Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173606 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Endang Suharjanti
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2018
330 AJSFI 2:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Hidayah
Depok: Rajawali Press, 2021
332.12 NUR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Ulfah
"Perkembangan perbankan syariah di Dunia, terlebih di Asia sangatlah pesat. Oleh karena itu, isu pengungkapan menjadi isu yang penting dalam pengambilan keputusan para stakeholder. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pengungkapan terhadap profitabilitas bank syariah di Asia. Tingkat pengungkapan diukur dengan menggunakan indeks yang mengkombinasikan empat jenis indeks yang didasarkan pada Shariah Enterprise Theory (SET). Indeks pengungkapan tersebut adalah indeks pengungkapan AAOIFI, Islamicity Disclosure Index (IDI), Islamic Social Reporting (ISR), dan Ethical Identity Index (EII). Metode Ordinary Least Squares (OLS) merupakan metode yang digunakan untuk mengolah data 42 bank syariah dengan 121 observasi. Faktor-faktor internal seperti solvabilitas, kecukupan modal, efisiensi bank, kualitas asset, dan ukuran perusahaan ikut serta diregresi Hasil menunjukan bahwa tingkat pengungkapan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan.

The development of Islamic banking in the world, especially in Asia is very rapid. Therefore, disclosure become an important issue in decision making by the stakeholder. The purpose of this study is to determine the impact of disclosure level to profitability of Islamic Bank. The level of disclosure is measured using an index that combines four types of indices based on Shariah Enterprise Theory (SET). Four disclosure indices are disclosure index of AAOIFI, Islamicity Disclosure Index (IDI), Islamic Social Reporting (ISR), and Ethical Identity Index (EII). Ordinary Least Squares (OLS) Method is a method used to process data 42 Islamic banks with 121 observations. Internal factors which are solvency, capital adequacy, asset quality, operational efficiency, and size were regressed against profitability. The result shows that the level of disclosure of a significant effect on the level of disclosure.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Dan Bank Indonesia, 2001
332.12 HIM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2021
332.1 MEM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Aprilia Akhsani
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan transaksi Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dengan akad murabahah channeling dengan Fatwa DSN-MUI tentang murabahah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui penerapan perlakuan akuntansi pada transaksi PPR murabahah channeling terhadap PSAK 102 revisi 2013. Objek penelitian adalah BMT Bintaro yang bekerja sama dengan Bank Syariah XYZ. Penelitian ini bersifat analisis deskriptif dan memusatkan pada satu objek tertentu dan memperlakukannya sebagai kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan peneliti secara langsung dengan praktisi BMT Bintaro dan Bank Syariah XYZ. Peneliti mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan PPR dengan akad murabahah channeling sudah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI. Perlakuan akuntansi pada Bank Syariah XYZ secara umum sudah sesuai dengan PSAK 102 Revisi 2013 kecuali pada pengakuan harga jual, penentuan keuntungan, bagian uang muka dari piutang.

