Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205240 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rivanty Dwiprameswari
"Salah satu cara menjaga performa transformator yaitu dilakukan pemantauan pada isolasi dari transformator tersebut. Sebuah penelitian dari EA Technology menunjukan bahwa 85% terjadinya kegagalan isolasi berhubungan dengan peluahan sebagian. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis parameter-parameter yang berpengaruh terhadap terjadinya peluahan sebagian. Parameter tersebut seperti pembebanan transformator, temperatur transformator, serta umur dari transformator tersebut. Pendeteksian ini dilakukan dengan menggunakan UltraTEV Plus2, yaitu alat untuk mendeteksi adanya aktivitas peluahan sebagian dengan menggunakan metode sensor ultrasonik yang dapat membedakan derau (noise) dan peluahan sebagian. Pengukuran dilakukan pada 34 buah transformator distribusi dengan 20 transformator dikategorikan terdapat aktivitas peluahan sebagian dan 14 transformator lainnya dikategorikan normal. Hasil data pembebanan yang telah dilakukan dihasilkan persentase pembebanan sebesar 10.32% hingga 97.7%. Sedangkan hasil pengukuran temperatur dihasilkan sebesar 27.2°C hingga 103.5°C dengan umur transformator yang bervariasi dari 5 hingga 20 tahun. Hasil pengukuran aktivitas peluahan sebagian dapat digunakan sebagai acuan untuk menilai performa transformator.

One way to maintain the performance of the distribution transformer is to monitor the insulation of the transformer. A study from EA Technology shows that 85% of insulation failures are associated with partial discharge. This research was conducted to analyze the parameters that influence the occurrence of partial discharge. These parameters are transformer loading, transformer temperature, and age of the transformer. This detection was carried out by using UltraTEV Plus2, a tool for detecting partial discharge activities using the ultrasonic sensor method that can distinguish noise and partial discharge. The measurements were made on 34 distribution transformers with 20 transformers were categorized as having as partial discharge activities and 14 other transformers were categorized as normal. The loading data that have been carried out resulted in a loading percentage of 1.3175% to 74%. While the results of measurements of the temperature were 27.2°C to 93.5°C with the age of the transformer varying from 5-20 years. The results of partial discharge activity measurements can be used as a reference to assess the performance of the transformer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Lestari
"Gejala degradasi dalam isolasi peralatan listrik salah satunya ditandai dengan timbulnya fenomena peluahan sebagian. Peluahan sebagian adalah pelepasan listrik lokal yang sebagian menjembatani isolasi antar konduktor. Pendeteksian peluahan sebagian pada kubikel 20 kV diperlukan karena merupakan suatu tindakan preventif terhadap kemungkinan terjadinya suatu kegagalan pada peralatan listrik. Pendeteksian dilakukan menggunakan alat “UltraTEV Plus2 Partial Discharge Detector”. Ketika fenomena peluahan sebagian terjadi di kubikel 20 kV, gelombang elektromagnetik yang dihasilkan akan merambat keluar dari bagian dalam kubikel melalui lubang di selubung kompartemen logam kubikel. Hal tersebut akan menghasilkan Transient Earth Voltage (TEV) pada selubung logam kubikel. TEV dapat dideteksi secara non-intrusif dengan menempatkan probe TEV di bagian luar kubikel yang dibumikan saat kubikel sedang beroperasi. Sehingga, tingkat dan pengaruh dari faktor persentase pembebanan, kelembaban serta umur pemakaian terhadap terjadinya peluahan sebagian pada kubikel 20 kV dapat diketahui. Hasil pengujian menunjukkan terdapat hubungan antara kelembaban dengan terjadinya peluahan sebagian. Pada saat pembebanan tinggi, suhu lingkungan disekitar kubikel akan mengalami kenaikan. Hal ini dapat menyebabkan adanya perbedaan suhu antara di dalam kubikel dengan suhu sekitar kubikel atau dikenal dengan proses kondensasi. Kondensasi tersebut dapat membuat kubikel 20 kV menjadi lembab yang selanjutnya akan diakhiri dengan terjadinya fenomena peluahan sebagian.

