pengakuan diri atau self recognition dalam masyarakat yang pada masa itu didominasi oleh kebudayaan kulit puts. Self recognition yang dimaksud adalah kesadaran orang kulit hitam akan akar budaya Afrika yang diwarisi secara turun-temurun melalui ungkapan-ungkapan budaya, yang salah satunya muncul ke permukaan pads tahun 1920-an dan mendapat respon yang balk Bari orang kulit putih, yaitu jazz. Peneletian ini dilakukan dengan menggunakan berbagai teori tentang kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan yang dipelajari, dibagikan dalam kolektivitas, dan disesuaikan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup yang membedakan manusia dari mahluk hidup lainnya. Upaya-upaya tersebut bisa tampak dari ungkapan-ungkapan budaya yang ditunjukkan oleh pelaku kebudayaan bersangkutan, dalam hal ini orang kulit hitam yang memakai jazz sebagai medium untuk pengakuan diri sebagai kelompok etnik yang memiliki warisan budaya Afrika. Dengan demikian jazz dianggap sebagai simbol yang dapat dipakai untuk menjelaskan keberadaan orang kulit hitam di Amerika Serikat pada tahun 1920-an. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif yang menekankan pada pemahaman sebagai basil interpretasi atas gejala-gejala yang muncul sebagai ungkapan-ungkapan budaya, dalam hal ini yang dimaksud adalah jazz, dan memakai metode kepustakaan untuk mencari baban-bahan yang akan digunakan sebagai sumber penelitian. Kesimpulan dibuat setelah dilakukan pengkajian dan pemahaman terhadap musik jazz sebagai medium yang dipakai oleh orang kulit hitam pada tahun 20-an di Amerika. Orang kulit hitam yang seolah-olah hidup dalarn kenyataan dan pada waktu yang berbeda di Amerika tersebut, memerlukan sarana untuk self recognition sebagai mahluk yang juga perlu memenuhi kebutuhannya akan keyakinan diri dan keberadaannya. Jazz menjadi medium yang paling tepat karena hakekatnya sebagai musik improvisasi membawa setiap pemusik pada tahap untuk menunjukkan kebebasannya, menjadi dan melakukan yang diinginkan.

This thesis entitled Jazz and The Roaring Twenties was proposed by ALFADIMA AMISY in order to complete the master degree in American Studies Program which I entered in 2001. This thesis consists of seventy three pages, derided into five chapters which was compiled as an integrated part with my first interest in music (in related meanings consist of melody, harmony, rhythm, improvisation, and form) as a medium of "self recognition" for black Americans who suffered from slavery for about hundreds of years during the colonial time and westward expansion of American history. This led me into a further research on the connection between jazz and black Americans in the twenties. Jazz as a medium would be treated as a way for black Americans to express their "self recognition" in the meaning related to the concept of self consciousness and self pride from black Americans whose cultural expressions inherited the African traits such as music. In their search of collective identity, black Americans found jazz as the most appropriate medium for self recognition in the twenties which was also recognized by the whites through their reception of jazz. This research was using cultural theories to explain how culture as a blueprint for human beings to face the world is not something to be taken as granted, for culture is learned, shared, and adapted according to the needs of the people who use it Through culture we can identify the people we want to know concerning who and what they are. Related to this understanding then I wanted to procede my research on how jazz as a symbolic action can tell qs about who and what are black Americans in the twenties. This research was based on qualitative methodology with its main approach Verstehen, which means to comprehend through interpretation on cultural expressions as the mirror of the people in related culture. Therefore I'd see jam as the cultural expression of which black Americans in the twenties proclaimed themselves. In order to get into deep understanding, I'd use resources from the library. Final conclusion was made after I'd finished with the research on how jazz and black Americans connected to each other during the twenties. Jazz indeed became the precise vehicle for black Americans to express their "self recognition" in the meaning of being aware of their African cultural heritage and the receptive for the whites, because jazz primarily was and still is an improvised music in which the musicians are given enough space to explore their skills in numerous ways; and jazz was used mostly to describe the roaring twenties."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Dewi Saputri
"Jakarta International Jazz Festival tahun 1988-2005 dan dampak terselenggaranya acara tersebut dari masyarakat Indonesia menjadi fokus penelitian dari skripsi ini. Jakarta International Jazz Festival dicetuskan oleh Ireng Maulana karena pada saat itu Ireng Maulana menjabat sebagai anggota Dewan Kesenian Jakarta. Acara ini untuk memperkembangkan musik jazz di Indonesia. Penelitian ini menggunakan empat tahapan dalam metode sejarah, yaitu heuristik, verifikasi, interpretasi dan historiografi dengan mengacu pada sumber-sumber tertulis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebaran musik jazz semakin kuat dengan terselenggaranya Jakarta International Jazz Festival di Indonesia dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat baik penikmat jazz maupun masyarakat biasa. Selain itu, Jakarta International Jazz Festival juga berdampak pada peningkatan acara jazz yang diselenggarakan di Indonesia seperti Java Jazz Festival.