This research aims to acknowledge the appropriateness of home ownership financing (PPR) with murabahah channeling mode under the DSN-MUI decree about murabahah. Besides, this research is also aimed at understanding the impelementation of accounting treatment in PPR with murabahah channeling mode under the Financial Accounting Standard (PSAK) Number 102 Revised 2013. The object of this research is BMT Bintaro which cooperated with Sharia Bank XYZ. This research is analysed in descriptive manner and focused on one particular object treated as a basis of case. The method of collection is conducted directly from BMT and Sharia Bank XYZ practitioner. The author collects, and interprets the data to answer the hypothesis developed by this research. The result shows that the conduct of PPR with murabahah channeling mode complies to Fatwa DSN-MUI. Accounting treatment in Sharia Bank XYZ already complies to PSAK 102 Revised 2013 except on selling price recognition, determined factor of margin, part of advance in account receivable."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Analis Indriatun
"Skripsi ini bertujuan untuk meneliti perbedaan rata-rata rasio kinerja sosial dan rata-rata tingkat pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) antara bank syariah yang telah lama beroperasi dengan bank syariah yang baru didirikan di Indonesia. Variabel yang digunakan sebagai proksi dari kinerja sosial adalah Rasio Beban Pendidikan dan Pelatihan, Rasio Donasi Pendidikan, Rasio Investasi Syariah, Rasio Pendapatan Syariah, Rasio Beban Kepegawaian, Rasio Kesejahteraan Karyawan-Pejabat Eksekutif, Rasio Bagi Hasil, Rasio Kinerja Zakat, dan Rasio Pinjaman Qardh. Skor ISR diukur dari pokok-pokok pengungkapan yang telah dikembangkan oleh AAOIFI dan peneliti sebelumnya.Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan tahunan dan laporan tahunan Bank Umum Syariah tahun 2010-2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2010 tidak terdapat perbedaan rata-rata rasio kinerja sosial yang signifikan antara BUS Lama dengan BUS Baru, sedangkan pada tahun 2011 dan 2012 terdapat perbedaan rata-rata Rasio Kinerja Zakat yang signifikan antara BUS Lama dengan BUS Baru. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pada tahun 2010 dan tahun 2012 tidak terdapat perbedaan rata-rata skor ISR yang signifikan antara BUS Lama dengan BUS Baru, sedangkan pada tahun 2011 terdapat perbedaan rata-rata skor ISR yang signifikan antara BUS Lama dengan BUS Baru.

This paper aimed to examine the differences of means of social performance and means of ISR disclosure between old Islamic Banks and new Islamic Banks in Indonesia. Variables which used as proxies of social performance are Training Expense Ratio, Education Grant Ratio, Islamic Investment Ratio, Islamic Income Ratio, Employees Expense Ratio, Employees-Executives Welfare Ratio, Profit Sharing Ratio, Zakat Performance Ratio, and Qardh Ratio. While ISR score was based on disclosure framework developed by AAOIFI and other earlier researchers. This research used annual financial statement and annual report of Islamic Banks for the period of 2010-2012.
This research found that in 2010, there is no significant difference of means of social performance ratios between old Islamic Banks and new Islamic Banks, while in 2011 and 2012 there is significant difference of means of Zakat Performance Ratio between old Islamic Banks and new Islamic Banks. This research also found that there is no significant difference of means of ISR score between old Islamic Banks and new Islamic Banks in 2010 and 2012, while there is significant difference of means of ISR score between old Islamic Banks and new Islamic Banks in 2011.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46689
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahapiani Zahira Rinandi
"Berbagai krisis yang melanda sistem keuangan internasional memunculkan kebutuhan akan sistem keuangan yang mampu menjaga stabilitas keuangan internasional. Sistem keuangan Syariah hadir membawa prinsip-prinsip yang diklaim mampu menjadi alternatif terhadap sistem keuangan berbasis kapitalisme yang berlaku dalam sistem konvensional. Pertumbuhan keuangan Syariah dalam ranah internasional menuai beragam pandangan dan tertuang dalam literatur-literatur akademis, dari yang optimis hingga yang bersifat kritis.
Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan literatur mengenai perdebatan posisi sistem keuangan Syariah dalam tatanan keuangan internasional pada tataran konseptual dan praktis. Dengan menggunakan metode taksonomi, penulis menemukan bahwa perdebatan mengenai posisi sistem keuangan Syariah dalam tatanan keuangan internasional terbagi menjadi dua yakni yang melihatnya sebagai alternatif dan komplementer.
Berdasarkan tinjauan terhadap berbagai literatur, tulisan ini menemukan bahwa sistem keuangan Syariah masih berada dalam tahap awal perkembangannya, dan bersifat komplementer terhadap sistem keuangan konvensional dalam tatanan keuangan internasional. Tulisan ini juga mengidentifikasi transformasi diskursus yang berkembang mengenai sistem keuangan Syariah, dari yang mulanya hadir sebagai alternatif melalui bentuk sistem keuangan secara keseluruhan, menjadi komplementer dalam sistem perbankan ganda. Terlepas dari pertumbuhannya yang menuai pengakuan baik dari akademisi maupun praktisi, signifikansi yang dimiliki sistem tersebut masih rendah untuk dapat menjadi sistem alternatif dan menggantikan sistem konvensional.