The phenomenon of degradation in electrical equipment is one of them characterized by the emergence of partial discharge phenomena. Partial discharge is the release of local electricity which partly bridges the isolation between conductors. Partial detection of discharge in 20 kV cubicles is needed because it is a preventive measure against the possibility of a failure of electrical equipment. Detection is carried out using the "UltraTEV Plus2 Partial Discharge Detector" tool. When the phenomenon of partial discharge occurs in cubicles of 20 kV, the electromagnetic wave produced will propagate out from the inside of the cubicle through a hole in the casing of the cubicle metal compartment. This will produce Transient Earth Voltage (TEV) on the cubicle metal sheath. TEV can be detected non-intrusively by placing a TEV probe on the outside of the earthed cubicle when the cubicle is operating. Thus, the level and influence of the percentage factor of loading, humidity and service life on the occurrence of partial discharge in the 20 kV cubicle can be known. The test results show there is a relationship between humidity and the occurrence of partial discharge. At the time of loading the peak, the ambient temperature around the cubicle will increase. This can cause a difference in temperature between the cubicles and the temperature around the cubicle, also known as the condensation process. The condensation can make the 20 kV cubicle become moist, which in turn will end with the occurrence of a partial discharge phenomenon."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewanto Indra Krisnadi
"Transformator daya merupakan peralatan dengan investasi terbesar pada sebuah Gardu Induk, oleh karenanya diusahakan sebuah transformator daya dapat berfungsi sesuai dengan perkiraan masa gunanya. Penurunan masa guna dari transformator daya dipengaruhi oleh nilai akhir temperatur hot-spot dan operasi pembebanan.
Terdapat 2 jenis pembebanan darurat yaitu pembebanan darurat dalam waktu lama dan pembebanan darurat dalam waktu singkat. Kedua pembebanan tersebut dibatasi oleh nilai temperatur akhir hor-spot 140°C dan 180°C, dan dibutuhkan suatu estimasi beban agar didapatkan beban yang optimal pada saat terjadi pembebanan darurat.

Power transformers are devices with the largest investment in a substation, thus cultivated a power transformer to function in accordance with the point estimates. Decrease in the useful life of power transformers is affected by the end of the hot-spot temperature and loading operations.
There are two types of emergency loading i.e. long time emergency loading and short time emergency loading. Both are limited by the value of the final temperature of the hotspot 140°C and 180°C, and required an estimate of load in order to obtain the optimal load in the event of emergency loading.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29633
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ardhyan Wisnu Murti
"Transformer adalah komponen vital yang memainkan peran utama dalam memasok daya ke konsumen, seperti perumahan, industri, dan kantor. Karena fungsinya yang vital, terdapat bagian penting dari trafo yaitu isolasi di mana isolasi adalah bahan yang memiliki sifat dielektrik sehingga sulit untuk mengalirkan listrik. Dalam isolasi, salah satu penyebab utama kegagalan isolasi adalah adanya fenomena peluahan sebagian, di mana nilai peluahan sebagian dapat digunakan sebagai parameter untuk mengetahui kondisi transformator. Pelepasan sebagian itu sendiri adalah peristiwa percikan listrik karena kegagalan isolasi parsial yang terjadi karena kontaminan dalam bahan isolasi. Salah satu jenis isolasi yang digunakan dalam pembuatan transformator adalah isolasi padat. Insulasi padat harus bebas dari keberadaan pori-pori udara dengan memasukkan minyak ke dalam pori-pori. Dalam penelitian ini, pengujian perekat yang digunakan dalam isolasi padat dilakukan untuk menentukan pengaruh variasi perekat pada nilai peluahan sebagian. Salah satu hasil yang diperoleh dari nilai pelepasan perekat tipe A adalah 398 pC sedangkan perekat tipe B adalah 55,8 pC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi perekat mempengaruhi nilai discharge parsial dan perekat tipe B lebih baik daripada perekat tipe A dalam hal nilai partial discharge.