Jakarta International Jazz Festival in 1988-2005 and the impact of the implementation of the event from the people of Indonesia became the focus research of this thesis. Jakarta International Jazz Festival was initiated by Ireng Maulana because at that time Ireng Maulana served as a member of the Jakarta Arts Council. The event is to promote jazz music in Indonesia. This study uses four stages in the historical method, which is a heuristic, verification, interpretation and historiography by referring to the written sources.
The results showed that the spread of jazz is getting stronger with the implementation of the Jakarta International Jazz Festival in Indonesia and gain an appreciation from the public, both from jazz lovers and ordinary people. In addition, the Jakarta International Jazz Festival also had an impact on improving the jazz event held in Indonesia such as Java Jazz Festival."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S65578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oki Rahadianto Sutopo
"Tesis ini membahas mengenai dinamika kekuasaan dalam komunitas jazz Yogyakarta 2002-2010. Pada tahun 2002-2006 komunitas gadjah wong mendominasi komunitas jazz yang lain, strategi yang digunakan adalah dengan membangun wacana dominan ( doxa ) mengenai jazz standart. Mekanisme pembentukan habitus melalui berbagai sarana antara lain: jam session, kurikulum pendidikan dan magang. Muara dari pembentukan wacana dominan ini adalah supaya event tahunan Jazz Gayeng di Yogyakarta tetap diadakan. Pada tahun 2007, terjadi pergantian posisi dominan dimana komunitas samirono yang sebelumnya melakukan perlawanan (heterodoxa) menjadi pihak yang dominan dengan dukungan agen dari luar komunitas jazz Yogyakarta. Saat ini pihak yang dominan menerapkan strategi untuk mempertahankan posisi dengan membangun wacana jazz terbuka, muaranya adalah demi terlaksananya event tahunan Ngayogjazz di Yogyakarta. Metode observasi partisipasi dan wawancara bebas digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian disarankan supaya dibangun budaya yang lebih toleran serta pembagian kapital ekonomi yang lebih adil dalam komunitas jazz Yogyakarta.

This thesis focuses on the power dynamics among Yogyakarta?s jazz communities during the period of 2002-2010. In 2002-2006 the Gadjah Wong community dominated jazz communities in Yogyakarta, Gadjah Wong employed a strategy of building a dominant discourse (doxa) about a standart jazz to dominate the communities. It is also built a habitus through jam sessions, educational curriculum and apprenticeships. The main reason for maintaining this dominant discourse was so that it could hold the annual event, Jazz Gayeng in Yogyakarta. In 2007, the dominant position was taken over by Samirono community which was previously in a subordinate position mounted a counter discourse (heterodoxa), and began to dominate through the support of an agent from outside the jazz community. Now, Samirono as the dominant community, is trying to maintain its position through building discourse about open jazz, and the main goal is to make sure that the annual event Ngayogjazz happens. This research applied a participant observation and unstructured interviews for collecting its data info. The recommendations from this research are that the tolerant culture should be strengthened and there should also be more fair distribution of economic capital in Yogyakarta jazz communities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T27932
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>