Various crisis within the international financial system gave rise to the needs of a financial system that is able to maintain the stability of international finance. Islamic financial system contains principles that are claimed to be able to offer an alternative to the capitalist-based financial system that is applied in the conventional system. The growth of Islamic finance in the international sphere reaps a variety of stances within academic literatures, from optimists to critical ones.
This paper aims to analyze the development of the literature on the debate over the position of the Islamic financial system within the international financial order at the conceptual and practical level. Using taxonomy method, this paper shows the debate over the position of Islamic financial system in the international financial order is divided into two main arguments, namely those that see it as an alternative and a complementary.
This paper shows that the development of Islamic financial system is still in its infancy stage, and therefore serve as a complementary to the conventional system in the international financial order. This paper identifies the discourse transformation of the Islamic financial system from its origin as an alternative in the form of full-fledged financial system, to its role as a complementary in the dual banking system. Apart from its growth which has gained recognition from both academics and practitioners, the significance of the system is still rather low to be able to serve as an alternative to the conventional system.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ascarya
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
332.129 7 ASC a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anju Ayunda
"abstrak
Nilai kredit dan pembiayaan valas dalam rupiah yang disalurkan oleh bank umum
di Indonesia, baik konvensioal maupun syariah, cenderung terus mengalami
peningkatan. Dalam rangka melindungi nilai aset dari risiko nilai tukar, pelaku
usaha dapat melakukan Islamic hedging dengan underlying transaksi komoditi
(aqd al tahawwuth fi suq al-silah). Tesis ini melakukan simulasi perhitungan
transaksi Islamic hedging dengan komoditi dan menganalisis hasilnya agar dapat
memberikan panduan dalam menerapkan lindung nilai. Simulasi dilakukan dengan
dua asumsi: (i) skenario pertama berupa simulasi Islamic hedging dengan komoditi
secara on the spot, yaitu tidak terjadi penahanan kepemilikan sampai dengan jatuh
tempo (not held to maturity) dan (ii) skenario dua berupa simulasi Islamic hedging
dengan penahanan kepemilikan komoditi sampai jatuh tempo (held to maturity).
Hasil simulasi dua skenario tersebut dibandingkan dengan kondisi yang terbentuk
tanpa lindung nilai dan ditemukan bahwa potensi saving valas pada skenario
pertama relatif lebih baik dan stabil daripada skenario kedua, khususnya pada saat
rupiah terdepresiasi dan harga komoditi jatuh. Namun demikian, pilihan skema
Islamic hedging dengan komoditi secara not held to maturity dapat mengundang
isu khusus karena tidak terjadi transaksi jual beli komoditi secara riil yang menjadi
ciri khas transaksi jual beli syariah.

abstract
The value of foreign currency credit and financing in rupiah disbursed by
commercial banks in Indonesia, both conventional and sharia, tends to be
continuously improved. In order to protect the value of assets from exchange rate
risks, business actors can conduct Islamic hedging with the underlying commodity
transactions (aqd al tahawwuth fi suq al-silah). This thesis simulates the
calculation of Islamic hedging transactions with commodities and analyzes the
results to produce guidelines for implementing hedges. The simulation is carried
out with two considerations: (i) the first scenario consists of simulating Islamic
hedging with commodities in place, i.e. no holding is held until maturity (not held
to maturity) and (ii) scenario two islamic hedge simulation of commodities up to
maturity (held to maturity). The results of the simulation of the two scenarios are
compared with values made without hedging and it was found that the potential for
foreign exchange savings is relatively better and stable in the first scenario
compared to scenario two. However, the choice of Islamic hedging with
commodities not held to maturity can invite special issues because there is no real
commodity buying and selling transactions that characterize sharia sale and
purchase transactions.
"
2019
T54602
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>