Transformers are vital components that play a major role in supplying power to consumers, such as housing, industry and offices. Because of its vital function, there is an important part of the transformer which is insulation where the insulation is a material which has dielectric properties making it difficult to conduct electricity. In isolation, one of the main causes of isolation failure is the phenomenon of partial discharge, where the value of partial discharge can be used as a parameter to determine the condition of the transformer. Partial release itself is an electrical spark event due to a partial isolation failure that occurs due to contaminants in the insulating material. One type of insulation used in the manufacture of transformers is solid insulation. Solid insulation must be free from the presence of air pores by inserting oil into the pores. In this study, adhesive testing used in solid insulation was carried out to determine the effect of adhesive variations on the partial discharge value. One result obtained from the release value of type A adhesive is 398 pC while the type B adhesive is 55.8 pC. The results showed that the variation of the adhesive affects the value of partial discharge and type B adhesive is better than the type A adhesive in terms of the value of partial discharge.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Raid Mukhtar
"Transformator Arus merupakan peralatan penting dalam penyaluran tenaga listrik atau CT pengukuran/instrument dalam kondisi pemakaian normal, arus sekundernya sama dengan arus primer. Transformator arus didisain pada temperatur 20°C sedangkan temperatur diindonesia adalah 30°C pada saat bekerja. Dalam penelitian ini, salah satu kerusakan atau kegagalan isolasi pada belitan transformator adalah pengoperasian beban dan pengaruh temperatur, yang menyebabkan nilai isolasi menurun.
Pada penelitian ini meneliti pengaruh pembebanan CT dengan beban resistor, kapasitor dan induktor untuk mengetahui kesalahan arus dan pengaruh temperatur menggunakan pemanas atau lampu pijar 200 W. Kesalahan arus adalah kesalahan pengukuran CT karena perbedaan rasio pengenal CT dengan rasio sebenarnya.
Hasil penelitian ini diperoleh arus primer sebesar 5 persen pada masing-masing CT dengan membandingkan standar IEC 61869-2. pada beban resistif CT 6 atau fort kelas 0,5 rasio 50/5A dengan kesalahan arus 0,06 pada temperatur 25°C sedangkan pada temperatur 40°C kesalahan arus 0,148 dan pada temperatur 50°C kesalahan arus 0,248 , sehingga dapat disimpulkan kesalahan arus dapat dipengaruhi oleh pembebanan dan kenaikan temperatur 40°C sampai 50°C.

Current transformer is an important measurement divice in the distribution or current transformers measurement use normally condition of secondary current same primary current. Current transformer designed is 20°C while temperatur in indonesian is 30°C at operations. In this study, one this one the breakdown or failures of insulation in the transformer winding of hotspot temperatur and loading operations change that cause the insulation value to drop.
In this study examined the effect of load current transformer with resistor, capacitor and inductor which can affect the error ratio and temperature influence on CT by heating or lightbulb 200 W. The ratio error current is the difference the rated ratio CT with actual ratio.
The results this study obtained a nominal primary current of 5 percent on each CT rsquo s in standard IEC61869 2 resistive loading at CT 6 or Fort class 0,5 and ratio 50 5A with a ratio error of 0.06 by comparing with both standard and test current transformer standard ie IEC 61869 2 with temperature 25°C and resulting temperature 40°C error ratio of 0.148 , temperature 400C error ratio of 0.28 , the result is CT error can be affected by loading and temperature rise 40°C and 50°C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Budiman
"Transformator Distribusi tegangan menengah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem penyaluran tenaga listrik dari Perusahaan listrik ke pelanggan yang berfungsi sebagai penurun tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah. Dalam sebuah Gardu Distribusi tegangan menengah 20 kV, transformator merupakan material / peralatan yang membutuhkan investasi cukup besar dibandingkan peralatan lain di dalam gardu tersebut sehingga transformator distribusi diharapkan dapat menyalurkan energi listrik secara terus-menerus sesuai masa guna yang ditetapkan.
Salah satu cara untuk menentukan perkiraan pembebanan dan kondisi sebuah transformator distribusi yaitu dengan mengetahui batasan temperatur yang dapat diterima oleh sebuah transformator itu sendiri yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan pada thesis ini faktor yang akan dikaji adalah faktor temperatur ambient.
Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan data secara langsung di beberapa gardu distrubusi PT.PLN (persero) Distribusi Jakarta Raya & tangerang dengan menggunakan alat pengukur suhu ruang, thermovision dan tang ampere sebagai pengukur temperatur dan beban pada transformator serta dengan cara perhitungan sebagai perbandingan dan dasar dalam menentukan kondisi transformator distribusi.
Penelitian ini menunjukan pengaruh temperature ambient yang cukup signifikan terhadap kenaikan temperatur oil transformator baik mengunakan alat ukur maupun dengan perhitungan, dimana saat temperatur ambient 30°C & 45°C pada beban 80% akan menghasilkan temperatur oil sebesar 66,2°C & 81,2°C.

Medium voltage Distribution transformer is an integral part of the electrical power supply system from electrical company to customers that have a fuction to lowering or deacreasing medium voltage to low voltage. In a medium voltage distribution substation 20 kV, the transformer is a material / equipment that requiring substantial investment compared to other equipment in the substation, therefore the distribution transformer is expected to distribute electrical energy continuously according to the specified period.
One way to estimate distribution transformer loading and condition is knowing the limits of acceptable temperature by a transformer it self that influenced by several factors, and in this study the factors that will be examined is ambient temperature factor.
This research was done by taking data directly in several distribution substations PT.PLN(Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang using room temperature gauges, thermovision and ampere pliers as measuring the temperature and the load on the transformer and also the calculation method as a basis of comparison and in determining the conditions of distribution transformer.
This study shows the influence of the ambient temperature significantly to the rise in temperature of the oil transformer by using the measuring instrument and the calculation, when the current ambient temperature 30 ° C and 45 ° C at 80% load will produces oil temperature 66.2 ° C and 81.2 ° C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arif Budiman
"Kelistrikan di Indonesia yang terus berkembang sangat di dukung oleh berbagai peralatan-peralatan yang tidak bisa di pisahkan, salah satunya adalah Transformator Arus yang di gunakan untuk pengkuran listrik, baik untuk proteksi ataupun pengukuran. Skripsi ini membahas mengenai Transformator Arus, yaitu bagaimana pengaruh beban terhadap kinerja Transformator Arus mulai dari beban 5% sampai dengan beban 120% dari kemampuan primer Transformator Arus, dan pada skripsi ini di bahas pula mengenai bagaimana pengaruh temperatur di sekitar Transformator Arus mulai dari temperatur 27°C sampai temperatur 80°C. Pada percobaan ini, beban yang di gunakan adalah beban injeck (tanpa beban harmonik) Transformator Arus dan untuk temperature menggunakan Oven Elektrolux. Dari percobaan yang dilakukan, transformator arus akan error pada saat di beri beban lebih dari 160% kemampuan primer transfomator arus tersebut dan transformator arus juga akan error bila temperatur di sekitar transformator arus tersebut lebih dari 65°C.

Electricity in Indonesia's growing very supported by a variety of equipment that can not be separated, one of which is the current transformers used for electricity measurement, either for protection or measurement. This thesis discusses about the current transformers, is, how the influence of load on the performance of current transformers ranging from 5% load to 120% load of transformer primary current capabilities, and in this paper also discussed how the effect of temperature around the transformer flows ranging from temperature 27°C to. Temperature 80°C. In this experiment, the load that is in use is Injeck load (no load harmonic) current transformers and for temperature using Elektrolux Oven. From the experiments, the current transformer will give an error at the time in more than 160% load capability transfomator primary transformer current flows and will also be an error if the temperature around the current transformer is more than 65°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51316
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>